Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
ADHIKA WIJAYANTI
ARRUHANIAH
FITRI SURYANI HADI
YESI GUSTI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunia-Nya
kepada kita semua, shalawat beriring salam tak lupa penulis hadiahkan kepada
junjungan alam yakni Nabi Besar Muhammad SAW. Saat ini penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Biokimia dan Genetika yang berjudul “Silsilah
Keluarga”.
Materi tugas ini dikutip dari berbagai sumber ilmiah dan disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah Biokimia dan Genetika, dengan harapan dapat memperdalam
wawasan keilmuan penulis sebagai mahasiswa Matrikulasi Pascasarjana Ilmu
Kebidanan tentang Silsilah Keluarga.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Biokimia dan
Genetika ibu Dr. Arni Amir, MS yang telah memberi kesempatan dan bimbingan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran serta masukan yang bermanfaat dalam kesempurnaan tugas
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................ i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
1.3 Manfaat Penulisan .......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Silsilah Keluarga .......................................................... 3
2.2 Simbol Silsilah Keluarga ................................................................ 4
2.2.1 Hemofilia ............................................................................. 4
2.2.2 Albino ................................................................................... 5
2.2.3 Buta warna ............................................................................ 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pembahasan dalam bidang ilmu matematika diskrit, menjadi dasar pengetahuan
yang krusial dalam pembuatan silsilah keturunan berbentuk bagan. Implementasi
pohon dalam menggambarkan silsilah keturunan sangat mudah disebabkan oleh
fleksibilitas yang ditawarkan oleh pohon itu sendiri. Fleksibel karena pohon dapat
mempunyai subpohon berjumlah tak-hingga, selama pohon tsb masih mampu
dimengerti.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Simbol Silsilah Keluarga
Mempelajari pola pewarisan sifat pada manusia terutama tentang penyakit
menurun mempunyai kendala tersendiri. Kendala-kendala tersebut misalnya: tidak
mungkin melakukan uji coba perkawinan pada manusia, kemungkinan kecil orang
mau dikawinkan secara asal sesuai kehendak peneliti, adanya kemauan untuk
menghindari kelainan atau penyakit menurun, adanya pembatasan jumlah anak
karena pertimbangan-pertimbangan tertentu, dan sebagainya. Oleh karena itu,
untuk mempelajari pola pewarisan sifat terutama kelainan dan penyakit bawaan
sering kali dilakukan dengan cara analisis peta silsilah (pedigree). Peta silsilah ini
diharapkan mampu memberikan gambaran dan jawaban yang memuaskan
terhadap sejumlah persoalan yang diakibatkan oleh kelainan atau penyakit
menurun.
Pedigree selalu menggunakan simbol silsilah keluarga, seperti:
No Simbol Keterangan
1 laki-laki normal
2 laki-laki yang menderita kelainan atau penyakit tertentu.
3 laki-laki normal carier untuk penyakit tertentu.
4 perempuan normal
5 perempuan normal carier untuk penyakit atau kelainan tertentu
6 perempuan dengan kelainan atau penyakit tertentu.
2.2.1 Hemofilia
Hemofilia sering dikenal sebagai penyakit kerajaan karena banyak
dari keturunan laki-laki Ratu Victoria menderita penyakit tersebut,
meskipun tentunya penyakit tersebut tidak hanya diderita pihak keluarga
kerajaan. Penyakit tersebut dicirikan oleh ketidakmampuan tubuh membuat
sebuah faktor pembeku darah yang vital, sehingga luka kecilpun dapat
menimbulkan perdarahan yang hebat.
4
Silsilah keluarga hemofilia Ratu Victoria menunjukkan kejadian
hemofilia dan pola pewarisannya di beberapa keturunannya. Perempuan
dilambangkan dengan lingkaran dan laki-laki dengan bujur sangkar.
Individu-individu yang menderita hemofilia dilambangkan dengan bujur
sangkar yang diarsir penuh, pembawa sifat dilambangkan dengan lingkarang
yang diarsir separuh. Tiap baris yang terpisah terdiri atas semua anggota
keluarga dari satu generasi yang sama. Garis horizontal menghubungkan
orang tua, garis vertikal menunjukkan hubungan keturunan. Terlihat jelas
dari silsilah keluarga diatas bahwa penyakit tersebut terpaut kromosom X,
karena semua individu penderita adalah laki-laki.
2.2.2 Albino
Pada kasus penyakit albinisme, penyakit albino disebabkan oleh gen
resesif a, sedangkan alelanya A menyebabkan normal. Gen ini tidak terpaut
kromosom kelamin (gonosom) melainkan terpaut kromosom tubuh
(autosom).
5
Perhatikan peta silsilah berikut ini:
I
a b
II
c d e f
III
g h i j k
IV
l m
6
2.2.3 Buta Warna
Contoh yang lain adalah pada penyakit menurun yang terpaut
kromosom kelamin, misalnya pada buta warna yang disebabkan oleh gen
resesif (c) terpaut X yang dilambangkan dengan Xc. Penyakit ini lebih
banyak diderita oleh laki-laki karena pada wanita hanya akan memunculkan
ekspresinya apabila dalam keadaan homozigot, sedangkan dalam keadaan
heterozigot tidak akan menampakkan ekspresinya. Perhatikan contoh peta
silsilah di bawah ini.
I
k l
II
m n o p q
III
r s t u
Peta silsilah penyakit buta warna di atas dapat ditentukan fenotip dan
genotipnya sebagai berikut:
a. Laki-laki normal (XY) : I l, II o, dan III s
b. Laki-laki buta warna (XcY) : II p dan III t
c. Perempuan normal (XX) : II m, dan II n
d. Perempuan normal carier (XXc) : I k, II q, dan III r
e. Perempuan buta warna (XcXc) : III u
Catatan:
I. Gen buta warna adalah gen resesif yang terpaut X dilambangkan Xc
sedangkan alelanya yang menyebabkan normal sering tidak ditulis
atau juga dilambangkan dengan C sehingga menjadi XC.
II. Sama seperti pada penyakit yang terpaut autosom, dalam menuliskan
simbol untuk individu yang normal carier dibuat tanpa menggunakan
arsiran sama sekali, sehingga untuk mencari genotipnya perlu
dilakukan analisis baik dari generasi sesudahnya (filialnya) dan atau
dari generasi sebelumnya (parentalnya).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Silsilah keluarga biasa dipakai untuk menyelidiki sifat genetis pada manusia
dan hewan piara seperti anjing dan kuda. Silsilah merupakan alat yang paling
banyak digunakan bagi peneliti dan gambaran pewarisan sifat-sifat manusia.
Secara tradisional, wanita dilukiskan dengan lingkaran atau dengan simbol ♀,
laki-laki dilukiskan dengan bujur sangkar atau dengan simbol ♂.
8
DAFTAR PUSTAKA