Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN PERANCANGAN

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22

MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

‘Arsitektur dalam Keseharian’

Vidiasari Dhamayanti

315120003

Dosen Fasilitator:

Andi Surya Kurnia, S.T., M. Ars.

Ir. Mieke Choandi, M.T.

Ir. Agustinus Sutanto, M.SC., M.Arch., Ph.D.

Ir. Fermanto Lianto, M.T.

PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR

JURUSAN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS TARUMANAGARA
LAPORAN PERANCANGAN

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22

MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

‘Arsitektur dalam Keseharian’

Vidiasari Dhamayanti

315120003

Dosen Fasilitator:

Andi Surya Kurnia, S.T., M. Ars.

Ir. Mieke Choandi, M.T.

Ir. Agustinus Sutanto, M.SC., M.Arch., Ph.D.

Ir. Fermanto Lianto, M.T.

PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR

JURUSAN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS TARUMANAGARA
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 i
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini,
sebagai syarat yang diwajibkan setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana
Arsitektur. Dengan Tema Keseharian, penulis akan membahas keseharian masyarakat
Kabupaten Lebak, yang salah satunya adalah mengrajin, sehingga judul proyek ini
adalah Market dan Galeri IKM Kerajinan Tangan Lebak. Proses panjang ini tidak bisa
dilalui tanpa dukungan doa tiada henti dari keluarga penulis. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada:

 Bapak Ir. Rudi Surya, ketua dari studio perancangan arsitektur 8.22 ini;
 Bapak Andi Surya Kurnia, S.T., M. Ars., sebagai fasilitator utama;
 Ibu Ir. Mieke Choandi, M.T., sebagai fasilitator pendamping;
 Bapak Ir. Agustinus Sutanto, M.SC., M.Arch., Ph.D. sebagai tim fasilitator;
 Bapak Ir. Fermanto Lianto, M.T. sebagai tim fasilitator;
 Segenap Dosen fasilitator studio perancangan arsitektur 8.22

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan


penulisan laporan ini. Semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penulis lainnya dari dalam maupun luar lingkungan arsitektur.

Jakarta, Agustus 2016

Penulis
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 ii
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Gambar iii

Daftar Tabel iv

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Rumusan Masalah 5

1.4 Batasan Masalah 5

1.5 Maksud dan Tujuan Perancangan 6

1.6 Metode Pembahasan 6

1.7 Lingkup Perancangan 6

1.8 Sistematika Penulisan 7

Bab II Kajian Teori

2.1 Teori Pengantar 8

2.2 Pengertian Judul 8

2.3 Metode Pendekatan 9

Bab III Pembahasan

3.1 Analisa Tapak 10

3.1.1 Alternatif Tapak 10

3.1.2 Analisa Kawasan 11

3.1.2.1 Kabupaten lebak 11

3.1.2.2 Kecamatan Cibadak 20

3.1.2.3 Kecamatan Rangkasbitung 23

3.1.3 Analisa Lingkungan Tapak 26

3.1.4 Analisa Tapak 29


LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 iii
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

3.2 Analisa Program 30

3.2.1 Identifikasi Pelaku dna Pola Kegiatan 30

3.2.2 Kebutuhan Ruang dan Hierarki 39

3.2.3 Hubungan Ruang 42

3.3 Analisa Preseden 43

3.3.1 Market for Atrs and Crafts 43

3.3.2 Mercat Encants 44

3.3.3 Artist’s Colony Market 45

3.3.4 Perbandingan Preseden 47

3.4 Analisa Bentuk Arsitektur

3.4.1 Sintesis Gubahan Massa Awal 50

Bab IV Simpulan

4.1 Simpulan 51

Daftar Pustaka v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kontribusi Pendapatan Daerah Lebak 3


Gambar 2. Pembagian Dominasi Keseharian di Kabupaten Lebak 4
Gambar 3. Letak Kabupaten Lebak 11
Gambar 4. Pembagian Daerah Administratif Kabupaten Lebak 12
Gambar 5. Pusat Kegiatan di Kabupaten Lebak 12
Gambar 6. Jaringan Transportasi di Kabupaten Lebak 14
Gambar 7. Kawasan Strategis di Kabupaten Lebak 17
Gambar 8. Rasio Tutupan Lahan dan Ketinggian Bangunan 18
Gambar 9. Peta Administrasi Kecamatan Cibadak 20
Gambar 10. Jaringan Jalan Kecamatan Cibadak 20
Gambar 11. Pusat Kegiatan Kecamatan Cibadak 21
Gambar 12. Kondisi Existing Kecamatan Rangkasbitung 22
Gambar 13. Peta Administrasi Kecamatan Rangkasbitung 23
Gambar 14. Jaringan Jalan Kecamatan Rangkasbitung 23
Gambar 15. Pusat Kegiatan Kecamatan Rangkasbitung 24
Gambar 16. Kondisi Existing Kecamatan Rangkasbitung 25
Gambar 17. Figure Ground 26
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 iv
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Gambar 18. Sirkulasi dan Transportasi 26


Gambar 19. Ruang Terbuka Hijau 26
Gambar 20. Situasi Existing Tapak 27
Gambar 21. Situasi Sekitar Tapak 28
Gambar 22. Analisa Tapak 29
Gambar 23. Zoning Awal 29
Gambar 24. Hubungan antar Ruang 42
Gambar 25. Perspektif Market for Art and Crafts 43
Gambar 26. Perspektif Mercat Encants 44
Gambar 27. Perspektif Artist's Colony Market 45
Gambar 28. Sintesis Gubahan Massa 50
Gambar 29. Gubahan Massa 50
Gambar 30. Analisa Tapak dan Sintesis Gubahan Massa 51

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Data Jumlah dan Penyebaran Kerajinan di Lebak 3

Tabel 2: Identifikasi Pelaku 30

Tabel 3: Pola Kegiatan Pelaku 31

Tabel 4: Program Ruang 39

Tabel 5: Perbandingan Preseden 47


LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 1
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Everyday dapat diterjemahkan menjadi “keseharian”. Dalam KBBI,


keseharian memiliki arti kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Henri Lefebvre
dalam The Everyday and Everydayness (1987:9), mengungkapkan bahwa “the
everyday can therefore be defined as a set of functions which connect and join
together systems that might appear to be distinct”. Keseharian adalah sebuah
konsep yang tidak merajuk kepada sebuah sistem, melainkan denominator untuk
sistem yang sudah ada. Denominator umum dalam kegiatan, lokus dan lingkungan
dalam keseharian masyarakat juga dapat dianalisa sebagai keseragaman aspek
dalam bidang utama kehidupan sosial, seperti: pekerjaan, keluarga, kehidupan
pribadi, rekreasi. Dan dalam The Everyday and Architecture (1998), Henri Lefebvre
mengungkapkan bahwa, kegiatan sehari-hari merupakan residu yang tersisa
ketika kegiatan khusus telah dihapus.

Dalam arsitektur, konsep “everyday” dan arsitektur sangat berkaitan. Dalam


Everyday Urbanism (1999:8), konsep "Everyday" berbicara mengenai elemen dari
kebiasaan masyarakat dan memiliki makna yang rumit. Keseharian
menggambarkan pengalaman hidup bersama warga perkotaan, rutinitas dan
kebiasaan baik dalam bekerja, santai, bergerak melalui jalan-jalan kota dan
trotoar, belanja, membeli, makan, menjalankan tugas. Bahkan dalam inkarnasi
deskriptif ini, keseharian kota jarang menjadi fokus perhatian bagi arsitek atau
desainer perkotaan, meskipun fakta menunjukkan bahwa jumlah yang
menakjubkan mengenai makna sosial, tata ruang, dan estetika yang dapat
ditemukan dalam kegiatan dan kondisi berulang yang merupakan keseharian
masyarakat, rutinitas mingguan, dan tahunan. Hal ini dapat mengungkapkan
struktur ruang dan waktu yang bentuk oleh kerumitan hubungan dari praktek-
sosial, rangkaian peristiwa, keinginan, dan kebiasaan. 1 Konsep ruang sehari-hari
melukiskan domain fisik dari kegiatan publik sehari-hari. Yang ada di antara dapat
diidentifikasi secara fisik seperti rumah, tempat kerja, dan lembaga. Ruang kota
sehari-hari adalah jaringan ikat yang mengikat setiap hari dalam kehidupan
bersama. Ruang sehari-hari berlawanan dengan ruang yang direncanakan, resmi
ditunjuk, dan sering kurang dimanfaatkan penggunaan publik yang dapat
ditemukan di sebagian besar kota. Ruang-ruang publik yang monumental hanya
menekankan lebih besar dan lebih menyebar di lanskap kehidupan sehari-hari,
yang cenderung dangkal dan berulang-ulang, di mana-mana, dan yang jelas belum
terlihat. Ambigu seperti semua di-antara ruang, everyday merupakan zona transisi
sosial dan kemungkinan dengan potensi pengaturan sosial baru dan bentuk-
bentuk imajinasi.

1 Margaret Crawford, 1999. Everyday Urbanism. New York: Monacelli Press


LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 2
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Arsitektur tak terelakkan dari pembentukkan dan pengaturan kehidupan


sehari-hari. Akibatnya, untuk mendekati kehidupan sehari-hari melalui arsitektur
yang dapat dipahami dalam arti luas untuk mencakup material (isi) dunia (atau
"lanskap budaya") yang dilakukan oleh masyarakat dan yang membuat orang
berpikir bahwa hal ini harus dijabarkan dengan cara yang tepat di mana
kehidupan sehari-hari yang dialami dan bagaimana spesifikasi dari hubungan
untuk aspek-aspek lain dari kehidupan dan lingkungan. Jadi materialitas
arsitektur ini membuat saluran alami untuk kekhususan kehidupan sehari-hari.
Dalam sejarah arsitektur saat ini, teori, dan praktek, kemudian, diskusi sehari-hari
berlangsung di persimpangan arsitektur dan Arsitektur dari studi tentang
pengaturan material kehidupan manusia dan dari keprihatinan sempitnya desain
yang profesional. Ide sehari-hari telah mendorong pemikiran arsitektur di arah
baru yang penting, tetapi arah mereka telah dibatasi baik oleh kelemahan dalam
teori asli dan oleh kesalahpahaman yang terjadi. Secara khusus, teori sehari-hari
telah diperkuat oleh pemikiran Arsitektur dikotomis dan hirarki tentang lanskap.2

Sebuah kawasan, memiliki bentuk kesehariannya masing-masing dan pada


beberapa kawasan tertentu, keseharian dapat menjadi daya tarik wisata serta
potensi usaha masyarakat. Di Indonesia, terdapat banyak daerah yang memiliki
potensi tersebut dari keseharian masyarakatnya, contohnya adalah kabupaten
Lebak yang merupakan salah satu kabupaten di provinsi Banten. Secara geografi,
Kabupaten Lebak terletak pada posisi 105º25' -106º30' Bujur Timur dan 6º18' -
7º00' Lintang Selatan. Kabupaten Lebak memiliki luas wilayah 330.507,18 Ha.
Sedangkan luas wilayah laut yang menjadi kewenangan Kabupaten Lebak yaitu
73,3 Km² dengan panjang pantai sekitar 91,42 Km². Secara administratif, pada
tahun 2010 Kabupaten Lebak terdiri dari 28 kecamatan, 5 kelurahan dan 340
desa.

Menurut Masterplan Pembangunan Ekonomi Daerah Lebak Tahun 2014-


2019, perkenomian Lebak terbesar ditunjang dari sektor pertanian dan
pengolahan. Dalam kesehariannya, masyarakat Lebak didominasi dengan kegiatan
pengolahan hasil bumi, pembuatan kerajinan tangan dan usaha mikro (Gambar 1).
Dan, perekonomian di bidang IKM (Industri Kecil Menengah) dan UKM (Usaha
Kecil Menengah) sedang menjadi prioritas pembangunan ekonomi lokal daerah
Lebak.

2
Dell Upton, 2002. Architecture in Everyday Life. Johns Hopkins University Press
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 3
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Gambar 1. Kontribusi Pendapatan Daerah Lebak


Sumber: Masterplan Pembangunan Ekonomi Daerah Lebak Tahun 2014-2019

Setelah melakukan pengamatan di beberapa desa di Lebak, diketahui bahwa


keseharian masyarakat lebak dari segi pekerjaan meliputi, kegiatan perkantoran
(dipusatkan di Rangkasbitung, yang juga merupakan pusat Pemerintahan Daerah
Lebak) dan kecamatan Maja yang sekarang sedang dilakukan pembangunan
perkantoran, industri, serta perumahan, usaha kecil dan menengah yang tersebar
di hampir semua desa di Lebak, kegiatan pengolahan hasil alam yang tersebar di
beberapa desa, seperti Leuwidamar dan Cimarga, dan kegiatan mengrajin yang
tersebar di beberap desa, seperti Cibadak, Sajira, dan Ciboleger (Gambar..). Data
Bappeda Lebak menunjukkan bahwa IKM Kerajinan Tangan menduduki posisi
tertinggi sebagai penunjang perekonomian masyarakat, dengan jenis-jenis
kerajinan tangan yang ada, yaitu:

Tabel 1: Data Jumlah dan Penyebaran Kerajinan di Lebak

No Jenis Kerajinan Tangan Jumlah Daerah Penyebaran


1 Tenun Baduy 105 Ciboleger
2 Tikar Pandan 4052 Cileles, Cikulur, Banjarsari, Cirinten
3 Anyaman Bambu 1503 Sajira, Bojongmanik, Cirinten,
Rangkasbitung, Cibadak, Cijaku,
Cimarga, Leuwidamar
4 Batu Fosil 59 Cimarga
5 Mebeleur Kayu 104 Bayah, Cimarga, Leuwidamar
6 Kulit Imitasi 55 Cibadak
7 Krey 256 Leuwidamar, Cimarga, Cileles
8 Batik Lebak (belum Cibadak
di data)
Sumber: Bappeda Lebak, didokumentasikan pada Juli 2016
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 4
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Gambar 2. Pembagian Dominasi Keseharian di Kabupaten Lebak


Sumber: Google Maps dielaborasi dengan Adobe Photoshop

Dikutip dari sumber berita utama Lebak (Lifolitan.com), Pemerintah Daerah


Lebak sedang megembangkan potensi kerajinan tangan Lebak, hal ini diharapkan
dapat meningkatkan perekonomian daerah maupun kesejahteraan masyarakat
lebak khususnya pengrajin dan dapat menajdi daya tarik wisata, juga dapat
menarik minat pasar dalam maupun luar negeri. Namun, fasilitas yang dapat
mewadahi kegiatan ini belum memadai, sehingga diperlukan fasilitas yang dapat
mewadahi serta menjadi perantara antara pengrajin dengan pembeli maupun
pasar dan dapat menjadi suatu daya tarik bagi wisatawan untuk datang langsung
ke Lebak, banten baik untuk membeli kerajinan tangan maupun untuk mepelajari
cara mengrajin.

Dengan pertimbangan dari data yang telah dikumpulkan dan studi


lingkungan yang telah dilakukan, bahwa Pemerintah Daerah Lebak sedang
mengembangkan potensi IKM dan kerajinan tangan Lebak yang merupakan
bagian dari “everyday life” masyarakat Lebak, maka Market dan Galeri IKM
Kerajinan Tangan dapat menjadi wadah untuk masyarakat Lebak dalam
mengembangkan keseharian mengrajinnya dan menjadi pemasukkan utama
ekonomi lokal.
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 5
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Market dan Galeri IKM Kerajinan Tangan dapat menjadi sebuah fasilitas
untuk menaungi pengelolaan dan pemasaran kerajinan tangan Lebak, serta untuk
meningkatkan daya jual dari kerajinan tersebut, sehingga dapat memudahkan
para pengrajin dalam mengelola serta memasarkan kerajinannya, dan dapat
menjadi tujuan wisata bagi para pendatang atau turis, juga dapat menjadi tempat
workshop kerajinan tangan Lebak.

1.2 Identifikasi Masalah

Melalui studi literatur dan studi observasi yang telah dilakukan, diketahui
bahwa Kabupaten Lebak memiliki potensi IKM kerajinan tangan yang sangat
besar, dan pemerintah daerah Kabupaten Lebak pun sedang mengembangkan
jenis IKM tersebut sebagai daya tarik daerah yang mampu meningkatkan
pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat Lebak, khususnya pengrajin.
Untuk mewujudkannya, diperlukan fasilitas yang dapat mewadahi para IKM
kerajinan tangan dalam memproses dan memasarkan hasil kerajinannya, juga
dalam memberikan ruang kepada peminat kerajinan untuk berinteraksi langsung
ke pengrajin. Dalam hal ini, fasilitas yang dimaksudkan belum tersedia di
Kabupaten Lebak, sehingga perkembangan IKM kerajinan tangan Lebak belum
terlalu signifikan.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam Laporan Perancangan Arsitekutr ini adalah sebagai


berikut:

 Bagaimana mengembangkan potensi IKM kerajinan tanga Lebak?


 Fasilitas apa yang diperlukan untuk mengembangkan potensi IKM kerajinan
tanga Lebak?
 Bagaimana program kegiatan yang akan diusulkan didalam fasilitas tersebut
dan bagaimana korelasinya terhadap program ruang yang akan dibuat?
 Bagaimana pendekatan arsitektur yang akan diterapkan?

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dibahas dalam perancangan Market dan Galeri
Kerajinan Tangan Lebak ini adalah mencakup fasilitas yang dibutuhkan pengrajin
dalam mendukung proses pembuatan hingga pemasaran kerajinan tangannya,
serta fasilitas untuk peminat kerajinan tangan dalam berinteraksi terhadap
pengrajin maupun dalam meningkatkan minatnya untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai kerajinan tangan tersebut, sehingga dalam perancangan, program
kegiatan yang disusun akan meprioritaskan kebutuhan untuk pengrajin dan
peminat kerajinan.
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 6
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

1.5 Maksud dan Tujuan Perancangan

Karena belum adanya wadah bagi IKM Lebak khusunya pengrajin yang dapat
memudahkan pengrajin dalam mengolah maupun memasarkan kerajinannya,
maka Market dan Galeri IKM Kerajinan Tangan ini bertujuan untuk:

 Menjadi fasilitas atau wadah untuk masyarakat, khususnya pengrajin untuk


mengolah dan memasarkan hasil kerajinannya
 Memamerkan hasil kerajinan Lebak
 Sebagai tujuan pariwisata seni dan budaya lebak
 Melestarikan kerajinan lokal daerah Lebak
 Memberi wadah kepada pengunjung untuk dapat mempelajari dan ikut terlibat
dalam proses mengrajin

1.6 Metode Pembahasan

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam perancangan, digunakan


beberapa metode sebagai berikut:
1. Metode Obervasi
Metode observasi dilakukan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
Observasi dilakukan dengan secara langsuung mengamati dan menganalisa
lingkungan kota dan sekitarnya guna mengetahui bagaimana keseharian
masyarakat beserta potensinya dan peran arsitektur didalamnya.
2. Metode Wawancara
Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam menganalisa keseharian
masyarakat yang terjadi di Kabupaten Lebak, dilakukan wawancara kepada
staff Bappeda Lebak bagian perkotaan dan perekonomian.
3. Metode Studi Pustaka
Metode studi kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode observasi dan
wawancara. Pengumpulan informasi dilakukan dengan mencari referensi dari
buku maupun internet yang berhubungan dengan daerah observasi,
keseharian, dan proyek perancangan, serta tipologi bangunan serta standar
yang akan digunakan di dalam perancangan.

1.7 Lingkup Perancangan

Lingkup perancangan, yaitu Market untuk memasarkan kerajinan beserta


Galeri dan Workshop bagi pengunjung yang ingin mempelajari cara pembuatan
kerajinan, sehingga dapat menjadi tujuan wisata seni dan budaya daerah Lebak,
Banten, dengan batasan perancangan meliputi Market dan Galeri IKM dibagi atas
jenis-jenis kerajinannya, beserta area workshop kerajinan seperti batik, tenun dan
lainnya, serta fasilitas penunjang seperti kantor pengelola, pusat informasi, dan
perpustakaan.
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 7
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

1.8 Sistematika penulisan

Untuk memudahkan penulisan Laporan Perancangan Arsitektur, penulis


membuat sistematika meliputi:

Bab I: Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah,
metode pembahasan, batasan/ruang lingkup masalah, maksud, dan
tujuan, metode pembahasan, lingkup serta sasaran perancangan, dan
sistematika penulisan.
Bab II: Kajian Teoritikal
Berisi teori-teori perancangan arsitektur yang berhubungan dengan
proyek perancangan, beserta standar-standar maupun tipologi bangunan
Bab III: Analisis Program, Tapak, Preseden dan Bentuk Arsitektur
Berisi tentang program bangunan segi pelaku, aktivitas, hingga program
ruang yang nantinya akan dibentuk, analisa kawasan dari berbagai segi
potensi tapak sekitar dari kawasan makro hingga mikro, serta analisa
preseden arsitektur.
Bab IV: Kesimpulan
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa maupun teoritikal dan
gambaran umum dari proyek perancangan.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka ini berisi referensi buku dan artikel yang terkait dalam
penulisan Laporan Perancangan Arsitektur.
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 8
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Teori Pengantar

Arsitektur yang baik memastikan interaksi yang baik antara ruang publik
dan kehidupan publik. Tapi sementara arsitek dan perencana kota telah berurusan
dengan ruang, sisi lain dari koin-yang juga hidup-sering dilupakan. Mungkin ini
karena jauh lebih mudah untuk bekerja dan berkomunikasi tentang bentuk dan
ruang, sementara hidup adalah fana dan karena itu sulit untuk digambarkan.
Kehidupan publik perubahan terus-menerus dalam perjalanan hari, minggu, atau
bulan, dan selama bertahun-tahun. Selain itu, desain, jenis kelamin, usia, sumber
daya keuangan, budaya dan banyak faktor lain menentukan bagaimana kita
menggunakan atau tidak menggunakan ruang publik. Ada banyak alasan yang
sangat baik mengapa sulit untuk menggabungkan sifat beragam kehidupan publik
ke dalam arsitektur dan perencanaan kota.3 Merancang lingkungan dimana kita
hidup adalah proses yang tidak pernah berakhir. Hal ini didasarkan pada upaya
untuk menjadi lebih baik, lebih dinamis, dan untuk menanggapi bagaimana
masyarakat berkembang dengan kebutuhan sosialnya. Ini bukan pertanyaan dari
fasad, pahatan dan maupun kuantitas. Ini berarti menemukan tempat untuk
membuat ide nyata, tetapi tidak merevolusi kebudayaan.4

2.2 Pengertian Judul

Market atau pasar adalah lokasi di mana orang secara teratur berkumpul
untuk pembelian dan penjualan ketentuan, ternak, dan barang-barang lainnya.
Jenis-jenis market diantaranya, indoor market, marketplace, street market, craft
market, night market.5

Menurut Francis D.K. Ching, Galeri (Gallery) merupakan sebuah ruang atau
hall yang sempit namun panjang, khususnya digunakan untuk kegiatan publik dan
memiliki nilai arsitektur terhadap dekorasi desain maupun skalanya. Galeri
(Galleria) merupakan sebuah promenade, lapangan, maupun mall indoor, biasanya
memiliki atap kubah dan berisi kegiatan komersial.

Kerajinan adalah salah satu dari berbagai macam jenis pekerjaan di mana
benda-benda yang berguna dan dekoratif yang dibuat sepenuhnya dengan tangan
atau dengan menggunakan alat hanya sederhana. Ini merupakan sektor utama
kerajinan tradisional kerajinan dan berlaku untuk berbagai kreatif desain dan
kegiatan yang berhubungan dengan membuat sesuatu dengan tangan dan
keterampilan seseorang, termasuk bekerja dengan tekstil, bahan moldable dan
kaku, kertas, serat tanaman, dll. Biasanya istilah ini diterapkan untuk teknik
3 Jan Gehl, 2013. How to Study Public Life, Washington DC: Island Press
4 Peter Lényi, 2014. Design Handbook for Cultural Centres, Slovakia: Stanica Žilina-Záriečie
5 https://en.wikipedia.org/wiki/Market_(place)
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 9
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

tradisional dalam menciptakan item (baik untuk penggunaan pribadi atau sebagai
produk), yang kedua adalah sebagai industri praktis dan aesthetic. Mengrajin
berakar dalam kerajinan pedesaan dan banyak kerajinan tertentu telah
dipraktekkan selama berabad-abad, sementara yang lain adalah penemuan
modern, atau populerisasi kerajinan yang awalnya dipraktekkan di wilayah
geografis yang terbatas. Seperti seni kerakyatan , keluaran kerajinan sering
memiliki makna budaya atau agama, dan semakin mungkin memiliki pesan politik
juga. Banyak kerajinan menjadi sangat populer untuk periode waktu yang singkat
(beberapa bulan, atau beberapa tahun), menyebar dengan cepat di kalangan
penduduk. Hasil kerajinan juga dapat merujuk pada produk itu sendiri dari upaya
artisanal tersebut, yang memerlukan pengetahuan khusus, mungkin sangat teknis
dalam pelaksanaannya, membutuhkan peralatan atau fasilitas khusus untuk
memproduksi, melibatkan tenaga kerja manual yang diakses oleh masyarakat
umum, dan dibangun dari bahan dengan sejarah yang melebihi batas-batas seni
rupa, seperti keramik , kaca , tekstil , dan kayu. Produk-produk ini diproduksi
dalam spesifikasi komunitas praktikan , dan sementara mereka kebanyakan
berbeda dari produk yang dihasilkan dalam komunitas seni dan desain.6

2.3 Metode Pendekatan

Konsep dalam arsitektur dapat diartikan sebagai gagasan yang akan


dijadikan sebuah patokan untuk merencanakan atau merancang suatu desain.
Dalam bidang arsitektur banyak sekali konsep-konsep yang sering muncul, konsep
tersebut biasanya dapat muncul dari idealisme seorang arsitek yang mendesain
suatu karya arsitektur.

2.2.1 Arsitektur Kontemporer

Gaya Kontemporer adalah istilah yang bebas dipakai untuk sejumlah


gaya yang berkembang antara tahun 1940-1980an. Perubahan desain itu
diiringi oleh perubahan bentuk, tampilan, jenis material, proses
pengolahan, atau pun teknologi nan dipakai buat meramu sebagal bentuk
gaya baru tersebut. Artinya, arsitektur pada masa ini itu ialah sebuah
desain nan menampilkan gaya baru dalam segala aspeknya. Arsitektur pada
masa ini menyajikan konsep dan gaya modern dan biasanya desain
arsitektur lebih kompleks dan inovatif. Dalam Illustrated Dictionary of
Architecture, Gaya kontemporer juga sering diterjemahkan sebagai istilah
arsitektur modern. Kontemporer menandai sebuah disain yang lebih maju,
variatif, fleksibel dan inovatif, baik secara bentuk maupun tampilan, jenis
material, pengolahan material, maupun teknologi yang dipakai dan
menampilkan gaya yang lebih baru.7

6 https://en.wikipedia.org/wiki/Handicraft
7 Ernest Burden, 1998. Illustrated Dictionary of Architecture. University of Michigan: McGraw-Hill
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 10
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisis Tapak

3.1.1 Alternatif Tapak

Alternatif tapak berada di dua kecamatan berbeda di Kabupaten


Lebak, yaitu Kecamatan Cibadak dan Kecamatan Rangkasbitung. Tapak I
(Gambar..) berada di Kecamatan Cibadak dipilih dengan pertimbangan
karena merupakan pusat pengembangan IKM Batik Lebak, yang merupakan
salah satu kerajinan yang sedang dikembangakan oleh pemerintah daerah
Lebak, dan juga merupakan pusat pemukiman perkotaan (Masterplan
Pembanguan Ekonomi Kabupaten Lebak 2014-2019:65) dan memiliki
sistem trasnportasi antar provinsi berupa terminal. Sedangkan Tapak II
(Gambar..) dan III (Gambar..) berada di Kecamatan Rangkasbitung dipilih
dengan pertimbangan karena merupakan pusat pemerintahan daerah
Lebak (Masterplan Pembanguan Ekonomi Kabupaten Lebak 2014-
2019:65), pusat aktivitas utama masyarakat Lebak, dan merupakan bagian
dari pengembangan daerah utama Kabupaten Lebak, memiliki sistem
trasnportasi antar provinsi berupa stasiun. Berikut merupakan alternatif
tapak untuk Market dan Galeri IKM Kerajinan Tangan Lebak:

 Tapak I

Luas: 2.804 M2

(+) Berada dekat dengan pusat


transportasi daerah

Kegiatan sekitar cukup ramai

(-) Infrastruktur jalan belum memadai

Kawasan sekitar merupakan


pemukiman

 Tapak II

Luas: 3.210 M2

(+) Berada dekat dengan pusat


transportasi antar daerah

Kegiatan sekitar sangat ramai dan


infrastruktur jalan memadai

(-) Sering terjadi kemacetan


LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 11
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

 Tapak III

Luas: 2.786 M2

(+) Berada dekat dengan pusat


pemerintahan daerah

Kegiatan sekitar sangat ramai dan


infrastruktur jalan memadai

Merupakan pusat kegiatan primer

(-) Transportasi umum kurang memadai

3.1.2 Analisis Kawasan

3.1.2.1 Kabupaten Lebak, Banten

 Letak Geografis
Kabupaten Lebak terletak pada posisi 105º25' -106º30' Bujur
Timur dan 6º18' - 7º00' Lintang Selatan. Kabupaten Lebak memiliki
luas wilayah 330.507,18 Ha. Sedangkan luas wilayah laut yang menjadi
kewenangan Kabupaten Lebak yaitu 73,3 Km² dengan panjang pantai
sekitar 91,42 Km². Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Lebak
adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kabupaten Serang dan Tangerang
 Sebelah Timur : Kabupaten Bogor dan Sukabumi
 Sebelah Barat : Kabupaten Pandeglang
 Sebelah Selatan : Samudera Hindia

Gambar 3. Letak Kabupaten Lebak


Sumber: RTRW Lebak 2014-2034
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 12
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

 Pembagian Wilayah
Secara administratif, pada tahun 2010 Kabupaten Lebak terdiri
dari 28 kecamatan, 5 kelurahan dan 340 desa. Kecamatan terluas
adalah Kecamatan Cibeber yaitu 40.096,41 Ha (12,13%) diikuti oleh
Kecamatan Cimarga 18.752,65 Ha (5,67%), Kecamatan Panggarangan
17.715,51 Ha (5,36%), Kecamatan Banjarsari 15.955,5 Ha (4,83%) dan
Kecamatan Cileles 15.338,76 Ha (4,64%). Sedangkan untuk kecamatan
dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Kalanganyar, yaitu
2.859,34 Ha atau 0,87% dari luas Kabupaten Lebak. Pusat
pemerintahan Kabupaten Lebak terdapat di Kecamatan Rangkasbitung.

Gambar 4. Pembagian Daerah Administratif Kabupaten Lebak


Sumber: RTRW Lebak 2014-2034
 Pusat Kegiatan

Gambar 5. Pusat Kegiatan di Kabupaten Lebak


Sumber: RTRW Lebak 2014-2034 dielaborasi dengan Adobe Photoshop
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 13
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

1. Pusat kegiatan wilayah:

Merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani


kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten atau kota. Di
Kabupaten Lebak, pusat kegiatan wilayah terpusat di Kecamatan
Rangkasbitung karena merupakan Pusat Pemerintahan Daerah Lebak,
yang memiliki fungsi sebagai berikut:

 Pusat kegiaan pemerintahan


 Pusat perdagangan dan jasa
 Pusat pendidikan
 Pusat kesehatan
 Pusat pengembangan permukiman perkotaan
 Pusat pariwisata
 Pusat pelayanan sosial ekonomi

2. Pusat kegiatan lokal:


Berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan
jasa yang melayani skala kabupaten atau kota atau beberapa
kecamatan dan atau kawasan perkotaan yang berfungsi atau
berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten
atau kota atau beberapa kecamatan. Pusat kegiatan lokal Kabupaten
Lebak berada di Kecamatan Malingping dengan fungsi sebagai berikut:
 Pengembangan perdagangan dan jasa
 Pengambangan pendidikan
 Pengembangan kesehatan
 Pengembangan pariwisata
 Pengembangan permukiman
 Pengembangan pertanian

3. Pusat pelayanan lingkungan:

Pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala


antar desa, tersebar di 62 Desa di dalam Kabupaten Lebak, seperti
kantor kepala desa, balai desa, dan fasilitas lainnya.

Pusat pelayanan kawasan:


Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan
skala kecamatan atau beberapa desa, tersebar di setiap kecamatan di
dalam Kabupaten Lebak, seperti puskesmas, kantor administrasi
kependudukan skala kecamatan, dan fasilitas lainnya.
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 14
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

 Jaringan Transportasi

Gambar 6. Jaringan Transportasi di Kabupaten Lebak


Sumber: RTRW Lebak 2014-2034 dielaborasi dengan Adobe Photoshop
1. Jaringan Jalan
Menurut RTRW Kabupaten Lebak 2014-2034, rencana
pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Lebak perlu juga mengacu
dan memperhatikan rencana pengembangan jaringan jalan yang telah
ditetapkan pada RTRW Provinsi Banten, sebagai kebijakan makro dari
tata ruang wilayah kabupaten. Dalam merumuskan rencana
pengembangan jaringan jalan dalam rencana tata ruang perlu
memperhatikan kebijakan UU No 38 Tahun 2004 tentang Jalan, PP 34
Tahun 2006 tentang Jalan, dan PP No26 Tahun 2008 tentang RTRWN.
Mengacu pada UU No 38 Tahun 2004, sistem jaringan jalan terdiri atas
sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder.
 Sistem Jaringan Jalan Primer
Sistem jaringan jalan primer merupakan jalan dengan peranan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua
wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul
jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan. Sistem jaringan
jalan primer adalah sistem jaringan jalan bersifat menerus yang
memberikan pelayanan lalu lintas tidak terputus walaupun masuk
ke dalam kawasan perkotaan. Pusat-pusat kegiatan adalah kawasan
perkotaan yang mempunyai jangkauan pelayanan nasional, wilayah,
dan lokal.
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 15
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

 Sistem Jaringan Jalan Sekunder


Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan
jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa di dalam
kawasan perkotaan. Yang dimaksud dengan kawasan perkotaan
adalah kawasan yang mempunyaikegiatan utama bukan pertanian,
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, serta kegiatan ekonomi.

2. Jaringan Perkeretaapian

Jaringan rel kereta api yang ada di Kabupaten Lebak saat ini
melayani lintas Jakarta–Merak dengan 3 stasiun pemberhentian, yaitu
Rangkasbitung, Citeras dan Maja. Untuk lebih mengoptimalkan
pelayanan di Kabupaten Lebak direncanakan akan dibangun double
track untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam rangka
mendorong kegiatan pembangunan perekonomian. Berikut ini adalah
rencana pengembangan perkeretaapian di Kabupaten Lebak :

 Mengembangkan jaringan prasarana kereta api regional yang


menghubungkan pada kawasan wisata di wilayah Banten Selatan
antara lain melakukan pembangunan kembali jaringan prasarana
kereta api yang tidak dioperasikan pada lintas Labuan–Saketi–
Malingping–Bayah dan Saketi–Rangkasbitung
 Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan prasarana kereta api
yang padat melayani transportasi perkotaan antara lain pada lintas
Rangkasbitung–Serpong–Tanah Abang
 Meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana Stasiun
Rangkasbitung, Citeras dan Maja (Kabupaten Lebak)
 Meningkatkan aksesibilitas jaringan prasarana dan jaringan
pelayanan yang melayanikawasan perkotaan jalur kereta api lintas
Cilegon–Serang–Pandeglang–Rangkasbitung (CISEPARANG)

3. Jaringan Transportasi Darat


Selain dengan menggunakan kendaraan pribadi, transportasi
darat Kabupaten Lebak ditunjang dengan tersedianya angkutan umum
antar kota atau provinsi, serta angkutan umum lokal. Di Kabupaten
Lebak terdapat 2 jenis terminal, yaitu:
 Terminal Penumpang
 Terminal Tipe A
1. Terminal Mandala Kaduagung di Kecamatan Cibadak
2. Terminal Rangkasbitung di Kecamatan Rangkasbitung
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 16
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

 Terminal Tipe B
1. Terminal Bayah di Kecamatan Bayah
2. Terminal Malingping di Kecamatan Malingping
3. Terminal Cipanas di Kecamatan Cipanas
4. Terminal Maja di Kecamatan Maja
 Terminal Tipe C
 Terminal Leuwidamar di Kecamatan Leuwidamar
 Terminal Panggarangan di Kecamatan Panggarangan
 Terminal Binuangeun di Kecamatan Wanasalam
 Terminal Barang
Terminal barang merupakan ruang prasarana untuk bongkar muat
barang dari angkutan barang yang berukuran besar. Terminal
barang ini diarahkan berada di Kecamatan Maja dan Kecamatan
Curugbitung.

4. Jaringan Transportasi Laut


Pengembangan transportasi laut di Kabupaten Lebak berada di
sisi selatan Kabupaten (pantai selatan) yang berbatasan langsung
dengan Samudera Hindia, berikut merupakan perkembangan
pelabuhan di Kabupaten Lebak, adalah:
 Pengembangan pelabuhan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) di Desa Muara
kecamatan Wanasalam.
 Pengembangan pelabuhan Tempat Pemasaran Ikan (TPI) menjadi
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di desa Citarate Kecamatan
Cilograng
 Pengembangan dan pengelolaan pelabuhan pengumpan, yaitu
Pelabuhan Bayah
 Pengembangan terminal khusus untuk mendukung potensi industri
dan pertambangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

 Kawasan Strategis

Kawasan strategis provinsi di wilayah Kabupaten Lebak meliputi:

1. Pertahanan dan keamanan, meliputi:


Kawasan TNI AD Komando Pendidikan latihan Tempur di
Kecamatan Sajira yang telah ditetapkan dalam RTRW Provinsi
sebagai kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan
kemanan, Kabupaten Lebak juga mengusulkan satu kawasan untuk
dijadikan sebagai kawasan strategis dari sudut kepentingan
pertahanan dan keamanan yaitu kawasan Markas Komando Brimob
di Kecamatan Panggarangan.
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 17
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

2. Pertumbuhan ekonomi, meliputi:


Menurut RTRW Lebak 2014-2034, kawasan strategis Kabupaten
Lebak pada aspek ekonomi adalah:
 Kawasan Agropolitan di Kecamatan Wanasalam;
 Kawasan koridor Rangkasbitung – Citeras
 Kawasan koridor Rangkasbitung – Cibadak – Warunggunung;
 Kawasan pantai selatan, Bayah dan sekitarnya
 Bendungan Karian
 Kawasan Cipanas
 Kawasan Panggarangan
 Kawasan Kota Kekerabatan Maja
3. Sosial budaya, meliputi
Dipusatkan di kawasan Masyarakat Adat Baduy di Kecamatan
Leuwidamar dan Kecamatan Cibeber tepatnya di Desa atau lebih
populer Kasepuhan Citorek, Cisungsang dan Cibedug yang terdapat
kawasan Kaolotan Banten Kidul yaitu kearifan lokal yang masih
terjaga sehingga dinilai perlu untuk dijadikan kawasan strategis dari
aspek sosial budaya.

Gambar 7. Kawasan Strategis di Kabupaten Lebak


Sumber: RTRW Lebak 2014-2034
4. Pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi,
meliputi:
 Bendungan Karian
 Bendungan Pasir Kopo
 Bendungan Cilawang
 Bendungan Tanjung
 Bendung Ciliman
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 18
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

5. Fungsi dan daya dukung lingkungan


Kawasan strategis kabupaten dari sudut kepentingan fungsi dan
daya dukung lingkungan ditetapkan dengan kriteria, sebagai
berikut:
 Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang
ditetapkan bagi perlindungan ekosistem
 Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air
 Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro
 Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup
Menurut RTRW Kabupaten Lebak 2014-2034, kawasan strategis
di wilayah Kabupaten Lebak adalah Kawasan penyangga Taman
Nasional Gunung Halimun Salak di Kecamatan Sobang,
Lebakgedong, dan Cibeber dengan luas 16.380 Ha.

 Peruntukkan Lahan

Gambar 8. Rasio Tutupan Lahan dan Ketinggian Bangunan


Sumber: RTRW Lebak 2014-2034
Peruntukkan lahan di Kabupaten Lebak dibagi melalui dua
kriteria lahan secara vertikal melalui ketinggian bangunan dan secara
horizontal melalui rasio penutupan lahan. Dari ketinggian bangunan,
dibagi menjadi 3 zonasi, yaitu zona non bangunan, zona bangunan <4
lantai, dan zona bangunan >4 lantai. Sedangkan untuk rasio penutupan
lahan dibagi menjadi 5 zonasi, yaitu zona non bangunan, zona tutupan
lahan 10%, zona tutupan lahan 20%, zona tutupan lahan 30%, dan
zona tutupan lahan 50%.
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 19
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

 SWOT Kawasan

OPPORTUNITY THREAT
Memiliki potensi Dapat menjadi daya Dengan banyaknya
wisata tarik untuk wisatawan, dapat
wisatawan menimbulkan
kepadatan kota di
waktu tertentu
Berkembangnya Dapat meningkatkan Daerah pemasaran
S
kerajinan lokal perekonomian terbatas
T
daerah serta menjadi
R
ikon dari daerah
E
tersebut
N
Berkembangnya Menjadikan Aktivitas akans
G
usaha mikro masyarakat mandiri emakin padat, dapat
T
dan dapat menimbulkan urban
H
meningkatkan stress
pendapatan daerah
Potensi SDA Dapat dikelola dan Dapat menimbulkan
tinggi menjadi potensi banyak
usaha untuk pengangguran
masyarakat
Transportasi Potensi untuk Dapat menimbulkan
umum terbatas membuat moda kemacetan karena
transportasi massal meningkatnya
jumlah kendaraan
W pribadi
E Kualitas SDM Meningkatkan laju Pengangguran kerja
A rendah urbanisasi semakin banyak
K
N Pembangunan Kepadatan Kesejahteraan
E tidak merata penduduk rendah masyarakat
S menurun
S Kurangnya Potensi untuk Kurangnya ruang
ruang publik membuat ruang bagi amsyarakat
publik baru untuk melakukan
aktivitas atau
interaksi sosial
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 20
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

3.1.2.2 Kecamatan Cibadak, Lebak, Banten

 Pembagian Wilayah
Kecamatan Cibadak berada di bagian utara Kabupaten Lebak
dengan luas wilayah 3.632,71 ha atau sekitar 1,1% dari luas wilayah
Kabupaten Lebak. Kecamatan Cibadak terbagi menjadi 15 desa dengan
ibukota kecamatan, yakni Pasarkeong.

Gambar 9. Peta Administrasi Kecamatan Cibadak


Sumber: Kecamatan Cibadak dalam Angka 2014

 Jaringan Transportasi

Gambar 10. Jaringan Jalan Kecamatan Cibadak


Sumber: Google Maps dielaborasi dengan Adobe Photoshop
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 21
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

1. Jaringan Jalan
Jaringan jalan di Kecamatan Cibadak terbagi menjadi 4 tipe jalan,
yaitu:
 Jalan Arteri Primer
Terdapat satu jalan arteri primer, yaitu Jalan Pandeglang yang
menghubungkan pusat kegiatan wilayah nasional Banten-Jawa
Barat, dan pusat kegiatan wilayah Pandeglang-Lebak.
 Jalan Arteri Sekunder
Terdapat 3 jalan arteri sekunder yang menghubungkan pusat
kegiatan wilayah Kecamatan Cibadak, yaitu Jalan Kp. Jangan yang
menghubungkan Lebak (Cibadak)-Serang, Jalan Soekarno-Hatta
yang menghubungkan Cibadak-Rangkasbitung-Warunggunung,
Jalan Pandeglang yang menghubungkan Rangkasbitung-Cibadak-
Pandeglang.
 Jalan Kolektor
 Jalan Lokal

2. Transportasi Umum
Transportasi umum lokal Kecamatan Cibadak berupa angkutan
kota yang menghubungan beberapa desa di Kecamatan Cibadak dan
sekitarnya. Transportasi antardaerah berupa bus dengan terminal yang
berada di Terminal Mandala Kaduagung Jalan Soekarno-Hatta.

 Pusat Kegiatan dan Sarana Umum

Gambar 11. Pusat Kegiatan Kecamatan Cibadak


Sumber: Google Maps dielaborasi dengan Adobe Photoshop
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Cibadak sebagai pusat permukiman perkotaan (RTRW Kabupaten


Lebak 2014-2034), kegiatan utama dipusatkan di desa kaduangung
Timur dengan jenis-jenis kegiatan berupa: pusat pemerintahan desa,
pusat perkantoran, pusat perdagangan barang dan jasa, dan usaha
kecil menengah. Sarana dan prasarana yang terdapat pada pusat
kegiatan ini adalah sekolah formal maupun informal, akademi, dan
terminal. Sebagai pusat permukiman perkotaan, sebagian besar daerah
Cibadak didominasi oleh perumahan kecil dan menengah, dengan
sarana prasarana yang sedang dalam tahap pengembangan.

Gambar 12. Kondisi Existing Kecamatan Rangkasbitung


Sumber: dokumentasi pribadi
 SWOT Kawasan

OPPORTUNITY THREAT
Pusat permukiman Dapat meningkatkan Dapat turunnya
S
perkotaan aktivitas kota tingkat keamanan
T
Sumber daya alam Pengolahan sumber Perusakan alam
R
tinggi daya alam sebagai
E
mata pencaharian
N
Pusat Meningkatkan Meningkatkan
G
pengembangan pendapatan daerah peluang urbanisasi
T
batik Lebak dan menjadi daya karena adanya
H
tarik wisata lapangan kerja baru
Pembangunan Tingkat
daerah belum kesejahteraan
W merata penduduk rendah
E Sumber daya Banyaknya lapangan Meningkatkan
A manusia rendah pekerjaan peluang urbanisasi
K Tingkat aktivitas Peluang untuk Kawasan cenderung
N kawasan rendah menciptakan tidak ramai
E aktivitas yang dapat
S menghidupkan kota
S Transportasi umum Peluang membuat Meningkatkan
kurang memadai transportasi massal penggunaan
kendaraan pribadi
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 23
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

3.1.2.3 Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten


 Pembagian Wilayah
Kecamatan Rangkasbitung merupakan pusat pemerintahan
daerah Kabupaten Lebak dengan luas wilayah 7.309,70 ha atau sekitar
2,21% dari luas wilayah administrasi Kabupaten Lebak. Kecamatan
Rangkasbitung memiliki 11 desa dengan 5 kelurahan, dengan ibukota
kecamatan, yaitu Muara Ciujung Timur yang juga menjadi sektor
pemerintahan Kabupaten Lebak.

Gambar 13. Peta Administrasi Kecamatan Rangkasbitung


Sumber: Kecamatan Rangkasbitung dalam Angka 2014
 Jaringan Transportasi

Gambar 14. Jaringan Jalan Kecamatan Rangkasbitung


Sumber: Google Maps dielaborasi dengan Adobe Photoshop
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 24
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

1. Jaringan Jalan
Jaringan jalan di Kecamatan Rangkasbitung terbagi menjadi 4 tipe
jalan, yaitu:
 Jalan Arteri Primer
Terdapat satu jalan arteri primer, yaitu Jalan Sunan Kalijaga –
Cipanas yang menghubungkan pusat kegiatan wilayah nasional
Banten-Jawa Barat
 Jalan Arteri Sekunder
Terdapat 4 jalan arteri sekunder yang menghubungkan pusat
kegiatan wilayah Rangkasbitung, yaitu Jalan Pamarayan yang
menghubungkan Rangkasbitung-Serang, Jalan Soekarno-Hatta yang
menghubungkan Rangkasbitung-Maja, Jalan Siliwangi yang menjadi
jalan alternatif untuk jalan arteri primer, dan Jalan Multatuli yang
menghubungkan Rangkasbitung-Leuwidamar.
 Jalan Kolektor
 Jalan Lokal

2. Transportasi Umum
Transportasi umum lokal Kecamatan Rangkasbitung berupa
angkutan kota yang menghubungan beberapa desa di Rangkasbitung
dan sekitarnya. Transportasi antardaerah berupa bus dengan terminal
yang berada di Terminal Rangkasbitung Jalan Sunan kalijaga, dan
Stasiun Kereta Api dengan kereta api tujuan Jakarta dan Merak.

 Pusat Kegiatan dan Sarana Umum

Gambar 15. Pusat Kegiatan Kecamatan Rangkasbitung


Sumber: Google Maps dielaborasi dengan Adobe Photoshop
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 25
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Rangkasbitung sebagai pusat kegiatan wilayah (RTRW Kabupaten


Lebak 2014-2034), kegiatan utama dipusatkan di kelurahan Muara
Ciujung Barat dengan jenis-jenis kegiatan berupa: pusat pemerintahan
daerah Lebak, pusat perkantoran, pusat perdagangan barang dan jasa,
dan usaha kecil menengah. Sarana dan prasarana yang terdapat pada
pusat kegiatan ini adalah rumah sakit, sekolah formal maupun
informal, pusat perbelanjaan, sarana olahraga, terminal, stasiun, sarana
hiburan dan ruang publik berupa alun-alun, dan sarana keamanan
seperti kantor polisi dan lembaga kemasyarakatan.

Gambar 16. Kondisi Existing Kecamatan Rangkasbitung


Sumber: dokumentasi pribadi
 SWOT Kawasan

OPPORTUNITY THREAT
Pusat kegiatan Kawasan cukup Meningkatkan
S wilayah dan ramai untuk peluang urbanisasi
T pemerintahan menambahkan
R daerah aktivitas publik baru
E Sarana prasarana Memudahkan -
N memadai masyarakat untuk
G menggunakan
T fasilitas umum
H Tingkat keamanan Meningkatkan rasa -
tinggi aman masyarakat
W Kurangnya Potensi membuat Meningkatkan
E transportasi umum trasportasi massal penggunaan
A kendaraan pribadi
K Kurangnya ruang Peluang membuat Kurangnya ruang
N publik terbuka ruang publik baru untuk beraktivitas
E massal
S Sumberdaya Banyaknya lapangan Meningkatkan
S manusia rendah pekerjaan peluang urbanisasi
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 26
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

3.1.3 Analisis Lingkungan Sekitar Tapak


Tapak terpilih (Tapak III) berada di Kecamatan Rangkasbitung, di
Jalan Rm Nata Atmaja yang merupakan bagian dari kawasan pusat
pemerintahan Kabupaten Lebak. Tapak ini memiliki luas 2.786 M2, dengan
ketentuan rasio tutupan lahan 50% dan ketinggian bangunan >4 lantai.

3.1.3.1 Bangunan

Gambar 17. Figure Ground


Kepadatan sekitar tapak didominasi oleh bangunan umum,
perkantoran, dan bangunan pemerintahan. Kepadatan bangunan
disekitar tapak tidak terlalu padat dikarenakan Kecamatan
Rangkasbitung memiliki tingkat kepadatan bangunan yang rendah.

3.1.3.2 Sirkulasi

Gambar 18. Sirkulasi dan Transportasi


LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 27
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Tapak berada di jalan kolektor primer, yaitu antara Jalan Rm.


Nata Atmaja dan Jalan Hm. Iko Djatmiko, dengan kondisi jalan dilalui
oleh kendaraan dua arah dan angkutan umum dengan tingkat
kepadatan rendah. Angkutan umum yang melewati tapak beroperasi
dari jam 5 pagi hingga jam 9 malam. Kendaraan yang melewati tapak
didominasi oleh sepeda motor.

3.1.3.3 Ruang Terbuka

Gambar 19. Ruang Terbuka Hijau


Ruang terbuka hijau berada di sebrang tapak, yaitu Alun-alun
Rangkasbitung. Area ini merupakan area publik yang digunakan oleh
semua masyarakat Rangkasbitung untuk berkumpul, ber-rekreasi dan
merupakan pusat kegiatan rekreasi di Rangkasbitung. Kecamatan
Rangkasbitung pun masih memiliki ruang terbuka hijau berupa sawah
atau kebun, namun merupakan milik individu (privat).

3.1.3.4 Situasi

Gambar 20. Situasi Existing Tapak


Sumber: Google Maps
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 28
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Gambar 21. Situasi Sekitar Tapak

Terdapat Kantor Bupati Lebak, dan bangunan pemerintahan lainnya,


ruamh ibadah, bangunan perkantoran, lembaga pemasyarakatan, rumah
sakit, sekolah, dan bangunan komersil di sekitar tapak. Kawasan sekitar
tapak merupakan kawasan pembangunan utama di Kecamatan
Rangkasbitung, sehingga pusat kegiatan wilayah pun berada di sekitar tapak.
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 29
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

3.1.4 Analisis Tapak

Lebar jalan
Gambar 22. Analisa Tapak

Setelah melakukan analisa tapak berupa sirkulasi, pencapaian, view


dan orientasi maka sintesis yang didapatkan berupa zoning awal bangunan
sebagai berikut:

Gambar 23. Zoning Awal


LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 30
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

3.2 Analisis Program Kegiatan dan Bangunan

3.2.1 Identifikasi Pelaku dan Pola Kegiatan

Berikut merupakan identifikasi pelaku menurut kelompoknya, yaitu:

Tabel 2: Identifikasi Pelaku

Kelompok
Identifikasi Deskripsi Kegiatan
Pelaku
Tamu umum Membeli kerajinan tangan,
belajar mengrajin, mengikuti
acara seperti workshop
seminar atau exhibition
Tamu khusus Bertemu dengan kepala atau
Pengunjung
staff pengurus
Masyarakat umum Melihat-lihat hasil kerajinan
tangan, membeli
Pembeli Memilih dan membeli hasil
kerajinan tangan
Penjual Memasarkan kerajinan tangan
Mengawasi proses mengrajin
Tim Pengrajin Mengrajin
Quality Control Mengontrol kualitas kerajinan
tangan
Pengrajin Mengontrol kualitas bahan
mengrajin
Loading Melakukan kegiatan bongkar-
muat bahan untuk mengrajin
dan hasil kerajinan yang akan
dipasarkan ke luar “market”
Administrasi, HRD, Mengurus kepentingan
Keuangan administrasi, keuangan dan
lainnya
Resepsionis Memberikan informasi bagi
pengunjung
Marketing Membantu mengurus
kepentingan penjualan dan
pemasaran
Pengelola Manager/Kepala Mengontrol sistem dan kinerja
bagian setiap bagiannya
Direktur Pengelola Mengontrol kinerja dan sistem
Staff Loading Membantu mengatur kegiatan
bongkar-muat
Staff Service Maintenance bangunan
Security Menjaga keamanan
Membantu mengarahkan tamu
atau pengunjung
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Berikut merupakan pola kegiatan dari identifikasi pelaku yang telah dilakukan, yaitu:

Tabel 3: Pola Kegiatan Pelaku

Kelompok Jumlah
Identifikasi Pelaku Jenis Kegiatan Zona Kegiatan Sifat Kegiatan
Pelaku Pelaku
Tamu umum <20  Parkir Service Service
 Masuk ke dalam bangunan Retail Publik
 Melihat-lihat hasil kerajinan Retail Publik
 Berkeliling Retail Publik
 Membeli barang Retail Publik
 Menawar harga Retail Publik
 Mengikuti seminar, workshop, atau Workshop/se Publik
exhibition dan kegiatan lainnya minar area
 MCK Service Service
 Pulang
Pengunjung Tamu khusus >20  Parkir Service Service
 Masuk ke dalam bangunan Retail Publik
 Melihat-lihat hasil kerajinan Retail Publik
 Berkeliling Retail Publik
 Membeli barang Retail Publik
 Menawar harga Retail Publik
 Mengikuti seminar, workshop, atau Workshop/se Publik
exhibition dan kegiatan lainnya minar area Private
 Bertemu pengelola Pengelola Private
 Rapat Pengelola Private
Service Service

31
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

 MCK
 Pulang
Masyarakat umum <40  Parkir Service Service
 Masuk ke dalam bangunan Retail Publik
 Melihat-lihat hasil kerajinan Retail Publik
 Berkeliling Retail Publik
 Membeli barang Retail Publik
 Menawar harga Retail Publik
 MCK Service Service
 Pulang
Pembeli <20  Parkir Service Service
 Masuk ke dalam bangunan Retail Publik
 Bertemu penjual Retail Publik
 Menawar harga Retail Publik
 Membeli barang Retail Publik
 MCK Service Service
 Pulang
Penjual X  Parkir Service Service
 Masuk ke dalam bangunan Retail Publik
 Briefing kegiatan Retail Private
 Memberi informasi Retail Private
Pengrajin  Mengatur sistem kerja, mengontrol kualitas Retail Publik
 Menerima tamu Retail Private
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Retail Private
 Pulang Service Service

32
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Staff Retail 2-4  Parkir Service Service


orang/  Masuk ke dalam bangunan Retail Publik
retail  Memberikan informasi Retail Publik
 Menerima dan melayani tamu atau pembeli Retail Publik
 Membuat laporan penjualan Retail Private
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang
Tim Pengrajin >4/  Parkir Service Service
retail  Masuk ke dalam bangunan Retail Private
 Mengolah dan mengrajin Retail Private
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang
Staff Pembantu 2-4/  Parkir Service Service
retail  Masuk ke dalam bangunan Retail Private
 Membantu pengrajin dalam mengola bahan, Retail Private
membuat pola, dan lainnya
 Membersihkan area mengrajin dan retail Retail Private
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang
Quality Control 2-4/  Parkir Service Service
retail  Masuk ke dalam bangunan Retail Private
 Memeriksa kondisi bahan dan hasil Retail Private
kerajinan
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang

33
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Staff Loading 2-4/  Parkir Service Service


retail  Masuk ke dalam bangunan Loading Dock Service
 Melakukan bongkar-muat barang Loading Dock Service
 Mengelola sistem bongkar-muat Loading Dock Service
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang
Manager HRD dan 1  Parkir Service Service
Administrasi  Masuk ke dalam bangunan Pengelola Private
Staff HRD dan 3-5  Mengawasi para staff Pengelola Private
Administrasi  Mengelola informasi administrasi dan Pengelola Private
lainnya
 Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi Pengelola Private
 Melakukan penjadwalan, dan membuat Pengelola Private
laporan administrasi
 Menerima dan melayani tamu Pengelola Private
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
Pengelola
 Pulang
Manager Keuangan 1  Parkir Service Service
Staff Keuangan 2-4  Masuk ke dalam bangunan Pengelola Private
 Mengelola informasi keuangan Pengelola Private
 Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi Pengelola Private
 Melakukan penjadwalan, dan membuat Pengelola Private
laporan keuangan Pengelola Private
 Menerima dan melayani tamu
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Pengelola Private
 Pulang Service Service

34
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Manager Marketing 1  Parkir Service Service


Staff Marketing 3-4  Masuk ke dalam bangunan Pengelola Private
 Mengawasi para staff Pengelola Private
 Mengelola informasi dan membuat strategi Pengelola Private
pemasaran
 Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi Pengelola Private
 Melakukan penjadwalan, dan membuat Pengelola Private
laporan pemasaran
 Membantu penjual/pengrajin dalam Pengelola Private
memasarkan kerajinan
 Menerima dan melayani tamu Pengelola Private
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang
Resepsionis dan 4  Parkir Service Service
Informasi  Masuk ke dalam bangunan Pengelola
 Memberikan informasi Pengelola
 Menerima dan melayani tamu Pengelola
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang
Direktur Pengelola 1  Parkir Service Service
 Masuk ke dalam bangunan Pengelola Private
 Memimpin pengelolaan Pengelola Private
 Mengawasi kerja staff Pengelola Private
 Mengevaluasi kerja staff Pengelola Private
 Membuat laporan Pengelola Private
 Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi Pengelola Private

35
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

 Menerima tamu Private


 Melakukan penjadwalan, perubahan sistem Pengelola Private
dan lainnya
 Istirahat, Makan-Minum, MCK
 Pulang Service Service

Staff Loading dan 3  Parkir Service Service


Gudang  Masuk ke dalam bangunan Loading Dock Service
 Bertanggung jawab atas ekluar-masuknya Loading Dock Service
barang
 Mengelola sistem bongkar-muat Loading Dock Service
 Bertanggung jawab atas sistem Loading Dock Service
penyimpanan barang
Service Service
 Istirahat, Makan-Minum, MCK
 Pulang
Cleaning Service 5  Parkir Service Service
 Masuk ke dalam bangunan Service Service
 Membersihkan dan merawat dalam Service Service
bangunan
 Briefing Service Service
 Membuatkan minum atau makanan ringan Service/ Pantri Service
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang
Mekanikal dan 2  Parkir Service Service
Teknikal  Masuk ke dalam bangunan Service Service
 Merawat mekanilak dan teknis bangunan Service Service

36
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

 Briefing Service
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang
Security 4  Parkir Service Service
 Masuk ke dalam bangunan Entrance Service
 Menjaga keamanan Seluruh Publik
 Mengarahkan tamu atau pengunjung Bangunan Publik
 Briefing Service Service
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang
Staff parkir 4  Parkir Area parkir Service
 Masuk ke dalam bangunan Publik
 Mengatur sistem parkir Service
 Mengarahkan tamu atau pengunjung Service
 Memberi informasi Service
 Briefing Service
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service
 Pulang
Pemilik 1  Parkir Service Service
 Masuk ke dalam bangunan Cafe Private
 Mengontrol kinerja dan mengarahkan staff Cafe Private
Lainnya
 Membuat laporan Cafe Private
 Briefing Cafe Private
Cafe/Kantin
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Cafe Private
 Pulang Service Service

37
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Pelayan 4-6  Parkir Service Service


 Masuk ke dalam bangunan Cafe (area Publik
 Melayani pengunjung makan) Publik
 Briefing Private
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang
Staff Dapur 6-10  Parkir Service Service
 Masuk ke dalam bangunan Dapur Service
 Membuatkan makanam/minuman Dapur Service
 Briefing Dapur Service
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang
Staff 2-4  Parkir Service Service
Storage/Loading  Masuk ke dalam bangunan Loading dock/ Service
 Mengontrol kuantitas bahan makanan Storage Service
 Briefing Service
 Istirahat, Makan-Minum, MCK Service Service
 Pulang

38
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

3.2.2 Kebutuhan Ruang dan Hierarki

Tabel 4: Program Ruang

Besaran Jumlah
Zona Kebutuhan Ruang Karakteristik Ruang Kapasitas Luas Total
Ruang Ruang
Retail Area penjualan Ruang utama dalam retail sebagai 6-8 orang 12 M2
area penjualan dan mendisplay
kerajinan tangan
Kasir Area transaksi pembayaran 2 orang 2 M2
Workshop /Studio Ruang mengrajin 8-10 orang 26,5 M2
32
Storage Ruang menyimpan hasil kerajinan 2 orang 9 M2 1920 M2
dan bahan pembuat kerajinan
Service Ruang untuk membersihkan 3 orang 5 M2
bahan, kontrol kualitas
Pantri Ruang istirahat karyawan 2 orang 4 M2
Toilet Tempat buang air dan cuci tangan 2 orang 1,5 M2
Pengelola Ruang direktur Ruang kerja untuk direktur 4 orang 12 M2 12 M2
pengelola dan menerima tamu
Ruang rapat Ruang untuk rapat dan evaluasi 12 orang 20 M2 20 M2
kerja
R. bag keuangan Ruang kerja staff bagian keuangan 3 orang 6 M2 6 M2
R bag administrasi Ruang kerja staff bagian 4 orang 6 M2 6 M2
administrasi 1
R.bag marketing Ruang kerja staff marketing 4 orang 6 M2 6 M2
Ruang penerimaan Ruang penerimaan tamu pengelola 6 orang 9 M2 9 M2
tamu
Resepsionis Area penerimaan tamu dan 3 orang 5 M2 5 M2
memberi informasi
Lobby pengelola Area penerima dan area tunggu 6 orang 20 M2 20 M2

39
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Toilet Tempat buang air dan cuci tangan 4 orang 9 M2 9 M2


1
Pantri Ruang istirahat karyawan 2 orang 5 M2 5 M2
Fasilitas Galeri Mendisplay segala jenis kerajinan 8 orang 32 M2 32 M2
1
Lebak
Workshop area Ruang workshop komunal bagi 12 orang 20 M2 120 M2
6
pengunjung
Ruang rapat Ruang rapat umum 20-25 orang 45 M2 2 90 M2
Ruang serbaguna Ruang serbaguna untuk exhibition 60 orang 120 M2 120 M2
1
atau seminar
Amfiteater Area komunal untuk outdoor 16 orang (outdoor) (outdoor)
exhibition dan acara lainnya 1
Sebagai ruang publik
Penunjang Pusat Informasi Area pemberian informasi bagi 4-6 orang 6 M2 6 M2
pengunjung
Area komunal Area duduk dan berkumpul 16-20 orang (outdoor) (outdoor)
Ruang publik
Cafe Area makan dna minum atau 20-24 orang 36 M2 36 M2
berkumpul
Dapur Area masak untuk kebutuhan cafe 4-6 orang 16 M2 16 M2
Pantri Area penyajian untuk kebutuhan 3 orang 4 M2 4 M2
1
cafe
Storage Area penyimpanan bahan 2 orang 6 M2 6 M2
makanan
ATM Area mesin atm 6 mesin 9 M2 9 M2
Lobby Area penerima pengunjung 10 orang 24 M2 24 M2
Perpustakaan Memberikan informasi bacaan 16 orang 32 M2 32 M2
mengenai jenis kerajinan tangan,
asal serta sejarahnya
Service Toilet Wanita Tempat buang air dan cuci tangan 6 orang 12 M2 12 M2
1
Toilet Pria Tempat buang air dan cuci tangan 6 orang 12 M2 12 M2

40
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Loading Dock Area bongkar-muat barang 8 orang (outdoor) (outdoor)


Ruang staff service Ruang istirahat staff 6 orang 9 M2 9 M2
Janitor Penyimpanan alat kebersihan 1 orang 4 M2 4 M2
Ruang security Ruang jaga untuk security 4 orang 6 M2 6 M2
1
Gudang umum Area penyimpanan barang 6 orang 25 M2 25 M2
Utilitas Ruang kontrol Ruang kontrol panel-panel - 9 M2 9 M2
Ruang ME & Genset Ruang mekanikal elektrikal Panel listrik 40 M2 -
1
1 genset
Plumbing Ruang kontrol pompa air - 12 M2 -
Total 2590M2

41
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 42
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

3.2.3 Hubungan Ruang

Berdasarkan program yang telah dibuat maka dapat dibentuk pola


hubungan antar ruang, sebagai berikut:

Gambar 24. Hubungan antar Ruang

Pola hubungan antar ruang ini dapat menjadi acuan untu menyusun
program bangunan, serta hierarki dan sirkulasi di dalam bangunan.
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 43
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

3.3 Analisis Preseden

3.3.1 Market for Arts and Crafts

Gambar 25. Perspektif Market for Art and Crafts

Sumber: http://www.archdaily.com/116445/market-for-arts-and-crafts-europe-
studio-architects

Arsitek : Europe Studio Architects

Tahun : 2010

Lokasi : Athena, Yunani

Latar belakang proyek:

Athena adalah kota yang menarik, kota yang mengalir dengan sejarah,
penuh dengan potensi. Lokasi yang diusulkan (untuk pasar seni dan
kerajinan) terletak di sisi barat pasar loak Athena dan membentuk sebuah
bagian menuju kawasan industri tua kota, yang sekarang penuh dengan
bar, restoran, bangunan multi guna dan museum, dan memainkan peran
utama dalam dunia seni dan kehidupan malam. Proyek ini mencoba untuk
mempertemukan bagian industri lama menjadi sebuah pasar seni dan
kerajinan terbuka, yang akan berfungsi sebagai "node" titik jalur yang
mengarah ke kawasan industri tua, dan juga sebagai pintu gerbang barat
baru ke pasar loak yang ada, menciptakan "tempat khusus" dengan dampak
positif besar pada kota.

SWOT Proyek:

OPPORTUNITY THREAT
S Memberikan ruang Memudahkan Kurang efektif jika
T interkasi pembeli pembeli dalam sedang ramai
R dengan pengrajin mendapatkan
E secara langsung informasi mengenai
N barang yang dibeli
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 44
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

G Memberikan Memudahkan Pembeli harus


T keleluasaan bagi masyarakat dalam memasuki retail satu
H masyarakat untuk melihat dan memilih per stau sehingga
menyusuri barang maupun kurang efektif
keseluruhan pasar hanya sekedar
berjalan-jalan
Menjadi node untuk Memunculkan Dapat mengubah
menghidupkan aktivitas baru ke identitas kawasan
kembali kawasan dalam kawasan lama
tua
W Penggunaan Mudah untuk diganti Material tidak tahan
E material kayu (semi lama
A permanent)
K
N
E
S
S

3.3.2 Mercat Encants

Gambar 26. Perspektif Mercat Encants

Sumber: http://www.archdaily.com/453829/mercat-encants-b720-fermin-vazquez-
arquitectos?ad_medium=widget&ad_name=recommendation

Arsitek : B720

Tahun : 2013

Lokasi : Barcelona, Spain

Latar belakang proyek:

Els Encants di Barcelona adalah pasar centenarian, yang secara


tradisional telah diatur di luar ruangan dengan cara yang informal. Lokasi
saat ini tidak jauh dari pasar baru dan akan menempati persimpangan
Merdiana Avenue dengan Las Glorias Square. Tujuan utama proyek ini
adalah untuk mempertahankan sifat terbuka pasar outdoor Els Encants.
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 45
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

SWOT proyek:

OPPORTUNITY THREAT
S Bertujuan untuk Menambah rasa Saat ramai, akan
T membuat keingintahuan tdiak efektif,
R pengunjung pengunjung pencapaian ke satu
E berjalan lebih lama retail cenderung
N lama
G Pengunaan material Pengunjung dapat Silau pada saat siang
T yang bertujuan melihat refleksi hari
H sebagai mekanisme kegiatan sekitar
refleksi kota ke
pasar
W Retail terbuka tanpa Membuat pengunjung Pengaturan retail
E ruangan tersendiri lebih mudah dalam sulit
A melihat dan memilih
K barang
N
E
S
S

3.3.3 Artist's Colony Market

Gambar 27. Perspektif Artist's Colony Market

Sumber: http://www.archdaily.com/97149/artists-colony-market-atelier-architects

Arsitek : Atelier Architects

Tahun : 2010

Lokasi : Spain

Latar belakang proyek:

Proyek ini adalah sebuah pemukiman yang menganeksasi wilayah


kosong, zona karat yang ada dalam struktur urban. Bergerak sebagai
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 46
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

wisatawan, seperti caravan, dengan tujuan untuk menciptakan suasana


pasar tradisional di daerah perkotaan. Proyek ini bertujuan untuk
membangkitkan tradisi, dan berfungsi sebagai pilihan. Pasar adalah bentuk
unsur interaksi sosial. Pasar adalah acara itu sendiri. Hal ini dapat
menyebarkan seni, kualitas dan evolusi. Pasar merupakan refleksi dari
masyarakat kita, lingkungan kita, dari struktur hubungan sosial dan spasial.
Elemen dasar dirancang dengan kepadatan yang berbeda, yang diadopsi
dari bentuk dasar dan jaring dari kota. Rinciannya, framing dan bentuknya
mengingatkan perasaan mengenai seni dan kerajinan buatan tangan.

SWOT Proyek:

OPPORTUNITY THREAT
S Penyusunan massa Memudahkan Saat ramai,
T yang linear pengunjung cenderung akan
R menelusuri bangunan berdesakan
E dna mencari barang
N yang diinginkan
G Memberikan ruang Memudahkan Kurang efektif jika
T interkasi pembeli pembeli dalam sedang ramai
H dengan pengrajin mendapatkan
secara langsung informasi mengenai
barang yang dibeli
Terdapat ruang Membuat pengunjung Menambah pusat
publik dapat duduk atau keramaian
berada di dalam area
pasar lebih lama
W Penggunaan Mudah untuk diganti Material tidak tahan
E material semi lama
A permanent
K
N Lokasi tapak berada Area pasar cenderung Gelap dan
E di antara bangunan tidak panas pengudaraan alami
S tinngi sehingga kurang baik
S tertutup oleh
bayangan bangunan
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

3.3.4 Perbandingan Proyek

Tabel 5: Perbandingan Preseden

Proyek Market for Arts and Crafts Mercat Encants Artist's Colony Market
Lokasi Athens, Greece Barcelona, Spain Spain
Arsitek Europe Studio Architects B720 Atelier Architects
Tahun 2010 2013 2010
Lingkup Menghidupkan kembali kawasan kota Mempertahankan sifat terbuka sebuah Menciptakan suasana pasar tradisional
Urban lama, menjadi node baru bagi pasar di Barcelona di daerah perkotaan, membangkitkan
kawasan tersebut tradisi, dan berfungsi sebagai tujuan
pilihan
Lingkup Memaksimalkan upaya untuk Proyek ini dibuat untuk memberikan Pasar ini membentuk komunitas
Bangunan merangkum suasana pasar tua pengalaman pengunjung dengan kreatif. Seniman berbagi ruang
dengan jalur yang sempit dan titik- berjalan-jalan melalui jalan pejalan lokakarya mereka, dan memiliki ruang
titik pertemuan tersembunyi, dan kaki. Dengan menekuk dek persegi, umum untuk digunakan sebagai
juga ruang publik sehingga memiliki tingkat yang lingkungan yang kreatif, dan pelanggan
berbeda dari jalan-jalan di sekeliling dapat menjadi bagian dari ini dengan
membuat pengunjung berjalan lebih menonton alur kerja kreatif tersebut
lama di dalam pasar
Program Ruang %Luas Ruang %Luas Ruang %Luas
 Studio 70%  Retail 60%  Office 10%
 Storage 20%  Toilet & Service 8%  Workshop 15%
 Toilet 10%  Utilitas 12%  Parking stall 5%
 Sirkulasi 20&  Performance square 20%
 Market 50%

47
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Denah

Zoning

48
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

Organisasi
Ruang

Sirkulasi

Material Penggunaan bahan daur ulang seperti Penggunaan material kaca untuk Penggunana material daurulangs eperti
botol, palet kayu, dan kain sebagai kanopi dengan bentang 25 kayu, besi dan tripleks.
meter melindungi pengguna dari sinar
matahari. Penutup yang diatur oleh
band-band bervariabel-lebar pada
bagian bawahnya menyajikan
kecenderungan refleksi yang berbeda

49
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

50
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 50
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

3.4 Analisis Bentuk Arsitektur

3.4.1 Sintesis Gubahan Massa Awal

Setelah melakukan analisis,observasi dan studi literartur, maka


dibentuk gubahan massa dengan acuan pada kontekstual terhadap site dan
lingkungan sekitar, sehingga gubahan massa awal yang didapatkan adalah:

Gambar 28. Sintesis Gubahan Massa

Gambar 29. Gubahan Massa


LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 51
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

BAB IV

SIMPULAN

4.1 Simpulan

Sebuah kawasan memiliki fenomena keseharian yang berbeda dari kawasan


lainnya. Lebak, sebagai sebuah kabupaten dari provinsi Banten, memiliki salah
satu aktivitas keseharian yang menarik, yaitu mengrajin. Terdapat beberapa jenis
kerajinan, diantaranya batik, tenun, krey, tikar pandan, anyaman bambu, mebeleur
kayu, dan kulit. Kerajinan ini memiliki potensi menjadi daya tarik baru bagi
daerah Lebak, namun belum adanya fasilitas memadai. Oleh karena itu, saran yang
akan diberikan untuk memfasilitasi keseharian ini adalah mraket dna galeri IKM
kerajinan tangan. Market berfungsi sebagi sarana pemasaran bagi pengrajin, tidak
hanya menjual, tetapi pengrajin pun dapat membuka workshop kerajinan
sehingga pengunjung dapat langsung melihat proses dari pembuatan kerajinan
tangan tersebut. Galeri, merupakan tempat untuk memamerkan karya seni atau
kerajinan, adanya galeri digunakan sebagai tempat pameran yang menyimpan
berbagai jenis kerajinan tangan Lebak, sehingga pengunjung maupun tamu yang
datang dapat melihat dan mepelajari mengenai kerajinan tangan Lebak. Ditambah
dengan fungsi penunjang seperti perpustakaan, area workshop, ruang serbaguna,
dan amfiteater. Berada di tapak yang berlokasi di kawasan pusat pemerintahan
Lebak, bangunan ini diharapkan dapat menjadi bagian dari keseharian masyarakat
dna menjadi ruang publik baru bagi kawasan tersebut sehingga akan tercipta
aktivitas-aktivitas baru disekitar kawasan. Setelah melakukan analisis tapak,
program, preseden, studi observasi maupun studi literatur, maka didapatkan
gubahan massa seperti berikut:

Gambar 30. Analisia Tapak dan Gubahan Massa

Orientasi massa mengarah ke bagian depan tapak yang merupakan jalan


utama untuk pencapaian. View bangunan terhadap lingkungan didukung oleh
view ke arah depan tapak yang terdapat alun-alun sebagai ruang publik terbuka,
juag terdapat rumah ibadah yang menjadi salah satu landmark daerah. Dengan
ketentuan rasio tutupan lahan <50% serta ketinggian bangunan diatas 4 lantai,
massa bangunan merupakan bangunan low rise. Dan dengan mengadaptasi
konsep pendekatan kontemporer, bangunan ini akan menjadi landmark baru bagi
kawasan tersebut dan menjadi daya tarik baru bagi penikmat kerajinan.
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 8.22 v
MARKET DAN GALERI IKM KERAJINAN TANGAN LEBAK

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

 Analisis Kesejahteraan Masyarakat Lebak 2014

 Burden, Ernest, 1998. Illustrated Dictionary of Architecture. University of Michigan:


McGraw-Hill
 Ching, Francis D.K, 1995. A Visual Dictionary of Architecture. John Wiley&Sons, Inc
 Crawford, Margaret, 1999. Everyday Urbanism. Monacelli Press

 Gehl, Jan, 2013. How to Study Public Life, Washington DC: Island Press
 Indeks Pembangunan Manusia 2014 Lebak

 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lebak 2014


 Kecamatan Cibadak dalam Angka 2014
 Kecamatan Rangkasbitung dalam Angka 2014
 Lefebvre, Henri, 1987. The Everyday and Everydayness. Yale University Press

 Lényi, Peter, 2014. Design Handbook for Cultural Centres, Slovakia: Stanica Žilina-
Záriečie
 Masterplan Pembangunan Ekonomi Daerah kabupaten Lebak 2014
 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Lebak 2005-2025
 RTRW Kabupaten Lebak 2014-2034
 Upton, Dell, 2002. Architecture in Everyday Life. Johns Hopkins University Press
 Wigglesworth, Sarah, 1998. The Everyday and Architecture. Academy Press

Website :

 http://dprd-lebakkab.go.id/detail/batik-lebak-diharapkan-menjadi-kekuatan-
ekonomi-masyarakat/ diakses 2 Juli 2016-20:37
 http://www.archdaily.com/116445/market-for-arts-and-crafts-europe-studio-
architects diakses10 Juli 2016-14:48
 http://www.archdaily.com/453829/mercat-encants-b720-fermin-vazquez-
arquitectos?ad_medium=widget&ad_name=recommendation diakses 10 Juli 2016 -
14.50
 http://www.archdaily.com/97149/artists-colony-market-atelier-architects diakses
10 Juli 2016 -15:02
 https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lebak diakses 12 Juli 2016-10:54

 https://en.wikipedia.org/wiki/Market_(place) diakses 12 Juli 2016-11:04


 https://en.wikipedia.org/wiki/Handicraft diakses 12 Juli 2016-11:16
 https://id.wikipedia.org/wiki/Perbengkelan diakses 12 Juli 2016-11:28
 http://lifolitan.com/2016/01/26/kementerian-hukum-dan-ham-banten-serahkan-
sertifikat-hki-batik-lebak/ diakses 2 Juli 2016-20:41

Anda mungkin juga menyukai