734 - Modul Praktikum V Penugasan Dan Proyek PDF
734 - Modul Praktikum V Penugasan Dan Proyek PDF
A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang akan dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Praktikan dapat memahami permasalahan permasalahan mengenai penugasan dan
manajemen proyek (PERT/CPM)
2. Praktikan dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
penugasan dan manajemen proyek (PERT/CPM)
B. Landasan Teori
1. Penugasan / Assignment
Model penugasan merupakan bentuk khusus metode transportasi. Kasus yang dapat
diselesaikan menggunakan model penugasan akan lebih mudah diselesaikan menggunakan
metode penyelesaian yang ada pada model penugasan dibandingkan jika menggunakan
metode transportasi. Seperti yang telah ditunjukkan namanya, kasus yang dapat
diselesaikan dengan metode penugasan adalah kasus-kasus penugasan, seperti penugasan
beberapa karyawan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan, atau beberapa mesin untuk
menyelesaikan beberapa pekerjaan. Jika diselesaikan menggunakan metode transportasi,
yang berperan sebagai sumber adalah pekerjaan (tugas), dan sebagai tujuan adalah mesin
atau pekerja.
PERT merupakan singkatan dari Program Evaluation and Review Technique (teknik
menilai dan meninjau kembali program). PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang
digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasikan bagian-
bagian pekerjaan yang ada di dalam suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan
Program Evaluation Review Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh
Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk mengatur program misil.
Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin
mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan
berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek.
Teknik ini memungkinkan dihasilkannya suatu pekerjaan yang terkendali dan teratur,
karena jadwal dan anggaran dari suatu pekerjaan telah ditentukan terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan.
Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu dimana waktu merupakan
dasar penting dari PERT dalam penyelesaian kegiatan- kegiatan bagi suatu proyek. Dalam
metode PERT dan CPM masalah utama yaitu teknik untuk menentukan jadwal kegiatan
beserta anggaran biayanya dengan maksud pekerjaan-pekerjaan yang telah dijadwalkan
itu dapat diselesaikan secara tepat waktu serta tepat biaya.
Jelasnya, tujuan dari penggunaan tiga angka estimasi adalah untuk memberikan
rentang waktu yang paling lebar dalam melakukan estimasi rentang waktu kegiatan.
Kurun waktu optimistik adalah durasi yang tercepat untuk menyelesaikan suatu
kegiatan jika segala sesuatunya berjalan dengan baik. Durasi yang digunakan hanya
sekali dalam seratus kali kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dengan kondisi yang
hampir sama.
Kurun waktu paling mungkin atau realistik adalah durasi yang paling sering terjadi
dibanding dengan yang lain bila kegiatan dilakukan berulang-ulang dengan kondisi
yang hampir sama.
Kurun waktu pesimistik adalah durasi yang paling lama untuk menyelesaikan
kegiatan, bila segala sesuatunya serba tidak baik. Durasi disini dilampaui hanya sekali
dalam seratus kali, bila kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang dengan kondisi
yang hampir sama.
Selanjutnya ketiga perkiraan waktu itu dirumuskan menjadi satu angka yang
disebut (te) atau kurun waktu yang diharapkan (expected duration time). Dalam
menentukan nilai (te) dipakai asumsi bahwa kemungkinan terjadinya peristiwa
optimistic (a) dan pesimistik (b) adalah sama. Sedangkan kemungkinan terjadinya
peristiwa paling mungkin adalah empat kali lebih besar dari kedua peristiwa optimistik
dan pesimistik sehingga apabila dijumlah akan bernilai 6 (enam) sesuai dengan rentang
kurva distribusi peristiwa yang telah di standarkan. Sehingga didapat rumus sebagai
berikut:
Lalu varians waktu penyelesaian kegiatan dapat dihitung dengan rumus di bawah ini:
Dengan menggunakan konsep te, maka jalur kritis dapat diidentifikasi. Pada jalur kritis
berlaku slack = 0 (Soeharto, 1999).
Penjelasan :
c. Apabila ada dua jalur untuk ES, pilihlah EF yang paling maksimum
Manfaat yang didapat jika mengetahui lintasan kritis adalah sebagai berikut (Dannyanti,
2010):
yaitu:
1. Buka aplikasi Microsoft excel, pastikan menu “solver” telah terinstall dalam
worksheet.
2. Buatlah tabel dan isikan cell-cell tersebut seperti dalam gambar dibawah ini :
Sama seperti pada soal ( lihat lagi pada soal, dan pahami)
Untuk constraint (kolom) isikan penjumlahan dari dari mesin 1,2,3 dan 4 dari
masing-masing asisten menggunakan rumus SUM Contoh :
Untuk constraint (baris) isikan penjumlahan dari mesin 1,2,3, dan dari masing-
masing asisten menggunakan rumus SUM – sama seperti yang tadi hanya saja
penjumlahannya kebawah . Contoh :
4. Dibawah kolom tabel variable keputusan terdapat cell Z yang merupakan hasil akhir
Isikan disebelah cell tersebut ( 0 ) dengan pemjumlahan dari hasil kali antara tabel soal
dan tabel variabel keputusan masing-masing asisten contoh :
Pada Call Reference isikan dengan Constraint (kolom dan baris) yang ada pada
lembar kerja dengan tanda (=) dimana Constraint atau pembatasnya sendiri diisi
dengan JOB yang juga telah ada pada lembar kerja. Contoh :
Selanjutnya untuk menghindari hasil angka yang negatif atau decimal maka
tambahkan pada Call reference dengan memblok tabel variable keputusan lalu ganti
tanda dengan biner seperti pada gambar dibawah ini
Lalu klik Solve dan close maka hasil akhirnya akan tampak seperti digambar bawah
ini :
Dari hasil akhir didapat bahwa untuk Z optimal atau keuntungan yang didapat yaitu
sebesar 42 dengan penugasan masing-masing asisten yaitu ( Lihat angka 1
1. Buka aplikasi POM QM, lalu pilih Module – Assignment. Maka akan muncul
tampilan gambar seperti dibawah ini :
Pada Number of Job isikan 4 karena pada soal tertera ada 4 asisten, sedangkan
Number of Machines isikan sesuai juga pada soal yaitu terdapat 4 mesin. Lalu klik
OK.
Dari hasil output diatas dapat diketahui untuk mencapai penugasan yang optimal
maka Agit ditugaskan untuk mengerjakan mesin 3, Sindur mesin 4, Odol
mesin 2, dan Ebay mesin 1 dengan Total optimum yaitu sebesar 42.
1. Buka aplikasi POM QM, lalu pilih Module – Project Manajement (PERT/CPM)
Klik New lalu pilih Single Estimate karena pada kasus kali ini hanya
menggunakan perkiraan 1 waktu saja.
Pada Number of Activities isikan 13 karena pada soal terdapat 13 aktivitas dalam
proyek yang akan diselesaikan. Pada Row Names pastikan pilih yang A,B,C,D…
agar lebih memudahkan penginputan data (A,B,C,D.. sama dengan soal). Pilih
Start/end node number pada table structure. Klik OK
Dengan Total waktu seluruhnya adalah 200 hari. Dapat juga dilihat chart
(Precedence Graph) yang muncul yaitu :