TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Asfiksia Neonatorum
a. Pengertian Asfiksia
bernafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat
2009)
lahir yang mengalami gagal bernafas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak
tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir
14
15
2012).
Masalah ini mungkin berkaitan dengan keadaan ibu, tali pusat, atau
masalah pada bayi selama atau sesudah persalinan (Depkes RI, 2009
iskemik pada otak dan organ lainnya. ( Tom Lissauer & Afroy
Fanaroff, 2008 )
ibu ke janin, akan terjadi asfiksia janin atau neonatus. Gangguan ini
lahir. Hampir sebagian besar asfiksia bayi baru lahir ini merupakan
1) Faktor Ibu
a) Hipoksia Ibu
hipoksia janin
lain.
2) Faktor Plasenta
3) Faktor Fetus
pertukaran gas antara ibu dan janin. Gangguan aliran darah ini
melilit leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir, dan
lain – lain.
4) Faktor Neonatus
pernafasan janin.
lama membuat bayi menjadi koma, walaupun sadar dari koma bayi
Anak Indonesia, 2010). Hal ini merupakan salah satu faktor internal
Maryuani, 2010).
sel otak. Salah satu gangguan akibat hipoksia otak pada masa perinatal
dan gangguan ini dapat reversible atau tidak tergantung dari berat dan
2010):
Nilai 0 1 2
Nafas Tidak Ada Tidak teratur Teratur
Denyut Jantung Tidak Ada <100 >100
Warna Kulit Biru atau Tubuh merah Merah jambu
pucat jambu & kaki
tangan biru
Gerakan / tonus Tidak Ada Sedikit fleksi Fleksi
otot
Reflex Tidak Ada Lemah / Kuat
(menangis) lambat
21
1) DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari 100x/menit tidak teratur
3) Tonus otot buruk karena kekurangan oksigen pada otak, otot, dan
organ lain.
darah
10) Pucat
f. Patofisiologis
janin dalam uterus berisi cairan paru. Pada saat lahir dan bayi
22
paru diabsorpsi oleh jaringan paru. Pada napas kedua dan berikutnya,
ekspirasi dan tekanan akhir ekspirasi yang lebih tinggi. Ekspansi paru
aliran darah paru yang inadekuat dan hipoksemia relatif. Ekspansi paru
Indonesia, 2010)
angsur dan bayi memasuki periode apneu primer. Jika berlanjut, bayi
menurun, tekanan darah bayi juga mulai menurun dan bayi akan
denyut jantung, tekanan darah dan kadar O2 dalam darah (PaO2) terus
dimulai segera
g. Diagnosis
diperhatikan yaitu :
menit di luar his. Saat his maka denyut jantung janin dapat turun.
dari 100 kali per menit di luar his bahkan jika tidak teratur, maka
dengan membuat sayatan kecil pada kulit kepala janin dan diambil
sidosis apabila pH turun di bawah 7,2, maka hal ini dapat dianggap
taktil yang dilakukan setelah bayi baru lahir dapat digunakan untuk
1) Pernafasan
2) Denyut jantung
3) Warna Kulit
25
pernafasan, denyut jantung atau warna bayi, maka penilaian ini harus
masih diperlukan yaitu tiap 5 menit sampai 20 menit atau sampai dua
baru lahir mengikuti tahapan yang disebut ABC yaitu (Sarwono, 2009)
2) Memulai pernafasan
seperti sungkup dan balon atau pipa endotrakhea dan balon bila
obatan.
j. Prognosis
lemas atau spastik, tidak responsif dan tidak dapat mengisap, mungkin
dibahas dengan orangtua selama bayi di rumah sakit. (Samuel J.O dan
Rustini F, 2013)
k. Komplikasi
(Maryunani, 2009):
5) Hematologi: DIC
27
b. Ciri-ciri pertumbuhan
1) Perubahan ukuran
2) Perubahan proporsi
(Narendra, 2002).
c. Pola pertumbuhan
balig.
d. Deteksi pertumbuhan
1) Ukuran antropometri
a) Berat badan
Umur (bulan) + 9 = n + 9
2 2
(Umur(tahun) x 2) + 8 = 2n + 8
32
b) Tinggi badan
yaitu:
badan lahir
= 6n + 77
kurang, dihilangkan.
c) Lingkar kepala
cm.
(Nursalam, 2005).
2) Keseluruhan fisik
Tabel 2.2 Berat badan dan tinggi badan rata-rata untuk anak
(KMS)
garis baku)
atasnya).
diharapkan)
baku)
bawahnya).
perkembangan selanjutnya.
39
kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak
berbeda
masing-masing anak.
asosiasi dll.
sefalokaodal)
berkesinambungan.
Ferdinand, 2008)
anak.
sebaliknya.
b) Keluarga
c) Umur
d) Jenis Kelamin
e) Genetik
f) Kelainan Kromosom
sindroma turner’s
a) Faktor Prenatal
(1) Gizi
(2) Mekanis
seperti palatoskisis
(4) Endokrin
(5) Radiasi
(6) Infeksi
b) Faktor Persalinan
(1) Gizi
(4) Psikologi
(5) Endokrin
hambatan pertumbuhan
(6) Sosio-ekonomi
(8) Stimulasi
(9) Obat-obatan
sebagainya.
kandungan)
kehamilan 2 minggu
minggu
Masa neonatal dini, umur 0-7 hari Masa neonatal lanjut, umur
8-28 hari
3) Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan)
dan kontak.
d) Menggenggam pensil.
bermain sendiri.
2) Cerebral Palsy
3) Sindrom Down
4) Perawakan Pendek
5) Gangguan Autisme
perilaku.
6) Retardasi Mental
hiperaktivitas.
anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara
sehari- hari.
sayang
dengannya.
perempuan
keberhasilannya.
55
dan perkembangan anak dapat dibrikan oleh orang tua atau keluarga
Tabel 2.3
ii. Berguling
diinginkannya.
leher bayi.
57
tubuhnya.
iii. Mengamati
iv. Mengayun
v. Menina-bobokkan
i. Berguling-guling
(4) Duduk
mengerti artinya.
iii. Mengamati
iv. Mengayun
v. Menina-bobokkan
intervensinya akan lebih suli dan hal ini akan berpengaruh pada
jaringannya, berupa :
1) Kasus rujukan
Berat badan lahir bayi cukup bulan rata – rata 3,3 kg, sedangkan
panjang lahir rata – rata 50cm. pada beberapa hari pertama, berat
tahun ketiga. Antara tahun kedua dan ketiga panjang badan anak
telah mencapai 50% tinggi badan akhir. Berat badan pada 3 bulan
0,5kg / bulan, pada usia 6-9 bulan sebesar 0,33 kg/ bulan dan pada
usia 9-12 bulan sebesar 0,25kg/bulan. Saat usia 5 bulan berat badan
bayi bertambah dua kali lipat dari berat lahir, menjadi tiga kali lipat
pada usia 1 tahun, dan empat kali lipat pada usia 2 tahun. Pada fase
Tabel 2.4
kesehatan
- BKB, TPA
- Petugas - KPSP
pusat - TDL
- PADU - TDD
terlatih
- Guru
Tk
terlatih
Puskesmas - Dokter - KPSP
- Bidan - TDL
- Perawat - TDD
Keterangan :
TK :Taman Kanak-kanak
ii. Jadwal skrining atau pemeriksaan KPSP ruti adalah pada umur
3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60,66 dan 72
72 bulan
68
dibawa
anak, contoh
pada KPSP.
tahu.
(S)
vii.Intervensi
berikut :
perkembangan anak.
(BKB).
tindakan berikut :
mengejar ketinggalannya.
penyimpangan perkembangannya.
71
72
umur anak.
penyimpangan (P).
berikut ini :
9 bulan.
dan benar ?
organ terkait ?
pada anaknya.
berikut :
lainnya).
B. KERANGKA TEORI
Faktor yang
mempengaruhi tumbuh
kembang
a. Faktor - faktor
Eksternal:
Faktor Persalinan :
trauma kepala
Asfiksia Neonatorum Hipoksia & iskemi sel jaringan
Faktor Pascasalin :
Gizi Otak Growth Centre
Penyakit kronis /
kelainan kongenital
Lingkungan fisik dan Kerusakan sel otak
kimia
Hormon Somatotropin
Psikologi
Endokrin Susunan Saraf Pusat
Sosio-ekonomi
Lingkungan pengasuhan
Stimulasi Gangguan
Gangguan
b. Faktor – faktor Pertumbuhan
Perkembangan
Internal:
Ras/ etnik atau bangsa
Keluarga
Umur
Jenis Kelamin
Genetik Gangguan Tumbuh
Kelainan Kromosom Kembang
Obat - obatan