Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Survey dan Pemetaan

“ Usulan Teknis Pemetaan Situasi Skala 1:1.000 di Sumenep“

Oleh
Adindha Surya A. (3512 100 084)

Balya Farras S. (3512 100 098)

Jurusan Teknik Geomatika


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2015
USULAN TEKNIS

PEKERJAAN PERANCANAAN :

PEMETAAN SITUASI SKALA 1:1.000

SUMENEP PROVINSI JAWA TIMUR


I. Pendahuluan

1.1. Umum
Nama Proyek : USULAN TEKNIS PEMETAAN SITUASI
SKALA 1:1000 DI SUMENEP

Pemberi Tugas : Jurusan Teknik Geomatika

Tahun Anggaran : 2015

Jangka Waktu Pelaksanaan : 60 hari kalender

Tempat : Kawasan Industri, Kawasan Industri Lubuk Gaung,


Kawasan Industri Dock Yard, Kawasan Industri Bukit
Kapur
1.2. Latar Belakang Proyek
Demi meningkatkan devisa Negara dan pelaksanaan eksploitasi minyak bumi
yang berkesinambungan, maka kegiatan yang akan dilakuan dalam penentuan wilayah
dan usaha dalam mengambil minyak bumi di kawasan Sumenep. Kegiatan ini dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga mampu menghasilan minyak bumi secara
maksimal. Hal yang harus diperhatikan di sini adalah dalam melaksanakan perencanaan
dan survey untuk penentuan wilayah yang akan dijadikan sebagai objek untuk pendirian
bangunan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan pertambangan atau pengeboran
minyak.
Karena dalam melakukan penentuan batasan wilayah untuk melaksanakan
kegiatan pendirian tempat ekspliotsi minyak bumi, maka dibutuhkan sebuah
perencanaan yang digunakan untuk tolok ukur dan acuan pelaksanaan survey di daerah
Sumenep ini.

1.3. Maksud dan Tujuan


Perlunya dilaksanakan survey di daerah Sumenep dimaksudkan dan tujuan untuk :
1. Mengetahui secara rinci kondisi lapangan
2. Mengetahui situasi yang berada sesuai dengan lapangan
3. Penentuan batas wilayah untuk kegiatan pertambangan
4. Bahan kajian melaksanakan kegiatan penentuan wilayah pertambangan
5. Hasil-hasil kajian akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
pembangunan dan pengembangan-pengembangan yang akan dilakukan serta
sebagai dasar acuan pelaksanaan fisik pembangunan pengolahan kawasan
pertambangan produk perencanaan yang siap pakai apabila fisik konstruksi akan
segera dilaksanakan.
6. Pembuatan peta skala 1 : 1000

1.4. Lingku p Proyek


1. Lingkup Kegiatan/Proyek adalah : Pembuatan peta situasi skala 1:1000 di Sumenep
Provinsi Jawa Timur
2. Lingkup Pekerjaan penyusunan Kajian Pemetaan Situasi meliputi tahap-tahap yang
akan dilakukan adalah:
a) Persiapan
b) Pengambilan data
c) Pengilahan data
d) Penyajian data

II. Metodologi
Kegiatan ini dilakukan sebagai awal untuk melaksanakan kegitan pembuatan peta
situasi wilayah Sumenep dan sekitarnya yang ada di Provinsi Jawa Timur ini. Kegiatan yang
ditujukan untuk pembuatan peta situasi ini akan menyajikan keadaan topografi yang ada di
Sumenep sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kegiatan perencanaan adalah
sebagai berikut ini :

a) Tahap pendahuluan

 Penyamaan teknis substansi antara penyedia jasa dengan tim supervisi


 Koordinasi internal tenaga ahli dan tenaga pendukung
 Menyusun rencana kerja
 Menyusun metodologi pendekatan dan analisis
 Menyiapkan Peta Dasar Kawasan
 Menyiapkan kebutuhan data, persiapan survei (termasuk mobilisasi peralatan)
 Merumuskan isu strategis yang menyangkut potensi dan permasalahan kawasan
 Menyiapkan Laporan Pendahuluan Dan Bahan Presentasi (materi slide)

b) Tahap Survei
 Sosialisasi
Sosialisasi kepada masyarakat di wilayah perencanaan serta aparat pemerintah yang
terkait. Kegiatan ini ditujukan untuk mendorong partisipasi masyarakat agar aktif
dalam proses perencanaan mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap akhir
pekerjaan.
 Survei data instansional
Survei data instansional berupa pengumpulan data atau perekaman dari instansi-
instansi. Hasilnya adalah uraian fakta dan informasi baik dalam bentuk data angka
atau peta mengenai keadaan wilayah perencanaan.
 Identifikasi tanah
Identifikasi tanah (dilengkapi dengan peta perkecilan 1 : 1.000) yang meliputi
kegiatan :
 Status pemilikan tanah secara garis besar tetapi jelas.
 Keadaan tanah baik tentang kemiringan, daya dukung, struktur, kesuburan dan
lain-lain dalam kaitannya dengan kondisi fisik dasar.
 Identifikasi jaringan jalan
Identifikasi jaringan jalan (dilengkapi dengan peta dan foto situasi) yang meliputi :
 Fungsi setiap penggunaan jalan, mulai dari jalan arteri hingga jalan setapak yang
tidak mempunyai kejelasan bentuk.
 Wewenang pengelolaan jalan baik jalan negara, propinsi sampai kejalan desa, jalan
milik pribadi atau perusahaan dan lain-lain.
 Kondisi fisik jalan yang meliputi : lebar jalan, jenis dan kualitas jalan.
 Mengenali arus lalu lintas baik kendaraan bermotor maupun tidak bermotor, arus
manusia pejalan kaki dan lain-lain, tempat parkir dan daya tampung yang ada.
 Skema permasalahan lalulintas yang terjadi dan dugaan awal tentang penyebabnya.

 Identifikasi Kondisi Sosial-ekonomi Penduduk


Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, struktur umur, struktur pendidikan,
struktur agama, struktur pekerjaan, kepadatan penduduk dan lain-lain, disusun dalam
bentuk tabel, diagram dan lain-lain yang dapat dibaca langsung serta mudah dianalisa.
Selain identifikasi penduduk standar, perlu diidentifikasi kondisi sosial ekonomi
masyarakat pesisir, yang memiliki karakteristik berbeda. Kondisi ekonomi juga perlu
dikaitkan dengan sektor-sektor perekonomian pesisir, adakah pola atau kontribusi
sumber daya pesisir terhadap perekonomian masyarakat sekitar.

c) Tahap pelaksanaan Pengukuran


Pada tahap ini membahas tentang metode yang akan dilakukan untuk melaksanakan
pengambilan data di lapangan. Metode yang akan dilakukan untu mengambil data di
lapangan adalah dengan beberapa cara sebagai berikut ini :

 Titik kontrol tanah (BM referensi nasional)


Artinya dalam hal ini BM yang kita gunakan adalah menggunakan BM yang
sudah ditentukan dan di ukur oleh Negara atau BM Nasional sehingga nantinya
tidak akan menimbulkan kesalahan batas-batas yang akan di ukur.

 Rencana sebaran BM
Rencana sebaran BM yang ada di lapangan atau lokasi pengukuran meliputi
titik-titik koordinatnya (x,y)

 Pengukuran waterpass utama (z) orde-1


Dalam pengukuran ini yang dilakukan adalah dalam rangka melakukan
pengambilan data untuk nilai tinggi (z) orde-1 yang digunakan untuk menentukan
beda tinggi dengan bereferensi pada LWL (Lowest Water Level), MSL (Mean
Sea Level), HWS (Higest Water Surface)

 Pengadaan titik BM orde-1


Penentuan ini dilakukan dengan menggunakan GPS Geodetik karena meliputi
Orde-1.

Berikut ini merupakan gambaran dari rencana sebaran BM yang akan


dilaksanakan :

BM Utama

BM Pembantu

BM Utama
4 Km

Lapangan

BM Utama

2.5 KM

Harus diperhatikan :
 5 BM berpasangan merupakan BM utama ukuran 50 cm x 50 cm
 Dibutuhkan 4 BM berpasangan untuk memudahkan pengukuran ukuran 30 cm x 30
cm
 Diantara 3 pasang BM utama bisa dipasang titik-titik pembantu agar dapat terlihat
satu sama lain

d) Waktu yang dibutuhkan


Waktu yang dibutuhkan pada suatu kegiatan dapat dinyatakan dalam bentuk minggu,
hari maupun bulan. Waktu yang digunakan dalam proyek ini adalah dalam hari dimana
dalam melakukan proses pekerjaan lapangan dilakukan selama 50 hari sedangkan
pekerjaan kantor dilakukan 20% dari pekerjaan lapangan yaitu sekitar 10 hari, maka bila
ditotal waktu yang dibutuhkan sekitar 60 hari

Rincian Kerja ( perminggu )


1 2 3 4 5 6 7 8
NO JENIS KEGIATAN

Persiapan
1

Pengambilan
2
Data
Pengolahan Data
3

Penyajian Data
4

e) Tenaga Ahli
a) Tenaga Ahli
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan sekali tenaga ahli sebagai penunjang
berjalannya proyek yang telah disusun ini. Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam
hal ini adalah sebagai berikut ini :
 1 orang sarjana teknik geodesi (S1), berpengalaman dibidang survei
hidrografi, dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran offshore dengan
pengalam sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun.
 2 orang juru ukur GPS, berpengalaman dibidang pemetaan, dalam kegiatan
pekerjaan pengukuran dan pemetaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
 5 orang juru ukur Total Station, berpengalaman dibidang pemetaan, dalam
kegiatan pekerjaan pengukuran dan pemetaan sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun.
 4 orang juru ukur Waterpass, berpengalaman dibidang pemetaan, dalam
kegiatan pekerjaan pengukuran dan pemetaan sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun.

Juru Ukur D3 :
 GPS : 1 orang
 Total Station : 5 orang
 Waterpass : 1 orang
Pembantu juru ukur (diambil dari tenaga lokal)
 GPS : 1 orang
 Total Station : 20 orang
 Waterpass : 8 orang
f) Peralatan yang digunakan
Segala macam peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan ini tampak pada
table berikut ini :

Waktu
No Nama Barang/alat Kuantitas
(hari)00000000000000000-
1. GPS Geodetik 2 buah 5 hari3
2. Total Station 4 buah 50 hari
3. Waterpass 4 buah 50 hari

Untuk penentuan lama waktu pengukuran meggunakan banyaknya pekerja yang


dipakai dan melihat medan yang akan diukur.

IV. Biaya (Cost)

1 Biaya Mobilisasi Total


Biaya masing-
Nama barang Kuantitas Waktu (hari) Total biaya
masing
a Peralata03n :
GPS 2 2 1500000 6000000
Total station 5 50 300000 75000000
Waterpass 4 50 150000 30000000
Payung 10 1 40000 400000
Cat Pilok 8 1 10000 80000
Pasir 10 1 15000 150000
Semen 5 1 40000 200000
Paku Payung 10 1 10000 100000
Roll Meter 8 1 50000 400000
Aki 2 5 40000 400000
Patok Kayu 100 1 5000 500000
Statif 5 50 50000 12500000
Printer 3 1 300000 900000
Jas Hujan 46 1 30000 1380000
Handy Talky 30 50 25000 37500000
b Bahan Habis
Kertas 3 1 40000 120000
Tinta Printer 3 1 50000 150000
Tinta Plotter 2 1 50000 100000
Buku Ukur 10 1 8000 80000
Alat Tulis Kantor 10 1 40000 400000
CD 2 1 5000 10000
c Transport
Sewa Mobil 2 2 350000 1400000
Sewa Truk 2 2 1500000 6000000
pick up survey 4 50 200000 40000000
d Konsumsi
Makan 132 60 8000 63360000
Galon 3 60 7000 1260000
Penginapan 3 50 150000 22500000
Jaminan Keselamatan 46 50 90000 207000000
Total sementara 507890000

2 Biaya Gaji Tenaga ahli dan juru ukur ( Tim Geomatika )


Total
Tenaga Kuantitas Waktu (hari) Biaya masing-masing
biaya
Tenaga ahli :
GPS 1 5 150000 750000
Total station 5 50 150000 37500000
Waterpass 1 50 100000 5000000
Juru Ukur D3 :
GPS 1 5 60000 300000
Total station 5 50 80000 20000000
Waterpass 1 50 70000 3500000
Total sementara 67050000

3 Biaya Gaji Tenaga ahli dan juru ukur ( tenaga lokal )


Total
Nama barang Kuantitas Waktu (hari) Biaya masing-masing
biaya
GPS 1 5 30000 150000
Total station 20 50 60000 60000000
Waterpass 8 50 50000 20000000
Total Sementara 80150000
Total keseluruhan 655090000

Dari rancangan diatas tertera bahwa anggaran dana atau biaya yang akan dikeluarkan
sebesar Rp 655.090.000,00 dengan perincian yang telah tertera diatas.

V. Pentutup
Demikian kerangka acuan kerja (KAK) ini kami buat dengan sebenarnya. Dengan ini
semoga konsultan nantinya menggunakan kerangka ini dengan sebaiknya dan dapat
mewujudkan kegiatan ini sehingga dihasilkan suatu keluaran atau hasil yang maksimal dan
didapatkan bentuk peta situasi dengan skala 1:1000 sesuai dengan yang diinginkan oleh
pemberi tugas.

Anda mungkin juga menyukai