Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

DENGAN METODE KINESIOTAPPING UNTUK MENGURANGI NYERI PUNGGUNG


PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Oleh: KELOMPOK 9
SHERLY ROSITA (1901200531)
RITA PURNAMASARI (1901200529)
RISMA INDRA SETIYANI (1901200528)
AFNI PANDYAGALENI (1901200508)
LIANDA AGNES PUSPITA (1901200524)
AYU MAYANG PRININGTYAS (1901200512)
MUHAMMAD WAFI TAUFIQ (1901200526)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Komplementer
dengan Metode Kinesiotapping Untuk Mengurangi Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester
III” ini dapat terselesaikan. Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui manfaat metode
komplementer khususnya kinesiotapping dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil
trimester III.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
adanya saran dan kritik yang membangun guna menjadi acuan bekal pengalaman bagi penulis di
masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Malang, 1 April 2019

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..............................................................................................................i


Kata Pengantar .............................................................................................................ii
Daftar Isi .....................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan ...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................1
Bab II Tinjauan Pustaka .........................................................................................3
2.1 Definisi Kinesiotapping Dan Kehamilan ....................................................3
2.2 Fungsi Kinesiotapping..................................................................................3
2.3 Indikasi Kinesiotapping................................................................................7
2.4 Prosedur Kinesiotapping..............................................................................7
Bab III Penutup ......................................................................................................18
3.1 Kesimpulan ................................................................................................18
Daftar Pustaka ............................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan terapi komplementer akhir akhir ini menjadi sorotan banyak negara.
Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian penting dalam pelayanan
kesehatan. Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan
masyarakat. Di berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit klien bertanya tentang
terapi komplementer atau alternatif pada petugas kesehatan seperti dokter ataupun perawat.
Perawat mempunyai peluang terlibat dalam terapi ini, tetapi memerlukan dukungan hasil-
hasil penelitian (evidence-based practice). Pada dasarnya terapi komplementer telah
didukung berbagai teori, seperti teori Nightingale, Roger, Leininger, dan teori lainnya.
Terapi komplementer dapat digunakan di berbagai level pencegahan. Perawat dapat berperan
sesuai kebutuhan klien. Perawat dapat berperan sebagai konsultan untuk klien dalam
memilih alternatif yang sesuai ataupun membantu memberikan terapi langsung.
Terapi komplementer dan alternatif termasuk didalamnya seluruh praktik dan ide yang
didefinisikan oleh pengguna sebagai pencegahan atau pengobatan penyakit atau promosi
kesehatan dan kesejahteraan. Definisi tersebut menunjukkan terapi komplemeter sebagai
pengembangan terapi tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang
mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual. Hasil
terapi yang telah terintegrasi tersebut ada yang telah lulus uji klinis sehingga sudah
disamakan dengan obat modern. Kondisi ini sesuai dengan prinsip keperawatan yang
memandang manusia sebagai makhluk yang holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual).
Bagi banyak wanita, pelayanan keperawatan komplementer adalah pilihan untuk
mengurangi intervensi medis saat hamil dan melahirkan, dan berdasarkan pengalaman hal
tersebut cukup membantu. Terutama pada saat kehamilan trimester III, dimana kebanyakan
ibu hamil mengalami nyeri dibagiang punggung belakang. Nyeri punggung tersebut harus
mendapatkan penanganan yang serius agar aktifitas ibu hamil tidak terganggu. Nyeri
punggung tersebut bisa dikurangi dengan melakukan Back Exercise. Back Exercise pada
kehamilan merupakan salah satu gerakan yang dilakukan pada senam hamil. Terapi lain
yang bisa digunakan untuk mengurangi gejala tersebut adalah dengan kinesiotaping.
Kinesiotaping digunakan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan Lingkup Gerak Sendi
(LGS), mensupport fungsi sendi, mengaktifasi sistem limfatik dan sistem endogen analgesic,
meningkatkan mikrosirkulasi dan efek fungsi otot.

1.2 Tujuan Penulisan


Setelah membahas tentang Terapi Komplementer Kinesiotapping
mahasiswa mampu Memahami dan menjelaskan konsep umum Terapi Kinesiotapping
pada ibu hamil trimester III.
BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 Definisi
Kinesio Taping adalah suatu modalitas yang didasarkan pada proses penyembuhan
alami tubuh kita. Metode Kinesio Taping menunjukan kemanjuranya melalui aktivasi
saraf dan sistem sirkulasi darah. Metode ini pada dasarnya berasal dari ilmu kinesiologi,
mengakui pentingnya tubuh dan gerakan otot dalam rehabilitasi dan kehidupan sehari-
hari. Maka nama "kinesio" digunakan. Fungsi otot tidak hanya untuk gerakan tubuh,
tetapi juga mengontrol peredaran vena dan aliran getah bening. Oleh karena itu,
kegagalan otot untuk berfungsi dengan baik menyebabkan berbagai macam penyakit
kesehatan (Kase, 2005).

Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang terkadang menimbulkan akibat yang
bersifat patologis. Pada kehamilan lanjut,muncul keluhan-keluhan seperti nyeri
pinggang bawah, varises, wasir dan nyeri pelvis.(Burton, 2004)

2.2 Fungsi Kinesiotapping

1. Normalisasi fungsi otot (muscle support) yaitu meningkatkan kontraksi pada otot
yang lemah, mengurangi kelelahan otot, mengurangi over-extension dan over-
contraction dari otot, mengurangi kram dari kemungkinkan cedera pada otot,
meningkatkan range of motiondan membebaskan dari rasa nyeri.

2. mengurangi penyumbatan dari aliran cairan tubuh, yaitu dengan meningkatkan


sirkulasi darah dan limfe, mengurangi kelebihan panas dan zat kimia pada jaringan,
mengurangi peradangan, mengurangi perasaan tidak nyaman dan nyeri pada kulit dan
otot.

3. mengaktifkan sistem analgesik endogen sehingga memungkinkan terjadinya aktivitas


spinal inhibitory system dan descending inhibitory system.

4. memperbaiki problem sendi, yaitu memperbaiki alignment yang salah akibat spasm
otot dan pemendekan otot, menormalkan tonus otot dan kelainan fascia pada sendi,
sehingga dapat memperbaiki range of motion dan mengurangi nyeri.
2.3 Indikasi Kinesiotapping
1. stimulasi otot yang hipotonus
2. inhibisi otot yang hipertonus
3. melindungi otot agar tidak terjadi cedera
4. melindungi sendi
5. mengurangi inflamasi
6. mengurangi oedema
7. mempengaruhi peningkatan range of motion
9. koreksi postur.

2.4 Prosedur pemberian kinesiotaping


a. Area yang akan diberi kinesiotaping di bebaskan dari pakaian atau benda-benda
lain.
b. area d -bersihkan dari minyak dan lotion.
c. Responden diposisikan sedikit membungkuk,
d. Kinesiotaping yang di-gunakan adalah bentuk “ Y “ ,
e. Panjang Kinesiotaping lebih 2 inchi dibanding panjang otot,
f. Kinesiotaping ditempel sesuai dengan Origodan Insertio Otot Erector Spine,
g. Metode “I” untuk mengurangi nyeridan pembengkakan merector spine di-pasang
secara vertical dari merectorspine.
h. Penggunaan 2 x seminggu kemudian Kinesiotaping dilepas dari atas ke bawah
dengan dibantu minyak.

Anda mungkin juga menyukai