PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer dari kehidupan manusia. Tanpa
adanya makanan, manusia tidak mungkin bertahan hidup. Pada zaman primitif, manusia
memakan sesuatu yang memang bisa dimakan dan hanya diolah dengan sangat
sederhana, namun karena kemajuan zaman, manusia mendapat hasrat untuk mendapat
cita rasa yang lebih dari makanan yang disantapnya. Karena itulah, dalam pengolahan
makanan, manusia melakukan banyak inovasi, seperti menemukan bumbu, bahan
makanan yang baru, maupun cara pengolahannya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
BAB II
1
PEMBAHASAN
Pengolahan makanan merupakan salah satu proses penerapan panas dari bahan
mentah menjadi matang dengan cara yang sesuai untuk setiap bahan dasar dengan tujuan
tertentu. Oleh karena itu, proses memasak hanya berlangsung selama panas mengenai
bahan makanan. Untuk mengolah sebuah mengolah makanan sesuai dengan tujuannya,
dikenal beberapa teknik mengolah makanan.
2
1. Teknik Boilling
Boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih pada
temperatur 212˚F (100˚C). Peralatan yang di gunakan adalah boiling pan. Untuk
melakukan teknik boiling ada syarat tertentu yang harus dipenuhi , yaitu sebagai
berikut :
2. Teknik Poaching
Selain teknik boiling, dikenal juga teknik poaching dalam pengolahan makanan.
Poaching adalah merebus bahan makanan dibawah titik didih dalam menggunakan
cairan yang terbatas jumlahnya. Temperatur yang digunakan sekitar 160-180˚F atau
71-82˚C. Untuk melakukan poaching, perlu memperhatikan syarat berikut ini :
3. Teknik Braising
Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan cairan sedikit,
kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci penutup dan api kecil
secara perlahan- lahan. Untuk melakukan teknik braising, perlu memperhatikan
beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :
pan, lalu siram dengan kaldu secukupnya, jangan sampai terendam seluruhnya.
d. Jika menggunakan sauce pan, caranya cairkan mentega dalam sauce pan, lalu
masukkan daging dan balik hingga warnanya kecoklatan. Untuk sayuran aduk
sambil dibolak – balik.
e. Jika proses pengolahan dalam oven, braising pan ditutup rapat dan masukan
dalam oven.
Apabila diolah diatas kompor (perapian), posisi braising pan tertutup. Syarat -
syarat menggunakan teknik braising ,yaitu sebagai berikut :
4
c. Cairan pada proses braising dipakai untuk saus pada saat menghidangkan.
d. Pengolahan daging dengan teknik ini harus sering diaduk, sedangkan pada
ikan mengaduknya hati-hati karena ikan mudah hancur.
4. Steaming
Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Bahan
makanan diletakkan pada steamer atau pengukus, kemudian uap air panas akan
mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus.
a. Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu diatas air hingga mendidih dan
mengeluarkan uap.
b. Kapsitas alat pengukus harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang dikukus.
5
c. Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan sentuhan uap air
langsung.
d. Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis, makanan yang
dikukus akan beraroma hangus.
5. Simmering
Simmering (merebus dengan api kecil) Teknik simmering ini adalah teknik
memasak bahan makanan dengan sauce atau bahan cair lainnya yang dididihkan
dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, dimana
dipermukaannya muncul gelembung – gelembung kecil. Temperatur panas sekitar
185 - 205˚F atau 85 - 96˚C.
6. Blanching
Teknik pengolahan panas kering ( dry heat cooking ) adalah mengohah makanan
tanpa bantuan cairan. Misalnya deep frying, shallow frying, roasting, baking, dan grilling.
6
1. Deep Frying
Terdapat 4 (empat) style deep fat frying yang popular, yaitu cara Perancis, Inggris,
Orly, dan menggoreng polos:
1. Bahan makanan dimarinade dalam bumbu lalu tiriskan. Jika untuk membuat
kulit lumpia, kulit lumpia diisi ragout.
2. Mencelupkan dalam putih telur, kemudian dalam tepung panir (bread crum).
7
Teknik ini meliputi sebagai berikut :
2.Shallow Frying
3. Roasting
4. Baking
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai
berikut :
5. Grilling
Alat yang digunakan memasak disebut grill dan dilengkapi dengan jeruji
kawat. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan yang sedang
dimasak/dipanggang, selain itu fungsi lainnya juga untuk membuat bagian yang
matang dan gosong berbentuk jeruji pula. Kegosongan inilah yang menjadi ciri
khas dan yang menunjukkan bahwa makanan tersebut adalah di grilled. Bila jeruji
kawat diganti dengan lempengan besi yang rata maka alat tersebut disebut grindle.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Macam - macam teknik memasak secara umum dibagi menjadi dua teknik
pemasakan panas kering dan teknik pemasakan panas basah. Teknik panas kering
dibagi lagi menjadi lima yaitu : deep fyring, shallow frying, roasting, grilling, dan
baking. Sedangkan teknik panas basah dibagi menjadi enam, yaitu : Boilling,
Poaching, Braising, Steaming, Simmering, dan Blanching.
11
Daftar Pustaka
Harris, R.S dan E. Karmas, 1989. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan.
Penerjemah S. Achmadi. Edisi Kedua.Bandung [ID]: ITB-Press
Muchtadi TR. 2008. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Bogor : IPB Press.
Syarif, R. dan H. Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Jakarta [ID]: Arcan.
Shite Richard S.sos, 2008. Product Dasar Tata Boga, Graha Ilmu, Jakarta.
Winarno, F. G., dan Fardiaz, S. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta [ID]: PT.
Gramedia.
12