Anda di halaman 1dari 2

Metode pengendalian vektor terpadu(PVT)

Pengendalian vektor terpadu merupakan kegiatan terpadu dalam pengendalian vektor


sesuai dengan langkah langkah kegiatan menggunakan satu atau kombinasi beberapa metode.
Beberapa metode pengendalian vektor sebagai berikut:

a) Metode pengendalian lingkungan, merupakan cara terbaik untuk mengontrol arthopoda


karena hasilnya dapat bersifat permanen. Contoh, membersihkan tempat tempat hidup
arthopoda. Metode pengendalian lingkungan terbagi atas dua cara yaitu:
 Perubahan lingkungan hidup (enviromental management) sehingga vektor tidak
mungkin hidup dan berkembang biak.
 Manipulasi lingkungan hidup (enviromental manipulation), sehingga tidak
memungkinkan berkembang biak dengan baik.
b) Metode pengendalian fisik dan mekanis adalah upaya upaya untuk mencegah,
mengurangi,menghilangkan habitat perkembangbiakkan dan populasi vektor secara fisik
dan mekanik. Contohnya:
 Modifikasi dan manipulasi lingkungan tempat perindukan (3M, pembersihan
lumut, penanaman bakau, pengeringan, pengaliran atau drainase dan lain lain)
 Pemasangan kelambu
 Memakai baju lengan panjang
 Pemasangan kawar kasa
c) Metode pengendalian dengan menggunakan agen biotik. Pengendalian ini ditujukan
untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pemakaian inteksida yang berasal dari
bahan bahan beracun. Cara yang dilakukan dengan memanfaatkan tumbuh tumbuhan atau
hewan parasite,predator, maupun kuman pathogrn terhadap vektor. Misalnya:
 Predator pemakaian jentik (ikan, mina, padi, dan lain lain)
 Bakteri, virus, dan fungsi
 Manipulasi gen (penggunaan jantan mandul dan lain-lain)
d) Metode pengendalian secara kimia:
 Surface spray
 Kelambu berinteksida
 Larvasida
 Space spray (pengkabutan panas/fogging dan dingin/ULV)
 Inteksida rumah tangga (penggunaan repelen, anti nyamuk bakar, liquid, vaporizer,
paper, vapolizer, materasol)
e) Metode lainnya, ialah:
 Perbaikan sanitasi: bertujuan menghilangkan sumber sumber makanan(food
preferences),tempat perindukan(breeding places),dan tempat tinggal(resting place)
yang dibutuhkan vektor.
 Peraturan perundangan: mengatur permasalahan yang menyangkut usaha
karantina,pengawasan impor-ekspor,pemusnahan bahan makanan atau produk
yang telah rusak karena vektor dan sebagainya.
 Pencegahan (prevention): menjaga populasi vektor tetap pada suatu tingkat tertentu
dan tidak menimbulkan masalah.
 Penekanan (suppression): menekan dan mengurangi tingkat populasinya.
 Pembasmian (eradication): membasmi dan memusnahkan vektor yang menyerang
daerah atau wilayah tertentu secara keseluruhan.1

1
Oksfriani Jufri Sumampoue, Pemberantasan Penyakit Menular, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017) hlm. 83-84.

Anda mungkin juga menyukai