c. Pengendalian biologi
Pengendalian biologi ditujukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pemakaian
insektisida yang berasal dari bahan-bahan beracun.Contoh pendekatan ini adalah pemeliharaan
ikan.
d. Pengendalian genetik
Dalam pendekatan ini, ada beberapa teknik yang dapat digunakan, di antaranya setril technique,
citoplasmic incompatibility, dan choromosomal translocation.4
Berikut beberapa teknik pengendalian yang dapat diterapkan pada masing-masing arthropoda.
Pengendalian Nyamuk5
Didalam upaya pengendalian nyamuk, beberapa metode yang digunakan, antara lain
i.
tindakan anti larva, tindakan terhadap nyamuk dewasa, dan tindakan twwerhadap gigita
nyamuk. Untuk tindakan anti larva, metode berikut ini dapat diterapkan:
1. Pengendalian lingkungan
2. Pengendalian kimia
Pengendalian kimia dapat dilaksanakan dengan menggunakan mineral oils; paris
green; insektisida sintesis, misalnya fenthion; cholorpyrofos; abate; damalathion.
3. Pengendalian biologi
Sementara itu, didalam upaya pengendalian terhadap nyamuk dewasa, beberapa metode
dibawah ini dapat dilakukan.
1. Residual sprays
2. Space sprays
Penyemprotan ruang ini dapat mengunakan ekstrak pyrethrum taupun residual
insektisida.
3. Pengendalian genetik
Cara-cara untuk melakukan pengendalian genetik diantaranya steril male
technique;cytoplasmic incomoatibility; chromosom translocation; dan sex
4 Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam.
2010. Jakarta : Penerbit Kencana. hal 127
5 Idem hal 128-129
distortion.
Untuk pengendalian nymuk dewasa, dapat dilakuan tindakan-tindakan berikut ini.
1) Pemasangan mosquito net (kelambu)
2) Pelaksanaan screening
3) Penggunaan repellent(kimia)
Repellent (penolak nyamuk) yang digunakan dapat mengandung zat kimia berikut:
diethyltoluamide, indalon, atau dimethyl karbote
Pengendalian Lalat Rumah6
ii.
Didalam upaya pengendalain lalat rumah (housefly), beberapa metode berikut dapat
dilakukan diantranya, pengendalian lingkungan, pengendalian insektisida,fly papers,
perlindungan tehadap lalat, dan pendidikan kesehatan. Berkaitan dengan pengendalian
yang menggunakan insektisida, teknik-teknik berikut inidapat digunakan, yaitu.:
1) Residual sprays
Bahan kimia yang dipakai dalam penyemprotan residual, antra lain DDT 5%,
methoxchlor 5%, lindane 0,5%, dan chlodane 2,5%.
2) Baits
Untuk bait, bahan kimia yang dipakai, antara lain diazinon, malathion, dan
dichlorvos.
3) Cords and ribbons
Cords dan ribbon dapat mengandung bahan diazon,fenthion, atau dimethoate
4) Space sprays
Didalam metode penyemprotan ruang, dapat digunakan pyrethrine, DDT, atau BHC.
5) Larvacid
Untuk larvasida, bahan kimia yang dapat dipakai, antara lain diazinon
0,5%,dichlorvos 2%, atau dimethoate.
iii.
Pengendalian Skabies
Penyebaran penyakit skabies dapat dikendaliakn melalui penggunaan bahan-bahan kimia,
antra lain benazly benzoate 25%, BHC 0,5%-10%, tetmosol 5%, dan sulfur ointment
2,5%-10%.
vii.
Pengendalian Pinjal
Untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh pinjal(fleas), maka perlu
dilakukan tindakan pengendalian terhadap arthropoda tersebut. Upaya yang dapat
dilakukan, antara lain melalui penggunaan insektisida, dalam hal ini DDT, Diazinon 2%,
Malathion 5%; penggunaan repllent (misalnya, diethyl toluamide dan benzyl benzoate);
dan pengendalian terhadap hewan pengerat (rodent).10
viii.
ix.
Pengendalian Cyclops
Untuk mengendalikan populasi cyclops, tiga metode berikut dapatdilakukan
pengendalian fisik melalui penyaringan dan pemasakan air (mineral sampai mencapai
suhu 600C); pengendalian kimia, yaitu dengan mengunakan khlorine 5ppm, lime (batu
kapur), dan abate (1 mg/liter), dan pengendalian biologis, yaitu melaluipemeliharaan
ikan.12
4 . Memilih pestisida
5 . Menentukan cara aplikasinya.
14 Idem 133
III.
b . Konsentrasi Insektisida
Terbagi tiga:
1 . Konsentrasi bahan aktif
2 . Konsentrasi formulasi
3 . Konsentrasi larutan atau konsentrasi insektisida.
c. Alat Semprot
15 Idem 135-136
Taksonomi Insektisida16
Insektisida yang digunakan untuk kesehatan masyarakat dapat dibagi dalam kelompok sebgai
berikut:
a . Mineral, misalnya : minyak tanah, solar, belerang dan boraks.
b . Botanicl, misalnya : Pyrehtrum, Rotenone,Allethrin, Dimetrin, Resmethrin. Disukai karena
tidak menimbulkan residu yang toksis.
c . Chlorined hydrocarbon, misalnya : DDT, Metoxychlor, BHC.
d . Organophosphate, misalnya : Abate, Malathion, Chlorphyrifos.
e . Carbamate, misalnya : propoxure, carbaryl, dimetilen, mobam, landrim merupakan suplemen
bagi organoposphat.
f . Fumigant, misalnya naphthalene, paradichalorobenzene, HCN, metal methylbromide adalah
bahan kimia ytang mudah menguap da uapnya masuk ke tubuh vector melalui pori pernapasan
dan melalui permukaan tubuh.
Beberapa insektisida yang penting dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a ) Kelompok mineral
Minyak memiliki bagian yang toksik dan mudah menguap yang dapat menembus trachea
pada larva dan pupa dan menghasilkan pengaruh anesthesia. Minyak juga memiliki bagian
yang tidak memiliki efek toksik langsung,yang kurang menguap,namun menghambat
pernapasan secara mekanis.
b ) Kelompok botanical
Mempunyai tiga elemen, yakni karbon,hydrogen,dan oksigen.Mereka tidak mempunyai
elemen chlorine seperti halnya chlorinated hydrocarbon.
16 Idem 137-142
DAFTAR PUSTAKA