Teori Masa Nifas PDF
Teori Masa Nifas PDF
DISUSUN OLEH :
ATNATIKA WIJAYA
NIM. P.14008
DISUSUN OLEH :
ATNATIKA WIJAYA
NIM. P.14008
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P14008
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis
ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa karya tulis ilmiah ini
adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
ATNATIKA WIJAYA
P14008
ii
MOTTO
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN POST SECTIO CAESAREA
DENGAN NYERI AKUT DI RUANG MAWAR I RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. MOEWARDI
Oleh :
ATNATIKA WIJAYA
P14008
Menyetujui,
Pembimbing
iv
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI
7 Agustus 2017
Dewan Penguji :
Ketua :
(..............................)
Anggota :
(..............................)
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Klien Post Sectio Caesarea
dengan Nyeri Akut di Ruang Mawar I Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Moewardi”.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat:
1. Wahyu Rima Agustin, S. Kep., Ns., M. Kep selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah.
2. Rumah Sakit Dr. Moewardi yang telah memberikan kesempatan untuk
menimba ilmu dan melakukan penelitian karya tulis ilmiah.
3. Meri Oktariani, S. Kep., Ns., M. Kep selaku Ketua Program Studi D3
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
di STIKes Kusuma Husada Surakarta.
4. Erlina Windyastuti, S. Kep., Ns., M. Kep, selaku Sekretaris Program Studi
D3 Keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk dapat
menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.
5. Muthiah Rissa Pratiwi, SST, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing sekaligus sebagai penguji yang telah membimbing dengan
cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam
bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
6. Mellia Silvy Irdianty, S.Kep., M.P.H, selaku dosen penguji yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspiratif,
perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya
studi kasus ini.
vii
7. Semua dosen Program studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
8. Bapak Amrih Raharjo dan Ibu Marni Raharjo, selaku kedua orang tuaku yang
selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan
pendidikan.
9. Novita Tri Pratiwi, Nisa Purwanti, Mia Putri Sari, Suliatik, Ignatia Ery
Permatasari, Heri Prasetio selaku teman seperjuangan yang ikut melancarkan
dan membantu ketika saya sedih ataupun senang.
10. Arghesta Dixy Pratama dan Adi Dharma selaku sahabat yang menemani saya
dalam mencari referensi hingga larut malam.
11. Eko Murdiyono selaku kakak motivator yang selalu memberikan semangat
boosternya untuk saya.
12. Teman-teman Mahasiswa Program D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu – persatu yang
memberikan support serta semangatnya.
Semoga karya tulis ilmiah studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan
ilmu keperawatan dan kesehatan. Amin.
Atnatika Wijaya
P14008
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ ii
MOTTO ....................................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iv
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI ......................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah .................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah ............................................................... 4
1.4 Tujuan ................................................................................. 4
1.5 Manfaat ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori ..................................................................... 7
2.1.1 Masa Nifas ................................................................ 7
2.1.2 Pre-Eklamsi Berat .................................................... 9
2.1.3 Sectio Caesarea ........................................................ 12
2.1.4 Asuhan Keperawatan ............................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ................................................................. 41
3.2 Batasan Istilah ..................................................................... 41
3.3 Partisipan ............................................................................. 42
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 42
3.5 Pengumpulan Data .............................................................. 42
ix
3.6 Uji Keabsahan Data ............................................................. 44
3.7 Analisa Data ........................................................................ 45
BAB IV HASIL
4.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data .................................. 47
4.2 Pengkajian ........................................................................... 47
4.3 Analisa Data ........................................................................ 57
4.4 Diagnosa Keperawatan ........................................................ 59
4.5 Intervensi .............................................................................. 59
4.6 Implementasi ....................................................................... 61
4.6 Evaluasi ............................................................................... 67
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengkajian ............................................................................ 70
5.2 Diagnosa Keperawatan......................................................... 72
5.3 Intervensi Keperawatan ........................................................ 74
5.4 Implementasi Keperawatan .................................................. 75
5.5 Evaluasi Keperawatan .......................................................... 77
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .......................................................................... 79
6.2 Saran ..................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4. Jurnal
xii
BAB I
PENDAHULUAN
dapat melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua cara persalinan yaitu
persalinan lewat vagina yang lebih dikenal persalinan alami dan persalinan
sectio caesarea. Sectio caesarea atau bedah sesar adalah suatu persalinan
buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan
dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di
per 1.000 proses persalinan. Di negara maju angka persalinan sectio caesarea
caesarea dalam kurun waktu 20 tahun terakhir dari 5% menjadi 20% pada
tahun 2010. Di Jawa Tengah persalinan dengan sectio caesarea pada tahun
2010 sebesar 11,8% (Depkes, 2010). Berdasarkan data rekam medis klien
pada tahun 2016 di RSUD Dr. Moewardi didapatkan ibu hamil dengan
emergency section caesarea sebanyak 426 klien dan ibu hamil dengan section
1
2
persalinan secara vagina dapat meningkatkan risiko kematian pada ibu dan
anak sehingga perlu dilakukan alternatif lain yaitu dengan membuat sayatan
pembedahan bersih dan seharusnya memiliki angka infeksi tidak lebih dari
2%. Oleh karena itu, perawatan luka post sectio caesarea sangat dianjurkan
bila ada jaringan rusak dan hal ini menyebabkan individu bereaksi dengan
klien merupakan gejala sisa yang diakibatkan oleh operasi sectio caesarea
yang dilakukan. Sekitar 60% klien menderita nyeri hebat, 25% nyeri sedang
dan 15% nyeri ringan (Nugroho, 2010). Masalah nyeri tersebut, maka
seseorang akan cenderung malas dan takut untuk beraktivitas, apabila hal
fungsional dikarenakan adanya nyeri dan kondisi ibu yang masih lemah
(Basuki, 2007).
terapiutik (Bernatzky, 2011) dan pada klien post sectio caesarea disarankan
dini dapat meningkatkan sirkulasi darah yang akan memicu penurunan nyeri
dan penyembuhan luka lebih cepat. Terapi latihan ambulasi dini merupakan
modalitas yang tepat untuk memulihkan fungsi tubuh bukan saja pada bagian
yang mengalami cedera tetapi juga pada keseluruhan anggota tubuh (Puji,
2016).
kasus tentang “Asuhan Keperawatan Pada Klien Post Sectio Caesarea dengan
Nyeri Akut di Ruang Mawar I Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi”.
4
pada Klien Post Sectio Caesarea dengan Nyeri Akut di Ruang Mawar I
Post Sectio Caesarea dengan Nyeri Akut di Ruang Mawar I Rumah Sakit
1.4. Tujuan
sectio caesarea.
sectio caesarea.
1.5. Manfaat
berat berat.
caesarea.
terpenuhi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
hamil. Lamanya masa nifas ini kira-kira 6-8 minggu (Abidin, 2011).
tubuhnya.
melahirkan.
7
8
peningkatan nutrisi.
melahirkan)
popok.
c) Periode Letting Go
(2014) adalah:
9
penglihatan.
sakit sewaktu buang air seni, atau merasa tidak enak badan.
i) Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau
bayi.
1. Definisi
darah dan protein urin yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu
(Bothamley, 2011).
1) Sakit kepala
2) Gangguan penglihatan
3) Nyeri epigastrik
4) Muntah
3. Komplikasi
a. Eklampsia
b. Perdarahan otak
c. Sindrom HELLP
e. Solusio plasenta
g. Kerusakan ginjal
k. Kematian perinatal.
4. Penatalaksanaan
a. Tirah baring
b. Oksigen
c. Kateter menetap
f. Magnesium sulfat
Initial dose
pakai.
1. Definisi
janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding
rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di
2. Indikasi
a. Indikasi Mutlak
1) Indikasi Ibu
adekuat stimulasi.
e) Plasenta previa.
f) Disproporsi sefalopelvik.
2) Indikasi Janin
a) Kelainan letak.
b) Gawat janin.
c) Prolapsus plasenta.
eklamsia.
b. Indikasi Relatif
2) Presentasi bokong.
3) Distosia.
c. Indikasi Sosial
sebelumnya.
3. Kontra Indikasi
a. Janin mati.
b. Syok.
c. Anemia Berat.
4. Komplikasi
adalah:
a. Hemoragik
b. Infeksi
ketuban pesah.
c. Trombosis
d. Ileus
rasa nyeri timbul bila ada jaringan rusak dan hal ini
16
(Yuli, 2017).
rahim.
sebagai berikut :
d. Sectio Caesarea-Histerektomi
apapun.
1) Ruptur uteri
2) Atonia uteri
plasea akreta.
4) Atonia uteri
5) Fibroid
a. Perawatan Awal
b. Fungsi Gastrointestinal
2) Jika ada tanda infeksi, atau jika sectio caesarea karena partus
baik.
40 mg.
c. Perawatan Luka
d. Analgesik
rasa nyeri.
20
jernih.
f. Antibiotik
g. Mengambil Jahitan
dilakukannya pembedahan.
dan tungkai bawah, serta miring kiri dan miring kanan. Setelah
itu, ibu mulai dapat duduk setelah 6-10 jam post sectio caesarea.
1. Pengkajian
a. Identitas klien
penanganan.
klien.
ras.
sesuatu.
22
b. Riwayat Kesehatan
keluhan-keluhannya.
c. Riwayat Obstetrik
pemeliharaan bayi.
4) Riwayat persalinan.
(2012) adalah :
selama perawatan.
ROM.
2010).
adalah :
25
bentuk angka.
dalam penelitian.
dengan akurat.
saat itu.
Scale)
diatas.
28
d. Pemeriksaan umum
2) Tingkat Kesadaran :
menjadi :
Gcs : 14 - 15.
Gcs : 5 – 6.
Gcs : 3.
2015).
kepala.
misalnya tifoid.
mineral.
31
atau tidak.
f. Data penunjang
1) Pemantauan EKG
2) Elektrolit
4) Urinalisis
2. Diagnosa
(2015) adalah :
Tujuan :
menejemen nyeri.
Intervensi (1400):
skala nyeri.
imajinasi, massage.
Rasional :
Implementasi:
analgetik
Evaluasi:
mengeluh nyeri.
(00046).
Tujuan :
Intervensi (3590):
kebutuhan.
Rasional :
munculnya infeksi.
penekanan pakaian.
Implementasi :
Evaluasi :
teratasi.
36
(00011).
Tujuan :
Intervensi (0450):
Rasional :
klien.
Implementasi :
tinggi
konstipasi.
Evaluasi :
Tujuan :
dijelaskan perawatn.
Intervensi (4026):
proses penyakit.
38
yang tepat.
penyakit.
Rasional :
klien.
Implementasi :
masalah penyakit.
Evaluasi :
teratasi.
39
Tujuan :
dapat teratasi.
Intervensi (6540):
inflamasi.
Rasional :
laboraturium.
palpasi.
40
Implementasi :
kesehatan.
anti-inflamasi.
Evaluasi :
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah laporan studi kasus. Laporan studi kasus
yaitu cara atau teknik dalam pembuatan karya tulis ilmiah yang dilakukan
dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri
dari unit yang tunggal. Laporan studi kasus ini menggunakan metode
jelas dan spesifik tujuan yang akan dicapai. Fakta-fakta dan sifat-sifat apa
saja yang perlu diketemukan harus dijelaskan dalam laporan. Sesudah data
2016).
keperawatan pada ibu nifas yang mengalami post sectio caesarea atas
41
42
3.3. Partisipan
Partisipan dalam studi kasus ini adalah klien 1 dan klien 2 dengan post
sectio caesarea dan memiki 2 masalah keperawatan yang sama di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
dilakukan studi kasus (Notoadmojo 2010). Lokasi studi kasus ini akan
1. Data primer
a. Pemeriksaan fisik
hingga kaki.
43
keadaan umum.
menggunakan stetoskop.
b. Wawancara
Hal ini digunakan untuk hal-hal dari responden secara lebih mendalam.
c. Observasi
mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Metode observasi ini
2. Data sekunder
a. Dokumentasi
mengambil data yang berasal dari dokumen asli, dokumen asli tersebut
Moewardi Surakarta.
b. Studi Kepustakaan
khususnya bagi ibu yang mengalami sectio caesarea dari tahun 2007
triangulasi dari tiga sumber data yaitu klien, perawat, dan keluarga klien
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu pada klien yang
dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.
observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi Data
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
HASIL
Mawar 1. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi adalah rumah sakit
rumah sakit ini diambil dari nama Dr. Moewardi, seorang tokoh perjuangan
Indonesia pada masa kolonial. Rumah sakit yang terletak di Kampung Jebres,
4.2. Pengkajian
No RM 01379839 01378185
47
48
Status
P4 A0 P1 A0
Obstetri
Penggunaan Ya, obat dari bidan. Ny. Ya, obat dari bidan. Ny.
obat selama Y mengatakan tidak tahu A mengatakan tidak tahu
kehamilan nama obatnya. nama obatnya.
Ny.Y mengatakan reaksi Ny.A mengatakan reaksi
Adaptasi suami dan keluarga suami dan keluarga
kehamilan terhadap kelahiran bayi terhadap kelahiran bayi
sangat baik. sangat baik.
Riwayat Ny. Y mengatakan Ny. A mengatakan baru
persalinan memiliki 4 anak. pertama kali melahirkan.
Perempuan, persalinan Perempuan, persalinan
Anak 1 spontan, ditolong oleh SC, ditolong oleh dokter
dokter dan masih hidup. dan masih hidup.
Perempuan, persalinan
Anak 2 spontan, ditolong oleh -
dokter dan masih hidup.
Perempuan, persalinan
Anak 3 spontan, ditolong oleh -
dokter dan masih hidup.
Perempuan, persalinan
Anak 4 SC, ditolong oleh dokter -
dan masih hidup.
Kebutuhan dasar manusia
Sebelum dirawat:
Sebelum dirawat:
Ny.Y mengatakan
Ny.A mengatakan
Pola persepsi kesehatan itu penting.
kesehatan itu penting.
dan Selama dirawat:
Selama dirawat:
pemeliharaan Ny.Y mengatakan harus
Ny.A mengatakan ingin
kesehatan benar-benar
lekas sembuh dan pulang
memperhatikan
kerumah.
kesehatan.
Sebelum dirawat: Sebelum dirawat:
Ny.Y makan 3x sehari Ny.A makan 3x sehari
dan minum 6x sehari, dan minum 6x sehari,
dengan jenis dengan jenis
Pola nutrisi
sayur,daging, nasi, air sayur,daging, nasi, air
dan
putih dan teh. Ny.Y putih dan teh. Ny.A
metabolik
dapat menghabiskan 1 dapat menghabiskan 1
porsi piring dan 1 porsi porsi piring dan 1 porsi
gelang. Ny.Y tidak ada gelang. Ny.A tidak ada
keluhan. keluhan.
51
Keadaan
Baik Baik
umum
Tingkat E4 V5 M6 , E4 V5 M6 ,
Kesadaran Composmentis Composmentis
TD:150/100 mmHg TD:140/90 mmHg
N : 90 kali/menit N : 90 kali/menit
TTV
T : 36,5 OC T : 36,5 OC
RR : 20 kali/menit RR : 20 kali/menit
54
Ekstremitas
Hasil Nilai
Pemeriksaan Satuan
Klien 1 Klien 2 normal
Tanggal hasil Tanggal Tanggal
lab 20.05.2017 22.05.2017
Hematologi
Rutin
Hemoglobin 11.5 11.6 12.0-15.6 g/dl
Hematokrit 36 37 33-45 %
Leukosit 12.7 14.1 4.5-11.0 Ribu/µl
Trombosit 204 286 150-450 Ribu/µl
Eritrosit 4.29 4.04 4.10-5.10 Juta/µl
Gol. Darah B - -
Hematostatis
PT 15.1 11.5 10.0-15. 0 Detik
APTT 32.4 31.4 20.0-40.0 Detik
INR 1.280 0.880 -
Kimia klinik
Glukosa
darah 74 97 60-140 mg/dl
sewaktu
Sekresi
Protein
Negatif Negatif Negatif -
kualitatif
HbsAg Non- Non-
Reaktif -
Reaktif Reaktif
56
Tgl Jenis terapi Dosis terapi Tgl Jenis terapi Dosis terapi
klien 1 klien 1 klien 2 klien 2
Inf. RA 16 tpm Inf. RA 16 tpm
Inj. Ceftriaxon 2 gr/24 jam Inj. Ceftriaxon 2 gr/24 jam
4 gr/15 menit
Inj. MgSO4 20 1 gr/jam/24 Inj. MgSO4 20
22.05. 2017
23.05. 2017
dilanjutkan 1
% jam %
gr/jam/ 24 jam
P.O Ketorolac 30 mg/8 jam P.O Ketorolac 30 mg/8 jam
P.O Asam P.O Asam
500 mg/8 jam 500 mg/8 jam
traneksamat traneksamat
P.O Vit C 500 mg/12 jam P.O Vit C 500 mg/12 jam
Terapi O2 3 lpm Terapi O2 3 lpm
500 mg/ 12
P.O Cefadroxil Inf. RA 16 tpm
jam
P.O Asam
500 mg/8 jam Inj. Ceftriaxon 2 gr/24 jam
Mefenamat
P.O Asam Inj. MgSO4 20 1 gr/jam/24
500 mg/8 jam
Traneksamat % jam
23.05. 2017
24.05. 2017
500 mg/ 12
P.O Cefadroxil 500 mg/12 jam P.O Cefadroxil
jam
24.05. 2017
25.05. 2017
P.O Asam
P.O Vit C 500 mg/12 jam 500 mg/8 jam
Mefenamat
P.O Asam
500 mg/8 jam
Traneksamat
P.O Vit C 500 mg/12 jam
DO.
Ekspresi wajah nampak
menahan nyeri.
DS. Kerusakan Faktor
Klien 1
DO.
Nampak luka di tutup
perban. Nampak sayatan
pada perut Ny.Y sepanjang
±10 cm melintang di perut
kuadran III dan IV.
DS. Resiko Trauma
Ny.Y mengatakan terdapat infeksi jaringan
sayatan pada perut bekas (00004)
operasi sesar.
DO.
TD:150/100 mmHg
N : 90 kali/menit
T : 36,5 OC
58
RR : 20 kali/menit
Luka tertutup dengan
perban
Capilari refil ekstremitas
atas dan bawah <2 detik.
DO.
Ekspresi wajah nampak
menahan nyeri.
DS. Kerusakan Faktor
Ny.A mengatakan terdapat integritas mekanik
sayatan pada perut bekas kulit (00046)
operasi sesar.
Klien 2
23.05.
2017 DO.
Nampak luka di tutup
perban. Nampak sayatan
pada perut Ny.A sepanjang
±10 cm melintang di perut
kuadran III dan IV.
DS. Resiko Trauma
Ny.Y mengatakan terdapat infeksi jaringan
sayatan pada perut bekas (00004)
operasi sesar.
DO.
TD:140/90 mmHg
N : 90 kali/menit
T : 36,5 OC
RR : 20 kali/menit
Luka tertutup dengan
perban.
Capilari refil ekstremitas
atas dan bawah <2 detik.
59
Diagnosa
4.5. Intervensi
No
Klien Tujuan Intervensi Rasional
dx.
1 Setelah dilakukan Kaji nyeri Mengetahui status
tindakan selama nyeri
1x24 jam masalah Ajarkan relaksasi Mengontrol nyeri
nyeri akut dapat nafas dalam
teratasi dengan Ajarkan ambulasi Mengurangi rasa
kriteria hasil : dini nyeri
Klien mampu Berikan posisi Memberikan rasa
mengontrol nyeri. nyaman nyaman pada klien
Nyeri berkurang Kolaborasi dengan Mengurangi nyeri
menjadi skala 1-0. dokter dalam dengan
Klien mengatakan pemberian terapi farmakologi
rasa nyaman. analgesik
(ketorolac)
Klien 2 Setelah dilakukan Kaji kulit yang Mengetahui
1 tindakan selama mengalami perkembangan
3x24 jam masalah integritas penyembuhan kulit
kerusakan Beri perawatan Membantu
integritas kulit luka penyembuhan luka
dapat teratasi Ajarkan klien Protein sangat
dengan kriteria untuk konsumsi mendukung dalam
hasil : makanan tinggi penyembuhan luka
Perfusi jaringan protein
normal. Ajarkan klien Menghindari
Menunjukan untuk tekanan dan infeksi
proses terjadinya menggunakan baju
penyembuhan longgar
luka. Kolaborasi dengan Membantu
Tidak muncul ahli gizi dalam enyembuhan luka
60
4.6. Implementasi
O: O: O:
Ekspresi wajah Klien nampak Klien nampak
nampak menahan sudah berjalan- sudah beraktivitas
nyeri. jalan di ruangan ringan di ruangan
08.05 Mengkaji TTV 08.05 Mengkaji TTV 08.05 Mengkaji TTV
WIB WIB WIB
S: - S: - S: -
O: O: O:
TTV klien : TTV klien : TTV klien :
62
S: S: S:
Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan
lebih nyaman. lebih nyaman. lebih nyaman.
O: O: O:
Obat sudah Obat sudah Obat sudah
diberikan ke klien diberikan ke klien diberikan ke klien
: : :
Inj. Ceftriaxon 2 p.o cefadroxil 500 p.o cefadroxil 500
gr/24 jam mg/12 jam mg/12 jam
p.o ketorolak 30 p.o asam p.o asam
mg/8 jam mefenamat 500 mefenamat 500
p.o asam mg/8 jam mg/8 jam
traneksamat 500 p.o asam p.o asam
mg/8jam traneksamat 500 traneksamat 500
p.o vitamin c 500 mg/8jam mg/8jam
mg/12 jam p.o vitamin c 500 p.o vitamin c 500
terapi yang mg/12 jam mg/12 jam
diberikan : hentikan terapi
inf. RA 16 tpm yang diberikan :
O2 3 lpm inf. RA 16 tpm
Inj. MgSO4 20% O2 3 lpm
1 gram/jam Inj. MgSO4 20%
selama 24 jam Pelepasan kateter
urine
08.20 Mengajarkan 08.25 Memberikan 08.25 Memberikan
WIB relaksasi nafas WIB perawatan luka WIB perawatan luka
dalam
S:
S: Klien mengatakan S:
Klien mengatakan tidak ada keluhan Klien mengatakan
skala nyeri O: tidak ada keluhan
berkurang Luka nampak O:
menjadi 3 baik, luka tertutup Luka nampak
O: sempurna, luka baik, luka tertutup
Klien mampu ditutup dengan sempurna, luka
mempraktekan perban. ditutup dengan
relaksasi nafas Perawatan luka perban.
dalam sudah diberikan. Perawatan luka
sudah diberikan.
63
S: S:
Klien mengatakan Klien mengatakan
skala nyeri skala nyeri
berkurang berkurang
menjadi 3 menjadi skala 1
O: O:
Klien sudah Klien sudah
melakukan melakukan
ambulasi dini. ambulasi dini.
Klien mampu Klien mampu
melakukan melakukan
gerakan di aktivitas berjalan
ekstremitasnya.
Edukasi ambulasi
dini sudah
dilakukan.
08.40 Memberikan
WIB posisi nyaman
S:
Klien mengatakan
merasa nyaman
O:
Klien sudah
diberikan posisi
nyaman
08.45 Mengajarkan
WIB klien untuk
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein
S:
Klien bersedia
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein
O:
Edukasi sudah
diberikan
08.50 Mengajarkan
WIB keluarga untuk
lapor kepada
perawat bila
64
muncul tanda
infeksi
S:
Keluarga
mengatakan
mengerti dan
paham
O:
Edukasi sudah
diberikan
23.05.2017 24.05.2017 25.05.2017
Klien 2
08.00 Mengkaji nyeri 08.00 Mengkaji nyeri 08.00 Mengkaji nyeri
WIB WIB WIB
S: S: S:
Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan
nyeri dengan : nyeri dengan : nyeri dengan :
P : nyeri P : nyeri P : nyeri
bertambah bertambah bertambah
ketika ketika ketika
bergerak, bergerak, bergerak,
Q: nyeri seperti Q: nyeri seperti Q: nyeri seperti
tertusuk-tusuk, tertusuk-tusuk, tertusuk-tusuk,
R :nyeri dibagian R :nyeri dibagian R :nyeri dibagian
luka post SC luka post SC luka post SC
kuadran III kuadran III kuadran III
dan IV, dan IV, dan IV,
S :skala 3 S :skala 1 S :skala 1
T :nyeri hilang T :nyeri hilang T :nyeri hilang
timbul. timbul. timbul.
O: O: O:
Ekspresi wajah Klien nampak Klien nampak
nampak menahan sudah berjalan- sudah beraktivitas
nyeri. jalan di ruangan ringan di ruangan
08.05 Mengkaji TTV 08.05 Mengkaji TTV 08.05 Mengkaji TTV
WIB WIB WIB
S: - S: - S: -
O: O: O:
TTV klien : TTV klien : TTV klien :
TD:140/90 TD:130/100 TD:130/80
mmHg mmHg mmHg
N : 90 kali/menit N : 72 kali/menit N : 84 kali/menit
T : 36,5 OC T : 36,8 OC T : 36,5 OC
RR : 20 RR : 20 RR : 20
kali/menit kali/menit kali/menit
65
S: S: S:
Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan
lebih nyaman. lebih nyaman. lebih nyaman.
O: O: O:
Obat sudah Obat sudah Obat sudah
diberikan ke klien diberikan ke klien diberikan ke klien
: : :
Inj. Ceftriaxon 2 Inj. Ceftriaxon 2 p.o cefadroxil 500
gr/24 jam gr/24 jam mg/12 jam
p.o ketorolak 30 p.o ketorolak 30 p.o asam
mg/8 jam mg/8 jam mefenamat 500
p.o asam p.o asam mg/8 jam
traneksamat 500 traneksamat 500 p.o asam
mg/8jam mg/8jam traneksamat 500
p.o vitamin c 500 p.o vitamin c 500 mg/8jam
mg/12 jam mg/12 jam p.o vitamin c 500
terapi yang terapi yang mg/12 jam
diberikan : diberikan : hentikan terapi
inf. RA 16 tpm inf. RA 16 tpm yang diberikan :
O2 3 lpm O2 3 lpm inf. RA 16 tpm
Inj. MgSO4 20% Inj. MgSO4 20% O2 3 lpm
4 gram/15 menit 1 gram/24 jam Inj. MgSO4 20%
Pelepasan kateter
urine
08.20 Mengajarkan 08.30 Mengajarkan 08.25 Memberikan
WIB relaksasi nafas WIB ambulasi dini WIB perawatan luka
dalam
S:
S: Klien mengatakan S:
Klien mengatakan skala nyeri Klien mengatakan
skala nyeri berkurang tidak ada keluhan
berkurang menjadi skala 1 O:
menjadi 2 O: Luka nampak
O: Klien sudah baik, luka tertutup
Klien mampu melakukan sempurna, luka
mempraktekan ambulasi dini. ditutup dengan
relaksasi nafas Klien mampu perban.
dalam melakukan Perawatan luka
aktivitas berjalan sudah diberikan.
08.30 Mengajarkan
WIB ambulasi dini
S:
Klien mengatakan
66
skala nyeri
berkurang
menjadi 2
O:
Klien sudah
melakukan
ambulasi dini.
Klien mampu
melakukan
gerakan di
ekstremitasnya
08.40 Memberikan
WIB posisi nyaman
S:
Klien mengatakan
merasa nyaman
O:
Klien sudah
diberikan posisi
nyaman
08.45 Mengajarkan
WIB klien untuk
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein
S:
Klien bersedia
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein
O:
Edukasi sudah
diberikan
08.50 Mengajarkan
WIB keluarga untuk
lapor kepada
perawat bila
muncul tanda
infeksi
S:
Keluarga
mengatakan
mengerti dan
paham
67
O:
Edukasi sudah
diberikan
4.7. Evaluasi
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas mengenai asuhan keperawatan pada klien
dengan Post Sectio Caesarea atas indikasi Pre-Eklamsia Berat di Ruang Mawar I
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta. Pembahasan pada bab ini
berisi tentang perbandingan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang
disajikan untuk membahas tujuan khusus pada klien 1 dan klien 2. Setiap temuan
perbedaan diuraikan dengan konsep. Isi pembahasan sesuai tujuan khusus yaitu
5.1. Pengkajian
klien, baik yang efektif optional maupun yang bermasalah. (Fauziah dan
Sutejo, 2012).
Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta terdiri dari data subjektif dan
data objektif. Data subjektif berupa identitas klien dan penanggung jawab,
70
71
keluhan utama yang sama yaitu klien mengatakan nyeri pada luka post SC.
Pada klien 1 nyeri yang dirasakan berupa nyeri bertambah ketika digerakan,
nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri bagian luka post SC, skala nyeri 4 dan
nyeri hilang timbul. Pada klien 2 yang dirasakan berupa nyeri bertambah
ketika digerakan, nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri bagian luka post SC,
tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 90 kali per menit, suhu 36,5 °C,
respiratory rate 20 kali per menit. Tanda-tanda vital untuk klien 2 berupa
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 90 kali per menit, suhu 36,5 °C,
yang sama antara klien 1 dan klien 2 yaitu dari pemeriksaan inspeksi terdapat
luka sayatan melintang sepanjang ±10 cm pada bagian perut kuadran III dan
IV. Pemeriksaan palpasi pada klien 1 dan klien 2 terdapat nyeri tekan area
post SC.
caesarea 1 kali pada tanggal 21.05.2017. sedangkan, klien 2 baru pertama kali
cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui
nyeri, namun setelah operasi selesai dan klien mulai sadar akan merasakan
nyeri pada bagian tubuh yang mengalami pembedahan. Nyeri yang dirasakan
ibu post SC berasal dari luka yang terdapat di perut (Sjamsuhidajat, 2005).
Nyeri yang dialami oleh klien 1 dan klien 2 selaras dengan teori yang
ada. Nyeri yang dialami oleh klien 1 dan klien 2 akan muncul setelah
setiap individu terkadang akan menilai nyeri yang berbeda meskipun mereka
atau membujur pada abdomen klien. Abdomen yang mengalami sayatan akan
infeksi.
diagnosa yang sama antara klien 1 dan klien 2, yaitu : nyeri akut berhubungan
73
Diagnosa keperawatan utama pada klien 1 dan klien 2 yaitu nyeri akut
didapatkan data dari klien 1 berupa data subjektif Ny.Y mengatakan nyeri
R :nyeri dibagian luka post SC kuadran III dan IV, S :skala 4, T :nyeri hilang
luka post SC kuadran III dan IV, S :skala 3, T :nyeri hilang timbul. Data
mengatasi nyerinya agar kebutuhan rasa nyaman klien terpenuhi dan jika
masalah tidak segera diatasi akan menggangu kondisi fisik khususnya dalam
untuk klien 1 dan klien 2 adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
fisik.
cidera fisik pada klien 1 dan klien 2 adalah setelah dilakukan tindakan
rasa nyaman setelah nyeri berkurang. Intervensi yang diberikan berupa kaji
riwayat nyeri, lokasi, frekuensi, durasi, intensitas dan skala nyeri, berikan
atau pantau TTV, berikan posisi yang nyaman, ajarkan ambulasi dini,
sesuai dengan teori NIC dan NOC, dengan menyesuaikan kondisi klien dan
komprehensif.
tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan
mengkaji riwayat nyeri, lokasi, frekuensi, durasi, intensitas dan skala nyeri,
analgetik.
luka post SC kuadran III dan IV, S :skala 4, T :nyeri hilang timbul. Data
implementasi hasil dirasaakan pada hari kedua data subjektif diketahui klien
seperti tertusuk-tusuk, R :nyeri dibagian luka post SC kuadran III dan IV, S
:skala 1, T :nyeri hilang timbul. Data objektif klien nampak sudah berjalan-
jalan di ruangan.
luka post SC kuadran III dan IV, S :skala 3, T :nyeri hilang timbul. Data
implementasi hasil dirasaakan pada hari kedua data subjektif diketahui klien
seperti tertusuk-tusuk, R :nyeri dibagian luka post SC kuadran III dan IV, S
:skala 1, T :nyeri hilang timbul. Data objektif klien nampak sudah berjalan-
jalan di ruangan.
nyeri pada klien post SC atas indikasi PEB adalah ambulasi dini. Ambulasi
prosedur yaitu setelah 6 jam pertama ibu dengan post sectio caesarea
dan tungkai bawah. Setelah 6-10 jam klien diharuskan untuk miring kanan-
kiri untuk mencegah trombosis dan trombo emboli. Setelah itu, ibu mulai
dapat duduk setelah 24 jam post sectio caesarea. Kemudian, secara bertahap
77
dapat mulai belajar berjalan secara perlahan dan perlu pengawasan (Puji, dkk,
2016).
ambulasi dini. Meskipun memiliki riwayat obstetri yang berbeda yaitu pada
skala nyeri menjadi skala 1. Hal ini, sesuai dengan jurnal yang berjudul “
Pengaruh Ambulasi Dini terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Post Sectio
Evaluasi yang dilakukan pada klien 1 dan klien 2 selama 3x24 jam
didapatkan hasil pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
fisik yaitu kedua klien sama – sama merasakan nyeri dengan P : nyeri
luka post SC kuadran III dan IV, S :skala 1, T :nyeri hilang timbul dan data
manfaat yang sama yaitu menurunkan intensitas nyeri. Tidak ada yang
yang diberikan pada rensponden juga sama, yang berbeda hanya pada lama
Hal ini sesuai dengan jurnal yang berjudul “ Pengaruh Ambulasi Dini
pada awal pengkajian yang masih tinggi atau sedang setelah dilakukan
6.1. Kesimpulan
1. Pengkajian
didapatkan keluhan utama yang sama yaitu klien mengatakan nyeri pada
luka post SC. Pada klien 1 nyeri yang dirasakan berupa nyeri bertambah
ketika digerakan, nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri bagian luka post SC,
skala nyeri 4 dan nyeri hilang timbul. Pada klien 2 yang dirasakan berupa
bagian luka post SC, skala nyeri 3 dan nyeri hilang timbul.
3. Intervensi keperawatan
dan klien 2 adalah kaji riwayat nyeri, lokasi, frekuensi, durasi, intensitas
imajinasi, massage, awasi atau pantau TTV, berikan posisi yang nyaman,
analgetik.
79
80
4. Implementasi keperawatan
jam pertama ibu dengan post sectio caesarea sebaiknya melakukan tirah
mencegah trombosis dan trombo emboli. Setelah itu, ibu mulai dapat
dapat mulai belajar berjalan secara perlahan dan perlu pengawasan (Puji,
dkk, 2016).
5. Evaluasi keperawatan
ambulasi dini adalah pada klien 1 dan klien 2 selama 3x24 jam
cidera fisik yaitu kedua klien sama – sama merasakan nyeri dengan P :
dibagian luka post SC kuadran III dan IV, S :skala 1, T :nyeri hilang
Perubahan yang terjadi pada klien 1 dan klien 2 selama perawatan yaitu
terletak pada skala nyeri yang awalnya klien 1 memiliki skala nyeri 4
81
6.2. Saran
Kusuma, H & Huda Nurarif, A. 2015. Handbook for Health Student. Yogyakarta:
Mediaction Publishing.
SD Negeri 1 Plupuh