Pemasaran Politik menurut Adman Nursal (2004) adalah strategi politik untuk
membentuk serangkaian makna politis tertentu di dalam pemikiran yang ada di
kalangan pemilih, yang dimaksud manka politis inilah yang menjadi output
penting marketing politik yang menentukan pihak mana yang akan dipilih dan
pihak mana yang akan memilih.
1. SEGMENTATION
2
perilaku yang berbeda di dalam suatu pasar tertentu.
Segmentasi pasar bisa juga diartikan sebagai pengidentifikasian
analisis perbedaan para pembeli di pasar. Segmentasi
pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah
pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli
yang berbeda. Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebagai
pembagian pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi
kelompok-kelompok pasar yang homogen, di mana setiap
kelompoknya bisa ditargetkan untuk memasarkan suatu produk
sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik
pembeli yang ada di pasar tersebut.
3
Segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber
daya yang dimiliki perusahaan atau program yang efektif dapat
dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen.
Tokoh-tokoh partai ini banyak mengajak warga negara muda untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik. Sebagai contoh adalah dalam
perayaan HUT Republik Indonesia yang ke-70 (pada Agustus 2015) dan
Pemilu Kepala Daerah serentak (pada Desember 2015). Tokoh-tokoh partai ini
menggunakan media sosial Twitter dan Facebook secara aktif untuk mengajak
warga muda dalam berpartisipasi dalam kegiatan politik. Sebagai contoh
adalah dengan menciptakan hash tag pada jejaring sosial seperti
#Merdeka100Persen saat HUT RI ke 70 dan #KepoinPilkada saat Pilkada
serentak pada Desember 2015 yang lalu.
2. TARGETING
4
Dalam menetapkan targeting atau target market perusahaan dapat
mempertimbangkan pola-pola, yang dijelaskan sebagai berikut :
3. POSITIONING
Positioning atau penentuan posisi adalah tindakan merancang penawaran dan citra
perusahaan untuk menempati tempat berbeda di benak pasar sasaran. Tujuannya
adalah untuk menemukan merek di benak konsumen untuk memaksimalkan
potensi manfaat bagi perusahaan. Penempatan merek yang baik membantu
memandu strategi pemasaran dengan mengklarifikasi esensi merek,
mengidentifikasi tujuan yang membantu konsumen mencapai, dan menunjukkan
bagaimana melakukannya dengan cara yang unik. Setiap orang di organisasi harus
memahami positioning merek dan menggunakannya sebagai konteks untuk
membuat keputusan.
Positioning yang dimiliki oleh Partai Solidaritas Indonesia yakni sesuai dengan
visinya menjadikan : “Indonesia yang berkarakter kerakyatan, berkemanusiaan,
berkeragamaan, berkeadilan, berkemajuan, dan bermartabat.”
Pada partai PSI, setelah pemasar memperbaiki kerangka acuan persaingan untuk
penentuan posisi dengan mendefinisikan pasar target dan sifat persaingan,
5
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi agar dapat menentukan
asosiasi points-of-difference (PODs) dan points-of-parity (POPs) yang tepat.
6
Grace Natalie. Jika PSI Sjahrir punya citra sebagai partai bagi orang-
orang terpelajar, PSI Grace adalah partai yang memposisikan diri sebagai
partainya anak muda. Ia juga lantang menyebut diri sebagai partai yang
anti-poligami dan anti-korupsi.
Sepanjang musim Pemilu 2019 ini, PSI cukup gencar berkampanye.
Iklannya sering diputar di tv-tv swasta. Spanduknya juga terdapat di
mana-mana. Sampai-sampai ada yang mempelesetkan singkatan PSI
menjadi Partai Spanduk Indonesia.
Selain itu, pasalnya lambang yang digunakan PSI ini persis dengan
lambang gerakan Sosialis Internasional yakni sama-sama menggunakan
simbol tangan terkepal menggenggam bunga mawar. Bedanya, Sosialis
Internasional ada daunnya, sementara PSI tak memakai daun.
Brand Mantras
Untuk lebih memfokuskan positioning merek dan memandu cara pemasar mereka
membantu konsumen memikirkan merek, perusahaan dapat mendefinisikan
mantra merek. Brand Mantras adalah artikulasi tiga hingga lima kata yang
merupakan jantung dan jiwa dalam organisasi dan semua mitra pemasaran
eksternal memahami apa merek yang paling mendasar untuk diwakili dengan
konsumen sehingga mereka dapat menyesuaikan tindakan mereka, tidak seperti
slogan merek yang dimaksudkan untuk melibatkan, mantra merek dirancang
dengan tujuan internal dalam pikiran. Brand Mantras memiliki 3 kriteria yakni 1)
Communicate/ berkomunikasi 2) Simplify/ menyederhanakan, dan 3) Inspire/
menginspirasi.
PSI memiliki slogan: Terbuka, Progresif, Itu Kita! dan brand mantras yakni
“Tunjukkan Solidaritasmu!.” Melalui brand mantras tersebut Partai Solidaritas
Indonesia berupaya menyampaikan pesan atau berkomunikasi dengan masyarakat
bahwa PSI merupakan partai yang Menebar Kebajikan, Merawat Keragaman,
Mengukuhkan Solidaritas. Indonesia adalah kepingan warna warni yang
direkatkan oleh Solidaritas. Selain itu brand mantras “Tunjukkan Solidaritasmu!.”
7
Menggambarkan makna yang sederhana namun dapat dijabarkan secara luas dan
dapat menginspirasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, (2015): Marketing Management, 15th
Edition New Jersey: Pearson Pretice Hall, Inc.
-------- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/3910741/cek-fakta-logo-psi-
dituding-terkait-gerakan-sosialis-internasional-faktanya . Diakses 21 April
2019