Anda di halaman 1dari 6

Ahmad Sofiyuddin, Evaluasi Pemilihan Konduktor ACCC (Aluminum Conductor Composite Core) pada

Transmisi 150kv Probolinggo-Lumajang Secara Mekanis dan Elektris

Evaluasi Pemilihan Konduktor ACCC (Aluminum Conductor Composite Core) pada Transmisi 150kv
Probolinggo-Lumajang Secara Mekanis dan Elektris

Ahmad Sofiyuddin, Suprihadi Prasetyono, Dedy Kurnia Setiawan


Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember (UNEJ)
Jl. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: sofiyuddinahmad.adin@gmail.com

ABSTRAK

Pada tahun 2014 saluran transmisi Probolinggo-Lumajang telah mencapai 61,22% dari kapasitas
konduktor salurannya sehingga Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan reconductoring pada saluran
tersebut dari konduktor ACSR 330 mrnjadi ACCC/TW Brussels. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan
dan analisis pada saluran transmisi tersebut menggunakan software Matlab 7.11.0 R2010b. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa konduktor ACCC/TW Brussels, masih mampu memikul beban-beban puncak saluran
hingga tahun 2023, namun secara elektris sudah tidak mampu memikul beban manuver saat terjadi N-1
mulai tahun 2018 karena drop tegangan pada tahun 2018 mencapai 10,07% dan pada tahun 2019 arus
salurannya telah mencapai 1639,06 A dan melebihi kapasitas hantar arus konduktor. Adapun secara
mekanis konduktor ACCC/TW Brussels tidak mampu memikul beban manuver saat terjadi N-1 mulai tahun
2019 karena temperatur konduktor telah mencapai 208,108 oC. Oleh karenanya pada penelitian ini
direkomendasikan penggunaan konduktor ACCC/TW Vienna yang mampu memikul beban manuver saat
terjadi N-1 hingga tahun 2023 dengan kapasitas hantar arus sebesar 2075 A dan drop tegangan sebesar
9,375%, temperatur konduktor sebesar 196,588oC, tegangan tarik sebesar 196,588 kg, andongan sebesar
9,88 meter, dan ruang bebas vertical setinggi 9,62 meter.

Kata kunci: konduktor ACCC/TW Brussels, konduktor ACCC/TW Vienna, analisis mekanis, analisis elektris,
beban puncak, beban N-1

ABSTRACT
In 2014 the electrical current of Probolinggo-Lumajang transmission line had reached 61.22% of
the conductor current-carrying capacity on the line, so that Perusahaan Listrik Negara (PLN) replaced the
ACSR 330 conductor of the line into ACCC/TW Brussels conductor. In this research, Probolinggo-Lumajang
150 kV transmission line was calculated and analyzed using software Matlab R2010b 7.11.0. Results of the
research showed that the ACCC/TW Brussels conductor will be still able to carry the electric current of
Probolinggo-Lumajang transmission line peak loads until 2023, but electrically it will be unable to carry the
electric current of N-1 load in 2018 because the voltage drop in 2018 will be 10.07% and in 2019 the
electric current of the line will be 1639.06 A and it will be higher of the current-carrying capacity of the
conductor. Mechanically ACCC/TW Brussels conductor will be unable to carry the electrical current of N-1
load in 2019 because conductor temperature will be 208,108oC. Therefore in this study ACCC/TW Vienna
conductor is recommended for Probolinggo-Lumajang transmission line, because this conductor will be able
to carry the electrical current of N-1 load until 2023 with the current-carrying capacity is 2075 A and at the
moment voltage drop of the line will be 9.375%, temperature of the conductor will be 196,588oC, tensile
stress of the conductor will be 196,588 kg, sagging of the conductor will be 9.88 meters, and a vertical
clearance under the conductor will be as high as 9.62 meters.

Key words: ACCC/TW Brussels conductor, ACCC/TW Vienna conductor, mechanical analysis electrical
analysis, peak load, N-1 load.

BERKALA SAINTEK (2016, volume, nomer, halaman)


Ahmad Sofiyuddin, Evaluasi Pemilihan Konduktor ACCC (Aluminum Conductor Composite Core) pada Transmisi
150kv Probolinggo-Lumajang Secara Mekanis dan Elektris

PENDAHULUAN qr : sebaran kalor melalui radiasi (Watt/m)


qs : kalor yang diserap dari matahari (Watt/m)
Pada era modern ini, listrik merupakan I : arus listrik yang melewati konduktor (A)
kebutuhan yang sangat vital. Pertumbuhan kebutuhan R(Tavg) : resistansi kondktor (Ω/m)
listrik sangatlah tinggi, sehingga mengharuskan
penyedia jasa listrik untuk terus-menerus 1. Perhitungan Temperatur Konduktor
meningkatkan jumlah daya listrik yang disalurkan Secara umum nilai penyerapan kalor dari
pada konsumen. Permintaan tenaga listrik meningkat matahari dirumuskan dengan persamaan berikut.
sekitar 25% per dekade, sementara baru fasilitas (2)
transmisi yang sedang dibangun hanya 4% per dekade Dengan
[1]. Dengan demikian, saluran-saluran transmisi yang : koefisien serap matahari
ada berpotensi overload atau tidak handal saat terjadi : total fluks panas yang diterima (W/m2)
N-1. Kriteria N-1 statis mensyaratkan apabila suatu : sudut efektif penyerapan panas matahari
sirkit transmisi padam, baik karena mengalami : luas area penyinaran permeter (m2/m)
gangguan maupun dalam pemeliharaan, maka sirkit- Secara umum besar nilai kalor yang
sirkit transmisi yang tersisa harus mampu dilepaskan konduktor melalui konveksi secara alami
menyalurkan keseluruhan arus beban, sehingga dengan tidak ada angin yang bergeak (Vw=0) sebagai
kontinuitas penyaluran tenaga listrik terjaga [5]. berikut.
Untuk memenuhi kriteria keandalah N-1, (2)
pada tahun 2014 Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Dengan:
melakukan upaya reconductoring pada saluran
Kangel : faktor pergerakan arah angin
transmisi 150 kV Probolinggo-Lumajang dengan
: kerapatan udara (Kg/m3)
mengganti konduktor ACSR menjadi konduktor
: diameter konduktor (m)
ACCC/TW Brussesls. Upaya reconductoring
NRe : Bilangan Reynolds
dilaku’kan karena arus listrik pada saluran telah
: koeisien konduktivitas termal (W/(m-°C))
mencapai 453 A atau sekitar 61,22% dari kapasitas
maksimum konduktor.
Adapun penyebaran panas secara konveksi
Dengan adanya upaya reconductoring
paksa (Vw>0) diambil dari salah satu dari persamaan
saluran transmisi 150 kV Probolinggo-Lumajang,
(3) dan (4) berikut yang memiliki nilai terbesar.
maka perlu dilakukan penelitian terhadap konduktor
[ ] (3)
ACCC yang dipasang pada saluran transmisi tersebut
dengan tujuan untuk mengevaluasi kesesuaian (4)
konduktor tersebut terhadap perubahan arus pada
saluran. Karena reconductoring dilakukan dengan Penyebaran panas secara radiasi dirumuskan
ROW yang tetap, maka selain mempertimbangkan sebagai berikut.
kapasitas hantar arus dan temperatur konduktor, [( ) ( ) ] (5)
analisis juga harus mepertimbangkan perubahan
mekanis konduktor saat terjadi perubahan arus aluran dengan:
seperti tegangan tarik, andongan konduktor, dan ruang : Penyebaran panas secara radiasi (W/m)
bebas vertikal di bawah saluran. Selain itu : Diameter Konduktor (m)
dipertimbangkan juga perubahan parameter-parameter : Temperatur konduktor (oC)
elektris lainnya berupa rugi-rugi daya saluran dan o
: Temperatur ambient ( C)
drop tegangannya.
2. Perhitungan Tegangan Tarik, Andongan, dan
TINJAUAN PUSTAKA Jarak Bebas Vertikal
Pemuluran konduktor yang terjadi akibat
Sebagaimana dijelaskan pada standar IEEE
temperatur yang semakin tinggi mengakibatkan
Std 738-2012 kinerja mekanis dan elektris suatu
tegangan tarik konduktor menurun [6]. Penurunan
konduktor mengikuti persamaan keseimbangan panas
tegangan tarik konduktor karena perubahan temperatur
sebagai berikut.
dirumuskan oleh persamaan (5) berikut ini.
(1)
l 2 m 2 E
σt23 + ( l  m E + αE(t2 – t1) – σt1 )σt22 =
2 2

Dengan: 24 t12 24

qc : sebaran kalor melalui konveksi (Watt/m)

BERKALA SAINTEK (2016, volume, nomer, halaman)


Ahmad Sofiyuddin, Evaluasi Pemilihan Konduktor ACCC (Aluminum Conductor Composite Core) pada Transmisi
150kv Probolinggo-Lumajang Secara Mekanis dan Elektris

Tegangan tarik yang terjadi tidak boleh dengan:


melebihi tegangan tarik nominal konduktor pada P : daya Listrik (VA)
keadaan temperatur t1, sehingga, V : tegangan listrik dalam satuan volt (V)
T I : arus listrik dalam satuan ampere (A)
11  r (7)
k .q
dengan : Besar drop tegangan pada suatu saluran adalah:
Tr : Tegangan tarik nominal konduktor (kg) ∆V=(V1 ) (15)
 t1 : Tegangan tarik spesifik permulaan (kg.mm )
-2
= x100% (16)
k : Faktor keamanan (2 - 5) dengan:
Dengan demikian tegangan tarik horisontal pada ∆V : drop tegangan
temperatur t2 dapat dihitung sebagai berikut. V1 : tegangan pada sisi pengirim
Tot=σt2.q (8)
Tegangan tarik pada temperatur t2 adalah: METODE PENELITIAN
l 2 w2
Tt2 = Tot2 + (9)
8Tot 2 1. Alat dan Bahan Penelitian
Panjang konduktor pada temperatur t2 adalah: Penelitian ini menggunakan Software Matlab
l 3w 2 7.11.0 R2010b. Bahan penelitian ini adalah data sheet
Lt2 = l + (10) konduktor ACCC/TW Brussels dan data pembebanan
24T 2ot 2
saluran transmisi 150 kV Probolinggo-Lumajang.
Andongan pada temperatur t2 adalah:
Data sheet konduktor ACCC/TW Brussels dapat
l 2w dilihat pada tabel 1. Adapun besar arus saluran perfasa
Dt2 = (11)
8Tot 2
pada saat beban-beban puncak saluran dapat dilihat
Jarak bebas vertikal di bawah konduktor adalah: pada tabel 2.
h=Ht-Dt2 (12)
dengan Ht adalah tinggi menara penyangga. 2. Flowchat Penelitian
Pada penelitian ini dihitung besarnya
3. Perhitungan Kapasitas Hantar Arus parameter-parameter mekanis dan elektris untuk
Kapasitas hantar arus suatu konduktor mengevaluasi kesesuian konduktor. Parameter-
diturunkan dari persamaan (1) dihitung pada suhu parameter yang dihitung meliputi: temperatur,
maksimum konduktor. andongan, tegangan tarik, jarak bebas vertikal,
kapasitas hantar arus, dan drop tegangan. Flowchat

penelitian dapat diamati pada gambar 1.
Dengan R(Tavg) dihitunga sebagai berikut.
Tabel 1. Data Sheet Konduktor ACCC/TW Brussels
(12)
No. Parameter Nilai
1. Diameter 25,14 mm
Dengan: 2. Luas penampang 477,2 mm2
3. Masa persatuan panjang 1177,4 kg/km
Tavg : temperatur konduktor (oC)
4. Modulus elastisitas 73600 Mpa
TH : temperatur acuan suhu tinggi (oC) 5. Koefiien muai panjang 1,6 x 10-6 /oC
TL : temperatur acuan suhu rendah (oC) 6. Temperatur maksimum 175oC
RTH : resistansi konduktor pada TH (Ω/m) 7. Emergency temperature 200oC
8. Resistansi pada 20oC 0,0673 Ω/km
RTL : resistansi konduktor pada TL (Ω/m)
9. Resistansi pada 120oC 0,09593 Ω /km
10. Tegangan tarik maksimum 112,1 kN
4. Perhitungan Rugi-Rugi Daya dan Drop
Tegangan Tabel 2. Beban Puncak Per Satu Fasa Saluran
Berikut merupakan perhitungan rugi-rugi Transmisi Probolinggo-Lumajang
daya tiap fasa pada suatu saluran transmisi listrik. No Bulan Arus Saluran (A) Arus Nominal (A)
PL= 3 x I²x (13) 1. Januari 500 1450
dengan: 2. Februari 634 1450
3. Maret 692 1450
Daya yang tersalurkan merupakan selisih 4. April 513 1450
antara daya yang dikirim dengan rugi-rugi daya 5. Mei 500 1450
saluran transmisi. 6. Juni 500 1450
7. Juli 533 1450
P=√3V x I PL (14)

BERKALA SAINTEK (2016, volume, nomer, halaman)


Ahmad Sofiyuddin, Evaluasi Pemilihan Konduktor ACCC (Aluminum Conductor Composite Core) pada Transmisi
150kv Probolinggo-Lumajang Secara Mekanis dan Elektris

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pernyataan tersebut maka pada penelitian


ini juga dihitung besarnya nilai parameter-parameter
1. Kinerja Mekanis dan Elektris Konduktor mekanis dan elektris konduktor ACCC/TW Brussels
ACCC/TW Brussels untuk pembebanan selama 10 tahun.
Dengan melakukan perhitungan Pertumbuhan beban puncak sistem jawa Bali
menggunakan simulasi didapatkan pengaruh mencapai 5,8% selama 5 tahun terakhir [8]. Dengan
perubahan arus saluran terhadap parameter-parameter asumsi pertumbuhan beban puncak tersebut maka
mekanis dan elektris konduktor. Secara mekanis pembebanan saluran transmisi 150 kV Probolinggo-
semakin besar arus saluran maka temperatur dan Lumajang akan menjadi 1026,85 A sebagaimana
andongan konduktor semakin besar, namun tegangan disajikan dalam tabel 7..
tarik semakin kecil. Adapun secara elektris dengan Pada pembebanan jangka panjang konduktor
semakin besarnya arus saluran maka rugi-rugi daya ACCC/TW Brussels masih mampu memikul beban-
dan drop tegangan pada saluran akan semakin besar. beban puncak saluran hingga tahun 2023. Namun pada
pembebanan N-1, konduktor ACCC/TW Brussels
2. Kinerja Konduktor ACCC/TW Brussels pada
sudah tidak mampu secara mekanis mulai tahun 2019
beban puncak dan beban manuver saat N-1
karena temperature sudah melebihi 200oC ketika
Tabel 3 dan tabel 4 menunjukkan kinerja
dilakukan manuver beban saat N-1. Secara elektrsi
mekanis dan elektris konduktor pada saat beban
rugi-rugi daya saat beban manuver N-1 melebihi 10%
puncak saluran. Adapun tabel 5 dan tabel 6
pada tahun 2018 dan pada tahun 2019 arus yang
menunjukkan kinerja mekanis dan elektris konduktor
melalui konduktor telah melebihi kapasitas hantar arus
saat beban N-1. Konduktor ACCC/TW Brussels
konduktor. Besar nilai parameter-parameter mekanis
mampu memikul beban-beban puncak dan beban-
konduktor pada saat beban manuver N-1 dapat diamati
beban manuver saat terjadi N-1 pada saluran transmisi
pada tabel 8 dan adapun parameter elektrisnya dapat
150 kV Probolinggo-Lumajang untuk pembebanan
diamati pada tabel 9. Pada tabel tersebut dapat
tahun 2016, karen secara mekanis nilai temperatur dan
diketahui bahwa konduktor ACCC/TW Brussels
gaya tariknya masih dibawah nilai temperatur kerja
mengalami kelebihan arus dan temperature dengan
maksimum dan gaya tarik maksimum konduktor,
pembebanan jangka panjang.
begitu juga dengan jarak bebas di bawah saluran juga
masih di atas standar yang ditetapkan. Secaa elektris
Tabel 5. Parameter-Parameter Mekanis Konduktor
pun besar arus saluran masih di bawah kapasitas
ACCC/Brusels saat Beban N-1 tahun 2016
hantar arus konduktor dan drop tegangannya masih di Parameter Nilai Nilai max/min
bawah 10%. Temperatur 156,965oC Max 200oC
Tegangan tarik 2336,901 kg -
3. Kinerja Konduktor ACCC/TW Brussels pada Gaya tarik 22,901 kN Max 112 kN
Andongan 8,421 meter -
Pembebanan Jangka Panjang
Ruang bebas vertikal 11,079 meter Min 8,5 m
Menurut RUPTL PLN tahun 2016, suatu
sistem kelistrikan harus mampu beroperasi dalam Tabel 6. Parameter-Parameter Elektris Konduktor
jangka panjang, yakni 10 tahun. ACCC/Brussels saat Beban N-1 tahun 2016
Parameter Nilai Nilai max/min
Tabel 3. Parameter-Parameter Mekanis Konduktor Arus saluran 1384 A Max 1480 A
ACCC/Brusels saat Beban Puncak tahun 2016 Rugi-rugi daya 29,777 MW -
Parameter Nilai Nilai max/min Drop Tegangan 8,281 % Max 10%
Temperatur 69,566oC Max 175oC
Tegangan tarik 2446,853kg - Tabel 7. Prediksi Pembebanan Saluran Transmisi 150
Gaya tarik 23,979kN Max 112 kN kV Probolinggo-Lumajang
Andongan 8,039 m -
Tahun Beban Pertumbuhan Beban
Ruang bebas vertikal 11,461 m Min 8,5 m
2016 692,00 A 5,8 %
2017 732,14 A 5,8 %
Tabel 4. Parameter-Parameter Elektris Konduktor 2018 774,60 A 5,8 %
ACCC/Brusels saat Beban Puncak tahun 2016 2019 819,53 A 5,8 %
2020 867,06 A 5,8 %
Parameter Nilai Nilai max/min
2021 917,35 A 5,8 %
Arus saluran 692 A Max 1480 A
2022 970,56 A 5,8 %
Rugi-rugi daya 5,695 MW -
2023 1026,85 A 5,8 %
Drop Tegangan 3,168% Max 10%

BERKALA SAINTEK (2016, volume, nomer, halaman)


Ahmad Sofiyuddin, Evaluasi Pemilihan Konduktor ACCC (Aluminum Conductor Composite Core) pada Transmisi
150kv Probolinggo-Lumajang Secara Mekanis dan Elektris

4. Pemilihan Konduktor Dengan mengacu pada seluruh hasil analisis


Dengan mempertimbangkan besar arus mekanis dan elektris menggunakan Software Matlab
saluran saat terjadi N-1 mulai dari tahun 2016 hingga 7.11.0.584 r2010b yang ditujukan oleh tabel 10 dab
tahun 2023 dan kapasitas hantar arus konduktor, tabel 11, maka pada penelitian ini direkomendasikan
terdapat beberapa pilihan konduktor yang mungkin penggunaan konduktor ACCC/TW Vienna. Jika
dapat dijadikan sebagai rekomendasi, yakni konduktor penggunaan konduktor ACCC/TW Vienna ini
ACCC/TW Stockholm, ACCC/TW Warsaw, dibandingkan dengan penggunaan konduktor
ACCC/TW Dublin, ACCC/TW Hanburg, dan ACCC/TW Brussels, karena penggunaan konduktor
ACCC/TW Vienna dengan data sheet ditunjukkan ACCC/TW Vienna terbukti lebih sesuai untuk saluran
pada tabel 10. Konduktor-konduktor ini dipilih karena transmisi 150kV Pobolinggo-Lumajang bahkan
secara mekanis konduktor-konduktor ini memiliki hingga pembebanan N-1 selama 10 tahun kedepan.
diameter yang lebih besar dari konduktor ACCC/TW
Brussels dan memungkinkan kapasitas hantar arus Tabel 10. Data Sheet berbagai tipe Konduktor
yang lebih besar, sehingga kemungkinan salah satu ACCC/TW
atau lebih dari konduktor-konduktor tersebut mampu
memikul beban N-1 saluran dalam jangka panjang.
Berat konduktor terbesar berdasarkan tabel
10 adalah konduktor ACCC/TW Vienna dengan berat
1,8717 kg/m. Dengan berat konduktor sebesar 1,8717
kg/m maka sangat memungkinkan dipasang pada
tower yang sudah ada. Karena kekuatan mekanik
tower yang mampu memikul beban seberat 3000 kg.
Adapun berat konduktor dengan berat keseluruhan
sebesar 655,095kg (dengan asumsi panjang konduktor
350 meter) masih dibawah kemampuan mekanik
tower.

Tabel 1. Kinerja Elekrtis Konduktor ACCC/TW


Tabel 11. Kinerja Mekanis Konduktor Rekomendasi
Brussels pada Pembebanan hingga tahun 2023 ketika
pada Pembebanan N-1Tahun 2023 dengan Arus
Terjadi N-1
Rugi-Rugi Drop Tegangan Saluran 2053,7 A
Tahun Arus Saluran (A) Tipe Gaya Tarik Jarak Bebas
Daya (MW) (%) Temperatur (oC)
2016 1384,00 29,777 8,281 Konduktor (kN) vertical (m)
2017 1464,28 34,686 9,118 Stockholm 274,136 24,751 10,912
2018 1549,20 40,532 10,070 Warsaw 242,418 25,755 10,466
2019 1639,06 47,505 11,156 Dublin 237,222 29,436 11,317
2020 1734,12 55,821 12,390 Hamburg 227,386 26,382 10,062
2021 1834,70 65,736 13,791 Vienna 196,588 27,474 9,620
2022 1941,12 77,540 15,375
2023 2053,70 91,562 17,160 Tabel 12. Kinerja Elektris Konduktor Rekomendasi
pada Pembebanan N-1Tahun 2023 dengan Arus
Tabel 4. 2 Kinerja Mekanis Konduktor ACCC/TW Saluran 2053,7 A
Brussels pada Pembebanan hingga tahun 2023 ketika Kapasitas Hantar
Terjadi N-1 Tipe Konduktor Rugi-Rugi Drop Arus
Temperatur Jarak Bebas ACCC Daya (MW) Tegangan (%)
Tahun Gaya Tarik (kN) Pada Pada
(oC) vertical (m) o
2016 156,965 22,902 11,079 175 C 200oC
2017 172,088 22,729 11,015 Stockholm 78,988 14,804 1576 A 1706 A
2018 189,099 22,540 10,943 Warsaw 66,332 12,432 1691 A 1833 A
2019 208,108 22,334 10,863
Dublin 64,699 12,126 1715 A 1858 A
2020 229,167 22,112 10,776
2021 252,286 21,875 10,681 Hamburg 60,983 11,429 1759 A 1905 A
2022 277,418 21,627 10,578 Vienna 50,021 9,375 1917 A 2075 A
2023 304,469 21,368 10,469

BERKALA SAINTEK (2016, volume, nomer, halaman)


Ahmad Sofiyuddin, Evaluasi Pemilihan Konduktor ACCC (Aluminum Conductor Composite Core) pada Transmisi
150kv Probolinggo-Lumajang Secara Mekanis dan Elektris

5. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA


Pada penelitian ini dengan menggunakan
simulasi pada Software Matlab 7.11.0.584 r2010b. [1] Demonstration of Advanced Conductors for
didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut. Overhead Transmission Lines. EPRI, Palo Alto,
1. Secara mekanis semakin besar arus pada saluran, CA:2008. 1017448.
maka konduktor ACCC/TW Brussels [2] IEEE Standard for Calculating the Current-
mengalami kenaikan temperatur, pertambahan Temperatur Relationship of Bare Overhead
andongan, dan penurunan tegangan tarik. Conductors. (2012). New York: Institute of
2. Secara elektris semakin besar arus saluran, Electrical and Electronics.
maka konduktor ACCC/TW Brussels [3] Peraturan Menteri ESDM Nomor 18 Tahun 2015
mengalami kenaikan rugi-rugi daya dan drop [4] Prasetyono, S. (2007). Kajian Mekanis
tegangan. Penggunaan Penghantar Termal ACCR Pada
3. Secara mekanis konduktor ACCC/TW Brussels SUTET 500kV. Jember: Universitas Jember.
mampu memikul beban puncak dan beban N-1 [5] Rencana Usaha Penyediaan Tenaha Listrik PT
di tahun 2016, namun untuk proyeksi jangka Perusahaan Listrik Negara (Persero) tahun 2016
panjang konduktor ACCC/TW Brussels [6] T.S.Hutauruk. Transmisi Daya Listrik. Erlangga.
mengalami kenaikan temperatur yang melebihi Jakarta. 1999. p.152.
batas yang diijinkan pada tahun 2019 dengan
temperatur naik ingga 208,108oC ketika terjadi
N-1.
4. Secara elektris konduktor ACCC/TW Brussels
mampu memikul beban puncak dan beban N-1
di tahun 2016, namun untuk proyeksi jangka
panjang konduktor ACCC/TW Brussels
mengalami kenaikan drop tegangan hingga
melebihi batas yang diijinkan pada tahun 2018
dengan besar 10,070% dan mengalami overload
pada tahun 2019 dengan besar arus sebesar
1639,06A.
5. Pada penelitian ini direkomendasikan pemilihan
konduktor ACCC/TW Vienna untuk saluran
transmisi 150kV Probolinggo-Lumajang, karena
berdasarkan perhitungan menggunakan simulasi
Matlab 7.11.0 R2010b konduktor ACCC/TW
Vienna mampu memikul beban saluran
transmisi 150kV Probolinggo-Lumajang bahkan
beban manuver saat terjadi N-1 hingga tahun
2023 dengan rugi-rugi daya konduktor sebesar
50,021 MW, drop tegangan sebesar 9,375%,
temperatur sebesar 196,588oC, gaya tarik
sebesar 27,606 kN, dan jarak bebas vertikal
setinggi 9,620 meter.

BERKALA SAINTEK (2016, volume, nomer, halaman)

Anda mungkin juga menyukai