Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KUNJUNGAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA (BMKG)


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA)

Dosen Pengampu,
1. Dr. Adam Malik, M. Pd
2. Rena Denya Agustina, M. Si

Disusun Oleh:

Nama Nim
Mutiara Aulia S 1162070049
Nita Septianti 1162070051

Kelompok 12
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kunjungan ini pada waktunya.
laporan ini berisi kegiatan kujungan ke BMKG pada hari Rabu 7 November 2018. Adapun
laporan ini disusun untuk memenuhi tugas “Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa”

Banyak sekali hambatan dan rintangan dalam pembuatan laporan kunjungan ini, namun
berkat motivasi yang kuat penulis dapat menyelesaikan laporan kunjungan ini tepat pada
waktunya. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih banyak kepada Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan laporan kunjungan ini, juga
kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan do’a dan dukungan.

Mohon maaf jika dalam laporan kunjungan ini terdapat kesalahan atau kekurangan baik
dari segi bahasa ataupun isinya. Selain itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun kepada semua pembaca demi mendapatkan karya tulis yang lebih baik di masa
yang akan datang.

Bandung 25 November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II TEORI ........................................................................................................................... 3
A. Sejarah BMKG................................................................................................................ 3
B. Visi dan Misi BMKG ...................................................................................................... 4
C. Tugas dan Fungsi BMKG ............................................................................................... 6
D. Stasiun di BMKG ............................................................................................................ 7
E. Struktur Organisasi BMKG ............................................................................................ 8
F. Pejabat BMKG Pusat ...................................................................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 16
A. Pelaksanaan ................................................................................................................... 16
B. Hasil Wawancara dan Rangkuman Narasumber........................................................... 16
BAB IV KESIMPULAN ......................................................................................................... 23
A. Simpulan ....................................................................................................................... 23
B. Saran ............................................................................................................................. 23
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) merupakan ilmu yang mempelajari bumi
dalam tata surya dan lapisan-lapisannya dari pusat bumi sampai puncak atmosfer atau rumbai-
rumbai bumi. Sains ini terkait dengan disiplin ilmu geologi, geofisika, geodesi, geografi,
oseanografi, meteorologi, klimatologi, sains atmosfer, aeronomi, dan astronomi. Di dalam ilmu
kebumian dan antariksa dipelajari lapisan-lapisan bumi seperti litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan
ruang angkasa di luar atmosfer bumi yang disebut antariksa.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan lembaga pemerintah
yang sangat penting berkenaan dengan hal tersebut, berikut merupakan bagian dari tugas dan
fungsi BMKG dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia
1. Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
2. Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan
dengan perubahan iklim;
3. Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta
masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi, dan
geofisika
4. Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
5. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, dan geofisika.
Berkenaan dengan hal tersebut, kunjungan ke BMKG dianggap sangatlah penting bagi
mahasiswa pendidikan fisika.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah
pada penulisan laporan kunjungan ini adalah:
1. Bagaimana sejarah berdirinya BMKG?
2. Bagaimana visi dan misi BMKG?
3. Bagaimana tugas dan fungsi BMKG?
4. Stasiun apa saja yang ada di BMKG?
5. Bagaimana struktur organisasi BMKG?
6. Siapa saja pejabat pusat BMKG?
7. Bagaimana hasil wawancara dengan pihak BMKG?

1
8. Bagaimana hasil rangkuman narasumber pihak BMKG?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan pada penulisan
laporan kunjungan ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya BMKG.
2. Untuk mengetahui visi dan misi BMKG.
3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi BMKG.
4. Untuk mengetahui stasiun apa saja yang ada di BMKG.
5. Untuk mengetahui struktur organisasi BMKG.
6. Untuk mengetahui para pejabat di BMKG pusat.
7. Untuk mengetahui hasil wawancara dengan pihak BMKG.
8. Untuk mengetahui hasil rangkuman narasumber pihak BMKG.

2
BAB II
TEORI
A. Sejarah BMKG
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841
diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah
Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin
diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika. Pada tahun 1866, kegiatan
pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi
pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium
Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada tahun 1879 dibangun
jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan
medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor. Pengamatan gempa bumi dimulai pada
tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta,
sedangkan pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada tahun 1928. Pada tahun 1912
dilakukan reorganisasi pengamatan meteorologi dengan menambah jaringan sekunder.
Sedangkan jasa meteorologi mulai digunakan untuk penerangan pada tahun 1930. Pada masa
pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan
geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah
menjadi dua: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas
Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Di
Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum
dan Tenaga. Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh
Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst.
Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari
Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan
Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun
1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World
Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika
menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO. Pada tahun 1955 Jawatan
Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika di

3
bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi
Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun
1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika, kedudukannya tetap di
bawah Departemen Perhubungan Udara.Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan
Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat
eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980 statusnya dinaikkan
menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika,
dengan kedudukan tetap berada di bawah Departemen Perhubungan.Pada tahun 2002, dengan
keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi
Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan
Geofisika. Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi
dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.Pada tanggal 1
Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo
Bambang Yudhoyono.
B. Visi dan Misi BMKG
1. Visi dan Misi

Dalam rangka mendukung dan mengemban tugas pokok dan fungsi serta
memperhatikan kewenangan BMKG agar lebih efektif dan efisien, maka diperlukan
aparatur yang profesional, bertanggung jawab dan berwibawa serta bebas dari Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (KKN), disamping itu harus dapat menjunjung tinggi kedisiplinan,
kejujuran dan kebenaran guna ikut serta memberikan pelayanan informasi yang cepat,
tepat dan akurat. Oleh karena itu kebijakan yang akan dilakukan BMKG Tahun 2010-2014
adalah mengacu pada Visi, Misi, dan Tujuan BMKG yang telah ditetapkan.
2. Visi

Mewujudkan BMKG yang handal, tanggap dan mampu dalam rangka mendukung
keselamatan masyarakat serta keberhasilan pembangunan nasional, dan berperan aktif di
tingkat Internasional. Terminologi di dalam visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
:

a. Pelayanan informasi meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika yang


handal ialah pelayanan BMKG terhadap penyajian data, informasi pelayanan jasa

4
meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika yang akurat, tepat sasaran, tepat
guna, cepat, lengkap, dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Tanggap dan mampu dimaksudkan BMKG dapat menangkap dan merumuskan
kebutuhan stakeholder akan data, informasi, dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas
udara, dan geofisika serta mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
pengguna jasa.

3. Misi

Dalam rangka mewujudkan Visi BMKG, maka diperlukan visi yang jelas yaitu berupa
langkah-langkah BMKG untuk mewujudkan Misi yang telah ditetapkan yaitu :

1. Mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan


geofisika.
2. Menyediakan data, informasi dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan
geofisika yang handal dan terpercaya.
3. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang meteorologi, klimatologi ,
kualitas udara dan geofisika.
4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional di Bidang meteorologi, klimatologi ,
kualitas udara dan geofisika.

Secara lebih rinci, maksud dari pernyataan misi di atas adalah sebagai berikut :

a. Mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan


geofisika artinya BMKG melaksanakan operasional pengamatan dan pengumpulan data
secara teratur, lengkap dan akurat guna dipakai untuk mengenali dan memahami
karakteristik unsur-unsur meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika guna
membuat prakiraan dan informasi yang akurat;
b. Menyediakan data, informasi dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan
geofisika kepada para pengguna sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan tingkat akurasi tinggi dan tepat waktu;
c. Mengkoordinasi dan Memfasilitasi kegiatan sesuai dengan kewenangan BMKG, maka
BMKG wajib mengawasi pelaksanaan operasional, memberi pedoman teknis, serta
berwenang untuk mengkalibrasi peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan
geofisika sesuai dengan peraturan yang berlaku

5
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional artinya BMKG dalam melaksanakan
kegiatan secara operasional selalu mengacu pada ketentuan internasional mengingat
bahwa fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika tidak terbatas
dan tidak terkait pada batas batas wilayah suatu negara manapun.

C. Tugas dan Fungsi BMKG


BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND),
dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMKG mempunyai tugas : melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan fungsi :

 Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi,


klimatologi, dan geofisika;
 Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
 Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi,
dan geofisika;
 Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan
informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
 Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
 Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan
dengan perubahan iklim;
 Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta
masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
 Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
 Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
 Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan
komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
 Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

6
 Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
 Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
 Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
 Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG;
 Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG;
 Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;
 Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BMKG dikoordinasikan oleh Menteri yang
bertanggung jawab di bidang perhubungan.
D. Stasiun di BMKG
1. Stasiun Simulator Gempa Bumi (Earthquake Simulator)
Stasiun simulator gempa bumi ini merupakan fasilitas yang disediakan agar kita
merasakan bagaimana gempa itu terjadi. Alat yang digunakan dalam simulator Gempa
bumi ini adalah Seismograf, disamping alat seismograf manual. Dalam mengukur
parameter gempa berdasarkan kecepatannya, dimana, dan kapannya digunakan seismograf
(Vellocity meter) dan untuk mengukur parameter gempa berdasarkan besar goncangannya
menggunakan Accelarometer .
2. Stasiun Tsunami dan Pusat Informasi
Sistem Informasi dari stasiun ini merupakan pusat informasi di BMKG. Disamping di
BMKG Pusat di Kemayoran Jakarta, BMKG ini mempunyai berbagai stasiun bagian yang
tersebar di seluruh Indonesia, dengan stasiun kedua terletak di Pulau Bali. Ketika di
Jakarta sudah tidak berfungsi dan tidak memungkinakn karena adanya suatu hal seperti
bencana maka pusat informasi BMKG akan dipindahkan ke Bali.
3. Stasiun Meteorologi
Pada statsiun ini, digunakan banyak sekali aplikasi yang berkenaan dengan cuaca.
Semua aplikasi yang digunakan ada yang dibuat sendiri oleh Indonesia dan ada pula yang
menggunakan produk luar. Kebanyak sistem aplikasi yang dipakai adalah buatan dari
Prancis.

7
4. Stasiun Taman Alat
Ada berbagai macam alat yang berada di taman alat ini. Kesemuanya masih
menggunakan sistem manual, lewat pembacaan manual oleh staff ahli BMKG.
5. Stasiun Seismograph
Seismograf adalah alat untuk mengukur gempa, dimana pada stasiun ini terdapat
seismograf dari yang paling tua sampai paling modern. Seismograf tradisional
menggunakan alat manual yang membutuhkan analisis dalam pembacaanya. Adapun
dalam seismograf modern gempa dapat diukur dan terbaca pada layar monitor.
E. Struktur Organisasi BMKG

F. Pejabat BMKG Pusat


Eselon 1
No Nama Jabatan Kode
1 Prof. Ir. DWIKORITA Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi -
KARNAWATI, M.Sc, Ph.D dan Geofisika
2 Drs. UNTUNG MERDIJANTO, M.Si Sekretaris Utama BMKG -

8
3 Drs. R. MULYONO RAHADI Deputi Bidang Meteorologi BMKG -
PRABOWO, M.Sc
4 Drs. HERIZAL, M.Si Deputi Bidang Klimatologi BMKG -
5 Dr. Ir. MUHAMAD SADLY, M.Eng Deputi Bidang Geofisika BMKG -
6 DR. WIDADA SULISTYA, DEA Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, -
Rekayasa dan Jaringan Komunikasi
BMKG
Eselon 2
No Nama Jabatan Kode
1 DARWAHYUNIATI, SH, MH Kepala Biro Hukum dan Organisasi -
BMKG
2 Drs. NASRULLAH Kepala Biro Perencanaan BMKG -
3 Drs. SUGIYANTO, M.Si Sekretaris Korpri Unit Nasional BMKG -
4 Drs. YUSUF SUPRIYADI, MT Kepala Biro Umum dan Sumber Daya -
Manusia
5 A. FACHRI RADJAB, S.Si, M.Si Kepala Pusat Meteorologi Publik -
BMKG
6 NELLY FLORIDA RIAMA, S.Si, Kepala Pusat Meteorologi Maritim -
M.Si BMKG
7 AGUS WAHYU RAHARJO, SP Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan -
BMKG
8 DR. Ir. DODO GUNAWAN, DEA Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim -
BMKG
9 GUSWANTO, M.Si Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim -
Terapan BMKG
10 RAHMAT TRIYONO, ST, Dipl.Seis, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami -
M.Sc BMKG
11 BAMBANG SETIYO PRAYITNO, Kepala Pusat Seismologi Teknik -
M.Si Geofisika Potensial dan Tanda Waktu
BMKG
12 Ir. JAUMIL ACHYAR Kepala Pusat Data Base BMKG -
DEWANTORO SITUMEANG, M.Sc
13 HANIF ANDI NUGRAHA, S.Si, MT
Kepala Pusat Instrumentasi, Kalibrasi -
dan Rekayasa BMKG
14 Ir. EDWARD TRIHADI, M.SEM Kepala Pusat Jaringan Komunikasi -
BMKG
15 Dr. SUKO PRAYITNO ADI, M.Si Inspektur BMKG -
16 Drs. MAMAN SUDARISMAN, DEA Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan -
BMKG
17 Dr. URIP HARYOKO, M.Si Kepala Pusat Penelitian dan -
Pengembangan BMKG
Eselon 3
No Nama Jabatan Kode
1 HARY TIRTO DJATMIKO, ST Kepala Bagian Hubungan Masyarakat -
BMKG
2 ANNI ARUMSARI FITRIANY, S.Si Kepala Bagian Kerjasama BMKG -
3 R. ANGGORO WIBOWO, SE, M.Si Kepala Bagian Organisasi dan Tata -
Laksana BMKG

9
4 ENRICO SUSENO OCTIANTO, SH Kepala Bagian Perundang-undangan dan -
Pertimbangan Hukum BMKG
5 ACHMAD SUPANDI, S.Kom, Kepala Bagian Pemantauan dan Evaluasi -
MMSI BMKG
6 ARIES ERWANTO, S.Kom, MM Kepala Bagian Program dan Penyusunan -
Anggaran BMKG
7 HARYO SENO PRANANDITO, ST Kepala Bagian Rencana dan Tarif -
BMKG
8 R. AGUS PRIYOTOMO, S.Sos Kepala Bagian Umum, Olahraga dan -
Seni Budaya KORPRI
9 KHUSNUL JAKIN IMRON, SP Kepala Bagian Keuangan BMKG -
10 HENDRO NUGROHO, ST, M.Si Kepala Bagian Sumber Daya Manusia -
BMKG
11 SURADIYANTO, M.Si Kepala Bagian Perlengkapan dan Barang -
Milik Negara BMKG
12 Ir. YANUAR FIRDAUSI, MM Kepala Bagian Tata Usaha dan Protokol -
BMKG
13 DR. ENDARWIN, S.Si, M.Si Kepala Bidang Pengelolaan Citra -
Inderaja BMKG
14 ANA OKTAVIA SETIOWATI, S.Si, Kepala Bidang Layanan Informasi -
M.Si Cuaca BMKG
15 MIMING SAEPUDIN, M.Si Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan -
Dini Cuaca BMKG
16 RIRIS ADRIYANTO, ST, M.Si Kepala Bidang Manajemen Meteorologi -
Maritim BMKG
17 EKO PRASETYO, MT Kepala Bidang Informasi Meteorologi -
Maritim BMKG
18 ABDUL KAMID, S.Si, M.Si Kepala Bidang Manajemen Observasi -
Meteorologi Penerbangan BMKG
19 KHOLIS IRIAWATI, ST Kepala Bidang Manajemen Operasi -
BMKG
20 HARI TRIWIBOWO, S.Si Kepala Bidang Informasi Meteorologi -
Penerbangan BMKG
21 KADARSAH, M.Si Kepala Bidang Analisis Perubahan Iklim -
BMKG
22 Dr. INDRA GUSTARI, ST, M.Si Kepala Bidang Analisis Variabilitas -
Iklim BMKG
23 EVI LUTFIATI , S.Si, MM Kepala Bidang Manajemen Operasi -
Iklim dan Kualitas Udara BMKG
24 RAHMATTULLOH ADJI, SP Kepala Bidang Informasi Kualitas Udara -
BMKG
25 MARJUKI, M.Si Kepala Bidang Informasi Iklim Terapan -
BMKG
26 JOKO BUDI UTOMO, ST Kepala Bidang Diseminasi Informasi -
Iklim dan Kualitas Udara BMKG
27 TIAR PRASETYA, S.Si. M.Sc Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi -
dan Tsunami BMKG
28 Dr. DARYONO, S.Si, M.Si Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi -
dan Peringatan Dini Tsunami BMKG

10
29 HENDRA SUWARTA Kepala Bidang Geofisika Potensial dan -
SUPRIHATIN, S.Kom Tanda Waktu BMKG
30 DADANG PERMANA, S.Si, M.Si Kepala Bidang Seismologi Teknik -
BMKG
31 ARISKA RUDYANTO, S.Si, Kepala Bidang Manajemen Operasi -
Dipl.Tsu, M.Sc Seismologi Teknik, Geofisika Potensial
dan Tanda Waktu BMKG
32 AMINULLAH, ST, MT Kepala Bidang Manajemen Data Base -
BMKG
33 Ir. SUNARYO, DEA Kepala Bidang Pemeliharaan Data Base -
BMKG
34 IQBAL, S.Kom, M.TI Kepala Bidang Pengembangan Data -
Base BMKG
35 YOHANES TASAR, S.Si, MM Kepala Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, -
dan Rekayasa Peralatan Geofisika
BMKG
36 IBNU SOFWAN LUKITO, S.Si Kepala Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, -
dan Rekayasa Peralatan Klimatologi
BMKG
37 GREGORIUS SETYADHI BUDHI Kepala Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, -
DHARMAWAN, SE, M.T dan Rekayasa Peralatan Meteorologi
BMKG
38 HAMDANI, S.Kom, M.Kom Kepala Bidang Operasional Jaringan -
Komunikasi BMKG
39 IKY ASIH MARIANI, MT Kepala Bidang Pengembangan Jaringan -
Komunikasi BMKG
40 WIDODO AGUSTYONO, ST Kepala Bidang Manajemen Jaringan -
Komunikasi BMKG
41 Drs. EKO SURYANTO Kepala Bidang Penyelenggaraan -
Pusdiklat BMKG
42 Dr. SUPRIYANTO ROHADI, M.Si Kepala Bidang Litbang Geofisika -
BMKG
43 Dr. ARDHASENA Kepala Bidang Litbang Klimatologi dan -
SOPAHELUWAKAN Kualitas Udara BMKG
44 Dr. ERWIN EKA SYAHPUTRA Kepala Bidang Litbang Meteorologi -
MAKMUR, S.Si, M.Si BMKG
Eselon 4
No Nama Jabatan Kode
1 AKHMAD TAUFAN MAULANA, Kepala Sub Bagian Hubungan Pers dan -
S.I.Kom Media BMKG
2 TAUFIQ KURNIAWAN Kepala Sub Bagian Publikasi dan -
HARJANINGTIYAS, S.Sos, M.Si Dokumentasi Hukum
(Han)
3 RIMPUN HENDRAWATY Kepala Sub Bagian Kerjasama Dalam -
SIHOMBING, SH, M.H Negeri BMKG
4 BAGUS RACHMAT RIEVAN, SH, Kepala Sub Bagian Kerjasama Luar -
MBA Negeri BMKG
5 HENDRYTA PRAYITNO, SH Kepala Sub Bagian Organisasi BMKG -
6 CAESAR DIMAS RIZKY, S.Psi Kepala Sub Bagian Tata Laksana BMKG -
11
7 FEBRYAN AZMIE, SH Kepala Sub Bagian Peraturan Perundang- -
Undangan I BMKG
8 MEGA WIDIA ASTUTI, SH, MH Kepala Sub Bagian Peraturan Perundang- -
Undangan II BMKG
9 TRISMANTO, SH Kepala Sub Bagian Pertimbangan dan -
Informasi Hukum
10 FIKRI SUSETIO, ST Kepala Sub Bagian Pemantauan dan -
Evaluasi I BMKG
11 NADIA NAJA, M.AB Kepala Sub Bagian Pemantauan dan -
Evaluasi II BMKG
12 SAYANA, S.Sos, M.Si Kepala Sub Bagian Pemantauan dan -
Evaluasi III BMKG
13 WIJAYANTO, ST, M.Sc Kepala Sub Bagian Program dan -
Penyusunan Anggaran I BMKG
14 GURUH DEWANTO, S.Kom Kepala Sub Bagian Program dan -
Penyusunan Anggaran II BMKG
15 TANTO WIDYANTO, S.T Kepala Sub Bagian Program dan -
Penyusunan Anggaran III BMKG
16 DESI KURNIAWATI, ST Kepala Sub Bagian Pinjaman / Hibah -
Luar Negeri BMKG
17 SYAFRIDAWATI, S.Kom Kepala Sub Bagian Rencana BMKG -
18 UNTORO SUSANTO, S.Sos Kepala Sub Bagian Tarif BMKG -
19 AHMAD TARRU R, S.Sos Kepala Sub Bagian Advokasi KORPRI -
20 HARTANTO, M.Si Kepala Sub Bagian Akuntansi dan -
Pelaporan Keuangan BMKG
21 SANTI TRIANI, M.Si Kepala Sub Bagian Gaji dan Penerimaan -
Negara Bukan Pajak BMKG
22 A. FAJAR TRIJANUARDI, SE Kepala Sub Bagian Perbendaharaan -
BMKG
23 AJENG INDRIA SARI, S.Psi Kepala Sub Bagian Perencanaan dan -
Pengembangan Sumber Daya Manusia
BMKG
24 MUNANTA, S. IP Kepala Sub Bagian Manajemen dan -
Evaluasi Kinerja dan Kesejahteraan
Sumber Daya Manusia BMKG
25 TRI ISWANTO, S. AP Kepala Sub Bagian Mutasi dan -
Pengelolaan Jabatan Fungsional Sumber
Daya Manusia BMKG
26 BACHTIAR RIFAI, ST Kepala Sub Bagian Pemeliharaan BMKG -
27 R. LADY CLARA SIHOTANG, ST, Kepala Sub Bagian Pengadaan BMKG -
M.IM
28 SUKAHAR, SE Kepala Sub Bagian Pengelolaan Barang -
Milik Negara BMKG
29 DENY TARDIANA, SP, MM Kepala Sub Bagian Persuratan dan Arsip -
BMKG
30 BIANA RAHAYU WULANDARI, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Deputi -
M.Sc Geofisika BMKG
31 PRIHARTINI Kepala Sub Bagian Tata Usaha Deputi -
Ins.Kal.Rek dan Jarkom BMKG

12
32 FATCHIYAH, ST Kepala Sub Bagian Tata Usaha Deputi -
Klimatologi BMKG
33 YAUMI IZZATI, ST Kepala Sub Bagian Tata Usaha Deputi -
Meteorologi BMKG
34 TRI HANDAYANI, S.Si Kepala Sub Bagian Tata Usaha KBMKG -
35 GIAN GARDIAN SUDARMAN, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Sekretaris -
S.Si, M.Si Utama BMKG
36 BIMA ENDARYONO, S.Sos Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan -
Protokol BMKG
37 HARYADI, S.Si Kepala Sub Bidang Pengelolaan Citra -
Radar Cuaca BMKG
38 ASRI SUSILAWATI, S.Si Kepala Sub Bidang Pengelolaan Citra -
Satelit Cuaca BMKG
39 MUHAMMAD FADLI, M.Si Kepala Sub Bidang Produksi Informasi -
Cuaca BMKG
40 RUSGITO, S.Kom Kepala Sub Bidang Diseminasi Informasi -
Cuaca BMKG
41 AGIE WANDALA PUTRA, S.Si, Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca -
M.Sc BMKG
42 TAUFIQ HIDAYAH, S.Si, M.Si Kepala Sub Bidang Peringatan Dini -
Cuaca BMKG
43 BAGUS PRAMUJO, S.Si, M.Sc Kepala Sub Bidang Manajemen Observasi -
Meteorologi Maritim BMKG
44 RESSA MAHARDHIKA, S.Si, M.Si Kepala Sub Bidang Manajemen Operasi -
Meteorologi Maritim BMKG
45 ZAIRO HENDRAWAN, ST Kepala Sub Bidang Analisis dan Prediksi -
Meteorologi Maritim BMKG
46 Dr. ANDRI RAMDHANI, S.Kom, Kepala Sub Bidang Layanan Informasi -
M.Si Meteorologi Maritim BMKG
47 HELMINAH HERAWATI, S.Si Kepala Sub Bidang Manajemen Observasi -
Meteorologi Permukaan BMKG
48 Drs. SARIMIN Kepala Sub Bidang Manajemen Observasi -
Udara Atas BMKG
49 WISNU KARYA SANJAYA, S.Si, Kepala Sub Bidang Manajemen Operasi -
M.Si Meteorologi Penerbangan BMKG
50 ZULKARNAIN, ST, M.Si Kepala Sub Bidang Manajemen Operasi -
Meteorologi Publik BMKG
51 SITI KUNI MASROHATI, SP Kepala Sub Bidang Layanan Informasi -
Meteorologi Penerbangan BMKG
52 HERLINA Kepala Sub Bidang Diseminasi Informasi -
Meteorologi Penerbangan BMKG
53 AGUS SABANA HADI, S.Si, M.Si Kepala Sub Bidang Analisis dan Proyeksi -
Perubahan Iklim BMKG
54 EKA SUHARGUNIYAWAN, SKM Kepala Sub Bidang Analisis Komposisi -
Kimia Atmosfer BMKG
55 DADANG MISBAHUDIN, S.Kom Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Iklim -
BMKG
56 ADI RIPALDI, M.Si Kepala Sub Bidang Analisis dan -
Informasi Iklim BMKG

13
57 DODI APANDI, SP, M.Si Kepala Sub Bidang Manajemen Operasi -
Iklim BMKG
58 TARYONO, M.Si Kepala Sub Bidang Manajemen Operasi -
Kualitas Udara BMKG
59 BUDI SETIAWAN, ST, M.Si Kepala Sub Bidang Informasi Gas Rumah -
Kaca BMKG
60 MUHAMMAD AGUNG FAUZI, Kepala Sub Bidang Informasi Iklim -
S.Si Lingkungan BMKG
61 KWARTI ADHA SARTIKA, S.Si Kepala Sub Bidang Informasi Iklim -
Infrastruktur BMKG
62 SISWANTO, M.Sc Kepala Sub Bidang Produksi Informasi -
Iklim dan Kualitas Udara BMKG
63 MUHAMMAD ADDIP Kepala Sub Bidang Sistem Informasi -
NOVIANTO, S.Si Iklim dan Kualitas Udara BMKG
64 SUCI DEWI ANUGRAH, S.Si, M.Si Kepala Sub Bidang Mitigasi Gempa Bumi -
BMKG
65 BUDIARTA, S.Si, S.Stat, MDM Kepala Sub Bidang Mitigasi Tsunami -
BMKG
66 NOVA HERYANDOKO, S.Si, M.Si Kepala Sub Bidang Informasi Gempa -
Bumi BMKG
67 WENIZA, S. Kom, M.Sc Kepala Sub Bidang Peringatan Dini -
Tsunami BMKG
68 JANUAR ARIFIN, S.T., M.Sc. Kepala Sub Bidang Manajemen Operasi -
Tsunami BMKG
69 Dr. SUGENG PRIBADI, ST, MDM Kepala Sub Bidang Manajemen Operasi -
Gempa Bumi BMKG
70 DR. SUAIDI AHADI, ST, MT Kepala Sub Bidang Analisis Geofisika -
Potensial dan Tanda Waktu BMKG
71 HIMAWAN WIDIYANTO, S. Si, Kepala Sub Bidang Layanan Informasi -
M.Si Geofisika Potensial dan Tanda Waktu
BMKG
72 ARTADI PRIA SAKTI, M.Si Kepala Sub Bidang Analisis Seismologi -
Teknik BMKG
73 SIGIT PRAMONO, M.Si Kepala Sub Bidang Layanan Informasi -
Seismologi Teknik BMKG
74 TITI HANDAYANI, ST, M.Sc Kepala Sub Bidang Manajemen Operasi -
Seismologi Teknik BMKG
75 AKHMAD LANI, S.Kom Kepala Sub Bidang Manajemen Operasi -
Geofisika Potensial dan Tanda Waktu
BMKG
76 TRI NURMAYATI, S.Si Kepala Sub Bidang Manajemen Database -
MKG BMKG
77 JOKO WIGIANTO, ST, M.Kom Kepala Sub Bidang Manajemen Database -
Umum BMKG

14
78 KARNISIH, S.Kom Kepala Sub Bidang Pemeliharaan -
Database MKG BMKG
79 SRI MULYANINGSIH, S.Kom Kepala Sub Bidang Pemeliharaan -
Database Umum BMKG
80 HUSIN SANUSI, ST, M.Kom Kepala Sub Bidang Pengembangan -
Database MKG BMKG
81 REGINA YULIA YASMIN, MT Kepala Sub Bidang Pengembangan -
Database Umum BMKG
82 AHMAD KADARISMAN, ST Kepala Sub Bidang Instrumentasi dan -
Rekayasa Peralatan Geofisika BMKG
83 DIAN DISTRIATI Kepala Sub Bidang Kalibrasi Peralatan -
BURHANUDDIN, ST Geofisika BMKG
84 WAHYU NUGROHO, ST Kepala Sub Bidang Instrumentasi dan -
Rekayasa Peralatan Klimatologi dan
Kualitas Udara BMKG
85 AGUS SAIL, ST Kepala Sub Bidang Kalibrasi Peralatan -
Klimatologi BMKG
86 SANDI RONGGO PANJI, S.Si Kepala Sub Bidang Instrumentasi dan -
Rekayasa Peralatan Meteorologi BMKG
87 BUDI SANTOSO, ST Kepala Sub Bidang Kalibrasi Peralatan -
Meteorologi BMKG
88 DUDI ROJUDIN, ST Kepala Sub Bidang Operasional -
Teknologi Komunikasi BMKG
89 AKBAR, S.Kom, M.Kom Kepala Sub Bidang Operasional -
Teknologi Informasi BMKG
90 JEFRI ABEDNEGO MONDONG, Kepala Sub Bidang Pengembangan -
M.Kom Teknologi Komunikasi BMKG
91 PRIYATNA KUSUMAH, S.Kom, Kepala Sub Bidang Pengembangan -
M.T.I. Teknologi Informasi BMKG
92 ALI MAS'AT, S.Si, M.Kom Kepala Sub Bidang Manajemen -
Teknologi Informasi BMKG
93 BUDI DWINANTO, S.Si Kepala Sub Bidang Manajemen -
Teknologi Komunikasi BMKG
94 ADITYAWARMAN, S.Si Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pusat -
Pendidikan dan Latihan BMKG
95 TITAH SRI RUDATI, SE Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pusat -
Penelitian dan Pengembangan BMKG

15
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jl. Angkasa no 2
Tempat :
Kemayoran, Jakarta
Waktu : 7 November 2018
B. Hasil Wawancara dan Rangkuman Narasumber
1. Stasiun Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika
a. Pengamatan Meteorologi
Pengamatan ini dilakukan dengan perlatan otomadan konvensial. BMKG
melakukan pengamatan suhu kelembababn, tekanan udara, arah dan kecepatan angin,
serta radiasi matahari, jumlah jenis dan tinggi dasar awan, jarak pandang mendatar,
serta keadaan cuaca yang dilakukan oleh 120 stasiun meteorologi.

b. Pengamatan Klimatologi
Memberikan informasi iklim dalam upaya mengantisipasi bencana alam terkait
iklim ekstrim, maka BMKG telah membangun CEWS (Climatological Early System)
atau sitem peringatan dini iklim. Informasi yang diberikan dalam betuk prakiraan
musim hujan untuk mengatisipasi banjir/ longsor, prakiraan musim kemarau untuk
antisipasi kekeringan/ kebakaran hutan-hutan/ menaruhnya kapasitas air tanah dan
perkiraan curah hujan bulanan.
Stasiun ini bekerja selama 24 jam. Walaupun hari libur di dalam stasiun ini pasti
ada pegawai yang bekerja. Stasiun klimatologi yang ada di Jakarta merupakan nasional
center. Stasiun ini dibagi menjadi beberapa sub bidang, diantaranya adalah bidang
psikon tropis, penerbangan, maritim, radar, satelit, cuaca ekstrim, dan lain sebagainya.
Stasiun Klomatologi memiliki tugas sebagai berikut:

1. Melaksanakan pengamatan klimatologi


2. Pengumpulan dan penyebaran data
3. Penganalisaan dan prakiraan di wilayah
4. Pelayanan jasa klimatologi dan kualitas udara
5. Pengamatan meteorologi pertania
Unsur-unsur iklim dan cuaca yang diamati oleh BMKG

1. Suhu udara

16
2. Curah Hujan
3. Tekanan Udara
4. Laju serta Arah Angin
5. Perawanan dan penyinaran matahari
Sistem kerja pegawai di stasiun ini adalah melakukan pemaparan dari tiap-tiap
bidang mengenai kondisi indonesia yang kemudian pemaparan tersebut akan di olah
dan dianalisis yang nantinya akan ditarik kesimpulan tentang keadaan indonesia pada
hari itu.
Terdapat beberapa perangkat yang ada di stasiun ini, diantaranya adalah citra radar
yang berfungsi untuk menayangkan hujan dan bersifat aktual yang parameternya
terlihat dari warna-warna yang muncul pada citra radar ini. Semakin warnanya kearah
merah/ungu, berarti curah hujan di daerah tersebut semakin lebat. Selain citra radar,
terdapat juga citra satelit cuaca wilayah indonesia. Citra satelit cuaca ini menunjukkan
suhu puncak awan. Dalam citra satelit ini terdapat beberapa parameter warna, yaitu
biru-merah-jingga. Jika parameternya semakin kearah jingga, maka suhu awan di
daerah tersebut semakin rendah dan letak awan tersebut semakin tinggi, begitupun
sebaliknya.
Dalam memperkirakan cuaca BMKG memakai parameter cuaca berupa
kelembaban udara, suhu radiasi, tekanan, dan lainsebagainya yang didapat dari sebuah
model. Model yang di pakai biasanya memakai hasil pengamatan dari hari-hari
sebelumnya. Agar akurasinya tetap terjaga, pada saat melakukan prakiraan dilakukan
validasi terlebih dahulu. Akurasi dalam memperkirakan cuaca terbagi menjadi prakira
jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
Menurut narasumber, pihak BMKG hanya menginformasikan dari hasil analisis
data yang diperoleh. Adapun tindak lanjut dari informasi tersebut diserahkan pada
pihak lain yang berwenang. Misalkan di bidang penerbangan, BMKG tidak berhak
menentukan apakah penerbangan bisa dilakukan atau tidak. Keputusan hal-hal
semacam itu diserahkan pada pihak yang berwenang.

c. Pengamatan Geofisika
Pengamatan gempa bumi di stasiun geofisika jakarta dilakukan 24 jam,
menggunakan alat pengukur gempabumi yang dinamakan seismograph. Untuk
mengukur gempabumi kuat alatnya dinamakan strong Motion Seismograph. Hasil
rekamannya dinamakan seismogram. Seismograph yang ditempatkan di stasiun

17
geofisika jakarta terddiri dair berbagai generasi, geneerasi seismograph pertama yang
ada di Indonesia hingga seismograph yang ada pada masa kini. Diantara seismograph
yang ada di stasiun geofisika adalah:

1) Seismograph Wiechert
Seismometer Wiechert merupakan cikal bakal awal berdirinya Stasiun
pencatat gempa di Indonesia yakni berada di stasiun Geofisika Jakarta.
Seismograph Wiechert merupakan seismograph pertama di Indonesia yang
dipasang pada tahun 1908 yang dulu berlokasi di jalan Arief Rachman Hakim Jak-
Pus, kemudian dipindahkan ke Kemayoran pada tahun 1999 sampai sekarang.
Alat ini merupakan buatan Jerman pada tahun 1908 dan 1928. Seismometer ini
ada dua, yaitu komponen vertical (Z) dan horizontal (N-S dan E-W) dengan prinsip
pendulum. Beratnya mencapai 1500 kg dengan pemberat berupa gips yang
diletakkan di dalam badan seismometer. Media perekamannya adalah kertas jelaga
yang dipasang pada drum recorder. Ketika ada getaran, maka pena akan bergerak
dan menggoreskan ujungnya pada kertas jelaga tersebut. Sayangnya seismometer
Wiechert ini sudah tidak dioperasionalkan lagi dikarenakan sambungan penanya
yang rusak.
2) Seismograph Sprengnether (1953)
3) Seismograph Kinemetric SPS-1 Komponen Vertikal (1979)
4) Seismograph Digital Broadband (2002)
Seismometer broadband memiliki jangkauan / range frekuensi yang lebih luas
dari seismometer biasa, yaitu kira – kira 0,01 – 50 Hz. Seismometer jenis ini sangat
sensitive terhadap variasi lingkungan, khususnya variasi temperature dan tekanan
atmosfer. Oleh sebab itu seismometer ini membutuhkan tempat khusus, tidak
seperti seismometer analog.
5) Strong Motion Seismograph/Accelerograph (2002)
Accelerograph adalah alat yang digunakan untuk merekam getaran tanah yang
sangat kuat dan untuk mengukur percepatan permukaan tanah. Accelerograph
memiliki memori card yang tersimpan di dalamnya, sehingga ia mampu
menyimpan data – data pengukuran. Di dalam accelerograph juga terdapat baterai
kering yang dapat digunakan sewaktu tidak tersedianya listrik.
Stasiun geofisika jakarta memberikaan informasi tanda waktu keseluruhan
wilayah indonesia, informasinya disiarkan setiap jam secara otomatis. Alat tanda

18
waktu pertama yaitu lonceng bandul 1908 hingga 1981 dan tahun 1981 hingga
sekarang mengguanakan jam atom cesium. Adapun alat tanda waktu tersebut
diantaranya adalah:
1. Lonceng Bandul Hohwu
2. Lonceng Bandul SH.9 dan Tabung Hampa SH.9
3. Lonceng Bandul SH 85
4. Jam Atom Cesium
5. Onogo System
6. Sinyal Onogo
2. Stasiun Operasional Pusat Gempa Bumi
Badan pengawas pusat gempa bumi yang berada di BMKG beroperasi selama 24 jam
non stop. Jadi meraka beroprasi bergantian. Karena kita tidak tahu kapan gempa dan
tsunami akan berganti. Di dalam ruangan ada 7 orang. di dalam ruangan terdapat tiga layar.
Yang pertama layar besar sinyal seluruh indonesia. Yang kedua layar yang ada simbol
seismograph, dan ynag ketiga hasil analisa. Tugas nya yaitu meberikan informasi terhadap
gempa di seluruh indonesia. dan tidak hanya indonesia yaitu dari samudra hindia dan
asean. Pengawas gempa bumi dan tsunami akan memberikan informasi jika gempa terjadi
5 skala liter jika gepa tersebut besar . jika gempa ber skala besar dan berpotensi tsunami
diberi warna merah namun jika berwarna kuning maish aman.
3. Stasiun Simulasi Gempa
Berfungsi untuk mengetahui bagaimana goncangan simulasi gempa tersebut. Instlasi
simlasi gempa ini menirukan bagaimana gempa yang ada di lombok pada tanggal 5
Agustus kita ambil rekaman dan kita persentasikan getarannya.
Wawancara :
Zefah : Menunjukkan bentuk dari gelombang gempa bumi
: Dari gempa sendiri terdapat gelombangnya menjalar ke utara selatan
Jawaban
adapun ke barat timur atau atas bawah, kanan dan kiri, dan maju mundur.
Arfan : Mengapa saat gempa lombok mencapai 8 ratus kali. Dan diatas 5 skala?
Jawaban : Gempa bumi itu mengumpulkan dulu energi terlebih dahulu kemudian
baru mengeluarkan semua energi yang sudah terkumpul. Namun saat
sudah mengeluarkan energi yang lain tidak lepas dari energinya lagi
(maksudnya tidak hilang energi yang sudah dikeluarkan ) maka dari itu
mengapa ada gempa susulan.
Yuran : Bagaimana pengumpulan data arah arus laut ?
Jawaban : Karena alatnya juga terbatas, jadi kita mengambil data dengan model
gelombang, lalu kita memperkuatkan lagi menjadi seperti itu.
Pa Adam : Pengaruh cuaca oleh pusat matahari

19
Jawaban : Karena matahari bergerak kearah selatan, maka intansi hujan akan
meningkat.

4. Stasiun Tsunami
Pada stasiun tersebut menurut narasumber jam kerja operator dipecah menjadi dua
shift. Shift pertama bekerja dari pukul 09.30 – 19.30 dan shift kedua bekerja dari pukul
19.30 – 09.30. Biasanya pegawai yang bekerja diruangan tersebut terdiri dari tujuh orang
yang di pimpin oleh seorang supervisor. Supervisor ini bertugas mengatur pembagian
tugas pegawai yang bekerja di ruangan tersebut. Menurut narasumber, BMKG hanya
berperan sebagai warning. Sedangkan kebijakan-kebijakan yang dilakukan sebagai tindak
lanjut dari warning tersebut diserahkan pada badan lain yang memang berkewajiban untuk
melakukan hal tersebut (badan yang memiliki kewenangan).
Terdapat beberapa perangkat yang ada di dalam ruangan tersebut. Diantaranya adalah
sebuah layar yang menayangkan peta indonesia dari sabang sampai merauke serta
sekitarnya yang didalamnya terdapat beberapa simbol yang dapat membatu proses
pengambilan data. Misalnya simbol segitiga yang menunjukkan letak seismograf yang di
pasang untuk mendeteksi terjadinya gempa bumi. selain itu terdapat beberapa televisi yang
menayangkan semua stasiun televisi yang ada di indonesia untuk memantau apakah semua
stasiun televisi telah menyiarkan informasi yang telah dikeluarkan oleh BMKG. Meja yang
terdapat di ruangan ini dirancang untuk pengamanan diri pada saat terjadi bencana. Selain
itu disetiap meja disediakan helm untuk melindungi petugas ketika terjadi bencana, karena
para petugas ini harus tetap bekerja walaupun sedang terjadi bencana untuk mendapatkan
informasi terbaru.
Cara kerja sistem yang bekerja dalam ruangan tersebut yaitu ketika terjadi aktivitas
disekitar seismograf, sensor yang terdapat pada seismograf tersebut akan mengirimkan
sinyal ke satelit kemudian masuk ke sistem yang ada di BMKG setelah itu dikirim ke
stasiun klimatologi berupa sinyal yang ditandai dengan sembol yang berkelap kelip pada
layar. Sinyal tersebut akan diolah oleh petugas dan ditentukan parameternya.
Apabila terjadi kerusakan pada sistem, maka semua data akan dialihkan pada sistem
yang berada dilaintai atas. Jika sistem yang ada dilantai atas ikut eror, maka akan dialihkan
ke stasiun yang ada di Bali. Sehingga kerusakan sistem tidak akan mengganggu proses
pengambilan data. Namun, apabila sistem dalam satelit yang rusak, maka semua sistem
tidak akan berjalan dengan baik dan tidak bisa dialihkan.

20
5. Stasiun Taman Alat
a. Sangkar Meteorology
Sangkar meteorologi adalah tempat yang digunakan untuk meletakkan
peralatan meteorology tertentu. Di dalam sangkar meteorologi terdapat 4
thermometer.
b. Penangkar hujan otomatis type hillman
Alat ini merupakan penakar hujan otomatis dengan tipe siphon. Cara kerja alat
yaitu, jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam
tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya
terangkat atau naik keatas. Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang
gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung gerakkan pena dicatat pada pias
yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan
tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan
selang gelas), pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai
atau melewati puncak lengkungan selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon
otomatis (sistem selang air), air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung
selang dalam tabung. Bersamaan dengan keluarnya air, tangki pelampung dan pena
turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Jika hujan masih
terus-menerus turun, maka pelampung akan naik kembali seperti diatas. Dengan
demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung
garis-garis vertikal.
c. Evaporimeter
Evaporimeter adalah alat untuk mengukur jumlah penguapan selama 24 jam.
Pengukuran air yang hilang melalui penguapan (evaporasi) perlu diukur untuk
mengetahui keadaan kesetimbangan air antara yang didapat melalui curah hujan
dan air yang hilang melalui evaporasi.
d. Campbell Stokes
Campbell Stokes adalah alat untuk mengukur lamanya penyinaran matahari.
Camble stoke ini bekerja seperti prsinsip kerja lup (kaca pembesar).
e. Anemometer
Anemometer adalah alat untuk mengukur kecapatan laju dan arah angin diatas
permukaan.

21
f. Barometer Digital
Barometer digital berfungsi untuk mengukur tekanan udara.
g. AWS (CIMEL)
AWS (CIMEL) adalah alat yang berfungsi untuk mengukur unsur-unsur cuaca
secara otomatis
h. Achtinograph
Achtinograph adalah alat yang berfungsi untuk mengukur intensitas sinar
matahari.
i. Thermometer Tanah
Thermometer tanah adalah alat yang berfungsi untuk mengukur suhu tanah.
Terdapat beberapa termometer yang dipasang dengan kedalaman yang berbeda.
Sehingga petugas BMKG bisa mengecek suhu tanah dengan kedalaman yang
berbeda pula. Selain itu, termometer yang dipasang diperlakukan dengan keadaan
yang berbeda. Yaitu dalam keadaan tanah yang berumput serta keadaan tanah yang
tandus.

22
BAB IV
KESIMPULAN
A. Simpulan

B. Saran
Penulis menyarankan kepada penulis selanjutnya untuk mengkaji aspek lainnya,dan kami
mengharapkan kritik dan sarannya yang dapat membangun bagi kami dari para pembaca.

23
LAMPIRAN

24
25

Anda mungkin juga menyukai