Anda di halaman 1dari 38

PENG

BERM ARUH TE
AIN M RAPI
TERH E
ADAP WARNAI
KECE TING
MASA KAT
ANAK N PADA
PRAS
EKOL USIA YAYASAN INDRA HUSADA
HOSP AH AKIB SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
ITAL A
ISASI T INDRAMAYU
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2021

Oleh
Gita F :
ristian
y
LATAR BELAKANG
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang
memiliki alasan yang berencana atau darurat
sehingga mengharuskan anak untuk tinggal di
rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangannya kembali ke rumah.
Selama proses tersebut anak dan orangtua dapat
mengalami kejadian yang menurut beberapa
penelitian ditunjukan dengan pengalaman
traumatik dan penuh dengan stress. Perasaan
yang sering muncul yaitu cemas, marah, sedih,
takut, dan rasa bersalah (Wulandari & Erawati,
2016).
●Berdasarkan data World Health
Organization (WHO) tahun 2018 bahwa
menurut Data Badan
3%-10% pasien anak yang dirawat di
Pusat Statistik (BPS)
Amerika Serikat mengalami stress selama pada tahun 2018 angka
hospitalisasi. Di Jerman sekitar 7% dari rawat inap atau
anak usia prasekolah yang dirawat hospitalisasi anak di
mengalami stres akibat hospitalisasi Indonesia naik sebesar
sedangkan untuk di Kanada dan Selandia 13% dibandingkan
Baru sekitar 5-10% anak yang dirawat
menunjukan tanda stres hospitalisasi.
tahun 2017 (Badan
Pusat Statistik., 2018).
Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriani et al., (2019) tentang
pengaruh terapi mewarnai didapatkan hasil nilai pre-test 13 responden
(86,7%) berada dalam cemas berat dengan nilai rata-rata 2,13, sedangkan
nilai post-test 9 responden (60,0%) berada dalam cemas sedang, dengan
nilai rata-rata 3,13. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa terapi menggambar berpengaruh dalam menurunkan
kecemasan, dimana menggambar sendiri merupakan salah satu permainan
yang memberi kesempatan anak untuk bebas berekspresi dan sangat
terapeutik dimana anak dapat mengekspresikan perasaannya dengan cara
mewarnai hospitalisasi
Rumusan Masalah
Tujuan
Rumusan masalah pada
Tujuan literature review ini
literarture review ini adalah
adalah untuk mengetahui
“apakah ada pengaruh terapi
pengaruh terapi bermain
bermain mewarnai terhadap
mewarnai terhadap
kecemasan pada anak usia
kecemasan pada anak usia
prasekolah akibat
prasekolah akibat
hospitalisasi?”
hospitalisasi.
Manfaat Penelitian

Pelayanan Kesehatan Pendidikan Kesehatan Bagi perawat


Hasil penelitian ini Hasil penelitian ini
diharapkan dapat diharapkan dapat menjadi Hasil penelitian ini
kajian pengembangan ilmu diharapkan dapat
memberikan informasi
pengetahuan bagi memberi masukan
dan masukan untuk mahasiswa kesehatan profesi keperawatan
pelayanan kesehatan khususnya keperawatan dalam melaksanakan
dalam mengatasi dampak untuk menambah intervensi keperawatan
hospitalisasi pada anak informasi tentang terapi terapi bermain terhadap
dengan cara melakukan bermain dan kecemasan tingkat kecemasan anak
pada anak usia prasekolah usia prasekolah akibat
terapi bermain.
akibat hospitalisasi. hospitalisasi
Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan Penelitian
Diketahui sudah banyak yang Apakah ada hubungan Untuk mengetahui
melakukan penelitian tantang kepatuhan minum obat hubungan kepatuhan
hubungan kepatuhan minum dengan kadar gula darah minum obat dengan kadar
obat dengan kadar gula darah pada penderita DM tipe II gula darah pada penderita
penderita DM tipe II namun DM tipe II.
belum ada yang melakukan
review daro hasil penelitian-
penelitian tersebut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

GO!
Anak
berum prasekol
masa ur anta ah adalah
berim ini ra 3-6 anak
y
merek jinasi d nak-ana hun, paang
a a t a
usia a memi an perc k senanda
ko nt r p ra sekol l i k i ke a y a ba g
o l ah , a k u at an. Phwa
kema s i s t n ak
dan mpuan kem tub membangada
Mand makan e toilet, uh sep un
eleco e
, 2012sendiri berpakaianrti
(Potts ,
&
Berma
in m e
dapat ru
menin pakan stim
mengg g ul
unaka katkan day asi yang tep
Berma n a a
in ju aspek em pikir anak t bagi anak
engala ga d osiona sehing . Berm
apat a
eseim
man,
d an m e n in l , social, g a a nak d in
banga p en g e g s ap
n tahuan katkan ke erta fisikn at
menta n y a, mamp y a.
l s er t a u a f is i k ,
an ak b er
(Adria kembangny
na, a
2017)
.
Kece
mempmasan m
suatu engaruhi erupaka
diketa respon hubun n keku
dalam h ui yang te rh adap gan in atan yan
Kecem upay muncul bahaya terpersona g
melin asan dapa meme bila ada yang tida l,
d u
interp ngi d a t sebag nuhi hamb k
e i r a k ata
yang rs onal d
a
i , dikom larm tu butuhann
i a e
kehil dapat n me b .
ru unikasi uh unt
dan hangan, g berhubungpakan tandkan secauk
& Am ubungan angguan an deng a ancamara
ar, 20 i i a n
16). nterpersondentitas, n isolasi,
Hospi al (A hukum
zizah
ta , Ima an
mengh lisasi mer m
a u
menja ruskan ana pakan kea
la k d
alasan ni terapi da tinggal di aan yang
n ru
darura yang bere perawatan mah sakit,
t. n ka
menim Tinggal cana maup rena suatu
bu di ru un k
an ke lkan stres mah o
sakit ndisi
luarga bagi a
merek na da
17 ) a (Me k-anak, re pat
ndri d m
an Pra aja,
y o g i,
BAB III
KERANGKA
KONSEP & DO
01
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
02 Intervensi
Pemberian terapi
bermain mewarnai
03

pretest Postest

Kecemasan pada Kecemasan pada


anak prasekolah anak prasekolah
akibat hospitalisasi akibat
hospitalisasi
Variabel Definisi Operasional
 
Independen

Terapi bermain mewarnai suatu cara memberikan terapi bermain mewarnai yang

dilalukan untuk mengurangi kecemasan pada anak usia

prasekolah

 
Dependen
Kecemasan akibat Hospitalisasi
suatu kondisi khawatir, menangis, gelisah, takut, tidak tentram

disertai berbagai keluhan fisik seperti anak tidak mau makan


BAB IV
METODE PENELITIAN
Kriteria Inklusi

Jangka waktu Rentang waktu terbitan jurnal maksimal 10 tahun (2011 s.d 2021)

  Bahasa Indonesia

Bahasa Anak usia Prasekolah

Populasi Original artikel penelitian (bukan review penelitian)

Jenis jurnal Pengaruh Terapi bermain mewarnai Terhadap Kecemasan

Variabel Minimal 30 responden

Besar sampel Desain penelitian menggunakan Quasy Experimental Research

Tipe Studi

Kriteria Eksklusi

Jenis Jurnal Laporan penelitian dalam bentuk skripsi

Tipe studi Deskriptif murni, observasional.

 
RANCANGA Desain literatur review
N  Systematic review
PENELITIAN

PROSEDUR
 Diagram PENCARIA
SUMBER
prisma N DAN
SELEKSI ARTIKEL
ARTIKEL

METODE  Google
PENELITIA scholar
N

 Tema artikel
WAKTU  Jangka waktu
KRITERIA
PELAKSA  Bahasa
UNKLUSI
NAAN  Jenis jurnal
 Metode

April-Juli 2021
KRITERIA
EKSKLUSI  Sampel
BAB V
HASIL
PENELIT
IAN
sekolah saat hospitalisasi
Masyarakat Vol. 8 dengan menggunakan mewarnai gambar didapatkan
sebelum dan setelah
dilakukan terapi bermain No.1 One group 23 responden (63,9%) anak
mewarnai gambar diruang   pretest – posttest tidak cemas, 9 responden (25%)
Bogenvile RSU Kudus htpp://jurnal.stikesce design cemas ringan dan 4 responden
ndekiautamakudus.a   (11,1%) cemas sedang
c.id Jumlah sampel pada  
penelitian ini sebanyak sesudah dilakukan terapi
36 bermain mewarnai didapatkan
responden. 31 responden (86,1%) tidak
cemas, 5 responden (13,9%)
cemas ringan, dan tidak ada
yang cemas sedang
 
 
Analisa Bivariat
Hasil penelitian menunjukkan
Asymp. Sig (2-sided) 0,428 (>
0,05), dapat
disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan tingkat
kecemasan anak usia
prasekolah saat hospitalisasi
sebelum dan setelah dilakukan
terapi bermain
mewarnai gambar.
kecemasan hospitalisasi
(2021) Scholar) penelitian yang bermain mewarnai didapatkan
pada anak prasekolah
  digunakan adalah sebanyak 29 responden (82.9
http://jurnal.stikestri rancangan %) kecemasan berat, 6
mandirisakti.ac.id/in praeksperimental responden (17,1%) cemas
dex.php/jsk/article/vi dengan one group sedang dan 0 responden (0%)
ew/119
pretest tidak cemas
dan post test  
Menggunakan teknik sesudah dilakukan terapi
Accidental Sampling bermain mewarnai didapatkan
pada 30 responden 28 anak (80%) cemas sedang, 7
responden (20%) cemas ringan
dan 0 responden (0%) cemas
berat
 
Analisa Bivariat
Hasil penelitian menunjukkan P
Value 0,000 Hal ini
menunjukkan bahwa adanya
pengaruh pemberian terapi
bermain
terhadap tingkat kecemasan
anak.
3
Supardi terhadap tingkat   sampel pada terapi mewarnai gambar
(2020) kecemasan anak http://jurnal.stike penelitian ini didapatkan 17
usia prasekolah yang strimandirisakti. menggunakan orang (56,7%) cemas
mengalami ac.id/index.php/j Accidental sedang, 13 responden
hospitalisasi di ruang sk/article/view/1 Sampling (43,3%) cemas berat
Edelweis RSUD dr. 19    
M. Menggunakan 30 sesudah dilakukan
sampel terapi bermain mewarnai
didapatkan 22 anak
(73,3%) cemas sedang,
8 responden (26,7%)
cemas ringan.
 
Analisa Bivariat
Hasil penelitian
menunjukkan p-value =
0,005<0,05
berarti signifikan, maka
Ho ditolak dan Ha
diterima. Jadi ada
pengaruh terapi bermain
mewarnai terhadap
tingkat kecemasan anak
usia prasekolah.
(2020) kecemasan anak   preexperimental terapi mewarnai gambar
usia prasekolah yang https://jurnal.un dengan one didapatkan 26 anak
dirawat di RSUP. ai.edu/index.ph group prepost (86.7%) cemas berat, 4
Prof. Dr. R. D. p/jsk/article/view
/2404 test design. responden (13,3%)
Kandou Manado   cemas sedang
Sampel diambil  
dengan sesudah dilakukan
purposive terapi bermain mewarnai
sampling didapatkan 26 anak
sebanyak 30 (86,7%) cemas sedang,
orang anak. dan 4 responden
(13,3%) cemas ringan.
 
Analisa Bivariat
Hasil penelitian
menunjukkan nilai p <
0.05 yang berarti ada
pengaruh yang
signifikan dari terapi
bermain mewarnai
gambar terhadap tingkat
kecemasan anak usia
prasekolah akibat
hospitalisasi..
(2020) respon nyeri dan   pre ekperiment terapi mewarnai gambar
tingkat kecemasan https://journals. dengan didapatkan
anak usia prasekolah umkt.ac.id/index rancangan 27 responden (84,4%)
selama hospitalisasi .php/bsr/article/ penelitian “one cemas sedang, 5
di ruang Melati view/1035 gruop design responden (15,6%)
RSUD Abdul Wahab yaitu pre cemas berat dan 0
Sjahranie Samarinda test dan post test responden (0%) cemas
design” ringan
   
Menggunakan 32 sesudah dilakukan
responden terapi bermain mewarnai
didapatkan 21 anak
(65,6%) cemas sedang,
11 responden (34,4%)
cemas ringan dan 0
responden (0%) cemas
berat
 
Analisa Bivariat
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
P-value 0.000 atau p <
0,05, H0 ditolak dan Ha
diterima artinya terdapat
perbedaan tingkat
BAB VI
PEMBAHASAN
Terapi bermain mewarnai
Bermain merupakan stimulasi yang tepat bagi anak. Bermain dapat meningkatkan
daya pikir anak sehingga anak dapat menggunakan aspek emosional, sosial, serta
fisiknya. Bermain juga dapat meningkatkan kemampuan fisik, pengalaman, dan
pengetahuannya, serta berkembangnya keseimbangan mental anak (Adriana, 2017).

Terapi bermain mewarnai ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor sebagaimana
yang telah dijelaskan pada tinjaun pustaka yaitu tahan perkembangan, tiap tahap
mempunyai potensi/keterbatasan, status kesehatan, anak sakit sehingga
perkembangan psikomotor kognitif terganggu, jenis kelamin, lingkungan lokasi,
usia, negara, dan kultur, alat permainan menyenangkan dan dapat
menggunakannya, intelegensia dan status sosial ekonomi (Adriana, 2017).
Berdasarkan hasil 5 artikel yang sudah dilakukan review 3 artikel
tidak membahas tentang jenis kelamin dan 2 jurnal membahas
tentang jenis kelamin. Menurut penelitian Dahlan dan Zulaikha
(2020) responden berdasarkan jenis kelamin di RSUD Abdul Wahab
Sjahranie Samarinda dapat diketahui jenis kelamin laki-laki
sebanyak 15 orang (46,9%) dan responden perempuan sebanyak 17
orang (53,1%). Penelitian Dahlan dan Zulaikha (2020) tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Aryani dan Zaly (2021)
didapatkan bahwa 54,3% anak dengan jenis kelamin laki-laki
sedangkan anak perempuan sebanyak 25,7%.
Anak usia prasekolah 3-6 tahun kemampuan motorik halusnya mulai berkembang dimana
Anak
anak usiadapat
mulai prasekolah 3-6 tahun
menggambar dankemampuan motorik
menulis. proses halusnya
tahapan mulai berkembang
perkembangan dimana
setiap anak
anakyaitu
sama, mulaimerupakan
dapat menggambar
hasil dari dan menulis.
proses proses tahapan
pematangan. perkembangan
Tetapi dalam setiap setiap
pencapaiannya, anak
sama,
anak yaitu merupakan
memiliki hasil dari
kecepatan yang proses
berbeda pematangan.2013).
(Soetjiningsih, Tetapi dalam pencapaiannya, setiap
anak memiliki kecepatan yang berbeda (Soetjiningsih, 2013).

PANDANGAN PENELITI

Namun menurut asumsi peneliti tidak ada


pengaruhnya jenis kelamin dengan terapi bermain
karena anak lebih senang melakukan permainan
sesuai dengan jenis kelamin mereka dan juga anak
lebih senang melakukan permainan yang mereka
sukai.
Kecemasan Akibat Hospitalisasi

Kecemasan akibat hospitalisasi memiliki rentang respon kecemasan


antara respon adaptif antisipasi dan yang paling maladaptif yaitu
panik (Azizah, Imam & Amar, 2016). Berdasarkan hasil literature
review terhadap 5 jurnal didapatkan 3 jurnal (60%) mengatakan
bahwa sebelum dilakukan terapi bermain berada dalam kategori
cemas sedang, sedangkan 1 jurnal (20%) yang mengatakan bahwa
sebelum dilakukan terapi bermain mengalami kecemasan berat
akibat hospitalisasi, dan sebanyak 1 jurnal (20%) artikel mengatakan
sebelum dilakukan terapi bermain anak tidak mengalami kecemasan.
Hasil penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmanita, DKK (2020)


menunjukkan tingkat kecemasan anak sebelum diberikan
terapi mewarnai (pretest) yang paling tinggi adalah kecemasan
sedang yaitu 17 anak (56,7 %), kecemasan berat ada 13 anak
(43,3%). Dan tingkat kecemasan sesudah dilakukan terapi
bermain mewarnaik sebanyak 22 anak (73,3%) berada dalam
tingkat kecemasan sedang, sebanyak 8 anak (26,7%) berada
dalam tingkat kecemasan ringan
Menurut (Utami, 2014) terdapat Menurut Peneliti
beberapa faktor yang dapat Menurut asumsi peneliti anak yang
menimbulkan kecemasan ketika
anak mengalami hospitalisasi mengalami kecemasan pada saat
seperti lingkungan rumah sakit, hospitalisasi dikarenakan perpisahan
berpisah dengan orang terdekat, dengan keluarga, bertemu dengan orang
kehilangan kendali, cedera tubuh
dan nyeri. Hospitalisasi
baru dan lingkungan rumah sakit,
memberikan dampak pada ketakutan terhadap tindakan medis yang
perkembangan anak secara akan dilakukan serta takut dengan
psikologis dan fisiologis, anak penyakit yang diderita sehingga muncul
dapat berperilaku agresif serta
mengalami ketakutan dan rasa cemas yang berlebihan.
kecemasan (Ball, Bindler, &
Cowen, 2014).
Pengaruh Terapi Bermain
Mewarnai terhadap
Kecemasan Akibat
Hospitalisasi
Kecemasan pada anak usia prasekolah ditunjukkan dengan reaksi anak yang
ketakutan akibat kurangnya pengetahuan dari anak akan penyakit, cemas
karena pemisahan, takut akan rasa sakit, kurang kontrol, marah, dan menjadi
regresi. Reaksi anak usia prasekolah yang menunjukkan kecemasan seperti
anak, menolak makan, menangis diam-diam karena kepergian orang tua
mereka, sering bertanya tentang keadaan dirinya, mengalami sulit tidur, tidak
kooperatif terhadap petugas kesehatan saat dilakukan tindakan keperawatan
(James, Ghai, & Sharma ; Nursalam ; 2012 ; 2013)
HUBUNGAN KEPATUHAM MINUM OBAT
DENGAN KADAR GULA DARAH
Berdasarkan 4 artikel (80%) mengatakan bahwa adanya pengaruh setelah dilakukan terapi
bermain mewarnai terhadap anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi dan sebanyak 1
artikel (20%) mengatakan tidak ada pengaruh yang isgnifikan setalah dilakukan terapi bermain
mewarnai.

Penelitian yang dilakukan oleh Dahlan dan Zulaikha


(2020) yang mengatakan terdapat perbedaan tingkat
kecemasan yang bermakna sebelum dan sesudah pada
kecemasan anak pra sekolah sebelum dan sesudah
diberikan terapi Mewarnai dengan hasil analisa bivariat
dari tingkat kecemasan menggunakan paired t test
diperoleh p=0,000 atau p<0,05. H0 tolak dan Ha
diterima artinya terdapat pengaruh pemberian terapi
mewarnai terhadap tingkat kecemasan anak pra
sekolah.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hartini, Dkk (2019) pada penelitian ini menggunakan analisis Uji
Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan
responden sebelum dan setelah mendapatkan terapi mewarnai
gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan
responden sebelum dan setelah mendapatkan terapi mewarnai
gambar didapatkan hasil statistik Asymp. Sig (2-sided) 0,428 (>
0,05), dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat
kecemasan anak usia prasekolah saat hospitalisasi sebelum dan
setelah dilakukan terapi bermain mewarnai gambar.
Menurut peneliti

Menurut asumsi peneliti hal tersebut terjadi karena reaksi koping yang
terjadi pada setiap anak berbeda-beda selama hohpitalisasi, kemudian ada
faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut diantaranya waktu intervensi
yang diberikan, lama rawat anak yang berbeda, pengalaman masuk rumah
sakit, perpisahan dengan anggota keluarga.
BAB VII
KESIMPULAN
&
SARAN
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa pengaruh terapi


bermain mewarnai terhadap kecemasan
anak usia prasekolah akibat hospitalisasi.
Pada 4 jurnal review telah dijelaskan
adanya pengaruh yang signifikan sebelum
dan dan sesudah terapi bermain mewarnai
dilakukan terhadap penurunan tingkat
kecemasan . Namun ada juga 1 artikel yang
mengatakan bahwa tidak adanya pengaruh
sebelum dan sesudah dilakukan terapi
bermain mewarnai terhadap penurunan
tingkat kecemasan.
SARAN
h a tan
k e se Ba
na n gi per
e laya aw
P at
Saran ditujukan kepada pelayanan Saran ditujukan kepada perawat
kesehatan untuk meningkatkan lagi untuk melakukan intervensi terapi
pelayanan kesehatan terhadap anak bermain mewarnai kepada pasien
usia prasekolah yang mengalami usia anak prasekolah yang
hospitalisasi dengan memberikan mengalami hospitalisasi sehingga
terapi bermain mewarnai sehingga dapat menurunkan tingkat
bisa menurunkan tingkat kecemasan pada anak tersebut.
kecemasan pada anak prasekolah
Bagi Institusi
Pendidikan

Saran ditujukan kepada Institusi Pendidikan untuk memasukan kegiatan promotif


kesehatan pada kurikulum pendidikan. Sebaiknya mengadakan program pembelajaran
terapi bermain untuk anak yang mengalami hospitalisasi.

Bagi Peneliti Selanjutnya

Dilihat dari beberapa artikel terakait pengaruh terapi bermain mewarnai


terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi belum
dilakukan secara maksimal maka saran yang ditujukan kepada peneliti
selanjutnya yaitu untuk meneliti tentang perbedaan pengaruh terapi bermain
mewarnai dengan terapi bermain yang lain pada anak usia prasekolah akibat
hospitalisasi.

Anda mungkin juga menyukai