Anda di halaman 1dari 14

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (2), 2017, 105-118

Published every June and December

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET)


ISSN:2541-0342 (Online). ISSN:2086-2563 (Print). http://ejournal.upi.edu/index.php/aset

Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Galuh Tresna Murti 1) , Iman Firmansyah 2)


1
Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Bandung, Bandung, Indonesia
Jalan Pahlawan No. 59 Bandung 40123
1
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Akuntansi, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
2
Senior Auditor di Kantor Akuntan Publik Sabar dan Rekan, Bandung, Indonesia
galuh.tresna@yahoo.com

Abstract .This study aim to determine the effect of auditor independence on audit quality. Analysis Unit were Public
Accounting Office in Bandung, Observation unit were Auditor. Sample in this study were 67 Auditors from Public
Accounting Office in Bandung. Sampling were taken with probability sampling technique. This Study taken primary
data and secondary data with quantitative approachand explanatory method. Based on the result of research
known that auditor independence has siginificant influence to audit quality

Keywords : Audit independence; Audit quality

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit. Unit
analisis yang akan diteliti adalah Kantor Akuntan Publik berdomisili di Kota Bandung, sedangkan unit observasi
adalah para Auditor. Sampel dalam penelitian ini adalah Auditor sebanyak 67 orang pada Kantor Akuntan Publik
yang berdomisili di Kota Bandung. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik probability sampling. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif (quantitative approach), metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode explanatory.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas
independensi auditor terhadap kualitas audit.

Kata Kunci : Indepedensi Auditor, Kualitas audit

Corresponding Author. galuh.tresna@yahoo.com


How to cite this article. Murti, Firmansyah. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal
Akuntansi Riset. Program Studi Akuntansi. Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan
Indonesia, 9 (2), 105-118
History of article. Received: September 2017, Revision: November 2017, Published: Desember 2017

105 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


GALUH TRESNA MURTI dan IMAN FIRMANSYAH / Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

PENDAHULUAN sehat, saat krisis menerpa Indonesia, bank-


bank tersebut kolaps karena kinerja keuangan
Beberapa tahun terakhir berbagai
peristiwa telah memberikan tantangan bagi para
yang sangat buruk. Ternyata terungkap dalam
akuntan publik. Berdasarkan Standar investigasi yang dilakukan oleh pemerintah
Profesional Akuntan Publik (SPAP) audit yang KAP-KAP tersebut terlibat dalam praktik
dilaksanakan auditor tersebut dapat berkualitas kecurangan, dimana Hans Tuanakotta &
jika memenuhi ketentuan atau standar auditing. Mustofa (Deloitte Touche Tohmatsu’s
Standar auditing mencakup mutu profesional affiliate), Johan Malonda and partners (NESIA
(profesional qualities) auditor independen, International’s affiliate), Hendrasinata and
pertimbangan (judgment) yang digunakan Partners (Grant Thornton International’s
dalam pelaksanaan audit dan penyusunan affiliate), Prasetyo Utomo and Partners (Arthur
laporan auditor. Lebih jauh lagi menurut De Andersen’s affiliate), RB Tanubrata and
Angelo (1981) kualitas auditor adalah seberapa Partners, Salaki and Salaki, Andi Iskandar and
besar kemungkinan dari seorang auditor Partners, Hadi Sutanto (menyatakan tidak
menemukan adanya unintentional/intentional bersalah), S. Darmawan and Partners, Robert
error dari laporan keuangan perusahaan, serta Yogi and Partners. BP2AP(Badan Peradilan
seberapa besar kemungkinan temuan tersebut Profesi Akuntan Publik) menjatuhkan sanksi
kemudian dilaporkan dan dicantumkan dalam terhadap KAP-KAP tersebut, yaitu melarang 3
opini audit. Kualitas auditor tergantung pada KAP melakukan audit terhadap klien dari
dua hal: (1) kemampuan teknikal dari auditor bank-bank sementara 7 KAP lainnya bebas.
yang terepresentasi dalam pengalaman Suryana, (2002) dalam Yuniarti (2012).
maupun pendidikan profesi, (2) kualitas Bertitik tolak dari fenomena yang diungkapkan
auditor dalam menjaga sikap mentalnya. dalam latar belakang tersebut di atas, penulis
Beberapa fenomena audit baik yang tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
terjadi memberikan dampak menurunnya “Pengaruh Independensi Auditor Terhadap
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Kualitas Audit” , dengan rumusan masalah
profesi akuntan publik, salah satunya adalah yang akan dibahas sebagai berikut :
Arthur Andersen, kantor akuntan publik yang Seberapa besar pengaruh independensi auditor
mengaudit laporan keuangan Enron, telah terhadap kualitas audit?
kehilangan objektivitasnya dalam
mengevaluasi metode akuntansi Enron. Tidak KAJIAN LITERATUR
adanya independensi diduga keras timbul Independensi Auditor
karena Arthur Andersen bertindak baik sebagai Independensi menurut Arens et al
auditor internal mapun eksternal dan fakta (2012) dapat didefinisikan sebagai berikut:
bahwa Arthur Andersen dibayar puluhan juta “Independensi berarti mengambil sudut
dolar atas biaya konsultasi yang terpisah yang pandang yang tidak bias. Auditor tidak hanya
jumlahnya melebihi biaya atas audit eksternal harus independen dalam fakta, tetapi juga
itu sendiri. Terbongkarnya skandal akuntansi harus independen dalam penampilan.
yang terjadi pada Enron Corporation, World Independensi dalam fakta (independence in
Com dan beberapa perusahaan publik di fact) ada bila auditor benar-benar mampu
Amerika Serikat telah menyebabkan krisis mempertahankan sikap yang tidak bias
kepercayaan publik pada kualitas audit yang sepanjang audit, sedangkan independensi
dihasilkan oleh akuntan publik. Yuniarti dalam penampilan (independence in
(2012); Reuters (2014); Schwartz (2001). appearance) adalah hasil dari interpretasi lain
Di Indonesia, terjadi keterllibatan 10 atas independensi ini”.
KAP dalam praktik kecurangan keuangan, Menurut Arens et al,(2012:60)
dimana KAP tersebut ditunjuk untuk Independensi dapat diklasifikasikan kedalam
mengaudit 37 banksebelum terjadinya krisis tiga aspek, yaitu: (1) Independen dalam fakta
keuangan pada tahun 1997, dengan hasil audit (independence in fact) Independensi dalam
bahwa laporan keuangan bank-bank tersebust fakta adalah independen dalam diri auditor,

106 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (2), 2017, 105-118

yaitu kemampuan auditor untuk bersikap (1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-
bebas, jujur, dan objektif dalam melakukan baiknya dan jika digunakan asisten harus
penugasan audit. (2) Independen dalam disupervisi dengan semestinya. (2)
penampilan (independence in appearance) Pemahaman memadai atas pengendalian intern
Independen dalam penampilan adalah harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
independen yang dipandang dari pihak-pihak menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian
yang berkepentingan terhadap perusahaan yang akan dilakukan. (3) Bukti audit kompeten
yang diaudit yang mengetahui hubungan yang dukup harus diperoleh melalui inspeksi,
antara auditor dengan klienya. (3) Independen pengamatan, permintaan keterangan, dan
dari keahlian atau kompetensinya konfirmasi sebagai dasar memadai untuk
(independence in competence). Independensi menyatakan pendapat atas laporan keuangan
dari dari sudut keahlian behubungan erat yang diaudit.
dengan kompetensi atau kemampuan auditor
dalam melaksanakan dan menyelesaikan Standar Pelaporan
tugasnya. (1) Laporan harus menyatakan apakah laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan Standar
Kualitas Audit Akuntansi Keuangan di Indonesia. (2) Laporan
auditor harus menunjukan atau menyatakan,
De Angelo (1981), mendefinisikan kualitas
jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip
audit adalah:
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan
“Audit quality is define as the probability that
periode berjalan dibandingkan dengan
an auditor will both discover material
penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam
misstatements in the client’s financial
periode sebelumnya. (3) Pengungkapan
statements (competence) and truthfully report
informatif dalam laporan keuangan harus
such material errors, misrepresentation, or
dipandang memadai kecuali dinyatakan lain
ommisions in client’s financial statements in
dalam laporan auditor. (4) Laporan auditor
the auditor’s audit report (independence)”.
harus memuat suatu pernyataan pendapat
Berdasarkan Standar Profesional
mengenai laporan keuangan secara
Akuntan Publik (2011), audit yang
keseluruhan atau suatu asersi bahwa
dilaksanakan akuntan publik dapat berkualitas
pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
jika memenuhi ketentuan standar auditing.
Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat
Standar auditing merupakan pedoman umum
diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
untuk membantu akuntan publik memenuhi
Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan
tanggung jawab profesionalnya atas laporan
laporan keuangan, maka laporan auditor harus
keuangan yang diaudit. Standar auditing juga
memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
mencakup kualitas profesional (professional
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada,
quality) dan petimbangan (judgement) akuntan
dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh
publik yang digunakan dalam pelaksanaan dan
auditor.
penyusunan laporan audit. Pernyataan Standar
Auditing (PSA) No. 1 (SA 150) meliputi:
Kerangka Pemikiran
Standar Umum
(1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau Independensi menurut Arens et al, (2012)
lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan dapat diartikan mengambil sudut pandang
teknis yang cukup sebagai auditor. (2) Dalam yang tidak bias. Auditor tidak hanya harus
semua hal yang berhubungan dengan independen dalam fakta, tetapi juga harus
perikatan, independensi dalam sikap mental independen dalam penampilan.
harus dipertahankan oleh auditor. (3) Dalam Independen berarti akuntan publik tidak
pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, mudah dipengaruhi. Akuntan publik tidak
auditor wajib menggunakan kemahiran dibenarkan memihak kepentingan siapapun.
profesionalnya dengan cermat dan saksama. Akuntan publik berkewajiban untuk jujur tidak
Standar Pekerjaan Lapangan hanya kepada manajemen dan pemilik

107 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


GALUH TRESNA MURTI dan IMAN FIRMANSYAH / Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

perusahaan, namun juga kepada kreditur dan penelitian yang meliputi pengumpulan data
pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas untuk diuji hipotesis atau mejawab pertanyaan
pekerjaan akuntan publik. Sikap mental megenai hubungan sebab akibat.
independen tersebut meliputi independen Penelitian ini dilakukan dengan
dalam fakta (in fact) maupun dalam menggunakan kuesioner yang disebar pada
penampilan (in appearance). Terdapat empat akuntan publik di 26 Kantor Akuntan Publik
hal yang menggangu independensi akuntan yang berdomisili di Kota Bandung, sejumlah
publik, yaitu: (1) akuntan publik memiliki 206 akuntan publik.
mutual atau conflicting interest dengan klien, Dalam penelitian ini unit analisis yang
(2) mengaudit pekerjaan akuntan publik akan diteliti adalah Kantor Akuntan Publik
sendiri, (3) berfungsi sebagai manajemen atau berdomisili di Kota Bandung, sedangkan unit
karyawan dari klien dan (4) bertindak sebagai observasi adalah para Auditor. Dengan
penasihat (advocate) dari klien. Akuntan demikian maka yang menjadi sampel dalam
publik akan terganggu independensi jika penelitian ini adalah Auditor pada Kantor
memiliki hubungan bisnis, keuangan dan Akuntan Publik yang berdomisili di Kota
manajemen atau karyawan dengan kliennya. Bandung. penarikan sampel dilakukan dengan
Mutual interest terjadi jika akuntan publik teknik probability sampling yaitu teknik
berhubungan dengan audit committee yang ada pengambilan sampel yang memberikan
di perusahaan, sedangkan conflict intetrest jika peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
akuntan publik berhubungan dengan populasi untuk dipilih menjadi anggota
manajemen. sampel. Teknik penarikan sampel dari populasi
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat menggunakan Simple Random Sampling
diartikan bahwa auditor yang memiliki Jumlah sampel yang diambil ditentukan
independensi akan memiliki sikap mental yang dengan menggunakan rumus Slovin (Umar,
tidak bisa mudah dipengaruhi, tidak 2005 : 78) :
dikendalikan pihak lain dan adanya 𝑁
𝑛=
pertimbangan yang objektif tidak memihak 1 + 𝑁𝑒 2
dalam diri auditor dalam merumuskan dan Keterangan:
menyatakan pendapatnya sehingga n = Ukuran Sampel
menghasilkan audit yang berkualitas. Hal N = Ukuran Populasi
tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang e = Derajat kelonggaran ketidaktelitian
dilakukan oleh Nugrahanti (2013); Muliani karena kesalahan pengambilan
dan Bawono (2010); Alim, Hapsari dan sampel yang masih dapat ditolerir
Purwanti (2007); dimana hasil penelitiannya atau diinginkan dalam penelitian ini
menunjukan bahwa independensi berpengaruh (presisi sebesar : e = 10%)
terhadap kualitas audit. Presisi adalah tingkat ketepatan hasil
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka penelitian berdasarkan sampel yang
hipotesis dalam penelitian ini adalah: menggambarkan karakteristik populasi.
Independensi Auditor memiliki pengaruh Presisi yang digunakan dalam penelitian ilmu
terhadap kualitas audit. sosial adalah 5% - 10%, dalam penelitian ini
presisi ditetapkan sebesar 10%. Jumlah
METODOLOGI PENELITIAN populasi dalam penelitian ini sebanyak 206,
maka dengan rumus Slovin di atas ukuran
Penelitian ini dilakukan dengan sampel minimal sebagai berikut:
menggunakan pendekatan atau metode
kuantitatif (quantitative approach). Bertujuan 206
𝑛=
untuk menunjukkan apakah terdapat hubungan 1 + 206 (0, 10)2
antarvariabel yang diteliti.
metode penelitian yang digunakan dalam = 67
penelitian ini adalah metode explanatory yaitu

108 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (2), 2017, 105-118

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas dimensi dari masing-masing variable dapat
maka jumlah sampel paling sedikit sebanyak dilihat dalam tabel 1.
67 responden. Pada penelitian ini pengujian hipotesis
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi
adalah data primer dan data sekunder. sederhana, adalah metode statistik untuk
Dalam penelitian ini metode menguji pengaruh satu variabel dependen
pengumpulan data dilakukan dengan terhadap variabel independen.
menggunakan dua cara yaitu: (1) Penelitian Persamaan regresi adalah sebagai berikut:
lapangan (Field Research). Dengan melakukan
penelitian lapangan ini diharapkan dapat Y = α + β1.x1 + ε
diperoleh data primer, yaitu data yang
diperoleh dari sumber pertama. Dalam Dimana:
penelitian ini data primer diperoleh dari para Y = Kualitas audit;
auditor pada Kantor Akuntan Publik yang α = Konstanta;
berdomisili di Kota Bandung, Penelitian β1 = Koefisien regresi;
lapangan ini dilakukan dengan cara wawancara X1 = Independensi;
dan kuesioner: (2) Penelitian Kepustakaan ε = Error term
(Library Research). Penelitian kepustakaan
dimaksudkan untuk memperoleh berbagai Sebelum dilakukan pengujian model
informasi tentang konsep teoritis dari berbagai persamaan regresi berganda di atas, terlebih
variabel yang diteliti, dengan mempelajari dahulu akan dilakukan pengujian distribusi
buku-buku teks, majalah, dan jurnal-jurnal data dan pengujian asumsi klasik. Pengujian-
yang dapat menunjang pembahasan terhadap pengujian tersebut dilaksanakan dengan
masalah yang sedang diteliti serta analisis bantuan komputer dengan menggunakan
penelitian di lapangan. program SPSS 18.
Untuk mengetahui besarnya hubungan
Terdapat dua jenis variabel dalam antar variabel, maka hasil penelitian harus
penelitian ini, yakni variabel bebas (variabel diinterprestasikan sesuai dengan data teori dan
independen), yaitu independensi auditor dan nalar. Interprestasi besarnya hubungan antar
variabel terikat atau variabel yang terpengaruh variabel dalam penelitian ini menggunakan
terhadap variabel bebas (variabel dependen) model sebagaimana terlihat dalam tabel 2.
yaitu kualitas audit, dengan indikator dan
Tabel 1
Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran


a. Lama
hubungan
Lamanya mengaudit klien Ordinal
dengan
1. Independensi klien
(X) 1. Besar fee audit yang akan
Sukrisno Agoes diberikan klien.
b. Tekanan
(2012) 2. Pemberian sanksi dan Ordinal
dari Klien
ancaman pergantian
auditor oleh klien
c. Telaah dari
rekan Manfaat telaah dari auditor Ordinal
Auditor

109 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


GALUH TRESNA MURTI dan IMAN FIRMANSYAH / Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran


Pemberian jasa audit dan
d. Jasa Non
non audit kepada klien Ordinal
audit
yang sama
1. Due professional care Ordinal
2. Deteksi salah saji Ordinal
2. Kualitas audit 3. Supervisi Ordinal
(Y) a. Kualitas 4. Pemahaman terhadap
teknik Ordinal
risiko audit
De Angelo (1981) 5. Kesesuaian dengan standar Ordinal
Arens et.,al 6. Kepatuhan terhadap
(2012) Ordinal
b. Kualitas program audit
Standar jasa Ordinal
Profesional
Akuntan Publik 7. Responsif
(2011)

Sumber: Pengolahan Data (2017)

Tabel 2
Pedoman dalam Menginterprestasikan Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,000-0,199 Sangat rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Cukup
0,600-0,799 Tinggi
0,800-1.000 Sangat Tinggi
Sumber: Sugiyono (2013:183)

Pengujian penelitian dilakukan dengan Uji reliabilitas merupakan alat untuk


melakukan: mengukur suatu kuesioner yang merupakan
Uji validitas indikator dari variabel.
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan Suatu kuesioner dikatakan reliable jika
dengan menghitung korelasi antara skor jawaban responden terhadap pertanyaan adalah
masing-masing pertanyaan dengan total skor konstan dari waktu ke waktu. Untuk menguji
konstruk atau variabel. Pengujian validitas tingkat realibilitas konstruk dalam penelitian
dilakukan dengan analisis item untuk ini digunakan teknik uji Cronbach Alpha.
mengetahui validitas item pertanyaan yang Dalam penelitian ini pengukuran dilakukan
digunakan. Metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan One Shot atau
adalah tehnik korelasi Product Moment pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya
Pearson dengan tingkat kesalahan 5% atau dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
dengan tingkat keyakinan 95%. mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Uji reliabilitas Untuk menghitung reliabilitas pada SPSS
dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
konstruk atau variable dikatakan reliabel jika

110 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (2), 2017, 105-118

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 Jika hasil pengujian menolak Ho,
dikatakan reliable jika memberikan nilai berarti ß > 0. Agar dapat diketahui ß
Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994). Jika yang secara benar mempengaruhi
Conbach Alpha < 0,70 hal ini mengindikasikan variabel endogenus maka perlu
ada beberapa responden yang menjawab tidak dilakukan pengujian secara parsial
konsisten, sehingga untuk meningkatkan alpha dengan hipotesis sebagai berikut :
responden tersebut harus dibuang. Untuk Ho : ß = 0, artinya variabel X tidak
menentukan keeratan hubungan setelah berpengaruh signifikan terhadap Y
didapat alpha bisa menggunakan kriteria Ha : ß > 0, artinya variabel X
Gulford (1956), sebagai berikut: berpengaruh signifikan terhadap Y
a. Kurang dari 0,20: Hubungan sangat kecil 2. Melakukan pengujian statistik :
dan bisa diabaikan Alat uji statistik yang digunakan untuk
b. 0,20 < 0,40 : Hubungan kecil (tidak pengujian secara parsial yaitu Uji-t.
erat) Besarnya thitung, dapat dihitung dengan
c. 0,40 < 0,70 : Hubungan cukup erat rumus, yaitu :
d. 0,70 < 0,90 : Hubungan erat
e. 0,90 < 1,00 : Hubungan sangat erat
f. 1,00 : Hubungan sempurna

Uji Distribusi Data dan Asumsi Klasik


(a) Uji Heteroskedastisitas. Uji Dimana:
heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji βi = parameter/koefisien ke-i
apakah dalam model regresi terjadi Se βi = Standard error
ketidaksamaan variance dari residual satu parameter/koefisien ke-i
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika i = 1,2,3
variance dari residual satu pengamatan ke 3. Menentukan Kriteria Pengujian :
pengamatan lain tetap, maka disebut Jika thitung ≤ ttabel : Ho tidak ditolak H1
homokedastisitas dan jika berbeda disebut ditolak.
heteroskedastisitas (Imam Ghozali 2012:139). ttabel ta : k (n-k-i) diperoleh dari tabel
Model regresi yang baik adalah yang distribusi t-Student pada taraf
homokedastisitas stau tidak terjadi kesalahan α untuk satu pihak dan
heteroskedastisitas. Untuk menguji ada atau derajat bebas V = n – k – 1
tidaknya heteroskedastisitas. (b) Uji Jika thitung > ttabel : H1 tidak ditolak H0
Normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk ditolak.
menguji apakah dalam model regresi, variabel ttabel ta : k (n-k-i) diperoleh dari tabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi distribusi t-Student pada taraf
normal (Imam Ghozali, 2012 :160). kesalahan α untuk satu pihak dan
Pengujian asumsi normalitas data dilakukan derajat bebas V = n – k – 1
untuk menentukan alat uji statistik yang akan Menurut Iman Ghozali, (2012:97):
digunakan dalam pengujian hipotesis. Dengan Koefisien determinasi (R2) pada intinya
menggunakan uji kolmogorof-Smirnov, yang adalah mengukur seberapa jauh
pada dasarnya merupakan test of goodness of kemampuan model dalam
filt atau uji keselarasan. Uji normalitas menerangkan variasi variabel
dilakukan terhadap suatu data dikatakan dependen. Nilai koefisien determinasi
terdistribusi normal jika assymp sig > alpha. adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis variabel independen dalam
Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai menjelaskan variasi variabel dependen
berikut : amat terbatas. Nilai yang mendekati
1. Merumuskan hipotesis statistik : satu berarti variabel independen

111 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


GALUH TRESNA MURTI dan IMAN FIRMANSYAH / Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

memberikan hampir semua informasi Bagi yang berjenis kelamin pria menunjukan
yang dibutuhkan untuk memprediksi Cronbach’s Alpha sebesar 0,706 sehingga hasil
variasi variabel dependen. yang ditunjukan reliabel, sedangkan untuk
yang berjenis kelamin wanita memiliki
Koefisien Determinasi Cronbach’s Alphasebesar 0,610 dan masih
Koefisien determinasi menunjukan dikatakan reliabel juga. Selain itu jumlah
persentase variasi nilai variabel independen presentase pria dan wanita yang tidak begitu
yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi signifikan, melihat hanya ada perbedaan 7,6%
yang dihasilkan. Nilai tersebut juga dapat antara total jenis kelamin wanita dan pria.
digunakan untuk melihat sampai seberapa jauh
model yang terbentuk dapat menerangkan Tabel 4
kondisi yang sebenarnya. Koefisien Pengelompokan Jabatan Responden
determinasi (R2) diartikan sebagai ukuran
ketepatan atau kecocokan garis regresi yang Jabatan Frekuensi Persentase
diperoleh dari hasil perkiraan terhadap data
hasil penelitian. Partner 3 4,4%
Kelemahan utama penggunaan koefisien Manajer 8 11,9%
determinasi adalah bias terhadap jumlah Senior 21 31,4%
variabel independen yang dimasukan kedalam Auditor
model, sehingga banyak peneliti Junior 35 52,3%
menganjurkan untuk menggunakan nilai Auditor
adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana Lainnya - -
model regresi yang terbaik. Total 67 100%
Sumber: Kuesioner
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Responden Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa sebagian besar
Kuesioner yang digunakan sebagai sampel jabatan auditor yang menjadi responden adalah
dalam penelitian ini berjumlah 67 kuesioner Junior auditor dengan persentase sebanyak
yang dapat dikelompokkan menjadi 52,3%, Senior auditor 31,4% dan persentase
paling kecil adalah jabatan Partner sebanyak
Tabel 3 4,4%.
Pengelompokan Jenis Kelamin Responden
Tabel 5
Jenis Frekuensi Persentase Pendidikan Terakhir Responden
Kelamin
Pria 37 55,2% Pendidikan Frekuensi Persentase
Wanita 30 44,8% SMK - -
Total 67 100% D3 9 13,4%
Sumber: Kuesioner (2017) S1 55 82,1%
S2 3 4,5%
Dari tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa Lainnya - -
mayoritas responden berjenis kelamin pria Total 67 100%
yakni mencapai persentase 55,2% dan sisanya Sumber: Kuesioner
sebesar 44,8% berjenis kelamin wanita.
Sebaran kuesioner yang tidak merata dalam hal Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa sebagian besar
jenis kelamin dianggap tidak memiliki responden memiliki pendidikan terakhir S1
pengaruh yang signifikan terhadap data hasil dengan persentase sebesar 82,1% dan tidak
penelitian yang akan diolah. Hal ini telah diuji sedikit juga responden yang memiliki
melalui uji realibilitas yang dilakukan secara pendidikan terakhir D3 sebesar 13,4%,
terpisah. walaupun demikian terdapat juga responden

112 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (2), 2017, 105-118

memiliki pendidikan terakhir S2 sebanyak data yang diperoleh melalui penyebaran


4,5%. kuesioner kepada 67 orang auditor di sepuluh
KAP di Kota Bandung, dimana kuesioner
Tabel 6 tersebut terdiri dari 3 pertanyaan mengenai
Lama Bekerja Responden independensi yang merupakan variabel
independen. Berikut ini pembahasan kuesioner
Lama Frekuensi Persentase independensi auditor:
Bekerja
1 –2 27 40,2% Tabel 7
Tahun Auditor Yang Bebas Dari Pengaruh Setiap
2 – 5 Tahun 19 28,5% Pekerjaan Dalam Bidang Yang Diauditnya
>5 Tahun 21 31,3% Menjadi Seorang Auditor Yang Independen
Total 67 100%
Sumber: Kuesioner Skala Responden Persentase
Likert (Orang) (%)
Dari data lama bekerja responden pada tabel 6, Sangat - -
sebagian besar responden bekerja kurang dari Tidak
2 tahun dengan persentase 40,2%. Sisanya Setuju
yang bekerja antara 2 sampai 5 tahun sebesar Tidak 2 2,9%
28,5% dan kisaran 5 tahun keatas dan bisa Setuju
dibilang sudah mempunyai pengalaman yang Ragu-ragu - -
cukup sebagai auditor sedikitnya hanya Setuju 35 52,2%
sebesar 31,3%. Sangat 30 44,9%
Setuju
1) Analisa Deskriptif Total 67 100%
Analisa deskriptif dimaksudkan untuk Sumber: Kuesioner
mengintepretasikan distribusi frekuensi
jawaban responden atas pertanyaan inti dari Tabel 7 menerangkan mengenai jumlah
kuesioner yang disebarkan, guna responden berikut persentasenya yang
mendeskripsikan variabel pendidikan dan menyatakan bahwa auditor yang bebas dari
independensi serta kualitas audit berdasarkan pengaruh setiap pekerjaan dalam bidang yang
jawaban para responden. Pada deskripsi hasil diauditnya menjadi seorang auditor yang
penelitian ini dibahas mengenai data-data hasil independen menunjukkan hasil sebanyak 2
penelitian yang telah diperoleh dari responden (2,9%) menyatakan tidak setuju, 35
penyebaran kuesioner kepada para responden. responden (52,2%) menyatakan setuju, dan 30
Kuesioner yang dibagikan kepada 67 responden (44,9%) menyatakan sangat setuju.
responden yang terdiri dari 5 pertanyaan.
Jumlah pertanyaan tersebut terdiri dari 2 Tabel 8
bagian, yaitu: Seorang Auditor Tidak Memihak Kepada
Bagian 1: Berkaitan dengan pertanyaan Siapapun Dalam Mengambil Keputusan
mengenai Independensi (IND) yang terdiri dari Ataupun Mengeluarkan Opini Audit
3 pertanyaan.
Bagian 2: Berkaitan dengan pertanyaan Skala Responden Persentase
mengenai Kualitas Audit (KA) yang terdiri Likert (Orang) (%)
dari 3 pertanyaan. Sangat - -
Tidak
1. Independensi (IND) Setuju
Hasil penelitian dan pembahasan yang Tidak - -
menggambarkan mengenai tingkat Setuju
independensi auditor di KAP merupakan data- Ragu-ragu 1 1,5%

113 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


GALUH TRESNA MURTI dan IMAN FIRMANSYAH / Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Setuju 38 56,7% audit auditor di kantor akuntan publik


Sangat 28 41,8% merupakan data - data yang diperoleh melalui
Setuju penyebaran kuesioner kepada 67 orang auditor
Total 67 100% di sepuluh KAP di Kota Bandung, dimana
Sumber: Kuesioner kuesioner tersebut terdiri dari 3 pertanyaan
mengenai kualitas audit yang merupakan
Tabel 8 menerangkan mengenai jumlah variabel dependen atau terikat. Berikut ini
responden berikut persentasenya yang pembahasan kuesioner kualitas audit auditor :
menyatakan seorang auditor tidak memihak
kepada siapapun dalam mengambil keputusan Tabel 10
ataupun mengeluarkan opini audit Pendidikan Akademis Auditor Berkaitan
menunjukkan hasil sebanyak 1 responden Dengan Kemampuan Auditor
(1,5%) menyatakan ragu - ragu, dan 38 Dalam Menemukan Kecurangan (Fraud)
responden (56,7%) menyatakan setuju, dan
sisanya 28 responden (41,8%) menyatakan Skala Responden Persentase
sangat setuju. Likert (Orang) (%)
Sangat 2 2,9%
Tabel 9 Tidak
Auditor Sudah Seharusnya Tidak Terlibat Setuju
Dalam Pertentangan Kepentingan Tidak 17 25,4%
Dengan Pihak Yang Diauditnya Setuju
Ragu-ragu 1 1,5%
Skala Responden Persentase Setuju 30 44,8%
Likert (Orang) (%) Sangat 17 25,4%
Sangat - - Setuju
Tidak Total 67 100%
Setuju Sumber: Kuesioner
Tidak 5 7,5%
Setuju Tabel 10 menerangkan mengenai jumlah
Ragu-ragu 5 7,5% responden berikut persentasenya yang
Setuju 36 53,7% menyatakan bahwa pendidikan akademis
Sangat 21 31,3% auditor berkaitan dengan kemampuan auditor
Setuju dalam menemukan kecurangan (fraud)
Total 67 100% menunjukkan hasil sebanyak 2 responden
Sumber: Kuesioner (2,9%) menyatakan sangat tidak setuju, 17
responden (25,4%) menyatakan tidak setuju, 1
Tabel 9 menerangkan mengenai jumlah responden (1,5%) menyatakan ragu - ragu, 30
responden beserta persentasenya yang responden (44,8%) menyatakan setuju, dan 17
menyatakan auditor sudah seharusnya tidak responden (25,4%) menyatakan sangat setuju.
terlibat dalam pertentangan kepentingan
dengan pihak yang diauditnya menunjukkan Tabel 11
hasil sebanyak 5 responden (7,5%) Ketepatan Dalam Memberikan Opini Audit,
menyatakan tidak setuju, 5 responden (7,5%) Ditentukan Oleh Pengalaman Auditor
menyatakan ragu - ragu, 36 responden (53,7%)
menyatakan setuju, dan 21 responden (31,3%) Skala Responden Persentase
menyatakan sangat setuju. Likert (Orang) (%)
Sangat 1 1,5%
2. Kualitas Audit (KA) Tidak
Hasil penelitian dan pembahasan yang Setuju
menggambarkan mengenai tingkat kualitas

114 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (2), 2017, 105-118

Skala Responden Persentase menyatakan tidak setuju, dan dengan jumlah


Likert (Orang) (%) yang sama 3 responden (4,5%) menyatakan
Tidak 3 4,5% ragu - ragu, 37 responden (55,2%) menyatakan
Setuju setuju, dan sisanya 24 responden (35,8%)
Ragu-ragu 4 5,9% menyatakan sangat setuju.
Setuju 37 55,3%
Sangat 22 32,8% 2) Uji Kualitas Data
Setuju
Total 67 100% 1. Uji Validitas
Sumber: Kuesioner Untuk mengetahui dan menilai kevalidan
setiap butir pertanyaan yang terdapat pada
Tabel 11 menerangkan mengenai jumlah kuesioner dapat dilihat dari nilai corrected
responden berikut persentasenya yang
item-total Correlation dari setiap butir
menyatakan bahwa ketepatan dalam
memberikan opini audit, ditentukan oleh pertanyaan. Suatu butir pertanyaan
pengalaman auditor menunjukkan hasil dikatakan valid apabila nilai r-hitung yang
sebanyak 1 responden (1,5%) menyatakan terdapat pada kolom corrected item-total
sangat tidak setuju, 3 responden (4,5%) correlation lebih besar (>) dari r-tabel.
menyatakan tidak setuju, 4 responden (5,9%) a. Uji Validitas Variable Independensi
menyatakan ragu - ragu, 37 responden (55,3%) (IND)
menyatakan setuju dan sisanya 22 responden
(32,8%) menyatakan sangat setuju. Dengan menggunakan jumlah sampel 67
responden, maka nilai responden dapat
Tabel 12 diperoleh dengan menggunakan rumus
Pelatihan Yang Telah Didapat Auditor Akan yang sama pada variabel pendidikan (PDK).
Berpengaruh Pada Kemampuan Auditor Jadi untuk variabel IND, df = 67 – 2 = 65,
Mengidentifikasi Risiko Audit Klien Secara maka nilai r-tabel = 0,273.Butir pertanyaan
Tepat Waktu
dikatakan valid jika r-hitung yang
Skala Responden Persentase merupakan nilai dari corrected item-total
Likert (Orang) (%) correlation lebih besar dari r-tabel (r-hitung
Sangat - - > r-tabel). Analisa output dapat dilihat
Tidak sebagai berikut pada tabel 13 :
Setuju
Tidak 3 4,5% Tabel 13
Setuju Uji Validitas IND
Ragu-ragu 3 4,5%
Setuju 37 55,2% r-hitung r-tabel Keterangan
Sangat 24 35,8% 1 0,721 0,273 Valid
Setuju 2 0,681 0,273 Valid
Total 67 100% 3 0,860 0,273 Valid
Sumber: Kuesioner 4 0,801 0,273 Valid
5 0,800 0,273 Valid
Tabel 12 menerangkan mengenai jumlah Sumber: Pengolahan Data (2017)
responden berikut persentasenya yang
menyatakan bahwa pelatihan yang telah Jadi kelima butir pertanyaan untuk variabel
didapat auditor akan berpengaruh pada Independensi telah lulus uji validitas.
kemampuan auditor mengidentifikasi risiko
audit klien secara tepat waktu menunjukkan b. Uji validitas untuk variabel Kualitas Audit
hasil sebanyak 3 responden (4,5%) (KA)

115 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


GALUH TRESNA MURTI dan IMAN FIRMANSYAH / Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Dengan menggunakan jumlah sampel 67


responden, untuk variabel KA, df = 67 – 2 = 3. Uji Regresi Linier Sederhana
65, maka nilai r tabel = 0,273. Butir pertanyaan a. Uji Normalitas
dikatakan valid jika r-hitung yang merupakan Pengujian asumsi normalitas data dilakukan
nilai dari corrected item-total correlation lebih untuk menentukan alat uji statistik yang akan
besar dari r-tabel (r-hitung > r-tabel). Analisa digunakan dalam pengujian hipotesis. Asumsi
output dapat dilihat sebagai berikut: normalitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan uji kolmogorof-Smirnov, yang pada
Tabel 14 dasarnya merupakan test of goodness of filt
Uji Validitas KA atau uji keselarasan. Uji normalitas dilakukan
terhadap suatu data dikatakan terdistribusi
r-hitung r-tabel Keterangan normal jika assymp sig > alpha. Dalam
1 0,810 0,273 Valid penelitian ini alpha 5% (0,05).
2 0,793 0,273 Valid
3 0,817 0,273 Valid Tabel 16
4 0,705 0,273 Valid Uji Normalitas
5 0,794 0,273 Valid
6 0,744 0,273 Valid Var K- Assymp. @ keterangan
7 0,742 0,273 Valid SZ Sig
8 0,869 0,273 Valid (2 tailed)
Sumber: Pengolahan Data (2017) IND1,23 0,094
0,0 Berdistribus
6 5 i normal
Jadi kedelapan butir pertanyaan untuk variabel KA 0,96 0,313 0,0 Berdistribus
KA telah lulus uji validitas. 2 5 i normal
Sumber: Pengolahan Data (2017)
2. Uji Reabilitas
Realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan b. Heteroskedastisitas
baik jika menilai alpha lebih besar dari 0.06 Uji asumsi yang terakhir adalah uji asumsi
(alpha > 0.60). Untuk melihat hasil uji heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas
realibilitas perlu dilihat pada tabel realibility didefinisikan oleh Gujarati (1995) sebagai
statistic akan terlihat nilai alpha pada kolom suatu situasi tidak konstannya variance.
conbach’s alpha. Analisa output dapat dilihat Deteksi atas kondisi ini dilakukan dengan
sebagai berikut: membuat variabel residual yang dihasilkan
dari regresi understandarlized. Kemudian
Tabel 15 dilakukan uji dengan metoda Glezjer. Metoda
Uji Reliabilitas ini memiliki model persamaan sebagai berikut:
Pertanyaan Cronba Standar Keterangan ‫׀‬μ‫ =׀‬f (Xi)
Variabel ch’s dengan:
Alpha Ho : Homoskedastisitas
IND dan 0,662 0,60 Reliabel Hi : Heterokedastisitas
KA
Sumber: Pengolahan Data (2017) Hasil uji heteroskedastisitas disajikan dalam
tabel 17 berikut ini :
Dari tabel 15 di atas dapat dilihat
bahwa nilai alpha dari variabel pendidikan, Tabel 17
pengalaman, pelatihan, independensi dan Uji Heteroskedastisitas Coefficients
kualitas audit lebih dari 0,60 yang merupakan Unstandardized Standardi
nilai standar. Maka dapat dinyatakan bahwa Model Coefficients zed t Sig.
seluruh variabel yang digunakan dalam Coefficie
penelitian ini adalah reliabel. nts

116 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 9 (2), 2017, 105-118

B Std. Beta SIMPULAN


Error Akuntan publik mempunyai pengaruh
(Constan -1.137 3.488 326 746
t)
terhadap perkembangan pasar modal dan
Jumlah .041 .124 .046 .328 .744 perekonomian di Indonesia, bahkan akuntan
KA publik merupakan bagian yang penting dalam
Dependent Variable: Unstandardized Residual pasar modal karena laporan audit suatu
perusahaan yang hanya dapat dikeluarkan oleh
Dalam tabel 17 tersebut nilai sig untuk setiap akuntan publik menentukan posisi perusahaan
variable independennya > 0,05 (alpha), yaitu tersebut di bursa saham.
0,744. Nilai tersebut sangat signifikan. Dengan Hal tersebut tentunya dapat didukung
demikian Ho diterima, berarti tidak ada oleh independensi seorang auditor dalam
heterokedastisitas. melakukan tugasnya. Dengan sikap yang
independen seorang akuntan publik tersebut
akan menghasilkan sebuah kualitas audit yang
5. Uji Hipotesis tidak diragukan hasilnya. Sehingga laporan
Uji hipotesis atau disebut uji regresi bertujuan keuangan yang diperiksa-pun keadalannya
untuk menguji hubungan pengaruh antara satu dapat dipercaya, sehingga para investor
variabel terhadap variabel lain. Variabel yang ataupun para pemakai laporan keuangan
dipengaruhi disebut variabel tergantung atau menjadi lebih leluasa untuk mengambil
dependen, sedangkan variabel yang keputusan. Laporan keuangan yang baik atau
mempengaruhi disebut variabel bebas atau buruk dihasilkan dari pemeriksaan yang
variabel independen. dijalankan oleh para akuntan publik, dan dapat
membantu masyarakat melihat kewajaran dari
a. Uji Hipotesis (t-Test) laporan keuangan tersebut
Hipotesis menguji pengaruh independensi Berdasarkan Analisa Deskriptif dan
terhadap kualitas audit. Hipotesis dibawah ini Hasil uji statistik yang telah dilakukan pada
peneliti akan menguji apakah independensi penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa
akan mempengaruhi kualitas audit. independensi auditor berpengaruh secara
Hasil uji t untuk menggunakan SPSS 16.0 signifikan terhadap kualitas audit.
dengan signifikansi level α= 5% (uji dua Penelitian ini memiliki keterbatasan
arah/two-tailed) adalah sebagai berikut: dalam hal jumlah sampel yaitu 67 responden
dan dilakukan pada Kantor Akuntan Publik
Tabel 18 yang berada di kota Bandung. Berdasarkan
Uji Hipotesis (t-Test) Independensi Terhadap hasil analisis, pembahasan, dan kesimpulan
Kualitas Audit yang telah dijelaskan, serta keterbatasan
Coefficient penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya,
Unstandardized Standardized maka penulis memberikan saran yang dapat
Mo Coefficients Coefficients t Sig. dijadikan bahan masukan atau pertimbangan
del B Std. Beta bagi pihak pihak yang berkepentingan sebagai
Error
Jml -,453 0,198 -0,287 2,288 0,027 berikut: (1) Untuk lebih meningkatkan kualitas
Dependen Variabel : Kualitas Audit audit, maka sebaiknya Kantor Akuntan Publik
mengikutsertakan auditornya mengikuti
Hasil dari uji t tergantung dari nilai Pelatihan (PPL) yang diselenggarakan oleh
signifikannya, karena nilai signifikan 0,027 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) secara berkala.
atau 2,7% lebih kecil dari signifikan level α= (2) Peneliti selanjutnya disarankan agar subjek
5% atau p-value 2,7% < α= 5% (uji dua penelitian selanjutnya tidak terbatas pada
arah/two-tailed) maka Ho tidak diterima, Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung saja,
artinya faktor independensi berpengaruh tetapi disarankan untuk lebih memperluas
terhadap kualitas audit. subjek penelitiannya. Seperti KAP yang berada
di Provinsi Jawa Barat.

117 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017


GALUH TRESNA MURTI dan IMAN FIRMANSYAH / Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Sugiyono.2013.Metode Penelitian Kualitatif


DAFTAR PUSTAKA dan R&D. Cetakan ke 19. Penerbit
Arens, Alvins, A.Elder, Randal j. Mark S. Alfabetha, Bandung
Beasley. 2012. Auditing & Assurance Yuniarti Hidayah Suyoso Putra.2012. Praktik
Servce An Integrated Approach. 14th Kecurangan Akuntansi Dalam Perusahaan.
edition.Prentice Hall download.portalgaruda.org
De Angelo, L.E. 1981.Auditor Size and Audit
Quality.Journal of Accounting and
Economics 3 (1):m167-175
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar
Profesional Akuntan Publik. Jakarta:
Salemba.
Ghozali, Imam.2012. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM SPSS
20. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Dipenogoro
Husein Umar. 2003. Metode Riset Akuntansi
Terapan. Jakarta : Ghalia Indonesia,
Cetakan Pertama
Reuters. 2004. Worldcom Chief Turns Himself
In To FBI. Reuters.com, 3 Maret 2004
Schwartz, N.D.2001.Enron Fallout: Wide But
Not Deep.Fortune. 9 December 2001

118 | JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) Vol.9 | No.2 | 2017

Anda mungkin juga menyukai