Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AGAMA ISLAM II

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN PROFESI ILMUWAN DAN KONSEP


BIOETIK DALAM PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1


MUHAMMAD DZAKWAN IHZA MAHENDRA
(041911535035)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2022
PENDAHULUAN

Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu bangsa erat hubungannya dengan


pendidikan. Karena pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan
pengetahuan, wawasan, dan keterampilan tertentu pada individu untuk mengembangan potensi diri
yang dimiliki, sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Perkembangan ilmu
biologi telah banyak menyumbang dalam kehidupan manusia dalam berbagai bidang. Biologi
memiliki peran yang penting dalam berbagai aspek kehidupan seperti bidang kedokteran,
pertanian, peternakan, budidaya ikan, budi daya pangan, dan lain sebagainya. Akan tetapi seiring
perkembangannya, mulai timbul persoalan moral dan agama, oleh karena itu perlu mengontrol
perkembangan ilmu biologi modern. Ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya berfungsi untuk
mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan, bukan untuk menghancurkan nilai-nilai tersebut.
Tanggung jawab etis bukanlah bertujuan mencampuri atau bahkan menghancurkan otoritas ilmu
pengetahuan dan teknologi, tetapi bahkan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri, sekaligus memperkokoh eksistensi
manusia dan nilai kemanusiaan itu sendiri.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dan profesi ilmuwan?


2. Apa yang dimaksud konsep Bioetik dalam penerapan ilmu pengetahuan?
3. Apa definisi dari Bioetika?
4. Apa yang dimaksud nilai hidup manusia, martabat manusia, human right dan human
dignity ?
5. Apa definisi kematian transpalantasi organ?

PEMBAHASAN

Definisi Bioetika

Bioetika atau bioethics atau etika biologi didefinisikan oleh Samuel Gorovitz sebagai
penyelidikan kritis tentang dimensi-dimensi moral dari pengambilan keputusan dalam konteks
berkaitan dengan kesehatan dan dalam konteks yang melibatkan ilmu-ilmu biologis. Oxford
University memberikan definisi bioetika sebagai The study of moral and social implications of
techniques resulting from advances in the biological sciences. Sedangkan filosof Van Rasselar
Potter memberikan definisi bioetika sebagai A new discipline which combines biological
knowledge with a knowledge of human value systems, which would build a bridge between the
sciences and the humanities, help humanity to survive and sustain, and improve the civilized world
(Mepham, 2005). Dalam definisi Potter ini, bioetika merupakan suatu disiplin keilmuan yang baru,
yang merupakan kombinasi antara pengetahuan hayati (biologi) dengan pengetahuan sistem nilai
manusia.

Unesco, 17 Core Principle Bioetika

Dalam berbagai diskusi tentang prinsip-prinsip bioetika, UNESCO banyak menggunakan


Belmont Report (1974); yang pada umumnya tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip bioetika
yang dikemukakan oleh Beauchamp dan Childress (1994); namun pada Belmont Report ada
sedikit penekanan yang berbeda. Prinsip bioetika menurut Belmont adalah: (1) Respect for person:
Di dalam prinsip in terkandung dua prinsip etis yakni bahwa setiap individu harus diperlakukan
sebagai seorang yang otonom dan orang-orang yang berkurang otonominya harus mendapat
perlindungan khusus. Prinsip ini lebih cocok untuk konteks Indela karena bila mau benar-benar
menjalankan prinsip otonomi, di Indonesia akan banyak mengalami masalah karena otonomi di
Indonesia seringkali bukan otonomi indivirual tetapi juga komunal. Lebih-lebih dalam
keikutsertaan manusia dalam penelitian, subjek manusia yang. vulnerable (rentan) harus
mendapatkan perlindungan yang khusus sehingga informed consent yang diberikan tidak serta-
merta sahih. Ini juga searah dengan apa yang banyak dibicarakan di UNESCO mengenai
vulnerability (vulnerable subject); (2) Beneficence: Di dalam prinsip ini, setiap pribadi manusia
harus diperlakukan secara etis, bukan saja hanya dengan menghormati keputusannya dan
menjauhkannya dari harm (yang mencelakakan) tetapi juga harus diusahakan well being-nya.

Jadi, di sini ada dua prinsip yang menjadi satu yakni 'do no harm' dan maximize possible
benefits and minimize possible harms; dan (3) Justice: Dalam prinsip ini banyak dikatakan
mengenai distributive justice (= memberikan apa yang menjadi hak seseorang) dimana harus
dilakukan secara fair. Menjadi tidak adil kalau bebannya dikenakan pada sekelompok orang yang
tidak mendapatkan benefit, atau benefit nya hanya menguntungkan bag sekelompok orang yang
bahkan tidak menanggung bebannya. Justice juga berarti equals ought to be treated equally.
Nilai Hidup Manusia

Nilai hidup manusia itu bukan selera, seperti suka akan bakso atau sate ayam. Nilai hidup
manusia itu bukan sifat, seperti merasa senang atau sedih. Nilai hidup manusia itu bukan bakat,
seperti pintar melukis atau bernyanyi. Nilai hidup manusia adalah rendah hati, rela berbagi, rasa
tanggung jawab, menghargai waktu, jujur, komitmen dan lainnya. jadi nilai hidup manusia adalah
kualitas sikap atau perbuatan manusia yang dianggap ideal untuk menjadi sifat, watak dan
kepribadian.

Nilai hidup harus dijunjung tinggi sebagai sesuatu yang patut dan mulia agar manusia tidak
bingung membedakan mana yang baik dan mana yang keliru. Nilai hidup manusia bukan bawaan
dari lahir, melainkan produk dari pengaruh didikan yang kita terima dalam keluarga dan
masyarakat. Yang menentukan nilai hidup manusia adalah budaya kita. Budaya yang diteladankan
dari para orang tua, guru dan tokoh masyarakat. Sepanjang umur akan diwarnai oleh pengaruh itu.
Masa yang paling peka untuk menyerap pengaruh itu adalah masa anak dan remaja. Nilai hidup
yang dipelajari dan dianut akan menumbuhkan karakter, citra diri dan tujuan hidup manusia
sehingga akan menghasilkan perilaku yang dianggap baik oleh diri sendiri dan juga dianggap baik
oleh orang lain.

Martabat Manusia

Martabat saling berkaitan dengan tingkatan, maksudnya adalah secara dasarnya tingkatan
merupakan tingkatan martabat seorang hamba terhadap khalikNya, yang juga merupakan sesuatu
keadaan tingkatannya seseorang sufi di hadapan tuhannya pada saat dalam perjalanan spiritual
dalam beribadah kepada Allah SWT. Tingkatan ini terdiri dari beberapa tingkat atau tahapan
seseorang dalam hasil ibadahnya yang diwujudkan dengan pelaksanaan dzikir pada tingkatan
tingkatan tersebut. Secara umum dalam thariqat naqsyabandi tingkatan tingkatan ini jumlahnya
ada 7 (tujuh) yang dikenal juga dengan nama martabat tujuh, seorang hamba yang menempuh
perjalanan dzikir ini biasanya melalui bimbingan dari seseorang yang alim yang paham akan isi
dari tingkatan ini setiap tingkatnya, seorang hamba tidak dibenarkan sembarangan menggunakan
tahapan tingkatan ini sebelum menyelesaikan atau ada hasilnya pada riyadhoh dzikir pada setiap
tingkatan, ia harus ada mendapat hasil dari amalan pada tingkatan tersebut.
Human Right dan Human Dignity

Human Rights atau yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan hak asasi manusia
merupakan gabungan kata yang memiliki makna tinggi. Di sini kita tidak hanya sedang
membicarakan eksistensi manusia, namun juga membincang hak-hak asasinya sebagai manusia.
Dalam hal ini, istilah hak asasi manusia mengacu pada hak-hak yang diakui oleh dan ditegakkan
melalui hukum dan institusi-institusi internasional.

Martabat manusia, konsep dasar humanisme. Nilai dari Kebebasan dalam Islam tidak akan
ada jika tidak didasari oleh perasaan yang mendalam pada diri seseorang, kebutuhan masyarakat,
ketaatan kepada Tuhan dan nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan Islam sebagai proses humanisasi
membutuhkan prinsip kebebasan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.
Liberalisme sebagai doktrin kebebasan adalah hak setiap manusia. Tidak ada seorang pun yang
rela ditekan atau dirampas haknya. Oleh karena itu, setiap manusia berhak mendapatkan
kebebasan. Memberi kebebasan adalah pengakuan harkat dan martabat manusia, konsep dasar
humanisme.

Hak Untuk Hidup Adalah Hak Manusiawi Paling Dasar

Hak untuk hidup adalah suatu prinsip moral yang didasarkan pada keyakinan bahwa
seorang manusia memiliki hak untuk hidup dan, terutama, tidak seharusnya dibunuh oleh manusia
lainnya. Konsep mengenai hak untuk hidup timbul dalam pembahasan tentang isu-isu hukuman
mati, perang, aborsi, eutanasia, pembunuhan yang dapat dibenarkan, dan meluas hingga sarana
perawatan kesehatan publik.

Dalam sejarah umat manusia, dikatakan bahwa belum ada suatu penerimaan umum
mengenai konsep hak untuk hidup sebagai bawaan setiap individu. Evolusi hak asasi manusia
sebagai suatu konsep berlangsung perlahan dalam sejumlah bidang melalui berbagai cara. Hak
untuk hidup tidak terkecuali dalam tren tersebut, dan utamanya sepanjang milenium terakhir telah
dihasilkan banyak kumpulan dokumen legal skala nasional maupun internasional (contohnya
Magna Carta dan Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Asasi Manusia) yang mengkodifikasikan
paradigma umum ini ke dalam prinsip-prinsip yang dibahasakan secara khusus.

Pada tahun 1950, Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia diadopsi oleh Majelis Eropa,
menyatakan hak asasi manusia yang dilindungi untuk hidup dalam Artikel 2. Terdapat
pengecualian-pengecualian dalam hal eksekusi-eksekusi menurut hukum dan pertahanan diri,
penangkapan tersangka yang melarikan diri, serta pengendalian kerusuhan dan pemberontakan.
Sejak saat itu Protokol 6 dalam Konvensi tersebut menyerukan negara-negara untuk melarang
hukuman mati kecuali pada saat perang atau keadaan darurat nasional, dan saat ini berlaku di
semua negara anggota Majelis Eropa. Protokol 13 mengatur tentang penghapusan sepenuhnya
hukuman mati, dan telah diterapkan di sebagian besar negara anggota Majelis tersebut.

Hak Kesehatan Dan Hak Untuk Hidup Sehat

Islam sebagai agama yang sempurna dan lengkap. Telah menetapkan prinsip-prinsip dalam
penjagaan keseimbangan tubuh manusia. Diantara cara Islam menjaga kesehatan dengan menjaga
kebersihan dan melaksanakan syariat wudhu dan mandi secara rutin bagi setiap muslim. Sehat
adalah kondisi fisik di mana semua fungsi berada dalam keadaan sehat. Menjadi sembuh sesudah
sakit adalah anugerah terbaik dari Allah kepada manusia. Adalah tak mungkin untuk bertindak
benar dan memberi perhatian yang layak kepada ketaatan kepada Tuhan jika tubuh tidak sehat.

Tidak ada sesuatu yang begitu berharga seperti kesehatan. Karenanya, hamba Allah
hendaklah bersyukur atas kesehatan yang dimilikinya dan tidak bersikap kufur. Nabi saw.
bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak manusia tertipu, yaitu kesehatan yang baik
dan waktu luang.” (HR. Bukhari) Abu Darda berkata, “Ya Rasulullah, jika saya sembuh dari sakit
saya dan bersyukur karenanya, apakah itu lebih baik daripada saya sakit dan menanggungnya
dengan sabar?” Nabi saw menjawab, “Sesungguhnya Rasul mencintai kesehatan sama seperti
engkau juga menyayanginya.” Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw bersabda:
‘Barangsiapa bangun di pagi hari dengan badan schat dan jiwa sehat pula, dan rezekinya dijamin,
maka dia seperti orang yang memiliki dunia seluruhnya.”

Di antara ucapan-ucapan bijaksana Nabi Daud as adalah sebagai berikut, “Kesehatan


adalah kerajaan yang tersembunyi.” Juga. “Kesedihan sesaat membuat orang lebih tua satu tahun.”
Juga, “Kesehatan adalah mahkota di kepala orang-orang yang sehat, yang hanya bisa dilihat oleh
orang-orang yang sakit.” Dan juga, “Kesehatan adalah harta karun yang tak terlihat.”

Informed Consent

Informed consent adalah penyampaian informasi dari dokter atau perawat kepada pasien
sebelum suatu tindakan medis dilakukan. Hal ini penting dilakukan karena setiap pasien berhak
mengetahui risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan dijalaninya. Dengan adanya
informed consent yang jelas dan baik, pasien akan memahami segala manfaat dan risiko serta
tujuan pengobatan yang akan diberikan dokter, termasuk tingkat keberhasilan tindakan atau terapi.
Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman pasien yang sering kali menganggap
suatu tindakan sebagai malpraktik jika hasilnya tidak sesuai harapan. Di klinik, puskesmas, atau
rumah sakit, informed consent biasanya akan diminta dalam suatu formulir atau lembar surat
tertulis yang mencakup:

- Identitas pasien dan dokter


- Nama penyakit atau informasi mengenai diagnosis atau kondisi medis pasien
- Jenis prosedur pemeriksaan atau pengobatan yang direkomendasikan atau akan dilakukan
oleh dokter
- Risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan dilakukan
- Risiko dan manfaat alternatif tindakan, termasuk jika tidak memilih prosedur tersebut
- Perkiraan biaya tindakan medis dan pengobatan
- Harapan kesembuhan atau tingkat keberhasilan tindakan atau terapi

Setelah pasien membaca dan menyetujui informed consent, artinya pasien tersebut:

- Menerima semua informasi tentang pilihan prosedur dan pengobatan yang akan diberikan
oleh dokter
- Memahami informasi yang diberikan dan memiliki kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan
- Memutuskan apakah akan menjalani langkah penanganan yang direkomendasikan atau
menolak tindakan tersebut

Jika pasien setuju untuk menjalani tindakan medis dari dokter, baik untuk tujuan pemeriksaan
atau pengobatan, dokter atau perawat akan meminta pasien untuk menandatangani surat informed
consent yang menyatakan persetujuan tersebut. Namun, apabila pasien menolak, dokter atau
perawat juga dapat meminta pasien untuk menandatangani surat informed consent yang
menyatakan bahwa pasien tidak setuju untuk menjalani tindakan medis dan memahami
konsekuensi atas pilihannya tersebut.

Akhir Hidup Manusia


Definisi Kematian

Kematian merupakan sesuatu peristiwa keluarnya ruh dari jasad manusia. Dalam Islam,
kematian menjadi awal perpindahan dari alam dunia ke alam barzah, roh manusia yang wafat akan
tinggal di alam barzah hingga kebangkitan manusia dari kuburnya saat kiamat kelak. Kematian
menjadi permulaan menuju alam akhirat yang kekal, setelah kematian pun masih melewati masa
pertanggung jawaban atas semua apa yang kita lakukan dan perbuat di dunia.

Transplantasi Organ

Kematian merupakan sesuatu peristiwa keluarnya ruh dari jasad manusia. Dalam Islam,
kematian menjadi awal perpindahan dari alam dunia ke alam barzah, roh manusia yang wafat akan
tinggal di alam barzah hingga kebangkitan manusia dari kuburnya saat kiamat kelak. Kematian
menjadi permulaan menuju alam akhirat yang kekal, setelah kematian pun masih melewati masa
pertanggung jawaban atas semua apa yang kita lakukan dan perbuat di dunia.

Syarat-syarat untuk melakukan transplantasi organ berbeda-beda, tergantung dari jenis


organ yang akan ditransplantasikan. Untuk mencari organ yang pas dan sesuai tubuh pasien,
biasanya dilakukan tes golongan darah dan ukuran organ. Selain itu, petugas juga akan memeriksa:

- berapa lama Anda terdaftar di waiting list calon penerima organ,


- apakah Anda masuk dalam daftar prioritas,
- dan jarak lokasi calon pendonor organ dan calon penerima organ.

Majelis Ulama Indonesia atau MUI menerbitkan fatwa tentang transplantasi organ dan atau
jaringan tubuh dari pendonor hidup untuk orang lain. Salah satu keputusan dalam fatwa ini ialah
seseorang tidak boleh memberikan atau menjual organ atau jaringan tubuhnya kepada orang lain.
Dalam penjelasannya, organ tubuh tersebut bukan hak milik (haqqul milki). Untuk itu,
pengambilan dan transplantasi organ tubuh tanpa adanya alasan yang dibenarkan secara syar'i
hukumnya haram.

Euthanasia & Bunuh Diri Dengan Bantuan

Euthanasia adalah tindakan mengakhiri hidup seseorang secara sengaja untuk


menghilangkan penderitaannya. Di beberapa negara, seperti Belanda, Belgia, Luxembourg,
Kanada, dan Kolombia, euthanasia legal untuk dilakukan. Sedangkan di Jerman, Jepang, Swiss,
dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat hanya memperbolehkan metode PAS. Di
Indonesia, euthanasia masih tergolong ilegal atau tidak boleh dilakukan. Larangan mengenai
euthanasia di Indonesia secara tidak langsung disebutkan dalam Kitab Hukum Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) Pasal 344. Pasal tersebut berbunyi, “Barang siapa merampas nyawa orang
lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati diancam
dengan pidana penjara paling lama 12 tahun.” Sedangkan dari sisi medis, keterlibatan dokter dalam
euthanasia diatur dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) pasal 11 tentang pelindung
kehidupan.

Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa seorang dokter dilarang terlibat, dilarang
melibatkan diri, atau tidak diperbolehkan mengakhiri kehidupan seseorang yang menurut ilmu dan
pengetahuan tidak mungkin akan sembuh, yang dengan kata lain adalah melakukan euthanasia.
Oleh karena itu, jika Anda atau keluarga Anda menderita sakit secara fisik atau mental hingga
berniat untuk mengakhiri hidup, konsultasikan ke dokter, psikolog, atau psikiater untuk
mendapatkan solusi lain yang tepat.
Kesimpulan

Bioetika atau bioethics atau etika biologi didefinisikan oleh Samuel Gorovitz sebagai penyelidikan
kritis tentang dimensi-dimensi moral dari pengambilan keputusan dalam konteks berkaitan dengan
kesehatan dan dalam konteks yang melibatkan ilmu-ilmu biologis. Dalam definisi Potter ini,
bioetika merupakan suatu disiplin keilmuan yang baru, yang merupakan kombinasi antara
pengetahuan hayati dengan pengetahuan sistem nilai manusia. Dalam berbagai diskusi tentang
prinsip-prinsip bioetika, UNESCO banyak menggunakan Belmont Report ; yang pada umumnya
tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip bioetika yang dikemukakan oleh Beauchamp dan
Childress ; namun pada Belmont Report ada sedikit penekanan yang berbeda. vulnerable harus
mendapatkan perlindungan yang khusus sehingga informed consent yang diberikan tidak serta-
merta sahih. Jadi, di sini ada dua prinsip yang menjadi satu yakni 'do no harm' dan maximize
possible benefits and minimize possible harms; dan Justice: Dalam prinsip ini banyak dikatakan
mengenai distributive justice dimana harus dilakukan secara fair. Nilai dari Kebebasan dalam
Islam tidak akan ada jika tidak didasari oleh perasaan yang mendalam pada diri seseorang,
kebutuhan masyarakat, ketaatan kepada Tuhan dan nilai-nilai kemanusiaan. Tidak ada seorang pun
yang rela ditekan atau dirampas haknya. Hak untuk hidup adalah suatu prinsip moral yang
didasarkan pada keyakinan bahwa seorang manusia memiliki hak untuk hidup dan, terutama, tidak
seharusnya dibunuh oleh manusia lainnya. Evolusi hak asasi manusia sebagai suatu konsep
berlangsung perlahan dalam sejumlah bidang melalui berbagai cara. Hak untuk hidup tidak
terkecuali dalam tren tersebut, dan utamanya sepanjang milenium terakhir telah dihasilkan banyak
kumpulan dokumen legal skala nasional maupun internasional yang mengkodifikasikan paradigma
umum ini ke dalam prinsip-prinsip yang dibahasakan secara khusus. Hal ini penting dilakukan
karena setiap pasien berhak mengetahui risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan
dijalankan. Kematian merupakan suatu peristiwa keluarnya ruh dari jasad manusia. Dalam Islam,
kematian menjadi awal perpindahan dari alam dunia ke alam barzah, roh manusia yang wafat akan
tinggal di alam barzah hingga kebangkitan manusia dari kuburnya saat kiamat kelak. Kematian
merupakan suatu peristiwa keluarnya ruh dari jasad manusia. Dalam Islam, kematian menjadi awal
perpindahan dari alam dunia ke alam barzah, roh manusia yang wafat akan tinggal di alam barzah
hingga kebangkitan manusia dari kuburnya saat kiamat kelak.
Referensi

Dwi, Normalita., Safitri, Yusi Idah., Izzah, Alifah., & Cahya, Anggun Nillam. (2015). Pendidikan
Agama Islam : Martabat Manusia dan Tanggung Jawab Manusia. Politeknisk Kesehatan
Kementrian Kesehatan Malang.

Masbur. (2016). Integrasi Unsur Humanisasi, Liberasi Dan Transidensi Dalam Pendidikan Agama
Islam. Jurnal Edukasi.

Anda mungkin juga menyukai