Jelas dari ajaran Islam bahwa pertanian merupakan sektor penting yang tidak akan diabaikan. Memang, ada banyak ayat dari Al-Qur'a-n dan juga tradisi Nabi Muhammad s.a.w. yang menekankan pentingnya pertanian. Islam memandang sektor pertanian sebagai suatu kewajiban masyarakat. Masyarakat Muslim dan bangsa harus memastikan bahwa ada masyarakat yang memulai ke sektor pertanian dalam rangka untuk memastikan pasokan makanan cukup banyak untuk masyarakat Muslim pada umumnya. Sebagai agama yang terorganisasi, Islam masuk ke dalam rincian besar dalam subjek pertanian yang memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim. Ajaran Islam memberikan nilai tinggi dalam upaya konsolidasi industri pertanian. Al- Qur'a-n, sebagai Allah s.w.t.mengatakan: "Bukankah orang-orang yang tidak percaya melihat bahwa langit dan bumi digabungkan bersama (sebagai satu unit ciptaan), sebelum kita mengcengkapinya? Kami terbuat dari air setiap makhluk hidup. Akankah mereka tidak percaya? "(Surat Al-Anbiya 21:30) Hal ini dapat disimpulkan dari ayat ini bahwa Allah (s.w.t.) membawa ke kehidupan tanaman dan hewan ke dunia ini dari air, yang telah diturunkan dari langit. Dengan demikian, Allah (s.w.t.) telah menyediakan pasokan air yang berkesinambungan untuk semua ciptaanNya. Hujan yang telah diturunkan oleh Allah (s.w.t.) dari langit untuk membawa kehidupan dan untuk membuahi tanaman di bumi akhirnya akan membawa banyak manfaat bagi umat manusia, apakah itu dalam bentuk buah-buahan untuk dimakan atau daun dan batang pohon untuk tujuan sehat dan medis. Agama islam telah menjabarkan mengenai pertanian dalam beberapa ayat Alquran dan hadist. Di antaranya, QS. Yasin [36]: 33-35, QS. Al-Nahl [16]: 1011, dan QS.Al-An‟am [6]: 99. Dari ayat tersebut dapat dimengerti bahwa islam memiliki perhatian khusus terhadap ahrikultur. Oleh karena itu, kita dituntut untuk meyakini bahwa Allah yang telah menyediakan segala sesuatunya untuk kebutuhan hidup manusia. Diantaranya berupa irigasi alami berupa air hujan. Karenanya kehidupan ini berlangsung, lalu terjalinlah rantai makanan pada makhluk hidup. Proses ini perlu dipikirkan oleh manusia, maka lahirlah ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuannya agar keyakinan manusia semakin kuat akan kuasa Allah yang tak terhingga. Di antara tanaman yang tumbuh di bumi, ada yang tumbuh dengan sendirinya, dan ada juga yang butuh campur tangan manusia untuk menanam dan merawat baru bisa dinikmati hasilnya. Ini disebut pertanian. Pada akhirnya, kita haruslah bersyukur akan segala nikmat yang telah Allah berikan pada kita sebagai manusia.
Pertanian dalam Sejarah Islam
Sejarah pertanian dalam islam dimulai saat kaum muslim membuat pola yang mengubah varian agrikultur tahunan, hal ini dikarenakan pengenalan dan penyebaran berbagai jenis tanaman baru kedalam dunia islam. Selanjutnya sistem irigrasi diperbaiki dan diperluas dengan teknik irigasi khusus memanfaatkan air bawah tanah dengan pipa yang disebut qanat, yaitu terowongan yang nyaris horizontal dan menghubungkan sebuah sumber air bawah tanah ke lokasi yang membutuhkan air. Teknologi irigasi ini memberikan sumbangan yang sangat penting bagi dunia pada umumnya untuk mengatasi kelangkaan air di suatu wilayah. Pembuatan kanal- kanal pun menjadi sebuah teknologi yang sama pentingnya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan air. Para ahli teknik Muslim membangun bendungan untuk menyediakan dan mengatur air dalam sistem irigasi.
Hubungan Islam dan Pertanian dengan bioteknologi dan rekayasa genetika
Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup seperti bakteri, fungi, dan virus serta produk makhluk hidup seperti enzim dan alcohol dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Rekayasa genetika yang paling menghebohkan saat ini adalah rekayasa genetika berupa kloning, yang merupakan suatu proses penggandaan makhluk hidup dengan cara nucleus transfer dari sel janin yang sudah berdiferensiasi dari sel dewasa, atau arti yang lebih jelas adalah penggandaan makhluk hidup menjadi lebih banyak dengan pemisahan gen guna menghasilkan sel-sel bagian tubuh. Lantas bagaimana pandangan islam terhadap perkembangan ilmu tersebut. Islam dan beberapa pandangan tidak hanya tinggal diam melihat kemajuan teknologi seperti ini. Apabila ditinjau dari segi sosiologi, kloning manusia dapat mengancam penghancuran pranata sosial yang telah dibangun sejak keberadaanya di bumi, banyak sekali marabahaya yang dapat muncul apabila kloning manusia diajadikan budaya oleh para kalangan saintis untuk menciptakan manusia unggul seperti super manusia, menjadi ahli nuklir dan atom, ataupun tujuan lainnya dalam rangka menjadikan manusia itu sendiri sebagai senjata pembunuh masal pada peradaban manusia. Menurut terminologi fiqh, kloning terhadap manusia akan menimbulkan banyak sekali pertanyaan seperti apakah kloning dilakukan dengan menggunakan DNA suami yang sah, bolehkah suami istri menggunakan DNA anak mereka sendiri, dan apakah seseorang berhak dan darimana hak itu diperoleh untuk menggunakan DNAnya sendiri, bagaimana konsep Islam seperti muhrim, wali, nasab, waris dan kekerabatan. Banyak sekali pertanyaan yang dapat muncul pada kloning tersebut. Di masa depan apabila kloning tetap dilakukan, konsep perkawinan dalam Islam akan rusak, seks hanya dijadikan untuk pelampiasan seksual umat manusia tanpa mempertimbangkan sebab akibat dan tanggung jawab atas hubungan tersebut. Oleh karenanya teknologi kloning memiliki hal – hal yang bertentangan dengan Islam.
Hubungan Islam dan Pertanian dengan Kimia
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Dalm Q.S Qaaf, 9 menjelaskan air yang mempunyai nama unsur kimia H2O ini memiliki manfaat yakni dapat menumbuhsuburkan tanamtanaman yang berawal dari biji-bijian. Air yang diperoleh dari senyawa hidrogen dan oksigen ini sangat banyak mendatangkan manfaat bagi manusia.
Hubungan Islam dan Pertanian dengan Fisika
Ilmu fisika adalah ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Dalam surah Al-Hadiid : 25) dijelaskan bahwa, besi (Fe) diturunkan dari langit. Sains memberikan informasi kepada kita, bahwa besi termasuk logam berat yang tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri. Senyawa Fe ini sangat bermanfaat bagi manusia dan zat-zat besi tersebut dibutuhkan untuk tanaman bertumbuh dengan baik dan benar.