041911433009
Kelas G
1. https://holopis.com/news/polhukam/2022/06/02/90478/mahasiswa-gelar-mimbar-
bebas-ingatkan-publik-indonesia-dalam-masalah-besar
Perihal dengan digelarnya mimbar bebas yang dihadiri oleh para mahasiswa dan
berbagai elemen masyarakat seperti petani, buruh dan lain sebegainya merupakan
sarana bagi rakyat untuk memperoleh keadilan dan sebagai kritik kepada para
pemerintah dan atasan yang kebijakan para kaum borjouis dan birokrasi pemerintahan
yang berdampak pada masyarakat kecil.
a. Adapun analisis 17 cores principles bioetika Unesco yang berkaitan dengan
kasus tersebut masuk dalam kategori life science, yang mana dalam
menjalankan kehidupan sebagai manusia haruslah menjunjung prinsip
“Equality, justice and equity”. Dengan digelarnya mimbar bebas di negara
demokrasi, hal tersebut merupakan bukti bahwa ternyata para kaum borjouis
yang menguasai pertambangan tidak memperhatikan kesehatan warga di sekitar
tambang tersebut, pun birokrasi pemerintahan belum berjalan dengan baik
terbukti adanya beberapa penyelewangan yang menafaatkan harta masyarakat
yang disalah gunakan demi memperkaya diri sendiri (korupsi). Oleh karenanya,
menurut prinsip bioetika melakukan demo seperti mimbar bebas merupakan
protes yang diperbolehkan karena masyarakat perlu mendapat dan
memperjuangkan kesetaraan dan keadilan dari para pemegang kekuasaan yang
mendzolimi mereka.
b. Dalam perspektif islam, melakukan demonstrasi tidaklah dilarang asal bertujuan
untuk mencegah kemungkaran dan tidak dilakukan secara anarkis dan
destruktif. Hal ini diperkuat engan ayat yang terdapat dalam surah ali imran ayat
104, yang memiliki arti “an hendaklah di antara kamu ada segolongan orang
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan
mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung”. Berlandaskan ayat ini demonstrasi merupakan sarana bagi kaum
muslim dalam menasehati dan menyeru kebaikan kepada mereka yang telah
berbuat dzalim.
2. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5860358/apa-itu-kloning-ini-pengertian-
macam-macam-dan-contohnya
Kloning merupakan eknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama
dengan sel induknya tanpa proses pembuahan. Kasus ini menemui pro kontra dalam
pengaplikasianya. Adapun dalam sudut padang prinsip bio etika dan perspektif islam
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Ditinjau dari prinsip benefit and harm kloning manusia bertentangan dengan
martabat dan integritas pada manusia. Hal ini dikarenakan adaya penelitian yang
memaparkan bahwa bayi hasil kloning cenderung memiliki umur yang pendek,
rentan terkena penyakit, dan adanya pembentukan organ yang tidak sempurna.
Oleh karenanya melakukan kloning manusia yang bahkan populasinya sudah
sangat banyak tidaklah perlu dan melanggar kode etik. Hal ini berbeda apabila
melakukan kloning terhadap hewan dan tanaman, benefit dari kloning hewan
dan tanaman memiliki manfaat mencegah kepunahan hewan dan dapat
menghasilakan tanaman yang nantinya memiliki formula baru yang dapat
dijadikan sebagai obat.
b. Islam memandang kloning pada manusia memiliki dampak buruk yang lebih
banyak dari pada manfaatnta. Menurut sebagian besar ulama kloning
merupakan tindakan yang diharamkan. Alasan mendasar dengan dilakukanya
kloning pada manusia dikhawatirkan akan merusak ketertiban silsilah keturunan
yang menjadi hal yang disoroti dalam islam karena berkaitan dengan
perkawinan, perawatan anak , nafkah, hak waris dll yang harus diselidiki
silsilahnya guna mendapat nasab yang jelas.
3. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5864055/kedua-kalinya-ginjal-babi-
berhasil-dicangkok-ke-manusia
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5892558/pertama-di-dunia-pria-ini-
jalani-transplantasi-jantung-babi
a. Ditinjau dari sudut bioetika berkaitan dengan health science, transplantasi organ
babi ke tubuh manusia diperbolehkan dengan syarat pasien yang nantinya
mendapat sumbangan dari organ tubuh hewan mengetahui jika transplantasi
dari organ hewan memiliki resiko besar seperti : kegagalan. Adapun hal ini
diperbolehkan apabila ada transparasi terkait pihak medis dan pasien. Terlebih
jika satu-satunya cara untuk bertahan hidup yaitu dengan trasplantasi
ginjal/jantung dari babi.
b. Menurut perspektif islam berkaitan dengan transplantasi jantung ataupun ginjal
babi ke manusia, kebanyakan ulama memperbolehkanya dengan catatan apabila
tidak ada cara lain dalam menyelamatkan nyawa manusia. Hal ini berdasarkan
pada ayat Al-Qur’an yang menekankan pada penyelamatan nyawa manusia
dalam surah Al Maidah ayat 32 yang memiliki arti : “Oleh karena itu Kami
tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh
seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan
seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia
semuanya....”
4. https://www.kompasiana.com/rika76398/62b14c14bb44867fa057f274/patriarki-
dalam-perspektif-hukum-dan-islam
a. Budaya patriarki masih sangat melekat dibeberapa daerah, khususnya daerah
rural. Bioetika yang membahasa permasalahan kesetaraan gender sangat erat
dengan prinsip Non-discrimination and non-stigmatization. Yang mana, dalam
pengaplikasian hak asasi manusia harus mengedepankan hak orang lain dngan
tidak mendiskriminasi atau memberikan stigma irasional. Seperti contoh stigma
bahwa perempuan hanya memiliki tugas melayani suami dan mengurus anak.
Hal ini bertentangan dengan prinsip bahwa gender bukanlah penghalang
manusia untuk melakukan produktifitas, oleh karenanya wanita maupun pria
berhak untuk memiliki rasa aman, hak kesejahteraan, dan hal mengembangkan
dirinya seutuhnya dalam menjalani hidup sebagai manusia.
b. Dalam perspektif islam sendiri, budaya patriarki dan menonjolkan salah satu
gender sangat ditentang dalam ajaran islam. Hal ini dapat dibuktikan dengan
terberantasnya perilaku jahiliyah masyarakat zaman dahulu yang membunuh
anak perempuan mereka yang baru lahir karena menganggapnya sebagai aib.
Sebagai tambahan islam juga menempatkan bahwa kedudukan suami dan istri
adalah seimbang dan memiliki hak dan kewajiban yang sesuai dengan
proporsinya masing-masing, sesuai dengan ajaran Islam. Sebagai bentuk
penekanan terhadap kesetaraan gender, ini dipertegas dalam surah An-Naml
ayat 23. Yang memiliki arti “Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang
memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki
singgasana yang besar”. Surah tersebut bercerita tentang perempuan yang bisa
memimpin bangsa yang dikenal dengan kaum Saba dengan nama Balqis.
5. https://www.idntimes.com/life/inspiration/fernanda-reza-saputra-1/demi-
pembangunan-ekonomi-di-papua-c1c2
6. https://nasional.kompas.com/read/2022/06/28/06150051/jalan-panjang-legalisasi-
ganja-medis-lewat-gugatan-uu-narkotika-di-mk?page=a
8. Melihat kasus etika bisnis yang dilakukan Garuda Indonesia pada tahun 2018,
bagaimana pandangan saudara menurut konsep 17 core principle bioetika dan
syariat Islam?
Analisis bisnis Garuda Indonesia dalam perspektif islam yang dikaitkan
dengan 17 core principle bioetika
a. Adapun analisis 17 cores principles bioetika Unesco yang berkaitan dengan
kasus tersebut masuk dalam kategori Solidarity and Cooperation. Solidaritas
dan kerjasama adalah bentuk utama dari proses interaksi sosial, karena pada
dasarnya, interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk
memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama. Dalam kasus ini, terlihat
kurangnya rasa solidaritas sesama pekerja di Garuda Indonesia. Ternyata
menjadi yang terbaik di bidangnya tidaklah cukup, ada banyak aspek yang
mempengaruhi suatu bisnis akan berlangsung lama yaitu etika profesi yang
baik. Prestasi perusahaan yang selalu di atas menjadikan Garuda tidak berhati-
hati dalam bersikap, salah satunya bersikap dalam mengambil keputusan dan
rasa solidaritas antar sesama. Kasus-kasus yang terjadi karena Pimpinan
Perusahaan yang tidak memiliki integritas yang baik. Seharusnya seorang
pemimpin memiliki budaya kerja seperti integritas, kepemimpinan, perilaku
profesional, menjaga nama baik perusahaan. Dari kasus di atas Garuda dinilai
memiliki sistem manajemen amoral, dapat dilihat dari beberapa kasus di atas
bersumber dari kepentingan diri sendiri atau beberapa pihak demi keuntungan
sendiri atau perusahaan. Oleh karena itu apabila suatu perusahaan ingin terus
tumbuh dan berlangsung terus-menerus, maka harus menciptakan manajemen
yang baik. Dalam menciptakan manajemen yang baik diperlukan rasa
solidaritas dan kerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan
akan dinilai baik apabila sistem manajemen di dalamnya berjalan dengan baik
dan tidak adanya perbuatan curang.
b. Menurut pandangan Islam, Garuda Indonesia melakukan perdagangan yang
dilakukan dengan cara yang tidak jujur, di mana mengandung unsur penipuan
(gharar), maka akan ada pihak yang dirugikan, dan praktek-praktek lain yang
sejenis jelas merupakan hal-hal yang dilarang dalam Islam. Dalam melakukan
transaksi perdagangan, Allah memerintahkan agar manusia melakukan dengan
jujur dan adil. Tata tertib perniagaan ini dijelaskan oleh Allah seperti tercantum
dalam QS Al-Syu‟ara (26): 181-183, QS Huud (11): 84-85, demikian pula
dalam QS Al-An‟am (6): 152, yang mengatur tentang takaran dan timbangan
dalam perniagaan. QS Al-Syu‟ara (26): 181-183 yang memiliki arti 181.
sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang- orang yang
merugikan; 182. dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. 183. dan
janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu
merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan. Selain benar dan
memegang amanat, seorang pedagang (Garuda Indonesia) harus berlaku jujur,
dilandasi keinginan agar orang lain mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan
sebagaimana ia menginginkannya dengan cara menjelaskan cacat barang
dagangan yang dia ketahui dan yang tidak terlihat oleh pembeli.
9. https://www.cnbcindonesia.com/news/20210617194516-4-254042/tingkatkan-
komitmen-esgpertamina-perkuat-csr-di-4-pilar
10. Analisis geoekonomi dan geopolitik Krisis Pangan Dunia, Sisi Lain Konflik Rusia-
Ukraina
https://dunia.tempo.co/read/1605022/dunia-dibayangi-krisis-pangan-apa-itu-
krisis-pangandan-sebabnya
a. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP)
mengeluarkan peringatan keras kepada berbagai penyebab krisis pangan yang
membayangi banyak negara. Seperti yang diketahui, kebutuhan pangan
merupakan hal yang paling utama dan merupakan hak asasi manusia yang harus
terpenuhi. Berbagai negara dari seluruh dunia saat ini sedang bersiap
menghadapi krisis pangan yang akan terjadi. Krisis pangan yang parah di tahun
ini merupakan dampak dari banyak hal yang melanda dunia dalam waktu
belakangan, salah satunya konflik antar negara Rusia dan Ukraina. Wilayah
Ukraina-Rusia memainkan peran penting tidak hanya sebagai pengekspor bahan
pokok utama seperti gandum, tetapi juga sebagai salah satu pemasok utama
pupuk di seseluruh dunia ini. Akibatynya , seluruluruh dunia. Akibatnya, asupan
kalori untuk puluhan juta orang berpotensi 60 juta hingga 150 juta, pada 2023
dipertaruhkan. Konflik berkepanjangan antar kedua negara ini jika dilihat dari
sisi kemanusiaan sunggguh sangat merugikan banyak oranng bukan hanya
penduduk lokal mereka sendiri, namun negara lain juga ikut merasakan. Dunia,
sampai batas tertentu, tampaknya tidak siap menghadapi krisis yang sedang
berlangsung sekarang. Hal ini akan berdampak pada terjadinya malnutrisi,
menurunnya angka harapan hidup, dan bahkan kematian massal. Dilihat dari
sisi kemanusiaan, terjadinya krisis pangan global yang merupakan salah satu
dampak dari perang Rusia dan Ukraina ini merupakan bentuk perenggutan Hak
Asasi Manusia. Tidak sepantasnya hal ini terjadi, karena sudah sepantasnya
warga negara mendapatkan hak nya untuk memenuhi kebutuhan pangan serta
hidup dengan aman dan damai.
b. Jika melihat dari perspektif Islam tentang krisis pangan yang terjadi di dunia
maka yang pertama harus diketahui ialah Islam sangat memerhatikan sektor
pertanian, dan hal ini disampaikan Rasulullah SAW. Rasulullah saw.
sebagaimana dituturkan oleh Umar bin al-Khaththab telah bersabda: “Siapa saja
yang telah menghidupkan sebidang tanah mati, maka tanah itu adalah
miliknya”. (HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Abu Dawud). Kedua, kebijakan
distribusi optimal dan merata sesuai dengan aturan syariat dalam Islam,
sehingga tidak ada kesenjangan antar individu rakyat, kesejahteraan bisa
dirasakan bersama. Ketiga, kebijakan ketersediaan pangan, yang merupakan hal
yang penting untuk mencegah kelangkaan pangan di suatu negara, baik kondisi
aman ataupun yang tidak aman. Semua hal di atas tidak akan ditemukan pada
sistem kapitalis demokrasi sekular saat ini. Kebijakan dilakukan berdasarkan
keimanan dan pertanggung jawaban terhadap amanah yang diberikan tanpa
embel-embel kepentingan para kapitalis. Di samping itu, kesatuan negeri-negeri
muslim dalam naungan khilafah semakin mempermudah distribusi pangan
secara merata tanpa ada sekat-sekat nasionalisme (nation-state). Dalam urusan
hubungan internasional, syariat Islam mewajibkan untuk membantu negara lain
yang membutuhkan bantuan pangan, sebagaimana yang dilakukan khalifah
Abdul Majid sebagai salah khalifah di wilayah kekhilafahan Turki Utsmani,
beliau pernah mengirim bantuan uang dan pangan kepada negara Irlandia ketika
ditimpa musibah kelaparan.