Anda di halaman 1dari 5

Geofisika dalam Eksplorasi Geothermal

Siti Umairoh[1], Mileani Safaria[2]-Himpunan Mahasiswa Geofisika “PEDRA” Fakultas Ilmu


Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran

Gambar: Unit Geotermal di Kamojang Garut,Jawa Barat Foto: pge.pertamina.com/

Geothermal adalah sebuah sumber daya energi yang berasal dari panas bumi yang
termasuk sumber energi saat ini. Nama geothermal sendiri diambil dari sebuah nama dari bahasa
yunani. Geo dalam bahasa yunani artinya BUMI, sedangkan Thermal yang berarti PANAS. Jadi
secara umum pengertian dari geothermal adalah energi panas yang dihasilkan dari panas bumi.

Di indonesia sendiri sebagai negara yang memiliki letak geografis yaitu terletak pada ring
of fire menyebabkan sangat banyak sumber energi panas bumi, oleh karena itu, saat ini tercatat
sudah puluhan perusahaan menggunakan geothermal sebagai pembangkit tenaga listrik untuk
kebutuhan produksi. Secara garis besar apabila di indonesia bisa memanfaatkan energi panas
bumi ini, kemungkinan pembangkit listrik tenaga air dan tenaga diesel akan banyak beralih ke
geothermal. Selain sebagai pembangkit tenaga listrik, geothermal juga berfungsi sebagai
pemanasan, jika di negara yang memiliki 4 musim, energi panas bumi ini dimanfaatkan sebagai
penghangat ruangan. Geothermal akan menjadi salah satu energi yang paling penting untuk
kelangsungan hidup manusia disaat energi bumi sudah menipis.
Geothermal sekarang ini sudah banyak digunakan oleh beberapa negara maju, tercatat
sudah 77 negara yang sudah menggunakan geothermal. Salah satu negara yang sudah
menggunakan geothermal paling maju di dunia adalah Amerika Serikat. Di tahun 2010 tercatat di
Amerika Serikat sudah memiliki 77 pembangkit listrik tenaga panas bumi yang memproduksi
lebih dari 3000 Mega Watt. Amerikan serikat juga salah satu lokasi yang paling banyak terdapat
energi panas bumi, lokasi yang memiliki hasil energi panas bumi di Amerika adalah Geysers,
California. Diikuti negara lainnya seperti Indonesia yang menempati posisi kedua dalam
memiliki energi panas bumi terbesar dunia yaitu 1924,5 Mega Watt setelah itu disusul oleh
Filiphina di posisi ketiga yang memiliki 1870 Mega Watt. Jika dilihat dalam presentase dalam
memiliki energi panas bumi diantara tiga negara tersebut adalah sebagai berikut:

Sumber : Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE)

Amerika serikat menduduki posisi pertama dalam kepemilikan energi panas bumi
dengan mencapai presentase 44% disusul oleh Indonesia dan Filiphina yang masih dalam
presentase yang sama diantara 3 tiga negara penghasil energi panas bumi terbesar di dunia.
Dalam geofisika dipelajari tentang struktur bawah permukaan untuk mengetahui
kandungan mineral di dalam bumi dengan menggunakan pengukuran, hukum, metode dan
analisis fisika serta pemodelan matematika untuk mengeksplorasi dan menganalisis struktur
dinamik bumi dengan tujuan mencari mineral -mineral yang berguna bagi kehidupan manusia.

Perbedaan densitas batuan merupakan prinsip dasar dalam penyelidikan gayaberat,


dimana sumber panas dan daerah akumulasinya dibawah permukaan bumi dapat menyebabkan
perbedaan densitas antara masa batuan disekitarnya. Hasil dari penyelidikan gayaberat
diharapkan dapat memberikan gambaran bawah permukaan seperti struktur-struktur basement,
sesar yang bertindak sebagai jalur keluarnya fluida-fluida panas bumi dan batuan terobosan yang
bertindak sebagai sumber panas untuk keberadaan suatu sistim panas bumi.

Penggunaan metode geofisika dalam ekplorasi sumber geothermal adalah antara lain sebagai
berikut:

 Metode Termal

Metode termal ini meliputi pengukuran langsung dari suhu atau panas yang berkorelasi lebih
baik dengan sifat-sifat sistem panas bumi dari pada metode lainnya. Untuk mengukur suhu dekat
permukaan dapat diketahui dengan mudah. Yaitu pada kedalaman sumur sekitar 30-100m dapat
dihitung gradien geotermalnya dengan pengamatan batuan atau fluida di permukaan dengan
temperatur tinggi dan adanya daerah dengan anomali panas yang tinggi memungkinkan untuk
dieksploitasi sumber panas buminya.

 Metode Geolistrik

Metoda geolistrik juga bisa untuk menduga adanya panas bumi (geothermal di bawah
permukaan. hanya saja metoda ini merupakan salah satu metoda bantu dari metoda geofisika
yang lain untuk mengetahui secara pasti keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan.
Dikarenakan metode geolistrik (tahanan jenis) sangat bagus untuk mengetahui kondisi atau
struktur geologi bawah permukaan berdasarkan variasi tahanan jenis batuannya. Terutama untuk
daerah yang mempunyai kontras tahanan jenis yang cukup jelas terhadap sekitarnya, seperti
untuk keperluan eksplorasi panas bumi (geothermal). Hal ini dapat ditunjukkan dengan
penampang harga tahanan jenis yang semakin kecil sehingga mencerminkan karakteristik fisik
atau struktur bawah permukaan. Kondisi ideal geologi yang memenuhi persyaratan daerah
panasbumi (geothermal reservoir) yang dapat menghasilkan uap panas adalah adanya sumber
panas (heat source), adanya batuan reservoir dengan porositas dan permeabilitas cukup tinggi
berisi fluida panas (ada pengisian kembali air dingin melalui rekahan atau sesar), serta adanya
batuan penutup (cap rock) yang dapat menahan pelepasan panas.

 Metode Gravity (Gaya Berat)

Aplikasi metode graivity dapat digunakan untuk keperluan eksplorasi panas bumi. Metode ini
adalah metode geofisika yang sensitif terhadap perubahan vertikal, sehingga sangat umum untuk
digunakan dalam pencarian prospek geothermal terutama dalam mempelajari kontak antar batuan
struktur geologi, adanya perangkat, dan densitas dari batuan. Untuk batuan yang mendominasi
reservoir panasbumi yaitu batuan dengan densitas rendah dan porositas tinggi serta tingkat
permeabilitasnya tinggi. Sehingga kita akan mampu mendapatkan daerah yang diindikasi
menjadi reservoir panas bumi.

 Metode Magnetik (Geomagnetik)

Metode magnetik (geomagnet) merupakan salah satu metode geofisika berdasarkan pengukuran
anomali geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau permeabilitas
magnetik tubuh jebakan dari daerah sekililingnya. Penyelidikan geomagnet dalam eksplorasi
geothermal bertujuan untuk menafsirkan struktur geologi bawah permukaan dalam melokalisir
daerah yang dianggap prospek untuk potensi panas bumi. Dan yang merupakan daerah
berpotensi panas bumi adalah daerah yang memiliki nilai anomali magnetik yang rendah dengan
didukung dengan adanya manifestasi air panas serta dikontrol oleh sesar.

 Metode Seismik

Metode seismik merupakan metode geofisika yang didasarkan pada konsep penjalaran
gelombang pada medium di bumi. Metoda seismik yang umum digunakan adalah seismik
refleksi dan seismik refraksi. Kedua metoda ini berbeda jika ditinjau dari prinsip yang
digunakan. Seismik refleksi bekerja dengan prinsip pemantulan gelombang pada batas-batas
lapisan batuan atau struktur seperti rekahan atau patahan. Sedangkan seismik refraksi bekerja
dengan prinsip pembiasan gelombang pada lapisan batuan serta batas-batasnya. Jika untuk
eksplorasi panas bumi metode seismik refleksi yang cocok untuk digunakan karena dapat
memberikan gambaran keadaan geologi bawah permukaan maupun geometri sistem
geothermalnya. Penentuan lokasi daerah geotermal menggunakan metode seismik refleksi
terlebih dahulu melihat kepada data-data yang didapat di lapangan penelitian seperti adanya
manifestasi panas bumi dan data dari analisis geokimia air. Setelah data yang didapat
menunjukkan kemungkinan adanya sistem geotermal di bawah permukaan, metode seismik
refleksi dapat digunakan untuk memperoleh gambaran geometri dari sistem geotermal, dimana
bahwa gelombang sekunder (S-wave) tidak merambat melalui medium cair atau gas sehingga
gelombang tersebut tidak akan melalui lapisan yang mengandung fluida atau reservoir dan
menghasilkan penampang yang tampak kurang jelas pada bagian reservoir geotermal

 Metode Magnetotelurik

Metode MT adalah metode sounding yang mengukur secara pasif gelombang


Elektromagnetik (EM) alami. Metode magnetotellurik memiliki jangkauan penetrasi yang
lebih dalam dibandingkan dengan metode geolistrik. Metode magnetotelurik dapat mengetahui
sebaran batuan dan lapisan di bawah permukaan dengan melihat nilai resistivitasnya atau
tahanan jenisnya. Selain itu dengan model konseptual, luas dan batas reservoir panas bumi
dapat diketahui.

Daftar Pustaka

Intan Pratiwi. 2018 https://republika.co.id/berita/ekonomi/energi/18/04/30/p7z7h8377-ri-jadi-


penghasil-energi-panas-bumi-terbesar-kedua-di-dunia (diakses pada 26 April 2019)

Santoso. Djoko. 2002. Vulkanologi dan Eksplorasi Geotermal. Bandung: Institut Teknologi
Bandung

Santoso, Djoko. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Bandung : Institute Teknologi Bandung

Suharno. 2004. Pemanfaatan Energi Alternatif Panasbumi. Makalah Seminar Nasional. Bandar
Lampung : Universitas Lampung.

Anda mungkin juga menyukai