Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL

UJIAN PRAKTEK PRAKARYA

ANGGOTA KELOMPOK:
1. M. NADHIM IHSANANDA B ( 05 )
2. MARINDA SEKAR AYU ( 09 )
3. MARTHA FADRJIN ANGGRAENI ( 11 )
4. MAULIDIA ZALSA WICAHYO ( 13 )
5. M. ADAM MALIK ( 31 )
i. Pengertian Batik Ikat

Batik ikat merupakan salah satu jenis batik yang pembuatannya dilakukan
dengan cara mengikat kencang di beberapa bagian kain kemudian diberi
warna. Di beberapa daerah di Indonesia, teknik ini dikenal dengan berbagai
nama lain seperti pelangi atau cinde (Palembang), tritik atau jumputan
(Jawa), serta sasarengan (Banjarmasin).

ii. Sejarah Batik Ikat

Menurut sejarah, batik ikat berasal dari Tiongkok, batik ini kemudian
berkembang sampai ke India dan wilayah-wilayah nusantara. Batik ikat
diperkenalkan ke nusantara oleh orang-orang India melalui misi
perdagangan. Batik ini mendapat perhatian besar terutama karena
keindahan ragam hiasnya dalam rangkayan warna warni yang menawan.
Penggunaan batik ikat celup ini antara lain di sumatra, khususnya
palembang, di kalimantan selatan, jawa dan bali.
Dalam proses pewarnaan batik jumputan, jaman dahulu zat pewarna yang
digunakan berasal dari alam. Namun dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi zat pewarna alami mulai ditinggalkan. Hal ini
terjadi terutama karena pewarna sintesis memiliki jumlah warna yang
hampir tak terbatas. Disamping itu juga, proses pewarnaan alam juga lebih
rumit daripada pewarna sintesis. Meskipun demikian, keduanya memiliki
keunggulan masing-masing.

iii. Bahan-Bahan yang Dibutuhkan

 Kain
 2 botol air 600ml
 Pewarna dan penguatnya dalam satu kemasan
 Karet gelang
 Kelereng/uang koin/batu
 Sendok untuk alat pengaduk warna
 Wadah untuk tempat mengaduk warna
iv. Teknik Pembuatan Batik Ikat

Ada dua teknik membuat batik ikat :


1. Teknik Ikat
Teknik ikat adalah teknik dengan cara ikatan, artinya median yang diikat
akan menimbulkan motif. Cara mengikatnya harus kencang supaya pada
saat dicelup tidak terkena warna, sehingga setelah ikatannya dilepas akan
terbentuk gambarnya. Teknik ikat ini dilakukan dengan memegang
permukaan kain dengan ujung jari, lalu permukaan kain itu di ikat dengan
jelas baik dengan ikatan tunggal maupun jamak. Cara mengikatnya
beragam, ada ikatan datar, miring, dan kombinasi. Adapun teknik lipat dan
gulung. Pada saat mengikat jalinan kain
Langkah-langkan membuat batik jumputan dengan teknik ikatan
a. Sediakan alat dan bahan
b. Ikatlah kain dengan menggunakan karet gelang baik secara langsung
maupun kelereng dimasukan dalam kain kemudian di ikat dengan
kencang menggunakan tali plastik
2. Teknik Jahit
Teknik jahitan adalah kain diberi pola terlebih dahulu lalu dijahit dengan
menggunakan tusuk jelujur pada garis warnanya dengan menggunakan
banang, lalu benang ditarik kuat sehingga kain berkerut serapat
mungkin. Pada waktu dicelup benang yang rapat akan menghalangi warna
masuk ke kain, benang yang dipakai sebaiknya benang yang tebal dan kuat
seperti benang plastik / sintesis, benang jins, atau benang sepatu. Hasil
jumputan teknik jahitan ini berupa titik-titik yang agak menyambung
membentuk gambar.
Langkah-langkan membuat batik jumputan dengan teknik jahitan:
a. Sediakan Alat Dan Bahan
b. Gambar lah pola pada kain dengan menggunakan pensil
c. Jahitlah garis pola dengan tusik jelujur, lebih baik jarak panjang
jelujur di atur antara 2 – 3 mm
d. Setelah selesai di jahit, sisakan benang untuk menarik. Tarik kedua
ujung kuat-kuat tapi jangan sampai putus, buatlah kain serapat
mungkin setelah itu ikatkan benang agar kain yang berkerut tidak
lepas lagi.

Berikut ini contoh hasil dari batik ikat:

Anda mungkin juga menyukai