Anda di halaman 1dari 5

PORTAL PADA KATEDRAL CHARTRES

Portal dalam artian Arsitektur merupakan bukaan pada dinding sebuah bangunan,

gerbang atau benteng, sebuah ‘grand entrance’ pada sebuah bangunan penting.

Dalam hal ini, Portal diidentikkan sebagai‘grand entrace’ atau pintu masuk utama

pada gereja-gereja katedral pada umumnya. Pintu masuk pada bukaan tersebut dapat

berfungsi sebagai pengontrol akses masuk dan keluar.

Portal pada gereja-gereja katedral pada umumnya memiliki bentuk yang secara garis

besar hampir sama. Portal tersebut dicirikan dengan pintu masuk yang dimundurkan

posisinya dari dinding terluar sehingga menciptakan sebuah kesan ‘rongga’ pada

portal tersebut. Ditambah lagi, ciri lain dari portal pada gereja katedral yaitu

permukaannya yang dibuat dari material bangunan yang sederhana atau dengan

ornamen dan ukiran di sekitarnya sebagai dekorasi yang cukup kompleks dan memilki

arti sendiri dibaliknya.


Fasad Barat pada Gereja Katedral Chartres yang terletak di Paris ini merupakan salah

satu yang memiliki portal sebagai ‘grand entrance’ pada bangunan terebut yang

memiliki karakteristik portal gereja katedral pada umumnya yang telah disebutkan di

atas

- Apakah maksud dari semua itu?

- Mengapa pada portal Gereja Katedral Chartres memiliki pintu masuk dengan posisi

yang dimundurkan? Apa maksud demikian?

- Apa arti dari ornamen-ornamen yang diberikan pada permukaan portal tersebut?

Apakah ada kaitannya dengan pintu masuk yang telah dimundurkan posisinya?

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Metode Kritik Arsitektur yang digunakan adalah metode depictive statis

Metode Deskriptif Depiktif / Depictive Criticsm merupakan metode kritik yang

menyatakan fakta tentang apa yang sesungguhnya ada dan terjadi di sana. Aspek

statis adalah penggambaran suatu bangunan dengan media grafis, diagram atau

foto untuk menjelaskan bentuk, material, tekstur bangunan dan kondisi pada

detail bangunan (Attoe, 1978)


Portal Gereja Katedral Chartres terdiri atas 3
portal yang masing-masing terbentuk dari
beberapa bagian yang membentuk kesatuan
utuh dari portal tersebut. Bagian pertama
yaitu Archivolts yang merupakan bentuk
lengkung pada bagian atas portal. Pada bagian
ini terdapat ornamen-ornamen yang
mengikuti bentuk lengkung tersebut. Di
bawahnya terdapat tympanum, yang
merupakan bentuk fasad yang menghadap
keluar yang terbentuk atau terbatasi oleh
Archivolts di atasnya. Bagian ini memilki
ornamen yang dhadapkan langsung kepada
orang yang akan memasuki katedral tersebut.
Kemudian pada bawahnya lagi, terdapat
Lintel yang menyerupai balok struktur yang
terbuat dari batu dan juga dipenuhi dengan
ornamen. Sebagai penumpu akan Lintel tersebut, terdapat kolom-kolom kecil di
bawahnya yang disebut dengan Colonettes. Colonettes pada portal tersebut
ditempatkan di sisi-sisi samping dari pintu masuk utama dan pada hal ini difungsikan
sebagai kusen pintu masuk katedral ini. Pada bagian ini juga terdapat ornamen-
ornamen berwujud patung vertikal yang disesuaikan jumlahnya dengan jumlah
kolom-kolom kecil tersebut. Colonettes pada portal fasad barat dari katedral Chartres
ini menjorok ke dalam bangunan sehingga posisi pintu masuk tidaklah sejajar dengan
dinding.
Portal yang dibentuk oleh bagian-bagian tersebut
terutama oleh Colonettes pada akhirnya menciptakan
sebuah kesan ‘Rongga’ atau sebuah ruang pada Portal
tersebut. Menurut, Francis D.K. Ching mengenai arsitektur
bentuk, ruang, dan tatanan, Sebuah pintu masuk yang
dimundurkan dapat menyediakan perlindungan dan
mendapatkan sebagian ruang eksterior ke dalam area
bangunannya. Perlindungan dan ruang eksterior yang
dimakudkan adalah ‘Rongga’ pada Portal itu sendiri.
Dalam hal ini, bentuk portal menjorok ke dalam / kesan ‘Rongga’ memiliki makna
sebagai suatu ruang perlindungan. Dalam kasus ini, bentuk portal yang menjorok ke
dalam memiliki kesamaan prinsip pada terowongan atau gua dimana salah satu fungsi
nya yaitu sebagai tempat perlindungan dari keadaan luar, misalnya, hujan, sinar
matahari dan sebagainya.

Kesan ‘Rongga’ tersebut juga memilki pengertian yang lain dimana bentuk
portal yang menjorok ke dalam memilki makna untuk menerima mereka yang ingin
memasuki sebuah bangunan. Hal ini dipertegas dengan adanya kolom-kolom kecil
Colonettes yang terdapat ornamen
patung di sisi-sisi samping pintu
masuk tersebut. Patung-patung
tersebut berdiri tegak mengarah ke
dalam atau ke arah pintu masuk
seolah-olah menerima atau
menyambut orang yang memasuki
katedral ini.
Ornamen – Ornamen yang terpampang pada fasad portal gereja Katedral ini memiliki
arti tersendiri. Terdapat 3 portal pada fasad barat portal Gereja Katedral Chartres ini.
Masing-masing memiiki ornamen yang berbeda-beda pada archivolts, tympanum,
serta colonettes yang terdapat pada portal tersebut. Pada portal sebelah kiri
menggambarkan zaman sebelum adanya kehidupan manusia dan menggambarkan
Tuhan Yesus sebelum memasuki dunia dalam wujud manusia, zaman sebelum
inkarnasi (before Christ enters human time). Kemudian pada portal sebelah kanan
yang menggambarkan kehidupan setelah Tuhan Yesus memasuki dunia dalam wujud
manusia. Zaman yang merupakan zaman manusia (Christ enters human time).
Ornamen pada portal tengah menggambarkan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua
kalinya atau menggambarkan akhir zaman (the end of time).

Ketiga ornamen-
ornamen tersebut
ditunjukkan pada fasad
depan portal tersebut
dengan alasan bahwa
bangunan yang akan dilalui
orang setelah melalui
portal tersebut merupakan
bangunan ibadah. Hal ini pun diperkuat dengan berbagai unsur gaya arsitektur neo-
gothik atau gothik seperti bentuk Arch pada portal dan dekorasi ornamen yang
kompleks yang pada umumnya sering terdapat pada bangunan ibadah seperti Gereja.

Anda mungkin juga menyukai