Anda di halaman 1dari 13

Indah Permatasari 11160820000069

PEMBAHASAN
1 Pengertian Good Governance

2 Latar Belakang Good Governance

3 Prinsip-prinsip Dasar Good Governance

4 Mengkritisi Pelaksanaan Good Governance

5 Good Governance di Indonesia


A.
Pengertian Good Governance

Secara konseptual “good” dalam bahasa


Indonesia “baik” dan “Governance” adalah
“kepemerintahan”.
Good
governance Proses penyelenggaraan pemerintahan
Negara yang solid dan bertanggung jawab,
serta efisien dan efektif dengan menjaga
kesinergian interaksi yang konstruktif
diantara berbagai sumber daya dalam
negara, sektor swasta, dan masyarakat.
B. Latar belakang Good Governance

01
Good governance berakar dari penyimpangan-
LATAR BELAKANG

penyimpangan yang terjadi dalam praktek pemerintahan


seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)

02
Penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat tidak
transparan, nonpartisipatif serta sentralisasi

03 Masyarakat sangat tidak puas terhadap kinerja


pemerintah yang selama ini dipercaya sebagai
penyelenggara urusan publik
C. Prinsip-prinsip Good Grovernance
01. Profesionalitas
01
07. Supremasi hukum 02. Akuntabilitas
dan dapat diterima 02
oleh seluruh
masyarakat 07
Dalam PP
Nomor 101 03 03. Transparansi
Tahun 2000

06. Efisiensi dan Efektifitas 06


04 04. Pelayanan prima
05
05. Demokrasi dan Partisipasi
Bagi suatu organisasi publik bahkan dalam skala Negara
prinsip-prinsip tersebut lebih luas menurut UNDP sektor
swasta dan masyarakat disusun sembilan pokok karakteristik
Good Governance yaitu:

1. Partisipasi (Participation)
2. Penerapan Hukum (Fairness)
3. Transparansi (Transparency)
4. Responsivitas (Responsiveness)
5. Orientasi (Consensus Orientation)
6. Keadilan (Equity)
7. Efetivitas (Effectivness)
8. Akuntabilitas (Accountability)
9. Strategi Visi (Strategic Vision)
Lembaga Administrasi Negara (LAN) merumuskan sembilan
aspek fundamental dalam good governance yang harus
diperhatikan yaitu:

Partisipasi 1 5 konsesus

Penegakan hukum 2 6 kesetaraan

transparansi 3 7 efektivitas

responsif 4 8 akuntabilitas

9 Visi strategis
Sepuluh Prinsip Good Governance menurut KNKG adalah:

1. Akuntabilitas
2. Pengawasan
3. Daya Tanggap
4. Profesionalisme
5. Efisiensi dan Efektivitas
6. Transparasi
7. Kesetaraan
8. Wawasan ke depan
9. Partisipasi
10.Penegakkan Hukum
D. Mengkritisi pelaksanaan good
governance
Beberapa ahli tidak setuju
Good governance dianggap
dengan konsep good
gagalannya dalam
governance, karena dinilai
memasukkan arus globalisasi
terlalu bermuatan nilai-nilai
ideologis.

Kritik tersebut mengilhami Ali Presiden Tanzania Julius


Farazmand dalam menggagas dalam konferensi PBB
konsep Sound Governance (SG) mengkritik good governance
yang sekaligus membuka arah sebagai konsep imperialis
baru bagi pembangunan global ke dan kolonialis,
depan.
Terdapat tiga alasan utama yang muncul dari wacana Sound Governance:

Good governance Sound Governance


1. • 3 aktor (pemerintah, pasar dan civil • 4 aktor, yaitu inklusifitas relasi
society) politik antara negara, civil society,
• lebih merestrukturisasi pola relasi pandangan empat aktor, yaitu
pemerintah, swasta dan masyarakat secara inklusifitas relasi politik antara
domestik. negara, civil society,
2. • bermula dari kritik terhadap identitas dari • mengedepankan adanya
good governance kata “good” menjadi penghormatan atas keragaman
sesuatu yang hegemonik, seragam dan konsepsi birokrasi dan
juga dilakukan tak jarang dengan paksaan tatapemerintahan, utamanya nilai
dasar budaya pemerintahan
tradisional yang telah terkubur.

3. • Harus menjalankan prinsip-prinsip yang • SG dan lebih melihat pada proses


digariskan dalam good governance yaitu: menuju tercapainya tujuan, dari
participation, rule of law, transparancy, pada membahas perdebatan soal
responsiveness, consensus orientation, bagaimana (prinsip-prinsip)
equity, effectiveness and efficiency, dilakukan untuk mencapai tujuan.
accountability, strategic vision.
E. Good Governance di Indonesia

• Tahun 1999 terbentuknya National Comittee on Corporate Governance (NCCG) merupakan


suatu tonggak penting dalam sejarah perkembangan Good Governance di Indonesia.
• Tahun 2001 Laporan Global Competitiveness Report menunjukkan peringkat daya saing
perekonomian Indonesia merosot dari urutan ke 64 di tahun 2001 ke urutan 67 (dari 80
negara).
• Dilaporkan tahun 2001, yang di lakukan oleh Political and economic Risk consultancy (PERC),
menempatkan Indonesia dalam kelompok dengan resiko politik dan ekonomi terburuk di
antara 12 negara Asia bersama Cina dan Vietnam.
• Tahun 2002, dan daya saing mikro ekonomi (MCI) turun dari urutan ke 55 menjadi urutan ke
63.
• Tahun 2007, Komite Nasional Kebijakan Governance menyempurnakan Pedoman Umum
Good Coorporate Governance (GCG) dan merintis pembuatan Pedoman Good Public
Governance.
• melihat data investasi ke Indonesia selama 2007, ada perkembangan lkarena realisasi PMA
naik lebih dari 100%, dengan nilai realisasi investasi yang menembus US$9 miliar. Dari sini
bisa disimpulkan bahwa penerapan governance yang baik di Indonesia sudah mengalami
kemajuan.
Survei ACGA (Asian Corporate Governance Association) menyebutkan penerapan
indikator CGG di Indonesia semuanya berada di bawah rata-rata. Namun, dalam
laporan itu disebutkan beberapa hal yang baik di Indonesia:

1. walaupun kondisi pelaporan keuangan di Indonesia belum memadai, kualitas


pelaporan keuangan kuartalan ternyata cukup bagus.
2. Indonesia ternyata juga memiliki kerangka hukum yang paling .strict dalam
memberikan perlindungan untuk pemegang saham minoritas, khususnya dalam
pelaksanaan preemptive rights (hak memesan efek lerlebih dahulu).
3. gerakan antikorupsi yang dilakukan pemerintah telah menunjukkan hasil cukup
positif. Ditambah lagi, penyempurnaan Pedoman Unium CGG, dan Pedoman CGG
sektor perbankan yang dilakukan di Indonesia. Namun, masih menurut laporan
tadi, belum banyak yang percaya bahwa pemerintah cukup serius mendorong
penerapannya.
THANK YOU
any question?

Anda mungkin juga menyukai