2, Mei 2017
Ns. Lita
ABSTRACT
This study is to identify the picture of the use of disposable diapers in children aged prasekolah. Desain used in this
study is a simple descriptive with cross sectional approach. A sample of 57 people at Tk Az-Zuhra village Pekanbaru
Simpang Tiga. The analysis used is a univariate analysis with frequency distribution. The results of this study found
that the average age is 30.56 years old mother, the mother's last majority of education is higher education (50.9%),
most of the work mothers are housewives (43.9%), the economic status of many with moderate status (54.4%). Most
were female gender (57.9%), the average age was 48.14 months and age started using diapers 7.84 a month, and
impaired skin as much as 36.8%. From the research results are expected to improve the mother's knowledge about
the impact of using diapers to preschoolers who are at Tk Az-Zuhra village Pekanbaru Simpang Tiga.
FMIPA-UMRI 47
Vol. 7 No.2, Mei 2017 Jurnal Photon
𝑁 𝑁
𝑛= 𝑛=
1 + 𝑁(d)2 1 + 𝑁(d)2
Keterangan: 133
𝑛= 1+133 (0.1)2
n = Besar Populasi
133
N =Besar Sampel 𝑛 =
D = Tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (0,1) 1 + 133 (0,01)
133
𝑛=
1 + 1,33
133
𝑛 = 2,33
𝑛 = 57,08 (57 orang)
48 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 7 No. 2, Mei 2017
FMIPA-UMRI 49
Vol. 7 No.2, Mei 2017 Jurnal Photon
dapat mempengaruhi kesiapan toilet training keluarga, salah satunya tidak menggunakan
adalah kebiasaan (penggunaan diapers). diapers pada perawatan anak. Hubungan status
ekonomi keluarga dengan penggunaan diapers
2. Pendidikan Ibu sebagaimana ditunjukkan dalam penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paling Nining (2013) yang menyatakan bahwa salah satu
banyak tingkat pendidikan ibu yang memiliki faktor yang berhubungan dengan intensitas
anak usia prasekolah yang menggunakan diapers penggunaan diapers pada anak toddler adalah
sekali pakai adalah perguruan tinggi yaitu tingkat sosial ekonomi keluarga, dimana semakin
sebanyak 29 orang atau 50,9%. Pendidikan tinggi tingkat sosial ekonomi keluarga, maka
adalah suatu usaha untuk mendapatkan intensitas penggunaan diapers semakin
kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar meningkat.
sekolah dan berlangsung seumur hidup
(Notoatmodjo, 2009). Pendidikan akan 4. Jenis kelamin anak
memberikan dampak bagi pola pikir dan Jenis kelamin anak merupakan salah satu
pandangan hidup dalam penggunaan diapers faktor yang juga dapat mempengaruhi kesiapan
pada anak karena semakin tinggi pendidikan ibu, toilet training pada anak. Anak perempuan
maka akan memiliki wawasan yang luas dan sesungguhnya lebih displin dalam penerapan
lebih mudah untuk menerima perubahan dari toilet training hanya saja pada hasil penelitian ini
pada ibu yang yang berpendidikan rendah. Ibu diperoleh jenis kelamin perempuan lebih
yang memiliki pendidikan tinggi lebih memilih dominasi dari laki-laki sehingga jumlah
gaya hidup modern dan akan lebih condong untuk perbandingan antara laki-laki dan perempuan
meninggalkan kebiasaan lama seperti tidak seimbang. Hasil penelitian ini juga
penggunaan popok kain dan lebih memilih untuk didapatkan bahwa sebagian besar responden
menggunakan diapers pada anak. memiliki kesiapan toilet training yang kurang,
oleh karena itu hasil penelitian ini bertolak
3. Status Ekonomi dan Pekerjaan Ibu belakang dengan teori yang diungkapkan oleh
Hasil penelitian didapatkan bahwa status Gilbert (2008), bahwa anak laki-laki cenderung
ekonomi ibu sebagian besar tergolong menengah lebih lambat dalam penguasaan kontrol terhadap
yaitu sebanyak 31 orang atau 54,4% sebagian kandung kemihnya dibandingkan anak
besar ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, yaitu perempuan. Hal ini disebabkan sistem syaraf
sebanyak 25 orang atau 43,9%. Pekerjaan juga anak laki-laki berkembang lebih lama daripada
dapat mempengaruhi ibu untuk menggunakan anak perempuan, anak perempuan dapat mulai
diapers pada anak. Ibu yang memiliki pekerjaan menguasai keinginan buang airnya pada umur 18
swasta lebih mempunyai sedikit waktu dalam bulan, sementara anak laki-laki baru menguasai
mengasuh anak dibandingkan dengan ibu rumah saat berumur 22 bulan.
tangga atau ibu yang bekerja PNS dan wiraswasta
sehingga lebih memilih praktis untuk 5. Dampak Pemakaian Diapers: Ruam
menggunakan diapers pada anak dengan alasan Popok
agar pengasuh tidak terlalu repot karena sebagian Hasil penelitian didapatkan sebanyak 21 orang
besar ibu yang bekerja swasta memilih dari 57 anak (36,8%) mengalami gangguan kulit
memberikan tanggung jawab untuk merawat akibat pemakaian diapers. Hal ini sejalan dengan
anak pada nenek. Pekerjaan juga mempengaruhi hasil penelitian Sujatni (2013) bahwa sebagian
status ekonomi ibu dan keluarga dan mendukung besar anak mengalami ruam popok yaitu
tersedianya modal dalam penyediaan fasilitas sebanyak 9 orang (8,0%) yang disebabkan oleh
yang dibutuhkan keluarga khususnya dalam iritasi terhadap kulit yang tertutup oleh diapers
pemakaian diapers. Orang tua yang memiliki setelah anak BAB dan BAK. Hal ini juga dibahas
tingkat ekonomi rendah, maka memiliki oleh Susilaningrum et.al (2013) bahwa kontak
kecenderungan untuk menghemat pengeluaran yang lama antara kulit dan diapers yang basah
50 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 7 No. 2, Mei 2017
mempengaruhi beberapa bagian kulit, sehingga gangguan kulit ada 21 orang (36,8%),
kulit menjadi sensitif dan mudah mengalami yang tidak memiliki gangguan 36 orang
iritasi. Penelitian lain terkait ruam popok dengan (63,2%).
dilakukan oleh Ramba dan Nurbaya (2014)
tentang kejadian iritasi kulit (ruam popok) pada Saran
bayi usia 0-12 bulan di RSUP Wahidin 1. Bagi Ibu
Sudirohusodo Makassar bahwa dari 23 orang Melepaskan diapers pada saat anak siap
anak yang diteliti hanya 1 orang yang tidak melakukan toilet training yaitu pada usia
mengalami ruam popok ada hubungan popok toddler
kotor, alergi kulit, dan lapisan plastik kedap air 2. Bagi Pelayanan Keperawatan
(sirkulasi) dengan tingkat kejadian iritasi kulit Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
(ruam popok) pada bayi. Hal ini dikarenakan informasi kepada petugas kesehatan
popok kotor, adanya alergi pada kulit (ruam khususnya perawat anak sehingga dapat
popok) pada bayi. Sehingga diharapkan kepada meningkatkan promosi kesehatan dalam
semua diharapkan agar lebih memperhatikan lagi menerapan dampak diapers pada anak 3-5
tentang iritasi kulit (ruam popok) pada bayi. tahun.
Selain itu, Sherly (2010) juga
mengemukakan popok yang basah bila tidak DAFTAR PUSTAKA
segera di ganti akan membuat kulit bayi lembab. Gilbert, Jane. (2003). Latihan Toilet. Jakarta,
Di dalam urine terdapat berbagai organisme Erlangga.
diantaranya baktrium amoniageenes yang dapat Nining. F. 2013. Pengaruh PolaAsuh Orang Tua
mengubah urea menjadi amonia. Amonia ini dan Intensitas Penggunaan Diapers
dapat meningkatkan pH pada perumkaan kulit terhadap Tingkat Kesiapan Toilet
bayi sehingga kulit akan lebih mudah dan sering Training pada Anak Usia Toddler di
diserang oleh kuman dan jamur. Gesekan dan Little Care Stikes Surya
iritasi merupakan dua faktor yang penting sebagai Global Yogyakarta. Publikasi Thesis.
penyebab primer maupun sebagai faktor Surakarta: Program Pasca Kedokteran
pencetus. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret.
4. KESIMPULAN DAN SARAN Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu kesehatan
1. Karakteristik Ibu meliputi usia termuda masyarakat. Jakarta: RinekaCipta.
24 tahun dengan jumlah 22 orang _____________. (2009). Pengembangan sumber
presentase (46,8%), usia tertua 41 tahun daya manusia. Jakarta: Anggota IKAPI.
sebanyak 16 orang presentase (34,0%). _____________. (2010). Metodologi penelitian
Sebagian besar Ibu berpendidikan kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
perguruan tinggi S1, yaitu 24 orang Ramba, H. L., & Nurbaya, S. (2014). Kejadian
(51,1%). Sebagian besar ibu bekerja iritasi kulit (ruampopok) bayi usia0-12
sebagai IRT, yaitu sebanyak 25 orang bulan. Journal of pediatric nursing vol.
(43,9). Sebagian besar status ekonomi (2). Diperoleh dari
Ibu tergolong sedang, yaitu sebanyak 31 http://library.stikesnh.ac.id.
orang (54,4%). Sharhanis, A., Turn, CJ., McLaughray, E., Hartin,
2. Karakteristik anak yang tertua berusia 60 K., Hayes, M. (2011). Susainabiliy
bulan dan yang termuda berusia 3 bulan, assessment: seventeen generation
sebagian besar anak berjenis kelamin diapers vesus diapers. Diperoleh dari
perempuan, yaitu sebanyak 33 orang http://www.uvm.edu/~shali/diapers.pdf.
(57,9%), sebagian besar anak sudah Susilaningrum. R., Nursalam., & Utami. S.,
menggunakan diapers saat berumur 8 (2013) Asuhan keperawatan bayi dan
bulan, dari 57 anak yang mengalami
FMIPA-UMRI 51
Vol. 7 No.2, Mei 2017 Jurnal Photon
anak: untuk perawat dan bidan Edisi 2, Warner, P & Kelly, P. (2006). Mengajari Anak
Jakarta: Salemba Medika. Pergi Ke Toilet. Jakarta, Arcan
Sherly. A. (2010). Pengetahuan ibu tentang ruam Williams. (2014). Baby care day by day. Depok:
pokok pada bayi di ruangan kamar1 Pustaka Bunda.
RSUD Arifin Ahmad pekanbaru. Skripsi Wong. D. L, (2008). Buku ajar keperawatan
tidak dipublikasikan. pediatric Vol 1. Jakarta: EGC.
52 FMIPA-UMRI