Anda di halaman 1dari 2

Nama : Denaya Naftali Theodora

NIM : 18808141005
Prodi : Manajemen A14

Wabah ‘Selfie’ di Masyarakat

Saat ini kita hidup pada zaman dimana media sosial seolah menjadi salah satu
kebutuhan. Media sosial merupakan sarana yang digunakan setiap orang untuk berhubungan
satu sama lain. Media sosial memberi dampak yang begitu besar bagi setiap orang yang
menggunakannya. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah ‘selfie’.

Selfie atau swafoto adalah jenis foto potret yang diambil diri sendiri menggunakan
kamera. Selfie menjadi salah satu wabah yang berkembang di masyarakat. Lalu apa tujuan
seseorang melakukan selfie? Menurut saya, selfie bertujuan untuk mengekspresikan perasaan
seseorangan melalui foto diri. Bahkan supaya ekspresi yang mereka dapatkan lewat selfie
dapat dilihat oleh banyak orang, seseorang akan rela membagikan hasil foto selfie-nya ke
media sosial.

Selfie memiliki dampak positif bagi setiap orang. Dengan ber-selfie, seseorang akan
merasa lebih nyaman dengan diri sendiri. Selain itu foto selfie yang diunggah ke media sosial
yang kemudian menuai komentar positif dari orang lain akan memberikan motivasi dan
meningkatkan semangat seseorang. Dampak positif lainnya yaitu selfie dapat menjadi sarana
pergerakan sosial karena di era digital ini semua orang dituntut untuk lebih kreatif.

Namun bukan berarti selfie tidak memiliki dampak negatif. Saat ini ada beberapa
orang mengambil foto selfie dengan gaya yang kurang pantas lalu diunggah ke media sosial
yang tentunya hal tersebut akan merugikan si pelaku selfie itu sendiri. Selfie yang terlalu
sering akan menyebabkan seseorang memiliki obsesi yang berlebih dan haus akan pujian
orang lain. Terlalu sering ber-selfie dan mengunggahnya ke media sosial atau dunia maya
dapat mengurangi kontak dengan dunia nyata karena seseorang akan cenderung lebih
mementingkan eksistensinya di dunia maya.

Di masa ini mungkin sering kita jumpai banyak masyarakat yang terlalu sering
mengunggah foto selfie di media sosial dengan tempat dan aktivitas yang sama. Hal tersebut
membuat foto selfie menjadi kurang bermakna. Lalu bagaimana sikap kita supaya selfie dapat
memberikan dampak yang baik bagi diri kita dan orang lain?
Sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus mampu membatasi diri dalam ber-selfie
yang kemudian diunggak ke media sosial. Yang dimaksud membatasi diri disini ialah dengan
menjaga etika dalam ber-selfie. Contoh sederhananya yakni ber-selfie dengan gaya yang
sopan dan tidak memamerkan bagian tubuh yang kurang pantas diekspos. Selain itu kita
harus memiliki tujuan untuk dapat meginspirasi orang lain dengan foto selfie yang kita
unggah. Hal tersebut tentu akan membuat foto selfie kita di media sosial lebih bermakna bagi
diri kita dan sesama.

Sebagai generasi muda, saya berharap masyarakat lebih dewasa dan lebih siap
menghadapi era digital saat ini. Mengapa demikian? Supaya media sosial sungguh menjadi
sarana yang membantu kemajuan pergerakan sosial dengan dampak positif.

Sumber:
Youtube “kacamata michael eps wabah selfie”

Anda mungkin juga menyukai