Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ASAS-ASAS HAM TERKAIT

KEBIJAKAN PEMERINTAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu
oleh:

Bahrul Yaman

Disusun oleh:

Indah Permatasari

11160820000069

AKUNTANSI B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TANGGERANG SELATAN
2016

Daftar isi ......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................

BAB II TEORI DAN ANALISA.................................................................................

2.1 Upaya Pemerintah dalam Penegakan HAM............................................................

2.2 Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia.........................

2.3 Artikel terkait HAM..............................................................................................

2.4 Analisa....................................................................................................................

BAB III KESIMPULAN............................................................................................

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam

penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait

dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu

yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan

dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih

diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa

dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan

orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam

usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dan pemerintah

mengupayakan agar hak-hak tersebut di miliki oleh warganya.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Upaya Pemerintah dalam Penegakan HAM

2. Pemerintah Masih Harus Bekerja Keras dalam Penegakan HAM

3. Mengidentifikasi kasus yang terjadi di Indonesia


BAB II

TEORI DAN ANALISA

2.1 Upaya Pemerintah dalam Penegakan HAM

Hak asasi manusia tidak lagi dipandang sekadar sebagai perwujudan faham individualisme

dan liberalisme. Hak asasi manusia lebih dipahami secara humanistis sebagai hak-hak yang

inheren dengan harkat dan martabat kemanusiaan, apapun latar belakang ras, etnik, agama,

warna kulit, jenis kelamin dan pekerjaannya. Dewasa ini pula banyak kalangan yang

berasumsi negatif terhadap pemerintah dalam menegakkan HAM. Sangat perlu diketahui

bahwa pemerintah Indonesia sudah sangat serius dalam menegakkan HAM. Hal ini dapat kita

lihat dari upaya pemerintah pengeluaran Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak

asasi manusia , Undang-undang nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, serta masih

banyak UU yang lain yang belum tersebutkan menyangkut penegakan hak asasi manusia.

Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia memberikan asas-asas

tentang pengakuan negara terhadap HAM, bahwa setiap individu dilahirkan bebas dengan

harkat dan martabat yang sama, dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Adapun HAM dan kebebasan dasar manusia dapat dikelompokkan

sebagai berikut:

1. Hak Hidup (Pasal 9)

2. Hak untuk Berkeluarga dan melanjutkan keturunan (Pasal 10)

3. Hak Mengembangkan Diri (Pasal 11-16)

4. Hak Memperoleh keadilan (Pasal 17-19)


5. Hak Kebebasan Pribaditurut serta dalam Pemerintahan (Pasal 20-27)

6. Hak atas Rasa Aman (Pasal 28-35)

7. Hak atas Kesejahteraan (Pasal 36-42)

8. Hak Turut Serta dalam Pemerintahan (Pasal 43-44)

9. Hak-hak Perempuan (Pasal 45 – 51)

10. Hak-hak Anak (Pasal 52 -66)

UU No. 39 tahun 1999 mengatur kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dalam

penegakan HAM di Indonesia, sehingga pemerintah selalu memperhatikan hak-hak

masyarakat dalam setiap pembuatan kebijakan. Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah

adalah menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan HAM. Hal ini meliputi

langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya,

hankam dan lain-lain.

Selain dari HAM yang diatur dalam UU No. 39 tahun 1999, terdapat juga pengaturan

kewajiban dasar manusia, yaitu:

1. Setiap orang wajib patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, hukum

tidak tertulis dan hukum internasional mengenai HAM

2. Kewajiban warga negara wajib turut serta dalam upaya pembelaan negara

3. Kewajiban untuk menghormati hak asasi orang lain


4. Kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang

Hal-hal tersebut sebagai bukti konkret bahwa Indonesia tidak main-main dalam

penegakan HAM.

2.2 Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia

Pendekatan keamanan yang terjadi di era Orde Baru dengan mengedepankan upaya represif

tidak boleh terulang kembali. Untuk itu, supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan.

Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan

partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak

hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada

masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum,

dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka menegakkan

hukum.

Reformasi aparat pemerintah dengan merubah paradigma penguasa menjadi pelayan

masyarakat dengan cara melakukan reformasi struktural, infromental, dan kultural mutlak

dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya

berbagai bentuk pelanggaran HAM oleh pemerintah. Kemudian, perlu juga dilakukan

penyelesaian terhadap berbagai konflik horizontal dan konflik vertikal di tanah air yang telah

melahirkan berbagai tindak kekerasan yang melanggar HAM dengan cara menyelesaikan

akar permasalahan secara terencana, adil, dan menyeluruh.

Kaum perempuan berhak untuk menikmati dan mendapatkan perlindungan yang sama di

semua bidang. Anak-anak sebagai generasi muda penerus bangsa harus mendapatkan manfaat

dari semua jaminan HAM yang tersedia bagi orang dewasa. Anak-anak harus diperlakukan

dengan cara yang memajukan martabat dan harga dirinya, yang memudahkan mereka
berinteraksi dalam masyarakat. Anak-anak harus mendapatkan perlindungan hukum dalam

rangka menumbuhkan suasana fisik dan psikologis yang memungkinkan mereka berkembang

secara normal dan baik.

Selain hal-hal tersebut, perlu adanya social control (pengawasan dari masyarakat) dan

pengawasan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga politik terhadap setiap upaya penegakan

HAM yang dilakukan oleh pemerintah. Diperlukan pula sikap proaktif DPR untuk turut serta

dalam upaya perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM sesuai yang

ditetapkan dalam Tap MPR No. XVII/MPR/1998.

Dalam bidang penyebarluasan prinsip-prinsip dan nilai-nilai HAM, perlu diintensifkan

pemanfaatan jalur pendidikan dan pelatihan dengan, antara lain, pemuatan HAM dalam

kurikulum pendidikan umum, dalam pelatihan pegawai dan aparat penegak hukum, dan pada

pelatihan kalangan profesi hukum.

Mengingat bahwa dewasa ini bangsa Indonesia masih berada dalam masa transisi dari rezim

otoriter dan represif ke rezim demokratis, namun menyadari masih lemahnya penguasaan

masalah dan kesadaran bahwa penegakan HAM merupakan kewajiban seluruh bangsa tanpa

kecuali, perlu diterapkan keadilan yang bersifat transisional, yang memungkinkan para

korban pelanggaran HAM di masa lalu dapat memperoleh keadilannya secara realistis.

Pelanggaran HAM tidak saja dapat dilakukan oleh negara (pemerintah), tetapi juga oleh suatu

kelompok, golongan, ataupun individu terhadap kelompok, golongan, atau individu lainnya.

Selama ini perhatian lebih banyak difokuskan pada pelanggaran HAM yang dilakukan oleh

negara, sedangkan pelanggaran HAM oleh warga sipil mungkin jauh lebih banyak, tetapi

kurang mendapatkan perhatian. Oleh sebab itu perlu ada kebijakan tegas yang mampu

menjamin dihormatinya HAM di Indonesia.


2.3 Artikel terkait HAM

Guru main pukul, siswa SDN 23 Koja takut sekolah

Reporter : Pramirvan Datu Aprillatu | Selasa, 4 September 2012 16:15

Merdeka.com - Sekolah Dasar adalah tingkatan pertama bagi seseorang memperoleh

pendidikan formal yang nantinya akan menentukan masa depannya. Namun apa jadinya, jika

tempat mengenyam ilmu itu bak ring tinju.

Itulah yang dialami belasan siswa di SDN 23 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara. Bocah-

bocah kecil itu memilih bolos sekolah karena takut jadi korban pemukulan Ibu R yang

menjadi guru kelas di kelas 3.

Kepada wartawan yang berkunjung ke sekolah yang terletak di Jalan Kramat Jaya,

Tugu Utara, Koja, Selasa (4/9), beberapa siswa kompak berteriak kalau gurunya kerap

memukuli mereka saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.


"Saya pernah dipukul di bagian pipi dan kepala," cerita Ajeng yang duduk di kelas

3.Selain kekerasan secara fisik, Ajeng mengaku juga mendapatkan kekerasan secara mental.

Gurunya pernah merobek buku catatan pelajaran miliknya.

"Gara-garanya, aku pernah salah salah menulis catatan pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) di buku catatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)," tambahnya.

Jika Ajeng salah mengerjakan pekerjaan rumah yang ditugaskan guru kelasnya itu,

maka dia akan dipukul sebagai hukuman.

"Pernah dipukul karena salah mengerjakan satu soal dari 15 soal pelajaran matematika,"

keluhnya.

Tidak hanya Ajeng, Fadli (8) yang juga siswa kelas 3 membenarkan kejadian itu.

Karena trauma dengan ulah guru kelasnya itu, Fadli tidak dapat mengingat hafalan perkalian

yang diinstruksikan gurunya.

"Saya lupa hafalan karena takut," katanya.

Mereka berdua mengaku sebenarnya ingin kembali bersekolah, asalkan ibu guru R itu tidak

lagi berbuat semena-mena dengan mereka.

"Kita inginnya bu R tidak mengajar kelas 3 lagi," ucap kedua bocah SD itu dengan kompak.

Sampai berita ini diturunkan, pihak kepala sekolah maupun Ibu R belum bisa ditemui dan

memberikan penjelasan.

[lia]

2.4 Analisis

Menurut saya seharusnya guru menjadi contoh yang baik bagi anak muridnya dalam

menanamkan sikap. Selain itu seorang guru bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan

untuk perkembangan intelektual namun juga dapat membantu membentuk karakter pribadi

anak didiknya baik perkembangan jasmani maupun rohani, agar murid dapat menyerap kedua

hal tersebut maka dibutuhkan hubungan yang harmonis antara guru dan murid di lingkungan
sekolah. Sangat di sayangkan dalam kasus tersebut wujud tersebut tidak terealisasikan bahkan

menimbulkan trauma bagi korban.

Dalam artikel tersebut sangat jelas hal ini melanggar kebijakan pemerintah dalam

perlindungan HAM dalam kasus ini banyak sekali anak yang menjadi korban , sejatinya

murid harus mendapat pendidikan yang layak bukan menyebabkan murid enggan untuk pergi

kesekolah karena trauma dengan kejadian pemukulan yang dilakukan oleh gurunya sendiri

yang jelas sangat tidak sesuai dengan peraturan yaitu :

 Undang-Undang No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, Pasal 28 B ayat (2),

yang berbunyi “Setiap orang berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan

berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminas”

 Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal pasal 9 ayat (1)

tentang hak asasi manusia, “Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup,

dan meningkatkan taraf hidupnya”, ayat (2) “Setiap orang berhak hidup tenteram,

aman, damai, bahagia, sejahtera, lahir dan bathin”, dan ayat (3) “Setiap orang berhak

atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.”

 Pasal 11 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya

untuk tumbuh dan berkembang secara layak”

 Pasal 58 ayat (1) “Setiap anak berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari

segala bentuk kekerasan fisik atau mental, penelantaran, perlakuan buruk, dan

pelecehan seksual selama dalam pengasuhan orang tua atau walinya, atau pihak lain

maupun yang bertanggung jawab atas pengasuhan anak tersebut”

 Pasal 66 ayat (1) “Setiap anak berhak untuk tidak dijadikan sasaran penganiayaan,

penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi”.


Dengan penjelasan diatas hendaknya penegak hukum lebih fokus lagi terhadap perlindungan

Hak Asasi Manusia khususnya memperhatikan pelanggaran hak terhadap anak untuk

mendapatkan Hak yang dia dapat dan juga seharusnya guru wajib menerapkan etika sebagai

seorang guru dalam kasus tersebut hendaklahmenahan emosinya dan bertindak secara

profesional untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang baik.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap

individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat

bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.

Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,

dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau

suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,

pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM

sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan

HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang

lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita

dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.


Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM

kita dengan HAM orang lain.

Anda mungkin juga menyukai