memperoleh data sebaga base line, dengan mendekatkantermometer digital ke dalam rektum sebelum penyuntikan induktor panas. Suhu rektal normal dari masing-masing tikus dicatat sebelum pemberian obat.
Mencit di diamkan selama 5 menit
kemudian di injeksikan larutan pepton 12.5% dengan dosis 1 mL/ 200 gram BB tikus secara subkutan pada tengkuk tikus. Setelah di injeksi,tengkuk diurut untuk memicu penyebaran larutan dalam kulit. Suhu penelitian dijaga 22-24OC. 30 menit setelah pemberian larutan pepton 12.5% dilakukan pengukuran suhu tubuh tikus kembali (t1).Termometer digital didekatkan pada rectum tikus dan dicatat suhunya. Ukur selisih suhu.
Setelah pengukuran suhu t1, tikus
diberikan sediaan paracetamol secara oral 1% dari berat badan tikus.
Setelah 30 menit pemberian obat
paracetamol, ukur kembali suhu rektal tikus sebagai t2. Lalu ukur selisih suhu. Lakukan sampai diperoleh suhu t3.
Tabelkan hasil pengamatan yang
diperoleh,suhu tubuh sebelum dan sesudah pemberian antipiretik dikaitkan dengan waktu setelah pemberian obat.
Buatlahkurvasuhutubuhtikusdarihasilpen gamatandan data yang di perolehsecarastatistik.