DARI
BANGKRUT
“80 persen dari bisnis gagal di 2 tahun
pertama, lalu kemudian 80 persen dari sisa 20
persen tersebut akan gagal di dalam tiga
sampai lima tahun berikutnya”
Dan waktu terjadinya musibah itu pun sangat amat tak tepat.
Hanya berjarak 18 hari, atau dua minggu setengah sesudah
kang Dewa menikah. Bahkan menurut pengakuan kang Dewa,
sebulan setelah menikah, mereka hampir saja memutuskan untuk
bercerai, hanya karena desakan dan tekanan orang-orang
terdekat mereka.
“Aku percaya kamu bisa lewati ujian ini. Aku yakin kamu
mampu. Aku akan support apapun keputusanmu. Aku sayang
kamu..” Begitu ucap Teh Wiwin saat kang Dewa berada dalam
jurang kebangkrutan. Dan kata-kata itu bukan hanya sekedar
kata, teh Wiwin benar-benar mendukung apapun yang kang
Dewa lakukan, menemani kang Dewa secara total. Bahkan saat
kang Dewa berusaha untuk bangkit dan menjual makanan, teh
Wiwin lah yang pergi ke pasar, serta memasak padahal waktu
itu kondisinya sedang hamil besar.
7. Perbanyak Ibadah
Jika kita sendiri saja tak percaya pada diri kita, pada nama
kita. Bagaimana orang lain bisa percaya? Jadi pertama-tama,
lupakanlah kegagalan yang lalu, kembalilah percaya diri.
Akan ada banyak cibiran dan tekanan, tapi jika teman-teman
tetap percaya diri, hal itu hanyalah butiran debu saja.
Semangat!
“Gak salah nih bung? Kan saya juga bangkrut?” Gak salah kok.
Membantu orang lain akan meningkatkan kepercayaan diri
teman-teman, melihat orang lain lebih membutuhkan akan
membuat kita tak merasa bangkrut, karena menganggap yang
lain lebih bangkrut. Itu bagus! Selain itu saya akan mengutip
kata kang Dewa “Bantu orang dahulu, dibantu Allah kemudian”.
Jika kita suka nolong orang maka pertolongan kepada kita
akan mudah datang dari segala penjuru, tanpa diminta, dan
datang pas pada saat kita butuhkan.
Saya tahu memang untuk belajar bisnis tak murah, perlu uang
yang lumayan menguras. Tapi Anda sedang serius kan? Anda
ingin benar-benar bangkit, kan? Mending mana, kembali
bangkrut dan kehilangan bermilliar-milliar uang, atau
menyisihkan ratusan ribu? Hehe.
“Bung, gimana sih caranya Saya beli buku, ikutan seminar, gak
boleh ngutang, padalah kan lagi bangkrut?”
Misal nih, kalau pas ditagih hutang, pas ngomong, “Duh nggak
ada eung uangnya…”. Pas ngomong gak ada, berarti alokasi
% untuk cicilan utang udah habis, alias nggak ada. Uangnya
ada, tapi buat alokasi lain. Paham? Ingat: DISIPLIN!
Ingat baik-baik, kunci utamanya ada di tahapan ini. Semakin
disiplin semakin cepat untuk bangkit. Semakin amburadul, yaa
Wassalam.
TAHAP 7
PERBANYAK IBADAH