Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia prasekolah adalah usia 4-6 tahun merupakan waktu yang paling efektif dalam
kehidupan dalam kehidupan anak untuk mengembangkan berbagai potensi yang di miliki
anak.usia 4-6 tahun adalah suatu tahap perkembangan dalam rentang kehidupan manisia
yang di tandai oleh banyaknya pristiwa-pristiwa penting terjadi yang pada akhirnya
berpengaruh pada kehidupan di masa yang akan datang. Anak di latih untuk berani mencoba
kemampuan melihat kemungkkinan,keyakinan strategi,dan kesempatan untuk melaksanakan
strategi pilihanya.semua proses itu harus di kenalkan kepada anak sejak dini.sekalipun anak
usia 4-6 tahun,mereka sudah dapat melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri anak usia
prasekolah telah mampu mengutarakan secara lisan apa yang merreka sukai dan dan apa
yang di pelajari selama mereka di s ekolah.mereka juka mengutarakan bagaimana cara
mempelajari suatu keterampilan sosial (patmonodewo, 2000).
Menurut Biechler dan Snowman (dalam Patmonodewo 2000) Anak usia 4-6 tahun
termasuk anak prasekolah. Mereka biasanya mengikuti program prasekolah dan
kindergarten. Sedangkan di Indonesia, umumnya mereka mengikuti program Tempat
Penitipan Anak (3 bulan sampai 5 tahun) dan Kelompok Bermain (usia 3 tahun), sedangkan
usia 4-6 tahun biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-kanak. Bermain adalah
suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktikkan ketrampilan,
memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif mempersiapkan diri untuk
berperan dan berperilaku dewasa (Alimul, 2005). Bermain adalah media terbaik untuk
belajar karena dengan bermain, anak-anak akan berkomunikasi, belajar menyesuaikan diri
dengan lingkungan, dan melakukan apa yang dapat dilakukannya (Whaley dan Wong,
2009). Bermain penting untuk mengembangkan emosi, fisik, dan pertumbuhan kognitif
anak, selain itu bermain juga merupakan cara anak untuk belajar, bermain bisa menurunkan
dampak kecemasan dan untuk meningkatkan kreatifitas anak melalui beberapa jenis
permainan (Nelson dalam aidar, 2011). Bermain dapat digunakan sebagai media psiko terapi
atau pengobatan terhadap anak yang dikenal dengan terapi bermain (Tedjasaputra, 2007).
Pada anak-anak yang belum bisa mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka misalnya
pada anak usia prasekolah usia (3-6tahun) permainan menggambar,melukis atau mewarnai
merupakan permainan yang sesuai prinsip bermain di Rumah Sakit dan dapat membantu
mengekspresikan pikiran perasaan cemas, takut, sedih, tegang dan nyeri (Supartini, 2004).

B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kecemasan pada
anak usia prasekolah?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi bermain mewarnai gambaran terhadap
tigkat kecemasan anak prasekolah
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kecemasan pada anak usia prasekolah selama hospitalisasi sebelum
di lakukan terapi bermain mewarnai gambar
b. Mengidentifikasi kecemasan pada anak prasekolah selama hospitalisasi,setelah di
lakukan terapi bermain mewarnai gambar
c. Menganalisis pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kecemasan
anak prasekolah selama hospitalisasi

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoris
Hasil penelitian ini secara teoritis di harapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkaya wawasan tentang pengaruh pemberian terapi bermain
mewarnai gambar terhadap penurunan tingkat kecemasan anak prasekolah selama
hospitalisasi
2. Manfaat Praktis
- manfaat bagi keluarga
Memberikan informasi tentang pengaruh terapi bermain mewarnai gambar
terhadap penurunan tingkat kecemasan selama hospitalisasi pada keluarga
- Manfaat bagi penelitian selanjutna
Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan penulis serta lebih memahami
tentang teori dan aplikasi terapi bermain mewarnai pada anak prasekolah selama
hospitalisasi.

Anda mungkin juga menyukai