Disusun Oleh:
Anggota Kelompok
2019
BAB I
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Masalah HAM menjadi salah satu pusat perhatian manusia sejagat, sejak pertengahan
abad kedua puluh. Hingga kini, ia tetap menjadi isu aktual dalam berbagai peristiwa sosial,
politik dan ekonomi, di tingkat nasional maupun internasional. Kaum muslim di seluruh
dunia, sebagai bagian integral dari masyarakat internasional, mempunyai perhatian sungguh-
sungguh terhadap isu global ini. Sebagai kelompok masyarakat yang memiliki warisan tradisi
peradaban yang sangat kaya, kaum muslim tidak pernah diam memberikan respon terhadap
setiap isu penting yang berkembang dalam setiap zaman. Islam, seperti kita ketahui bersama,
adalah ajaran yang dinamis. Ia selalu mendorong umatnya menemukan hal-hal baru demi
kemajuan umat manusia. Sepanjang keberadaannya, Islam telah membangun peradaban besar
yang sudah memberikan sumbangan yang sangat mementukan dalam sejarah peradaban umat
manusia hingga ke zaman kita sekarang ini. Demikian pula sumbangannya dalam rangka
mengakui dan menghormati harkat dan martabat manusia. Tidak berlebihan kiranya, jika kita
mengatakan Islam adalah agama kemanusiaan (religion of humanity).
Ketika kita melangkah untuk memahami Islam dalam perspektif HAM, kita selalu
akan dihadapkan pada pertanyaan akademis: apakah Islam memang memberikan pengajaran
di bidang ini? Secara umum, kita tentu dapat menjawab bahwa Islam adalah agama
komprehensif, karena al-Qur'an yang merupakan himpunan wahyu Ilahi yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad saw adalah kitab yang berfungsi "memberikan petujuk dan penjelas
atas petunjuk itu (al-bayan) serta pembeda" antara kebenaran dengan kesalahan (al-furqan).
Persoalan HAM berkait erat dengan konsepsi filosofis dengan suatu aliran pemikiran
tentang manusia. Perbedaan pandangan metafisik terhadap manusia inilah yang melahirkan
perbedaan konsepsi manusia tentang kehidupan pribadi dan sosial manusia. Meskipun
perbedaan metafisik ini telah dimulai sejak ribuan tahun lalu, namun masalah itu belum
sepenuhnya dapat terjawab dengan memuaskan. Manusia tetap saja menjadi misteri besar
dari semua eksistensi. Hingga sekarang ironisnya, manusia sebenarnya belum mempunyai
pemahaman utuh dan konfrehensif tentang dirinya. Ajaran-ajaran Islam juga memberikan
dasar-dasar pemahaman tentang manusia dan hak-hak asasinya, yang sampai sekarang
menjadi sumber yang tidak pernah kering dalam membahas hak-hak manusia baik dari sudut
pandang filsafat ataupun ilmu pengetahuan.
A. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Apa pengertian Hak Asasi Manusia?
b. Bagaimana Sejarah terjadinya Hak Asasi Manusia ?
c. Apa Konsep Hak Asasi Manusia dalam Islam?
d. Bagaimana Pengaturan Hak Asasi Manusia dalam Islam?
B. TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian HAM.
b. Untuk mengetahui sejarah HAM
c. Untuk mengetahui HAM dalam perspektif islam
d. Untuk mengetahui contoh-contoh pelanggaran HAM
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HAM
Menurut Reswanto (2016) HAM adalah salah satu upaya yang diarahkan untuk
membangun kapasitas pemerintah daerah dalam penegakan HAM. Program ini juga harus
melibatkan sejauh mungkin partisipasi dan kapasitas politik masyarakat, sehingga Program
Kota HAM menjadi milik dan dipelihara oleh publik.
Ada Beberapa pendapat yang memberikan pemahaman tentang definisi Hak Asasi Manusi
(HAM):
1. HAM adalah hak dasar sejak lahir merupakan anugerah dari Allah SWT;
2. HAM adalah hak yang dimiliki manusia sejak kelahirannya;
3. HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia, tanpa hak itu manusia tidak dapat
hidup secara layak;
4. HAM adalah seperangkat hak-hak yang melekat pada hakikat dan keberadaban manusia
sebagaimakhluk tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Budiardjo (1999: 120), hak Asasi adalah hak yang dimiliki manusia yang
telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam
kehidupan masyarakat. Dianggap bahwa beberapa hak itu dimilikinya tanpa perbedaan atas
dasar negara, ras, agama, dan kelamin dan karena itu bersifat asasi serta universal. Dasar ini
dari semua hak asasi adalah bahwa manusia harus memperoleh kesempatan untuk
berkembang sesuai dengan bakat dan cita-cita
Hak asasi manusia adalah hak manusia yang paling mendasari segala aspek
kehidupan. Dimana hal tersebut melekat padanya di manapun manusia terbut berada. Tanpa
adanya hak ini akan menimbulkan kurangnya harkat dan martabat manusia yang seharusnya
menjadi makhluk yang sempurna karena memiliki akal. Akal tersebut terkait dengan moral.
Hak asasi manusia juga merupakan suatu tuntutan yang secara moral dapat
dipertanggungjawabkan, dimana apabila masih berada di batas kewajaran akan mendapatkan
perlindungan hukum.
Menurut mukadimah Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia (Universal
Declaration of Human Rights) dalam Reswanto (2016) dijelaskan mengenai hak asasi
manusia sebagai :
”Pengakuan atas keseluruhan martabat alami manusia dan hak-hak yang sama dan
tidak dapat dipindahkan kepada orang lain dari semua anggota keluarga kemanusiaan adalah
dasar kemerdekaan dan keadilan di dunia.”
Pelanggaran HAM kerap terjadi di level lokal. Memutus mata rantai pelanggaran
HAM dipandang akan lebih efektif jika pada level lokal dibangun kapasitas pemerintah
dalam menunaikan kewajiban HAM. Penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM
akan lebih terasa dampaknya bagi masyarakat, terutama kelompok rentan jika otoritas di
level lokal didorong untuk memiliki kesadaran HAM dan, dengan itu, mampu menyusun
pilihan-pilihan kebijakan dan membangun praktikpraktik terbaik bagi perwujudan
penikmatan HAM di tingkat lokal.
Penutup
A. KESIMPULAN
Berdasarkan paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Ajaran Islam sangat
memperhatikan seluruh aspek kehidupan manusia. Ajaran islam juga memeberikan tuntunan
dan pengaturan pada seluruh umat manusia. Mulai dari urusan yang kecil hingga urusan yang
berskala sangat besar. Dan tentunya di dalamnya terdapat aturan dan penghargaan tinggi
terhadap HAM. Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber hukum islam memberi penghargaan
yang tinggi terhadap HAM. Al-Qur’an sebagai dasar hukum bagi umat islam telah
menerangkan tentang dasar-dasar HAM serta kebenaran dan keadilan jauh sebelum timbul
pemikiran mengenai hal tersebut. Hak-hak manusia yang dilindungi dalam hukum islam
meliputi hak hidup, hak kebebasan beragama, ha katas keadilan, hak persamaan, hak
mendapatkan pendidikan, hak kebebasan berpendapat, hak kepemilikan dan hak
mendapatkan pekerjaan.
B. SARAN
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita
dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam. 1999. Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Hafniati. 2018. Hak Asasi Manusia dalam Islam. Al-Adyan. Vol 13. No. 1 hal : 261-284
Hussain, Syekh Saukat. 1996. Hak Asasi Manusia dalam Islam. Jakarta: Gema Insani Press
Juliardi, Budi. 2018. Pengaturan Mengenai Hak Asasi Manusia Dalam Islam. Jurnal Pendidikan.
Vol 1 No. 2
Reswanto, Hari. 2016. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Jurnal HAM. Vol XIII. Hal : 1-223