Anda di halaman 1dari 11

Manajemen

Nissin
PT. NISSIN FOODS INDONESIA, berdiri pada tanggal 28 Februari 1992 di Jl.
Jababeka Raya Blok N-1, Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Nissin
Foods Indonesia memproduksi mi instan yang diolah secara higienis
dengan kualitas terbaik menggunakan teknologi termutakhir dari Jepang.
Produk Nissin Foods Indonesia seperti “Top Ramen”, “Gekikara Ramen”,
“U.F.O” dan “CUP NOODLES” dicintai konsumen di seluruh negeri.
Nissin Foods Holdings memiliki 12.102 karyawan, dengan penjualan
bersih sebesar 516 triliun Yen. Nissin beroperasi di 19 negara dengan 72
anak perusahaan dan afiliasi. Perusahaan kami terkenal di seluruh dunia,
sebagai merek terdepan mi instan dan produk ramen, termasuk Top
Ramen dan CUP NOODLES.
Nissin Foods Indonesia berjanji untuk membuat kehidupan sehari-hari Anda lebih
menyenangkan dengan produk unik dan kreatif yang kam ciptakan dari cara berpikir yang
inovatif dan teknologi canggih dari Jepang. Filsafat NISSIN dibangun berdasarkan empat
prinsip yang dikemukakan oleh pendirinya, Momofuku Ando. Semangat pendiri yang
tertuang dalam prinsip ini adalah dasar dari sistem nilai turun temurun yang menjadi
kompas bagi grup NISSIN FOODS.
Indofood

Indofood menjalankan kegiatan usahanya secara bertanggung jawab dan etis,


dengan mematuhi berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku di
Indonesia. Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Indofood disusun berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, Anggaran Dasar
Perseroan (“AD”), serta prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(“GCG”) yang mengedepankan aspek transparansi, akuntabilitas, tanggung
jawab, independensi dan kesetaraan.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”), organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang
Saham (“RUPS”), Dewan Komisaris dan Direksi. Organ tersebut didukung
oleh berbagai Komite dan Sekretaris Perusahaan, serta memegang
peranan penting dalam pelaksanaan GCG. Organ indofood menjalankan
fungsinya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku, serta AD dan prinsip-prinsip GCG.

Kedudukan tertinggi di PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah


seorang Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya, beliau dibantu
oleh angota Direksi. Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi Direksi
dalam menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan.
Nestle
Nestlé adalah sebuah perusahaan multinternasional di Vevey, Swiss
yang bergerak dalam bidang makanan minuman. Didirikan pada tahun
1868 oleh Hendry Nestlé. Perusahaan ini menghasilkan makanan nutrisi
dan minuman nutrisi seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan
lain-lain.
Nestlé Indonesia kini mempekerjakan lebih dari 3.300 karyawan dan
mengoperasikan 4 pabrik yaitu Pabrik Kejayan di Jawa Timur untuk mengolah
produk susu seperti DANCOW dan BEAR BRAND, Pabrik Panjang di Lampung
untuk mengolah kopi instan NESCAFÉ, Pabrik Cikupa di Banten untuk
memproduksi produk kembang gula FOX'S, POLO dan CRUNCH, serta Pabrik
Karawang di Jawa Barat untuk memproduksi DANCOW, MILO dan CERELAC.
Moto Nestlé "Good Food, Good Life" menggambarkan komitmen Nestlé
untuk senantiasa memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
menghasilkan produk-produk yang memenuhi kebutuhan dasar manusia,
yaitu makanan dan minuman yang berkualitas, bergizi, aman untuk
dikonsumsi, serta lezat rasanya.
Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi,
denagn mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit
bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di
masing-masing negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di
seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi yang bisa
mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive
advantage. Memilih atau membangun strategi yang tepat bagi perusahaan pada
suatu periode waktu menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer
Nestle.
Strategi perusahaan disesuaikan dengan ukuran dan karakter
perusahaan. Perusahaan seperti Nestle yang telah melakukan
diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi:
strategi unit bisnis (competitive strategy) yang menitik-beratkan pada
upaya membangun keunggulan di setiap bidang usaha yang digeluti,
dan strategi korporasi yang menentukan berbagai bisnis yang akan
diusahakan termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis
perusahaan tersebut. Satu hal yang perlu dicermati, kompetisi terjadi
pada level unit bisnis, perusahaan induk tidak terlibat langsung dalam
persaingan. Strategi korporasi berpeluang sukses jika memberi
perhatian utama pada pemeliharaan keunggulan tiap – tiap unit bisnis.
Hampir semua pabrik nestle terletak di daerah pedesaan, dan menjadi mesin
untuk pembangunan pedesaan dan ekonomi, karena pabrik-pabrik tersebut
menciptakan lapangan pekerjaan, kegiatan ekonomi multitingkat di daerah
pedesaan dan memberikan kontribusi infrastruktur setempat. Oleh sebab itu,
kerja sama dengan para peternak sapi perah, petani kopi dan kakao dengan
memberikan bantuan teknis dan keuangan guna meningkatkan produktivitas
dan kualitas produksi mereka menjadi sangat penting untuk meningkatkan
penghidupan mereka, menghapuskan kemiskinan dan memastikan pasokan
bahan baku pertanian nestle. Pendekatan ini saling menguntungkan baik bagi
para petani maupun bagi pt nestle.

Anda mungkin juga menyukai