Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Photon Vol. 7 No.

2, Mei 2017

GAMBARAN PEMAKAIAN DIAPERS SEKALI PAKAI PADA ANAK USIA


PRASEKOLAH

Ns. Lita

PSIK STIKes Hang Tuah Pekanbaru


Email: lita_0824@yahoo.com

ABSTRACT
This study is to identify the picture of the use of disposable diapers in children aged prasekolah. Desain used in this
study is a simple descriptive with cross sectional approach. A sample of 57 people at Tk Az-Zuhra village Pekanbaru
Simpang Tiga. The analysis used is a univariate analysis with frequency distribution. The results of this study found
that the average age is 30.56 years old mother, the mother's last majority of education is higher education (50.9%),
most of the work mothers are housewives (43.9%), the economic status of many with moderate status (54.4%). Most
were female gender (57.9%), the average age was 48.14 months and age started using diapers 7.84 a month, and
impaired skin as much as 36.8%. From the research results are expected to improve the mother's knowledge about
the impact of using diapers to preschoolers who are at Tk Az-Zuhra village Pekanbaru Simpang Tiga.

Key word : diapers, kids.

1. PENDAHULUAN hidupnya. Di Indonesia yang memiliki penduduk


Anak usia Prasekolah adalah usia 3-5 tahun 220-240 juta jiwa, maka setidaknya ada 22 juta
dimana pada masa ini, petunjuk bimbingan tetap balita di Indonesia, dan 1/3 dari jumlah bayi di
diperlukan walaupun kesulitannya lebih sedikit Indonesia mengalami ruam popok. Penggunaan
dibandingkan tahun sebelumnya, usia prasekolah diapers dapat menyebabkan berbagai macam
atau masa kanak-kanak memiliki perkembangan permasalahan, diantaranya seperti yang
biologis, psikososial, perkembangan kognitif, dikatakan oleh Susilaningrum (2013) adalah
moral, spiritual, citra tubuh, dan sosial yang akan ruam popok, kerusakan kulit atau iritasi.
mempengaruhi tumbuh kembang anak yang Pemakaian diapers menyebabkan gumpalan di
seharusnya umur prasekolah sudah bisa antara tungkai yang berpotensi memperlebar
melepaskan diapers (Susilaningrum, 2013). jarak diantara tungkai tersebut. Hal ini dapat
Popok atau diapers sekali pakai menjadi disimpulkan bahwa pemakaian diapers pada anak
pilihan yang paling populer bagi orang tua karena mempengaruhi gaya berjalan anak, yaitu
popok mudah di gunakan, tidak harus mengangkang. Wong (2008) juga mengatakan
mencucinya, tanpa memikirkan efek samping bahwa dampak lain penggunaan diapers adalah
yang akan terjadi termasuk bakteri dan jamur, dermatitis yang disebabkan oleh kontak yang
disamping itu juga terdapat bahan kimia yang lama dan berulang dengan iritan seperti urine,
menyebabkan kemerahan karena kondisi yang feses dan gesekan.
lembab dan tersedianya faktor pendukung
kehidupan jamur yang menyebabkan timbulnya 2. METODOLOGI PENELITIAN
gangguan kesehatan anak, di sebabkan diapers Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
yang tidak steril atau kekeliruan dalam deskriptif sederhana dengan desain Cross-
penggunaannya (William, 2014). Sectional.Penelitian ini bertujuan untuk
Sharhanis, A., Turn, CJ., McLaughry, E., mengetahui gambaran pemakaian diapers sekali
Hartin, K., Hayes, M. (2011) mengemukakan pakai pada usia prasekolah di Simpang Tiga
bahwa bayi di Amerika menghabiskan sekitar 2,5 Pekanbaru. Pengambilan sampel dalam
tahun menggunakan diapers dan rata-rata penelitian ini menggunakan rumus sebagai
menggunakan 4 buah diapers per hari, 1500 berikut:
diapers per tahun, dan 3796 diapers sepanjang

FMIPA-UMRI 47
Vol. 7 No.2, Mei 2017 Jurnal Photon

𝑁 𝑁
𝑛= 𝑛=
1 + 𝑁(d)2 1 + 𝑁(d)2
Keterangan: 133
𝑛= 1+133 (0.1)2
n = Besar Populasi
133
N =Besar Sampel 𝑛 =
D = Tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (0,1) 1 + 133 (0,01)
133
𝑛=
1 + 1,33
133
𝑛 = 2,33
𝑛 = 57,08 (57 orang)

Jumlah sampel untuk tiap-tiap kelas TK di Katego


N %
Me Med Mo
SD
M M
peroleh dengan menggunakan rumussebagai ri an ian dus in ax
Usia 5 1 48, 48 48 0,7 36 60
berikut:
Anak 7 0 14 89
𝑁𝑖 × 𝑛 0
𝑁𝑖 =
𝑁 Usia 5 1 7,8 8 8 2,3 3 13
Keterangan: mulai 7 0 4 36
ni = Besaran sampel tiap kelas menggu 0
N = Populasi keseluruhan nakan
diapers
Ni = Populasi tiap kelas
Jumlah sampel masing-masing kelas yang
Hasil penelitian ini didapatkan didapatkan
diteliti di Tk Az-zuhra simpang tiga Pekanbaru.
bahwa rata-rata (mean) usia ibu adalah 30,56
No Kelas Rumus Jumlah
25 × 57 tahun, dengan usia termuda 24 tahun dan usia
𝑛𝑖 = tertua 41 tahun, rata-rata usia anak saat penelitian
1 A 133 11
= 10,7 adalah 48,14 tahun dengan usia usia termuda 36
𝑛𝑖 =
2 B 27 ×57 11 bulan dan tertua adalah 60 bulan. Selanjutnnya.
= 11,57
133 rata-rata usia anak mulai menggunakan diapers
𝑛𝑖 = adalah 7,84 bulan dengan usia terendah 3 bulan
3 C 27 ×57 12
= 11,57 dan tertinggi 13 bulan.
133
27 × 57
𝑛𝑖 =
4 D 133 12
Tabel 2.
= 11,57
27 × 57
Karakteristik responden berdasarkan Usia ibu,
𝑛𝑖 = Usia Anak dan Usia Mulai Menggunakan
133
5 E 12 Diapers di TK Az-zuhra Simpang Tiga
= 11,57
Pekanbaru.
Total 57 Karakteristik Ibu F %
Pendidikan terakhir:
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. SMP 2 3,5
2. SMA 26 45,6
Tabel 1.
3. Perguruan Tinggi 29 50,9
Karakteristik responden berdasarkan Usia ibu, (S1)
Usia Anak dan Usia Mulai Menggunakan Pekerjaan:
Diapers di TK Az-zuhra Simpang Tiga 1. IRT 25 43,9
Pekanbaru. 2. Wiraswasta 11 19,3
Katego Me Med Mo M M 3. PNS 21 36,8
N % SD
ri an ian dus in ax Status ekonomi
Usia 5 1 30, 29 27 4,8 24 41 1. Tinggi 26 45,6
Ibu 7 0 56 99 2. Menengah 31 54,4
0 Jenis kelamin anak
1. Laki-laki 24 42,1

48 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 7 No. 2, Mei 2017

2. Perempuan 33 57,9 kesibukan di luar rumah sehingga ibu lebih


Total: 57 100 dominan untuk memilih penggunaan diapers
pada anak. Ibu yang memiliki usia lebih muda
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa mempunyai kebiasaan yang dominan terhadap
karakteristik ibu yang memiliki anak
ketergantungan penggunaan diapers pada anak
menggunakan diapers yaitu pendidikan terakhir
yang terbanyak adalah perguruan tinggi 29 orang bila dibandingkan dengan usia ibu yang lebih tua.
(50,9%), pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah Usia anak pada penelitian ini rata-rata 48,14
tangga 25 orang (43,9%) dan 31 orang (54,4%) bulan dengan usia tertua 60 bulan dan usia
dengan status ekonomi menengah. Sedangkan termuda 36 bulan masih menggunakan diapers.
untuk jenis kelamin anak mayoritas adalah Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fase
perempuan 33 orang (57,9%). perkembangan anak usia toddler (1-3 tahun)
belum tercapai dimana pada usia ini harusnya
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Anak yang Mengalami anak sudah siap untuk dilakukan toilet training.
Gangguan Kulit di TK Az-zuhra Simpang Tiga Kemampuan sfingter uretra untuk mengontrol
Pekanbaru. rasa ingin berkemih dan sfingter ani untuk
mengontrol rasa ingin defekasi mulai
Gangguan kulit F % berkembang pada usia toddler. Penggunaan
Ada gangguan kulit 21 36,8 diaper secara rutin sampai anak berusia 3-5 tahun
Tidak ada gangguan 36 63,2
dapat berakibat terlambatnya kemampuan anak
kulit
Total: 57 100 dalam mengontrol buang air kecil dan buang air
besar. Pada usia 3-5 tahun ini, anak sudah mulai
Table 3 menunjukkan terdapat anak yang melakukan pemberontakan terhadap orang tua
mengalami gangguan kulit yaitu 21 orang jika ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan
(36,8%). atau kemauannya.
Penggunaan diapers yang terlalu lama pada
1. Usia Ibu dan anak anak dapat mengakibatkan dampak negatif
Hasil penelitian didapatkan rata-rata usia ibu terhadap kesiapan toilet training pada anak.
30,56 tahun dengan usia tertua 41 tahun dan usia Karena dengan kebiasaan menggunakan diapers
termuda 24 tahun. Usia mempengaruhi terhadap maka seorang anak akan mendapatkan
daya tangkap dan pola pikir. Semakin bertambah kenyamanan dari kebiasaan itu, sehingga
usia semakin berkembang pula daya tangkap dan membuat anak menjadi sulit juga untuk
daya pikir. Usia dewasa tengah individu akan meninggalkan ketergantungan terhadap
lebih berperan aktif dalam kehidupan sosial serta penggunaan diapers. Sehingga lama kelamaan
lebih banyak melakukan persiapan demi kebiasaan dari penggunaan diapers itu jika
suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia dibiarkan maka akan menghambat dari pelaksaan
tua, selain itu usia dewasa tengah akan lebih toilet training. Berbeda dengan anak yang
banyak menggunakan waktu untuk membaca terbiasa tidak menggunakan diapers maka anak
kemampuan intelektual pemecahan masalah tidak akan mendapatkan kenyamanan ketika
(Notoatmodjo, 2003). Faktor usia mempengaruhi sudah BAK/BAB karena merasa risih sehingga
jumlah pengalaman yang dimiliki individu. melatih stimulus dan sensitifitas anak dalam hal
Pengalaman merupakan suatu yang pernah di mengutarakan atau menyampaikan pada orang
alami ibu yang akan menambah pengetahuan atau tua jika BAK/BAB dan dapat menunjang dari
wawasan yang bersifat nonformal, salah satunya kesiapan anak untuk toilet training. Sehingga
adalah pengalaman mengasuh anak. Usia ibu juga dapat disimpulkan bahwa penggunaan diapers
dapat mempengaruhi dalam hal penggunaan yang terlalu sering dan lama dapat menyebabkan
diapers pada anak. Pada usia ini memang sering kesiapan toilet training pada anak kurang. Hal ini
dihubungkan dengan masa subur atau usia sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh
produktif dalam menapak karir yang penuh Warner & Kelly (2006) bahwa salah satu yang

FMIPA-UMRI 49
Vol. 7 No.2, Mei 2017 Jurnal Photon

dapat mempengaruhi kesiapan toilet training keluarga, salah satunya tidak menggunakan
adalah kebiasaan (penggunaan diapers). diapers pada perawatan anak. Hubungan status
ekonomi keluarga dengan penggunaan diapers
2. Pendidikan Ibu sebagaimana ditunjukkan dalam penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paling Nining (2013) yang menyatakan bahwa salah satu
banyak tingkat pendidikan ibu yang memiliki faktor yang berhubungan dengan intensitas
anak usia prasekolah yang menggunakan diapers penggunaan diapers pada anak toddler adalah
sekali pakai adalah perguruan tinggi yaitu tingkat sosial ekonomi keluarga, dimana semakin
sebanyak 29 orang atau 50,9%. Pendidikan tinggi tingkat sosial ekonomi keluarga, maka
adalah suatu usaha untuk mendapatkan intensitas penggunaan diapers semakin
kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar meningkat.
sekolah dan berlangsung seumur hidup
(Notoatmodjo, 2009). Pendidikan akan 4. Jenis kelamin anak
memberikan dampak bagi pola pikir dan Jenis kelamin anak merupakan salah satu
pandangan hidup dalam penggunaan diapers faktor yang juga dapat mempengaruhi kesiapan
pada anak karena semakin tinggi pendidikan ibu, toilet training pada anak. Anak perempuan
maka akan memiliki wawasan yang luas dan sesungguhnya lebih displin dalam penerapan
lebih mudah untuk menerima perubahan dari toilet training hanya saja pada hasil penelitian ini
pada ibu yang yang berpendidikan rendah. Ibu diperoleh jenis kelamin perempuan lebih
yang memiliki pendidikan tinggi lebih memilih dominasi dari laki-laki sehingga jumlah
gaya hidup modern dan akan lebih condong untuk perbandingan antara laki-laki dan perempuan
meninggalkan kebiasaan lama seperti tidak seimbang. Hasil penelitian ini juga
penggunaan popok kain dan lebih memilih untuk didapatkan bahwa sebagian besar responden
menggunakan diapers pada anak. memiliki kesiapan toilet training yang kurang,
oleh karena itu hasil penelitian ini bertolak
3. Status Ekonomi dan Pekerjaan Ibu belakang dengan teori yang diungkapkan oleh
Hasil penelitian didapatkan bahwa status Gilbert (2008), bahwa anak laki-laki cenderung
ekonomi ibu sebagian besar tergolong menengah lebih lambat dalam penguasaan kontrol terhadap
yaitu sebanyak 31 orang atau 54,4% sebagian kandung kemihnya dibandingkan anak
besar ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, yaitu perempuan. Hal ini disebabkan sistem syaraf
sebanyak 25 orang atau 43,9%. Pekerjaan juga anak laki-laki berkembang lebih lama daripada
dapat mempengaruhi ibu untuk menggunakan anak perempuan, anak perempuan dapat mulai
diapers pada anak. Ibu yang memiliki pekerjaan menguasai keinginan buang airnya pada umur 18
swasta lebih mempunyai sedikit waktu dalam bulan, sementara anak laki-laki baru menguasai
mengasuh anak dibandingkan dengan ibu rumah saat berumur 22 bulan.
tangga atau ibu yang bekerja PNS dan wiraswasta
sehingga lebih memilih praktis untuk 5. Dampak Pemakaian Diapers: Ruam
menggunakan diapers pada anak dengan alasan Popok
agar pengasuh tidak terlalu repot karena sebagian Hasil penelitian didapatkan sebanyak 21 orang
besar ibu yang bekerja swasta memilih dari 57 anak (36,8%) mengalami gangguan kulit
memberikan tanggung jawab untuk merawat akibat pemakaian diapers. Hal ini sejalan dengan
anak pada nenek. Pekerjaan juga mempengaruhi hasil penelitian Sujatni (2013) bahwa sebagian
status ekonomi ibu dan keluarga dan mendukung besar anak mengalami ruam popok yaitu
tersedianya modal dalam penyediaan fasilitas sebanyak 9 orang (8,0%) yang disebabkan oleh
yang dibutuhkan keluarga khususnya dalam iritasi terhadap kulit yang tertutup oleh diapers
pemakaian diapers. Orang tua yang memiliki setelah anak BAB dan BAK. Hal ini juga dibahas
tingkat ekonomi rendah, maka memiliki oleh Susilaningrum et.al (2013) bahwa kontak
kecenderungan untuk menghemat pengeluaran yang lama antara kulit dan diapers yang basah

50 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 7 No. 2, Mei 2017

mempengaruhi beberapa bagian kulit, sehingga gangguan kulit ada 21 orang (36,8%),
kulit menjadi sensitif dan mudah mengalami yang tidak memiliki gangguan 36 orang
iritasi. Penelitian lain terkait ruam popok dengan (63,2%).
dilakukan oleh Ramba dan Nurbaya (2014)
tentang kejadian iritasi kulit (ruam popok) pada Saran
bayi usia 0-12 bulan di RSUP Wahidin 1. Bagi Ibu
Sudirohusodo Makassar bahwa dari 23 orang Melepaskan diapers pada saat anak siap
anak yang diteliti hanya 1 orang yang tidak melakukan toilet training yaitu pada usia
mengalami ruam popok ada hubungan popok toddler
kotor, alergi kulit, dan lapisan plastik kedap air 2. Bagi Pelayanan Keperawatan
(sirkulasi) dengan tingkat kejadian iritasi kulit Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
(ruam popok) pada bayi. Hal ini dikarenakan informasi kepada petugas kesehatan
popok kotor, adanya alergi pada kulit (ruam khususnya perawat anak sehingga dapat
popok) pada bayi. Sehingga diharapkan kepada meningkatkan promosi kesehatan dalam
semua diharapkan agar lebih memperhatikan lagi menerapan dampak diapers pada anak 3-5
tentang iritasi kulit (ruam popok) pada bayi. tahun.
Selain itu, Sherly (2010) juga
mengemukakan popok yang basah bila tidak DAFTAR PUSTAKA
segera di ganti akan membuat kulit bayi lembab. Gilbert, Jane. (2003). Latihan Toilet. Jakarta,
Di dalam urine terdapat berbagai organisme Erlangga.
diantaranya baktrium amoniageenes yang dapat Nining. F. 2013. Pengaruh PolaAsuh Orang Tua
mengubah urea menjadi amonia. Amonia ini dan Intensitas Penggunaan Diapers
dapat meningkatkan pH pada perumkaan kulit terhadap Tingkat Kesiapan Toilet
bayi sehingga kulit akan lebih mudah dan sering Training pada Anak Usia Toddler di
diserang oleh kuman dan jamur. Gesekan dan Little Care Stikes Surya
iritasi merupakan dua faktor yang penting sebagai Global Yogyakarta. Publikasi Thesis.
penyebab primer maupun sebagai faktor Surakarta: Program Pasca Kedokteran
pencetus. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret.
4. KESIMPULAN DAN SARAN Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu kesehatan
1. Karakteristik Ibu meliputi usia termuda masyarakat. Jakarta: RinekaCipta.
24 tahun dengan jumlah 22 orang _____________. (2009). Pengembangan sumber
presentase (46,8%), usia tertua 41 tahun daya manusia. Jakarta: Anggota IKAPI.
sebanyak 16 orang presentase (34,0%). _____________. (2010). Metodologi penelitian
Sebagian besar Ibu berpendidikan kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
perguruan tinggi S1, yaitu 24 orang Ramba, H. L., & Nurbaya, S. (2014). Kejadian
(51,1%). Sebagian besar ibu bekerja iritasi kulit (ruampopok) bayi usia0-12
sebagai IRT, yaitu sebanyak 25 orang bulan. Journal of pediatric nursing vol.
(43,9). Sebagian besar status ekonomi (2). Diperoleh dari
Ibu tergolong sedang, yaitu sebanyak 31 http://library.stikesnh.ac.id.
orang (54,4%). Sharhanis, A., Turn, CJ., McLaughray, E., Hartin,
2. Karakteristik anak yang tertua berusia 60 K., Hayes, M. (2011). Susainabiliy
bulan dan yang termuda berusia 3 bulan, assessment: seventeen generation
sebagian besar anak berjenis kelamin diapers vesus diapers. Diperoleh dari
perempuan, yaitu sebanyak 33 orang http://www.uvm.edu/~shali/diapers.pdf.
(57,9%), sebagian besar anak sudah Susilaningrum. R., Nursalam., & Utami. S.,
menggunakan diapers saat berumur 8 (2013) Asuhan keperawatan bayi dan
bulan, dari 57 anak yang mengalami

FMIPA-UMRI 51
Vol. 7 No.2, Mei 2017 Jurnal Photon

anak: untuk perawat dan bidan Edisi 2, Warner, P & Kelly, P. (2006). Mengajari Anak
Jakarta: Salemba Medika. Pergi Ke Toilet. Jakarta, Arcan
Sherly. A. (2010). Pengetahuan ibu tentang ruam Williams. (2014). Baby care day by day. Depok:
pokok pada bayi di ruangan kamar1 Pustaka Bunda.
RSUD Arifin Ahmad pekanbaru. Skripsi Wong. D. L, (2008). Buku ajar keperawatan
tidak dipublikasikan. pediatric Vol 1. Jakarta: EGC.

52 FMIPA-UMRI

Anda mungkin juga menyukai