Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA VEGETASI

I. PENDAHULUAN

1.1 Teori Dasar


Analisis vegetasi merupakan sebuah cara untuk mempelajari komposisi jenis dan
struktur vegetasi atau kelompok tumbuh-tumbuhan. konsepsi dari metode analisa
vegetasi sesungguhnya sangat bervariasi, tergantung keadaan vegetasi itu sendiri dan
tujuannya misalnya untuk mengevaluasi hasil pengendalian gulma. metode yang
digunkan untuk analisa vegetasi harus disesuaikan dengan struktur dan komposisi. ada
empat metode yang lazim dalam analisa vegetasi yaitu metode estimasi visual,metode
kuadrat, metode garis, dan metode titik. vegetasi menggambarkan perpaduan berbagai
jenis tumbuhan di suatu wilayah dan daerah tertentu. suatu tipe vegetasi
menggambarkan suatu daerah dari segi penyebaran tumbuhan yang ada baik secara
ruang dan waktu. konsep dan metode analisa vegetasi sesungguhnya sangat beragam
tergantung keadaan vegetasi itu sendiri dan tujuannya.
Pada analisis vegetasi (yang digunakan dalam praktikum ini), ada beberapa
rumus-rumus yang perlu diketahui agar bias membuat tabel. Rumus—rumus tersebut
antara lain :
1. Kerapatan
Kerapatan mutlak suatu jenis = Jumlah individu jenis dibagi jumlah plot /petak
contoh
Kerapatan nisbi suatu jenis = kerapatan mutlak suatu jenis dibagi kerapatan
mutlak semua jenis dilali 100%
2. Frekuensi
Frekuensi mutlak suatu jenis = jumlah plot species tersebut berada dibagi
jumlah seluruh plot/petak contoh
Frekuensi nisbi suatu jenis = Frekuensi mutlak jenis tersebut dibagi dengan
frekuensi mutlak semua jenis kali 100 %
3. Dominansi
Dominansi mutlak suatu jenis = Jumlah individu jenis tersebut dibagi jumlah
plot dimana jenis tersebut berada.
Dominansi nisbi suatu jenis = dominansi mutlak jenis tersebut dibagi jumlah
dominansi mutlak semua jenis dikali 100 %
4. Nilai Penting (IV)
Rumus IV = Kerapatan Nisbi +Frekuensi Nisbi +Dominansi Nisbi
5. SDR
Rumus SDR = IV/3

1.2 Kegiatan
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 8 Mei 2019

Tempat : Kebun Percobaan Ciparanje

Waktu : 12.30 WIB

Alat dan Bahan :

1. Kotak besi
2. Alat tulis

Langkah Kerja :

1. Melakukan lemparan dengan kotak besi guna menentukan plot mana yang akan
dianalisis vegetasinya.
2. Mendata jenis gulma apa saja yang terdapat dalam plot tersebut.
3. Menghitung masing-masing jumlah per jenis gulma dalam satu plot tersebut.
4. Melakukan lagi lemparan sebanyak satu kali lemparan lagi.
II. HASIL PEMBAHASAN

2.1 Hasil Plot


1. Plot 1
Jenis Gulma Jumlah
Mimosa pudica 4
Biden pilosa 54
Panicum repens 8

2. Plot 2
Jenis Gulma Jumlah
Biden pilosa 81
Ageratum conyzoides 1
Panicum repens 10

3. Plot 3
Jenis Gulma Jumlah
Cynodon dactylon 12
Alternanthera sessilis 3
Setaria formifloria 17

4. Plot 4
Jenis Gulma Jumlah
Alternanthera sessilis 7
Paspalum conjugatum 4
Setaria formiflora 5
Cynodon dactylon 2

5. Plot 5
Jenis Gulma Jumlah
Mimosa pudica 1
Axonopus compressus 30
Cynodon dactylon 5
Borreria alata 8
Alternanthera sessilis 6

6. Plot 6
Jenis Gulma Jumlah
Mimosa pudica 9
Richardia brasiliensis 5
Chromolaena odorata 3
Alternanthera sessilis 7
Axonopus compressus 31
7. Plot 7
Jenis Gulma Jumlah
Mimosa pudica 3
Biden pilosa 1
Axonopus compressus 3
Alternantera sessilis 17
Setaria formifloria 1
Cynodon dactilon 1

8. Plot 8
Jenis Gulma Jumlah
Cynodon dactilon 7
Alternantera sessilis 50

2.2 Hasil Analisis Vegetasi Gulma

Plot Kerapatan Frekuensi Dominansi


Spesies Mu Nis Mu Nis Mu Nis
1 2 3 4 5 6 7 8 Jml
t (%) t (%) t (%)
Mimosa 2,1 4,2
4 0 0 0 1 9 3 0 17 4,29 0,5 12,9 3,52
pudica 2 5
Biden pilosa 0,3 45,
54 81 0 0 0 0 1 0 136 17 34,3 9,67 37,5
7 3
Panicum 2,2 0,2 0,7
8 10 0 0 0 0 0 0 18 4,54 6,45 0,62
repens 5 5 5
Ageratum 0,1 0,1
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0,25 3,22 1 0,82
conyzoides 2 2
Cynodon 3,3 0,6
0 0 12 2 5 0 1 7 27 6,81 16,1 5,4 4,47
dactylon 7 2
Alternanther 11, 0,7
0 0 3 7 6 7 17 50 90 22,7 19,3 15 12,4
a sessilis 2 5
Setaria 2,8 0,3
0 0 17 5 0 0 1 0 23 5,80 9,67 7,6 6,35
formiflora 7 7
Paspalum 0,1
0 0 0 4 0 0 0 0 4 0,5 1,01 3,22 4 3,31
conjugatum 2
Axonopus 0,3 21,
0 0 0 0 30 31 3 0 64 8 16,1 9,67 17,6
compressus 7 3
Borreria 0,1
0 0 0 0 8 0 0 0 8 1 2,02 3,22 8 6,62
alata 2
Richardia 0,1
0 0 0 0 0 5 0 0 5 0,6 1,26 3,22 5 4,14
brasiliensis 2
Chromolaen 0,1
0 0 0 0 0 3 0 0 3 0,3 0,75 3,22 3 2,48
a odorata 2
49, 3,8 120
Jumlah 66 92 32 18 50 55 26 57 396 100 100 100
3 3 ,6
2.3 Nilai Penting

No. Spesies Total IV


1 Mimosa pudica 20,71 %
2 Biden pilosa 81,47 %
3 Panicum repens 11,61 %
4 Ageratum conyzoides 4,29 %
5 Cynodon dactylon 27,38 %
6 Alternanthera sessilis 54,4 %
7 Setaria formiflora 21,82 %
8 Paspalum conjugatum 7,54 %
9 Axonopus compressus 43,37 %
10 Borreria alata 11,86 %
11 Richardia brasiliensis 8,62 %
12 Chromoalena odorata 6,45 %

2.4 Summed Dominance Ratio (SDR)

No. Spesies SDR


1 Mimosa pudica 6,90 %
2 Biden pilosa 27,15 %
3 Panicum repens 3,87 %
4 Ageratum conyzoides 1,43 %
5 Cynodon dactylon 9,12 %
6 Alternanthera sessilis 18,13 %
7 Setaria formiflora 7,27 %
8 Paspalum conjugatum 2,51 %
9 Axonopus compressus 14,45 %
10 Borreria alata 3,95 %
11 Richardia brasiliensis 2,87 %
12 Chromoalena odorata 2,15 %
Setelah dilakukan analisis, gulma yang dominan pada lahan tersebut adalah
Biden pilosa, yaitu dengan besaran SDR nya 27,15%. Sedangkan gulma yang ko
dominan adalah Ageratum conyzoides dengan besaran SDR yaitu 1,43%.
III. PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan dengan metode lemparan dapat dilihat hasil
analisis vegetasi Alternanthera sessilis terdapat hampir pada semua plot dan yang
tertinggi berada di plot 8. Analisis vegetasi pada tanaman gulma Ageratum conyzoides
paling sedikit karena hanya terdapat di 1 plot dengan jumlah 1. Nilai penting (IV) dan
SDR tertinggi yang dicapai oleh Biden pilosa, yaitu dengan besaran IV 81,47 % SDR
nya 27,15%. Sedangkan gulma yang ko dominan adalah Ageratum conyzoides dengan
besaran IV sebesar 4,29 % dan besar SDR yaitu 1,43%.
DAFTAR PUSTAKA

Tujayanta. 2014. Petunjuk Praktikum Ilmu Gulma. Fakultas Pertanian Universitas


Tidar.Magelang

Latifah, S. 2005. Analisis Vegetasi Hutam Alam. Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai