Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ILMIAH

KEBIASAAN BOLOS DIKALANGAN MURID SMPI AL-AZHAR 11 SERANG

Disusun oleh :
1. Muhammad Rezki Nugraha
2. Naufal Razan Al-Mubarak
Kelas 9 E

Pembimbing : Ratu iif syifa

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM AL AZHAR 11 SERANG


Jl.Tb. Ma’mun No. 17 Kaujon Serang 42116
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah yang berjudul “Kebiasaan Bolos Di Kalangan Murid SMPI


Al-Azhar 11 Serang” ini telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Serang, April 2017


Pembimbing
No Aspek Penilaian Skor Nilai
1 Ketepatan Waktu
2 Kelengkapan
3 Kebahasaan
4 Isi
Jumlah Skor
Ratu iif syifa s.pd

i
KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang kami buat.

Syukur alhamdulilah kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ini untuk


memenuhi tugas pelajaran Bahasa Indonesia. Tak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan karunia serta hidayah-Nya.
2. Keluarga yang telah mendukung dalam penyusunan karya ilmiah ini.
3. Ibu Ratu Iif Syifa S.PD selaku guru pembimbing mata pelajaran Bahasa
Indonesia
4. Teman-teman yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan laporan
penelitian ini.

Karya tulis ilmiah ini kami tulis sebagai tugas ujian praktek bahasa
indonesia. Semoga karya tulis ilmiah ini bisa bermanfaat untuk orang orang
yang disekitar kami.

Akhir kata. Kami berharap semoga karya ilmiah tentang kebiasaan bolos
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................iii

BAB 1 (pendahuluan)

1.1 latar belakang ....................................................................1


1.2 rumusan masalah ...............................................................1-2
1.3 tujuan penelitian ................................................................2
1.4 metode penelitian ..............................................................2
1.5 manfaat peenelitian ............................................................2
1.6 sistematika penelitian ........................................................2-3
BAB 2 (pembahasan)

2.1 landasan istilah ....................................................................4


2.2 pembahasan .......................................................................4-6
BAB 3 (penutup)

3.1 kesimpulan .........................................................................7


3.2 saran ...................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Kenakalan siswa merupakan suatu bentuk perilaku siswa yang


menyimpang dari aturan sekolah. Kenakalan siswa banyak macamnya. Salah
satunya ialah membolos atau masuk tidak teratur. Membolos disebut kenakalan
remaja karena membolos sudah merupakan perilaku yang mencerminkan telah
melanggar aturan sekolah.

Kata “BOLOS” sangat populer dikalangan pelajar atau siswa baik di


sekolah dasar atau di tingkat menengah. Dari beberapa survei, jumlah siswa
yang membolos pada jam efektif sekolah hanya sedikit dibandingkan dari
jumlah siswa yang tidak membolos, terlepas sekecil apapun dari jumlah tersebut
harus menjadi perhatian bagi institusi yang bernama sekolah, karena apabila
disikapi dengan cuek, tidak tertutup kemungkinan yang kecil akan menjadi
besar dan menjelma menjadi bola salju liar yang akan terus menggelinding
hinggga jumlah siswa yang membolos sekolah akan terus meningkat.

Perilaku membolos sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi bagi
banyak pelajar. Setidaknya bagi mereka yang pernah mengenyam pendidikan.
Hal ini disebabkan kerena perilaku membolos itu sendiri telah ada sejak dulu.

Tindakan membolos dikedepankan sebagai sebuah jawaban atas kejenuhan


yang sering dialami oleh banyak siswa terhadap kurikulum sekolah. Buntutnya
memang akan menjadi fenomena yang jelas - jelas akan mencoreng lembaga
persekolahan itu sendiri. Tidak hanya di kota - kota besar saja siswa yang
terlihat sering membolos, bahkan sekolah yang letaknya di daerah - daerah pun
prilaku membolos sudah menjadi kegemaran.

Banyak siswa yang sering membolos bukan hanya di sekolah - sekolah


tertentu saja tetapi banyak sekolah mengalami hal yang sama. Hal ini
disebabkan oleh faktor - faktor internal dan faktor - faktor eksternal dari anak
itu sendiri. Faktor eksternal yang kadang kala menjadikan alasan membolos
adalah mata pelajaran yang tidak diminati atau tidak disenangi. . Tentu saja
sistem pendidikan yang ketat tanpa diimbangi dengan pola pengajaran yang
sifatnya 'menyejukkan' membuat anak tidak lagi betah di sekolah. Mereka yang
tidak tahan itulah yang kemudian mencari pelarian dengan membolos, walaupun
secara tidak langsung hal seperti ini sebenarnya bukan merupakan suatu
jawaban yang baik. Hal ini dapat dibuktikan bahwa siswa yang suka membolos
seringkali menjadi ikut serta terlibat pada hal - hal yang cenderung merugikan.
Betapa seriusnya perilaku membolos ini perlu mendapat perhatian penuh
dari berbagai pihak. Bukan saja hanya perhatian yang berasal dari pihak
sekolah, melainkan juga perhatian yang berasal dari orang tua, teman maupun
pemerintah. Perilaku membolos sangat merugikan dan bahkan bisa saja menjadi
sumber masalah baru. Apabila hal ini terus menerus dibiarkan berlalu, maka
yang bertanggung jawab atas semua ini bukan saja dari siswa itu sendiri
melainkan dari pihak sekolah ataupun guru yang menjadi orang tua di sekolah
juga akan ikut menangungnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini ialah :

1.2.1 Seberapa sering murid SMP islam al-azhar 11 serang membolos


1.2.2 Kapan murid SMP islam al-azhar 11 serang membolos
1.2.3 Dari mana murid SMP islam al-azhar 11 serang mengetahui bolos
1.2.4 Berapa kali murid SMP islam al-azhar membolos dalam seminggu
1.2.5 Apa alasan murid SMP islam al-azhar 11 serang membolos
1.2.6 Apakah murid SMP islam al-azhar 11 mengetahui dampak bolos

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penulisan dari makalah ini


adalah:

1 . Untuk menjelaskan pengertian dari membolos.


2. Untuk mengetahui apa saja faktor - faktor yang menjadi penyebab
siswa membolos.
3. Untuk mengetahui dampak atau akibat yang akan ditimbulkan pada siswa
yang suka membolos.
4. mengatasi siswa yang suka membolos
5. untuk menyelesaikan tugas ujian praktek bahasa indonesia
1.4 metode penelitian
Metode penelitian kami memakai system pembagian angket sejumlah 6
yang dibagikan secara berurut kepada setiap kelas 9 di SMP al-azhar 11 di
lingkungan kami.

1.5 manfaat penelitian


Penelitian kami harapkan bermanfaat bagi para pembaca agar tidak
meniru permasalahan yang kami bahas.

1.6 sistematika penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


1.2 rumusan masalah
1.3 tujuan masalah
1.4 metode penelitian
1.5 Manfaat penelitian
1.6 sistematika penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 landasan istilah
2.2 pembahasan
BAB III PENUTUP
3.1kesimpulan
3.2 saran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 landasan istilah
perilaku yang dikenal dengan istilah truancy ini dilakukan dengan cara, siswa
tetap pergi dari rumah pada pagi hari dengan berseragam, tetapi mereka tidak
berada di sekolah. Perilaku ini umumnya ditemukan pada remaja mulai tingkat
pendidikan SMP.

Sedangkan menurut Ridlowi (2009) membolos dapat diartikan sebagai perilaku


siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak tepat. Atau bisa juga
dikatakan ketidak hadiran tanpa alasan yang jelas.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku membolos adalah


perilaku siswa yang tidak masuk sekolah atau tidak mengikuti pelajaran tanpa
alasan atau dengan alasan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.

2.2 pembahasan

Faktor Remaja Membolos

Salah satu faktor penyebab perilaku membolos adalah terkait dengan masalah
kenakalan remaja secara umum. Perilaku tersebut tergolong perilaku yang tidak
adaptif sehingga harus ditangani secara serius. Penanganan dapat dilakukan
dengan terlebih dahulu mengetahui faktor penyebab munculnya perilaku
membolos tersebut.

Faktor pendukung munculnya perilaku membolos sekolah pada remaja ini dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1. Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang berisiko meningkatkan munculnya perilaku membolos
pada remaja antara lain kebijakan mengenai pembolosan yang tidak konsisten,
interaksi yang minim antara orang tua siswa dengan pihak sekolah, guru-guru
yang tidak suportif, atau tugas-tugas sekolah yang kurang menantang bagi
siswa.
2. Faktor Personal
Misalnya terkait dengan menurunnya motivasi atau hilangnya minat akademik
siswa, kondisi ketinggalan pelajaran, atau karena kenakalan remaja seperti
konsumsi alkohol dan minuman keras.5
3. Faktor Keluarga
Meliputi pola asuh orang tua atau kurangnya partisipasi orang tua dalam
pendidikan anak (Kearney, 2001).

Menurut Gunarsa (2002), faktor penyebab anak absent dan tidak ke sekolah
dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:

1. Sebab dari Dalam Diri Anak itu Sendiri


 Pada umumnya anak tidak ke sekolah karena sakit
 Ketidakmampuan anak dalam mengikuti pelajaran di sekolah
 Kemampuan intelektual yang tarafnya lebih tinggi dari teman-temannya
 Dari banyaknya kasus di sekolah, ternyata faktor pada anak yaitu
kekurangan motivasi belajar yang jelas mempengaruhi anak

2. Sebab dari Luar Anak


a. Keluarga
 Keadaan Keluarga --> Keadaan keluarga tidak selalu memudahkan anak
didik dalam menggunakan waktu untuk belajar sekehendak hatinya.
Banyak keluarga yang masih memerlukan bantuan anak-anaknya untuk
melaksanakan tugas-tugas di rumah, bahkan tidak jarang pula terlihat ada
anak didik yang membantu orang tuanya mencari nafkah.
 Sikap Orang Tua --> Sikap orang tua yang masa bodoh terhadap sekolah,
yang tentunya kurang membantu mendorong anak untuk hadir ke
sekolah. Orang tua dengan mudah memberi surat keterangan sakit ke
sekolah, padahal anak membolos untuk menghindari ulangan.
b. Sekolah
 Hubungan anak dengan sekolah dapat dilihat dari anak-anak lain yang
menyebabkan ia tidak senang di sekolah, lalu membolos.
 Anak tidak senang ke sekolah karena tidak senang dengan gurunya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab perilaku
membolos siswa tidak hanya berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal)
melainkan dapat juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti lingkungan
sekolah dan keluarga.
BAB III

3.1 KESIMPULAN

Membolos merupakan salah satu kenakalan siswa yang dalam penanganannya


perlu perhatian yang serius. Memang tidak sepenuhnya kegiatan membolos
dapat dihilangkan, tetapi usaha untuk meminimalisir tetap ada.
Melalui program BK, pihak sekolah berupaya mencari solusi bagi mereka yang
suka membolos. Karena membolos terkait berbagai faktor, maka dalam
penyelesaiannya tidaklah mudah. Oleh karena itu pihak sekolah juga
mengikutsertakan orang tua.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah (dalam hal ini BK)
dan orang tua siswa, permasalah membolos siswa diharapkan dapat diselesaikan
sehingga tidak menjalar kepada siswa lainnya.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya karya ilmiah ini, para pembaca bisa lebih
mengetahui tentang cara menanggulangi Perilaku siswa yang suka membolos
yang kerap dilakukan para siswa sekolah.

Anda mungkin juga menyukai