Anda di halaman 1dari 159

PERENCANAAN PONDASI BORED PILE PADA

GEDUNG PARKIR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BORED PILE FOUNDATION DESIGN OF

PARKING BUILDING POLITEKNIK NEGERI


BANDUNG
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Diploma III Program Studi Konstruksi Gedung
Di Jurusan Tenik Sipil

Oleh:

NUNIK DWI WIBARINI NIM : 131111019

SALMA ST. ZAKIAH NIM : 131111065

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016
Lembar Persembahan
ya Allah,

waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih, bahagia, marah
dan kecewa juga berbagai pengalaman yang telah menjadi pembelajaran dalam hidupku. ku bersujud
dihadapan mu hingga aku diberi kesempatan untuk bisa sampai pada titik awal bagiku melangkah satu
per satu untuk mewujudkan cita-cita ku dengan jalan mu.segala puji bagi mu ya allah.

Ayah dan Ibu,

ibu… dalam setiap langkahku aku selalu berdoa agar kau kuat dengan kehidupan sekarang. semoga
apa yang aku lakukan tidak membuat kau kecewa karena yang aku tahu kau selalu menegurku bila aku
salah tapi maafkan aku bila ada tindakanku yang membuat kau menangis di seperempat malam mu.
untuk mu ayah… nafasku terenga saat aku panggil namamu, lantunan al-fatihah dan salawat dalam
silaku merintih, menandakan doa dalam syukur yang tiada tara. dalam sila di lima waktu mulai fajr
terbit hingga terbenam, seraya tanganku menadah.. ya allah ya rahman ya rahim terimakasih telah
kau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas menjagaku, mendidiku,
membimbingku dengan baik. ya allah berikanlah balasan yang setimpal surge firdaus untuk merek dan
jauhkanlah mereka dari api nerakamu.

Kakakku dan Adikku

sestiya rahayu noviani.. terimakasih telah menjadi kakak yang baik untuk kedua adikmu ini, salah satu
adikmu telah membuat kamu bangga hehehe, keluhanku, kekecewaanku dan kekesalanku selalu kau dengar
kan setiap kita mempunyai waktu untuk berbincang. bagas tri putro.. maafkan salah satu kakakmu mu
ini kurang memperhatikan mu dengan ucapan maupun sikap langsung kepadamu. aku tau walawpun
kamu sikap mu dingin aku yakin kita saling menyayangi satu sama lain.

Teman-temanku,

untuk salma st. zakiah terimakasih sudah mau menjadi partner untuk menyelesaikan misi tugas akhir
bersamaku, maafkan aku bila dalm penyusunan tugas akhir ada perbuatan dan perkataanku yang
membuatmu tersinggung, terimakasih sudah berjuang dan memberikan semangat ketika aku mulai down.
untuk kelas kg-3a kita sama-sama memulai dalam satu kelas yang berbagai macam sifat. sama-
sama berjuang dari awal, dari yang memang tidak berniat untuk masuk di polban khususnya jurusan
teknik sipil. but.. we can yeaaayy congraduation & congratulation for us, se you on top. untuk teman
ku intan, uli, iqbal, gedoy, anak dt dan kelas ipa 2 terimakasih atas dukungan doa dan semangat
juga hiburan setiap kita berkumpul di suatu moment. lelahku, kesalku dan marahku hilang setelah aku
bertemu dengan kalian.

Seseorang,

seseorang itu kau hanan sabila.. terimakasih banyak sudah menjadi tameng terdepan setelah keluargaku
untuk memberi semangat, mungkin menurutmu kata-kata semangatmu tidak berarti banyak tapi tidak
untuk ku itu menjadi semangat kembali. hanan.. maafkan aku dikala kau menemaniku kamu
mendengar keluhanku, kekesalanku dan kekecewaanku yang aku lampiaskan kepadamu, saran mu,
marahmu, kecewamu, selalu aku jadikan pembelajaran. jangan lelah..jangan melangkah jauh didepanku
karna aku ingin seiring bukan digiring
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,

dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan

Tugas Akhir yang berjudul “Perencanaan Pondasi Bored Pile pada Gedung Parkir

Politeknik Negeri Bandung”

Selama pembuatan Tugas Akhir ini banyak pihak yang membantu kami secara

moril maupun materil dari berbagai pihak sangat membantu kami dalam

melaksanakan penyusunan Tugas Akhir (TA) ini. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Orang tua dan Keluarga yang atas dukungan do’a dan materilnya dan memberi

semangat untuk menyelesaikan laporan ini

2. Bapak Andri Budiadi.,BSCE.,M.Eng selaku ketua jurusan teknik sipil Politeknik

Negeri Bandung

3. Bapak Hendry.,Dipl.Ing.HTL.,MT selaku pembimbing yang mengarahkan,

memberi saran dan masukan mengenai laporan Tugas Akhir

4. Bapak Syahril,BSCE.,MT.,Dr selaku ketua penguji yang memberi saran dan

masukan mengenai laporan Tugas Akhir

5. Bapak Mulyadi Y.,Drs.,Dipl.Ing.HTL.,MT selaku penguji yang memberi saran

dan masukan mengenai laporan Tugas Akhir

6. Heri Kasyanto, ST., M.Eng selaku ketua koordinator Tugas Akhir

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


ii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

7. Rahmat Permana., SST selaku wali kelas dan koordinator Tugas Akhir

8. Teman-teman kelas KG-3A yang saling membantu memberi semangat untuk

menyelesaikan Tugas Akhir

Penulis menyadari bahwa hasil Tugas Akhir ini masih memiliki

kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat

dibutuhkan untuk menyempurnakan hasil dari Tugas Akhir ini. Terima kasih

Bandung, Juli 2016

Penyusun

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


iii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

ABSTRAK

Banyaknya kendaraan pribadi saat ini yang digunakan oleh masyarakat


khususnya warga Politeknik Negeri Bandung menyebabkan penggunaan lahan
parkir yang disediakan tidak cukup menampung berbagai kendaraan terutama
kendaraan roda dua. Solusinya ialah membangun gedung parkir di Politeknik
Negeri Bandung. Maka dari itu, perencanaan sebelum membangun gedung parkir
sangat diperlukan. Dalam perencaan pembangunan salah satunya dengan
merencanakan pondasi yang akan digunakan.
Pemilihan jenis tiang bor untuk pondasi ditinjau dari beberapa aspek seperti
akses mobilisasi dari dan ke proyek hingga pada proses saat melakukan
pembangunan yang tidak diijinkan untuk mengganggu gedung-gedung di
sekitarnya. Dalam perencanaan pondasi untuk mendapatkan gaya yang dihasilkan
dari gedung parkir maka dibuat permodelan menggunakan ETABS 2015, untuk
menghitung daya dukung ujung laboratorium menggunakan metode Meyerhof dan
Terzaghi. Menghitung daya dukung selimut tiang menggunakan metoda alfa. Untuk
menghitung daya dukung lapangan berdasarkan nilai Nspt dengan metode
Konvensional dan Meyerhof dan berdasarkan data sondir dengan metode
Konvensional. Perhitungan penurunan menggunakan metode penurunan pada tanah
lempung. Perhitungan pile cap dan tulangan pondasi menggunakan SNI 1726-2012.
Menggambar pondasi dan pilecap yang sudah direncanakan dan menghitung
rencana anggaran pekerjaan pondasi.
Berdasarkan perhitungan perencanaan maka pondasi yang akan digunakan
adalah pondasi tiang bor dengan diameter 60 cm yang mempunyai kedalaman tiang
5,5 m. Terdapat 5 Tipe Pondasi yaitu P-1, P-2, P-3, P-4 dan P-5. Tebal pile cap
yang digunakan 600 mm dan menggunakan tulangan berdiameter 15 D22 untuk
arah x dan 20 D22 untuk arah y pada jenis pondasi P-5 dengan penurunan sebesar
5,228 mm. Pondasi yang direncakan menggunakan tulangan utama 8 D 22 dengan
diameter tulangan geser D12-250 . Perkiraan harga untuk pekerjaan pondasi sebesar
Rp. 943 962 100 (Sembilan ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus enam puluh
dua ribu seratus rupiah ,-)
Kata kunci: Pondasi tiang, Kendaraan, Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


iv
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

ABSTRACT

The amount of vehicle being used in community especially in Politeknik


Negeri Bandung cause the use parking area that has been provided is not enough to
accommodate every vehicle especially motorcycle. The solution is by build a
Parking building in Politeknik Negeri Bandung, so the structure design is needed.
The selecting foundation is one of main criteria in planning construction.
The selecting types of pile for the foundations is in terms of aspects, such
as access to and from the project and the process not disturb another buildings. In
foundation design, to get the force from upper structure from parking building is
using ETABS 2015 for modelling, for end bearing pile calculate of the laboratories
using Terzaghi and Meyerhoff method. The friction pile calculate using alpha
method. To calculate bearing based on Nspt value is done with the conventional
method and Meyerhof and based on data sondir with the conventional method.
Calculation of settlement using settlement for rock method. Calculation of pile cap
and reinforcement of foundation is done using SNI 1726-2012. Drawing foundation
and pile cap which calculate and design and design the budget for foundation work.
Based on the calculation of planning, so the foundation which will be used
is bored pile foundation, the diameter of bored pile foundation is 60 cm that has 5.5
m for a depth. There are 5 type of foundation, they are P-1, P-2, P-3, P-4 and P-5.
The pile cap using 600 mm in thickness and using reinforcement diameter of 15
D22 for x direction and 20D22 for y direction, settlement for foundation P-5 is
5,228 mm. The reinforcement for pile is 8 D 22 with a diameter of shear
reinforcement D12-250. Estimated price for foundation is Rp 943,962,100 (Nine
hundred and forty-three million and nine hundred sixty two thousand one hundred
rupiah, -)
Keywords: Bored Pile foundation, vehicle, Parking Building in Politeknik Negeri
Bandung

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


v
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................................... iv
ABSTRACK....................................................................................................................v
DAFTAR ISI ................................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xii
DAFTAR ISTILAH .................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
1.1. Latar Belakang .........................................................................................................1
1.2. Tujuan ......................................................................................................................4
1.3. Ruang Lingkup .........................................................................................................5
1.4. Sistematika Pembahasan ..........................................................................................5
BAB II STUDI PUSTAKA ...........................................................................................7
2.1. Pengertian Pondasi ...................................................................................................7
2.2. Klasifikasi Pondasi ...................................................................................................7
2.3. Kriteria Perencanaan Pondasi ................................................................................16
2.4. Parameter Tanah Pendukung Pondasi ....................................................................16
2.5. Klasifikasi Tiang ....................................................................................................17
2.6. Faktor dan Tipe Bangunan .....................................................................................19
2.7. Penyelidikan Tanah untuk Perencanaan Pondasi ...................................................21
2.8. Pondasi Bored Pile .................................................................................................22
2.9. Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Tunggal...................................................24
2.9.1 Kapasitas Daya Dukung Ujung Berdasarkan Data Laboratorium ................24
2.9.2 Kapasitas Daya Dukung Friksi Berdasarkan Data Laboratorium ................27
2.9.3 Kapasitas Daya Dukung Data Lapangan.......................................................30
2.10. Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Grup ......................................................32
2.11 Efisiensi Grup Tiang ............................................................................................36
2.12. Penurunan Pondasi Tiang Pada Batuan (Lapisan Tanah Keras) .........................38
2.13. Penurunan Tiang Kelompok di Tanah Kohesif menurut Vesic ...........................41

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


vi
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

2.14. Beban Maksimum yang Diterima oleh Tiang ......................................................42


2.15.Penulangan Pondasi Bored Pile ............................................................................43
2.14.1 Perhitungan Tulangan Utama ......................................................................43
2.14.2 Perhitungan Tulangan Sengkang ................................................................46
2.16.Penentuan Tebal Pile Cap ....................................................................................47
2.17.Penulangan Pile Cap .............................................................................................48
BAB III METODOLOGI ............................................................................................ 50
3.1. Tahapan Pelaksanaan .............................................................................................50
3.2. Pengumpulan Data .................................................................................................52
3.2.1 Data Tanah ....................................................................................................52
3.2.2 Data Pembebanan Struktur Atas ...................................................................54
3.2.3 Gambar Arsitektur Gedung Parkir ................................................................59
3.3. Perhitungan Daya Dukung Tiang Tunggal ............................................................60
3.4. Perhitungan Daya Dukung Tiang Grup .................................................................61
3.5. Perhitungan Penurunan (Settlement Pondasi) ........................................................61
3.6. Penulangan Pondasi Bored Pile .............................................................................61
3.7. Penentuan Tebal Pile Cap .....................................................................................61
3.8. Penulangan Pile Cap Pondasi ................................................................................61
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STRUKTUR PONDASI .................................62
4.1. Pemilihan Jenis Tiang Bored Pile sebagai Pondasi Gedung Parkir Politeknik
Negeri Bandung .....................................................................................................62
4.2. Penentuan Elevasi Pondasi.....................................................................................62
4.3. Statigrafi Lapisan Tanah ........................................................................................63
4.4. Pemodelan Struktur Atas dengan ETABS .............................................................65
4.5. Analiasa Beban Struktur Atas ................................................................................66
4.6. Perhitungan Daya Dukung Berdasarkan Data Laboratorium.................................70
4.6.1 Metode Mayerhof ..........................................................................................70
4.6.2 Metode Terzaghi ...........................................................................................74
4.7. Perhitungan Daya Dukung Berdasarkan Nilai N-SPT ...........................................77
4.7.1 Metode Konvensional ..................................................................................77
4.7.2 Metode Mayerhof ..........................................................................................79
4.8. Perhitungan Daya Dukung Bedasarkan Data Sondir .............................................81

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


vii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

4.8.1 Metode Konvensional ..................................................................................81


4.9. Hasil Beban Struktur Atas .....................................................................................84
4.10.Kebutuhan Jumlah Tiang ......................................................................................84
4.11.Perhitungan Efisiensi Tiang .................................................................................85
4.12.Daya Dukung Tiang Tunggal ................................................................................86
4.13.Daya Dukung Grup Tiang .....................................................................................87
4.14.Perhitungan Settlement Pondasi ............................................................................93
4.15.Perhitungan P Maksimum yang Diterima Pondasi ...............................................99
4.16.Perhitungan Momen Maksimum Pada Pondasi (Tipe P5) ..................................100
4.17.Perhitungan Tulangan Utama Pondasi Bored Pile ..............................................102
4.18.Perhitungan Tulangan Transversal Pondasi Bored Pile ......................................107
4.19.Perhitungan Tebal Pile Cap ................................................................................110
4.20.Perhitungan Tulangan Pile Cap ..........................................................................112
BAB IV RENCANA ANGGARAN BIAYA..............................................................118
5.1. Perhitungan Volume Pekerjaan Pondasi ..............................................................118
5.2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan ..........................................................................120
5.3. Rencana Anggaran Biaya .....................................................................................121
BAB VI PENUTUP ....................................................................................................123
6.1. Kesimpulan .........................................................................................................123
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................125
LAMPIRAN ................................................................................................................126

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


viii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Zona rencana pembangunan gedung parkir ................................................2


Gambar 1.2 Site Plan rencana pembangunan gedung parkir ........................................ 2
Gambar 1.3 Gambar potongan A rencana pembangunan gedung parkir ........................3
Gambar 1.4 Gambar denah titik pondasi .........................................................................4
Gambar 2.1 Jenis-jenis cast in situ pile ........................................................................13
Gambar 2.2 Large displacement piles ...........................................................................17
Gambar 2.3 Small displacement piles ..........................................................................18
Gambar 2.4 Non displacement piles .................................................................................... 19
Gambar 2.5 Faktor daya dukung dan kedalaman kritis ................................................... 25
Gambar 2.6 Friksi pada tanah berlapis ............................................................................... 27
Gambar 2.7 Variasi α dan λ ........................................................................................30
Gambar 2.8 Konstruksi Grup Tiang ................................................................................... 32
Gambar 2.9 Konfigurasi Tiang dalam grup ........................................................................ 34
Gambar 2.10 Mobilisasi keruntuhan .................................................................................. 37
Gambar 2.11 Tiga macam penurunan pondasi tiang di lapisan batuan ......................... 38
Gambar 3.1 Diagram alir metodologi tugas akhir ............................................................ 51
Gambar 3.2 Super dead load pasangan dinding batako ................................................... 56
Gambar 3.3 Desain spektra zonasi gempa wilayah bandung barat ................................ 58
Gambar 3.4 Gambar tampak depan rencana gedung parkir polban ........................................ 60
Gambar 4.1 Gambar kedalaman pondasi dalam ............................................................... 63
Gambar 4.2 Lokasi titik sondir dan bor ............................................................................. 64
Gambar 4.3 Stratigrafi lapisan tanah .................................................................................. 64
Gambar 4.4 Pemodelan stuktur atas dengan ETABS ........................................................ 65
Gambar 4.5 Hasil output gaya-gaya dalam pada ETABS ............................................... 66
Gambar 4.6 Hasil ouput gaya-gaya dalam pada ETABS (beban
maksimum=Qumaks) ..................................................................................................... 67
Gambar 4.7 Kolom frame C21 pada story 1 ..................................................................... 68
Gambar 4.8 Lokasi beban maksimum pada denah basement........................................... 69
Gambar 4.9 Denah titik pondasi yang akan dihitung ...................................................70
Gambar 4.10 Hubungan SPT dengan nilai kohesi ............................................................ 72

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


ix
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 4.11 Hasil beban struktur atas .............................................................................. 84


Gambar 4.12 Tiang tunggal pondasi tipe P-1 .................................................................... 87
Gambar 4.13 Konfigurasi pondasi grup tiang tipe P-2 ..................................................... 88
Gambar 4.14 Konfigurasi pondasi grup tiang tipe P-3 .................................................... 89
Gambar 4.15 Konfigurasi pondasi tiang tipe P-4 ............................................................. 91
Gambar 4.16 Konfigurasi pondasi tiang tipe P-5 .............................................................. 91
Gambar 4.17 Denah titik yang dihitung .............................................................................. 92

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


x
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Spesifikasi material bondek .........................................................................55


Tabel 3.2 Beban hidup pada lantai gedung ................................................................ 58
Tabel 3.3 Kategori risiko bangunan gedung tahan gempa ............................................58
Tabel 4.1 Perkiraan pengelompokan Tipe Tiang ........................................................67
Tabel 4.2 Hubungan SPT dengan properti tanah .........................................................71
Tabel 4.3 Hubungan jenis tanah dan sudut geser dalam .............................................72
Tabel 4.4 Nilai Pb untuk berbagai jenis tanah .............................................................78
Tabel 4.5 Resume perhitungan daya dukung tiang tunggal berdasarkan diameter yang
berbeda .. ................................................................................................................83
Tabel 4.6 Resume perhitungan daya dukung tiang tunggal lapangan berdasarkan
diameter yang berbeda .. ........................................................................................83
Tabel 4.7 Resume perhitungan daya dukung pondasi grup tiang dengan diameter yang
berbeda… ...............................................................................................................83
Tabel 4.8 Pengelompokan tipe pondasi yang akan dihitung .......................................92
Tabel 4.10 Nilai perkiraan modulus elastisitas tanah ...................................................95
Tabel 4.11 Jenis tanah dan nilai poisson’s ratio ..........................................................95
Tabel 4.12 Rekapitulasi penurunan pada tipe pondasi .................................................98
Tabel 4.13 Rekapitulasi hasil perhitungan tulangan pile cap .....................................116
Tabel 4.14 Rekapitulasi hasil perhitungan pondasi bored pile ..................................117
Tabel 5.1 Kebutuhan volume beton pondasi bored pile..............................................118
Tabel 5.2 Kebutuhan tulangan utama pondasi bored pile ...........................................118
Tabel 5.3 Kebutuhan tulangan sengkang pondasi bored pile ....................................119
Tabel 5.4 Kebutuhan volume pile cap ......................................................................119
Tabel 5.5 Kebutuhan tulangan pile cap ......................................................................119
Tabel 5.6 Kebutuhan bekisting pile cap .....................................................................120
Tabel 5.7 Analisa harga satuan Jawa Barat ................................................................120
Tabel 5.8 Rencana anggara biaya ..............................................................................121

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


xi
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Investigasi Tanah

Data Output ETABS

Lampiran 2

Gambar Site Plan

Gambar Denah Gedung Parkir

Gambar Potongan Gedung Parkir

Tampak Gedung Parkir

Lampiran 3

Gambar Reaksi Struktur Atas

Gambar Denah Pondasi

Gambar Detail Pondasi Bored Pile dan Pile Cap

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


xii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

DAFTAR ISTILAH

Atterberg limit : metode pengujian untuk menjelaskan sifat konsistensi

tanah butir halus pada kadar air yang bervariasi

Bark : kulit kayu

Bearing stratum : lapisan penyangga

Block failure : keruntuhan block

Bored Pile : tiang bor

Bulb pressure : mobilisasi keruntuhan

Casing : corong yang ditanam untuk menjaga tanah bagian atas

tidak runtuh pada saat pengecoran pondasi

Cast pile in situ : tiang pancang yang dicor lansung ditempat

Coarce grained : butir-butir tanah kasar

Combined footing : pondasi kaki gabungan

Compaction pil : kelompok tiang yang mana satu sama lainnya saling

berdekatan dan memadatkan tanah diantara tiang dan sekelilingnya

Cone resistance : tahanan konus

Continunous footing : pondasi menerus

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


xiii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

CPT : Cone Penetration Test

Crosi : gerusan dari air permukaan

Dead load : berat semua bagian pada suatu gedung yang bersifat tetap

Deep boring : pekerjaan pemboran dalam

Deep foundation : pondasi dalam

Drilled shaft : tiang bor

Drag forces : suatu gaya hambatan aygn terjadi karena adanya

pergesekan atau adanya gaya yang menghambat

Driven pile : tiang pancang

Dry boring : teknik bor kering

Engineering properties : sifat tanah jika memperoleh pembebanan dan digunakan

sebagai parameter untuk perencanaan pondasi

Fier foundation : pondasi sumuran

Floating pile foundation : kelompok tiang yang tidak menyebabkan tanah diantara

tiang-tiang menjadi padat.

Friction pile : tiang dengan tahanan gesek

Friction ratio : hambatan lekat lokal

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


xiv
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Ground have : terangkatnya tanah

Index Properties : sifat tanah dalam keadaan asli yang digunakan untuk

menentukan jenis tanah

Individual footing : pondasi telapak

Individual pile failure : keruntuhan tiang tunggal

Input : masukan

Insitu test : pengujian lansung dilapangan

Jetty : salah satu jenis dermaga

Kaison : jenis pondasi dalam

Large displacement piles : tiang perpindahan tanah besar. Saat pemancangan

tanah yang didesak sangat besar akibatnya tanahan gesek jadi besar.

Live load : beban hidup

Mandreal : paksi

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


xv
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Mat footing : pondasi plat

Muck : tanah lunak

Non displacement piles : tiang perpindahan tidak ada tanah. Saat pemancangan

tanah yang tidak ada tanah yang didesak akibatnya tanahan tidak ada yang

dipindahkan.

Offshore platform : struktur bangunan lepas pantai

Open frame : struktur rangka terbuka (terdiri dari balok dan kolom)

Ordinary low rise building : gedung bertingkat biasa

Output : keluaran, hasil

Overlap : saling bersentuhan

Peat : tanah lunak

Pilecap : kepala tiang yang terbuat dari beton bertulang

Pile foundation : pondasi tiang

Plate bearing test : pengujian untuk menentukan daya dukung tanah dilapangan

Platform : tempat sebagai dasar pijakan pada bangunan lepas pantai

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


xvi
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Point bearing pile : tiang dengan tahanan ujung

Precast pile : tiang beton pracetak

Precast solid piles : tiang pracetak

Raft footing : pondasi plat

Sampling : contoh tanah

Sanitary land fill : kedalaman tanah urug

Settlement : penurunan

Shallow foundation : pondasi dangkal

Shell : sel

Site Plan : gambaran / peta rencana peletakan bangunan/ kavling

dengan segala unsur penunjangnya dalam skala tertentu

Skin friction : geseran kulit

Small displacement piles : tiang perpindahan tanah kecil. Saat pemancangan tanah

yang didesak relative kecil akibatnya tanahan gesek jadi besar.

Software : perangkat lunak, program komputer

Spread : penyebaran beban bangunan

Spread footing : pondasi lansung

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


xvii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

SPT : Standard Penetration Test

Statigrafi : interpretasi pelapisan tanah pada seluruh area yang

diselidiki

Super dead load : beban mati

Super structure : struktur atas

Temporary casing : corong sementara untuk pelaksanaan pondasi tiang bor

Top soils : lapisan tanah teratas

Upper structure : struktur atas

Under pinning work : pekerjaan penompangan

Undisturbed : tidak terganggu

Uniform : beban merata

Vane shear : metode uji geser baling (salah satu metode yang

digunakan untuk memperkirakan kekuatan geser tanah)

Very permeable moil : mudah menyerap air

Very fine grained : tanah dengan butir-butir halus

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


xviii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Wash boring : teknik bor basah

Wide flange beam : balok yang mempunyai flens lebar

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


xix
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

DAFTAR PUSTAKA

Adnan Ismail, Muhammad. 2014 . Tugas Akhir: Analisa Daya Dukung Tiang
Statis dan Dinamis Pada Pembangunan Pelabuhan Batubara Pt. Sementonasa
Pangkep.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/11687/Tugas%20Akhir.
pdf?sequence=1. Diakses pada hari Jumat pukul 21.38.

Bowles, Joseph E., 1997, Analisa dan Desain Pondasi Jilid-1, Erlangga, Jakarta

Bowles, Joseph E., 1999, Analisa dan Desain Pondasi Jilid-2, Erlangga, Jakarta

Handoko., Perhitungan Pondasi.


https://sipilusm.wordpress.com/2010/03/08/perhitungan-pondasi/ . Diakses pada
Jumat, 15 Juli 2016 pukul 13.30.

HS, Sardjono., 1984, Pondasi Tiang Pancang Jilid 1, Sinar Wijaya, Surabaya.

Rahardjo, Paulus P.,2005, Manual Pondasi Tiang, GEC (Geotechnical


Engineering Center, Bandung.

Shouman, M. 2010. Bahan Ajar Rekayasa Pondasi II. Bandung.

Surjoputranto, Supardi., 1991, Pengantar Teknik Pondasi, Kanisius, Yogyakarta.

______.-. notes about civil engineering. https://civil2910.wordpress.com/ .


Diakses pada Jumat, 17 Maret 2016 pukul 21.00.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


xx
CURICULUM VITAE

Nama : Nunik Dwi Wibarini


Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 30 Juni 1995
Agama : Islam
Alamat Rumah : Perumahan Cempaka Indah Blok 5 No.1
Jl. Sutomo Rt/Rw 04/14
No. Telepon : 085862619352
Email : Nunikdwiw@gmail.com

Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal
 2010 sampai dengan 2012 : SMA Negeri 1 Garut
 2006 sampai dengan 2010 : SMP Negeri 2 Garut
 2001 sampai dengan 2006 : SD Negeri Lebak Jaya IV
Pendidikan Non Formal
 2014 : Sertifikasi
 2011 : Sertifikasi Multimedia & Brodcasting
Pengalaman Organisasi
 2010 sampai dengan 2011 : Sekertaris ekskul Seni Rupa di SMA Negeri 1 Garut
 2006 sampai dengan 2009 : Sekertaris ekskul Seni Rupa di SMP Negeri 2 Garut
Kemampuan
1. Keahlian Komputer yaitu Microsoft Word, Microsoft excel dan Powerpoint, dasr
Computer Aided Design (CAD), dasar aplikasi SAP 2000, dasar aplikasi ETABS
2. Keahlian writing, listening, speaking dalam bahasa inggris
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan manusia yang semakin meningkat, berbanding lurus

dengan meningkatnya kebutuhan pembangunan. Kebutuhan pembangunan

yang meningkat diakibatkan semakin maraknya aktivitas manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu kebutuhan hidup saat ini ialah

penggunaan kendaraan dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Banyaknya

kendaraan pribadi saat ini yang digunakan oleh masyarakat khususnya

warga Politeknik Negeri Bandung menyebabkan penggunaan lahan parkir

yang telah ada tidak cukup menampung berbagai kendaraan terutama

kendaraan roda dua. Maka dari itu, solusi yang dilakukan ialah dengan

adanya pembangunan gedung parkir yang berlokasi di Politeknik Negeri

Bandung. Rencana pembangunan gedung parkir yang memiliki luas

1654.5 m2 dan memiliki 5 lantai diperuntukkan sebagai gedung parkir

untuk kendaraan roda empat dilantai pertama, sedangkan lantai berikutnya

diperuntukan untuk kendaraan roda dua.

Lokasi rencana pembangunan gedung parkir dapat dilihat pada

Gambar 1.1 gambar Site Plan dilihat pada Gambar 1.2 dan gambar

potongan A pada Gambar 1.3

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


1
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Zona Rencana
Pembangunan

Gambar 1.1 Zona Rencana Pembangunan Gedung Parkir.

Gambar 1.2 Site Plan Rencana Pembangunan Gedung Parkir.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


2
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 1.3 Gambar Potongan A Rencana Pembangunan Gedung Parkir.

Pengetahuan yang telah dipelajari mengenai pondasi menjadi latar

belakang kami untuk mencoba menghitung dan merencanakan pondasi

pada rencana pembangunan gedung parkir dengan input data-data tanah

yang telah di uji, data pembebanan menurut SNI 1726-2012 “tentang tata

cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan

non gedung” dan perhitungan struktur atas menggunakan ETABS.

Perhitungan perencanaan struktur bawah pada gedung parkir

menggunakan pondasi jenis bored pile.

Peninjauan perencanaan pondasi yang akan dihitung dapat dilihat

dari tipikal bentuk bangunan yang telah direncanakan. Perhitungan titik

pondasi yang ditinjau berdasarkan beban maksimum yang diperoleh hasil

analisa software ETABS dengan denah titik pondasi yang dapat dilihat

pada Gambar 1.4.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


3
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 1.4 Gambar Denah Titik Pondasi

Pemilihan pondasi bored pile ini kami pilih berbagai

pertimbangan, yaitu kemudahan akses pelaksanaan proses pekerjaan

pondasi, kebisingan yang ditimbulkan pada saat pekerjaan pondasi yang

relatif kecil jika dibandingkan dengan pondasi pancang, dan menghindari

patah pada pondasi tiang pancang. Hasil perhitungan dari perencanaan

pondasi bored pile pada pembangunan gedung parkir berupa dimensi

pondasi, daya dukung pondasi, perhitungan penurunan pondasi

(settlement), penulangan pondasi dan pile cap serta gambar rencana

pondasi bored pile.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini ialah untuk merencanakan

struktur bawah menggunakan pondasi bored pile pada perencanaan

pembangunan gedung parkir di Politeknik Negeri Bandung dengan data-

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


4
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

data tanah yang telah di uji, data pembebanan menurut SNI 1726-2012

“tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan

gedung dan non gedung” dan perhitungan struktur atas yang menggunakan

ETABS.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada perencanaan pondasi bored pile sebagai

pondasi pada gedung parkir Politeknik Negeri Bandung ini ialah

menghitung dan merencanakan satu buah pondasi bored pile dengan

pembatasan:

a. Menghitung daya dukung pondasi bored pile.

b. Menghitung penurunan pondasi bored pile.

c. Menghitung kebutuhan tulangan untuk pondasi bored pile.

d. Menghitung kebutuhan tulangan untuk pile cap.

e. Menggambar penampang dan penulangan pada pondasi bored pile.

f. Mengetahui analisa biaya pondasi bored pile.

1.4 Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pemahaman mengenai Tugas Akhir yang di

buat, maka penulisan Tugas Akhir ini disajikan dalam beberapa bab, yang

terdiri dari:

Bab I mengenai pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, tujuan,

ruang lingkup, metodologi dan sistematika penulisan

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


5
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Bab II mengenai studi pustaka yang berisi tentang data teknis lokasi yang

di tinjau, studi pustaka/literatur

Bab III mengenai metodologi yang berisi tentang rumus-rumus yang

digunakan dalam perencanaan pondasi bored pile serta penjelasan bentuk

pemodelan struktur atas.

Bab IV mengenai analisis yang berisi tentang perhitungan-perhitungan dan

gambar rencana pondasi bored pile.

Bab V mengenai rencana anggaran biaya pondasi bored pile.

Bab VI mengenai kesimpulan dan saran yang berisi tentang kesimpulan

dari seluruh analisis data dan pembahasan hasil perhitungan serta berisi

saran-saran dari hasil perhitungan.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


6
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Pengertian Pondasi

Pondasi adalah suatu konstruksi bagian dasar bangunan yang berfungsi

sebagai penerus beban dari struktur ke lapisan tanah dibawahnya yang

diharapkan bisa menghindari terjadinya:

a. Keruntuhan geser

b. Penurunan yang berlebihan

Dalam perencanaan pondasi untuk suatu konstruksi dapat digunakan beberapa

macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas:

a. Fungsi bangunan atas (super structure) yang akan dipikul oleh pondasi

tersebut.

b. Besarnya beban dan beratnya bangunan atas

c. Keadaan tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan

d. Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan diatas

(M.Shouman,2010:Hal 1-1)

2.2 Klasifikasi Pondasi

Berdasarkan kondisi pelapisan tanah dimana pondasi bertumpu serta besar

beban bangunan struktur atas pondasi bisa dibagi kedalam 2 jenis, yakni:

a. Pondasi Dangkal (shallow foundation)

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


7
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Pondasi dangkal adalah struktur bangunan paling bawah yang berfungsi

meneruskan beban bangunan ke lapisan tanah yang berada relatif dekat

dengan permukaan tanah. Meskipun pondasi dangkal sangat umum dipakai,

namun pada kondisi tertentu pondasi tersebut tidak cocok untuk dipergunakan.

Sebagai contoh, apabila lapisan tanah yang dekat permukaan sangatlah jelek

(lembek) atau ada kemungkinan terjadi gerusan dari air permukaan (crosi),

genangan air atau bila pondasi menahan beban lateral yang sangat besar maka

pondasi dangkal kurang cocok untuk digunakan.

Pada awalnya, yang dikategorikan dalam pondasi dangkal adalah pondasi

yang memiliki kedalaman (D) lebih kecil atau sama dengan dimensi lebar

pondasi (B). Namun dalam perkembangannya, pondasi masih dianggap

dangkal meskipun kedalaman pondasi mencapai tiga (3) sampai empat (4) kali

lebar pondasi (4B).

Persyaratan untuk pondasi dangkal yaitu:

1. Perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi ≤ 1

2. Daerah penyebaran struktur pondasi pada tanah di bawahnya (lapisan

penyangga/bearing stratum) lebih kecil atau sama dengan lebar pondasi.

Secara fisik umumnya pondasi dangkal berupa pondasi tapak dengan bentuk

empat persegi panjang, bujur sangkar, atau lingkaran (setempat dan menerus)

Menurut Ir. Rudy Gunawan:1983, untuk pondasi bangunan rumah-tinggal dan

gedung bertingkat biasa (ordinary low rise buildings), karena berat bangunan

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


8
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

relatif tidak besar, maka biasanya cukup digunakan pondasi dangkal yang

disebut pondasi lansung (spread footing), yaitu dengan memperlebar bagian

bawah dari kolom atau dinding bangunan, sehingga beban bangunan

disebarkan (spread) menjadi desakan yang lebih kecil daripada daya dukung

tanah yang diizinkan. Dimensi pondasi dihitung berdasar beban banguanan

dan daya dukung yang diizinkan.

A1 =

A1 adalah luas pondasi

Kedalaman pondasi lansung dangkal akan semakin murah dan semakin mudah

pelaksanaannya, tetapi ada beberapa faktor yang harus diperhatikan:

1. Dasar pondasi harus terletak dibawah lapisan tanah teratas (“top-soils”)

yang mengandung humus/bahan organik/sisa tumbuh-tumbuhan.

2. Kedalaman tanah urug (sanitary land fill) atau tanah lunak

(“peat”,”muck”).

3. Kedalaman muka air tanah.

4. Letak dan kedalaman pondasi bangunan lama yang berdekatan.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, maka kedalaman dasar

pondasi lansung di Indonesia biasanya diletakkan antara 0.6 m sampai 3.0 m

dibawah muka tanah.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


9
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Pondasi dangkal (pondasi langsung) menurut bentuk konstruksinya biasa

dibagi menjadi empat macam:

1. Pondasi menerus (continunous footing)

2. Pondasi telapak (individual footing)

3. Pondasi kaki gabungan (combined footing)

4. Pondasi plat (mat footing/raft footing) (Ir. Rudy Gunawan,1983:Hal 10-

11)

b. Pondasi Dalam (deep foundation)

Pondasi dalam merupakan jenis pondasi dalam Teknik Pondasi yang

dibedakan dengan pondasi dangkal dari segi kedalaman masuknya ke dalam

tanah.

Perbandingan kedalaman dengan lebar pondasi lebih dari empat (D/B≤4),

meneruskan beban ke tanah keras atau batu, terletak jauh dari permukaan.

Adapun jenis-jenis pondasi dalam :

1. Pondasi sumuran (pier foundation); peralihan pondasi dangkal dan pondasi

tiang dipakai bila lapisan tanah kuat letaknya relatif jauh.

2. Pondasi tiang (pile foundation); digunakan bila lapisan di kedalaman

normal tidak mampu mendukung bebannya dan lapisan tanah kerasnya

sangat dalam, terbuat dari kayu, beton dan baja. Diameter lebih kecil dan

lebih panjang dari pondasi sumuran (Bowles, 1991).

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


10
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Berdasarkan material yang digunakan, pondasi tiang terbagi atas 4 jenis,

yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton, tiang pancang baja dan

tiang pancang komposit.

a. Tiang Pancang Kayu

Tiang-pancang kayu dibuat dari batang pohon yang cabang-cabangnya

telah dipotong dengan hati-hati dan biasanya diberi bahan pengawet,

dan didorong dengan ujungnya yang kecil sebagai bagian yang runcing.

Kadang-kadang ujungnya yang besar didorong untuk maksud-maksud

khusus, seperti dalam tanah yang sangat lembek di mana tanah tersebuat

akan bergerak kembali melawan poros dan dengan ujung tebal terletak

pada lapisan yang keras untuk dukungan yang diperbesar.

Buku pedoman ASCE (dicetak ulang ASCE (1959) tetapi sekarang tidak

dicetak lagi) mengkategorikan tiang pancang sebagai berikut :

Kelas A : Digunakan untuk beban-beban berat dan/atau panjang tak

bertopang yang besar. Diameter minimum dari ujung tebal 360 mm.

Kelas B : Untuk beban-beban sedang. Diameter ujung tebal minimum

300 mm.

Kelas C : Gunakan di bawah bidang batas air jenuh atau untuk

pekerjaan yang bersifat sementara. Diameter ujung tebal minimum

adalah 300 mm. Kulit kayu (bark) dapat ditinggalkan (dibiarkan) pada

kelas tiang-pancang ini.

b. Tiang Pancang Beton

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


11
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Tiang pancang beton dapat dibedakan menjadi :

 Tiang-tiang Beton Pracetak (Precast Pile)

Tiang-pancang dalam kategori ini dibentuk di tempat pencoran

sentral sesuai dengan panjang tiang pancang yang sudah ditentukan,

diobati, dan kemudian dikirimkan (dikapalkan) ke tempat

konstruksi. Jika ruangan tersedia dan jumlah yang diperlukan sudah

mencukupi, maka halaman pencoran dapat disediakan di proyek

untuk mengurangi biaya transportasi.

 Tiang-Pancang yang Dicor Langsung di Tempat (Cast-In Place

Piles)

Tiang-pancang yang dicor langsung di tempat, dibentuk dengan

membuat sebuah lubang dalam tanah dan mengisinya dengan beton.

Lobang tersebut dapat dibor (seperti di dalam kaison), tapi lebih

sering dibentuk dengan memancangkan sebuah sel (shell) atau

corong ke dalam tanah. Corong (casing) tersebut dapat diisi dengan

sebuah paksi (mandreal), dengan kondisi pada penarikan balik

paksa akan mengosongkan corong. Corong dapat juga dipancang

dengan sebuah ujung pemancang pada titik, yang menyediakan

sebuah sel yang siap untuk segera diisi dengan beton, atau corong

dapat dipancang dengan ujung terbuka, dan tanah yang

terperangkap dalam corong dapat dikeluarkan setelah pemancangan

diselesaikan.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


12
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 2.1 Jenis-jenis Cast In Situ Pile

Sumber: Analisa dan Desain Pondasi: Bowles

Beberapa jenis yang umum dari tiang-pancang yang dicor langsung

di ternpat (telah dipatenkan) (a), tiang-pancang Western tak

bercorong; (b) pipa tanpa Franki berkaki tiang tak bercorong; (c)

tiang-pancang Franki tiang yang bercorong; (d) pipa tanpa

sarnbungan lipat atau tak berpatri; (e) tiang-pancang Western yang

bercorong; (j) tiang-pancang bertabung satu atau tiang-pancang

padu; (g) Standar Rayrnond; (h) tiang-pancang tirus tangga

Rayrnond.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


13
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

c. Tiang Pancang Baja

Jenis-jenis tiang-pancang baja ini bisanya berbentuk H yang digiling

atau merupakan tiang-pancang pipa. Balok yang mempunyai flens lebar

(wide-flange beam) atau balok-1 dapat juga digunakan ; tapi, bentuk H

khususnya dibuat sebanding untuk menahan tegangan pancangan yang

keras yang mungkin dialami oleh tiang-pancang tersebut. Dalam tiang-

pancang H flens dan badan mempunyai tebal yang sama; bentuk W yang

standar dan bentuk H biasanya mempunyai badan yang lebih tipis dari

flens.

d. Tiang Pancang Komposit

Tiang pancang komposit merupakan perpaduan antara tiang pancang

baja dan beton. (Bowles, 1991).

Klasifikasi tiang yang didasarkan pada metode pelaksanaannya adalah sebagai

berikut:

a. Tiang pancang (driven pile) : Tiang di pasang dengan cara membuat bahan

berbentuk bulat/bujursangkar memanjang yang di cetak terlebih dahulu

kemudian di pancang ke dalam tanah.

b. Tiang bor (drilled shaft) : Mengebor tanah lebih dulu sampai kedalaman

tertentu, kemudian tulangan baja dimasukkan dalam lubang bor dan kemudian

diisi/di cor dengan beton.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


14
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

c. Kaison (caisson) : Suatu bentuk kotak silinder yang di cetak, dimasukkan ke

dalam tanah pada kedalam tertentu kemudian diisi beton.

Menurut cara pemindahan beban tiang pancang dibagi 2, yakni:

a. Point bearing pile (End bearing pile)

Tiang pancang dengan tahanan ujung. Tiang ini meneruskan beban melalui

tahanan ujung kelapisan tanah keras.

b. Friction pile

 Friction pile pada tanah dengan butir-butir tanah kasar (coarce grained)

dan sangat mudah melakukan air (very pormeble moil). Tiang ini

meneruskan beban ke tanah melalui geseran kulit (skin friction). Pada

proses pemancangan tiang-tiang ini dalam suatu grup (kelompok) tiang

yang mana satu sama lainnya saling berdekatan akan menyebabkan pori-

pori tanah tanah dan mengcompactkan tanah diantara tiang-tiang tersebut

dan tanah disekeliling kelompok tiang tersebut. Karena itu tiang-tiang

yang termasuk kategori ini disebut juga “Compaction Pil”.

 Friction pile pada tanah dengan butir-butir halus (very fine grained) dan

sukar melakukan air. Tiang ini juga meneruskan beban ke tanah melalui

kulit (skin friction), akan tetapi pada proses pemancangan kelompok tiang

tiang tidak menyebabkan tanah diantara tiang-tiang ini menjadi compact.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


15
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Karena itu tiang-tiang yang termasuk kategori ini disebut “Floating Pile

Foundation”. (Ir.Sardjono HS:Hal 8-9)

2.3 Kriteria Perencanaan Pondasi

Didalam pekerjaan perencanaan pondasi terdapat 2 kriteria yang tidak bisa

diabaikan, yakni:

a. Daya dukung sistem pondasi (qult) harus lebih besar daripada tegangan kontak

yang terjadi akibat beban

b. Penurunan pondasi akibat beban harus lebih kecil daripada penurunan yang

diijinkan (M.Shouman,2010:Hal 1-2)

2.4 Parameter Tanah Pendukung Pondasi

Untuk bisa melakukan pekerjaan perencanaan pondasi diperlukan terlebih

dahulu pemahan mengenai teori mekanika tanah, khususnya tentang sifat-sifat

tanah. Secara umum sifat-sifat tanah dibagi menjadi 2 bagian besar, yakni:

a. Index Properties

 Berat Volume : γ, γsat, γd, γ’

 Angka pori :e=

 Porositas :n=

 Kadar air :w=

 Derajat Kejenuhan :S=

 Atterberg Limit : LL, PL, dan PI

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


16
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

b. Engineering Properties

 Sudut geser dalam (ϕ)

 Kohesi (c)

 Komprebilitas (u, Cc, Cs)

(M.Shouman,2010:Hal 1-3)

2.5 Klasifikasi Tiang

Didalam rekayasa pondasi dikenal beberapa klasifikasi pondasi tiang.

Pembagian klasifikasi pondasi tiang ini dibuat berdasarkan jenis material yang

digunakan, kekakuan tiang, dan sebagainya.

Menurut The British Standar Code of Practical for Foundation (CP,2004) tipe

pondasi tiang dibagi menjadi 3 kategori: Pembagian kategori ini didasarkan pada

kondisi tanah pada saat pondasi tiang ditanamakan (berpindahnya tanah), apakah

dengan cara dibor dahulu atau dengan cara didesak. Pembagian klasifikasi

pondasi tiang menurut CP.2004 adalah sebagai berikut:

a. Large displacement piles

Gambar 2.2 Large Displacement Piles


(Sumber: http://www.kellerholding.com diakses pada 18 Maret 2016)

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


17
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Yang termasuk dalam kategori ini adalah tiang masif ataupun tiang

berlubang dengan ujung tertutup. Pelaksanaan dilapangan dapat

dengan dipancang atau ditekan sampai elevasi yang dituju, sehingga

terjadi perpindahan tanah yang cukup besar dari tempatnya semula

seperti terlihat pada Gambar 2.2

b. Small displacement piles

Gambar 2.3 Small Displacement Piles


(Sumber: http://pusatinfodari.blogspot.co.id/2014/03/tiang-pancang.html diakses
pada 18 Maret 2016)

Tiang pancang atau ditekan ke dalam tanah sampai pada elevasi yang

diinginkan. Perbedaan dengan tipe tiang yang pertama adalah bahwa

tiang tipe small displacement mempunyai penampang yang lebih kecil,

seperti pada Gambar 2.3

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


18
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

c. Non displacement piles

Gambar 2.4 Non Displacement Piles


(Sumber: http://www.kellerholding.com/bored-piles.html diakses pada 18 Maret
2016)

Tiang tipe ini ditanamkan ke dalam tanah dengan cara pemindahan

tanah terlebih dahulu (dibor, digali secara manual atau dengan mesin),

seperti pada Gambar 2.4 Setelah lubang selesai dibuat baru

dilaksanakan pengisian lubang dengan tiang (dicor). Dengan demikian

mobilisasi friksi tidak sebesar friksi pada displacement piles.

(M.Shouman,2010:Hal 1-5)

2.6 Faktor Lokasi dan Tipe Bangunan

1. Bangunan Kelautan

Biasanya tipe tiang yang dipakai adalah tipe displacement piles dan

dipergunakan pada konstruksi dermaga, platform, jetty dan lain-lain

 Untuk Perairan Dangkal:

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


19
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Dapat digunakan tiang pracetak (precast solid piles) atau tiang

pratekan. Sedang untuk konstruksi sementara (tak permanen)

digunakan tiang pancang tipe kayu.

 Untuk Perairan Dalam:

Penggunanaan tiang pancang beton masif begitu menguntungkan.

Karena bobot tiang yang terlalu besar sehingga susah saat

dipancangkan. Tiang yang sering dipergunakan adalah profil H atau

pipa. Tiang pipa lebih banyak dipergunakan karena tiang pipa akan

menerima gaya friksi (drag forces akibat gelombang dan arus) yang

lebih kecil.

2. Bangunan Darat

 Penggunaan ketiga kategori tiang (displacement dan non

displacement) bisa dilakukan.

 Biasanya tiang bor (bored & cast in situ piles) merupakan alternatif

yang lebih murah. Diameter tiang bor bisa dibuat cukup besar. Untuk

mendapatkan daya dukung yang lebih besar, bisa dilakukan pebesaran

pada ujung bawah tiang. Tiang jenis ini sangat cocok untuk daerah

perkotaan, karena bisa mengurangi kemungkinan terangkatnya tanah

(ground heave), kebisingan dan getaran.

 Untuk beban upper structure yang cukup berat biasa digunakan driven

& cast in situ piles. Meskipun demikian tiang pancang mempunyai

harga lebih mahal daripada tiang bored & cast in situ piles.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


20
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

 Tiang pancang kayu diperguankan untuk upper structure yang relatif

ringan.

 Tiang baja dan beton yang dimasukkan dengan cara ditekan biasanya

dipergunakan untukn perkerjaan penompangan (under pinning work).

(M.Shouman,2010:Hal 1-6)

2.7 Penyelidikan Tanah Untuk Perencanaan Pondasi

Pekerjaan awal sebelum perencanaan pondasi dilakukan adalah berupa

penyelidikan tanah. Penyelidikan tanah ini bertujuan untuk mendapatkan

informasi mengenai kondisi dan karakteristik lapisan tanah. Hasil penyelidikan

tanah akan dipergunakan untuk keperluan input/desain pekerjaan konstruksi,

terutama pada struktur bawah (pondasi). Sasaran utama yang hendak dicapai

adalah untuk mendapatkan informasi mengenai parameter-parameter tanah yang

diperlukan perencana untuk merencanakan konstruksi pondasi, yang secara

teknis paling sesuai dengan karakteristik dan kekuatan tanah pada masing-masing

lokasi yang bersangkutan, serta bebannya struktur atas yang akan dipikul oleh

pondasi.

Pekerjaan penyelidikan tanah yang sering dilakukan untuk keperluan

perencanaan pondasi antara lain:

a. Pemboran, baik dangkal (tangan) maupun pemboran dalam (mesin).

b. Uji SPT (Standard Penetration Test) yang biasanya dilakukan bersamaan

dengan pekerjaan pemboran dalam.

c. Pengambilan contoh tanah (sampling) untuk diuji dilaboratorium.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


21
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

d. Uji Vane Shear yang biasanya dilakukan bersamaan dengan pekerjaan

pemboran pada tanah lunak.

e. Uji Sondir (CPT/Cone Penetration Test)

f. Test pit.

g. Plate Bearing Test.

h. Uji Laboratorium, untuk menentukan index properties dan engineering

properties.

Hasil akhir dari penyelidikan tanah ini salah satunya berupa interpretasi

pelapisan tanah pada seluruh area yang diselidiki (stratigrafi). Dengan adanya

stratigrafi ini seleanjutnya perencanaan pondasi bisa dilakukan setelah analisa

struktur atas selesai dikerjakan dan beban yang akan diterima pondasi

ditentukan. (M.Shouman,2010:Hal 1-3)

2.8 Pondasi Bored Pile

Pondasi bored pile adalah salah satu jenis dari berbagai macam bentuk

jenis dan pondasi dalam dengan memiliki bentuk seperti tabung yang terdiri dari

campuran beton bertulang dengan dimensi diameter tertentu yang dipasang

didalam tanah dengan menggunakan metode pengeboran terkini sampai panjang

kedalam dengan tingkat kekerasan daya dukung tanah yang diperlukan untuk

sesuatu konstruksi bangunan.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


22
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Pemasangan bored pile dimulai dengan proses pembuatan lubang di dalam tanah

dengan dimensi vertikal menggunakan teknik pengeboran dengan mesin bored

pile, bisa memakai teknik metode bor kering (dry boring) atau bisa menggunakan

teknik pengeboran bor basah (wash boring). Pelubangan dilakukan sampai

dengan kedalaman yang telah ditentukan sebelumnya atau sampai tanah keras

yang memenuhi perhitungan daya dukung yang telah diperhitungkan sebelumnya

yang biasanya mengikuti data sondir penyelidikan daya dukung tanah sebelum

proses pelaksanaan pekerjaan bored pile. Biasanya ukuran pondasi yang sering

sipakai adalah diameter 20 cm, 30 cm dan 40 cm, sesuai dengan tersedianya mata

bor. Seperti layaknya pondasi tiang, maka pondasi pada dudukan beton pile (pile

cap). Fungsi dudukan beton adalah mengikatkan tulangan pondasi pada kolom

dan sloof. Selain itu fungsinya adalah untuk transfer tekanan beban di atasnya.

Terdapat beberapa keuntungan dalam pemakaian pondasi bored pile yaitu pada

proses pelaksanaannya tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang

membahayakan bangunan sekitarnya, pondasi bored pile dapat dipasang

menembus batuan, diameter tiang memungkinkan dibuat besar bila perlu ujung

bawah tiang dapat dibuat lebih besar guna mempertinggi kapasitas dukungnya.

Adapun kelemahan dari pondasi bored pile yaitu pengecoran bored pile

dipengaruhi kondisi cuaca, pengecoran beton lebih sulit bila dipengaruhi air

tanah karena mutu beton tidak dapat dikontrol dengan baik, mutu beton hasil

pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di sepanjang badan bored pile

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


23
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

mengurangi kapasitas dukung bore pile terutama bila bored pile cukup dalam,

pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan bila tanah berupa pasir

atau tanah yang berkerikil, air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat

mengakibatkan gangguan tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tiang,

akan terjadi tanah runtuh jika tindakan pencegahan tidak dilakukan maka

dipasang temporary casing untuk mencegah terjadinya kelongsoran.

2.9 Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Tunggal

2.9.1 Kapasitas Daya Dukung Ujung Berdasarkan Data Laboratorium

2.9.1.1 Tanah Kohesif (c-soils)

1) Mayerhof

Qe = Ap x c x Nc’

Dimana:

Qe = Daya dukung ujung (kN/m)

Ap = Luas penampang tiang (m2)

c = Kohesi tanah bagian ujung (sebaiknya dari test UU)

Nc’ = Faktor daya dukung (untuk tanah berbutir halus =9),

didapat dari Gambar 2.5

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


24
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 2.5 Faktor Daya Dukung dan Kedalaman Kritis


Sumber: Analisa Desain dan Pondasi jilid 2
2) Terzaghi

Qe = Ap – qult

qult = (1,3 x c x Nc) + (q x Nq)

Dimana:

Ap = Luas penampang tiang

Nc = Faktor daya dukung tanah ujung

Nq = Faktor daya dukung tanah ujung

q = efektif overburden pressure =

2.8.1.2 Tanah Granular ( -soils)

1) Mayerhof

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


25
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

 Pada tanah pasir:

Daya dukung membesar dengan bertambahnya kedalaman

pemancangan dan mencapai max. pada (Lb/D)=(Lb/D)cr

 Pada Tanah homogen: Lb = L

Pada tanah tak homogen umumnya Lb < L

Qe = Ap x qp = Ap (c x Nc + q x Nq)

Karena c = 0  Qe = Ap x qp = Ap x q x Nq ≤ Ap x qi

qi = 50 x Nq x tan

Qemax = Ap x qi = Ap x 50 x Nq x tan

2) Terzaghi

Qe = Ap (q Nq aq + BN a

Dimana,

= berat volume tanah pada sekitar elevasi ujung tiang

aq dan a = faktor penampang

 aq = 1 untuk penampang persegi dan bulat

 a = 0.4 untuk penampang persegi

 a = 0.3 untuk penampang bulat

(M.Shouman,2010:Hal 2-3)

2.9.2 Kapasitas Daya Dukung Friksi Data Laboratorium

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


26
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

2.8.2.1 Pada tanah homogen:

Qs = As x f = p x L x f

Dengan,

As = Luas selimut tiang

P = Keliling penampang

L = Panjang Tiang

f = Tahanan friksi

2.8.2.2 Pada tanah berlapis:

Gambar 2.6 Friksi Pada Tanah Berlapis

Sumber: Buku Ajar Rekayasa Pondasi II

Qs = Σ ( p x ΔL x f )

Bila penampang konstan:

Qs = p x Σ ( ΔL x f )

a. Tanah Berpasir

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


27
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

f = K x σv’ x tan δ

dimana,

K = koefisien tekanan tanah lateral

σv’ = tekanan tanah vertikal efektif

δ = sudut gesek antara tiang pasir

 Bored or jetty piles : K = K0 = 1-sin ϕ

 Small displacement piles : K = K0 (lower limit)

K = 1.4 x K0 (upper limit)

 Large displacement piles : K = K0 (lower limit)

K = 1.8 x K0 (upper limit)

b. Tanah Kohesif

1. λ – Method

f = λ (σv’ + 2 Cu)

dimana,

σv’ = tekanan tanah vertikal efektif

Cu = undrained shear strength

λ = f(L), dibaca dari nomogram

2. α – Method

f = α x Cu

dimana,

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


28
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

α = faktor adhesi empiris, nomogram

untuk tanah NC dengan Cu<50 Kn/m2, α=1, didapat dari

Gambar 2.9.

3. β – Method

f = β x σv’

dimana,

β = K x tan ϕR

ϕR = drained friction angle of remoldel clay

K = 1-sin ϕR (tanah NC)

K = 1-sin ϕR x √ (tanah OC)

(Bahan Ajar Rekayasa Pondasi II M.Shouman,2010:Hal 2-7)

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


29
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 2.7 Variasi α dan λ

Sumber: Buku Ajar Rekayasa Pondasi II

2.9.3 Kapasitas Daya Dukung Data Lapangan

1) Berdasarkan Hasil Sondir

Dimana,

Qa = Daya dukung ijin (kg/cm2)

Qc = Tahanan ujung konus pada kedalaman yang diambil

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


30
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

JHP = Jumlah gesekan total atau jumlah hambatan pelekat


(kg/cm)

A = Luas penampang tiang (cm2)

U = Keliling penampang tiang (cm)

fk1 = Angka keamanan tahanan ujung biasanya antara 3-4

fk2 = Angka keamanan tahanan gesek biasanya antara 5-6

2) Berdasarkan hasil SPT

Formula empiris untuk menghitung daya dukung axial pondasi

berdasarkan nilai SPT:

Qe = Qa x Fs = 40 x Nc x Ae +

Dimana:

Qu dan Qe = menghitung daya dukung (ton)

Nc = Nilai SPT rata-rata dihitung dari ujung tiang sampai 2

kali diameter di bawahnya

Ns = Nilai SPT rata-rata sepanjang selimut tiang

Ae = Luas penampang tiang (m2)

As = Luas Selimut (m2)

Fs =4

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


31
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

2.10 Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Grup

Apabila beban struktur atas yang harus ditumpu oleh pondasi tiang terlalu

besar, maka secara tunggal pondasi tiang tidak lagi mampu menopang beban

tersebut. Untuk itu salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memasang

beberapa tiang menjadi satu kelompok, atau sering disebut dengan pondasi grup

tiang.

Masing-masing tiang dalam satu grup selanjutnya diikat bagian atasnya dengan

kepala tiang (pile cap/poor). Kepala tiang ini bisa terikat lansung diatas atau

dibawah permukaan tanah, seperti penggunaan pada umumnya, tetapi juga bisa

bisa berada diatas permukaan tanah, seperti biasa dipakai pada bangunan dilaut

(offshore platform,dll)

Gambar 2.8 Konstruksi Grup Tiang


Sumber : Sumber: Buku Ajar Rekayasa Pondasi II M.Shouman,2010:Hal 4-2

Daya dukung grup tiang secara keseluruhan sangat tergantung jarak antar tiang.

Apabila jarak antar tiang sangat dekat satu sama lainnya, maka bisa diasumsikan

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


32
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

bahwa tegangan-tegangan yang disalurkan oleh tiang ke tanah disekitarnya akan

overlap (Gambar 2.8c), sehingga akan mengurangi daya dukung grup tiang.

Untuk itu sangat disarankan agar antara tiang dalam grup mempunyai jarak

sedemikian rupa, sehingga daya dukung grup tiang keseluruhan sama dengan

jumlah daya dukung tiang tunggal. Secara praktis jarak antara tiang dalam grup

minimal adalah 2.5d (diameter tiang), tetapi secara umum jarak ini dibuat antara

3 sampai 3.5 kali diameter tiang.

Selain itu, jarak antar tiang berdasarkan fungsi tiang disarankan:

 Friction pile Smin = 3d

 End bearing pile Smin = 2.5d

Konfigurasi pengaturan grup tiang dalam satu kepala tiang bisa dilihat pada

Gambar 2.9

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


33
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 2.9 Konfigurasi Tiang dalam Grup

Daya dukung tiang dihitung berdasarkan asumsi:

 Keruntuhan tiang tunggal (individual pile failure)

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


34
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

 Keruntuhan block (block failure)

Anggapan keruntuhan diatas didasarkan atas klasifikasi tanah dan jarak antar

tiang (s) dalam satu grup.

 Dihitung Berdasarkan Keruntuhan Tiang Tunggal

Pada c-soils, c-φ soils, dan φ soils apabila dipenuhi syarat minimum spasi

antar tiang. Formula daya dukung pada anggapan ini adalah:

Qug = Qut x n x Eg

Untuk c-soils, c-φ soils  Eg = 0.7 (s=3d) sampai 1(s≥8d)

Untuk φ soils  Eg = 1

 Dihitung Berdasarkan Keruntuhan Blok

Pada dua kondisi dibawah keruntuhan yang terjadi tidak lagi sebagai

individual pile. Untuk itu perhitungan daya dukung disarankan berdasarkan

keruntuhan blok. Kondisi yang dimaksud adalah:

a) C-soils lunak atau pasir lepas

b) Tanah liat keras dan pasir padat dengan s<3d

Menurut Coyle dan Sulaiman formula daya dukung berdasarkan keruntuhan

blok adalah:

Qug = 2D(W+L)f + 1.3 c Nc W L

D : kedalaman tiang

W : lebar grup tiang

L : panjang grup tiang

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


35
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

F : αc

: friksi antara tanah dengan selimut tiang

: faktor adhesi empiris (Tomlinson)

C : kohesi

(Sumber: Buku Ajar Rekayasa Pondasi II. M.Shouman,2010:Hal 4-1)

2.11 Efisiensi Grup Tiang

Apabila jarak antar tiang dalam satu grup (kepala tiang) tidak memenuhi

jarak minimum yang disyaratkan, maka daya dukung grup tiang tidak akan sama

dengan daya dukung satu tiang dikalikan dengan jumlah tiang dalam grup

tersebut, melainkan ada satu faktor pengali yang besarnya kurang dari satu dan

biasa disebut dengan efisiensi grup tiang. Dengan demikian daya dukung total

grup tiang bisa dituliskan:

Qug = Qut x n x Eq

Qug = daya dukung grup tiang (ton)

Qut = daya dukung tiang tunggal (ton)

N = jumlah tiang dalam grup

Eg = efisiensi grup tiang (≤1)

Gambar 2.10 menjelaskan maksud dari efisiensi grup tiang. Gambar a dan b

memperlihatkan diagram tegangan mobilisasi keruntuhan berbentuk bulb

pressure yang tidak saling berpotongan. Pada kondisi ini daya dukung grup tiang

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


36
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

sama dengan daya dukung tiang tunggal dikalikan dengan jumlah tiang dalam

satu grup. Hal ini berarti, bahwa efisiensi grup tiang adalah satu.

Berbeda dengan gambar c, dimana terlihat adanya perpotongan antara bulb

pressure satu tiang dengan tiang lainnya, yang menyebabkan mobilisasi tegangan

pada tanah tidak bisa penuh (100%), karena adanya daerah tegangan yang

menjadi milik bersama. Pada kondisi seperti ini efisiensi daya dukung grup tiang

menjadi kurang dari satu.

Ada beberapa formula untuk menghitung efisiensi grup tiang tetapi persamaan

bawah (Lebarre) adalah yang paling sering dipakai.

Q = tan (d/s) dalam derajat n = jumlah tiang dalam baris

d = diameter tiang m = jumlah baris

s = jarak antar as tiang

Gambar 2.10 Mobilisasi Keruntuhan (Bulb Pressure)

Sumber: Buku Ajar Rekayasa Pondasi II M.Shouman,2010:Hal 4-5

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


37
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

2.12 Penurunan pondasi tiang pada batuan (lapisan tanah keras)

Penurunan suatu pondasi tiang yang menerima beban vertikal (Qw) akan

mengalami 3 macam penurunan, sebagaimana tertulis sebagai berikut :

S = S1 + S2 + S3

Dimana:

S = Penurunan total tiang

S1 = Penurunan material tiang pondasi

S2 = Penurunan dari lapisan batuan diujung tiang akibat beban

S3 = Penurunan dari lapisan tanah disepanjang tiang pondasi akibat beban

yang ditransfer melalui tiang tersebut

Gambar 2.11 Tiga Macam Penurunan Pondasi Tiang di Lapisan Batuan


Sumber: Moesdarjono Soetojo

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


38
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Penjelasan untuk menentukan besaran dari masing-masing penurunan dapat

disampaikan sebagai berikut :

a. Menentukan harga S1

Apabila diasumsikan bahwa material dari tiang adalah elastis, maka deformasi

dari tiang pondasi dapat dievaluasi dengan menggunakan persamaan dari

mekanika bahan sebagai berikut:

Dimana:

Qp = Beban yang didukung oleh ujung pondasi

Qws = Beban yang didukung oleh geseran antara tiang dengan tanah

Ap = Luas penampang tiang pondasi

L = Panjang tiang pondasi

Ep = Young’s Modulus dari material tiang

= Besaran yang tergantung pada distribusi alami dari geseran antara


tiang dengan tanah. Harga ini tergantung pada tipe geseran seperti pada
gambar dibawah ini:

f f

𝜉 𝜉 0.67 𝜉 0.5

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


39
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Dimana f adalah koefisien gesek

b. Menentukan harga S2:

Penurunan dari tiang pondasi yang disebabkan karena beban ujung tiang sama

seperti penurunan pada pondasi lansung yaitu:

Dimana:

D = Diameter tiang pondasi

Qwp = Tegangan diujung tiang

Es = Young’s Modulus dari batuan ujung tiang

μs = Angka poisson’s ratio

Iwp = “ Influence Faktor” untuk tiang bulat dan dianggap kaku, maka
dapat diambil harga 0.88

c. Menentukan Harga S3

Penurunan dari tiang pondasi yang disebabkan oleh beban yang diterima oleh

dinding tiang akibat adanya gesekan antara tanah dengan tiang dapat

dilakukan dengan perhitungan yang hampir sama dengan perhitungan untuk

ujung pondasi (S2). Hanya dihitung adalah tegangan pada dinding tiang.

Perlu dijelaskan disini bahwa penurunan S3 ini untuk pondasi tiang yang

didukung oleh lapisan batuan relatif tegangan geser antara tiang dengan tanah

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


40
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

hampir tidak ada atau dapat dihilangkan karena hampir semua beban pondasi

didukung oleh ujung tiang yang terletak diatas lapisan batuan.

Namun demikian tetap perlu untuk diketahui karena apabila penurunan pada

lapisan batuan cukup besar, maka tegangan geser antara tiang dan tanah akan

bekerja penuh.

( )

Dimana:

P = Keliling Lingkaran

L = Panjang tiang pondasi

Iws = “Influence Faktor” dapat ditung dari persamaan sebagai berikut:

. √

(Moesdarjono Soetojo:2009)

2.13 Penurunan Tiang Kelompok (Vesic 1977)

Penurunan kelompok tiang umumnya lebih besar daripada pondasi tiang tunggal

karena pengaruh tegangan pada daerah yang lebih luas dan lebih dalam.

Vesic (1977) memberikan formula sederhana sebagai berikut:

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


41
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Dimana,

S = Penurunan pondasi tiang tunggal

Sg = Penurunan kelompok tiang

Bg = Lebar kelompok tiang

D = Diameter atau sisi kelompok tiang.

2.14 Beban Maksimum yang Diterima oleh Tiang

Besarnya beban maksimum yang diterima oleh tiang yaitu:

∑ . .
.∑ .∑

Pmaks : Beban maksimum yang diterima oleh tiang (ton)

Pv : Jumlah total beban

n : Jumlah tiang dalam grup

Mx, My : Momen pada arah x dan y

x maks : Absis terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok

tiang

y maks : Ordinat terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok

tiang

Nx : Banyaknya tiang dalan satu baris arah sumbu x

Ny : Banyaknya tiang dalan satu baris arah sumbu y

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


42
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

2.15 Penulangan Pondasi Bored Pile

2.14.1 Perhitungan Tulangan Utama

Penulangan pada pondasi bored pile sama halnya penulangan

pada kolom, hanya saja penampang yang digunakan ialah bentuk

penampang bulat. Rumus kuat beban aksial maksimum untuk kolom

dengan penulangan spiral dihitung menggunakan rumus:

ɸPn (maks)=0.85ɸ(0.85 f’c (Ag-Ast)+(fy x Ast)

Persamaan SKN SNI 03-2847-2002

Dimana,

Pn = kuat beban aksial nominal

ɸ = faktor reduksi kekuatan pengikat spiral (0,7)

f’c = kuat tekan beton

fy = tegangan leleh tulangan

Ag = Luas kotor penampang kolom

Ast = Luas total penampang tulangan memanjang

Kondisi pembebanan tanpa eksentrisitas yang merupakan keadaan

khusus, kuat beban aksial nominal atau teoritis dapat diungkapkan

sebagai berikut:

Po = 0.85 f’c(Ag-Ast)+ fy x Ast

Keterangan:

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


43
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Po = Kuat beban aksial nominal atau teoritis tanpa eksentrisitas

F’c = Kuat tekan beton

Fy = Tegangan leleh tulangan

Ag = Luas kotor penampang kolom

Ast = Luas total penampang tulangan memanjang

Untuk kolom penampang bulat misalnya, dalam menghitung gaya

tahanan nominal Pn pada eksentrisitas tertentu digunakan

keseimbangan momen dan gaya-gaya sama seperti pada penampang

kolom persegi empat. Sebagai pendekatan digunakan metode luas

penampang persegi ekivalen. Penampang bulat ditransformasikan

menjadi kolom segi-empat ekivalen. Ekivalensi dilakukan dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Tebal penampang kearah lenturan diambil 0,8h dimana h adalah

diameter luar kolom bulat.

2. Lebar kolom segi-empat ekivalen b, adalah : b= Ag/0.8h

3. Luas tulangan total Ast ekivalen ditentukan dengan cara

menempatkan seluruh tulangan total pada dua lapis sejajar bergerak

1/3(2Ds) dalam arah lentur, dimana Ds adalah diameter lingkaran

tulangan terluar dari pusat ke pusat.

Kapasitas penampang kolom yang menahan kombinasi beban aksial

dan momen lentur dapat digambarkan dalam bentuk diagram interaksi.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


44
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Seperti yang telah dikemukakan terdahulu, diagram interaksi berfungsi

sebagai alat bantu analisis, sedangkan untuk proses perencanaan kolom

dengan beban eksentris diagram tersebut digunakan untuk pendekatan

coba-coba. Pada penampang kolom pendek yang dibebani dengan

beban aksial eksentrisitas besar, yaitu pada Pn<Pb awal keruntuhan

ditandai dengan luluhnya baja tarik. Dengan demikian berarti fs=fy,

sedangkan tegangan pada tulangan baja tekan masih terdapat dua

kemungkinan sudah mencapai leleh atau belum.

Pnb = 0.85 f’c ab b + As’ fy + Asfy

Mnb =* . ( ) ( )

Po = 0.85 x f’c x (Ag-Ast) + fy x Ast

Pt = Ast x fy

Keterangan :

Pnb = Kuat beban aksial nominal dalam keadaan seimbang

Mnb = Momen aksial nominal dalam keadaan seimbang

Po = Beban aksial nominal tanpa eksentrisitas

Pt = Beban tarik yang diterima tulangan

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


45
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

F’c = Kuat tekan beton

B = Lebar penampang segi-empat ekivalen

Fy = Tegangan leleh tulangan

Eksentrisitas dalam keadaan seimbang didapatkan dari perbandingan

momen dalam keadaan seimbang dengan beban aksial dalam keadaan

seimbang.

2.14.2 Perhitungan Tulangan Sengkang

Perencanaan penampang terhadap geser harus didasarkan pada:

ɸVn ≥ Vu

Dimana,

Vu = gaya geser terfaktor pada penampang

Vn = kuat geser nominal

Vn = Vc + Vs

Dengan nilai Vc yaitu :


Vc = ( )( ) bw x d

Dimana,

Nu = beban aksial terfaktor (N)

F’c = kuat tekan beton (Mpa)

Ag = luas kotor penampang (mm2)

Bw = lebar penampang (mm)

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


46
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

D = tinggi efektif (mm)

Sedangkan, untuk rumus Vs, dipakai:

Vs =

Dimana,

Av = luas tulangan geser (mm2)

D = tinggi efektif (mm)

Fy = tegangan leleh tulangan (Mpa)

S = rentang jarak tulangan sengkang (mm)

2.16 Penentuan Tebal Pile Cap

1. Kontrol Tegangan Geser 2 Arah (Geser Pons)

Perhitungan Gaya Tekan ke atas

Vu = {(bx x by) – [(b + dx) x (h + dx)]} x

Dimana:

dx = tinggi efektif pile dengan rumus dx =h – selimut beton - ½ D

Mx = nilai Momen yang bekerja

Q = kontrol tegangan pada tanah

2. Gaya geser yang ditahan beton


a) Vc = (1 + )


b) Vc = ( )

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


47
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

c) Vc = 0,33 √ bo d

Dari nilai Vc diatas ambil nilai yang paling kecil lalu bandingkan dengan

nilai gaya geser ijin dengan rumus Vc dan nilai = 0,75 untuk nilai kuat

runtuh geser.

2.17 Penulangan Pile Cap

a. Jarak Antar Tiang Pile Cap

Rumus : s ≥ 2,5 D

s≥3D

b. Tulangan Pile Cap

1. Menghitung rasio tulangan

( )= 0 588

Dengan syarat rasio tulangan min < < maks

Mux,y = Momen pada arah x atau y

b = Lebar pile cap

d = Tinggi efektif

= Rasio tulangan

= Tegangan leleh tulangan

= Kuat tekan beton

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


48
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

2. Menghitung jumlah tulangan yang digunakan

n tulangan =

as perlu = luas tulangan yang diperlukan

as yang digunakan = luas tulangan yang digunakan

3. Menghitung jarak tulangan

S =

b = Lebar pile cap

n = jumlah tulangan

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


49
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

BAB III

METODOLOGI

3.1. Tahapan Pelaksanaan

Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam penyusunan Tugas

Akhir ini sebagaimana terlihat pada diagram alir dibawah ini (Gambar 3.1)

Mulai

Input data:
1. Data Tanah (SPT, Sondir, Uji Lab)
2. Pembebanan Struktur Atas
Berdasarkan SNI
3. Gambar Arsitektur Gedung Parkir

Pengolahan Data 1,2,3 Tidak

Apakah Data 1,2,3 Sudah


Lengkap ?

Ya
`

Pemodelan Struktur Atas Gedung


Parkir dengan ETABS Perhitungan Daya Dukung Pondasi
Tiang Tunggal
Memasukkan Pembebanan
Berdasarkan SNI

Berdasarkan Uji Berdasarkan Uji Berdasarkan Data


Memasukkan Kombinasi
Lapangan SPT Lapangan Sondir Laboratorium
Pembebanan

Qult1 Qult2 Qult3


Running dengan ETABS

Qall1= Qult1/SF Qall2= Qult2/SF Qall3= Qult3/SF


Mengeluarkan *dengan SF=3 *dengan SF=3 *dengan SF=3
gaya-gaya dalam (Q)

Pilih Q maksimum hasil Pilih daya dukung (Qall)


ETABS yang terkecil

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


50
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Perhitungan Pondasi
Tiang Grup

A
Tidak Qug

Q < Qall ? Qag= Qug/SF


*dengan SF=3
Ya

Perhitungan Penurunan Pondasi (S)


Dengan syarat S<S ijin

Merencanakan
Penulangan Pondasi

Merencanakan
Penulangan Pile
Cap

Menggambar
Pondasi Bored Pile

Menghitung
Analisa Biaya
Pondasi Bored Pile

Output:
1. Dimensi Pondasi Bored Pile & Pile Cap
2. Daya dukung & Besarnya Settlement Bored Pile
3. Gambar Penampang& Penulangan Bored Pile Cap
5. Analisa Harga Pondsi Bored Pile & Pile Cap

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Tugas Akhir

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


51
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

3.2. Pengumpulan Data

3.2.1 Data Tanah

Data tanah hasil pengujian untuk rencana pembangunan gedung parkir

di Politeknik Negeri Bandung telah dilaksanakan pada September 2015.

Pekerjaan yang dilakukan diarea lokasi sebanyak 1 titik pemboran

dalam (deep boring), 4 titik sondir (CPT) yang telah ditentukan pihak

perencana. Uji tanah yang dilakukan meliputi:

a. Pekerjaan Pemboran Dalam (Deep boring)

Informasi yang diperoleh dari boring adalah jenis tanah, warna,

deskripsi jenis-jenis lapisan tanah serta konsistensinya.

b. Standar Penetration Test (SPT)

Pekerjaan SPT dan pencatatannya dilakukan setiap interval 1.5 m,

pekerjaan SPT didasarkan pada ASTM standart D1586-84.

c. Pekerjaan Sampling

Pekerjaan sampling dilakukan untuk keperluan pengujian tanah

dilaboratorium. Pekerjaan sampling tanah dilakukan sesuai dengan

ASTM 1587.

d. Pekerjaan Cone Penetrometer Test (CPT) dan Uji Sondir

Cone Penetration Test (CPT) dilakukan untuk mengetahui

perlawanan tanah yang meliputi: tahanan konus (cone resitance),

unit friksi, total friksi, dan angka perbandingan antara harga

tahanan konus dengan hambatan lekat lokal (fricton ratio).

e. Uji Laboratorium

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


52
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Pekerjaan laboratorium meliputi kadar air, berat jenis, berat isi,

analisis ukuran butir, batas-batas atterberg, kuat tekan bebas,

triaxial UU, uji geser langsung, uji konsolidasi. Pekerjaan

laboratorium dilakukan dengan menggunakan peralatan dan metoda

standar untuk mengetahui index properties dan engineering

properties.

Data tanah yang akan dipakai untuk perhitungan pondasi meliputi:

a. Pengujian Sondir (Cone Penetration Test)

Data pengujian sondir akan dipakai untuk menghitung daya dukung

pondasi berdasarkan metode statis empiris (insitu test). Pengujian

sondir dilakukan pada 4 titik area rencana pembangunan gedung

parkir Politeknik Negeri Bandung. Kesimpulan yang didapat pada

hasil pengujian sondir ini meliputi:

 Permukaan tanah pada daerah penyelidikan tanah berada pada

daerah yang relatif rata. Kedalaman penyondiran dan pemboran

adalah terhadap elevasi titik lokasi penyelidikan.

 Kedalaman lapisan tanah keras berdasarkan penyondiran

terletak pada kedalaman yang relatif tidak sama dari muka tanah

(ditinjau dari level permukaan penyondiran) yang dilihat dari qc

> 200 kg/cm2, yaitu :

 Titik sondir S-1 pada kedalaman 6.60 m

 Titik sondir S-2 pada kedalaman 7.20 m

 Titik sondir S-3 pada kedalaman 7.60 m

 Titik sondir S-4 pada kedalaman 7.40 m

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


53
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

b. Pengujian Triaxial (UU Test)

Pengujian triaxial (UU Test) bertujuan untuk menentukan

parameter geser (sudut geser dalam dan kohesi) suatu contoh tanah

di laboratorium. Hasil pengujian dari triaxial ini akan dipakai untuk

menghitung daya dukung tanah metode statis analitis, baik itu

menurut penelitian Maherhof dan Tomlinson.

Berikut kesimpulan hasil pengujian triaxial yang telah dilakukan:

c = 0.704 kg/cm2

Φ = 5.21 o

c. Pengujian Berat Isi (γ)

Pengujian berat isi bertujuan untuk menentukan berat isi tanah

kondisi asli atau tanah yang relatif tidak terganggu (undisturbed)

dengan cara menusukkan cincin kedalam tabung sample. Hasil dari

pengujian berat ini didapat nilai γ = 1.561 gr/cm3

3.2.2 Data Pembebanan Struktur Atas

Data pembebanan mengacu pada SNI 1726-2012 “tentang tata cara

perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non

gedung” dan kemudian dihitung dan dimodelkan dengan menggunakan

ETABS untuk mengeluarkan gaya-gaya dalam pada struktur atas.

Berikut pembebanan yang akan di rencanakan meliputi:

a. Dead Load (DL) dan Super Dead Load (SDL)

Dead Load adalah berat semua dari bagian pada suatu gedung yang

bersifat tetap, yang merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


54
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

dari gedung itu. Sedangkan Super Dead Load adalah beban yang

melekat pada struktur itu.

 Dead Load

Beban mati akan dihitung berdasarkan analisa ETABS sendiri.

 Super Dead Load

Beban Super Dead Load (SDL) dibagi menjadi 2, yaitu beban

pada plat lantai dan beban dinding pada balok. Plat lantai

menggunakan beton bertulang dilapisi bondek sekaligus sebagai

plafond pada bangunan. Bondek diambil dengan ketebalan 1mm

dengan berat tercantum pada Tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel 3.1 Spesifikasi Material Bondek

Sumber: Lysaght Bondek

Beban SDL lantai terdiri dari:

Bondek = 13.79 kg/m2

Utilitas = 20 kg/m2

Jumlah = 33.79 kg/m2

Sedangkan, untuk beban dinding diasumsikan sebagai beban garis

pada balok karena bentuk yang dimodelkan sebagai struktur open

frame dengan material dinding batako berlubang sebagaiman

terlihat pada Gambar 3.2 dibawah ini.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


55
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 3.2 Super Dead Load Pasangan Dinding Batako

Beban SDL dinding = 120 x 2.85 m = 342 kg/m2

b. Live Load (LL)

Beban hidup nominal yang bekerja pada struktur gedung merupakan

beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan gedung

tersebut, baik akibat beban yang berasal dari orang maupun dari

barang yang dipindahkan atau mesin dan peralatan serta komponen

yang tidak merupakan bagian yang tetap dari gedung, yang nilai

seluruhnya adalah rupa.

Berdasarkan Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan

Gedung, besarnya beban hidup lantai pada bangunan parkir ialah:

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


56
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Tabel 3.2 Beban Hidup Pada Lantai Gedung

Sumber: Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung

Maka, beban hidup pada lantai yang diperoleh sebesar:

1. Basement = 800 kg/m2

2. Lantai 1-5 = 400 kg/m2

3. Beban hidup ruang mesin lift = 400 kg/m2

c. Beban Gempa

Perhitungan beban gempa pada perancangan struktur ini sesuai

dengan ketentuan dalam SNI 1726-2012 serta mempertimbangkan

daerah wilayah gempa, kondisi tanah, dan parameter lainnya yang

ditentukan dalam SNI 1726-2012 tentang “Tata cara perencanaan

ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung”

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


57
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Beban gempa dihitung dengan menggunakan aplikasi Spektra

Indonesia dengan wilayah koordinat Kabupaten Bandung Barat

(6o53’14”S-107o25’58”E). Input yang dimasukkan yaitu kondisi

tanah (tanah lunak) dengan kategori bangunan beresiko 1 dan masuk

kedalam zona wilayah gempa 2.

Tabel 3.3 Kategori Risiko Bangunan Gedung Tahan Gempa

Sumber: SNI 1726-2012

Dengan hasil spektra desain:

Gambar 3.3 Desain Spektra Zonasi Gempa Wilayah Bandung Barat

d. Beban Angin

Besarnya beban angin yang bekerja pada struktur bangunan

tergantung dari kecepatan angin, rapat massa udara, letak geografis,

bentuk dan ketinggian bangunan, serta kekakuan struktur. Bangunan

yang berada pada lintasan angin, akan menyebabkan angin berbelok

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


58
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

atau dapat berhenti. Sebagai akibatnya, energi kinetik dari angin

akan berubah menjadi energi potensial, yang berupa tekanan atau

hisapan pada bangunan.

Beban angin tiup minimum WL = 25 kg/m2 dengan koefisien tiup

angin 0,9 dan koefisien hisap angin 0,4.

e. Kombinasi Pembebanan

Struktur, komponen-elemen struktur dan elemen-elemen fondasi

harus dirancang sedemikian hingga kuat rencananya sama atau

melebihi pengaruh beban-beban terfaktor dengan kombinasi-

kombinasi sebagai berikut menurut SNI 1726-2012:

1. 1,4D

2. 1,2D + 1,6L + 0,5 (Lr atau R)

3. 1,2D + 1,6 (Lr atau R) + (L atau 0,5 W)

4. 1,2D + 1,0W + L+ 0,5 (Lr atau R)

5. 1,2D + 1,0E + L

6. 0,9D + 1,0W

7. 0,9D + 1,0E

3.2.3 Gambar Arsitektur Gedung Parkir

Gambar arsitektur pada gedung parkir yang telah tersedia meliputi

denah, site plan, tampak, potongan detail dan lainnya yang diberikan

oleh UPT. Perawatan dan Perbaikan Politeknik Negeri Bandung.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


59
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 3.4 Gambar Tampak Depan Rencana Gedung Parkir POLBAN

Berikut adalah spesifikasi Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung:

• Luas Bangunan : 1654.5 m2

• Jumlah lantai : 1 basement, 5 lantai

• Elevasi : 2.85 m perlantai

• Fungsi Bangunan : Basement & Lantai 1 Gedung Parkir Mobil

Lantai 2-5 Gedung Parkir Motor

• Material Utama : Konstruksi Baja

3.3. Perhitungan Daya Dukung Tiang Tunggal

Perhitungan daya dukung tiang dilakukan dengan cara pendekatan statis

analisis dan pendekatan statis empiris. Perhitungan daya dukung secara statis

analisis dilakukan menurut teori Mekanika Tanah, yaitu : penggunaan

parameter-parameter geser tanah (c dan φ) dari hasil investigasi tanah di

laboratorium. Sedangkan pada metode analisis empiris, korelasi yang

digunakan adalah hasil pembacaan dari penetrasi suatu alat penetrometer.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


60
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Alat penetrometer yang digunakan pada metode statis empiris adalah Cone

Penetration Test (CPT) atau Standar Penetration Test (SPT).

3.4. Perhitungan Daya Dukung Tiang Grup

Perhitungan daya dukung tiang grup dilakukan bila tiang tidak cukup

menahan beban dengan tiang tunggal.

3.5. Perhitungan Penurunan (Settlement pondasi)

Akibat beban bekerja pada pondasi tiang bored pile, maka akan terjadi

penurunan (settlement) pada tanah pendukungnya.

3.6. Penulangan Pondasi Bored Pile

Setelah menentukan diameter yang akan digunakan maka dilakukan

perhitungan tulangan yang dipakai dalam pondasi tersebut. Penulangan pada

pondasi bored pile sama halnya penulangan pada kolom, hanya saja

penampang yang digunakan ialah bentuk penampang bulat.

3.7. Penentuan Tebal Pile Cap

Perhitungan penentuan tebal pile cap pondasi ini berfungsi untuk

merencanakan tebal yang akan digunakan dan melanjutkan ke perhitungan

selanjutnya yaitu penulangan pile cap pondasi.

3.8. Penulangan Pile Cap Pondasi

Perhitungan pile cap pondasi ini berfungsi untuk menerima beban dari

kolom yang kemudian akan disalurkan ke pondasi tiang.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


61
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

BAB IV

ANALISA PERHITUNGAN STRUKTUR PONDASI

4.1 Pemilihan Jenis Tiang Bored Pile sebagai Pondasi Gedung Parkir Politeknik

Negeri Bandung

Perencanaan pondasi pada gedung parkir Politeknik Negeri Bandung ini

menggunakan pondasi jenis bored pile dengan acuan laporan hasil pengujian tanah

yang direkomendasikan menggunakan jenis pondasi dalam. Selain itu, ada beberapa

pertimbangan lainnya dipilihnya pondasi bored pile ini meliputi:

a. Pekerjaan pelaksanaan pondasi bored pile yang meminimalisir pencemaran suara,

karena lokasi pekerjaan yang bertepatan diarea kampus akan menimbulkan

dampak pencemaran suara dan mengganggu proses pembelajaran.

b. Pondasi bored pile lebih mudah dalam proses pelaksanaan pekerjaan.

c. Pembangunan gedung parkir berdekatan dengan gedung akuntansi, dikhawatirkan

jika menggunakan tiang pancang getaran pada saat pemancangan mengganggu

aktivitas pembelajaran.

d. Pondasi bored pile tidak akan menimbulkan terjadinya patah dibandingkan

pondasi pancang.

e. Pondasi bored pile lebih efisien dalam analisa biaya.

4.2 Penentuan Elevasi Pondasi

Pada gambar arsitektur, diperoleh elevasi ±0.00 pada tanah asli, dan elevasi lantai satu

pada ketinggian 1.9 m . Kedalaman tanah keras pada hasil sondir dan SPT terletak

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


62
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

pada kedalaman 8 m. Panjang pondasi yang direncanakan ialah 5.5 m. Sebagaimana

terlihat pada Gambar 4.1

+ 1.9

± 0.00

2.5 m
-1.00 Basement

-2.50

8m
5.5 m
-8.00

Gambar 4.1 Kedalaman pondasi dalam

4.3 Statigrafi Lapisan Tanah

Berdasarkan hasil pengujian sondir dan SPT, dapat dibuat statigrafi tanah menjadi 3

lapisan sebagaimana terlihat pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


63
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

1 1

S3 S1

BA

S4 S2

Gambar 4.2 Lokasi Titik Sondir dan Bor

Sondir 4 Bor Sondir 1


0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250
0.00
0.0 0.00

1.00
Lempung Kelanauan 1.00

Konsistensi Sedang-Kaku
2 2.00 2.00

3.00 3.00
Depth [m]

4
Depth [m]

4 4.00 4.00 Lanau Kelempungan

5.00 5.00

6 6.00 6.00

7.00 7.00
0 50 100 150 200 250 300 35 0 400 450 500 550 600 650 700 75 0 800

JHP [kg/cm]
kedalaman (m)

>60

8 8.00
0 50 100 150 200 250 30 0 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800

JHP [kg/cm]

Lanau Kelempungan
Konsistensi Keras

51

>60

20

Gambar 4.3 Statigrafi Lapisan Tanah

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


64
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

4.4 Pemodelan Struktur Atas dengan ETABS

Pemodelan struktur atas menggunakan aplikasi ETABS untuk mengeluarkan gaya-

gaya dalam. Jenis pemodelan berupa open frame, dengan material utama

menggunakan baja. Beban pada balok berupa beban dinding secara distribusi,

sedangkan beban pada plat lantai didesain secara uniform. Sedangkan untuk ram

dimodelkan dengan menggunakan balok miring, rangka atap dimodelkan dengan

menggunakan baja IWF dengan penutup dari bahan alumunium sebagaimana dapat

dilihat pada Gambar 4.4

Gambar 4.4 Pemodelan Struktur Atas dengan ETABS

Data pemodelan :

Sloof : Beton bertulang 700x400

Lantai : Slab beton 150 mm dengan bondek

Kolom lantai basement & lantai 1 : King Cross 700x300

Kolom lantai lantai 2-5 : IWF 600x200

Balok : IWF 400x200

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


65
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Rangka Atap : IWF 400x200

4.5 Analisa Beban Struktur Atas

Berdasarkan hasil output aplikasi ETABS, diperoleh beban pada struktur atas
sebagaimana terlihat pada Gambar 4.5 dan lebih lengkap nya terdapat di lampiran.

TABLE: Joint Reactions


Story Joint Label Unique Name Load Case/Combo FX FY FZ MX MY MZ
tonf tonf tonf tonf-m tonf-m tonf-m

Base 91 67 Comb1 0.9347 0.6356 38.1238 -0.3987 0.8254 0.000004256


Base 91 67 Comb2 1.947 1.3099 66.2855 -0.8536 1.8422 0.000009673
Base 91 67 Comb3A Max 1.1592 0.7839 43.2519 -0.5017 1.0621 0.000005531
Base 91 67 Comb3A Min 1.1592 0.7839 43.2519 -0.5017 1.0621 0.000005531
Base 91 67 Comb3B Max 1.1592 0.7839 43.2519 -0.5017 1.0621 0.000005531
Base 91 67 Comb3B Min 1.1592 0.7839 43.2519 -0.5017 1.0621 0.000005531
Base 91 67 Comb4A Max 1.1592 0.7839 43.2519 -0.5017 1.0621 0.000005531
Base 91 67 Comb4A Min 1.1592 0.7839 43.2519 -0.5017 1.0621 0.000005531
Base 91 67 Comb4B Max 1.0559 0.7162 39.2129 -0.4684 0.9746 0.000005171
Base 91 67 Comb4B Min 1.0559 0.7162 39.2129 -0.4684 0.9746 0.000005171
Base 91 67 Comb7 Max 1.947 1.3099 66.2855 -0.3987 1.8422 0.000009673
Base 91 67 Comb7 Min 0.9347 0.6356 38.1238 -0.8536 0.8254 0.000004256
Base 92 76 Comb1 0.7655 -0.6843 38.0314 0.4772 0.4186 0.00002058
Base 92 76 Comb2 1.5717 -1.4262 66.3000 1.0409 0.9372 0.00004654
Base 92 76 Comb3A Max 0.9423 -0.8489 43.1301 0.6065 0.5396 0.00002667
Base 79
92 113
76 Comb1
Comb3A Min 0.2529
0.9423 1.103
-0.8489 64.7986
43.1301 -0.8083
0.6065 0.4609
0.5396 0.00002506
0.00002667
Base 92
79 76 Comb2
113 Comb3B Max 0.9423
0.5731 -0.8489
2.8089 43.1301
128.5227 0.6065
-2.0648 0.5396
1.0435 0.00002667
0.0001
Base
Base 92
79 76 Comb3A
113 Comb3B Min
Max 0.9423
0.3282 -0.8489
1.5277 43.1301
78.3483 0.6065
-1.1216 0.5396
0.5977 0.00002667
0.00003381
Base
Base 92
79 76 Comb3A
113 Comb4A Min
Max 0.9423
0.3282 -0.8489
1.5277 43.1301
78.3483 0.6065
-1.1216 0.5396
0.5977 0.00002667
0.00003381
Base 92 76 Comb4A Min 0.9423 -0.8489 43.1301 0.6065 0.5396 0.00002667
Base 79 113 Comb3B Max 0.3282 1.5277 78.3483 -1.1216 0.5977 0.00003381
Base 92 76 Comb4B Max 0.8574 -0.774 39.104 0.5616 0.4982 0.0000241
Base 79 113 Comb3B Min 0.3282 1.5277 78.3483 -1.1216 0.5977 0.00003381
Base 92 76 Comb4B Min 0.8574 -0.774 39.104 0.5616 0.4982 0.0000241
Base 79 113 Comb4A Max 0.3282 1.5277 78.3483 -1.1216 0.5977 0.00003381
Base 79 113 Comb4A Min 0.3282 1.5277 78.3483 -1.1216 0.5977 0.00003381
Base 79 113 Comb4B Max 0.2957 1.3752 70.8206 -1.0141 0.5385 0.00003058
Base 79 113 Comb4B Min 0.2957 1.3752 70.8206 -1.0141 0.5385 0.00003058
Base 79 113 Comb7 Max 0.5731 2.8089 128.5227 -0.8083 1.0435 0.0001
Base 79 113 Comb7 Min 0.2529 1.103 64.7986 -2.0648 0.4609 0.00002506
Base 82 98 Comb3A Min 0.1827 -0.8585 138.547 0.8475 0.4271 0.00001795
Base 82 98 Comb3B Max 0.1827 -0.8585 138.547 0.8475 0.4271 0.00001795
Base 82 98 Comb3B Min 0.1827 -0.8585 138.547 0.8475 0.4271 0.00001795
Base 82 98 Comb4A Max 0.1827 -0.8585 138.547 0.8475 0.4271 0.00001795
Base 82 98 Comb4A Min 0.1827 -0.8585 138.547 0.8475 0.4271 0.00001795
Base 82 98 Comb4B Max 0.1646 -0.7708 124.7001 0.7595 0.3838 0.00001636
Base 82 98 Comb4B Min 0.1646 -0.7708 124.7001 0.7595 0.3838 0.00001636
Base 82 98 Comb7 Max 0.28 -0.6105 239.2896 1.5577 0.7146 0.0000313
Base 82 98 Comb7 Min 0.1616 -1.5962 108.2141 0.6121 0.3458 0.00001386
Base 83 99 Comb1 0.1111 0.5601 108.2151 -0.5365 0.2358 0.00001701
Base 83 99 Comb2 0.1704 1.4749 239.2981 -1.3756 0.4742 0.00003898
Base 83 99 Comb3A Max 0.1187 0.791 138.5503 -0.746 0.2871 0.00002221
Base 83 99 Comb3A Min 0.1187 0.791 138.5503 -0.746 0.2871 0.00002221
Base 83 99 Comb3B Max 0.1187 0.791 138.5503 -0.746 0.2871 0.00002221
Base 83 99 Comb3B Min 0.1187 0.791 138.5503 -0.746 0.2871 0.00002221
Base 83 99 Comb4A Max 0.1187 0.791 138.5503 -0.746 0.2871 0.00002221
Base 83 99 Comb4A Min 0.1187 0.791 138.5503 -0.746 0.2871 0.00002221
Base 83 99 Comb4B Max 0.1056 0.7109 124.7032 -0.6696 0.2553 0.00002018
Gambar 4.5 Hasil Output Gaya-Gaya dalam pada ETABS
Base 83 99 Comb4B Min 0.1056 0.7109 124.7032 -0.6696 0.2553 0.00002018

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


66
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Berdasarkan hasil output aplikasi ETABS, diperoleh beban maksimum pada struktur

atas terdapat pada kolom as D4 (kolom frame C21 joint 7 pada story 1) sebagaimana

terlihat pada Gambar 4.6 dengan nilai 260,82 ton. Beban

TABLE: Joint Reactions


Story Joint Label Unique Name Load Case/Combo FX FY FZ MX MY MZ
Story Joint Label Unique Name Load Case/Combo tonf
FX tonf
FY tonf
FZ tonf-m
MX tonf-m
MY tonf-m
MZ
Base 7 175 Comb1 6.9624 -3.5421 118.5771 -2.9623 0.7958 5.0841
Base 7 175 Comb2 15.1375 -8.1875 260.8245 -7.719 0.2697 13.0743
Base 7 175 Comb3A Max 8.8333 -4.6459 153.0188 -4.1578 0.5533 7.0817
Base 7 175 Comb3A Min 8.8333 -4.6459 153.0188 -4.1578 0.5533 7.0817
Base 7 175 Comb3B Max 8.8333 -4.6459 153.0188 -4.1578 0.5533 7.0817
Base 7 175 Comb3B Min 8.8333 -4.6459 153.0188 -4.1578 0.5533 7.0817
Base 7 175 Comb4A Max 8.8333 -4.6459 153.0188 -4.1578 0.5533 7.0817
Base 7 175 Comb4A Min 8.8333 -4.6459 153.0188 -4.1578 0.5533 7.0817
Base 7 175 Comb4B Max 7.7625 -4.1255 137.1726 -3.7599 0.3823 6.4221
Base 7 175 Comb4B Min 7.7625 -4.1255 137.1726 -3.7599 0.3823 6.4221
Base 7 175 Comb7 Max 15.1375 -3.5421 260.8245 -2.9623 0.7958 13.0743
Base 7 175 Comb7 Min 6.9624 -8.1875 118.5771 -7.719 0.2697 5.0841

Gambar 4.6 Hasil Output Gaya-Gaya dalam pada ETABS (Beban Maksimum=Qumaks)

Beban dari stuktur atas dan perkiraan tipe pondasi rencana dengan beberapa jenis tipe

pondasi berdasarkan beban dari struktur atas terlihat dari Tabel 4.1

Tabel 4.1 Perkiraan pengelompokan Tipe Tiang

Beban Perkiraan Tipe


Nama join
ton Pondasi
J 28 18.05
J 29 33.99
J 30 13.26
J 92 66.30
jenis tipe P-1
J 24 66.52
J 91 66.29
J 23 66.3
J 36 16.61
J 34 121.7
J 11 131.64
J 17 128.51
J 79 128.52
J 85 131.5
Jenis tipe P-2
J 86 131.65
J 80 128.38
J 18 128.45
J 12 131.50
J 89 123.21

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


67
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

J 21 123.32
J 88 123.32
J 20 123.21
J 64 161.02
J 65 161.44
J 35 147.08
jenis tipe P-3
J 72 180.08
J 69 180.18
J 72 180.08
J1 185.34
J 77 238.19
J 66 208.48
J 63 223.35
J 83 239.3
J 71 245.3
J 15 238.19
jenis tipe P-4
J9 239.3
J 82 239.29
J 76 238.2
J6 245.98
J 14 238.21
J8 239.3
J 70 260.6
J7 260.82

Letak beban maksimum (Pu maks) pada ETABS, dapat dilihat pada Gambar 4.7 dan

Gambar 4.8

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


68
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 4.7 Kolom frame C21 pada Story 1

Gambar 4.8 Lokasi Beban Maksimum pada Denah Basement

Selain beban maksimum pada pondasi tipe P4, ada beberapa titik pondasi yang akan

ditinjau berdasarkan perbedaan Pu output dari ETABS yang cukup signifikan

(Gambar 4.5). Karena bentuk bangunan yang simetris, maka perhitungan daya

dukung pondasi akan dilakukan pada beberapa bagian yang sebagaimana dapat dilihat

pada Gambar 4.9

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


69
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 4.9 Denah Titik Pondasi yang Akan Dihitung dan Beban dari hasil etabs

4.6 Perhitungan Daya Dukung Berdasarkan Data Laboratorium

4.6.1 Metode Meyerhof

Pemilihan diameter untuk perhitungan diambil dari diameter yang umum

digunakan pada gedung-gedung di Politeknik Negeri Bandung seperti gedung

Magister Sains Terapan (MST) dan Masjid Luqmanul Hakim (LH) yang

diameter 60 cm.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


70
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

“Lempung”
C = 7,40 t/m2 ∅ = 5,21°
𝛾 = 1,56 t/m3
4m

“Lanau”
1,5m c = 18,3 t/m2 ∅ = 25° Nc’ = 52.00
𝛾 = 1,71 t/m3

- Nilai didapat dari Tabel 4.2 dibawah ini :

Tabel 4.2 Hubungan SPT dengan properti tanah

Cohessionless Soil
N 0-10 11-30 31-50 >50
Unit Weight γ, kN/m3 12-16 14-18 16-20 18-23
Angle of Friction φ 25-32 28-36 30-40 >35
State Loose Medium Dense Very Dense
Cohesive
N <4 4-6 6-15 16-25 >25
Unit Weight γ, kN/m3 14-18 16-18 16-18 16-20 >20
Angle of Friction φ <25 20-50 30-60 40-200 >100
Very
State Loose Soft Medium Stiff Hard
Sumber: William.T.Whitman, Robert V-1962

N-SPT = 27,5, jenis tanah lunak dan sudut geser dalam 25ᵒ. Maka, nilai

adalah 17,093 kN/m3 = 1,7093 t/m3

- Nilai c didapat dari Gambar 4.10

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


71
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 4.10. Hubungan SPT dengan nilai kohesi (C)

N-SPT = 27,5, C = 2/3 x 27,5 = 18.3 t/m2 = 1,83 kg/cm2

- Nilai sudut geser dalam didapat dari Tabel 4.3

Tabel 4.3 Hubungan Jenis Tanah dan Sudut Geser Dalam

Jenis Tanah Sudut Geser Dalam (∅)


S
Kerikil kepasiran 35°-40°
u Kerikil kerakal 35°-40°

m Pasir Padat 35°-40°


Pasir Lepas 30°
b
Lempung kelanauan 25°-30°
e Lempung 20°-25°
r: Mekanika Tanah, Braja M Das jilid-1

a. Menghitung daya dukung ujung

Ap = ¼ x π x d2

= ¼ x 3,14 x 0,62

= 0,283 m2

Qe = Ap x c x Nc’

= 0,283 x 18,3 x 52,00

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


72
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

= 268,92 ton

b. Menghitung daya dukung friksi

H1=2.5

H2=4

𝛾 𝐻 𝛾 𝐻

𝛾 𝐻 𝛾 𝐻 𝛾 𝐻
H3=1.5

 Lapisan lempung

p =πxdxL

= 3,14 x 0,6 x 5,5

= 10,36 m2

( ) ( ) ( )
1 =

( ) ( ) ( )
=

= 7,02 t/m2

( ) ( ) ( )
2 =

( ) ( ) ( )
=

= 9.86 t/m2

( )
ave =

( )
=

= 3,07 t/m2

( )
Cu ave =

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


73
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

( ) ( )
=

= 1,01 t/m2

f = ( + 2 Cu)

= 0,32 (3,07+ 2 x 10,1)

= 6,48 t/m2

Qs = p x l x f

= 10,36 x 5,5 x 7,62

= 67,15 kg

c. Menghitung daya dukung ultimate

Qult = Qe + Qs

= 268,92 + 67,15

= 336,07 kg

d. Menghitung daya dukung ijin

Qall =

= = 112,03 ton

4.6.2 Metode Terzaghi

“Lempung”
c = 7,04 t/m2 ∅ = 5,21°
𝛾 = 1,56 t/m3
4m

“Lanau”
1,5m
c = 18,3 ton/m2 ∅ = 25° Nc = 31
𝛾 = 1,71 t/m3 Nq = 14

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


74
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

a. Menghitung daya dukung ujung

 Lapisan lempung

Ap = ¼ x π x d2

= ¼ x 3,14 x 0,62

= 0,283 m2

q =( ) ( ) ( ) ( )

=( ) ( ) ( ) + (1,71 x 1,5)

= 15,27 t/m2

Qe = Ap x (1,3 x c x Nc + q x Nq)

= 0,283 x (1,3 x 18,3 x 31 + 15,27 x 14)

= 268,82 ton

b. Menghitung daya dukung friksi

H1=2.5

H2=4 𝛾 𝐻

𝛾 𝐻 𝛾 𝐻

𝛾 𝐻 𝛾 𝐻 𝛾 𝐻
H3=1.5

 Lapisan lempung

p =πxdxL

= 3,14 x 0,6 x 5,5

= 10,36 m2

( ) ( ) ( )
1 =

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


75
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

( ) ( ) ( )
=

= 7,02 t/m2

( ) ( ) ( )
2 =

( ) ( ) ( )
=

= 9.86 t/m2

( )
ave =

( )
=

= 3,07 t/m2

( )
Cu ave =

( ) ( )
=

= 1,01 t/m2

f = ( + 2 Cu)

= 0,32 (3,07+ 2 x 10,1)

= 6,48 t/m2

Qs = p x l x f

= 10,36 x 5,5 x 7,62

= 67,15 kg

c. Menghitung daya dukung ujung

Qult = Qe + Qs

= 268,82 + 67,15

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


76
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

= 335,97 ton

d. Menghitung daya dukung ijin

Qall =

= = 111,99 ton

Jadi hasil dari perhitungan daya dukung laboratorium berdasarkan metode

Meyerhof didapat hasil 112,03 ton dan nilai dari daya dukung laboratorium

berdasarkan metode Terzaghi didapat hasi 111,99 ton.

4.7 Perhitungan Daya Dukung Lapangan Berdasarkan Nilai N-SPT

4.7.1 Metode Konvensional

Asumsi panjang tiang = 5,5 m dengan sketsa kedalaman tiang terdapat pada

Gambar 4.1 (menumpu di tanah keras dengan

Nspt>50)

Asumsi diameter = 0,6 m

Nilai Nspt = 51

Pengambilan nilai Nspt=51 karena memperhitungkan resiko dalam

perencanaan gedung parkir Politeknik Negeri Bandung, dimana terdapat nilai

Nspt yang turun drastis di kedalaman -10 meter. Sedangkan kedalaman

pondasi diambil pada kedalaman -8 meter dengan nilai Nspt ≥ 60. Nilai Nspt

lebih lengkap terdapat di Lampiran 1 mengenai boring log.

a. Menghitung daya dukung ujung

Ap = ¼ x π x d2

= ¼ x 3,14 x 0,62

= 0,283 m2

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


77
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Nilai pb didapat dari tabel 4.4

Tabel 4.4 Nilai Pb untuk Berbagai Jenis Tanah

Jenis Tanah N<15 Ton/m2 N>15 Ton/m2


Pasir 40 N 600 +20 (N-15)
Lanau 25 N 375 + 12,5 (N-15)
Lempung 20 N 300 + 10 (N-15)

Karena jenis tanah lanau dan nilai Nspt lebih dari 15 ton/m2 maka

perhitungan pb menggunakan rumus 375 + 12,5 (N-15).

Pb = 375 + 12,5 (N-15)

= 375 + 12,5 (51-15)

= 735 ton/m2

Qe = Ap x Pb

= 0,283x 735

= 207,71 ton

b. Daya dukung friksi


EL. ± 2.5
m

EL. ± 4 N=4
m

N=4
EL. ± 6
m

EL. ± 8 N = 51
m

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


78
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Koreksi nilai NSPT dari Terzaghi dan Peck adalah sebagai berikut :
N’SPT = 15 + ½ (NSPT – 15)
yang hanya berlaku pada nilai NSPT yang lebih dari NSPT = 15.
Koreksi Nilai Nspt : N’SPT = 15 + ½ (NSPT – 15)
= 15 + ½ ( 51 – 15 )
= 33
Maka, untuk jumlah nilai Qs dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Kedalaman Panjang As = (π x D) P N’spt Qs = As x 0,20 N
(m) (m) (m2) (Ton)
2,5 – 4 1,5 2,826 4 2,261
4–6 2 3,768 4 3,014
6–8 2 3,768 33 24,87
 Qs 30,144

c. Menghitung daya dukung ultimate

Qult = Qe + Qs

= 207,71+ 30,144

= 237,86 ton

d. Menghitung daya dukung ijin

Qall =

= = 79,29 ton

4.7.2 Metode Meyerhof

Asumsi panjang tiang = 5,5 m

(menumpu di tanah keras dengan Nspt>60)

Asumsi diameter = 0,6 m

Nilai Nspt = 51

a. Menghitung daya dukung ujung

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


79
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Ae = ¼ x π x d2

= ¼ x 3,14 x 0,62

= 0,283 m2

Ne = Nilai SPT rata-rata dihitung dari ujung tiang sampai 4 kali

diameter diatasnya (4D diatas)

Kedalaman Panjang NSPT


(m) (m)
2 2 4
4 2 4
6 2 4
8 2 51
Rata-rata Nspt dihitung dari ujung
19,67
tiang sampai 4 D diatasnya

Qe = 40 x Ae x Ne

= 40 x 0,283 x 19,67

= 222,31 ton

b. Menghitung daya dukung friksi

As =πxDxL

= 3,14 x 0,6 x 5,5

= 10,37 m2

Ns = Nilai SPT rata-rata sepanjang tiang

Kedalaman Panjang NSPT


(m) (m)
2 2 4
4 2 4
6 2 4
8 2 51
Rata-rata Nspt 15,75

Qs =

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


80
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

= 16,32 ton

c. Menghitung daya dukung ultimate

Qult = Qe + Qs

= 222,31 + 16,32

= 238,63 ton

d. Menghitung daya dukung ijin

Qall =

= = 79,54 ton

Jadi hasil dari perhitungan daya dukung lapangan berdasarkan nilai N-spt

dengan metode Konvensional didapat hasil 79,29 ton dan nilai dari daya

dukung lapangan berdasarkan niali N-spt metode Meyerhof didapat hasil 79,54

ton.

4.8 Perhitungan Daya Dukung Lapangan Berdasarkan Data Sondir

4.8.1 Metode Konvensional

Diketahui:

qc = 170 kg/cm2

U =πxd

= 3,14 x 0,6

= 1,884 m

A = ¼ x π x d2

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


81
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

= ¼ x 3,14 x 0,62

= 0,287 m2

Jadi hasil dari perhitungan daya dukung lapangan berdasarkan data Sondir

dengan metode Konvensional didapat hasil 144,012 ton.

Nilai daya dukung yang digunakan untuk perhitungan ke jumlah tiang yaitu

menggunakan nilai daya dukung berdasarkan N-spt metode konvensional

dengan nilai 79,29 yang merupakan nilai daya dukung ijin terkecil, dan nilai

daya dukung pada perhitungan daya dukung menggunakan data sondir nilai

nya ekstrim paling besar yaitu 144,012 tidak digunakan. Nilai daya dukung

yang didapat dari perhitungan laboratorium tidak digunakan karena parameter

tanah pada lapisan dua didapat dari hasil korelasi pengujian SPT.

Selain diameter 60, beberapa perhitungan daya dukung telah dicoba seperti

pada diameter 50 dan 80. Berikut hasil resume perhitungan daya dukung

dengan diameter yang berbeda, sebagaimana terlihat pada Tabel 4.5, Tabel

4.6, dan Tabel 4.7

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


82
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Tabel 4.5 Resume perhitungan daya dukung tiang tunggal laboratorium berdasarkan diameter yang berbeda

Qe Qs Qult Qall Jumlah Tiang


D Panjang Tiang
Terzaghi Meyerhof Terzaghi Meyerhof Terzaghi Meyerhof Fs Tezaghi Meyerhof
(m) (m) ton ton ton ton ton ton ton ton buah
0.5 5.5 186.75 186.69 55.990 55.99 242.74 242.68 3 80.91 80.89 5
0.6 5.5 268.92 268.83 67.190 67.19 336.11 336.02 3 112.04 112.01 4
0.8 5.5 478.08 477.92 89.590 89.59 567.67 567.5 3 189.22 189.17 2

Tabel 4.6 Resume perhitungan daya dukung tiang tunggal lapangan berdasarkan diameter yang berbeda

Qe Qs Qult Qall (ton)


D Panjang Tiang SPT SPT SPT SPT SPT SPT SPT
Sondir SPT Mayerhof Sondir Sondir Sondir
Konvensional Mayerhof Konvensional Mayerhof Konvensional Konvensional Meyerhof
(m) (m) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.5 5.5 83.41 144.24 154.38 19.92 25.12 13.60 103.33 169.36 167.98 103.33 56.45 55.99
0.6 5.5 120.11 207.71 222.31 23.91 30.14 16.32 144.01 237.85 238.63 144.01 79.29
79.28 79.54
0.8 5.5 213.52 369.26 395.22 31.88 40.19 21.76 245.40 409.45 416.98 245.40 136.48 138.99

Tabel 4.7 Resume perhitungan daya dukung pondasi grup tiang dengan diameter yang berbeda

Qall masing-masing diameter Qu Efisiensi (4D) Jumlah Tiang (bh)


Metode Perhitungan
Dia.50 Dia.60 Dia.80 (ton) Dia.50 Dia.60 Dia.80 Dia.50 Dia.60 Dia.80 D
Berdasarkan Mayerhof 80.91 112.04 189.22 260.8 0.84 0.84 0.92 4.0 3.0 2.0 2
Data Lab Terzaghi 80.89 112.01 189.17 260.8 0.84 0.84 0.92 4.0 3.0 2.0 2
Berdsarkan Sondir 103.33 144.01 245.40 260.8 0.84 0.84 0.92 4.0 3.0 2.0 3
Data SPT Konvensional
SPT-Mayerhof 56.45 79.29
79.28 136.48 260.8 0.82 0.84 0.84 6.0 4.0 3.0 2
Lapangan SPT Mayerhof
SPT-Konvensional 55.99 79.54 138.99 260.8 0.82 0.84 0.84 6.0 4.0 3.0 2

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


83
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

4.9 Hasil Beban Struktur Atas

Hasil beban dari stuktur atas ini didapat dari ETABS dengan rincian hasil beban

seperti pada Gambar 4.11. Nama join yang tertera dalam tabel dibawah mewakili

beban-beban yang tipikal sepert yang ditujunjukan pada Tabel 4.1.

Pu Daya Dukung Ijin jumlah tiang


Nama Join Tipe Pondasi
(ton) (ton) (buah)
join 92 tipe P-1 66.3 79.29 1

join 34 Tipe P-2 121.7 79.29 2

join 69 Tipe P-3 180.18 79.29 3

join 7 Tipe P-4 260.82 79.29 4

Gambar 4.11 Hasil Beban Struktur Atas

4.10 Kebutuhan Jumlah Tiang

 Tipikal Join 91 dengan tipe pondasi P-1

Pu = 66,29 ton

Daya dukung ijin = 79,29 ton

Jumlah Tiang =

= = 0,84 1 buah

 Tipikal Join 34 Tipe Pondasi P-2

Pu = 121,7 ton

Daya dukung tiang = 79,29 ton

Jumlah tiang =

= 1,53 2 buah

 Tipikal Join 35 Tipe Pondasi P-3

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


84
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Pu = 185,34 ton

Daya dukung tiang = 79,29 ton

Jumlah tiang =

= 2,34 3 buah

 Tipikal Join 7 Tipe Pondasi P-4

Pu = 260,82 ton

Daya dukung tiang = 79,29 ton

Jumlah tiang =

= 3,29 4 buah

4.11 Perhitungan Efisiensi Tiang

 Efisiensi Tipe Pondasi P-2

Diketahui:

D = 0,6 cm

S = 3 x d = 3 x 0,6 cm = 1,8 m

m = 1, n =2

( ) ( )
( )

( ) ( )
= ( )

= 0,898

 Efisiensi Tipe Pondasi P-3

Diketahui:

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


85
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

D = 0,6 cm

S = 3 x d = 3 x 0,6 cm = 1,8 m

m = 2, n =3

( ) ( )
( )

( ) ( )
= ( )

= 0,761

 Efisiensi Tipe Pondasi P-4

Diketahui:

D = 0,6 cm

S = 3 x d = 3 x 0,6 cm = 1,8 m

m = 2, n =2

( ) ( )
( )

( ) ( )
= ( )

= 0,795

4.12 Daya Dukung Tiang Tunggal

 Tipe Pondasi P-1

Pu = 66.29 ton

Jumlah tiang = 1 buah

Qult = 79,29 ton

Qu = Qult x n

= 79,29 x 1

= 79,29 66.29

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


86
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Dari perhitungan diatas dengan diameter 60 cm didapat hasil jarak 180 cm

dengan jumlah tiang 1 buah (Tiang Tunggal). Konfigurasi grup tiang

sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.12 dibawah ini:

Gambar 4.12 Tiang Tunggal Pondasi Tipe P-1

4.13 Daya Dukun Grup Tiang

 Tipe Pondasi P-2

Pu = 121,70 ton

Jumlah tiang = 2 buah

Qug = Qult x n x Eg

= 79,29 x 2 x 0,898

= 142,4 ton 121,70 ton

Dari perhitungan diatas dengan diameter 60 cm didapat hasil jarak 180 cm

dengan jumlah tiang 2 buah. Konfigurasi grup tiang sebagaimana dapat dilihat

pada Gambar 4.13 dibawah ini:

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


87
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 4.13 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-2

 Tipe Pondasi P-3

Pu = 180,18 ton

Jumlah tiang =3

Qug = Qult x n x Eg

= 79,29 x 3 x 0,761

= 181,008 ton 180,18 ton

Karena nilai

Dari perhitungan diatas dengan diameter 60 cm didapat hasil jarak 180 cm

dengan tiang 3 buah. Konfigurasi grup tiang sebagaimana dapat dilihat pada

Gambar 4.14 dibawah ini:

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


88
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Gambar 4.14 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-3

 Tipe Pondasi P-4

Pu = 260,8 ton (Tipikal Joint J7)

Jumlah tiang = 4 buah

Qug = Qult x n x Eg

= 79,29 x 4 x 0,795

= 252,13 ton 260,82 ton

Karena nilai Pu maks = 260,82 ton ≥ 252,13 ton, maka dicoba untuk menambah

jumlah tiang hingga mencapai Pu Qug. (Menjadi 5 tipe pondasi)

Menghitung nilai efisiensi untuk pondasi tipe P-5:

 Efisiensi Tipe Pondasi P-5

Diketahui:

D = 0,6 cm

S = 3 x d = 3 x 0,6 cm = 1,8 m

m = 3, n =3

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


89
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

( ) ( )
( )

( ) ( )
= ( )

= 0,727

Setelah itu, menghitung daya dukung untuk Pondasi Tipe P-5:

 Tipe Pondasi P-5

Pu = 260,8 ton

Jumlah tiang = 5 buah

Qug = Qult x n x Eg

= 79,29 x 5 x 0,727

= 288,22 ton 260,82 ton

Karena nilai 288,22 ton 260,82 ton pada joint J7 (Pu maks) telah memenuhi

syarat (termasuk tipe pondasi P-5), maka untuk tipikal tipe pondasi P-4 dengan

4 tiang dicoba diterapkan pada joint J71 dimana nilai Pu = 246.3 ton Qug

pondasi tipe P-4 = 252,13 ton (Memenuhi syarat). Dapat disimpulkan nilai Pu

dan Qall/ Qug untuk masing-masing tipe pondasi yaitu:

Tipe Pondasi Besar Pu (ton) Qall/Qug (ton)

P-1 (Tipikal J91) 66.3 79.29

P-2 (Tipikal J34) 121.7 142,4

P-3 (Tipikal J35) 180.18 181,01

P-4 (Tipikal J71) 246.3 252,13

P-5 (Tipikal J7) 260.8 288,22

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


90
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Dari perhitungan diatas dengan diameter 60 cm didapat hasil konfigurasi tiang

untuk pondasi tipe P-4 dan P-5 sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.15

dan Gambar 4.16 dibawah ini:

Gambar 4.15 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-4

Gambar 4.16 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-5

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


91
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Setelah perhitungan diatas maka titik perhitungan pondasi menjadi 5 jenis

pondasi dan di titiknya di gambarkan seperti pada Gambar 4.17 dan tabulasi

beban struktur atas dengan mengkelompokan beban berdasarkan tipe pondasi

seperti pada Tabel 4.8.

P1

P5 P4

P3

P2

Gambar 4.17 Denah titik yang dihitung

Tabel 4.8 Pengelompokan pondasi yang akan dihitung

Beban
Nama join Tipe Pondasi
Ton
J 28 18.05
J 29 33.99
J 30 13.26
J 92 66.30
jenis tipe P-1
J 24 66.52
J 91 66.29
J 23 66.3
J 36 16.61
J 34 121.7
J 11 131.64
J 17 128.51
jenis tipe P-2
J 79 128.52
J 85 131.5
J 86 131.65

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


92
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

J 80 128.38
J 18 128.45
J 12 131.50
J 89 123.21
J 21 123.32
J 88 123.32
J 20 123.21
J 64 161.02
J 65 161.44
J 35 147.08
jenis tipe P-3
J 72 180.08
J 69 180.18
J 72 180.08
J1 185.34
J 77 238.19
J 66 208.48
J 63 223.35
J 83 239.3
J 71 245.3
J 15 238.19 jenis tipe P-4
J9 239.3
J 82 239.29
J 76 238.2
J6 245.98
J 14 238.21
J8 239.3
J 70 260.6
jenis tipe P-5
J7 260.82

4.14 Perhitungan Settlement Pondasi

Perhitungan settlement diperhitungan berdasarkan bertumpunya tiang pada tanah

keras. Perhitungan ini dibagi menjadi 3 bagian, berdasarkan penurunan pada

material pondasi, penurunan dari lapisan batuan di ujung tiang akibat beban, dan

penurunan dari lapisan tanah di sepanjang tiang pondasi akibat beban yang

ditransfer melalui tiang, perhitungan penurunan terlebih dahulu dihitung untuk

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


93
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

pondasi tiang tunggal atau tipe P-1 yang selanjutnya hasil perhitungannya akan

dipakai untuk perhitungan grup tiang (pondasi tipe P-2 sampai P-5).

a. Penurunan Pada Pondasi Tiang Tunggal Tipe P-1

1. Penurunan dari Material Tiang Pondasi (S1)

Diketahui :

Qp = 207.71 ton

Qws = 30.144 ton

L = 5500 mm

D = 600 mm

Ap = ¼ x π x 6002 = 282743.34 mm2

Ep(beton) =4700 √ = 4700 √ = 25472.96 N/mm2 = 2.55 ton/mm2

Maka, besarnya S1 adalah:

= 0.154 mm

2. Penurunan dari Lapisan Batuan di Ujung Tiang Akibat Beban (S2)

Diketahui:

qwp = Qwp/Ap

= 207.71/282743.34

= 7.35 x 10-4 ton/mm2

D = 600 mm

Untuk nilai Es, sebagaimana tertera pada Tabel 4.10

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


94
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Tabel 4.10 Nilai Perkiraan Modulus Elastisitas Tanah

Macam Tanah E (kN/m2)

Lempung
Sangat Lunak 300-3000
Lunak 2000-4000
Sedang 4500-9000
Keras 7000-20000
Berpasir 30000-42500
Pasir
Berlanau 5000-20000
Tidak padat 10000-25000
Padat 50000-100000
Pasir dan Kerikil
Padat 80000-200000
Tidak padat 50000-140000
Lanau 2000-20000
Loose 15000-60000
Serpih 140000-1400000
Sumber: Hardiyatmo,2011

Es untuk tanah pasir dan kerikil padat = 200000 kN/m2 = 0.2 ton/mm2

Untuk Poisson’s ratio diambil nilai dari Tabel 4.11


Tabel 4.11 Jenis Tanah dan Nilai Poisson’s Ratio

Jenis Tanah Poisson’s ratio

Lempung Jenuh 0.4-0.5

Lempung tak jenuh 0.1-0.3

Lempung bepasir 0.2-0.3

Lanau 0.3-0.35

Pasir 0.1-1.0

Batuan 0.1-0.4

Umum dipakai untuk tanah 0.3-0.4


Sumber: Mekanika Tanah 1, Braja M Das

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


95
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Maka nilai Poisson’s ratio tanah lanau daimbil = 0.3

( )

( )

= 1.77 mm

3. Penurunan dari Lapisan Tanah di Sepanjang Tiang Pondasi Akibat Beban yang

Ditransfer melalui Tiang (S3)

Diketahui:

Qws = 30.144 ton

P = π x 600 = 1884.96 mm

L = 5500 mm

D = 600 mm

Es = 0.2 ton/mm2

Maka, untung menghitung penurunan dipakai rumus:

( ) ( )

Dan, dicari nilai Iws terlebih dahulu dengan menggunakan rumus:

Maka, nilai S3 =

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


96
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

( ) ( )

Total penurunan elastis yang terjadi pada pondasi tipe P-1 adalah = S1+S2+S3 =

0.154 + 1.77 + 0.024 = 1.948 mm

b. Penurunan Pada Pondasi Tiang Grup

Perhitungan penurunan pondasi tiang grup diperhitungkan Vesic (1977), dimana

rumus untuk perhitungan penurunan pondasi grup tiang adalah hasil perhitungan

penurunan pondasi tiang tunggal sebelumnya dikalikan akar dari lebar tiang grup

dibagi diameter pondasi. Menghitung penurunan pada pondasi tiang grup digunakan

rumus:

Diketahui:

S = Penurunan pondasi tiang tunggal

Didapatkan dari hasil perhitungan sebelumnya, S=1.948 mm

Bg = Lebar kelompok tiang

 P-2 = 1200 mm

 P-3 = 2770 mm

 P-4 = 3000 mm

 P-5 = 4321 mm

D = 600 mm

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


97
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Contoh perhitungan penurunan pondasi tipe P2:

Untuk memudahkan perhitungan penurunan pondasi grup tiang untuk semua tipe

pondasi (P3-P5) dibuat tabulasi sebagaimana terlihat pada Tabel 4.12 dibawah

ini:

Tabel 4.12 Rekapitulasi Penurunan Pada Tipe Pondasi

Penurunan Grup Tiang


Penurunan
Tipe Penurunan Besar
Tiang Tunggal
Pondasi Lebar (mm) Diameter (mm) tiang tunggal Penurunan
(mm)
(mm) (mm)

P1 1.948
P2 1200 600 1.948 2.755
P3 2770 600 1.948 4.186
P4 3000 600 1.948 4.356
P5 4321 600 1.948 5.228

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan microsoft excel di dapat penurunan

yang terjadi pada pondasi tipe P-1 ialah sebesar 1.948 mm, P-2 sebesar 2.755

mm, P-3 sebesar 4.168 mm, P-4 sebesar 4.356 mm dan P-5 sebesar 5.228 mm.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa S setiap tipe pondasi ≤ S ijin = 1 inchi,

Maka memenuhi persyaratan.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


98
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

4.15 Perhitungan P Maksimum yang diterima setiap pondasi (Tipe P-5)

 Pondasi tipe P-5

P
Mx

1.56

1.56

1,8

Diketahui :

Mx = -7.56 tonm

My = 0.2 tonm

Pu = 260.8 ton

Diameter pondasi = 0.6 m

Sx = 0.9 m

Sy = 1.56 m

n = 5 buah

Jumlah kwadrat absis tiang :

Σx2 = 3x 2 x 0.92 = 4.86 m2

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


99
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Σy2 = 3x 2 x 1.562 = 14.6 m2

Pmaks = ± ±

= ± ±
( ) ( )

= 52 ton

4.16 Perhitungan Momen Maksimum Pada Pondasi (Tipe P5)

Perhitungan momen maksimum menggunakan metoda broms, dengan menggunakan

fixed head pada kondisi tanah halus dengan short term loading. Sebelum masuk

kepada perhitungan metode broms, terlebih dahulu tentukan apakan pondasi termasuk

kriteria tiang panjang/pendek.

Penentuan kriteria tiang untuk tanah Normal Consolidated (NC) dan Pasir:

Nilai untuk tanah lempung lunak berkisar antara 350-700 kN/m3

Ep = 4700 x √ 25743 Mpa = 25743000 kN/m2

Ip = x 0.64 = 6.4x10-3 m4

√ = 3.42 m

Penentuan kriteria tiang ditentukan oleh:

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


100
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Faktor Kekakuan
Jenis tiang
Tanah NC Tanah OC

Pendek (kaku) L ≤ 2T L ≤ 2R

Panjang (elastis) L ≥ 4T L ≥ 3.5R

Dari hasil perhitungan didapat nilai T = 3.42 m, dan panjang pondasi ialah 5.5 m

Maka, 5.5 ≤ 2(3.42), termasuk kedalam kriteria tiang pendek (kaku).

Untuk menentukan nilai Hu pada kondisi fixed head dengan short term loading pada

tanah lempung digunakan rumus:

Diketahui :

Nilai Cu = 0.65 kg/cm2 = 0.065 ton/m2

L = 550 cm = 5.5 m

B = 60 cm = 0.6 m

Maka,

ΣH =0

Hu = 9 Cu B(L-1.5B)

= 9 (0.065)(0.6)(5.5-1.5x0.6)

= 1.61 ton

Menghitung nilai Mmax dimana letak gaya lintang=0 dengan menggunakan rumus:

Mmax = Hu x ( ½ ( L-1.5B)+1.5B)

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


101
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

= 1.61 x (1/2 (5.5-1.5x0.6)+1.5x0.6)

= 5.16 tonm

Jadi, momen maksimum yang terjadi sebesar 5.16 tm

4.17 Perhitungan Tulangan Utama Pondasi Bored Pile

Hasil perhitungan distribusi beban untuk setiap tiang tidak memiliki perbedaan yang

cukup segnifikan, maka perhitungan tulangan pondasi bored pile diambil pada

perhitungan pondasi tipe P-5.

Diasumsikan :

Diameter bored pile = 600 mm

Diameter tulangan utama = D 22 mm

Diameter tulangan sengkang = 12 mm

Fc = 30 Mpa

Fy = 400 Mpa

Panjang Tiang = 5500 mm

Selimut beton = 75 mm

d = 600-98 = 502 mm

d’ = Selimut beton+1/2 ∅ tul utama+ ∅ tul sengkang

= 75+1/2x 22+12 = 98 mm

Pu = 52 ton

Mu = 5.16 tonm

a. Menghitung eksentrisitas penampang

b. Menghitung gaya aksial nominal yang dibutuhkan

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


102
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

74.3 ton

c. Menghitung luas penampang pondasi

Diameter pondasi = 600 mm

Ag = ¼ x 3.14 x 6002 = 282600 mm2

Dengan mengambil asumsi (tabel konstanta perencanaan buku Istimawan)

Nilai ρ = 0.0117, didapatkan:

As = = = 2314.5 mm2

d. Menghitung tulangan yang dibutuhkan

Diameter tulangan utama = 22 mm (D22)

As tulangan = ¼ x 3.14 x 222 = 379.94 mm2

Jumlah tulangan yang dibutuhkan :

Maka jumlah tulangan yang dibutuhkan 8 D 22

Ast = 8 x ¼ x 3.14 x 222 = 3039.52 mm2

e. Perhitungan kekuatan beban aksial minimum

ɸPn (maks) = 0.85ɸ(0.85 f’c (Ag-Ast)+(fy x Ast))

= 0.85x0.7 (0.85 x 30 (282600-3039.52)+(400x3039.52))

= 4965040 N = 496.504 ton

Pn maks = 496.504 / 0.7 = 709.29 ton > Pu = 52 ton

f. Perhitungan kekuatan penampang dalam keadaaan setimbang

 Tebal penampang kearah lenturan diambil 0,8h dimana h adalah diameter luar

kolom bulat.

H ekivalen (h) = 0.8 x 600 = 480 mm

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


103
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

 Lebar kolom segi-empat ekivalen b, adalah : b= Ag/0.8h

Ag = ¼ x 3.14 x 6002 = 282600 mm2

b = 282600 /480 = 588.75 mm

d’ kolom bundar = Selimut beton + ½ D tulangan utama + D sengkang

= 75+ ½ x 22 + 12

= 98 mm

Ds = D- 2 d’ kolom bundar

= 600 -2(98)

= 404 mm

d-d’ = 2/3 x (404)

= 269.3 mm

d’ ekivalen = h ekivalen – (d-d’)/2

= 480-(269.3)/2

=345.3 mm

d ekivalen = h’ ekivalen -d’ ekivalen

= 480-345.3 mm

=134.7 mm

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


104
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

As = As’ = 0.5 x 3039.52

= 0.5 x 3799.4= 1899.7 mm2

Cb = = = 82.44 mm

Ab = 0.85 x 82.44

= 0.85 x 82.44 = 70.074 mm

Cek tegangan tekan, apakah sudah leleh/belum:

( )
Fs’ =

( )
=

= 459 Mpa > fy = 400 Mpa, tulangan tekan sudah leleh

Maka digunakan fy= 400 Mpa

Menghitung gaya aksial nominal kondisi balance (Pnb)

Pnb = (0.85 f’c x ab x b ) + (As’x fs’)- (Asxfy)

= (0.85 x 30 x 68.68 x 588.75) + (1519.76 x 400)-(1519.76 x 400)

= 103.11 ton

Menghitung momen nominal kondisi balance (Mnb)

Mnb ={( )( ) ( )(

) ( )( )}

={( )( ) ( )(

) ( )( )}

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


105
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

= 8.39 tm

Eksentrisitas kondisi balance : eb = Mnb/Pnb = 0.081 m =81 mm

g. Perhitungan kekuatan nominal maksimum penampang (Pn=Po) yang dibebani

konsentris

Po = 0.85 x f’c x (Ag-Ast) + fy x Ast

= 0.85 x 30 x (282600-3039.52)+ 400 x 3039.52

= 8344600.24 N = 834.46 ton

Pt = Ast x fy

= 3039.52x 400

= 1215808 N =121.58 ton

h. Pemeriksaan kekuatan dengan menggunakan diagram interaksi

Mu / ϕ = 5.16 / 0.7 = 7.38 tonm ≤ Mnb = 8.4 ton

Pu / ϕ = 52 / 0.7 = 74.3 ton ≤ Pnb = 103.11 ton

Setelah perhitungan selesai, kemudian plot hasil hitungan kedalam diagram

interaksi seperti berikut:

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


106
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Diagram interaksi diatas menunjukan bahwa tulangan yang direncanakan yaitu

8 D 22 dapat memikul beban aksial (Pu) maupun momen maksimum (Mumaks)

yang ada. (Memenuhi syarat) OK.

4.18 Perhitungan Tulangan Transversal Pondasi Bored Pile

Diasumsikan:

Ø = 0.75

F’c = 30 Mpa

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


107
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Fys = 240 Mpa

Diameter pondasi = 600 mm

d = 502 mm

D sengkang = 12 mm

D tul utama = 22 mm

Jumlah sengkang =2

Vu = 0.327 ton

Nu=Pu = 52 ton

Perhitungan:

Nilai Vu didapat dari ETABS sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:

Ag = ¼ x 3.14 x 6002 = 282600 mm2

Av = ¼ π D2 x Jumlah tulangan sengkang

= ¼ x 3,14 x 122 x 2

= 226.08 mm2

Vn Perlu = = = 4436 N

Vc = 1/6 x (1+ ) xλx√ x bw x d

= 1/6 x (1+ ) x1x√ x 588.75 x 502

= 2.83 x 1015 N

Vs perlu = Vn perlu -Vc

= 4436 - 2.83 x 1015 = - 2.83 x 1015 N

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


108
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

ØVc = 2.83x 1015 N /0.75 = 3.77 x 1015 N

Karena nilai ØVc > Vu dan nilai Vs negatif, maka tidak memerlukan tulangan geser

dan digunakan tulangan geser minimum

Mencari jarak sengkang untuk tulangan geser:

 S ≤ d/2

 S ≤ 502/2 = 251 mm = 250 mm

 S ≤ 16 D tulangan utama

 S ≤ 16 (22) = 352 mm = 300 mm

 S ≤ 48 D tulangan sengkang

 S ≤ 48 (16) = 576 mm = 500 mm

 S ≤ b min

 S ≤ b min =588.75 mm = 500 mm

Maka jarak sengkang yang diambil ialah nilai terkecil = 250 mm

 Avmin1 = 0.062 x √

= 0.062 x √

= 208.26 mm2

 Avmin2 = 0.35

= 0.35

= 214.65 mm2

Dari hasil perhitungan didapat :

Av = 226.08 ≥ Avmin2 = 214.65 ≥ Avmin1 = 208.26 = Memenuhi syarat

Maka tulangan sengkang yang digunakan ialah D12-250 mm.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


109
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

4.19 Perhitungan Tebal Pile Cap


By = 4,3 m
P = 260,8 ton
Mux = 7,67 ton
Vu = 0.4 ton
t = 79,29 ton
b = 400 mm
= 40 untuk kolom
h = 700 mm interior
Bx =3m = 1 untuk beton
normal
Asumsi tebal pelat = 600 mm
(asumsi tebal pile cap diambil dari ketebalan minimum selimut beton = 75 mm ,
panjang penyaluran minimum tulangan ke pile cap = Ld = 300 mm, jarak
overlaping beton ke pile cap= 100 mm dan jarak overlaping beton ke tulangan
minimum =50 mm)

Keterangan: Jika dipakai persyaratan untuk panjang penyaluran tulangan utama


pondasi = 48d (d=diameter tulangan utama) maka akan diperoleh dimensi pile
cap yang lebih besar dengan nilai Vc juga lebih besar, sehingga tebal pile cap
tersebut dikategorikan boros (terlalu tebal).
Selimut beton = 75 mm
1. Kontrol Tegangan Geser 2 Arah (Geser Pons)
1. Perhitungan Tinggi efektif

dx = h – selimut beton

= 600 – 75

= 525 mm

βc = h/b = 700/400 = 175 mm

bo = 2 {(b+d) + (h+d)] = 4300 mm

2. Perhitungan Gaya Geser yang ditahan beton



a. Vc = (1 + )


= (1 + )

= 2084358,19 N = 208,44 ton


b. Vc = ( )

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


110
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung


=( )

= 7093007,12 N = 709,30 ton

c. Vc = 0,33 √ bo d

= 0,33 x 1 x √ x 4300 x 525

= 4080396,12 N = 408,04 ton

Dipilih Vc yang terkecil jadi Vc = 0,75 x 208,44= 156,33 ton

Syarat Vu < Vc = 0.4 < 156,33 ton, maka tebal pile cap bisa digunakan

4.20 Perhitungan Tulangan Pile Cap

 Tipe Pondasi P-5

Diketahui:

Tebal Pile Cap = 600 mm Ly = 4,3 m

Selimut beton = 75 mm Fy = 400 Mpa

∅ tul. = 22 mm F’c = 30 Mpa

Pu = 260,82 ton bx =3

Mux dari etabs = 7,67 ton by = 4,3 m

Muy dari etabs = 0,27 ton = 0,8

Lx =3m = 0,85

a. Perhitungan Pile Cap arah x

dx = h – selimut beton – ½ ∅D

= 600 – 75 – ½ x 22

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


111
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

= 514 mm = 0,514 m

= = 9,68 ton/m2 = 94,93 kN/m2

( )= ( )

0,093 = x 0,8 x 400 ( )

2
0,093 = 320 – 2188,8
2
-2188,8 + 320 – 0,093


1 =


=

= 0,000297


2 =


=

= 0,146

Maka yang digunakan adalah 0,000297

min = = = 0,0035

maks = = = 0,024

Pemeriksaan syarat rasio penulangan yaitu min < < maks = 0,0035 0,000297

< 0,024. Maka menggunakan min = 0,0035

Luas tulangan perlu

As perlu = xbxd

= 0,0035 x 3000 x 514

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


112
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

= 5397 mm2

As ∅-22 = ¼ x π x d2

= ¼ x 3,14 x 222

= 379,94 mm2

n tulangan = = = 14,20 15 buah


maka diambil tulangan sebanyak 15 buah

Jarak =

= 214,29 mm 200 mm
Maka diambil spasi tulangan 200 mm

Pengecekan
As = As ∅22 x n
= 397,94x 15
= 5699,1 mm2
As perlu = 5397 mm2
As = As >As perlu = 5699,1 > 5397mm2 , maka syarat luas diameter yang
digunakan memenuhi syarat.

b. Perhitungan tulangan pile cap arah y

dx = h – selimut beton – ∅D - ½ ∅D

= 600 – 75 – 22 - ½ x 22

= 492 mm = 0,492 m

= = 0,26 ton/m2 = 2,54 kN/m2

( )= ( )

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


113
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

0,0025 = x 0,8 x 400 ( )

2
0,0025 = 320 – 2188,8
2
-2188,8 + 320 – 0,0025


1 =


=

= 7,95 x 10-6


2 =


=

= 0,15

Maka yang digunakan adalah 7,95 x 10-6

min = = = 0,0035

maks = = = 0,024

Pemeriksaan syarat rasio penulangan yaitu min < < maks =0,0035 7,95x10-6

< 0,024. Maka yang digunakan adalah min 0,0035

Luas tulangan perlu

As perlu = xbxd

= 0,0035 x 4300 x 492

= 7404,6 mm2

As ∅-22 = ¼ x π x d2

= ¼ x 3,14 x 222

= 379,94 mm2

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


114
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

n tulangan = = = 19,48 buah 20 buah

maka diambil tulangan sebanyak 20 buah

Jarak =

= 226,32 mm 200 mm
Maka diambil spasi tulangan 200 mm

Pengecekan
As = As ∅22 x n
= 379,94 x 20
= 7598,8 mm2
As perlu = 7404,6 mm2
As = As >As perlu = 7598,8 > 7404,6 mm2. Maka syarat luas
tulangan yang dipakai memenuhi syarat.
Hasil perhitungan tulangan untuk semua tipe pondasi terdapat pada Tabel 4.13

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


115
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tulangan pile cap

Tipe diameter Pengecekan


tebal plat selimut beton Pu Mux Muy Lx Ly fy f'c β Φ d Mu/bxd^2 As perlu Asd n Asd x n jarak
Pile Cap tulangan Asd x n > As perlu
(mm) (mm) (mm) (ton) (ton) (ton) (mm) (mm) (Mpa) (Mpa) (mm) (kN/m2) (mm2) (mm2) (buah) (mm2) (mm)
Arah x
tipe P-1 600 75 22 66.29 1.04 0.94 2100 2100 400 30 0.85 0.8 514 18.39 0.0035 3777.9 379.94 10 3799.4 Memenuhi 200
Arah y
tipe P-1 600 75 22 66.29 1.04 0.94 2100 2100 400 30 0.85 0.8 492 18.14 0.0035 3616.2 379.94 10 3799.4 Memenuhi 200
Arah x
Tipe P-2 600 75 22 121.7 0.44 1.97 3000 2100 400 30 0.85 0.8 514 5.45 0.0035 5397.0 379.94 15 5699.1 Memenuhi 200
Arah y
Tipe P-2 600 75 22 121.7 0.44 1.97 3000 2100 400 30 0.85 0.8 492 38.02 0.0035 3616.2 379.94 10 3799.2 Memenuhi 200
Arah x
Tipe P-3 600 75 22 180.18 0.92 0.34 3000 2800 400 30 0.85 0.8 514 11.39 0.0035 5397.0 379.94 15 5699.1 Memenuhi 200
Arah y
Tipe P-3 600 75 22 180.18 0.92 0.34 3000 2800 400 30 0.85 0.8 492 4.60 0.0035 4821.6 379.94 13 4939.2 Memenuhi 200
Arah x
Tipe P-4 600 75 22 246.3 0.846 0.159 3000 3000 400 30 0.85 0.8 619 10.52 0.0035 5397.0 379.94 15 5699.1 Memenuhi 200
Arah y
Tipe P-4 600 75 22 246.3 0.846 0.159 3000 3000 400 30 0.85 0.8 492 2.16 0.0035 5166 379.94 14 5319.2 Memenuhi 200
Arah x
Tipe P-5 500 75 22 260.82 7.67 0.27 3000 4300 400 30 0.85 0.8 514 94.93 0.0035 5397 379.94 15 5699.1 Memenuhi 200
Arah y
Tipe P-5 500 75 22 260.82 7.67 0.27 3000 4300 400 30 0.85 0.8 492 2.54 0.0035 7404.6 379.94 20 7598.8 Memenuhi 200

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


116
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Hasil perhitungan pondasi bored pile, di tabulasi dalam Tabel 4.14 dibawah ini.
Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pondasi Bored Pile

Jumlah Tulangan Pondasi Bored Tebal Penulangan Dimensi


Pu Qall/Qug Diameter Kedalaman Settlement
Tipe Tiang Pile Pile cap Pile cap Pile cap

Pondasi Tul. Tul.

(ton) (ton) (bh) (m) (m) (mm) Longitudinal Transversal (m) Arah x Arah y (m)

P1 66,29 79,29 1 0,6 5,5 1,948 8 D 22 D12-250 0,6 10 D 22 - 250 10 D 22 - 300 1,2x1,2

P2 121,70 142,4 2 0,6 5,5 2,755 8 D 22 D12-250 0,6 15 D 22 - 250 10 D 22 - 200 3x1,2

P3 180,18 181,18 3 0,6 5,5 4,186 8 D 22 D12-250 0,6 15 D22 - 250 13 D 22 - 250 3x2,77

P4 246,32 252,13 4 0,6 5,5 4,356 8 D 22 D12-250 0,6 15 D22 - 250 14 D22 - 300 3x3

P5 260,82 288,22 5 0,6 5,5 5,228 8 D 22 D12-250 0,6 15 D22 - 250 20 D22 - 250 3x4,3

Titik kolom pada gedung parkir berjumlah 42, dan berdasarkan beban struktur atas hasil output ETABS maka jenis pondasi yang dapat

memikul beban struktur yaitu: pondasi tipe P-1 dengan tiang tunggal ada 8 titik kolom, pondasi tipe P-2 13 titik kolom, pondasi tipe P-3 6 titik

kolom, pondasi tipe P-4 13 titik kolom dan pondasi tipe P-5 2 titik kolom (gambar titik lengkapnya terdapat pada Lampiran 2). Hingga jika

dijumlahkan ada 114 titik pengeboran pondasi bored pile pada perencanaan Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


117
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

BAB V

RENCANA ANGGARAN BIAYA

5.1 Perhitungan Volume Pekerjaan Pondasi

Rekapitulasi hasil perhitungan volume setiap pekerjaan sebagaimana terlihat pada tabel-

tabel dibawah ini:

Tabel 5.1 Kebutuhan Volume Beton Pondasi Bored Pile

Kebutuhan Volume Pondasi


Jumlah Jumlah Tiang/1 Total
Tipe Diameter Tinggi Luas alas
Pondasi pondasi Volume
Pondasi
(bh) (m) (m) (bh) (m2) (m3)
P1 8 0.6 5.5 1 0.2826 12.43
P2 13 0.6 5.5 2 0.2826 40.41
P3 6 0.6 5.5 3 0.2826 27.97
P4 13 0.6 5.5 4 0.2826 80.82
P5 2 0.6 5.5 5 0.2826 15.54

Tabel 5.2 Kebutuhan Tulangan Utama Pondasi Bored Pile

Kebutuhan Tulangan Utama Pondasi Bored Pile (8D22)


Jumla
Tipe h Jumlah Jumlah Panjang Total Panjang Berat/12 Total
Tulang
Pond Ponda an/Pon Tiang Tulangan Tulangan m berat
asi si dasi
(bh) (Titik) (m) (m) kg kg
P1 8 8 1 6.1 390.4 35.81 1165.02
P2 13 8 2 6.1 1268.8 35.81 3786.31
P3 6 8 3 6.1 878.4 35.81 2621.29
P4 13 8 4 6.1 2537.6 35.81 7572.62
P5 2 8 5 6.1 488 35.81 1456.27

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


118
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Tabel 5.3 Kebutuhan Tulangan Sengkang Pondasi Bored Pile

Kebutuhan Tulangan Sengkang Pondasi Bored Pile (D12)


Jumlah Jumlah Jumlah Panjang Total Panjang Berat/ Total
Tipe
Pondasi Tulangan/ Tiang Tulangan Tulangan 12 m berat
Pondasi Pondasi
(bh) (Titik) (m) (m) kg kg
P1 8 23 1 1.9 349.6 10.7 311.73
P2 13 23 2 1.9 1136.2 10.7 1013.11
P3 6 23 3 1.9 786.6 10.7 701.39
P4 13 23 4 1.9 2272.4 10.7 2026.22
P5 2 23 5 1.9 437 10.7 389.66

Tabel 5.4 Kebutuhan Volume Pile Cap

Kebutuhan Volume Pile Cap (D12)


Jumlah
Tipe Panjang Lebar Tinggi Volume Total Volume
Pondasi
Pondasi
(bh) (m) (m) (m) (m3) (m3)
P1 8 1.2 1.2 .6 0.864 6.91
P2 13 3 1.2 .6 2.16 28.08
P3 6 3 2.77 .6 4.986 29.92
P4 13 3 3 .6 5.4 70.20
P5 2 3 4.321 .6 7.7778 15.56

Tabel 5.5 Kebutuhan Tulangan Pile Cap

Kebutuhan Tulangan Pile Cap (D22)


Jumlah Panjang Panjang Banyak Banyak Berat/12
Total berat
Tipe Pondasi Tulanga Tulanga Tulangan Tulangan Total Panjang m
Pondasi n Arah x n Arah y Arah x Arah y (m)
(bh) kg (kg)
(m) (m) (bh) (bh)
P1 8 1.52 1.52 10. 10 486.4 35.81 1451.50
P2 13 3.32 1.52 15. 10 1690 35.81 5043.24
P3 6 3.32 3.09 15. 13 1079.64 35.81 3221.83
P4 13 3.32 3.32 15. 14 2503.28 35.81 7470.20
P5 2 3.32 4.64 15. 20 570.4 35.81 1702.17

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


119
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Tabel 5.6 Kebutuhan Bekisting Pile Cap

Kebutuhan Bekisting Pile Cap (D12)


Jumlah
Tipe Panjang Lebar Tinggi Luas Total Luas
Pondasi
Pondasi
(bh) (m) (m) (m) (m2) (m2)
P1 8 1.2 1.24 .65 2.392 19.14
P2 13 3 1.24 .65 3.562 46.31
P3 6 3 2.81 .65 5.603 33.62
P4 13 3 3.04 .65 5.902 76.73
P5 2 3 4.361 .65 7.6193 15.24

5.2 Analisa Harga Satuan

Analisa harga satuan yang digunakan untuk merencanakan anggaran biaya

menggunakan analisa harga satuan Jawa Barat tahun 2016, seperti pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7. Analisa Harga Satuan Jawa Barat 2016

HARGA
NO URAIAN KOEFISIEN SATUAN JUMLAH
SATUAN
1 1 M3 Ready Mix Beton K300 1 m3 982900 982900
2 1 M3Pekerjaan Galian Pile Cap
Pekerja 0.5 OH 90000 45000
Mandor 0.05 OH 159000 7950
52950
1 TK Pekerjaan Pengeboran
3 Tiang 1 titik bh 402950 402950
4 1 KG Pekerjaan Besi Tulangan
Beton besi ulir 1 kg 10600 10600
Kawat Beton 0.015 kg 23700 355.5
Tukang Besi 0.007 OH 113000 791
Kepala Tukang Besi 0.007 OH 136000 952
Mandor 0.0007 0H 159000 111.3
12809.8
5 1 M2 Pekerjaan Bekisting
Kayu albasia 3x pakai 0.0017 m3 925700 472.107
Papan plywood untuk 3x pakai 0.347 m2 283800 29543.58
Paku 0.4 kg 15800 6320
Pekerja 0.12 OH 90000 10800
Tukang Kayu 0.27 OH 113000 30510
Kepala Tukang Kayu 0.15 OH 136000 20400
Mandor 0.05 OH 159000 7950
105995.687

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


120
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

5.3 Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya dengan menggunakan diameter 60 cm dengan memiliki

tipe pondasi P-1, P-2, P-3, P-4 dan P-5. Tulangan yang digunakan dalam bored pile

berdiameter 22 cm dan tulangan pile cap 22 cm. berikut rincian rencana anggaran biaya

seperti Tabel 5.8.

Tabel 5.8 Rencana Anggara Biaya

HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH
SATUAN

1 Pekerjaan Tanah

1.1 Galian tanah Pile Cap


P1 m3 6.91 52.950.00 365.990.40
3
P2 m 28.08 52.950.00 1.486.836.00
3
P3 m 29.92 52.950.00 1.584.052.20
3
P4 m 70.20 52.950.00 3.717.090.00
3
P5 m 15.56 52.950.00 823.669.02
1.2 Pengeboran bored pile bh 114.00 402.950.00 45.936.300.00
JUMLAH I 53.913.937.62
2 Pekerjaan Pondasi

2.1 Pondasi bored pile P1 (8bh)


Pekerjaan beton K300 m3 14.70 982.900.00 14.443.912.08
Pekerjaan besi tulangan utama kg 1165.02 12.809.80 14.923.656.12
Pekerjaan besi tulangan sengkang kg 311.73 12.809.80 3.993.156.25
2.2 Pondasi bored pile P2 (13bh)
Pekerjaan beton K300 m3 47.76 982.900.00 46.942.714.26
Pekerjaan besi tulangan utama kg 3786.31 12.809.80 48.501.882.38
Pekerjaan besi tulangan sengkang kg 1013.11 12.809.80 12.977.757.83
2.3 Pondasi bored pile P3 (6bh)
Pekerjaan beton K300 m3 33.06 982.900.00 32.498.802.18
Pekerjaan besi tulangan utama kg 2621.29 12.809.80 33.578.226.26
Pekerjaan besi tulangan sengkang kg 701.39 12.809.80 8.984.601.57
2.3 Pondasi bored pile P4 (13bh)

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


121
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

Pekerjaan beton K300 m3 95.52 982.900.00 93.885.428.52


Pekerjaan besi tulangan utama kg 7572.62 12.809.80 97.003.764.76
Pekerjaan besi tulangan sengkang kg 2026.22 12.809.80 25.955.515.66
2.4 Pondasi bored pile P5 (2bh)
Pekerjaan beton K300 m3 18.37 982.900.00 18.054.890.10
Pekerjaan besi tulangan utama kg 1456.27 12.809.80 18.654.570.15
Pekerjaan besi tulangan sengkang kg 389.66 12.809.80 4.991.445.32
2.4 Pile cap P1 (8bh)
Pekerjaan beton K300 m3 6.91 982.900.00 6.793.804.80
Pekerjaan besi tulangan kg 1451.50 12.809.80 18.593.407.62
Pekerjaan bekisting m2 19.14 128.816.30 2.465.028.72
2.5 Pile cap P2 (13bh)
Pekerjaan beton K300 m3 28.08 982.900.00 27.599.832.00
Pekerjaan besi tulangan kg 5043.24 12.809.80 64.602.917.10
Pekerjaan bekisting m2 46.31 128.816.30 5.964.967.59
2.6 Pile cap P3 (6bh)
Pekerjaan beton K300 m3 29.92 982.900.00 29.404.436.40
Pekerjaan besi tulangan kg 3221.83 12.809.80 41.270.942.85
Pekerjaan bekisting m2 33.62 128.816.30 4.330.546.37
2.7 Pile cap P4 (13bh)
Pekerjaan beton K300 m3 70.20 982.900.00 68.999.580.00
Pekerjaan besi tulangan kg 7470.20 12.809.80 95.691.828.59
Pekerjaan bekisting m2 76.73 128.816.30 9.883.559.43
2.8 Pile cap P5 (2bh)
Pekerjaan beton K300 m3 15.56 982.900.00 15.289.599.24
Pekerjaan besi tulangan kg 1702.17 12.809.80 21.804.440.19
Pekerjaan bekisting m2 15.24 128.816.30 1.962.980.07
JUMLAH II 890.048.194.40
JUMLAH TOTAL BIAYA 943.962.132.02

Dari tabel diatas maka biaya yang dikeluarkan Rp 943 962 100 (Sembilan ratus empat

puluh tiga juta sembilan ratus enam puluh dua ribu seratus rupiah ,-) untuk diameter 60

dengan titik bor 108 titik dengan 4 tipe pondasi yaitu tipe P-1, P-2, P-3, P-4 dan P5.

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


122
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

.BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

 Perhitungan pondasi dibagi kedalam 5 tipe dengan dasar perbedaan

beban Pu yang cukup segnifikan hasil analisis software ETABS.

 Kelima tipe pondasi menggunakan diameter 60 cm dengan kedalaman

5.5 m.

 Pondasi tipe P-1 sebanyak 8 unit, dengan beban Pu 66.29 ton digunakan

pondasi tiang tunggal dengan daya dukung sebesar 79.285 ton, dan

diperoleh ukuran pile cap 1.2 x 1.2 m dengan tebal 600 mm, jumlah

tulangan arah x 10 D22-250 dan arah y 10 D22-300. Tulangan pondasi

bored pile untuk tulangan longitudinal 8 D22 dan tulangan transversal

D12-150 dengan penurunan sebesar 1.978 mm.

 Pondasi tipe P-2 sebanyak 13 unit, dengan beban Pu 121.7 ton dipakai

pondasi grup tiang (2 tiang tunggal) dengan daya dukung sebesar

144.46 ton, dan diperoleh ukuran pile cap 3 x 1.2 m dengan tebal 600

mm, jumlah tulangan arah x 15 D22-250 dan aray y 10 D22-200.

Tulangan pondasi bored pile untuk tulangan longitudinal 8 D 22 dan

tulangan transversal D12-150 dengan penurunan sebesar 2.755 mm.

 Pondasi tipe P-3 sebanyak 6 unit, dengan beban Pu 180.18 ton dipakai

pondasi grup tiang (3 tiang tunggal) dengan daya dukung sebesar

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


123
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung

181.18 ton, dan diperoleh ukuran pile cap 3x2.77 dengan tebal 600 mm,

jumlah tulangan arah x 15 D22-250 dan aray y 13 D22-250. Tulangan

pondasi bored pile untuk tulangan longitudinal 8 D22 dan tulangan

transversal D12-150 dengan penurunan sebesar 4.186 mm.

 Pondasi tipe P-4 sebanyak 13 unit, dengan beban Pu 246.32 ton dipakai

pondasi grup tiang (4 tiang tunggal) dengan daya dukung sebesar

252.13 ton, dan diperoleh ukuran pile cap 3x3m dengan tebal 600 mm,

jumlah tulangan arah x 15 D22-250 dan aray y 14 D22-300. Tulangan

pondasi bored pile untuk tulangan longitudinal 8 D22 dan tulangan

transversal D12-150 dengan penurunan sebesar 4.356 mm.

 Pondasi tipe P-5 sebanyak 2 unit, dengan beban Pu 260.82 ton yang

merupakan beban Pu maksimum dipakai pondasi grup tiang (5 tiang

tunggal) dengan daya dukung sebesar 288.22 ton, dan diperoleh ukuran

pile cap 3x4.32m dengan tebal 600 mm, jumlah tulangan arah x 15

D22-250 dan aray y 20 D22-250. Tulangan pondasi bored pile untuk

tulangan longitudinal 8 D22 dan tulangan transversal D12-150 dengan

penurunan sebesar 5.228 mm.

 Jumlah seluruh titik pondasi ialah 42 buah dengan jumlah keseluruhan

titik pengeboran sebanyak 114 titik.

 Hasil rencana anggaran biaya yang telah dihitung menunjukan bahwa

biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan pondasi bored pile ini sebesar

Rp 943 962 100 (Sembilan ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus

enam puluh dua ribu seratus rupiah ,-)

TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016


124
J28=18.05 ton J29=33.99 ton J30=18.26 ton

J92=66.3 ton J86=131.65 ton J80=128.38 ton J4=171.03 ton J66=208.48 ton J72=180.08 ton J18=128.45 ton J12=131.50 ton J24=66.52 ton

NO. PERBAIKAN / REVISI PARAF

J89=123.21 ton J83=239.30 ton J77=238.19 ton J7=260.82 ton J65=161.44 ton J71=246.30 ton J15=238.19 ton J9=239.30 ton J21=123.32 ton

J88=123.32 ton J82=239.29 ton J76=238.20 ton J6=245.98 ton J64=161.02 ton J70=260.60 ton J14=238.21 ton J8=239.30 J20=123.21

J91=66.29 ton J85=131.50 ton J79=128.52 ton J1=185.34 ton J63=223.35 ton J69=180.18 ton J17=128.51 ton J11=131.64 ton J23=66.30 ton

TUGAS AKHIR DIPLOMA III


J34=121.70 ton J35=147.08 ton J36=16.61 ton JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

JUDUL PEKERJAAN :

PERENCANAAN PONDASI
BORED PILE GD.PARKIR
JUDUL GAMBAR :

DENAH REAKSI ST.ATAS

PEMBIMBING :

Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT

SKALA KODE GAMBAR NO. LEMBAR

1:100 D1 1
NO. PERBAIKAN / REVISI PARAF

TUGAS AKHIR DIPLOMA III


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

JUDUL PEKERJAAN :

PERENCANAAN PONDASI
BORED PILE GD.PARKIR
JUDUL GAMBAR :

DENAH PONDASI

PEMBIMBING :

Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT

SKALA KODE GAMBAR NO. LEMBAR

1:100 D2 2
Pilecap

Minimum 1.5 lilitan


tanpa pemisah spiral

BAGIAN ATAS

(Cut off Level)

Lantai Kerja Beton K175

Pasir Urug dipadatkan

NO. PERBAIKAN / REVISI PARAF

TUGAS AKHIR DIPLOMA III


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

JUDUL PEKERJAAN :

PERENCANAAN PONDASI
BORED PILE GD.PARKIR
JUDUL GAMBAR :

PONDASI TIPE P-1

PEMBIMBING :

Minimum 1.5 lilitan Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT


tanpa pemisah spiral

BAGIAN BAWAH LAPISAN TANAH KERAS

SKALA KODE GAMBAR NO. LEMBAR

1:50 P-1 3
1:20
Pilecap

Minimum 1.5 lilitan


tanpa pemisah spiral

BAGIAN ATAS

(Cut off Level)

Lantai Kerja Beton K175

Pasir Urug dipadatkan

NO. PERBAIKAN / REVISI PARAF

TUGAS AKHIR DIPLOMA III


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

JUDUL PEKERJAAN :

PERENCANAAN PONDASI
BORED PILE GD.PARKIR
JUDUL GAMBAR :

PONDASI TIPE P-2

PEMBIMBING :

Minimum 1.5 lilitan Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT


tanpa pemisah spiral

BAGIAN BAWAH LAPISAN TANAH KERAS

SKALA KODE GAMBAR NO. LEMBAR

1:50 P-2 4
1:20
Pilecap

Minimum 1.5 lilitan


tanpa pemisah spiral

BAGIAN ATAS

(Cut off Level)

Lantai Kerja Beton K175

Pasir Urug dipadatkan

NO. PERBAIKAN / REVISI PARAF

TUGAS AKHIR DIPLOMA III


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

JUDUL PEKERJAAN :

PERENCANAAN PONDASI
BORED PILE GD.PARKIR
JUDUL GAMBAR :

PONDASI TIPE P-3

PEMBIMBING :

Minimum 1.5 lilitan Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT


tanpa pemisah spiral

BAGIAN BAWAH LAPISAN TANAH KERAS

SKALA KODE GAMBAR NO. LEMBAR

1:50 P-3 5
1:20
Pilecap

Minimum 1.5 lilitan


tanpa pemisah spiral

BAGIAN ATAS

(Cut off Level)

Lantai Kerja Beton K175

Pasir Urug dipadatkan

NO. PERBAIKAN / REVISI PARAF

TUGAS AKHIR DIPLOMA III


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

JUDUL PEKERJAAN :

PERENCANAAN PONDASI
BORED PILE GD.PARKIR
JUDUL GAMBAR :

PONDASI TIPE P-4

PEMBIMBING :

Minimum 1.5 lilitan Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT


tanpa pemisah spiral

BAGIAN BAWAH LAPISAN TANAH KERAS

SKALA KODE GAMBAR NO. LEMBAR

1:50 P-4 6
1:20
Pilecap

Minimum 1.5 lilitan


tanpa pemisah spiral

BAGIAN ATAS

(Cut off Level)

Lantai Kerja Beton K175

Pasir Urug dipadatkan

NO. PERBAIKAN / REVISI PARAF

TUGAS AKHIR DIPLOMA III


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

JUDUL PEKERJAAN :

PERENCANAAN PONDASI
BORED PILE GD.PARKIR
JUDUL GAMBAR :

PONDASI TIPE P-3

PEMBIMBING :

Minimum 1.5 lilitan Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT


tanpa pemisah spiral

BAGIAN BAWAH LAPISAN TANAH KERAS

SKALA KODE GAMBAR NO. LEMBAR

1:50 P-5 7
1:20

Anda mungkin juga menyukai