Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP GOOD GOVERNANCE

DALAM PELAYANAN
PUBLIK
KELOMPOK 9
PENGERTIAN
Good governance diistilahkan sebagai penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (Islamy, 2003:68). Good governance
adalah merupakan dasar, syarat dan landasan untuk
pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Keraf (2000) dalam
Akadun (2009) mengartikan good governance sebagai adanya
dan berfungsi baiknya beberapa perangkat kelembagaan
sedemikian rupa sehingga memungkinkan kepentingan
masyarakat bisa dijamin dengan baik.
PRINSIP & UNSUR GOOD
GOVERNANCE
Partisipasi Penegakan hukum (rule of
keikutsertaan warga law)
masyarakat dalam pengambilan
keputusan baik langsung
Rancang bangun hukum
maupun melalui institusi
harus adil dan
perwakilan yang sah dan
mewakili kepentingan mereka.
dilaksanakan tanpa
Bentuk keikutsertaan dibuat memihak siapapun,
atau berdasar prinsip terutama hukum untuk
demokrasi yakni kebebasan hak asasi manusia.
berkumpul dan menyampaikan
argumentasi yang konstruktif.
PRINSIP & UNSUR GOOD GOVERNANCE

TRANSPARANCY Responsivenessin
(TRANSPARANSI)
Institusi dan proses harus
Transparansi dibuat atas berupaya untuk melayani setiap
dasar kebebasan arus stakeholder. Setiap komponen
informasi. Proses institusi yang terlibat dalam proses
dan informasi secara pembangunan good governance
langsung dapat diterima harus mempunyai daya tanggap
oleh yang membutuhkan terhadap keinginan atau kelunan
para pemangku kepentingan.
PRINSIP & UNSUR GOOD GOVERNANCE
CONSENSUS
ORIENTATION Equality
Dalam good governance, Semua warga negara baik laki-laki
pengambilan keputusan ataupun maupun perempuan memiliki
pemecahan masalah bersama kesempatan untuk meningkatkan
lebih diutamakan berdasarkan atau memelihara kesejahteraan
kesepakatan yang dilanjutkan mereka. Semua mempunyai hak dan
kewajiban yang sama sebagai warga
dengan kesediaan untuk konsisten
negara. Tidak ada istilah kebal hukum,
melaksanakan kesepakatan yang
karena semua harus tunduk di depan
telah diputuskan bersama.
hukum.
PRINSIP & UNSUR GOOD GOVERNANCE
EFFECTIVENESS AND Accountability
EFFICIENCY
Para pembuat keputusan dalam
Proses dan institusi selaras pemerintahan, sektor swasta,
dengan apa yang telah masyarakat (civil society) bertanggung
ditentukan dengan jawab kepada masyarakat dan institusi
memakai sumber yang ada stakeholder. Akuntabilitas terkait
dengan organisasi dan sifat keputusan
sebaik mungkin.
yang dibuat, misalnya apakah keputusan
tersebut untuk kepentingan dalam atau
luar organisasi.
PRINSIP & UNSUR GOOD GOVERNANCE
STRATEGIC VISION
Para pemimpin dan masyarakat
memiliki perspektif yang luas dan
jauh ke depan atas tata
pemerintahan yang baik dan
pembangunan manusia, serta
kepekaan akan apa saja yang
dibutuhkan untuk mewujudkan
perkembangan tersebut.
TANTANGAN DAN HAMBATAN DALAM
MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE
Kedua, belum Ketiga, kondisi Keempat, komitmen
Pertama, praktik
banyak tersedia antar daerah di dan kepedulian dari
governance memiliki
informasi mengenai Indonesia yang berbagai
dimensi yang luas
aspek strategis yang sangat beragam stakeholders
sehingga terdapat
perlu memperoleh
banyak aspek yang membuat setiap mengenai reformasi
prioritas untuk
harus diintervensi daerah memiliki governance
dijadikan sebagai
apabila kita ingin
entry point dalam
kompleksitas berbeda-beda dan
memperbaiki praktik
memperbaiki kinerja masalah governance pada umumnya
governance. yang berbeda. masih rendah.
governance.
PERWUJUDAN GOOD GOVERNANCE MELALU
PELAYANAN PUBLIK YANG BAIK
Reformasi pelayanan publik sebagai penggerak utama dinilai strategis karena pelayanan
publik dianggap penting oleh semua aktor dari semua unsur governance. Para pejabat
publik, unsur-unsur dalam masyarakat sipil, dan dunia usaha sama-sama memiliki
kepentingan terhadap perbaikan kinerja pelayanan publik.
pelayanan publik adalah ranah dari ketiga unsur governance melakukan interaksi yang
sangat intensif. Melalui penyelenggaraan layanan publik, pemerintah, warga sipil, dan para
pelaku pasar berinteraksi secara intensif sehingga apabila pemerintah dapat
memperbaiki kualitas pelayanan publik, maka manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat dan para pelaku pasar. Hal ini penting dilakukan agar warga dan pelaku pasar
semakin percaya bahwa pemerintah telah serius melakukan perubahan. Adanya
kepercayaan (trust) antara pemerintah dan unsur-unsur non-pemerintah merupakan
prasyarat yang sangat penting untuk menggalang dukungan yang luas bagi
pengembangan praktik good governance di Indonesia.
PENERAPAN PRINSIP GOOD
GOVERNANCE DI INDONESIA
Good Governance diIndonesia sendiri mulai benar – benar dirintis dan
diterapkan sejak meletusnya era Reformasi yang dimana pada era
tersebut telah terjadi perombakan sistem pemerintahan yang menuntut
proses demokrasi yang bersih sehingga Good Governance merupakan
salah satu alat Reformasi yang mutlak diterapkan dalam pemerintahan
baru. Akan tetapi, jika dilihat dari perkembangan Reformasi yang sudah
berjalan selama 12 tahun ini, penerapan Good Governance diIndonesia
belum dapat dikatakan berhasil sepenuhnya sesuai dengan cita – cita
Reformasi sebelumnya.
Presiden SBY bertekad menjadikan good governance sebagai bagian
terpenting dari program 100 harinya ketika dilantik sebagai Presiden
dengan memberikan instruksi kepada semua menteri untuk
memberantas KKN dan mewujudkan pemerintah yang bersih.
PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE
DI NEGARA LAIN
Singapura: Dikenal dengan Skandinavia (Swedia, Norwegia,
tata kelola yang efisien dan Denmark): Negara-negara ini
sering dianggap memiliki
rendah korupsi, Singapura
tingkat transparansi yang
telah berhasil menerapkan
tinggi, partisipasi masyarakat
praktik good governance
sipil yang kuat, dan
dalam administrasinya.
pemerintahan yang akuntabel.
Selandia Baru: Terkenal dengan sistem
pemerintahannya yang inklusif dan fokus pada
partisipasi warga dalam proses pengambilan
keputusan.
Hong Kong: Meskipun memiliki tantangan politik
baru-baru ini, Hong Kong telah memiliki tradisi
administratif yang efisien dan tata kelola yang baik
dalam sektor bisnis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai