Anda di halaman 1dari 10

INSTRUMEN OBSERVASI (C)

PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Petunjuk : Beri tanda v bila kegiatan dilakukan


Beri tanda 0 bila kegiatan tidak dilakukan

PT-SGNUR-03-014 : KANULASI IV OLEH PERAWAT


No. Aspek yang Dinilai Observasi Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a. Peralatan
Baki berisi :
1. IV Kanula dengan nomor yang sesuai
2. Torniquet
3. Sarung tangan non steril
4. Alkohol swab
5. Bengkok
6. Cairan Infus sesuai kebutuhan
7. Tegaderm / Opsite
8. Alas plastik
9. Infus set
10. Micropore
11. Three Way (bila perlu)
12. Gunting
Peralatan lain :
1. Formulir Keseimbangan Cairan
2. Catatan Pengobatan Pasien Rawat Inap
(IMR)
3. Tiang Infus
4. Infus Pump (bila perlu)
5. Tempat sampah (plastik kuning)
6. Bidai infus ( bila perlu )
b. Pelaksanaan
1. Jelaskan prosedur kepada pasien.
2. Siapkan peralatan, bawa ke samping tempat
tidur pasien dan letakkan di daerah kerja
yang nyaman.
3. Cuci tangan.
4. Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan
dengan perawat lain.
5. Siapkan cairan infus dan pasang pada tiang
infus keluarkan udara dari selang infus.
6. Pilih ukuran Kanula IV yang sesuai dengan
menilai besarnya vena pasien, jenis infus,
No. Aspek yang Dinilai Observasi Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Pelaksanaan
kecepatan tetesan dan usia pasien. Kanula
yang besar hanya digunakan untuk transfusi darah
7. Letakkan alas plastik di bawah anggota
gerak yang akan dilakukan kanulasi untuk
mencegah sprei kotor kena darah.
8. Pasang Torniquet dan pilihlah vena .
9. Pakai sarung tangan.
10. Siapkan tempat penusukan vena dan desin-
feksi dengan alkohol swab dengan gerakkan
dari pusat melingkar keluar dengan diameter
5 - 10 cm. Buang alkohol swab dan biarkan
kering selama 30 detik.
11. Lakukan penusukkan vena dengan sudut
450. Darah akan tampak keluar pada selang
bila kanula masuk ke dalam vena. Lepaskan
torniquet.
12. Tarik sedikit jarum penuntun / mandrin
keluar dan masukkan kanula ke dalam vena
perlahan-lahan. Tekan ujung kanula untuk
mencegah darah mengalir keluar dan cabut
jarum penuntun kemudian buang ke sharp
box. Jangan sekali-kali memasukkan kem-
bali jarum penuntun ke dalam kanula plas-
tik karena ujung jarum yang tajam dapat
memotong kanula dan dapat terlepas ke
dalam aliran darah.
13. Sambung IV kanula dengan set infus dan
tutup dengan Tegaderm / Opsite kemudian
fiksasi selang dengan micropore.
14. Pasang bidai jika perlu.
15. Atur kecepatan aliran infus. Dan pasang In-
fusion Pump bila perlu, lakukan sesuai
dengan Petunjuk Penggunaan Infusion
Pump.
16. Perhatikan reaksi pasien.
17. Rapihkan pasien dan peralatan, buang sam-
pah ke dalam tempat sampah dan lepaskan
sarung tangan.
18. Cuci tangan.
19. Tulis jam mulai dan lama pemberian pada
botol infus.
20. Tulis tanggal pemasangan pada micropore
dan lekatkan pada selang infus. Selang infus
harus diganti setiap 72 jam.
21. Catat pada Formulir Keseimbangan Cairan.
22. Buat jadual pemberian infus sesuai pesanan dokter
No. Aspek yang Dinilai Observasi Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Pelaksanaan
23. Catat pada Catatan Keperawatan :
- Ukuran kanula yang digunakan
- Tempat dan waktu pemasangan dan
siapa yang melakukan
- Kecepatan aliran
- Tanda tangani pada formulir pengo-
batan.
Sub Total

Total

Hasil Akhir = Total x 100% = ………%


10 x (Jumlah persiapan + Jumlah Pelaksanaan)

GNursing/KanulIV/03-014/1-3
DIVISI KEPERAWATAN

INSTRUMEN OBSERVASI (C)


PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Petunjuk : Beri tanda Ö bila kegiatan dilakukan


Beri tanda 0 bila kegiatan dilakukan

PT-SGGEN-03-013 : PERAWATAN PASIEN DENGAN TERAPI INTRAVENA

No. Aspek yang Dinilai Observasi Keterangan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a. Peralatan

1. Cairan infus sesuai dengan kebutuhan


2. Infus set
3. Infus pump (jika perlu)
4. Catatan Pengobatan Pasien Rawat Inap
(IMR)
5. Formulir Keseimbangan Cairan
6. Catatan Keperawtan
b. Pelaksanaan
1. Jelaskan pada pasien setiap kali pengontrol-
an infus dilakukan.
2. Periksa jumlah infus yang harus diberikan
pada catatan pengobatan pasien rawat inap
dan Catatan Keperawatan.
3. Buat jadual infus sesuai dengan perintah
dokter.
4. Hitung kecepatan infus dengan tepat sesuai
dengan Petunjuk Teknis Menghitung Kece-
patan Infus. Gunakan infus pump dan set
yang sesuai bila perlu.
5. Tulis jam mulai pemberian dan lama pem-
berian pada botol infus serta tulis tanggal
penggantian set infus pada plester dan lekat-
kan pada set infus.

No. Aspek yang Dinilai Observasi Keterangan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Pelaksanaan
6. Ganti infus set dan asesorinya (3 way stop
cock, extension tube) setelah 72 jam.
Selang infus harus diganti setelah transfusi
darah atau komponen darah lain sesuai
dengan Petunjuk Teknis Pengendalian
Infeksi pada terapi Intra Vena.
7. Catat dalam Formulir Keseimbangan Cairan
jumlah dan jenis cairan infus yang diberikan
dan setiap kali penggantian infus.
8. Monitor dan lakukan balance cairan (intake
dan ouput) setiap pergantian shift atau tiap
3 jam pada pasien dengan gangguan jantung
dan ginjal atau tiap jam pada pasien anak-
anak.
9. Periksa kecepatan pemberian infus secara
teratur untuk memastikan pemberian jumlah
yang tepat sesuai instruksi. Gunakan in-
fusion pump bila membutuhkan tetesan yang
akurat.
10. Periksa botol infus dan ganti sebelum ko-
song sama sekali.
11. Keluarkan semua udara dari selang (bila
ada) sebelum memulai pemberian infus.
Periksa semua hubungan secara teratur
untuk memastikan bahwa seluruhnya dalam
keadaan baik. Hal ini untuk menghindari
emboli udara.
12. Gunakan tehnik aseptik ketika melakukan
prosedur terapi intravena.
13. Larutkan obat sesuai instruksi. Periksa
kompabilitas secara hati-hati untuk mengu-
rangi resiko terjadinya partikel-partikel.
Tanya apoteker bila ada keraguan.
14. Tanyakan pada pasien jika mereka mempu-
nyai alergi sebelum pemberian obat-obatan
atau cairan.
15. Untuk mencegah perubahan anggota gerak
dari infiltrasi, kanula dan infus set harus
difiksasi dengan baik supaya tidak menda-
pat tekanan yang berlebihan.
Catatan :
Jika infus terpasang di tempat fleksi atau
pada posisi yang sulit, gunakan bidai
pada anggota gerak tersebut.

No. Aspek yang Dinilai Observasi Keterangan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

b. Pelaksanaan

16. Beritahu pasien akan keterbatasan gerakan.


Dan beri tahu juga untuk selalu menjaga
lengan setinggi pergelangan agar kanula
tidak tersumbat oleh bekuan darah.
17. Periksa apakah balutan terlalu kencang
secara teratur.
18. Jika infus melambat atau berhenti, periksa
apakah terdapat perubahan posisi dan ma-
salah tehnik pada daerah-daerah berikut ini:
18.1 Tinggi cairan IV : sesuaikan tiang in-
fus.
18.2 Posisi anggota gerak : gerakkan lengan
dan tangan sampai infus jalan kembali.
18.3 Infus set : apakah terjadinya lipatan
atau tekukan.
18.4 Kanula : Kanula mungkin menempel
di dinding vena atau suatu katup. Infus
yang terpasang di vena yang kecil mu-
dah terjadi hal tersebut. Lepaskan ba-
lutan, bidai dan perbaiki posisi dan
plester.
18.5 Tidak ada jalan udara pada botol / kan-
tong, buat ventilasi.
18.6 Terjadi spasme vena akibat iritasi atau
efek dingin kimiawi. Gunakan kompres
hangat untuk melebarkan vena, untuk
meningkatkan aliran darah, jangan
memberikan obat / larutan yang baru
dikeluarkan dari lemari es.
18.7 Jika kanula tersumbat akibat pemben-
tukan fibrin, cobalah isap kanula. Jika
didapati tahanan, pindahkan kanula.
Selalu pertahankan aliran yang baik
dan teratur atau kalau perlu dengan
heparin.
18.8 Infiltrasi dapat diketahui dari adanya
pembengkakan, kebocoran, kulit yang
dingin, ukuran lengan yang tidak sama
dan tidak adanya aliran balik dari vena
ke dalam infus set bila diberikan tekan-
an pada kanula atau bila infus terletak
lebih rendah dari anggota gerak.

No. Aspek yang Dinilai Observasi Keterangan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

b. Pelaksanaan

19. Perhatikan eritema, inflamasi dan nyeri pada


tempat penusukan kanula yang disebabkan
oleh plebitis dan timbul sebagai akibat dari :
19.1 Infeksi akibat tehnik Kanulasi IV yang
tidak benar.
19.2 Iritasi kimiawi dari pelarutan yang tidak
tepat atau inkompabilitas yang menye-
babkan terbentuknya partikel-partikel.
19.3 Iritasi mekanik akibat pemasangan in-
fus pada tempat fleksi atau posisi yang
sulit.
19.4 Cairan infus harus diganti maksimum
24 jam sesudah dipasang.
19.5 Infeksi dari kelalaian pada penggantian
peralatan yang tidak aseptik dan tidak
sesuai anjuran.
20. Hentikan infus segera dan pindahkan / ganti
letak kanula jika terjadi infiltrasi / plebitis.
Berikan terapi simptomatik dengan kompres
hangat atau dingin atau analgetik. Tenang-
kan pasien dan jelaskan apa yang terjadi.
Pada keadaan sepsis dan infeksi, bersihkan
daerah tersebut dan balut secara steril.
Kirim Kanula IV untuk di analisa bakteri
dan amati kemungkinan infeksi sistemik.
21. Monitor tanda-tanda vital dan tekanan darah
apakah terdapat peningkatan atau penurunan
yang mungkin merupakan tanda dari
komplikasi-komplikasi berikut ini :
- Overload sirkulasi yang ditandai oleh
adanya peningkatan tekanan darah,
nadi dan respirasi
- Septikemia dengan pireksia dan taki-
kardia
- Emboli udara atau partikel dengan pe-
nurunan tekanan darah, takikardia dan
sianosis
22. Amati tanda-tanda dan gejala reaksi alergi
seperti gatal-gatal, panas kulit, sulit berna-
fas, wajah kemerahan, sakit kepala, kongesti
dada merupakan tanda-tanda awal syok
akibat pemberian obat-obatan secara cepat.

No. Aspek yang Dinilai Observasi Keterangan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

b. Pelaksanaan

23. Segera beri tahu dokter untuk setiap kom-


plikasi yang terjadi dan catat pada Catatan
Keperawatan.

Sub Total

Total

Hasil Akhir = Total x 100% = ………%


10 x (Jumlah persiapan + Jumlah Pelaksanaan)

GNursing/KanulIV/03-013/1-5
INSTRUMEN OBSERVASI (C)
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Petunjuk : Beri tanda v bila kegiatan dilakukan
Beri tanda 0 bila kegiatan tidak dilakukan

PT-SGNUR-03-001 : 5 BENAR DALAM PEMBERIAN OBAT

No. Aspek yang Dinilai Observasi Keterangan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a. Peralatan
1. Gelang identitas pasien
2. Obat-obatan pasien
3. Catatan obat pasien rawat inap ( IMR )

b. Pelaksanaan
1. Pasien benar
1.1 Perawat harus memastikan bahwa
obat diberikan kepada pasien yang
benar.
1.1.1 Memeriksa nama pasien pada
IMR yang cocok dengan
gelang identitas pasien.
1.1.2 Selalu menanyakan nama
pasien sebelum memberikan
obat.
2. Obat benar
2.1 Pastikan bahwa obat yang benar
diberikan dengan cara :
2.1.1Memeriksa bahwa obat yang
dipesan adalah menurut resep
didalam IMR.
2.1.2 Membaca dengan hati-hati label
pada obat sebelum obat tersebut
dipersiapkan untuk diberikan.
2.1.3 Jangan memberikan obat-obatan
tanpa label atau dengan label
yang rusak dan atau berubah
warnanya.
3. Dosis benar
3.1 Pastikan dosis yang diberikan benar:
3.1.1 Mengetahui singkatan yang
telah dibakukan dan satuan
perhitungan pemberian obat.
3.1.2 Periksa dosis obat-obatan pada
label obat dan sesuaikan dgn
catatan di IMR/catatan obat.
No. Aspek yang Dinilai Observasi Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Pelaksanaan
3. Dosis benar
3.1.3 Pastikan bahwa obat-obat
narkotik hanya diberikan oleh
perawat yang telah berpengala-
man minimal 2 tahun.
4. Waktu benar
4.1 Pastikan bahwa obat-obatan diberi-
kan pada waktu yang tepat :
4.1.1 Mengetahui singkatan yang
telah dibakukan dan mengikuti
jadwal waktu telah ditetapkan
untuk pemberian obat.
4.1.2 Memastikan bahwa pasien
meminum obat/mendapatkan
obat yang diberikan. Jika pasien
menolak, catat dalam IMR dan
catatan keperawatan, kemudian
laporkan ke dokter.
4.1.3 Jangan sekali-sekali meninggal-
kan obat yang belum diminum
di kamar pasien, perawat harus
memastikan bahwa obat telah
diminum sebelum meninggalkan
pasien.
5. Cara Pemberian benar
5.1 Pastikan bahwa obat yang diberikan
sesuai jalur yang tepat dengan mem-
perhatikan pesanan dokter dan cara
pemberian obat yang dianjurkan.
Sub Total

Total

Hasil Akhir Total x 100% = ………%


10 x (Jumlah persiapan + Jumlah Pelaksanaan)

Anda mungkin juga menyukai