Anda di halaman 1dari 4

(Jurnal Teknik Informatika)

Volume 1 No. 1 | April 2018 : 1-2

PENERAPAN INTERNET OF THINGS DI DALAM RUANG KELAS

Dena Nurmayana
Program Studi Teknik Informatika
Universitas STMIK Sumedang
E-mail: a2.1600042@mhs.stmik-sumedang.ac.id3

ABSTRAK

Kegiatan belajar mengajar mahasiswa saat ini di Indonesia pada umumnya dilakukan secara konvensional
tanpa adanya sentuhan teknologi yang tinggi, tidak seiring dengan perkembangan teknologi yang
ada.Pentingnya pemanfaatan teknologi dalam ruang kelas belajar mengajar dikarenakan kebutuhan saat ini
semakin meningkat dengan perkembangan zaman.Hampir setiap tiga bulan lahir teknologi baru namun tidak
disertai dengan perkembangan tempat atau penerapan terhadap kelas. Kajian ini membahas penerapan Internet
of Things terhadap kelas yang digunakan dalam proses pembelajran. Penerapan alat bantu berupa koneksi
internet yang baik, penggunaan ruang untuk pembelajaran berbasis teknologi internet akan dibahas lebih
dalam. Pembelajaran haruslah juga mengikuti perkembangan zaman, mahasiswa akan bosen dan cendrung
tidak terlalu cepat menerima jika kelas sebagai sarana belajar yang digunakan masih saja tetap konvensional.

Kata kunci: Internet of Thing (IoT), Kelas, Belajar mengajar, Mahasiswa

siswa lainnya, hal ini merupakan sarana


komunikasi antara yang satu dengan yang
1. PENDAHULUAN lainnya tanpa batasan, tidak terbatas ruang dan
tempat. Tentunya dengan penerapa IoT dapat
1.1 Latar Belakang meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
Ruangan belajar dengan teknologi IoT
Perkembangan teknologi saat ini sangat dapat memberikan nilai plus bagi mahasiswa,
persat, zaman sudah memasuki Internet of things dengan adanya koneksi internet dapat
(IoT) dimana seluruh objek yang terhubung mempermudah mahasiswa belajar dengan
dengan computer dapat bekerja dengan berbagai acuan yang diperoleh dari internet,
menggunakan koneksi internet yang terus bahkan pengetahuan yang diberikan dapat lebih
berlangsung, terus terhubung dan dapat berkembang ketika telah diterima dan dilakukan
melakukan identifikasi serta dapat melakukan studi banding terhadap kajian yang
aktifitas sesuai dengan yang direncanakan antara implementasif.
perangkat yang satu dengan perangkat yang Internet of Things, atau dikenal juga
lainnya. IoT dapat diterjemahkan sebagai dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep
interkoneksi antar perangkat keras yang yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari
terhubung dengan internet atau dapat juga konektivitas internet yang tersambung secara
kemampuan menghubungkan setiap perangkat terus-menerus. Adapun kemampuan seperti
yang mungkin untuk World Wide Web. berbagi data, remote control, dan sebagainya,
Banyak sekali peranan internet terhadap termasuk juga pada benda di dunia nyata.
dunia pendidikan, selain berfungsi sebagai Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi,
jendela dunia untuk menambah wawasan dan peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang
pengetahuan, intenet juga memiliki banyak semuanya tersambung ke jaringan lokal dan
fungsi lainnya terutama untuk sebuah ruang kelas global melalui sensor yang tertanam dan selalu
dengan memberikan fasilitas, koneksi agar aktif. Pada dasarnya, Internet of Things mengacu
terhubung dalam kelas antara satu siswa dengan pada benda yang dapat diidentifikasikan secara

1
(Jurnal Teknik Informatika)

unik sebagai representasi virtual dalam struktur solusi beberapa komunikasi, identifikasi dan
berbasis Internet. Istilah Internet of Things pelacakan teknologi, sensor dan aktuator
awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada jaringan, dan didistribusikan benda pintar
tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID lainnya.(Karakostas, 2013). Hal lain dapat juga
Center di MIT. diartikan IOT menghubungkan obyek-obyek
dunia nyata dengan dunia maya, sehingga
1.2 Rumusan Masalah memungkinkan kapan saja, dimana konektivitas
Rumusan masalah aplikasi kelas pintar ini yaitu : untuk apa pun dan tidak hanya untuk siapa pun.
1. Bagaimana konsep yang digunakan pada Hal ini mengacu pada sebuah dunia di mana
kelas pintar (smart room) ? benda-benda fisik dan makhluk, serta data virtual
2. Bagaimana pengembangan aplikasi Internet dan lingkungan, semua berinteraksi satu sama
Of Things pada kelas pintar (smart room) ? lain dalam ruang dan waktu yang sama. Benda-
3. Apa saja peralatan yang sebenarnya benda harus dapat saling bertukar informasi dan
dapat di gunakan pada kelas pintar memberikan layanan melalui sarana yang
(smart room) ? berbeda dan dari tempat yang berbeda(Neisse,
Steri, Fovino, & Baldini, 2015).
1.3 Tujuan dan Manfaat
Berikut ini merupakan tujuan dan manfaat atas III. KELAS DENGAN IOT
permasalahan pengembangan peralatan kelas
pintar : Banyak sekali peralatan yang
1. Untuk mengetahui konsep apa saja yang sebenarnya dapat dipasangkan pada kelas
digunakan pada kelas pintar (smart room) sebagai ruang belajar pada mahasiswa, salah satu
2. Untuk mengetahui pengaplikasian terhadap diantaranya adalah hal umum yang sudah ada
pengembangan Internet Of Things pada yakni whiteboard, infocus atau proyektor,
kelas pintar (smart room) thermometer suhu ruang, air conditioner (AC),
3. Untuk mengetahui apa saja yang meja belajar dan kursinya. Seluruh peralatan ini
seharusnya ada dan digunakan dalam kelas dapat dipasangkan dengan sensor dan dan dapat
pintar (smart room) berguna untuk kegiatan pembelajaran didalam
kelas.
Alat umum yang biasanya digunakan
I. METODE PENELITIAN oleh seorang pengajar dalam menyampakan
II. INTERNET OF THINGS bahan ajar melalui whiteboard atau papan tulis
putih. Saat ini implementasi IoT pada papan tulis
Setiap lembaga atau sekolah, instansi putih dapat dikembangan dengan berbagai cara
pendidikan pasti bekerja dengan peralatan dimana konsep konvensional, dosen atau
penunjang, maksud dan tujuan adalah tak lain pengajar menulis di whiteboard lalu mahasiswa
untuk memudahkan proses belajar mengajar mencatat apa yang telah ditulis. Tentunya hal ini
dalam ruang kelas. Ruang kelas yang memiliki membutuhkan waktu atau proses yang lebih lama
berbagai fasilitas IoT banyak membantu sebelum IoT memasuki pola pembelajaran
mahasiswa dalam memudahkan penyampaian dikelas. Jika IoT diterapkan dalam whiteboard
materi pembelajaran. Hal ini merupakan maka yang terjadi adalah papan tulis, jika ditulis
paradigma baru bahwa kelas dengan IoT oleh dosen, akan dapat langsung memancarkan
memberikan kemudahan dalam melakukan gelombang wifi yang akan tampil langsung
aktifitas didalamnya khususnya kegiatan hasilnya pada laptop mahasiswa atau pada
mendukung pembelajaran(Gómez, Huete, Hoyos, handphone mahasiswa, tentunya tidak perlu
Perez, & Grigori, 2013). mencatat ulang apa yang telah di tulis atau
Internet of Things (IOT) merupakan disampaikan oleh dosen. Seluruh percakapan
paradigmauntuk menghubungkan semua benda- tentang materi pembelajaran akan terekam dalam
benda fisik dalam infrastruktur berbasis internet whiteboard dan dikemas dalam data serta akan
global untuk bertukar informasi dan komunikasi. terkirim melalui wifi atau internet dalam kelas ke
IOT bertujuan untuk melakukan identifikasi handphone mahasiswa. Hal ini tentunya sangat
secara baik, lokasi, pelacakan, pemantauan dan memudahkan mahasiswa dan pengajar jika lupa
manajemen. IOT berdasarkan pada integrasi atau perlu mempelajari kembali apa yang telah

2
| Volume 2 No. 1 | 1-2

diajarkan atau disampaikan oleh dosen maka kenyamanan pembelajaran dikelas.Pertama hal
akan mudah mengingat hanya dengan melihat yang harus diperhatikan adalah seluruh gadget
kembali materi atau video yang disampaikan. khsusnya dosen dapat mengatur suhu yang cukup
Alat lain seperti infocus atau proyektor, nyaman dalam kelas. Dan tempratur suhu akan
alat ini sangat berguna jika dosen ditampilkan pada handphone dosen juga
mempersiapkan slidenya dan menampilkan mahasiswa. Persoalan suhu yang berhubungan
dengan proyektor. Dengan sentuhan IoT alat ini dengan tingkat tekanan panas atau dingin
akan semakin lebih bermanfaat jika terhubung dipengaruhioleh kombinasi dari beban kerja,
dengan internet yakni dengan konsep seluruh suhu, kelembaban, aliran udara, pakaian,dan
slide yang ditampilkan dosen dapat dikirimkan lingkungan yang ada disekitartempat kerja.
kepada mahasiswa berikut audionya. Hal ini Untuk mendapatkan solusidari persoalan diatas
sangat membantu mahasiswa bahwa semua adalah merubah kondisilingkungan yang ada
paparan yang disampaikan dijelaskan beserta yang sesuai dengan kemampuan manusia, yang
dengan penjelasannya dan sampai langsung pada meliputi dari faktor lingkungan (suhu,
mahasiswa. Bahkan jika terdapat beberapa kelembaban, dan aliran udara), pekerjaan
pertanyaan, seluruhnya akan terekam. Tampilan (pakaian yang digunakan, jam kerja istirahat)
pengajaran denganmenggunakan gambar, video, danmanusia (jenis kelamin, usia,
atau animasi yang menarik tentunya akan kesehatan,aklimasi). Memelihara kondisi iklim
membuat mahasiswa lebih mudah mencerna dan ruangyang nyaman merupakan hal pentingdalam
menangkap isi atau pesan dari materi yang menjaga kesehatan dan efisiensikerja
disampaikan dosen serta hal utama yang tinggi.(Muladi, Marji, Herwanto, 2014)
dibutuhkan adalah tidak hanya sampai disitu, Meja belajar dan kursi IoT, ini adalah
bahkan jika masuk dalam perangkat handphone hal sederhana yang banyak digunakan tentunya
mahasiswa. Tentunya aktifitas copy dan paste meja belajar dan kursi tanpa IoT.Penerapan IoT
pada laptop dosen akan semakin berkurang dalam meja dan kursi belajar mahasiswa
tentunya ini meminimalisir penyebaran virus umumnya digunakan sebagai presensi mahasiswa
computer melalui flash disk. dengan ketentuan jika mahasiswa yang
Thermometer merupakan alat pengukur bersangkutan dapat menduduki kursi maka
suhu yang umumnya digunakan oleh setiap sensor secara otomatis mengirim pesan kepada
ruang, dimanapun ditemui ada thermometer, dosen bahwa bangku tersebut terisi dengan
namun ini sangat berguna ketika suhu udara mahasiswa. Selanjutnya jika kursi diberikan
dalam ruangan dapat memberikan peringatan sensor finger maka akan diketahui identitas
pada dosen dan mahasiswa didalam ruangan. mahasiswa yang duduk pada kursi tersebut.
Ketika suhu normal thermometer memberikan Presensi yang dilakukan oleh dosen tidak manual
notifikasi dalam gadget dan ketik suhu turun atau lagi, semua dapat terekam dan langsung masuk
naik thermometer juga akan memberikan dalam pelaporan tiap semester.
notifikasi melalui internet ke handphone dosen
dan mahasiswa. Hal ini sangat penting karena IV. METODE INTERNET OF THINGS
suhu dalam ruangan dapat mempengaruhi
semangat belajar mahasiswa, dengan Metode yang digunakan oleh Internet of
menciptakan suhu udara yang sejuk proses Things adalah nirkabel atau pengendalian secara
pembelajaran dalam kelas lebih baik, lebih otomatis tanpa mengenal
nyaman dan tentunya dapat menciptakan suasana jarak.Pengimplementasian Internet of Things
kondusif belajar. sendiri biasanya selalu mengikuti keinginan si
Air conditioner (AC), untuk perangkat developer dalam mengembangkan sebuah
yang satu ini penerapan IoT terhadap perangkat aplikasi yang ia ciptakan, apabila aplikasinya itu
AC membutuhkan biaya yang tidak sedikit. diciptakan guna membantu monitoring sebuah
Perangkat dasarnya yang cukup lumayan ruangan maka pengimplementasian Internet of
membuat tanpa IoT saja sudah lumayan apalagi Things itu sendiri harus mengikuti alur diagram
dengan diterapkannya IoT pada sperangkat AC. pemrograman mengenai sensor dalam sebuah
Namun jika IoT dapat diimplementasi kan pada rumah,kampus, berapa jauh jarak agar ruangan
AC dengan berbagai konsidi maka AC akan dapat dikontrol, dan kecepatan jaringan internet
sangat bermanfaat untuk mendukung yang digunakan. Perkembangan teknologi
3
(Jurnal Teknik Informatika)

jaringan dan Internet seperti hadirnya IPv6, 4G, perkembangan teknologi yang kini telah
dan Wimax, dapat membantu berkembang.
pengimplementasian Internet of Things menjadi IX. Perkembangan teknologi
lebih optimal, dan memungkinkan jarak yang mendorong perkembangan manusia dalam
dapat di lewati menjadi semakin jauh, sehingga melakukan aktifitas, Salah satu manfaat dari
semakin memudahkan kita dalam mengontrol perkembangan teknologi ini dapat
sesuatu. mempermudah memperoleh informasi yang
cepat dan akurat.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERALATAN YANG DIBUTUHKAN X. REFERENSI


1. Gómez, J., Huete, J. F., Hoyos, O., Perez, L., &
Grigori, D. (2013). Interaction system based on
Perangkat yang dibutuhkan ada of things as support for education.
Internet
Aircondisioner Procedia
 Computer Science, 21, 132–139.
https://doi.org/10.1016/j.procs.2013.09.019
Lampu 2. 
Karakostas, B. (2013). A DNS architecture for
Proyektor 
the internet of things: A case study in
transport logistics. Procedia Computer Science,
speaker  594–601.
19(Ant),
CCTV 
https://doi.org/10.1016/j.procs.2013.06.079
a. Kurniawan. (2013). Papan Tulis
Jendela 
Interaktif. Retrieved April 13, 2017,
Pintu  from
Server  http://teknopreneur.com/inovasi/papan-
Komputer  tulis-interaktif
3. Muladi, Marji, Herwanto, S. H. (2014).
Kabel Serial DTE 
Implementasi Wireless Sensor Network
Sensor kebakaran Untuk Monitoring Ruang Kelas Sebagai
Tspringkel Bagian
 Dari Internet Of Things. Tekno,
Vol.22(1), 47–64.
Micro kontroler 4.  R., Steri, G., Fovino, I. N., & Baldini, G.
Neisse,
kabel straight  SecKit: A Model-based Security
(2015).
Toolkit for the Internet of Things. Computers
Kabel cros 
and Security, 54, 60–76.
Kabel IOT 
https://doi.org/10.1016/j.cose.2015.06.002
5. Priyono, M., Sulistyanto, T., Nugraha, D. A.,
Sari, N., Karima, N., & Asrori, W. (2015).
Implementasi IoT ( Internet of Things ) dalam
pembelajaran di Universitas Kanjuruhan
Malang, 1(1), 20–23.
VI. PENUTUP
VII.
VIII. Ruangan dengan berbagai fasilitas IoT
dapat memberikan nilai tambah pada
kegiatan belajar mahasiswa.Memberikan
kenyamanan dengan berbagai informasi dan
memudahkan komunikasi antara dosen
sebagai pengajar hingga mahasiswa.
Pengukuran secara detail dapat langsung
dimonitoring melalui gadget yang dimiliki
dengan tanpa batasan. Hal ini membuat
pembelajaran dapat lebih kondusif lagi,
sehingga paradigma baru dunia pendidikan
dengan ruang kelas IoT dapat membantu
dan mendukung mahasiswa lebih mengenal

Anda mungkin juga menyukai