Anda di halaman 1dari 26

0

MAKALAH

SISTEM PERIODIK UNSUR


Dengan pendekatan historical pedagogy

DI SUSUN OLEH
IWAN ROSADI M.Pd
NIP. 197003042005011004

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA BANDUNG


BANDUNG
2018
1

PENDAHULUAN

Sistem periodic unsur adalah salah materi kimia yang dibelajarkan di kelas

X SMA/MA. Sistem periodic penting untuk diajarkan karena menyediakan

berbagai informasi tentang unsur – unsur. Beberapa kegunaannya adalah :

1. Dapat digunakan untuk meramalkan sifat – sifat unsur, bahkan untuk unsur

yang belum ditemukan.

2. Periode dan golongan dalam system periodic menunjukkan unsur – unsur

yang memiliki kemiripan sifat.

3. Sistem periodic memuat kecenderungan sifat – sifat unsur.

4. Sistem periodic menyediakan infomasi penting yang dapat digunakan

untuk menyetarakan persamaan reaksi.

Dalam buku-buku Kimia SMA/MA, system periodic diajarkan dengan terlebih dulu

membahas tentang sejarah perkembangannya, sisipan gambar tokoh yang berperan

penting merupakan fitur yang hampir selalu ada. Ini menunjukkan bahwa sejarah

kimia sebenarnya merupakan sisi menarik dari ilmu kimia. Membaca sejarah kimia

akan membuat orang tertarik pada kimia yang dianggap konseptual dan sukar.

Namun sayangnya, terbatasnya alokasi waktu yang diberikan membuat sejarah

perkembangan system periodic hanya dibahas sekilas saja.

Apa yang dikehendaki dalam makalah ini adalah peserta didik mengetahui

perkembangan ilmu kimia dari jaman lampau hingga sekarang ini. Dengan hanya

membicarakan perkembangan terbaru, peserta didik tidak mendapatkan

pengetahuan dasar mengenai mengapa suatu konsep dapat diterima sebagaimana


2

adanya yang diterima sekarang. Oleh karena itu sejarah perkembangan system

periodic unsur yang lebih luas akan memberikan bekal pengetahuan sejarah kimia

dengan melihat kebaikan yang dapat dicakup dalam pembelajaran ini.


3

SEJARAH PERKEMBANGAN

Sistem periodik unsur adalah suatu cara penyusunan unsur – unsur kimia,

yang disusun berdasarkan nomor atom, konfigurasi elektron dan keperiodikan

(keberulangan) sifat kimianya. Unsur – unsur disusun sesuai dengan kenaikan

nomor atom. Sistem periodic berbentuk Tabel standar terdiri dari kisi-kisi unsur,

dengan baris yang disebut periode dan kolom yang disebut golongan.

Sejarah perkembangan sistem periodik mencerminkan perkembangan

pemahaman sifat – sifat kimia selama lebih dari satu abad. Peristiwa terpenting

dalam sejarahnya terjadi pada tahun 1869, ketika tabel dipublikasikan oleh Dmitri

Mendeleev, yang mengembangkan tabel berdasarkan pengembangan terdahulu

oleh ilmuwan seperti Antoine-Laurent de Lavoisier dan John Newlands.

Dalam perbendaharaan kata Bahasa Indonesia terdapat kata - kata emas,

perak, belerang, seng, timah, timbal, air raksa dan lain-lain. Itu menunjukkan

bahwa unsur-unsur tersebut telah dikenal oleh peradaban bangsa kita sejak dulu.

Bahkan dalam peradaban dunia banyak unsur-unsur ditemukan sejak jaman pra

sejarah. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin

banyak pula unsur yang ditemukan. .

Namun, gagasan bahwa terdapat sejumlah kecil unsur yang berasal dari

sekitar 330 SM, ketika filusuf Yunani Aristoteles mengusulkan bahwa semua

terbuat dari campuran satu atau lebih dasar, suatu ide yang sebelumnya

dilontarkan oleh filusuf Sisilia Empedocles. Empat dasar, yang kemudian

dinamakan unsur oleh Plato, adalah tanah, air, udara dan api. Sementara
4

Aristoteles dan Plato memperkenalkan konsep unsur, ide – ide mereka tidak

meningkatkan pemahaman kealamian materi.

Gambar 1. Unsur – unsur menurut Empedocles


https://www.meta-synthesis.com
Salah satu bukti bahwa unsur telah dikenal sejak jaman pra sejarah adalah

belati Firaun Tutankhamun. Belati ini dibuat dari besi yang berasal dari meteorit.

Begitu berharganya belati ini, hingga di simpan bersama mummy firaun dalam peti

sarkogagusnya.

Gambar 2. Belati Besi Firaun Tutankhamun (3600 SM)


https://www.ancient-origins.net
5

Sejarah sistem periodik unsur adalah sejarah penemuan unsur - unsur

kimia. Orang pertama dalam sejarah penemuan unsur baru adalah Hennig Brand,

seorang pedagang Jerman yang bangkrut. Brand mencoba untuk mengungkap

batu filosofis — objek mistis yang dipercaya dapat mengubah batuan logam biasa

menjadi emas. Pada tahun 1649, percobaannya dengan cara distilasi urine

manusia yang dihasilkan dalam produksi suatu material putih berpendar, yang

dinamakannya fosfor. Ia merahasiakan penemuannya hingga 1680, ketika Robert

Boyle mengungkap kembali fosfor dan mempublikasikan penemuannya.

Penemuan fosfor memicu munculnya pertanyaan bagaimana suatu zat disebut

unsur.

Gambar 3. Hennig Brand


http://historyofalchemy.com/podcast/episode-34-hennig-brand
6

Pada tahun 1661, Boyle mendefinisikan unsur sebagai "suatu zat yang tidak

dapat dipecah menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia". Definisi

sederhana ini berlaku selama tiga abad dan berakhir saat ditemukannya partikel

subatomik seperti electron, proton dan neutron.

Gambar 4. Robert Boyle


https://www.thoughtco.com/robert-boyle-biography

Tulisan Antoine Laurent de Lavoisier yang berjudul Traité Élémentaire de

Chimie (Elementary Treatise of Chemistry), ditulis pada tahun 1789 dan

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Robert Kerr. Tulisan tersebut menjadi

buku teks modern kimia yang pertama. Buku tersebut berisi daftar "zat

sederhana" yang diyakini oleh Lavoisier tidak dapat dipecah lebih lanjut, meliputi

oksigen, nitrogen, hidrogen, fosfor, air raksa, seng dan belerang, yang membangun

dasar bagi daftar modern unsur-unsur.


7

Gambar 5. Antoine Lavoisier


https://www.sciencehistory.org/historical-profile/antoine-laurent-lavoisier

Daftar Lavoisier juga mencakup 'cahaya' dan 'kalor', yang pada saat itu

diyakini merupakan materi zat. Beliau telah mengklasifikasikan zat-zat ini menjadi

logam dan nonlogam. Sementara banyak kimiawan terkemuka menolak meyakini

teori baru Lavoisier, Elementary Treatise yang ditulis cukup bagus untuk

meyakinkan generasi muda pada saat itu. Namun, penjelasan Lavoisier tentang

unsur tidak lengkap, karena beliau hanya mengklasifikasikan unsur - unsur sebagai

logam dan non logam.


8

Gambar 6. Daftar Unsur – unsur Lavoisier


https://www.meta-synthesis.com
9

Pada tahun 1817, Johann Wolfgang Döbereiner mulai memformulasi satu

percobaan untuk mengelompokkan unsur-unsur. Pada tahun 1829, ia

menemukan bahwa ia dapat mengumpulkan beberapa unsur ke dalam kelompok

tiga, yang masing-masing kelompok beranggotakan tiga unsur yang memiliki sifat-

sifat terkait. Ia memberi nama kelompok ini triad. Beberapa triad yang

diklasifikasikan oleh Döbereiner adalah:

1. kalsium, stronsium, dan barium


2. litium, natrium, dan kalium
3. klorin, bromin, dan iodin

Dalam semua triad, berat atom unsur yang di tengah hampir tepat merupakan

rata-rata berat atom dua atom lainnya

Gambar 7. Triad Dobereiner


https://corrosion-doctors.org/Periodic/Periodic-Dobereiner.htm
10

Gambar 8. Johann Dobereiner


https://www.meta-synthesis.com

Alexandre-Emile Béguyer de Chancourtois, seorang geolog Perancis,

adalah ilmuwan pertama yang memperhatikan periodisitas unsur-unsur — unsur-

unsur yang mirip muncul pada interval tertentu jika disusun berdasarkan massa

atomnya. Pada tahun 1862 ia menyusun bentuk awal tabel periodik, yang

disebutnya Vis tellurique (telluric helix), setelah unsur telurium, terposisikan di

dekat pusat diagram. Dengan penyusunan unsur secara spiral dalam sebuah

silinder berdasarkan kenaikan berat atom, de Chancourtois melihat bahwa unsur-

unsur dengan kesamaan sifat berbaris secara vertikal.


11

Gambar 9. Alexandre-Emile Béguyer de Chancourtois


https://sciencenotes.org/

Publikasinya pada tahun 1863 memasukkan suatu grafik (yang terdiri dari ion-ion

dan senyawa, sebagai penambahan unsur), tetapi makalah aslinya dalam Comptes

Rendus Academie des Scéances lebih banyak menggunakan istilah geologi

daripada istilah kimia dan tidak memasukkan diagram. Sehingga, ide – ide

Chancourtois kurang mendapat perhatian hingga akhirnya Dmitri Mendeleev

mempublikasikan penelitiannya.
12

Gambar 10. Tellurix Helix


http://www.aliceychen.com
Pada tahun 1864, kimiawan Inggris John Newlands mengklasifikasikan
enam puluh dua unsur yang telah diketahui ke dalam delapan golongan,
berdasarkan sifat fisikanya.
13

Gambar 11. John Newland


http://www.bbc.co.uk/ periodic_table/early_periodic_table

Newlands mengamati bahwa banyak terdapat pasangan unsur serupa,

yang dibedakan atas beberapa kelipatan delapan dalam nomor massanya, dan

merupakan yang pertama kali memperkenalkan nomor atom. Ketika 'hukum

oktaf'nya dipublikasikan dalam Chemistry News, periodisitas delapan ini mirip

dengan skala musikal, sehingga hal itu diejek oleh beberapa orang sezamannya.

Kuliahnya di hadapan Chemistry Society pada 1 Maret 1866 tidak dipublikasikan.

Perhimpunan mempertahankan keputusannya dengan mengatakan bahwa topik

'teoretis' semacam itu bisa mengundang kontroversi.

Pentingnya analisis Newlands akhirnya diakui oleh Chemistry Society

dengan Medali Emas lima tahun setelah mereka mengakui penelitian Mendeleev.

Tidak sampai abad berikutnya bahwa pentingnya periodisitas delapan akan


14

diterima, dengan teori ikatan valensi Gilbert N. Lewis (1916) dan teori oktet ikatan

kimia Irving Langmuir (1919).

The Royal Chemistry Society menghargai kontribusi Newlands kepada

sains pada tahun 2008, ketika mereka memberikan Plakat Biru di rumah

kelahirannya, yang menyebutnya sebagai "penemu Hukum Periodik unsur-unsur

kimia". Beliau memberikan kontribusi istilah 'periodik' dalam bidang kimia.

Kimiawan Rusia Dmitri Mendeleev adalah ilmuwan pertama yang

membuat sistem periodik yang serupa dengan yang digunakan sekarang.

Mendeleev menyusun unsur-unsur berdasarkan massa atom, sesuai dengan

massa molar relatifnya. K adang disebutkan bahwa ia memainkan chemical

solitaire di atas kereta api perjalanan jauh, menggunakan kartu dengan berbagai

fakta tentang unsur yang dikenal.

Pada 6 Maret 1869, Mendeleev membuat sebuah presentasi formal untuk

The Russian Chemical Society, berjudul Ketergantungan Antara Sifat-sifat Berat

Atom Unsur-unsur. Pada tahun 1869, tabelnya dipublikasikan dalam sebuah

jurnal Rusia tak ternama dan kemudian dipublikasi kembali dalam sebuah jurnal

Jerman, Zeitschrift für Chemie. Di dalamnya, Mendeleev menyatakan bahwa:

1. Unsur-unsur, jika disusun menurut massa atomnya, menunjukkan suatu

periodisitas sifat-sifat yang nyata

2. Unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat kimia memiliki berat atom yang

hampir sama (misalkan, Platina, Iridium, Osmium) atau meningkat secara

berkala (misalkan, Kalium, Rubidium, Cessium).


15

Gambar 12. Dmitri Mendeleev


http://tonsoffacts.com

3. Penyusunan unsur-unsur, atau kelompok unsur sesuai massa atomnya,

berhubungan dengan valensinya, dan juga, sampai batas tertentu, dengan

sifat kimia pembedanya; seperti terlihat di antara seri lainnya dalam

Lithium, Berilium, Boron, Carbon, Nitrogen, Oksigon, and Fluor.

4. Unsur-unsur yang paling banyak disebarkan memiliki berat atom kecil.

5. Besarnya berat atom menentukan karakter unsur, seperti besarnya

molekul menentukan karakter senyawa.

6. Kita harus memperkirakan penemuan banyak unsur yang belum diketahui

– misalnya, unsur-unsur yang analog dengan aluminium dan silikon –

dengan berat atom diperkirakan antara 65 dan 75.

7. Berat atom unsur kadang-kadang dapat diubah dengan mengetahui unsur-

unsur bersebelahan nya. Oleh karena itu berat atom telurium harus berada

di antara 123 dan 126, dan tidak mungkin 128.


16

8. Sifat karakteristik tertentu unsur dapat diperkirakan dari massa atom

mereka.

Keuntungan ilmiah tabel Mendeleev

 Memungkinkan Mendeleev untuk memprediksi penemuan unsur-unsur

baru dan memberikan ruang kosong untuk mereka, seperti eka-silikon

(germanium), eka-aluminium (galium), dan eka-boron (skandium).

Sehingga, tidak ada gangguan terhadap tabel periodik.

 Dapat digunakan oleh Mendeleev untuk membuktikan bahwa beberapa

berat atom yang digunakan saat itu tidak tepat.

 Menyajikan varians urutan berat atom.

Kekurangan dari tabel Mendeleev

 Tabel tidak dapat memprediksi keberadaan gas mulia. Namun, ketika

seluruh keluarga unsur ini ditemukan, Sir William Ramsay bisa

menambahkannya ke dalam tabel sebagai Golongan 0, tanpa mengganggu

konsep dasar tabel periodik.

 Posisi tunggal tidak dapat ditetapkan untuk hidrogen, yang bisa

ditempatkan baik di golongan logam alkali, golongan halogen atau secara

terpisah di atas tabel di antara boron dan karbon.


17

Gambar 12. Sistem Periodik Unsur Mendeleev


http://www.mysteryofmatter.net/Periodic_Table.html
18

Tanpa sepengetahuan Mendeleev, seorang kimiawan Jerman, Lothar

Meyer, juga meneliti tabel periodik. Meskipun karyanya diterbitkan pada tahun

1864, dan dilakukan secara terpisah dari Mendeleev, beberapa sejarawan

menganggapnya sebagai pendamping penemu tabel periodik yang setara. Tabel

Meyer hanya mencakup dua puluh delapan unsur, yang tidak diklasifikasikan

berdasarkan berat atom, namun berdasarkan valensi, dan dia tidak pernah

mencapai ide memprediksi unsur baru dan mengoreksi berat atom.

Gambar 13. Lothar meyer


http://elrincondelatablaperiodica.blogspot.com/lothar-meyer.html

Beberapa bulan setelah Mendeleev mempublikasikan tabel periodik

tentang unsur-unsur yang dikenal, memprediksi unsur baru untuk membantu

menyelesaikan tabel dan mengoreksi berat atom beberapa unsur, Meyer

menerbitkan tabel periodik yang hampir identik. Meyer dan Mendeleev dianggap

oleh beberapa sejarawan sains menjadi pencipta bersama tabel periodik, tetapi
19

kualitas prediksi Mendeleev yang akurat atas unsur yang belum ditemukan

memungkinkan dia untuk memiliki hak penghargaan yang lebih besar.

Gambar 14. Sistem Periodik Unsur Lothar Meyer


http://educationbeach.blogspot.com

Pada tahun 1864, kimiawan Inggris William Odling juga menyusun tabel

yang sangat mirip dengan tabel yang dihasilkan oleh Mendeleev. Odling

mengatasi masalah telurium-iodium dan bahkan berhasil mendapatkan talium,

timbal, raksa dan platina ke dalam kelompok yang tepat, yang merupakan sesuatu

kegagalan Mendeleev saat melakukan upaya pertamanya.


20

Gambar 15. William Odling


https://alchetron.com/William-Odling

Namun, Odling gagal mendapat pengakuan, karena diduga ia, sebagai

Sekretaris Chemical Society of London, berperan penting dalam mendiskreditkan

karya Newlands pada tabel periodik sebelumnya.

Gambar 16. Sistem Periodik Unsur Odling


https://www.researchgate.net
21

Pada tahun 1914, setahun sebelum tewas dalam perang dunia I di Gallipoli,

fisikawan Inggris, Henry Moseley, menemukan hubungan antara panjang

gelombang sinar-X unsur dengan nomor atomnya. Dia kemudian mampu

mengurutkan ulang tabel periodik berdasarkan muatan inti, bukan berdasarkan

berat atom. Sebelum penemuan ini, nomor atom diurutkan berdasarkan berat

atom unsur.

Gambar 17. Henry Moseley


https://www.lindahall.org/henry-moseley

Penemuan Moseley menunjukkan bahwa nomor atom sebenarnya

didasarkan pada pengukuran eksperimental. Menggunakan informasi tentang

panjang gelombang sinar-X, Moseley menempatkan argon (dengan nomor atom Z

= 18) sebelum kalium (Z = 19), meskipun terdapat fakta bahwa berat atom argon
22

39,9 lebih besar daripada berat atom kalium (39,1). Urutan baru itu sesuai dengan

sifat kimia unsur-unsur, karena argon adalah gas mulia dan kalium merupakan

logam alkali. Demikian pula, Moseley menempatkan kobalt sebelum nikel dan

mampu menjelaskan bahwa telurium muncul sebelum iodium, tanpa merevisi

berat atom eksperimental telurium, seperti yang telah diusulkan oleh Mendeleev.

Penelitian Moseley menunjukkan bahwa ada kekosongan dalam tabel periodik di

nomor atom 43 dan 61, yang sekarang masing-masing ditempati oleh teknesium

dan prometium.

Gambar 18. Sistem Periodik Pendek Moseley


https://www.timetoast.com/timeline-of-the-periodic-table-of-elements

Selama penelitian Manhattan Project pada tahun 1943, Glenn T. Seaborg

mengalami kesulitan tak terduga dalam mengisolasi unsur amerisium dan curium.

Seaborg bertanya-tanya apakah unsur-unsur ini milik deret yang berbeda, yang

akan dapat menjelaskan mengapa sifat kimianya berbeda dari apa yang
23

diharapkan. Pada tahun 1945, menanggapi saran dari koleganya, ia mengusulkan

perubahan signifikan terhadap tabel Mendeleev: Deret aktinida.

Gambar 20. Glenn T Seaborg


http://www.newworldencyclopedia.org/Glenn_T._Seaborg

Konsep aktinida Seaborg berdasarkan struktur elektronik unsur berat,

dengan prediksi bahwa aktinida membentuk deret transisi yang analog dengan

deret tanah jarang dalam deret lantanida , kini diterima dengan baik dan termasuk

dalam tabel periodik. Deret aktinida adalah baris kedua dari blok-f (deret 5f).

Dalam kedua deret aktinida dan lantanida, 'kulit elektron dalam' sedang diisi.

Deret aktinida terdiri dari unsur-unsur mulai aktinium hingga lawrensium.

Elaborasi Seaborg selanjutnya tentang konsep aktinida berteori mengenai

serangkaian unsur superberat dalam serangkaian transaktinida yang terdiri dari

unsur-unsur mulai 104 hingga 121 serta serangkaian superaktinida mulai unsur

122 hingga 153.


24

Gambar 21. Sistem Periodik Panjang


http://keywordsuggest.org/gallery/397061.html
Pada tahun 1999 sistem periodic unsur sudah menampakan bentuk

seperti yang kita gunakan saat ini.

Gambar 22. Sistem Periodik Modern.


https://www.researchgate.net
25

KESIMPULAN

Untuk mencapai bentuk yang sekarang kita gunakan, system periodic

unsur telah mengalami perjalanan yang sangat panjang. Tokoh yang berjasa besar

dalam menancapkan tonggak sejarah system periodic adalah John Newland

dengan hukum oktafnya. Selanjutnya adalah Dimitri Mendeleev dengan

terobosan – terobosan yang mendahului zamannya memperkenalkan daftar

berkala berdasarkan kenaikan massa atom. Adalah Henry Moseley yang

mengubah paradigma kenaikan massa atom menjadi kenaikan nomor atom yang

menjadi dasar system periodic yang kita gunakan sekarang ini. Glen Seaborg

menyempurnakan dengan menambahkan deret aktinida dan lantanida.

Anda mungkin juga menyukai