A17. PKM RICHIE RIDGE - PT Pertamina Hulu Energi PDF
A17. PKM RICHIE RIDGE - PT Pertamina Hulu Energi PDF
2015
i
1) Barrel Oil Per Day, merupakan volume produksi minyak tiap hari
2) Million Standard Cubic Feet per Day, merupakan satuan produksi gas per hari 1
3) Plan of Development: Rencana Pengembangan Lapangan yang diajukan oleh kontraktor migas kepada Pemerintah.
4) Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi: Institusi pemerintah yang bertugas melaksanakan
pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama
Abstraksi
PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore ("PHE WMO”) adalah anak
perusahaan PT. Pertamina Hulu Energi ("PT. PHE"), bergerak di bidang eksplorasi dan produksi
migas, dan berlokasi di lepas pantai Pulau Madura. Sebagai tulang punggung PT. PHE, PHE
WMO dituntut untuk menaikkan produksi. Kenaikan produksi signifikan dapat diperoleh melalui
pengembangan lapangan migas.
Struktur geologi penghasil migas utama PHE WMO adalah JS-1 Ridge. Struktur ini
memiliki 6 lapangan penghasil migas potensial. Namun hanya 2 pengembangan lapangan yang
ekonomis, sementara 4 lainnya terbentur pengembalian investasi yang rendah sehingga tidak
5)
ekonomis (lapangan marjinal ). Penyebab utama keekonomian marjinal ini adalah kapasitas
fasilitas produksi eksisting terbatas yang menyebabkan kebutuhan investasi tinggi untuk
membangun fasilitas baru di setiap lapangan, serta konsep POD Basis yang membatasi
keekonomian tiap lapangan.
PC-Prove Richie Ridge berhasil menghidupkan keekonomian lapangan-lapangan
marjinal dengan konsep pengembangan lapangan terintegrasi. Value creation inovasi ini
mencapai Rp 1,4 Triliun (real) dan Rp. 1,1 Triliun (potensial).
5) Lapangan marjinal: Area yang memiliki potensi migas namun tidak direkomendasikan untuk diproduksikan karena tidak
menguntungkan.
2
6) Internal Rate of Return, merupakan sebuah indikator dari tingkat pengembalian dari suatu investasi.
Gambar 1.1 Wilayah Kerja WMO, Struktur JS-1 Ridge dan IRR Lapangan-Lapangannya
IRR lapangan PHE-7, PHE-6/12, PHE-29 dan PHE-44 berada di bawah kriteria nilai minimum
yang dikehendaki. Karena tidak memenuhi kriteria keekonomian, maka keempat lapangan
marjinal tersebut tidak layak untuk dikembangkan karena tidak memberikan keuntungan
yang diharapkan.
Apabila keempat lapangan marjinal tersebut tidak dikembangkan, maka:
7) 8)
1. Potensi produksi PHE WMO berkurang sebesar 12,4 MMBO dan 28,8 BCF
2. Potensi Nilai Aset PHE WMO yang hilang sebesar Rp 109,8 milyar.
7) Million Barrel of Oil, diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi volume minyak dalam juta barel.
8) Billion Cubic Feet, diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi volume gas dalam milyar kubik kaki.
3
Tabel 1.1 Sasaran (Aspek Q-C-D-HSSE-M) (lanjutan)
Panca Potensi
Kondisi Saat Ini Sasaran Perbaikan Potensi Manfaat
Mutu Kerugian
• Biaya investasi • Penghematan • Penghematan • Biaya investasi
total seluruh biaya investasi biaya investasi yang lebih
lapangan di JS-1 sebesar 10% (Rp sebesar 10% mahal.
Ridge bagian 627 milyar) untuk (Rp 627 milyar).
selatan meningkatkan
Cost mencapai Rp keekonomian. • Kehilangan
6,27 Triliun. potensi
• Tambahan Nilai • Tambahan Nilai penambahan
• Tambahan Nilai Aset senilai Rp Aset senilai Rp Nilai Aset
Aset senilai Rp 109,8 milyar dari 541,3 milyar. senilai Rp
431,5 milyar. lapangan marjinal 109,8 milyar.
Persetujuan POD Percepatan proses Percepatan perse- Kegiatan produk-
untuk 6 lapangan persetujuan POD tujuan POD akan si tertahan pro-
Delivery
membutuhkan untuk 6 lapangan mempercepat ses persetujuan
waktu 3 tahun. menjadi 1 tahun. kegiatan produksi. POD yang lama.
Enam pembuangan Sistem Kondisi Gangguan
HSSE limbah baru dari pembuangan limbah lingkungan yang lingkungan akibat
tiap-tiap lapangan yang lebih terkontrol tetap terjaga baik pembuangan
limbah.
Reputasi perusa- Mendongkrak Reputasi baik bagi Jika reputasi dan
haan sebagai ope- reputasi perusaha- perusahaan akan laju produksi
rator lapangan da- an sebagai operator meningkatkan perusahaan tidak
pat turun jika terjadi handal dengan ko- semangat kerja terjaga akan
Morale
penurunan produk- mersialisasi lapang- dan kepercayaan menurunkan
si atau jika ada la- an marjinal dan diri karyawan semangat
pangan yang tidak produksi yang karyawan.
dikomersialisasikan meningkat
4
Langkah 2 – Menetapkan Faktor-Faktor Penyebab
9) Production Sharing Contract, atau Kontrak Bagi Hasil diberikan oleh Pemerintah kepada kontraktor minyak dan gas, untuk mencari
10)
dan mengembangkan cadangan hidrokarbon di area tertentu sebelum berproduksi secara komersial.
Klasifikasi seluruh biaya sumur pengembangan sebagai kapital. Biaya sumur pengembangan terdiri atas biaya tangible (~15%) dan 5
intangible (~85%). Berdasarkan PSC kontrak WMO yang baru, biaya tangible dan intangible dianggap sebagai kapital, dimana
pengembalian biayanya diberikan secara bertahap selama 5 tahun.
Langkah 3 – Menentukan Penyebab Dominan
Akar Penyebab
Milyar
No Masalah Hasil Uji Lapangan (Actual Condition)
Rp
(Presumption)
6
Langkah 4 – Merencanakan Perbaikan
7
4.3 Persetujuan Atasan
Saran / Komentar
Menunda
Studi terkait rencana
Tidak ada peraturan pengembangan
Usulan POD Usulan POD
Pengajuan kontribusi migas untuk lapangan
Integrasi terkendala
POD produksi dari mendukung marjinal hingga
tidak aspek
terintegrasi. lapangan rencana ada perubahan
disetujui. legalitas.
marjinal. pengembangan signifikan dari
terintegrasi. sisi biaya dan
revenue.
8
Langkah 5– Melaksanakan Perbaikan
Tabel 5.1 Langkah – Langkah Perbaikan
No Tahapan Rincian Kegiatan Gambar Hasil PIC, Waktu & Tempat
1 Penentuan a) Finalisasi angka cadangan • Cadangan komersial • Poin a : Ginanjar Mahar, 1 -15 May
skenario komersial sebesar 15,8 MMBO & 2013, PHE Tower
pengembang b) Penentuan skenario 62,2 BCF • Poin b : Meutia N, 16 – 31 May
an lapangan pengembangan • 13 sumur 2013, PHE Tower
pengembangan, 3 sumur Monitoring oleh Tim PHE WMO
step out. (Manager Eksplorasi & Eksploitasi)
• 6 platform produksi dan 1 serta SKK Migas.
processing platform
(CPP-2).
2 Penentuan a) Penentuan jadwal • Jadwal proyek sesuai • Poin a : Fitrah D, 16 – 31 May
desain pelaksanaan proyek fasilitas dengan skenario 2013, PHE Tower
fasilitas permukaan pengembangan • Poin b : Satrio M, 16 – 31 May
produksi b) Penentuan desain fasilitas lapangan 2013, PHE Tower
produksi terintegrasi 6WHP & • Spesifikasi & perkiraan Monitoring oleh Tim PHE WMO
CPP-2 biaya pembangunan (Manager Project) serta SKK Migas.
6WHP & CPP-2
3 Penyusunan a.) Perhitungan keekonomian • POD Integrasi memiliki • Poin a : M. Bisri, 1 – 15 Jun 2013,
Dokumen tiap-tiap lapangan dan NPV sebesar Rp 983,6 PHE Tower
POD Integrasi terintegrasi milyar dan IRR 19.4% • Poin b : Mada Vibrary, 1 - 30 Jun
b.) Konsolidasi Dokumen POD • Dokumen POD 2013, PHE Tower
Monitoring oleh PHE WMO (VP Eks-
plorasi & Eksploitasi) & SKK Migas.
4 Pengajuan a) Pengajuan dokumen POD Persetujuan POD Integrasi I • Poin a: Imelda P, 1 Jul – 24 Jul
Dokumen Integrasi melalui surat SKK Migas No. 2013, SKK Migas
POD Integrasi b) Rapat koordinasi dengan 0871/SKKO0000/2013/S1 • Poin b : Imelda P, 25 Jul – 23 Oct
SKK Migas mengenai (lampiran-14) 2013, SKK Migas
Pengajuan POD Terintegrasi Monitoring oleh PHE WMO (VP Eks-
plorasi & Eksploitasi) & SKK Migas.
Catatan: Pemantauan proses perbaikan dilakukan dalam rapat koordinasi internal dan eksternal bersama SKK Migas (lampiran 13).
Langkah 6– Evaluasi Hasil
6.1 Evaluasi Hasil Sebelum dan Sesudah Perbaikan
Setelah dilakukan langkah perbaikan, akar penyebab dominan, yakni kapasitas fasilitas produksi
eksisting yang terbatas dan ketentuan POD Basis dapat diatasi (Gambar 6.1). Pengembangan
terintegrasi menghemat biaya Rp 840,4 milyar dan mendongkrak keekonomian (Lampiran 17).
POD Integrasi memiliki IRR sebesar 19,4%, lebih tinggi dari nilai minimum keekonomian yang
sebesar 14%. Dengan demikian, keempat lapangan marjinal dapat dikomersialisasikan.
PC-Prove Richie Ridge melakukan proses evaluasi sekitar 8 bulan untuk memastikan pencapaian
KPI tahun 2013 melalui validasi angka cadangan dari Komite Cadangan Hulu (KCH) Pertamina
serta persetujuan FID (Final Investment Decision) dari Pertamina (Persero). Persetujuan POD
memberikan tambahan reserves yang signifikan bagi portofolio WMO, yakni 57.8 MMBO & 160
BCF. Angka tersebut telah divalidasi oleh KCH Pertamina (Lampiran-19). Pada tahun 2014, PHE
WMO memberikan kontribusi sebesar 26.75% terhadap penambahan reserves PHE.
Persetujuan investasi POD Integrasi diperoleh dari Pertamina (Persero) melalui dokumen FID
(Final Investment Decision) No.R015/R10000/2014-S0 tanggal 1 Juli 2014 (Lampiran-15).
10
6.2. Analisa Keekonomian (Value Creation) & Validasi Pihak Keuangan
Pengembangan lapangan terintegrasi memberikan penghematan sebesar Rp. 840,4 milyar.
Komersialisasi lapangan marjinal menambah nilai aset PHE sebesar Rp 109,8 milyar. Optimisasi
pengembangan lapangan menaikkan nilai aset sebesar Rp 442,3 milyar. Sehingga total real value
creation mencapai Rp 1.392,5 milyar. Inovasi ini juga memiliki potensi tambahan value creation
sebesar Rp. 1.102 milyar. Dengan demikian, total value creation adalah sebesar Rp. 2.494 milyar.
Gambar 6.4 Penambahan Nilai Aset PHE WMO & Value Creation
Pemerintah melalui SKK Migas menyetujui POD Integrasi. Hal ini membuktikan bahwa konsep
pengembangan lapangan terintegrasi berhasil menghidupkan keekonomian lapangan-lapangan
marjinal di JS-1 Ridge WMO. Hal ini diterapkan secara berkelanjutan dalam pengembangan
berikut-nya di WMO dan dijadikan model bagi beberapa Anak Perusahaan Pertamina lainnya. PHE
WMO merupakan pionir dalam pengembangan lapangan secara terintegrasi di Wilayah Kerja
yang menganut POD Basis. Lebih jauh, konsep ini tidak hanya menghidupkan lapangan marjinal
tapi juga dapat meningkatkan nilai aset dari pengembangan lapangan melalui proses optimisasi.
11
Aspek Sasaran Awal Hasil Dampak Positif
• Tambahan nilai aset • Tambahan nilai aset sebe- • Nilai aset di Area JS-
senilai Rp 109,8 milyar sar Rp 109,8 milyar dari la- 1 Ridge bagian
Cost dari lapangan- pangan–lapangan marjinal selatan naik dari Rp
(lanjutan) dan Rp 442,3 milyar dari
lapangan marjinal 431,5 milyar menjadi
integrasi skenario
pengembangan lapangan. Rp 983,6 milyar
12
Internal: R. Gunung Sardjono Hadi (Direktur Utama PHE):
“Selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada teman-teman PKM Richie Ridge dari
PHE WMO yang mengambil kajian mengenai usulan pengembangan lapangan secara terintegrasi
dari beberapa lapangan kecil. Dengan konsep ini PHE WMO menciptakan nilai tambah atau value
creation sebesar $ 146,6 juta (Rp 1.392,5 milyar). Hal ini merupakan hal yang sangat positif dan
memberikan kontribusi besar bagi PHE dan Pertamina Persero. Saya berharap konsep ini dapat
menjadi contoh bagi AP lainnya di lingkungan PHE. Semoga PKM Richie Ridge dapat memberikan
kesuksesan dan menjadi yang terbaik di lingkungan Hulu, Persero, nasional dan internasional.”
Langkah 7-Standarisasi
Agar dapat diterapkan di wilayah kerja yang lain, PC-Prove Richie Ridge melakukan standarisasi
berupa TKO Penyusunan POD Terintegrasi No:PHEWMO/COMM/XXX/J/STK/2014/B003
mengenai Tata Cara Penyusunan POD Secara Terintegrasi (Lampiran-5).
Standard Input
• Beberapa lapangan minyak dan gas yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
• Beberapa lapangan minyak dan gas yang lokasinya terpisah.
• Beberapa lapangan perlu dikembangkan dalam waktu bersamaan.
Standard Proses
• Penentuan angka cadangan.
i
• Penentuan skenario pengembangan lapangan.
• Penentuan desain fasilitas produksi.
• Perhitungan keekonomian pengembangan lapangan.
• Penyusunan dan pengajuan dokumen pengembangan lapangan.
Standard Hasil
• Pengembangan lapangan yang diusulkan layak secara teknis.
• Keekonomian pengembangan lapangan memiliki IRR yang lebih baik daripada
pengembangan parsial dan/atau di atas kriteria minimum keekonomian
• Pengembangan lapangan disetujui oleh pihak yang memiliki otoritas
13