Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR
2. PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG
3. PEMBAHASAN PRINSIP PENGELASAN
4. SKEMA PENGELASAN
4.1 GAS SHIELDED FLUX CORED ARC WELDING
4.2 SELF SHIELDED FLUX CORED ARC WELDING
5. PENGARUH VARIABEL LAS LISTRIK
6. JENIS PEMILIHAN ELEKTRODA ATAU FILLER
6.1 KLASIFIKASI KAWAT ELEKTRODA
6.2 PEMILIHAN KAWAT ELEKTRODA
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada rasullulah
SAW. Berkat rahmat Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah makalah FCAW. Dalam penyusunan tugas ini pembaca mampu
memperluas ilmu tentang macam macam las terutama FCAW. Penulis mengakui masih
banyak kekurangan dalam melakukan penyusunan da nisi dari sebuah makalah yang
disajikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sangat menerima masukan dan saran dari
pembaca guna memperbaiki aspek penilaian da nisi dari makalah yang disajikan.

Yogyakarta 10 Maret 2019

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pengembangan teknologi dibidang pengelasan masa kini telah mengalami kemajuan yang
sangat pesat,kontruksi yang semakin maju tidak dapat dipisahkan dari pengelasan dalam
proses rancang bangun. Pembuatan sambungan yang secara teknik memerlukan keterampilan
yang tinggi bagi pengelasnya agar diperoleh hasil las dengan kualitas baik. Factor yang
mempengaruhi las adalah prosedur pengelasan yaitu suatu perencanaan untuk melakukan
penelitian yang meliputi pembuatan kontruksi las yang sesuai dengan rencana dan spesifikasi
dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan tersebut.

Pengelasan cairsalah satu cara pengelasan dima abenda yang akan disambung dipanaskan
sampai mencair dengan sumber energy panas. Proses pengelasan yang sangat simple saat ini
adalah proses pengelasan FCAW atau flux cored are welding.

Beberapa filler FCAW didesain untuk digunakan hanya DC- atau DC+. Filler
lain dapat menggunakan keduanya DC- dan DC+. Filler E 70T-1 dapat digunakan pada DC
polaritas terbalik (DC+) [1]. Pengelasan ini menggunakan elektroda E 70T-1 dengan
diameter 1,2 mm, maka arus yang digunakan berkisar antara 150-200 Amper. Dengan
interval arus tersebut, pengelasan yang dihasilkan akan berbeda-beda . Tidak semua logam
memiliki sifat mampu las yang baik. Bahan yang mempunyai sifat mampu las yang baik
diantaranya adalah baja karbon rendah. Penyetelan kuat arus pengelasan akan
mempengaruhi hasil las. Bila arus yang diguanakan terlalu rendah akan menyebabkan
sukarnya penyalaan busur listrik. Busur listrik yang terjadi menjadi tidak stabil. Panas yang
terjadi tidak cukup untuk melelehkan elektroda dan bahan dasar sehingga hasilnya
merupakan rigirigi las yang kecil dan tidak rata serta penembusan kurang dalam. Sebaliknya
bila arus terlalu tinggi maka elektroda akan mencair terlalu cepat dan akan menghasilkan
permukaan las yang lebih lebar dan penembusan yang dalam sehingga menghasilkan
kekuatan tarik yang rendah dan menambah kerapuhan dari hasil pengelasan.
BAB 2

PEMBAHASAN

Flux Cored Arc Welding (FCAW) atau yang dalam bahasa indonesia disebut
Las busur listrik fluk inti tengah, Merupakan kombinasi antara proses SMAW, GMAW dan
SAW. Sumber energi pengelasan menggunakan arus listrik AC atau DC dari pembangkit
listrik atau melalui trafo dan atau rectifier. Dalam hal ini dapat menggunakan DCRP atau
DCSP. FCAW menggunakan elektroda dimana terdapat serbuk flux di dalam batangnya.
Butiran-butiran dalam inti kawat ini menghasilkan sebagian atau semua shielding gas yang
diperlukan. Jadi berlawanan dengan GMAW, dimana seluruh gas pelindung berasal dari
sumber luar. FCAW bisa juga menggunakan gas pelindung tambahan, tergantung dari jenis
elektroda, logam yang dilas, dan sifat dari pengelasan yang dikerjakan.

Berikut adalah rangkaian proses pengelasan FCAW yang dijelaskan dalam sebuah gambar
skema proses pengelasan FCAW.

Sumber : hima-tl.ppns.ac.id
Ada dua jenis variasi FCAW yang memiliki kegunaan berbeda-beda tergantung dari metode
gas pelindung.

1. Gas Shielded (FCAW-G).


2. Self-shielded (FCAW-SS).

1 Gas Shielded Flux Cored Arc Welding

Elektroda FCAW-G dapat digunakan untuk mengelas carbon steel, low alloy steel dan
stainless steel. Berpedoman pada AWS, elektroda-elektroda yang digunakan pada pengelasan
FCAW dibicarakan pada pasal 1.3.3. Pada pengelasan carbon steel dan low alloy steel,
elektroda berinti flux yang banyak dipakai adalah dari jenis T-1 (acid slag), T-2 (single pass
welding) dan T-5 (basic slag).

Elektroda tipe T-2 dirancang untuk pengelasan single pass pada logam-logam berkarat,
dan mempunyai deoxidizer Mn dan Si lebih tinggi. Elektroda T-2 ini jangan sekali-kali
digunakan untuk pengelasan multipass karena peningkatan unsur Mn dan Si menyebabkan
tensile strength logam las yang tidak terlarut akan bertambah besar (lebih dari 100 ksi),
sehingga menimbulkan masalah retak ketika sedang dilas atau pada kondisi pemakaian sour
service.

Saat ini elektroda T-1 terbaru sudah dikembangkan yang menggabungkan dua jenis
elektroda yang paling baik, sehingga elektroda T-5 menjadi jarang dipakai lagi. Adapun
rangkaian pada proses pengelasan FCAW-G terlihat pada gambar berikut ini. Skema proses
pengelasan FCAW-G
Sumber : www.pengelasan.com
2. Self Shielded Flux Cored Arc Welding
Elektroda EX1T-8 adalah elektroda FCAW-SS (Lincoln Innershield) untuk pengelasan
carbon steel dan low alloy steel yang mendapat perhatian besar dari beberapa perusahaan.
Elektroda ini bisa dipakai untuk pengelasan semua posisi, notch toughness bagus dan pada
umumnya mempunyai kandungan hydrogen rendah (kurang dari 10 ml/100 logam las).
Elektroda-elektroda ini digunakan dengan berbagai diameter mulai dari 0,068 hingga 3/32
inch. Pengelasan semua posisi dilakukan dengan elektroda diameter 5/64 inch atau lebih
kecil, sementara elektroda dengan ukuran lebih besar hanya digunakan untuk pengelasan
posisi datar dan horizontal saja.

Pengelasan dengan proses FCAW-SS pada pekerjaan-pekerjaan yang kritikal seperti


sambungan T-Y-K dan kombinasinya pada anjungan lepas pantai, membutuhkan juru las
yang dilatih secara khusus dan mematuhi prosedur las yang sudah dibuat dengan ketat, seperti
elektroda, lebar ayunan, tebal lapisan dan pemanasan awal. Adapun rangkaian pada proses
pengelasan FCAW-SS terlihat pada Gambar 2.3 berikut ini

Gambar 2.3 Skema proses pengelasan FCAW-SS


Sumber : www.pengelasan.com
PENGARUH VARIABEL LAS LISTRIK

Penggunaan parameter las listrik yang tidak tepat akan mengakibatkan


kerusakan dalam bentuk patah, retak, perubahan bentuk atau perubahan sifat
mekanisnya. Telah dilakukan penelitian terhadap pengaruh parameter las listrik
terhadap sifat mekanik sambungan las baja karbon rendah, agar diketahui kombinasi
variabel las yang paling tepat untuk mendapatkan hasil las yang baik.
Untuk tebal plat 1 mm :
 Arus yang digunakan : 2 kA, 4 kA, 6 kA, 8 kA dan 10 kA
 Gaya elektroda : 2 kN, 2,4 kN, 2,8 kN, 3,2 kN dan 3,6 kN
 Waktu las : 20 detik, 30 detik, 35 detik, 40 detik dan 45 detik
Untuk tebal plat 3 mm :
 Arus yang digunakan : 8 kA, 9 kA, 10 kA, 11 kA dan 12 kA
 Gaya elektroda : 2 kN , 2,4 kN, 2,6 kN 3,2 kN dan 3,6 kN
 Waktu las : 20 detik, 30 detik, 40 detik, 50 detik dan 57 detik.

KLASIFIKASI PEMILIHAN ELEKTRODA FCAW

FCAW adalah proses las yang menggunakan kawat elektroda kontinyu, di mana inti
fluksi akan melindungi cairan las dan kemudian membentuk terak ( tipis ) setelah cairan las
beku, seperti proses las busur manual.

Beberapa tipe kawat elektroda dapat melindungi secara keseluruhan proses tersebut, artinya
fluksinya dapat melindungi cairan las dari kontaminasi udara luar pada saat proses las
berlangsung dan membentuk terak pelindung saat pembekuan.

Kawat elektroda berinti fluksi ( flux-core electrode wire ) diklasifikasikan berdasarkan


beberapa hal, antara lain :

 Bahan yang dilas

 Gas pelindung yang digunakan

 Posisi pengelasan

 Jenis arus yang dipakai

 Bentuk konstruksi
Berikut ini adalah salah satu contoh sistem klasifikasi elektroda las flux
core yakni berdasarkan Australian Standard AS 2203.

gas bahan las


Elektroda
pelindung 0,1 x tegangan tarik
disain elektroda minimum

jenis gas no. tingkat


posisi pengelasan tegangan tekan
pelindung
kondisi perlakuan
jalur tunggal
panas
(jika memungkinkan)
komposisi kimia bahan

controlled hydrogen

E T X X G XX W XX X X X H1

Keterangan :

 Kelompok Pertama : Desain dan Posisi Pengelasan


E = Elektroda

T = desain elektroda berongga/pipa/tubular (disambung atau tidak)

D = posisi pengelasan : horizontal pada sambungan sudut ( fillet ) atau fIlat

P = cocok untuk semua posisi

S = hanya cocok untuk jalur tunggal

Contoh :

1. Elektroda dengan label ETD artinya hanya dapat dipakai untuk pengelasan
pada posisi flat dan sambungan sudut posisi horizontal.
2. Elektroda dengan label ETP artinya dapat dipakai untuk semua posisi.
Pemilihan Kawat Elektroda
Jenis elektroda yang akan digunakan pada suatu pengelasan sangat ditentukan oleh
keperluan pengelasan itu sendiri. Secara umum jenis kawat elektroda untuk FCAW adalah :
rutile, hydrogen controlled, serbuk besi ( metal cored ) dan self-shieding yang
penggunaannya adalah sebagai berikut :

1. Rutile

Kawat elektroda rutile digunakan untuk pengelasan sambungan tumpul (butt) dan sudut
(fillet) jalur tunggal atau bertumpuk (multiple) pada baja tegangan rendah atau medium untuk
posisi flat, vertikal dan di atas kepala.

2. Basic ( Hydrogen Controlled )

Kawat elektroda jenis ini digunakan untuk pengelasan kualitas tinggi, sehingga susuai
untuk mengelas baja tegangan tinggi atau untuk penggunaan di mana dibutuhkan sifat
mekanik yang baik. Secara umum kawat elektroda hydrogen controlled cocok untuk
pengelasan semua posisi.

3. Serbuk Besi ( Metal Cored )

Kawat elektroda jenis ini dibuat dengan menambahkan serbuk besi, bahan-bahan paduan
dan sedikit stabiliser arus. Proses pengelasan menggunakan DC + dan gas pelindung adalah
Argon-mix. Menghasilkan pengisian/ jalur las yang baik pada penggunaan arus tinggi dan
volume yang banyak dengan terak yang tipis.

4. Self-Shielding

Jenis kawat elektroda ini tidak membutuhkan gas pelindung tambahan, artinya kebutuhan
gas pelindung sudah tercukupi oleh fluksi yang ada pada inti kawat.

Kelebihan kawat las self-shielding :

 Biaya pengoperasian lebih murah, karena tidak memerlukan gas pelindung, regulator,
dan flow meter.

 Dapat digunakan pada pengelasan di daerah terbuka, di mana tiupan angin menjadi
masalah.

 Harga tang las dan biaya perawatan lebih murah.


 Jenis kawat las lebih bervariasi (untuk jalur bertumpuk, root, paduan, dan untuk
konstruksi berat).

Kelemahan kawat las self-shielding :

 Sensitif terhadap kondisi pengelasan (hasil tidak maksimal jika teknik las dan
penanganan atau setting tidak sesuai).

 Asap las sangat banyak, sehingga memerlukan sistem pengisap jika mengelas dalam
ruangan (tempat) tertutup
KESIMPULAN

Berikut kesimpulan penulis makalah dari beberapa sumber yang didapat bahwa latar belakang
sebuah proses pengelasan terdiri dari beberapa aspek penilaian,salah satunya pengertian las
FCAW itu sendiri,skema dan proses pengelasan FCAW , pemilihan jenis elektroda yang
sesuai dengan kebutuhan,pengaruh fariabel listrik yang digunakan beserta kelebihan dan
kekurangan dalam pemilihan aspek yang berhubungan dengan sebuah proses pengelasan
FCAW hingga didapatkan hasil yang maksimal melalui sebuah proses yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Himatl (2015). FCAW (Flux Cored Arc Welding).Dalam http://hima-tl.ppns.ac.id/?p=130. 17


Juni 2015

Nugroho, Bagus (2013). Proses pengelasan FCAW.Dalam


http://yedimaulanariskyalvi.blogspot.com. 17 Juni 2015

Risky (2015). Pengertian Pengelasan FCAW (Flux Cored Arc Welding).Dalam


http://www.pengelasan.com/2015/04/pengertian-pengelasan-fcaw-flux-cored.html. 18
Juni 2015

Anda mungkin juga menyukai