Makah B, Yulis
Makah B, Yulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hypoxic-ischemic encephalopathy (HIE) merupakan salah satu
penyebab utama disabilitas dan kematian pada bayi baru lahir di seluruh
dunia. Neonatal HIE adalah sindrom klinis dengan gangguan fungsi
neurologis pada awal kehidupan neonatus yang lahir pada atau lebih dari 35
minggu gestasi, dengan manifestasi penurunan kesadaran atau kejang, sering
disertai gangguan untuk memulai dan menjaga pernapasan, dan depresi tonus
otot dan refleks.
Ensefalopati hipoksik iskemik masih merupakan penyebab mortalitas
dan morbiditas jangka panjang. Ensefalopati hipoksik iskemik terutama di
picu oleh keadaan hipoksik otak, iskemik oleh karena hipoksik sistemik dan
penurunan aliran darah ke otak. Tidak terdapat terapi spesifik pada
ensefalopati hipoksik iskemik. Anoksia adalah istilah yang menunjukkan
akibat tidak adanya suplai oksigen yang disebabkan oleh beberapa sebab
primer. Hipoksia merupakan istilah yang menggambarkan turunnya
konsentrasi oksigen dalam darah arteri, sedangkan iskemia menggambarkan
penurunan aliran darah ke sel atau organ yang menyebabkan insufisiensi
fungsi pemeliharaan organ tersebut.
HIE juga merupakan penyebab penting kerusakan otak pada bayi baru
lahir dengan konsekuensi jangka panjang yang buruk. Asfiksia perinatal yang
berakibat HIE terjadi setiap 1-3 per 1000 kelahiran di Amerika Serikat. Secara
global, 10-60% bayi akan meninggal pada periode postnatal; dari yang
selamat paling tidak 25% akan mendapat sekuele neuropsikologis berat dan
permanen, berupa retardasi mental, gangguan visuomotor atau visuo-perseptif,
hiperaktivitas, cerebral palsy, dan epilepsi.Saat ini di berbagai belahan dunia
terutama di negara barat telah banyak dilakukan penanganan HIE dengan
metode mendinginkan baik secara selektif (selective head/cerebral cooling)
maupun seluruh badan (whole body cooling). Masing-masing teknik ini
1
memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa meta analisis telah dilakukan
untuk mengevaluasi metode yang terbilang baru terutama di negara-negara
dunia ketiga. Metode ini relatif sulit dilakukan karena memerlukan peralatan
yang mahal dan canggih serta pemantauan yang sangat ketat. Untuk
Indonesia, teknik ini masing sangat jarang dilakukan karena keterbatasan alat
dan keterampilan dari dokter maupun perawat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
2. Apa saja etiologi HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
3. Apa patofisiologi HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
4. Apa saja manifestasi klinis HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
5. Bagaimana WOC dari HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
6. Bagaimana pencegahan HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
7. Terapi pada HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
8. Apa saja komplikasi HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
9. Bagaimana penatalaksanaan HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
10. Bagaimana asuhan keperawatan mengenai HIE (Hypoxic Ischemic
Encephalopathy)
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
2. Untuk mengetahui etiologi HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
3. Untuk menjelaskan patofisiologi HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
4. Untuk mengetahui apa saja manifestasi klinis HIE (Hypoxic Ischemic
Encephalopathy)
5. Untuk menjelaskan WOC dari HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
6. Untuk menjelaskan cara pencegahan HIE (Hypoxic Ischemic
Encephalopathy)
7. Untuk mengetahui terapi aaeperti apa pada HIE (Hypoxic Ischemic
Encephalopathy)
8. Untuk mengetahui komplikasi HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
2
9. Untuk menjelaskan penatalaksaan dari HIE (Hypoxic Ischemic
Encephalopathy)
10. Untuk mengetahui asuhan keperawatan mengenai HIE (Hypoxic Ischemic
Encephalopathy)
BAB II
PEMBAHASAN
3
sehingga dalam jaringan timbul asidosis. Pengaruh hipoksia dan
iskemia tidak sama, tetapi keduanya berhubungan erat saling tumpang
tindih. Kedua faktor tersebut menyebabkan asfiksia.
Ensefalopati sendiri adalah istilah klinis tanpa menyebutkan
etiologi dimana bayi mengalami gangguan tingkat kesadaran pada
waktu dilakukan pemeriksaan.Hipoksik iskemik Ensefalopati perinatal
(HIE) adalah suatu sindroma yang ditandai dengan adanya kelainan
klinis dan laboratorium yang timbul karena adanya cedera pada otak
yang akut yang disebabkan karena asfiksia. Hipoksik iskemik
Ensefalopati merupakan penyebab penting kerusakan permanen sel-sel
pada susunan saraf pusat (SSP), yang berdampak pada kematian atau
kecacatan berupa palsi cerebral atau defisiensi mental.
4
mengangkat CO2 keluar dari tubuh janin. Pada keadaan ini paru janin
tidak berisi udara, sedangkan alveoli janin berisi cairan yang
diproduksi didalam paru sehingga paru janin tidak berfungsi untuk
respirasi. Sirkulasi darah dalam paru saat ini sangat rendah
dibandingkan dengan setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh karena
konstriksi dari arteriol dalam paru janin. Sebagian besar sirkulasi
darah paru akan melewati Duktus Arteriosus (DA) tidak banyak yang
masuk kedalam arteriol paru.Segera setelah lahir bayi akan
menariknafas yang pertama kali (menangis), pada saat ini paru janin
mulai berfungsi untuk respirasi. Alveoli akan mengembang udara akan
masuk dan cairan yang ada didalam alveoli akan meninggalkan alveoli
secara bertahap. Bersamaan dengan ini arteriol paru akan
mengembang dan aliran darah kedalam paru akan meningkat secara
memadai. Duktus Arteriosus (DA) akan mulaimenutup bersamaan
dengan meningkatnya tekanan oksigen dalam aliran darah. Darah dari
jantung kanan (janin) yang sebelumnya melewati DA dan masuk
kedalam Aorta akan mulai memberi aliran darah yang cukup berarti
kedalam arteriole paru yang mulai mengembang DA akan tetap
tertutup sehingga bentuk sirkulasi extrauterin akan dipertahankan.
Hipoksia janin atau bayi baru lahir sebagai akibat dari
vasokonstriksi dan penurunan perfusi paru yang berlanjut dengan
asfiksia, pada awalnya akan terjadi konstriksi Arteriol pada usus,
ginjal, otot dan kulit sehingga penyediaan Oksigen untuk organ vital
seperti jantung dan otak akan meningkat. Apabila askfisia berlanjut
maka terjadi gangguan pada fungsi miokard dan cardiac output.
Sehingga terjadi penurunan penyediaan oksigen pada organ vital dan
saat ini akan mulai terjadi suatu “Hypoxic Ischemic Enchephalopathy
(HIE) yang akan memberikan gangguan yang menetap pada bayi
sampai dengan kematian bayi baru lahir. HIE ini pada bayi baru lahir
akan terjadi secara cepat dalam waktu 1-2 jam, bila tidak diatasi secara
cepat dan tepat.
5
2. Kelainan perilaku transien seperti pemberian makan yang buruk,
mudah tersinggung, dan tangisan atau kantuk yang berlebihan
(biasanya dalam pola bolak-balik) dapat diamati.
b. Ensefalopati hipoksia parah
1.Bayi itu lesu, dengan hipotonia yang signifikan dan refleks tendon
dalam yang berkurang
2.Refleks menggenggam dan mengisap mungkin lamban atau tidak
ada
3.Kejang biasanya terjadi lebih awal dalam 24 jam pertama setelah
kelahiran
4. Pernafasan terganggu
5.Tekanan darah dan denyut jantung menurun
6. Warna kulit pucat
E. WOC HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
Hipoksik Iskemik
KEJANG
6
saat kehamilan, persalinan dan melahirkan harus dihindari. Upaya
peningkatan derajat kesehatan ini tidak mungkin dilakukan dengan
satu intervensi saja karena penyebab rendahnya derajat kesehatan
wanita adalah akibat banyak faktor seperti kemiskinan, pendidikan
yang rendah, kepercayaan, adat istiadat dan lain sebagainya. Untuk itu
dibutuhkan kerjasama banyak pihak dan lintas sektoral yang saling
terkait. Adanya kebutuhan dan tantangan untuk meningkatkan
kerjasama antar tenaga obstetri di kamar bersalin. Perlu diadakan
pelatihan untuk penanganan situasi yang tak diduga dan tidak biasa
yang dapat terjadi pada persalinan. Setiap anggota tim persalinan harus
dapat mengidentifikasi situasi persalinan yang dapat menyebabkan
kesalahpahaman atau menyebabkan keterlambatan pada situasi
gawat.Pada bayi dengan prematuritas, perlu diberikan kortikosteroid
untuk meningkatkan maturitas paru janin.
7
hewan coba, allopurinol mempunyai peranan sebagai additive cerebral
coolingsebagai neuroprotektor. Penelitian lanjutan masih dibutuhkan untuk
merekomendasikan penggunaan allopurinol pada neonatus dengan HIE.
Terapi Hipotermia:
8
G. Komplikasi HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy)
9
suatu organ tertentu. Hal ini dapat terlihat pada aliran darah otak yang
ditemukan lebih banyak mengalir ke batang otak dan berkurang ke
serebrum, pleksus khoroid, dan masa putih.
10
Sistem organ Komplikasi yang mungkin Tindakan pasca resusitasi
11
hiponatremia Pemantauan hematokrit
Anemia Trombositopenia Pemantauan trombosit
Sumber: American Academy of Pediatrics dan American Heart Association.
Buku panduan resusitasi neonatus. Edisi ke-5, 2006.
12
3. Mencegah timbulnya edema cerebri. Tujuan utama untuk
mencegah timbulnya edema cerebri dengan cara mencegah overload
dari cairan. Restriksi cairan dengan pemberian 60 mL/kg BB per hari.
4. Waspadailah bayi kemungkinan timbul SIADH (Syndrome
Inappropriate Anti Deuretic Hormon).
a. Pengobatan potensial untuk mencegah kematian saraf secara
lambat (delayed neural death).Mencegah pembentukan
radikal bebas yang berlebihan serta neuroprotektor dengan
memberikan allopurinol
b. engobatan supportive untuk organ-organ lainnya yang
mengalami kelainan.
a. Anamnesa
1. Identitas klien
Nama:
Umur:
Jenis kelamin:
Agama:
Suku/bangsa:
Bahasa:
Pendidikan:
Pekerjaan:
Status:
Alamat:
2. Keluhan Utama:
Pada klien yang sering Nampak adalah sesak nafas
3. Riwayat kehamilan
Bayi lahir sponta / premature/aterm/letak bayi belakang kaki/sungsang
4. Kebutuhan dasar
a. Pola nutrisi
Pada neonates membatasi intake oral , karena organ tubuh terutama
lambung belum sempurna, bertujuan juga untuk mencegat terjadinya
aspirasi pneumonia.
b. Pola eliminasi
13
Umumnya klien mengalami gangguan BAB karena organ tubuh
terutama lambung masi belum sempurna .
c. Kebersihan diri
Perawat dan keluarga klien harus sama-sama menjaga kebersihan
badan klien, terutama saat klien setelah BAB dan BAK
d. Pola istirahat
Biasanya klien kurang istirahat karena sesak nafas
b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Pada umumnya pasien dalam keadaan lemah, sesak nafas, pergerakan tremor
2) Tanda-tanda vital
Pada umumnya terjadi peningkatan respirasi .
3) Kulit
Pada kuliat biasanya klien tampak sianosis
4) Kepala
Inspeksi : bentuk kepala bukit , fontanela mayor dan minor masih
cekung,sutura belum menutup , dan kelihatan masih bergerak
5) Mata
Pada pupil terjadi miosis saat di beri cahaya
6) Hidung
Yang paling sering didapatkan adalah cuping hidung
7) Dada
Biasanya di temukan pernafasan yang irregular dan frekuwensi dan
pernafasan yang cepat
8) Neurologireflek
Reflek morrow: kaget bila di kagetkan (tangan menggenggam erat)
9) Gejala dan tanda
a) Aktifitas pergerakan hyperaktiv
b) Pernafasan: gejala sesak nafas (sianosis)
c) Tanda-tada vital : gejala hypertermi danhipotermi (ketidakefektifan
termoreagulasi)
c. Diagnosis keperawatan :
1. Hipertermi yang berhubungan dengan penyakit
14
(080107) thermogenesis yang tidak menggigil 4
(080108) Mengambil postur kehilangan panas untuk hipertermia 4
(080113) Keseimbangan asam/basa 4
NIC : perawatan demam (374)
- Pantau suhu dan tanda tanda vital lainya
- Monitor warna kulit dan suhu
- Jangan beri aspirin pada anak anak
15
- Identifikasi hal hal yang membahayakan dilingkungan (misalnya, {bahaya}
fisik, biologi, dan kimiawi)
- Singkirkan bahan berbahaya dari lingkungan jika diperlukan
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ensefalopati hipoksik iskemik adalah suatu sindroma yang
ditandai dengan adanya kelainan klinis dan laboratorium yang timbul
karena adanya cedera pada otak akut yang disebabkan karena
asfiksiadan merupakan penyebab penting kerusakan permanen sel-sel
pada susunan saraf pusat (SSP).
B. Saran
Bagi pembaca tentunya makalah ini cukup membantu banyak
bahan referensi terkait HIE (Hypoxic Ischemic Encephalopathy),
namun demi penyempurnaan makalah ini segala kritik dan saran
sangat dibutuhkan penulis.
17
Daftar Pustaka
Zanelli Santina A. 2016. Hypoxic-Ischemic
Encephalopathy.https://emedicine.medscape.com/article/973501-
overview#a1. Diakses tanggal 11Desember 2017 pukul 20.34 WIB
Anggriawan Alfonso. 2016. Tinjauan Klinis Hypoxic-Ischemic Encephalopathy.
www.kalbemed.com/Portals/6/08_243Tinjauan%20Klinis%20Hypoxic-
Ischemic%20Encephalopathy.pdf. Di akses tanggal 11 Desember 2017
pukul 20.38 WIB
Standar Pelayanan Ilmu Kesehatan Anak. Bagian IKA, FKUNSRI/RSMH. 2010
18