Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 9

6 November 2023

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN SOSIAL


MEDIA DAN KECENDERUNGAN AGRESI VERBAL PADA
REMAJA

ANDI FAUZIAH NURAZISAH


220701501008
KELAS B/02

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel

Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif, sebagaimana dijelaskan oleh


Creswell (2009) yang mana digunakan untuk menguji teori secara obyektif dengan
mengamati korelasi antara berbagai variabel. Variabel-variabel ini dapat diukur untuk
mengumpulkan data yang nantinya dianalisis dengan menggunakan metode statistik.
Variabel-variabel ini terbagi menjadi variabel yang memengaruhi (independen) dan
variabel yang dipengaruhi (dependen).

Variabel Independen (X) : Intensitas Penggunaan Sosial Media


Variabel Dependen (Y) : Agresi verbal

B. Operasionalisasi Variabel

1. Definisi operasional Intensitas Penggunaan Sosial Media


Suatu gambaran tingkat aktivitas dalam frekuensi dan durasi mengakses media
sosial yang dilakukan oleh remaja dalam kehidupan sosial sehari hari. Remaja
yang hampir setiap hari dan setiap waktu mengakses Sosial Media merupakan
tanda bahwa remaja tersebut memiliki tingkat Intensitas yang tinggi terhadap
penggunaan sosial media. Intensitas penggunaan sosial media akan diukur dengan
skala dari Andarwati dan Sankarto (dalam Wahyuni, 2022) pada 4 aspek yaitu :
Perhatian (isi), Penghayatan (fitur), Durasi, dan Frekuensi. Semakin tinggi skor
skala, menunjukkan semakin tinggi tingkat Intensitas penggunaan sosial media
pada remaja.

2. Definisi operasional Agresi verbal


Suatu kecenderungan perilaku negatif yang melibatkan usaha untuk menyakiti
atau merugikan orang lain melalui ekspresi verbal atau tindakan bicara yang
dilakukan oleh remaja dalam kehidupan sosialnya. Remaja yang memiliki perilaku
seperti berkata kasar, pencelaan, pemfitnahan, penghinaan, dan pengolokan
merupakan tanda bahwa remaja tersebut memiliki
kecenderungan agresi verbal. Kecenderungan perilaku agresi verbal akan diukur
menggunakan skala dari Buss dan Perry (1992) pada 4 aspek yaitu : agresi verbal
aktif langsung, agresi verbal pasif langsung, agresi verbal aktif tidak langsung, dan
agresi verbal pasif tidak langsung. Semakin tinggi skor skala, menunjukkan
semakin tinggi kecenderungan perilaku agresi verbal pada remaja.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi merujuk pada seluruh subjek yang menjadi fokus penelitian. Azwar
(dalam Farisuci, 2019) menjelaskan bahwa populasi adalah kelompok subjek yang
akan digunakan untuk menggeneralisasi hasil penelitian. Beliau lebih lanjut
menyatakan bahwa sebagai populasi, kelompok subjek ini harus memiliki
kesamaan ciri-ciri atau karakteristik. Arikunto (dalam Setiawan, 2014)
memberikan definisi bahwa populasi merujuk pada keseluruhan subjek penelitian.
Populasi ini mencakup sejumlah individu yang memiliki ciri dan karakteristik
yang serupa. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kota
Makassar.

Jenis Kelamin
Kecamatan Total
Laki-laki Perempuan
Mariso 29.007 28.788 57.795
Mamajang 27.542 28.552 56.094
Tamalate 91.174 91.174 182.348
Rappocini 70.865 73.868 144.733
Makassar 40.763 41.502 82.265
Ujung Pandang 11.903 12.638 24.541
Wajo 15.042 15.068 30.110
Bontoala 27.410 27.829 55.239
Ujung Tanah 18.087 18.040 36.127
Kepulauan Sangkarang 7.087 7.171 14.258
Tallo 73.552 72.356 145.908
Panakukkang 69.762 69.997 139.759
Manggala 74.113 74.349 148.462
Biringkanaya 105.584 105.644 211.228
Tamalanrea 51.471 51.851 103.322
Jumlah 713.362 718.827 1.432.189
Sumber : https://makassarkota.bps.go.id/

Jadi, dapat diketahui bahwa jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
sebanyak 1.432.189.

2. Sampel
Sampel menurut Azwar (dalam Perdana, 2018) merupakan Sampel penelitian
atau subjek penelitian adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel ini direpresentasikan oleh ciri-ciri
yang serupa dengan populasi utuh. Dalam pandangan Azwar (dalam Perdana,
2018), secara konvensional, sampel yang melibatkan lebih dari 60 orang sudah
dianggap jumlah yang signifikan. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan
metode pengambilan sampel non probability sampling. Azwar (dalam Oktaviani,
2021) menyatakan bahwa teknik non probability sampling merupakan teknik yang
Non-probability sampling merupakan metode pengambilan sampel di mana
probabilitas anggota populasi terpilih sebagai sampel tidak dapat dipastikan
dengan pasti Peneliti memutuskan untuk menggunakan teknik ini karena jumlah
responden dalam penelitian tidak dapat diprediksi dengan pasti.
Adapun, metode yang akan digunakan yaitu accidental sampling. Menurut
Sugiyono (dalam Luthfiana, 2019), Accidental Sampling merujuk pada metode
pengambilan sampel yang dilakukan secara kebetulan, di mana siapa pun yang
secara tak sengaja berinteraksi dengan peneliti dapat dijadikan sebagai sampel.
Peneliti memilih accidental sampling dalam proses pengambilan sampel
dikarenakan accidental sampling dapat digunakan sebagai alternatif yang lebih
efisien, selain itu dapat menghemat waktu dan juga tenaga.

Perhitungan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin,


adapun Margin of error yang ditetapkan sebesar 10% atau 0,1. Berikut jumlah
sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, yaitu :
N
n= 2
1+ N e
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = jumlah populasi, dalam hal ini sebanyak 1.432.189
e = margin of error

Berikut ukuran sampel yang akan digunakan dihitung sebagai berikut :


1.432.189
n= 2
1+1.432 .189(0 , 10)
1.432.189
n=
1+14.321 , 89
1.432 .189
n=
14.322 , 89
n=99 , 99 dibulatkan menjadi 100

Setelah dihitung menggunakan rumus Slovin, diketahui bahwa jumlah sampel


minimal yang harus digunakan adalah 99,99. Oleh karena itu, peneliti
memutuskan untuk menggunakan 100 sampel.

D. Metode Pengumpulan Data


Agar dapat memperoleh beberapa data data yang dibutuhkan dalam penelitian,
maka peneliti menggunakan metode dalam mengumpulkan data penelitian ini. Metode
yang dimaksud digunakan peneliti untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Skala
Dalam penelitian ini, metode yang diterapkan adalah metode skala. Skala
menurut Azwar (dalam Vydia, 2014) adalah suatu metode yang melibatkan daftar
pernyataan yang disampaikan kepada responden, dan hasil interpretasi mereka
terhadap pernyataan tersebut mencerminkan perasaan mereka. Menurut Azwar
(dalam Vydia, 2014), skala disusun dengan tujuan mengungkapkan sikap
seseorang terhadap objek sosial, baik itu sikap yang pro maupun kontra, positif
maupun negatif, setuju maupun tidak setuju. Dalam konteks skala, objek sosial
tersebut dianggap sebagai subjek sikap yang sedang diamati.
Adapun, dalam skala yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu jenis
skala likert, jenis skala likert yang digunakan berupa 5-point Likert scale, yang
terdiri dari SS (sangat sesuai), S (sesuai), N (netral), TS (tidak sesuai), STS
(sangat tidak sesuai). Kemudian, Skala disusun menggunakan dua jenis aitem
yaitu favorable (F) dan juga unfavorable (UF). Aitem favorable yang dimaksud
adalah bentuk pernyataan berbentuk positif yang bersifat mendukung variabel,
kemudian unfavorable yang dimaksud adalah bentuk pernyataan berbentuk negatif
yang tidak mendukung variabel. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah dua skala yaitu skala intensitas penggunaan media sosial, dan skala
psikologi agresi verbal. Kemudian, data didapatkan dengan cara membagikan link
skala yang berupa gform kepada para subjek yang memenuhi kriteria dalam
penelitian ini.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam
penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala.
Skala pengukuran digunakan sebagai panduan untuk mengukur sejauh mana interval
atau jarak yang ada di dalam alat ukur yang digunakan. Skala yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah dua skala yaitu skala intensitas penggunaan media sosial
(skala 1), dan skala psikologi agresi verbal (skala 2).

1. Skala Intensitas Penggunaan Media Sosial


Skala yang digunakan untuk mengukur intensitas penggunaan media sosial
dalam penelitian ini didasarkan oleh aspek aspek intensitas penggunaan media
sosial yang terdiri dari Perhatian (isi), Penghayatan (fitur), Durasi, dan Frekuensi.
Model Skala yang akan digunakaan yaitu skala model Likert yaitu 5-point Likert
scale. Aitem-aitem yang digunakan dalam skala ini berbentuk pernyataan dengan
lima kategori respon yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), N (netral), TS (tidak
sesuai), STS (sangat tidak sesuai). Skor respon penilaian untuk pertanyaan
favorable yaitu SS = 5, S = 4, N = 3, TS = 2, STS = 1. Sedangkan, skor respon
penilaian untuk pertanyaan unfavorable yaitu STS = 5, TS = 4, N = 3, S = 2, SS
=1.
Tabel 1
Blue Print Skala Intensitas Penggunaan Media Sosial

Nomor Aitem Jumlah


No. Aspek Indikator
F UF
Sebuah bentuk
ketertarikan indi-
vidu subyek dalam
1 mengakses media 6, 17, 23, 6
Perhatian (isi) 8, 14
sosial yang 20
meliputi waktu dan
tenaga yang
digunakan
Subyek meresapi
dan memproses
informasi yang
diperoleh melalui
Penghayatan media sosial dengan
2 1, 3, 11, 18 24 5
(fitur) tujuan lalu
mengubahnya men-
jadi pengetahuan
baru dalam diri
subyek.
Suatu ukuran yang
mencerminkan
periode atau berapa
lamanya waktu
3 Durasi yang diperlukan - 4, 9, 12, 21 4
oleh subjek dalam
rangka mengakses
platform media
sosial.
4 Frekuensi Seberapa sering 2, 7, 13, 10, 15, 19 10
subjek mengakses 16, 22, 5 25
media sosial dalam
jangka interval
waktu tertentu,
seperti harian,
mingguan, bulanan,
dan tahunan.

Jumlah 12 13 25

2. Skala Agresi Verbal


Skala yang digunakan untuk mengukur intensitas penggunaan media sosial
dalam penelitian ini didasarkan oleh aspek aspek agresi verbal yang terdiri dari
agresi verbal aktif langsung, agresi verbal pasif langsung, agresi verbal aktif tidak
langsung, dan agresi verbal pasif tidak langsung. Model Skala yang akan
digunakan yaitu skala model Likert yaitu 5-point Likert scale. Aitem-aitem yang
digunakan dalam skala ini berbentuk pernyataan dengan lima kategori respon
yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), N (netral), TS (tidak sesuai), STS (sangat
tidak sesuai). Skor respon penilaian untuk pertanyaan favorable yaitu SS = 5, S =
4, N = 3, TS = 2, STS = 1. Sedangkan, skor respon penilaian untuk pertanyaan
unfavorable yaitu STS = 5, TS = 4, N = 3, S = 2, SS =1.

Tabel 2
Blue Print Skala Agresi Verbal

Nomor Aitem Jumlah


No. Aspek Indikator
F UF
Menghina dengan
menggunakan kata 1, 2 3, 4
tidak pantas.
Memaki dengan
kata yang tidak 5, 6 7, 8
pantas.
Mengeluarkan
Agresi Verbal
1 emosi berupa 9, 10 11, 12 17
Aktif
marah.
Langsung
Melakukan
umpatan dengan 13 14, 15
kata kata kasar
Membantah
perkataan orang
16 17
lain dengan kata
yang tidak pantas
Memilih untuk
Agresi bungkam atau
2 Verbal pasif menolak untuk 18 19 2
langsung berbicara dengan
orang lain
Melakukan sebuah
tindakan menyebar
fitnah yang tidak 20, 21 22, 23, 24
Agresi
benar terkait orang
3 Verbal Aktif 7
lain
tidak
Mengadu domba
langsung
orang lain dan 25 26
membuat terjadinya
pertengkaran
Agresif Bersikap tidak
4 Verbal Pasif memberikan 27, 28 29 10
tidak dukungan kepada
langsung orang lain
Jumlah 14 15 29
DAFTAR PUSTAKA

Farisuci, R. M., Budiman, B., & Lukmawati, L. (2019). Motivasi Berprestasi


Dengan Adversity Quotient Pada Siswa Madrasah Aliyah Di Kota
Palembang. Psikis: Jurnal Psikologi Islami, 5(1), 74-82.

Setiawan, H., & Budiningsih, T. E. (2014). Psychological well-being pada guru


honorer sekolah dasar di kecamatan wonotunggal kabupaten
Batang. Educational Psychology Journal, 3(1).

Oktaviani, Z. A., & Suprapti, V. (2021). Pengaruh psychological well-being


terhadap stres akademik siswa SMA di masa Covid-19. Buletin Riset
Psikologi Dan Kesehatan Mental (BRPKM), 1(1), 965-975.

Perdana, P. I., & Mujiasih, E. (2018). Hubungan antara konformitas teman sebaya
dengan perilaku konsumtif membeli pakaian pada mahasiswi angkatan 2016
fakultas psikologi Universitas Diponegoro. Jurnal Empati, 6(4), 195-208.

Luthfiana, N. A., & Hadi, S. P. (2019). Pengaruh Promosi Penjualan dan E-


service Quality Terhadap Minat Beli Ulang (Studi pada Pembeli di
Marketplace Shopee). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 8(2), 97-104.

Vydia, V., Irliana, N., & Savitri, A. D. (2014). Pengaruh sosial media terhadap
komunikasi interpersonal dan cyberbullying pada remaja. Jurnal
Transformatika, 12(1), 14-18.

Badan Pusat Statistik Kota Makassar. (2022). Retrieved November 5, 2023, from
Bps.go.id website: https://makassarkota.bps.go.id/indicator/12/73/1/jumlah-

Anda mungkin juga menyukai