Anda di halaman 1dari 11

Nurul Izzah Purnamasari

041911433009
Kelas G

SOAL UJIAN UAS AGAMA ISLAM 2 SEMESTER GENAP 2021/2022

 Membahas studi kasus dan skenario bioetika berdasarkan pisau analisis


perspektif syariah islam dan 17 core principle bioetika menurut UNESCO PBB
(UN) pada bidang kajian:
A. Bidang Economics Dan Corporate Social Responsibility
B. Social Science
C. Health Science
D. Life Science

1. https://holopis.com/news/polhukam/2022/06/02/90478/mahasiswa-gelar-mimbar-
bebas-ingatkan-publik-indonesia-dalam-masalah-besar
Perihal dengan digelarnya mimbar bebas yang dihadiri oleh para mahasiswa dan
berbagai elemen masyarakat seperti petani, buruh dan lain sebegainya merupakan
sarana bagi rakyat untuk memperoleh keadilan dan sebagai kritik kepada para
pemerintah dan atasan yang kebijakan para kaum borjouis dan birokrasi pemerintahan
yang berdampak pada masyarakat kecil.
a. Adapun analisis 17 cores principles bioetika Unesco yang berkaitan dengan
kasus tersebut masuk dalam kategori life science, yang mana dalam
menjalankan kehidupan sebagai manusia haruslah menjunjung prinsip
“Equality, justice and equity”. Dengan digelarnya mimbar bebas di negara
demokrasi, hal tersebut merupakan bukti bahwa ternyata para kaum borjouis
yang menguasai pertambangan tidak memperhatikan kesehatan warga di sekitar
tambang tersebut, pun birokrasi pemerintahan belum berjalan dengan baik
terbukti adanya beberapa penyelewangan yang menafaatkan harta masyarakat
yang disalah gunakan demi memperkaya diri sendiri (korupsi). Oleh karenanya,
menurut prinsip bioetika melakukan demo seperti mimbar bebas merupakan
protes yang diperbolehkan karena masyarakat perlu mendapat dan
memperjuangkan kesetaraan dan keadilan dari para pemegang kekuasaan yang
mendzolimi mereka.
b. Dalam perspektif islam, melakukan demonstrasi tidaklah dilarang asal bertujuan
untuk mencegah kemungkaran dan tidak dilakukan secara anarkis dan
destruktif. Hal ini diperkuat engan ayat yang terdapat dalam surah ali imran ayat
104, yang memiliki arti “an hendaklah di antara kamu ada segolongan orang
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan
mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung”. Berlandaskan ayat ini demonstrasi merupakan sarana bagi kaum
muslim dalam menasehati dan menyeru kebaikan kepada mereka yang telah
berbuat dzalim.

2. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5860358/apa-itu-kloning-ini-pengertian-
macam-macam-dan-contohnya

Kloning merupakan eknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama
dengan sel induknya tanpa proses pembuahan. Kasus ini menemui pro kontra dalam
pengaplikasianya. Adapun dalam sudut padang prinsip bio etika dan perspektif islam
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Ditinjau dari prinsip benefit and harm kloning manusia bertentangan dengan
martabat dan integritas pada manusia. Hal ini dikarenakan adaya penelitian yang
memaparkan bahwa bayi hasil kloning cenderung memiliki umur yang pendek,
rentan terkena penyakit, dan adanya pembentukan organ yang tidak sempurna.
Oleh karenanya melakukan kloning manusia yang bahkan populasinya sudah
sangat banyak tidaklah perlu dan melanggar kode etik. Hal ini berbeda apabila
melakukan kloning terhadap hewan dan tanaman, benefit dari kloning hewan
dan tanaman memiliki manfaat mencegah kepunahan hewan dan dapat
menghasilakan tanaman yang nantinya memiliki formula baru yang dapat
dijadikan sebagai obat.
b. Islam memandang kloning pada manusia memiliki dampak buruk yang lebih
banyak dari pada manfaatnta. Menurut sebagian besar ulama kloning
merupakan tindakan yang diharamkan. Alasan mendasar dengan dilakukanya
kloning pada manusia dikhawatirkan akan merusak ketertiban silsilah keturunan
yang menjadi hal yang disoroti dalam islam karena berkaitan dengan
perkawinan, perawatan anak , nafkah, hak waris dll yang harus diselidiki
silsilahnya guna mendapat nasab yang jelas.
3. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5864055/kedua-kalinya-ginjal-babi-
berhasil-dicangkok-ke-manusia

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5892558/pertama-di-dunia-pria-ini-
jalani-transplantasi-jantung-babi
a. Ditinjau dari sudut bioetika berkaitan dengan health science, transplantasi organ
babi ke tubuh manusia diperbolehkan dengan syarat pasien yang nantinya
mendapat sumbangan dari organ tubuh hewan mengetahui jika transplantasi
dari organ hewan memiliki resiko besar seperti : kegagalan. Adapun hal ini
diperbolehkan apabila ada transparasi terkait pihak medis dan pasien. Terlebih
jika satu-satunya cara untuk bertahan hidup yaitu dengan trasplantasi
ginjal/jantung dari babi.
b. Menurut perspektif islam berkaitan dengan transplantasi jantung ataupun ginjal
babi ke manusia, kebanyakan ulama memperbolehkanya dengan catatan apabila
tidak ada cara lain dalam menyelamatkan nyawa manusia. Hal ini berdasarkan
pada ayat Al-Qur’an yang menekankan pada penyelamatan nyawa manusia
dalam surah Al Maidah ayat 32 yang memiliki arti : “Oleh karena itu Kami
tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh
seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan
seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia
semuanya....”

4. https://www.kompasiana.com/rika76398/62b14c14bb44867fa057f274/patriarki-
dalam-perspektif-hukum-dan-islam
a. Budaya patriarki masih sangat melekat dibeberapa daerah, khususnya daerah
rural. Bioetika yang membahasa permasalahan kesetaraan gender sangat erat
dengan prinsip Non-discrimination and non-stigmatization. Yang mana, dalam
pengaplikasian hak asasi manusia harus mengedepankan hak orang lain dngan
tidak mendiskriminasi atau memberikan stigma irasional. Seperti contoh stigma
bahwa perempuan hanya memiliki tugas melayani suami dan mengurus anak.
Hal ini bertentangan dengan prinsip bahwa gender bukanlah penghalang
manusia untuk melakukan produktifitas, oleh karenanya wanita maupun pria
berhak untuk memiliki rasa aman, hak kesejahteraan, dan hal mengembangkan
dirinya seutuhnya dalam menjalani hidup sebagai manusia.
b. Dalam perspektif islam sendiri, budaya patriarki dan menonjolkan salah satu
gender sangat ditentang dalam ajaran islam. Hal ini dapat dibuktikan dengan
terberantasnya perilaku jahiliyah masyarakat zaman dahulu yang membunuh
anak perempuan mereka yang baru lahir karena menganggapnya sebagai aib.
Sebagai tambahan islam juga menempatkan bahwa kedudukan suami dan istri
adalah seimbang dan memiliki hak dan kewajiban yang sesuai dengan
proporsinya masing-masing, sesuai dengan ajaran Islam. Sebagai bentuk
penekanan terhadap kesetaraan gender, ini dipertegas dalam surah An-Naml
ayat 23. Yang memiliki arti “Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang
memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki
singgasana yang besar”. Surah tersebut bercerita tentang perempuan yang bisa
memimpin bangsa yang dikenal dengan kaum Saba dengan nama Balqis.

5. https://www.idntimes.com/life/inspiration/fernanda-reza-saputra-1/demi-
pembangunan-ekonomi-di-papua-c1c2

a. Jika dikorelasikan dengan prinsip biotika, usaha PT Freeport dalam


meberdayakan SDM dan SDA di Timika terutama perihal program perikanan
tangkap ialah bentuk realisasi prinsip autonomy and individual responsibility.
Banyaknya aktivitas pertambangan dan lahan di Timika yang digunakan oleh PT
Freeport sudah seharusnya piak perusahaan juga membalas budi masyarakat
setempat dengan membantu pemberdayaan dan meningkatkan perekonomian
mereka. Oleh karenany, tidak hanya Freeport yang diuntungkan dengan
pengelolaan tambang, namun juga masyarakat Timika mendapat edukasi dan
informasi terkait pemaksimalan potensi perikanan yang berdampak pada
kemajuan perekonomian
b. Mengaca pada perspektif islam tentang berkaitan dengan kemajuan
perekonomian Timika dalam potensi perikanan yang diberdayakan melalui
bantuan Freeport, hal tersebut dapat dikategorikan sebagai Ta’awun yaitu kerja
sama, tolong menolong dalam kebaikan. Dalam analisisnya, freeport
diuntungkan melalui tambang yang lahanya ada di Timika, pun masyarakat
Timika diuntungkan oleh bantuan freeport yang notaben nya adalah perusahaan
besar yang bersedia memberikan bantuanya berupa program pemberdayaan
perikanan melalui koperasi yang menyalurkan hasil laut masyarakat setempat ke
mitra bisnis. Hal ini sesuai anjuran dalam Al-qur’an surah Al Maidah ayat 2
yang memiliki arti “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran”

6. https://nasional.kompas.com/read/2022/06/28/06150051/jalan-panjang-legalisasi-
ganja-medis-lewat-gugatan-uu-narkotika-di-mk?page=a

a. Pemanfaatan ganja medis untuk keperluan kesehatan sangat bermanfaat bagi


keberlangsungan hidup atau kesehatan manusia. Ini sesuai dengan prinsip
bioetika yang berkaitan dengan poin respect for human vulnerability and
personal integrity. Dalam dunia kesehatan beberapa penelitian mengenai ganja
medis terbukti memiliki hasil yang psoitif dan membawa kemanfaatan. Adapun
analisa terkait pengaturan legalisasi tanaman ganja untuk pemanfaatan
pengobatan medis ditinjau dari perspektif bioetika kesehatan dapat dilihat dari
semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan pelayanan
kesehatan yaitu penggunaan tanaman ganja. Terlebih Indonesia memiliki
pedoman Pancasila dan terdapat sila kemanusiaan di dalamnya, maka hal ini
perlu dilaksanakan. Oleh karenanya, selagi banyak penelitian ilmiah yang
menginvestigasi penggunaan ganja dari sisi medis memiliki banyak manfaat, hal
itu tidak dilarang dan malah dianjurkan.
b. Mengacu pada maqashid syariat islam yaitu pemeliharaan diturunkanya syariat
islam, ada 5 aspek yang menjadi pertimbangan yaitu : pemeliharaan nyawa, akal,
agama, keturunan, dan harta. Berkaitan dengan penggunaan ganja medis yang
akhir-akhr ini semakin relevan digunakan dalam proses pengobatan atau
pemeliharaan nyawa, maka penggunaanya diperbolehkan. Maksudnya ialah,
pengobatan satu-satunya yang paling bermanfaat adalah memakai ganja, apabila
tidak terpakai maka nyawa akan terancam. Hal ini berlawanan apabila digunakan
untuk rekreasional yang dapat menyebabkan kerusakan pada pemeliharaan akal.

7. Bagaimana menurut anda tentang Eutanasia (mengakhiri hidup seseorang


dengan sengaja) secara konsep bioetika dan syariat Islam?
Analisis dari perspektif syariat Islam dan 17 Core principle Bioetika Unesco
c. Berdasarkan prinsip bioetika yang menjunjung tinggi profesionalisme seorang
dokter/tenaga medis, dalam mejalankan profesinya seorang dokter haruslah
memperhatikan etika dalam pengobatan. Pada daarnya dokter harus tetap
bersikap profesional dan mengupayakan semaksimal mungkin untuk
pengobatan pasien. Jika seorang dokter memberhentikan pertolongan pada
pasien, sama halnya melakukan eutanasia yang bisa saja malah memperparah
rasa sakit atau penderitaan pasien. Oleh karenanya, eutanasia merupakan suatu
hal yang tidak etik; perbuatan mengakhiri hidup manusia tetap tidak bermoral
dan juga melanggar hukum Tuhan.
d. Dalam perspektif islam, perbuatan mengakhiri hidup seseorang dengan sengaja
atau eutanasia sangat jelas diharamkan. Hal ini masih berkaitan dengan
potongsn al qur’an surah yusuf ayat 87 yang memiliki arti “jangan kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir”. Dari ayat tersebut trgambar jelas, bahwa
mengakhiri hidup seseorang agar tidak lagi menderita merupaka perbuatan
putus asa dan melanggar hak hidup seserang. Pun hidup merupakan anugrah
dari Allah, maka Allah pulalah yang berhak menetukan kapan manusia mati dan
memerintahkan untuk mencabut nyawa.

8. Melihat kasus etika bisnis yang dilakukan Garuda Indonesia pada tahun 2018,
bagaimana pandangan saudara menurut konsep 17 core principle bioetika dan
syariat Islam?
 Analisis bisnis Garuda Indonesia dalam perspektif islam yang dikaitkan
dengan 17 core principle bioetika
a. Adapun analisis 17 cores principles bioetika Unesco yang berkaitan dengan
kasus tersebut masuk dalam kategori Solidarity and Cooperation. Solidaritas
dan kerjasama adalah bentuk utama dari proses interaksi sosial, karena pada
dasarnya, interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk
memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama. Dalam kasus ini, terlihat
kurangnya rasa solidaritas sesama pekerja di Garuda Indonesia. Ternyata
menjadi yang terbaik di bidangnya tidaklah cukup, ada banyak aspek yang
mempengaruhi suatu bisnis akan berlangsung lama yaitu etika profesi yang
baik. Prestasi perusahaan yang selalu di atas menjadikan Garuda tidak berhati-
hati dalam bersikap, salah satunya bersikap dalam mengambil keputusan dan
rasa solidaritas antar sesama. Kasus-kasus yang terjadi karena Pimpinan
Perusahaan yang tidak memiliki integritas yang baik. Seharusnya seorang
pemimpin memiliki budaya kerja seperti integritas, kepemimpinan, perilaku
profesional, menjaga nama baik perusahaan. Dari kasus di atas Garuda dinilai
memiliki sistem manajemen amoral, dapat dilihat dari beberapa kasus di atas
bersumber dari kepentingan diri sendiri atau beberapa pihak demi keuntungan
sendiri atau perusahaan. Oleh karena itu apabila suatu perusahaan ingin terus
tumbuh dan berlangsung terus-menerus, maka harus menciptakan manajemen
yang baik. Dalam menciptakan manajemen yang baik diperlukan rasa
solidaritas dan kerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan
akan dinilai baik apabila sistem manajemen di dalamnya berjalan dengan baik
dan tidak adanya perbuatan curang.
b. Menurut pandangan Islam, Garuda Indonesia melakukan perdagangan yang
dilakukan dengan cara yang tidak jujur, di mana mengandung unsur penipuan
(gharar), maka akan ada pihak yang dirugikan, dan praktek-praktek lain yang
sejenis jelas merupakan hal-hal yang dilarang dalam Islam. Dalam melakukan
transaksi perdagangan, Allah memerintahkan agar manusia melakukan dengan
jujur dan adil. Tata tertib perniagaan ini dijelaskan oleh Allah seperti tercantum
dalam QS Al-Syu‟ara (26): 181-183, QS Huud (11): 84-85, demikian pula
dalam QS Al-An‟am (6): 152, yang mengatur tentang takaran dan timbangan
dalam perniagaan. QS Al-Syu‟ara (26): 181-183 yang memiliki arti 181.
sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang- orang yang
merugikan; 182. dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. 183. dan
janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu
merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan. Selain benar dan
memegang amanat, seorang pedagang (Garuda Indonesia) harus berlaku jujur,
dilandasi keinginan agar orang lain mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan
sebagaimana ia menginginkannya dengan cara menjelaskan cacat barang
dagangan yang dia ketahui dan yang tidak terlihat oleh pembeli.

 Analisis dari perspektif syariat islam dan 17 Core principle Bioetika


Unesco dan Analisis kasus jiwasraya menurut perspektif Islam dan 17 core
principle bioetika
a. Analisis 17 cores principles bioetika Unesco yang sesuai dengan kasus
jiwasraya adalah bertentangan dengan kategori Sharing of benefits. Pada kasus
ini, terjadi tindakan korupsi yang merugikan perusahaan. Seharusnya, dana
yang dimiliki dimanfaatkan dan di distribusikan untuk keperluan perusahaan,
bukan keperluan pribadi apalagi melakukan korupsi secara besar - besaran,
terlebih para tersangka mendistribusikan uang tersebut untuk keperluan pribadi
seperti membeli unit mobil dan motor yang kini telah dirampas oleh pihak
berwajib.
b. Menurut syariat islam, tentunya kasus yang dilakukan oleh para tersangka di
Jiwasraya ini merupakan perbuatan yang tercela dan sangat dilarang. Islam
memandang korupsi sebagai perbuatan keji. Perbuatan korupsi dalam konteks
agama Islam sama dengan fasad, yakni perbuatan yang merusak tatanan
kehidupan yang pelakunya dikategorikan melakukan Jinayaat al-kubra (dosa
besar). Korupsi dalam Islam adalah perbuatan melanggar syariat. Nabi
Muhammad Saw pernah bersabda,”Serahkanlah benang dan jarum. Hindarilah
Al-ghulul, sebab ia akan mempermalukan orang yang melakukannya pada hari
kiamat kelak”. Beginilah anjuran dari Rasulullah, melarang mengambil sesuatu
yang bukan haknya walaupun hanya seutas benang dan sebuah jarum.
Bersumber dari Mu’adz bin Jabal yang berkata, “Rasulullah Saw telah
mengutus saya ke Negeri Yaman. Ketika saya baru berangkat, ia mengirim
seseorang untuk memanggil saya kembali, maka saya pun kembali.” Nabi
bersabda, “Apakah engkau mengetahui mengapa saya mengirim orang untuk
menyuruhmu kembali? Janganlah kamu mengambil sesuatu apa pun tanpa izin
saya, karena hal itu adalah Ghulul (korupsi). Barang siapa melakukan ghulul,
ia akan membawa barang ghulul itu pada hari kiamat. Untuk itu saya
memanggilmu, dan sekarang berangkatlah untuk tugasmu.” (HR. At-
Tirmidzi).

9. https://www.cnbcindonesia.com/news/20210617194516-4-254042/tingkatkan-
komitmen-esgpertamina-perkuat-csr-di-4-pilar

a. Menurut Perspektif HAM, 4 pilar program Corporate Social Responsibility


(CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui berbagai
inovasi sosial yang dilakukan oleh Pertamina merupakan langkah yang sangat
baik dan sudah sesuai aturan HAM. Perlindungan hukum dan hak asasi manusia
terhadap pekerja merupakan pemenuhan hak dasar yang melekat dan dilindungi
oleh konstitusi sebagaimana yang diatur dalam pasall 27 ayat (2) Undang-
Undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 yang berbunyi “ Tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”, Pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa” Pereknomian
disusun sebagai usaha bersama atas kekeluargaan”, dengan demikian
pelanggaran terhadap hak dasar yang dilindungi oleh konstitusi merupakan
pelanggaran hak asasi manusia dan berkaitan dengan prinsip human dignity and
human right. Perlindungan terhadap pekerja dimaksudkan untuk menjamin hak-
hak dasar pekerja dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa
diskriminasi atas apapun untuk mewujudkan kesejatraan pekerja dan
keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha
dan kepentingan pengusaha.
b. Menurut syariat Islam, program yang dilakukan oleh Pertamina merupakan
bentuk mempertahankan kesejahteraan karyawan. Dalam ajaran agama Islam
bekerja merupakan ibadah, dimana hakikat hukum ibadah adalah wajib.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa bekerja adalah kewajiban bagi umat
Muslim. Bagi seorang Muslim, makna bekerja berarti niat yang kuat untuk
mewujudkan hasil kerja yang optimal, bukan hanya memberikan nilai rata-rata.
Sedangkan dalam Islam, bekerja dikategorikan sebagai ibadah sehingga wajib
dilakukan oleh seluruh umat Muslim. Bekerja merupakan perbuatan yang
sangat mulia dalam ajaran Islam. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
memberikan pelajaran menarik tentang pentingnya bekerja. Dalam Islam
bekerja bukan sekedar memenuhi kebutuhan perut, tapi juga untuk memelihara
harga diri dan martabat kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi.
Karenanya, bekerja dalam Islam menempati posisi yang teramat mulia. Islam
sangat menghargai orang yang bekerja dengan tangannya sendiri. Hal ini
sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 105 yang artinya:
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. Oleh karena
itu, ketika Pertamina memberikan berbagai macam program yang memberikan
kesejahteraan dan meningkatkan potensi karyawannya, hal ini berarti sama saja
memuliakan orang yang sedang melakukan ibadah dan akan mendapatkan
pahala dari Allah SWT.

10. Analisis geoekonomi dan geopolitik Krisis Pangan Dunia, Sisi Lain Konflik Rusia-
Ukraina
https://dunia.tempo.co/read/1605022/dunia-dibayangi-krisis-pangan-apa-itu-
krisis-pangandan-sebabnya
a. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP)
mengeluarkan peringatan keras kepada berbagai penyebab krisis pangan yang
membayangi banyak negara. Seperti yang diketahui, kebutuhan pangan
merupakan hal yang paling utama dan merupakan hak asasi manusia yang harus
terpenuhi. Berbagai negara dari seluruh dunia saat ini sedang bersiap
menghadapi krisis pangan yang akan terjadi. Krisis pangan yang parah di tahun
ini merupakan dampak dari banyak hal yang melanda dunia dalam waktu
belakangan, salah satunya konflik antar negara Rusia dan Ukraina. Wilayah
Ukraina-Rusia memainkan peran penting tidak hanya sebagai pengekspor bahan
pokok utama seperti gandum, tetapi juga sebagai salah satu pemasok utama
pupuk di seseluruh dunia ini. Akibatynya , seluruluruh dunia. Akibatnya, asupan
kalori untuk puluhan juta orang berpotensi 60 juta hingga 150 juta, pada 2023
dipertaruhkan. Konflik berkepanjangan antar kedua negara ini jika dilihat dari
sisi kemanusiaan sunggguh sangat merugikan banyak oranng bukan hanya
penduduk lokal mereka sendiri, namun negara lain juga ikut merasakan. Dunia,
sampai batas tertentu, tampaknya tidak siap menghadapi krisis yang sedang
berlangsung sekarang. Hal ini akan berdampak pada terjadinya malnutrisi,
menurunnya angka harapan hidup, dan bahkan kematian massal. Dilihat dari
sisi kemanusiaan, terjadinya krisis pangan global yang merupakan salah satu
dampak dari perang Rusia dan Ukraina ini merupakan bentuk perenggutan Hak
Asasi Manusia. Tidak sepantasnya hal ini terjadi, karena sudah sepantasnya
warga negara mendapatkan hak nya untuk memenuhi kebutuhan pangan serta
hidup dengan aman dan damai.
b. Jika melihat dari perspektif Islam tentang krisis pangan yang terjadi di dunia
maka yang pertama harus diketahui ialah Islam sangat memerhatikan sektor
pertanian, dan hal ini disampaikan Rasulullah SAW. Rasulullah saw.
sebagaimana dituturkan oleh Umar bin al-Khaththab telah bersabda: “Siapa saja
yang telah menghidupkan sebidang tanah mati, maka tanah itu adalah
miliknya”. (HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Abu Dawud). Kedua, kebijakan
distribusi optimal dan merata sesuai dengan aturan syariat dalam Islam,
sehingga tidak ada kesenjangan antar individu rakyat, kesejahteraan bisa
dirasakan bersama. Ketiga, kebijakan ketersediaan pangan, yang merupakan hal
yang penting untuk mencegah kelangkaan pangan di suatu negara, baik kondisi
aman ataupun yang tidak aman. Semua hal di atas tidak akan ditemukan pada
sistem kapitalis demokrasi sekular saat ini. Kebijakan dilakukan berdasarkan
keimanan dan pertanggung jawaban terhadap amanah yang diberikan tanpa
embel-embel kepentingan para kapitalis. Di samping itu, kesatuan negeri-negeri
muslim dalam naungan khilafah semakin mempermudah distribusi pangan
secara merata tanpa ada sekat-sekat nasionalisme (nation-state). Dalam urusan
hubungan internasional, syariat Islam mewajibkan untuk membantu negara lain
yang membutuhkan bantuan pangan, sebagaimana yang dilakukan khalifah
Abdul Majid sebagai salah khalifah di wilayah kekhilafahan Turki Utsmani,
beliau pernah mengirim bantuan uang dan pangan kepada negara Irlandia ketika
ditimpa musibah kelaparan.

Anda mungkin juga menyukai