Anda di halaman 1dari 16

FENOMENA SELFIE DI KALANGAN REMAJA

Oleh :
Alvena Atmimlana Nurona (02)
Chika Kurniasih (06)
Muna Az Zahra (13)
Nanda Asysyifa Rivani (14)
Revita Nisya Afifah(17)

Latar Belakang.
Selfie yang memiliki arti foto hasil memotret diri sendiri sudah
ada sejak tahun 1839 yang dilakukan pertama kali oleh Robert
Cornelius hingga era modern sekarang ( Kompas, 2016 ).
Menurut Islam, berselfie itu berujung pada takabur, riya,
sedikitnya ujub (Dunia Islam, 2015).
Zaman sekarang banyak kejadian akibat selfie, salah satunya
kisah Nur Afifah dan Eliatun Nofika (Antara Riau, 2016). Salah
satu dari mereka yaitu, Nur Afifah tertabrak kereta api hingga
nyawa taruhannya dan penculikan yang dialami anak selebritis
Musdalifah dan Nassar, yaitu Nana di Kompas.com (Arli Aditya
Parikesit, 2013).
Maka dari itu, kami ingin melakukan penelitian mengenai
fenomena selfie di kalangan remaja supaya siswa SMPIT Al
Uswah Bangil dapat mengetahui dampak selfie dan mencegah
dampak tersebut.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui alasan remaja zaman sekarang


melakukan selfie.
Untuk menginformasikan dampak selfie bagi
remaja
Untuk mengetahui perasaan yang dialami remaja
setelah melakukan selfie.

Manfaat Penelitian

Remaja dapat mencegah dampak negatif


melakukan selfie.
Remaja dapat mengurangi selfie yang tidak wajar,
tidak sopan, dan berbahaya.

Tinjauan Pustaka

Hukum Islam Berselfie


Hukum Islam mengenai selfie adalah riya
atau ingin dipuji orang lain dan ujub atau
mengagumi diri sendiri, semua itu dilarang
oleh agama.
Wanita muslimah pasti mengetahui dalam
Islam diajarkan mengenai apa itu malu.
Asalkan kita dapat melakukan selfie tanpa
menurunkan harga diri seorang muslimah,
kita boleh melakukannya dengan syarat tidak
untuk pamer dan tidak merugikan orang lain.

Manfaat Selfie
Selfie dapat memberikan dukungan kepada
orang dengan cara yang berbeda. Selfie
menciptakan keseimbangan dan membuka
pikiran kita untuk mengerti.
Dampak Selfie

Hubungan pertemanan yang renggang


Banyak yang benci
Narsis berlebihan
Menghilangkan rasa kepercayaan diri dan empati

Metode Angket (Kuesioner)


Metode pengumpulan data dengan angket
merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Dikutip dari buku Metode
penelitian Bisnis ditulis oleh Sugiono
hal.135.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan
data mentah berkaitan dengan kebiasaan
remaja mengenai selfie.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi


SMP dan SMA di kecamatan Bangil.

Sample penelitian yang kami ambil sebanyak


170 orang kuesioner yang terdiri dari 132 siswa
SMPIT Al Uswah Bangil, 20 siswa SMPN 1 Bangil,
12 siswa SMPN 1 Pasuruan dan 23 siswa MAN 1
Bangil.

Analisis data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam


bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan.
Untuk mencari hasil presentase dilakukan dengan
membandingkan gejala atau suatu kategori dengan jumlah
totalnya.

Analisis hasil dan pembahasan

Pernah

Dari data diagram di atas, dapat kami simpulkan


bahwa 88% para remaja pernah melakukan
selfie dan 12% remaja tidak pernah melakukan
selfie. Alasan remaja melakukan selfie dari 88%
yang pernah, 41% karena mengekspresikan diri,
19% karena kebosanan, 3% karena mencari
perhatian, dan 37% lainnya karena ingin
mengabadikan peristiwa penting. Sedangkan
alasan remaja yang tidak pernah melakukan
selfie dari 12%, 21% karena termasuk anak
lebay, 32% karena memenuhi memori, 42%
karena kurang kerjaan, dan 5% lainnya karena
dilarang oleh agama.

Dari data diagram di atas, dapat kami


simpulkan bahwa 24% remaja
merasakan kebahagiaan setelah
melakukan selfie, 23% remaja
merasakan kepuasan diri setelah
melakukan selfie, 2% remaja
merasakan kesedihan setelah
melakukan selfie, dan 51% lainnya
yaitu remaja merasakan biasa saja
setelah melakukan selfie.

Tidak Pernah

12%

88%

Kebahagia
n
24%
51%

Kepuasan
diri
Kesedihan

23%

2%

Lainnya

Kamar
mandi

4%
21%

Rumah
Sekolah

52%
22%

Lainnya

Dari data diagram di atas,


dapat kami simpulkan bahwa
54% remaja merasa nyaman
melakukan selfie dengan
teman, 15% remaja merasa
nyaman melakukan selfie
dengan orang tua, 4% remaja
merasa nyaman melakukan
selfie dengan pacar, dan 27%
lainnya yaitu remaja merasa
nyaman melakukan selfie
sendiri.

Dari data diagram di atas,


dapat kami simpulkan
bahwa 4% remaja
melakukan selfie di kamar
mandi, 22% remaja
melakukan selfie di rumah,
22% remaja melakukan
selfie di sekolah, dan 52%
lainnya yaitu remaja
melakukan selfie di tempat
wisata.

Teman
27%

4%
15%

54%

Orangt
ua
Pacar
Lainny
a

Dari data diagram di atas,


dapat kami simpulkan
bahwa 8% remaja
melakukan selfie ketika jam
kosong di sekolah, 56%
remaja melakukan selfie
ketika momen penting, 3%
remaja melakukan selfie
ketika galau, dan 33%
lainnya yaitu remaja
melakukan selfie ketika
tidak memiliki kerjaan atau
kurang kerjaan.
21%

68%

7%
5%

1-5 kali
6-10
kali
15-20
kali
lainnya

8%
33%

3%

56%

Jam kosong di
sekolah
Moment
penting
Galau
Lainnya

Dari data diagram di atas,


dapat kami simpulkan bahwa
21% remaja melakukan selfie
1-5 kali dalam sehari, 7%
remaja melakukan selfie 6-10
kali dalam sehari, 4% remaja
melakukan selfie 15-20 kali
dalam sehari, dan 68% lainnya
yaitu remaja melakukan selfie
1-2 kali dalam sehari.

18%

smartphon
e
Camera

82%

Dari data diagram di atas,


dapat kami simpulkan bahwa
56% remaja berpendapat
bahwa selfie memiliki manfaat
yakni untuk membahagiakan
diri sendiri serta mengabadikan
momen dan 44% remaja
berpendapat bahwa selfie
memilki dampak negatif yakni
menghabiskan waktu dengan
hal yang tidak bermanfaat.

Dari data diagram di atas,


dapat kami simpulkan bahwa
82% remaja menggunakan
smartphone untuk selfie
karena menggunakan
smartphone lebih mudah,
praktis, dan memilki efek
yang bagus, serta 18%
remaja menggunakan
kamera untuk selfie karena
tidak memilki smartphone.
Ya

44%

Tidak

56%

Faceboo
k
25%
44%

Instagra
m

4%

Line
28%

Lainnya

Dari data diagram di atas, dapat kami


simpulkan bahwa 44% remaja
mengunggah foto selfie-nya di
facebook, 28% remaja mengunggah
foto selfie-nya di instagram, 4%
remaja mengunggah foto selfie-nya
di line, dan 24% lainnya yaitu remaja
mengunggah foto selfie-nya di BBM.

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat setelah melakukan peneitian ini
adal alasan remaja yang pernah melakukan selfie salah satunya
yaitu ingin mengekspresikan diri, menghilangkan kebosanan,
mencari perhatian dan yang paling banyak karena ingin
mengabadikan peristiwa penting. Sedangkan alasan remaja yang
tidak pernah selfie karena selfie dianggap lebay, memenuhi
memori dan yang paling banyak karena kurang kerjaan.
Dampak selfie bagi remaja adalah merenggangkan hubungan
pertemanan, banyak yang benci, narsis berlebihan dan
menghilangkan rasa percaya diri dan empati. Perasaan remaja
setelah melakukan selfie yaitu kebahagiaan, kepuasan diri,
kesedihan dan yang paling banyak adalah tidak merasakan apaapa atau biasa saja.

Saran
Kita boleh melakukan selfie asalkan selalu ingat
waktu, situasi dan kondisi. Sebagai seorang muslim
kita juga harus bisa menenmpatkan diri, jangan
sampai hanya karena selfie kita melupakan kewajiban
ibadah, kewajiban dunia dan tidak mengumbar aurat
kita. Jangan sampai kita meninggalkan sejarah buruk
diakhir hayat kita.

Anda mungkin juga menyukai