Anda di halaman 1dari 18

Perbedaan Akuntansi Konvensional dan

Akuntansi Syariah

Delia Putri
Shabrina Azzahra
Indah permatasari
AKUTANSI KONVENSIONAL
Akuntansi Konvensional

suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah


Akuntansi dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan, sehingga dapat digunakan
oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti
untuk pengambilan suatu keputusan.

Akuntansi konvensional pada dasarnya dipengaruhi


oleh berbagai macam ideologi, akan tetapi dapat
dilihat bahwa ideologi yang paling dominan
mempengaruhinya adalah ideologi kapitalisme.
Akuntansi Konvensional
Menurut berbagai ahli:
• Harahap (2001) : ilmu akuntansi konvensional yang
berkembang saat ini dilandasi jiwa kapitalisme.
Sebaliknya, perkembangan ekonomi kapitalisme
sangat dipengaruhi oleh perkembangan akuntansi
konvensional.
• Triyuwono (2001) : akuntansi saat ini sudah bukan
berbau kapitalis lagi, tetapi merupakan kapitalisme
murni dalam pendapatnya.
• Sistem kapitalisme menempatkan laba sebagai
nilai tertinggi.

Tujuan sistem kapitalis adalah uang


KEKURANGAN AKUTANSI KONVENSIONAL

SEKULER Mengklaim sebagai praktik yang bebas nilai,


terpisah dari nilai Sekuler spiritual.
informasi yang disajikan melalui laporan-laporan
MATERIALISTIK keuangan Materialistik hanyalah informasi-
informasi dari kegiatan yeng memiliki satuan
moneter atau bernila material .
praktik akuntansi yang berlaku saat ini hanya
EGOISTIK berfokus pada pemberian bagaimana penyajian
laporan keuangan akan dapat Egoistik
menyenangkan shereholder alau menarik investor
tanpa memperhatikan kepentingan pihak-pihak lain .
KUANTITATIF informasi yang diberikan hanya sebalas informasi
yang bersifat kuantitatif,sedangkan informasi yang
bersifat kualitatif tidak disampaikan.
AKUTANSI SYARIAH
Akuntansi Syariah

Akuntansi Syariah bertujuan untuk membantu


mencapai keadilan sosial ekonomi baik bagi individu
atau masyarakat, serta sebagai upaya untuk memenuhi
sepenuhnya akan kewajiban kepada Tuhan.
Semua unsur yang terlibat aktivitas ekonomi syariah,
seperti akuntan, auditor, pemilik, manajer, dan
pemerintah dinilai sebagai bentuk sarana ibadah.
Kerangka dasar laporan akuntansi keuangan
versi AAO-IFI dituangkan dalam SFA No.2.

• Laporan posisi keuangan


• Laporan laba rugi AKUTANSI
• Laporan arus kas KONVENSIONAL

• Laporan laba ditii han


• Laporan perubahan dalam
investasi terbatas AKUTANSI SYARIAH

• Laporan sumber dan


menggunaan dana zakat
serta dana sosial
• Laporan stumber dan
dana dalam qardh
Tidak seperti halnya akuntansi keuangan konvensional,
akuntansi bank syariah menuntut lebih banyak bentuk laporan
PERBEDAAN AKUTANSI KONVENSIONAL
DAN SYARIAH
Mohammad R. Taheri (2000)
• Dalam artikel The Basic Principles of Islamic Economy
and Their Effects on Accounting Standars Settings
(2000) : kebijakan akuntansi untuk akuntansi syariah
akan lebih berorientasi nilai (value-oriented).
• Didasarkan pada tiga komponen yaitu prinsip multi
kepemilikan dalam Islam, prinsip kebebasan ekonomi
dengan batasan yang ditentukan, dan prinsip keadilan
sosial.
• Berkaitan dengan prinsip-prinsip tersebut, maka
laporan keuangan harus ditujukan untuk memenuhi
kepentingan negara, manajemen dan masyarakat.
Baydoun dan Willet (1994)
• Tujuan dari akuntansi syariah adalah pentingnya
akuntabilitas atau pertanggungjawaban kepada Tuhan,
yaitu Allah Swt.
• Menurut Syariah, Allah Swt. adalah pemilik tertinggi
dari semua kekayaan, sedangkan manusia hanyalah
penerima amanah untuk kepentingan mereka sendiri,
tetapi tetap harus mempertanggungjawabkan
pemanfaatannya sesuai dengan syariah. (Q.S. Al-An’am
Ayat 165 dan Q.S. Al-Hadiid Ayat 7)
• Akuntansi syariah pertanggungjawabannya ditujukan
kepada Allah Swt.
Haniffa dan Hudaib (2001)
dalam buku A Conceptual Framework For Islamic
Accounting: The Syariah Paradigm (2001)
Tujuan akuntansi syariah :
1. Membantu keadilan sosial (Q.S Al-Hadiid ayat
25) dan ekonomi
2. Mengakui pemenuhan kewajiban kepada
stakeholders, sosial, dan Allah Swt.
Simpulan dari ketiga ahli :
1. Prinsip Pertanggungjawaban (Accountability)
• Prinsip bidang akuntansi memfokuskan kepada dua hal,
yaitu akuntabilitas dan pelaporan.
• Akuntabilitas : tercermin melalui tauhid yang berarti
bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi ini harus
berjalan sesuai dengan aturan dari Allah Swt.
• Pelaporan : bentuk pertanggungjawaban manusia
kepada Allah Swt. dan manusia lainnya.
• Individu yang terlibat pada praktik akuntansi harus
melakukan pertanggungjawaban atas seluruh kegiatan
yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait.
Simpulan dari 3 Ahli
2. Prinsip Keadilan
• Adil dalam akuntansi adalah pencatatan
dengan benar setiap transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan.
• Dalam Al-Quran disampaikan bahwa kita
harus mengukur secara adil, jangan dilebihkan
dan jangan dikurangi. (Q.S Asy-Syura ayat 181-
184)
Simpulan dari 3 Ahli
3. Prinsip Kebenaran
• Setiap kegiatan dalam akuntansi akan selalu
menemukan masalah tentang pengukuran
laporan dan pengakuan.
• Aktivitas pelaporan dan pengakuan dalam
akuntansi syariah dilakukan dengan mencatat
setiap transaksi dengan nominal yang
sebenarnya, tidak lebih atau kurang.
• Aktivitas yang dilandaskan dengan kebenaran
akan menciptakan nilai keadilan dalam mengakui,
mengukur serta melaporkan transaksi ekonomi.
Perbedaan Akuntansi Konvensional
dan Akuntansi Syariah
Menurut Husein Syahatah, dalam buku Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam:
AKUTANSI AKUTANSI SYARIAH
KONVENSIONAL

• Konsep modal pokok berlandaskan nilai


• Sering terjadi perbedaan pendapat tukar yang berlaku, yang tujuannya
mengenai cara menentukan nilai atau melindungi modal pokok dari kemampuan
harga untuk melindungi modal pokok produksi di masa yang akan datang dalam
• Modal yang terbagi menjadi dua, yaitu perusahaan yang berlangsung secara
modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang kontinu (berkelanjutan)
beredar (aktiva lancar) • Jenis barang-barang pokok dibagi menjadi
• Mengutamakan keuntungan harta berupa uang (cash) dan harta
• Menerapkan praktek prinsip laba berupa barang (stock)
universal, meliputi laba dagang, modal • Penentuan nilai atau harga berdasarkan
pokok nilai tukar yang berlaku
• Laba tercipta hanya saat terjadi transaksi • Wajib menjelaskan asal sumber
jual beli pendapatan
• Berusaha menghindari dan menyalurkan
pada tempat-tempat yang telah
ditentukan oleh para ulama fiqih
• Menghindari laba dari sumber yang
kurang dipercayai karena dikhawatirkan
bersifat haram
• Laba akan muncul ketika adanya
perkembangan dan pertambahan pada
nilai barang, baik yang telah terjual atau
akan terjual
SIMPULAN :
Dalam akuntansi konvensional hanya melihat sesuatu berdasarkan materi semata,
tanpa adanya kecenderungan-kecenderungan spiritual, pemikiran-pemikiran
tentang budi pekerti, dan tujuan-tujuan yang bersifat non-materi, tidak
memperhatikan hal-hal yang seharusnya dijadikan sebagai pijakan oleh
masyarakat.
Dalam akuntansi syariah lebih menekankan pada pemenuhan akuntabilitas atau
pertanggungjawaban. Hal inilah yang membedakan dengan akuntansi konvensional
yang lebih menekankan pada pemberian informasi untuk pengambilan keputusan
ekonomi. Tujuan akuntansi syariah tersebut akan mendasari teori-teori akuntansi
syariah termasuk dalam hal pengungkapan pelaporan keuangan.

Serta dapat ditarik simpulan bahwa keberadaan akuntansi syariah merupakan fakta
yang tidak dapat disangkal seiring dengan tumbuhnya institusi-institusi keuangan
syariah seperti bank, asuransi, pasar modal, dan sebagainya. Kebanyakan konsep dasar
akuntansi konvensional dapat dipakai dalam membangun struktur akuntansi syariah,
akan tetapi juga tidak bisa diterima secara absolut karena masih ada perbedaan
pemahaman diantara para ahli akuntansi Islam dalam menjelaskan dan mengaitkan
masing-masing konsep tersebut dengan ajaran Islam.

Anda mungkin juga menyukai