Anda di halaman 1dari 17

TERAPI STORY TELLING

DAN MENONTON
ANIMASI KARTUN
TERHADAP ANSIETAS
KELOMPOK 2 :
1. I GEDE DERIANA 11194561910179
2. IKA ISMATUL HAWA 11194561910180
3. LIA HERLINA 11194561910182
4. LULU INDAH PUSPITA SARI 11194561910183
5. MUHAMMAD ILHAMI 11194561910186
6. MUKAROMMAH 11194561910187
7. NI WAYAN ELSI NESTRIANI 11194561910188
8. NOOR LINDA 11194561910189
9. SITI FATIMAH 11194561910196
10. SITI JAMILAH 11194561910197
11. TRISNA DEVINA 11194561910199
PENULIS : PADILA, AGUSRAMON, DAN YERA
TAHUN TERBIT : JUNI 2019
JUDUL : TERAPI STORY TELLING DAN MENONTON
ANIMASI KARTUN TERHADAP ANSIETAS
LEMBAGA PENERBIT : JOURNAL OF TELENURSING
(JOTING)
VOLUME, NOMER & HALAMAN : VOLUME 1, NOMOR 1,
HALAMAN 51-66
TANGGAL TERBIT : -
PENGERTIAN
Hospitalisasi anak usia pra sekolah merupakan suatu
proses yang karena suatu alasan yang berencana atau
darurat, mengharuskan anak tersebut untuk tinggal di
rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai
pulih atau pemulangannya kembali ke rumah. Adapun
penyebab dari kecemasan dipengaruhi oleh banyak
faktor, baik dari petugas (perawat, dokter, dan tenaga
medis lainnya), lingkungan baru, maupun keluarga
yang mendampinginya (Sarfika, 2015).
MACAM -MACAM TERAPI
1. Terapi story telling
Merupakan salah satu teknik bermain terapeutik yang bercerita
atau mendongeng dalam menyampaikan isi perasaan, buah pikiran
atau sebuah cerita kepada anak-anak melalui lisan

2. Terapi menonton animasi kartun


Merupakan salah satu terapi yang digunakan untuk
mendistraksikan anak dari rasa ansietasnya (Lee, 2012). Terapi ini
merupakan mengalihkan perhatian anak ke hal yang lain sehingga
dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan
meningkatkan toleransi terhadap nyeri (Maharezi, 2014).
MANFAAT TERAPI
1. Story Telling yaitu mengembangkan fantasi, empati
dan berbagai jenis perasaan lain, menumbuhkan
minat baca, membangun kedekatan dan
keharmonisan, media pembelajaran. Adapun
manfaat lain bagi anak dengan mendongeng antara
lain adalah mengembangkan daya pikir dan
imajinasi anak, mengembangkan kemampuan
berbicara anak, mengembangkan daya sosialisasi
anak, sarana komunikasi anak dengan orangtuanya.
2. Menonton Animasi Kartun yaitu dapat mengurangi
tingkat kecemasan anak.
TINGKAT KECEMASAN
Tingkat kecemasan yang berbeda pada tiap anak
disebabkan karena respons setiap manusia terhadap
stressor memang berbeda-beda.
Respons yang berbeda pada tiap individu antara lain
dipengaruhi oleh adanya kelemahan dalam berbagai
proses informasi. Penyebab lain yang
mempengaruhi tingkat kecemasan yang berbeda
adalah adanya sistem pendukung yaitu
pendampingan orangtua atau orang terdekat anak
sehingga anak berespons berbeda terhadap
stressor.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
-Isi Jurnal
Prevalensi hospitalisasi pada anak usia pra sekolah menurut data
World Health Organisation (WHO) pada tahun 2015 adalah
sebanyak 45% dari keseluruhan jumlah pasien anak usia pra sekolah
yang di hospitalisasi.
-Hasil Analisis
Peneliti menulis alasan peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan terapi Story Telling dan menonton animasi kartun
terhadap ansietas pada anak usia pra sekolah.
RUMUSAN MASALAH
-Isi Jurnal
Pengaruh signifikan antara pemberian story telling
terhadap tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada
anak usia prasekolah.
-Hasil Analisis
Peneliti menulis rumusan masalah secara tersirat di
bagian paragraf 6 “pendahuluan”
•Tujuan Penelitian
-Isi Jurnal
Mengetahui perbandingan efektivitas terapi story telling
dan menonton animasi kartun terhadap tingkat
kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia pra sekolah
di RS. Raflesia Kota Bengkulu
-Hasil Analisis
Peneliti menulis secara langsung tujuan penelitian di bagian
“abstrak”.
•Isi Jurnal
Bagi anak
Mengembangkan fantasi, empati dan berbagai jenis perasaan lain,
menumbuhkan minat baca, membangun kedekatan dan
keharmonisan, media pembelajaran. Mengembangkan
kemampuan berbicara anak, mengembangkan daya sosialisasi
anak, sarana komunikasi anak dengan orangtuanya (Nursalam,
2013).
-Hasil Analisis
Peneliti tidak menulis secara langsung manfaat penelitian. Akan
tetapi, secara tersirat pada bagian “pendahuluan” dan juga
terdapat pada bagian “saran”.
METODE PENELITIAN
•Pendekatan Penelitian
-Isi Jurnal
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment, dengan desain
yang digunakan adalah two group before after atau pre-test
and post test group design.
-Hasil Analisis
Peneliti sudah menjelaskan bahwa penelitian yang akan
dilakukan yaitu menggunakan experiment dengan 10-20
sampel
•Populasi dan Sampel
-Isi Jurnal
Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan kriteria
inklusi yaitu anak usia pra sekolah berumur 3-5 tahun, tidak
dalam keadaan kritis, minimal hari perawatan 2 hari, orang
tua dan anak bersedia menjadi responden dan anak
mengalami kecemasan sedang
-Hasil Analisis
Peneliti sudah sangat jelas mengenai karakteritik populasi dan
sampel yang akan di teliti. Dan akan membutuhkan 10-20 anak
yang mengalami kecemasan sedang.
•Variabel Penelitian
-Isi Jurnal
Untuk mengukur tingkat kecemasan pada anak usia pra sekolah
menggunakan pengukuran skala Preschool Anxiety Scale (PAS).
-Hasil Analisis
Peneliti mengukur tingkat kecemasan dengan menggunakan
skala prescool anxiety scale ( PAS). Dan menggunakan uji sampel
T independen.
.
•Teknik Pengumpulan Data
-Isi Jurnal
Menggunakan tes, data tes yang dihasilkan berupa
rata-rata gain skor pretes dan postes.
-Hasil Analisis
Peneliti juga menggunakan data tes rata-rata gain
skor.
•Teknik Analisis Data
-Isi Jurnal
Analisis unvariat
-Hasil Analisis
Peneliti juga menggunakan pengambilan sampel
dengan unvariat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
•Hasil Penelitian
-Isi Jurnal
Anak pra sekolah yang mengalami hospitalisasi hampir sebagian (45%)
berumur 3 tahun
-Hasil Analisis
Peneliti menuliskan hasil penelitian dengan menggunakan tabel secara jelas
dibagian hasil penelitian.
•Pembahasan
-Isi Jurnal
Terapi story telling merupakan salah satu teknik bermain terapeutik yang
bercerita atau mendongeng dalam menyampaikan isi perasaan, buah pikiran
atau sebuah cerita kepada anak-anak melalui lisan (Pratiwi, 2012).
-Hasil Analisis
Dari hasil penelitian tersebut peneliti menyarankan bahwa menonton film
kartun dapat digunakan untuk mengatasi respon prilaku cemas dan nyeri
anak saat menjalani tindakan invasif secara efektif.
KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI
KEPERAWATAN
•Kesimpulan
-Isi Jurnal
Gambaran perubahan ansietas anak pra sekolah yang
dihospitaslisasi di RS. Raflesia Kota Bengkulu, sebelum dan setelah
dilakukan terapi story telling signifikan karena adanya penurunan
nilai rata-rata kecemasa sebelum dan setelah diberikan intervensi.
-Hasil Analisis
Peneliti menulis kesimpulan secara langsung, jelas dan mudah
dimengerti oleh pembaca.
•Saran
-Isi Jurnal
Hasil riset ini dapat digunakan bagi para perawat untuk dapat
mengoptimalkan perkembangan anak terutama pada anak yang
mengalami ansietas dimasa hospitalisasinya.
-Hasil analisis
Peneliti telah menulis saran opperasional baik untuk perawat, rumah
sakit, orang tua, dan peneliti selanjutnya.
•Implikasi Keperawatan
-Isi Jurnal
Hasil penelitian ini dapat di dimanfaatkan oleh mahasiswa
keperawatan maupun mahasiswa pascasarjana spesialisasi anak
untuk menambah wawasan mengenai stimulasi perkembangan audio
yang bervariasi menggunakan terapi story telling, untuk
memgoptimalkan psikologis dan emosional anak yang sedang dirawat
dirumah sakit.
-Hasil Analisis
Peneliti telah menulis dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa
keperawatan apapun,dengan menggunakan terapi story telling.
"Ketakutan Anda
THANK YOU a da lah se jen is p enja ra
A nd a
ANY QUESTIONS ? ya n g me m b a tas
dalam serangkaian
i

Please feel free to contact us. tindakan terbatas.


Makin sedikit Anda
takut, makin banyak
kekuatan yang akan
Anda miliki dan makin
lengkap Anda akan
hidup."
- Robert Greene

Anda mungkin juga menyukai