info/slide/3729976/
http://slideplayer.info/slide/3034435/
http://slideplayer.info/slide/2795926/
http://slideplayer.info/slide/3642169/
http://slideplayer.info/slide/3350591/
http://slideplayer.info/slide/3350591/
http://slideplayer.info/slide/2969309/
http://slideplayer.info/slide/3764594/
http://slideplayer.info/slide/3779598/
http://slideplayer.info/slide/2804129/
http://slideplayer.info/slide/2804069/
http://slideplayer.info/slide/2804298/
http://slideplayer.info/slide/2816423/
http://slideplayer.info/slide/3266941/
http://slideplayer.info/slide/3624433/
http://slideplayer.info/slide/3114953/
http://slideplayer.info/slide/11828795/http://slideplayer.info/slide/11828795/
http://slideplayer.info/slide/2802928/
https://www.google.co.id/search?q=manajemen+dan+motivasi+diri&dcr=0&tbm=isch&tbo=u&source=
univ&sa=X&ved=0ahUKEwiMhND2yf7YAhVFl5QKHcJyA1UQsAQIOg&biw=1366&bih=641
http://slideplayer.info/slide/2343222/
Agar bisa mengontrol orang lain, Anda harus memiliki pengaruh yang kuat dan juga kekuasaan
yang kuat untuk mengendalikan hidup orang lain.
Bila hal-hal yang ingin Anda kontrol itu tidak terkontrol sesuai dengan keinginan, maka Anda
pasti kewalahan dan berpotensi mendapatkan tekanan atau stres.
Bila Anda mengontrol orang lain tanpa menggunakan energi empati, maka Anda akan sulit
menemukan keikhlasan dari orang-orang yang Anda kontrol untuk menghormati Anda dari hati
yang paling tulus.
Ketika Anda menjadi terlalu mengontrol orang lain, tanpa memikirkan kebutuhan akan
kebebasan batin mereka, maka Anda selalu akan menjadi alasan yang membuat orang lain untuk
tidak menjadi diri sejatinya.
Mengontrol orang lain bukan berarti membuat Anda bertugas untuk merubah orang lain sesuai
persepsi Anda, tapi seharusnya menjadi strategi Anda dalam memperkuat pengaruh dan
kekuasaan baik Anda terhadap orang lain.
Djajendra
EMOSI BAIK
Anda yang cerdas memberikan emosi baik dan cerdas memberikan kepedulian kepada orang
lain, walau dalam keadaan terhina oleh orang lain, maka Anda pasti menjadi pemenang yang
selalu dapat memenangkan hati siapa pun dengan kekuatan cinta dan sifat baik Anda. Menjadi
orang baik berarti memiliki hati nurani yang cerdas emosi untuk melayani kehidupan
berdasarkan kasih sayang.
Djajendra
Kehidupan tidak seharusnya didefinisikan atau dipahami melalui persepsi, tapi cukup disadari
bahwa Tuhan selalu memiliki rencana untuk setiap orang. Jadi, kerjakan saja apa yang bisa Anda
kerjakan, tanpa pernah berkeluh-kesah, apalagi menyesali keadaan hidup Anda. Karena, Tuhan
selalu ada untuk membantu dan melindungi setiap orang yang patuh dijalan kebaikan.
Djajendra
MOTIVASI
Motivasi terhadap sebuah tujuan dan gairah untuk mewujudkan tujuan akan membuat diri
bertindak dan berjuang untuk membawa kemenangan. Motivasi bersama nilai-nilai kehidupan
yang diinginkan akan membuat diri menjadi sangat kuat untuk mewujudkan impian.
Djajendra
KETIKA JATUH
Ketika Anda jatuh, Anda harus segera bangkit, Anda harus bisa melewati kejatuhan, dan mampu
berpikir bahwa Anda mampu berlari bersama prestasi terbaik. Jatuh bukanlah akhir, tapi awal
untuk memulai lagi, dan awal untuk menyiapkan diri agar tidak terjatuh lagi.
Djajendra
Kebiasaan positif untuk gaya hidup sehat adalah dengan menjaga tubuh selalu bugar dan cukup
istirahat; menjaga pikiran selalu positif dan cukup istirahat; menjaga perasaan selalu dalam
suasana hati yang tenang, tegas, dan nyaman. ~ Djajendra
Kalau sudah merasa lelah segeralah beristirahat, tidurlah sejenak, lihatlah hal-hal indah, satukan
diri dengan hal-hal yang Anda sukai; yang dapat membuat tubuh, pikiran, dan perasaan Anda
menemukan kegembiraan dalam jiwa yang penuh semangat. ~ Djajendra
Tanda-tanda jiwa yang tidak harmonis terhadap dirinya sendiri adalah selalu memiliki masalah
dalam pengendalian energi diri, memiliki masalah tidur, memiliki masalah perasaan yang suka
kosong, mengalami keluhan fisik, mudah kesal dan marah, sering menarik diri secara emosional
dari realitas kehidupan, dan suka menyalahkan orang lain atas kesalahan diri sendiri. Obatnya
adalah kesadaran diri secara spiritual, emosional, intelektual, dan fisik. Lalu, memiliki motivasi
diri yang tinggi untuk memanajemani diri sendiri, agar semua aspek di dalam diri dapat terkelola
secara harmonis dan seimbang. ~Djajendra
Pemenang adalah yang mampu bangkit dari kegagalan, lalu bergerak dan bertindak menciptakan
kejayaan dan kemenangan. Bila takut gagal, takut jatuh,takut mengambil risiko; maka dia
bukanlah seorang pemenang, walaupun dia terlihat seperti sedang menang.~ Djajendra
Untuk sukses dibutuhkan rencana strategis. Rencana strategis adalah proses sistematis
membayangkan masa depan yang diinginkan, dan menerjemahkan visi menjadi gol, lalu
mendefinisikan tujuan dan urutan langkah-langkah untuk mencapainya. Tanpa rencana strategis
proses pencapaian sukses akan kehilangan visi dan arah. Kemampuan untuk melakukan usaha
atas dasar rencana strategis akan memberikan kontribusi untuk kesuksesan dan kekayaan.~
Djajendra
Umpan Balik Sangat Penting Untuk Pembelajaran Dan Pertumbuhan Karir. Dalam Kesalahan
Anda Dapat Belajar Banyak Untuk Perubahan Sesuai Harapan, Dalam Keberhasilan Anda Dapat
Belajar Untuk Meningkatkan Kualitas Kemenangan. ~ Djajendra
Pribadi yang bertanggung jawab terhadap hidupnya, pasti mengasah potensi dirinya setiap hari,
dengan disiplin untuk menjadi lebih berkualitas. Lalu, mengasah keterampilan yang dibutuhkan
untuk menjadi lebih berkualitas, dan juga mengasah pikiran dan perasaan untuk memiliki mental
pemenang.~Djajendra
Memaafkan dengan sepenuh hati akan menyembuhkan rasa sakit hati. Sebab, memaafkan
melepaskan emosi buruk dan mengisi diri dengan emosi baik. Jika sudah bisa memaafkan,
selanjutnya, menjaga diri agar tidak terjebak dalam emosi sakit hati. ~Djajendra
Hidup ini sebuah perjalanan pribadi yang harus melewati banyak peristiwa, melalui berbagai
karakter orang dan berbagai hal kehidupan, sambil setiap tahun menghabisi satu umur, sebelum
semua umur diri pribadi habis oleh takdir. Orang-orang yang sadar akan fakta ini akan
menyiapkan setiap langkah perjalanan pribadinya untuk melewati hal-hal terindah, bertemu
dengan berbagai orang-orang baik yang santun, sambil setiap hari berdoa untuk kehidupan yang
penuh syukur dan terima kasih, dan menjadikan dirinya sebagai alat kebaikan buat kehidupan
siapa pun.~ Djajendra
Manajemen diri atau self management adalah satu cara untuk membuat
manusia tetap menjadi makhluk yang unggul dan mulia. Self management
bukanlah sesuatu yang sulit untuk dijalankan, diperlukan kesadaran
tertinggi dan latihan terus-menerus dari integritas diri yang tinggi. Self
management yang baik dimulai dengan gaya hidup yang mengatur pola
pemikiran, pola emosi, pola perilaku, pola sikap, pola sifat, pola mental,
spiritual, pola kehidupan sosial, dan kesehatan fisik yang terwujud dalam
karakter positif dan unggul. Gaya hidup yang tidak merokok, tidak
mengkonsumsi alkohol, tidak berjudi, tidak narkoba, tidak korupsi, dan
semua kebiasaan negatif lainnya yang menghancurkan keunggulan dan
kemuliaan manusia. Manajemen diri yang baik selalu mempraktikkan pola
hidup yang sehat dan holistik.
Diri yang baik selalu tampil harmoni antara jiwa, pikiran, fisik, dan emosi.
Diri yang baik selalu mengalirkan energi positif ke alam semesta dan
kehidupan sosial. Diri yang baik selalu merawat kebugaran, kesehatan,
kegembiraan, keseimbangan, serta menjalankan semua fungsi kehidupan
dengan niat baik dan pikiran baik. Diri yang baik selalu sadar bahwa
kehidupan fisiknya tidak abadi, tetapi kehidupan ROHnya selalu abadi.
Jadi, jalan abadi bagi kehidupan ROH adalah jalan spiritual. Oleh karena
itu, diri yang baik selalu hidup untuk Tuhan dan selalu bekerja untuk tujuan
Tuhan. Dalam hal ini, kehidupan ROH mampu mengendalikan kehidupan
fisik, sehingga kemuliaan dan keunggulan diri di jalan spiritual menjadi
kekuatan yang utuh untuk kesuksesan kehidupan duniawi.
Fondasi manusia unggul adalah kesehatan fisik dan mental yang baik.
Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial, spiritual, dan emosional haruslah
lengkap dan seimbang di dalam kebaikan hidup. Perasaan gembira,
bahagia, bersyukur, berterima kasih, bugar, dan penuh semangat hidup,
merupakan kekuatan dasar manusia unggul. Diperlukan perilaku yang
selalu ikhlas, tulus, jujur, disiplin, tekun, etos yang hebat, termasuk energi
positif yang membawa diri ke dalam setiap aspek dari diri yang asli dan
sejati.
Manajemen diri yang baik selalu konsisten dan disiplin untuk memberikan
nutrisi yang sehat bagi tubuh; selalu memberikan persepsi dan pemikiran
positif bagi pola pikir; selalu memberikan nilai-nilai cinta, pengampunan,
kasih sayang, dan kepedulian bagi kekuatan emosional; selalu beristirahat
yang cukup; selalu menerima realitas hidup sesuai kehendak Tuhan; selalu
rendah hati dan menjaga ketenangan batin; selalu merawat citra diri di
dalam energi positif; selalu terbuka terhadap kreativitas dan inovasi; selalu
percaya pada pengetahuan dan suara hati; selalu tunduk dan menerima
kekuatan sosial yang lebih tinggi; selalu sadar bahwa dirinya hanyalah
bagian kecil dari sebuah kehidupan yang sangat besar, sehingga mampu
beradaptasi dan menyatu dengan realitas sosial di sekitar kehidupannya
melalui energi positif.
Manajemen diri atau self management adalah satu cara untuk membuat
manusia tetap menjadi makhluk yang unggul dan mulia. Self management
bukanlah sesuatu yang sulit untuk dijalankan, diperlukan kesadaran
tertinggi dan latihan terus-menerus dari integritas diri yang tinggi. Self
management yang baik dimulai dengan gaya hidup yang mengatur pola
pemikiran, pola emosi, pola perilaku, pola sikap, pola sifat, pola mental,
spiritual, pola kehidupan sosial, dan kesehatan fisik yang terwujud dalam
karakter positif dan unggul. Gaya hidup yang tidak merokok, tidak
mengkonsumsi alkohol, tidak berjudi, tidak narkoba, tidak korupsi, dan
semua kebiasaan negatif lainnya yang menghancurkan keunggulan dan
kemuliaan manusia. Manajemen diri yang baik selalu mempraktikkan pola
hidup yang sehat dan holistik.
Diri yang baik selalu tampil harmoni antara jiwa, pikiran, fisik, dan emosi.
Diri yang baik selalu mengalirkan energi positif ke alam semesta dan
kehidupan sosial. Diri yang baik selalu merawat kebugaran, kesehatan,
kegembiraan, keseimbangan, serta menjalankan semua fungsi kehidupan
dengan niat baik dan pikiran baik. Diri yang baik selalu sadar bahwa
kehidupan fisiknya tidak abadi, tetapi kehidupan ROHnya selalu abadi.
Jadi, jalan abadi bagi kehidupan ROH adalah jalan spiritual. Oleh karena
itu, diri yang baik selalu hidup untuk Tuhan dan selalu bekerja untuk tujuan
Tuhan. Dalam hal ini, kehidupan ROH mampu mengendalikan kehidupan
fisik, sehingga kemuliaan dan keunggulan diri di jalan spiritual menjadi
kekuatan yang utuh untuk kesuksesan kehidupan duniawi.
Fondasi manusia unggul adalah kesehatan fisik dan mental yang baik.
Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial, spiritual, dan emosional haruslah
lengkap dan seimbang di dalam kebaikan hidup. Perasaan gembira,
bahagia, bersyukur, berterima kasih, bugar, dan penuh semangat hidup,
merupakan kekuatan dasar manusia unggul. Diperlukan perilaku yang
selalu ikhlas, tulus, jujur, disiplin, tekun, etos yang hebat, termasuk energi
positif yang membawa diri ke dalam setiap aspek dari diri yang asli dan
sejati.
Manajemen diri yang baik selalu konsisten dan disiplin untuk memberikan
nutrisi yang sehat bagi tubuh; selalu memberikan persepsi dan pemikiran
positif bagi pola pikir; selalu memberikan nilai-nilai cinta, pengampunan,
kasih sayang, dan kepedulian bagi kekuatan emosional; selalu beristirahat
yang cukup; selalu menerima realitas hidup sesuai kehendak Tuhan; selalu
rendah hati dan menjaga ketenangan batin; selalu merawat citra diri di
dalam energi positif; selalu terbuka terhadap kreativitas dan inovasi; selalu
percaya pada pengetahuan dan suara hati; selalu tunduk dan menerima
kekuatan sosial yang lebih tinggi; selalu sadar bahwa dirinya hanyalah
bagian kecil dari sebuah kehidupan yang sangat besar, sehingga mampu
beradaptasi dan menyatu dengan realitas sosial di sekitar kehidupannya
melalui energi positif.
“Suatu organisme (manusia/hewan) yang dimotivasi akan terjun ke dalam suatu aktivitas secara
lebih giat dan lebih efisien daripada yang tanpa dimotivasi. Selain menguatkan organisme itu,
motivasi cenderung mengarahkan perilaku (orang yang lapar dimotivasi untuk mencari
makanan untuk dimakan; orang yang haus, untuk minum; orang yang kesakitan, untuk
melepaskan diri dari stimulus/rangsangan yang menyakitkan” (Atkinson, Atkinson, & Hilgard,
1983).
Pengertian motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi meliputi
motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi internal adalah motivasi yang bersumber dari
dalam diri sendiri, timbulnya motivasi internal disebabkan karena adanya kebutuhan dan
keinginan yang ada dalam diri seseorang. Kekuatan ini akan mempengaruhi pikirannya, yang
selanjutnya akan mengarahkan perilaku orang tersebut. Contoh, seorang karyawan yang ingin
mendapatkan nilai yang memuaskan dalam penilaian kinerja akan menentukan perilaku
karyawan dalam memenuhi syarat penilaian tersebut, setelah memikirkan dalam-dalam maka
perilakunya mungkin akan menjadi karyawan yang rajin dalam bekerja, tidak datang terlambat,
tidak pernah absen dan mematuhi peraturan. Dan juga sebaliknya jika seorang karyawan tidak
memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai nilai yang memuaskan maka dalam perilaku akan
asal-asalan juga. Motivasi eksternal adalah motivasi yang bersumber dari luar yaitu kekuatan
yang ada di dalam individu yang dipengaruhi oleh faktor eksternal. Contoh,yaitu faktor
pengendalian dan pengaruh oleh manajer yang meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan
seperti halnya gaji atau upah, keadaan kerja dan kebijaksanaan perusahaan dan pekerjaan yang
mengandung hal-hal seperti penghargaan, pengembangan dan tanggung jawab, sehingga dengan
begitu seorang karyawan akan menjadi bersemangat dalam melakukan pekerjaannya dan
berusaha dengan sebaik mungkin.
Sebuah organisasi haruslah terdapat sistem motivasi terhadap para karyawan/anggota agar tetap
konsisten dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan. Hal ini adalah
menjadi tanggung jawab seorang pimpinan organisasi atau seorang manajer yang perlu
mengenal motivasi eksternal untuk mendapatkan tanggapan yang positif dari karyawannya.
Tanggapan yang positif ini menunjukkan bahwa bawahan sedang bekerja demi kemajuan
perusahaan. Manajer dapat menggunakan motivasi eksternal yang positif maupun negatif.
Motivasi positif merupakan penghargaan atas prestasi yang sesuai, sedangkan motivasi negatif
mengenakan sanksi jika prestasi tidak dapat dicapai. Dalam sebuah aktifitas manajemen seorang
manajer dapat menggunakan beberapa pendekatan motivasi yaitu :
1. Pendekatan perbedaan individu
Pendekatan ini menggunakan teori kebutuhan yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow,
yaitu meliputi : (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan rasa aman, (3) kebutuhan afiliasi, (4)
kebutuhan harga diri, dan (5) kebutuhan aktualisasi. Seorang karyawan tentunya memiliki sifat,
jenis dan intensitas kebutuhan yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya karena
manusia merupakan individu yang unik dan kompleks. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu
tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga
spiritual. Dengan begitu kita bisa menarik beberapa asumsi dari teori kebutuhan yaitu :
Adanya perbedaan kecenderungan kebutuhan pada tiap individu, yang dipengaruhi oleh
lingkungan sebelumnya
Kecenderungan tersebut dapat berubah, jika salah satu kecenderungan terpuaskan
Kecenderungan tersebut biasanya berupa tingkatan, dan berbeda-beda tiap individu
Dalam memotivasi seorang karyawan memalui pendekatan ini seorang Manajer harus selalu
mendata (peka) terhadap kecendrungan kebutuhan karyawannya karena kebutuhan karyawan
tentunya berbeda-beda sehingga tidak bisa langsung menyamakan kebutuhan karyawan secara
generalisasi. Motivasi yang dilakukan harus mengikuti kecenderungan dimana kebutuhan
karyawan tersebut karena dengan begitu motivasi yang diberikan bisa tepat dan benar-benar
menjadi hal yang positif bagi karyawan tersebut.
2. Pendekatan manajerial
Pendekatan ini yaitu mengelola motivasi karyawan melalui pengaturan tujuan atau sasaran
organisasi dan sistem mencapainya. Pada pendekatan manajerial ini menggunkan tiga landasan
teori motivasi,yaitu teori penetapan tujuan dan pada proses pencapaian tujuan menggunakan teori
penguatan dan teori keadilan.
Teori penetapan tujuan dikembangkan oleh Edwin Locke yang mengemukakan bahwa dalam
penetapan tujuan memiliki mekanisme motivasional. Seorang manajer dapat memaksimalkan hal
ini menjadi suatu motivasi yang cukup berpengaruh bagi kinerja para karyawan, yaitu dengan
Membuat tujuan atau sasaran yang spesifik dan jelas, misalnya : target penjulan bulan ini
10.000 unit
Membuat tujuan atau sasaran yang relatif sulit, tetapi tetap realistis untuk dicapai
(menciptakan tantangan), misalnya : target penjualan diopinikan 2x lipat target tahun
lalu, walaupun sudah melalui proses perhitungan yang realistis.
Melakukan proses penerimaan tujuan atau sasaran oleh karyawan, Misalnya : forum
perumusan target
Menyediakan ruang bagi karyawan untuk memberikan umpan balik atas target yang telah
ditetapkan.
Teori penguatan terdapat sebuah istilah yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yaitu
menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai
konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengibatkan
perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan. Dengan hal ini berarti
perilaku karyawan ditentukan oleh konsekuensi (hasil) yang diperoleh, baik konsekuensi positif
(penghargaan) atau konsekuensi negatif (hukuman). Cara memotivasi manajer yaitu dengan
melakukan pengaturan terhadap konsekuensi tersebut agar karyawan berperilaku sesuai harapan
atau sesuai dengan tujuan organisasi. Bentuk pengaturan tersebut bisa meliputi: (a) pemberian
penghargaan, (b) pemberian hukuman, dan (c) mendiamkan atau tdk menganggap ada.
Teori keadilan yaitu pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan
antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Hal ini
berarti perilaku karyawan juga dipengaruhi oleh keadilan dari penghargaan yang diterima.
Keadilan adalah rasio (perbandingan) antara input pekerjaan dengan imbalan pekerjaan yang
diperoleh. Cara memotivasi manajer dalam hal ini yaitu dengan memberikan penghargaan dan
hukuman harus sesuai dengan input perilaku kerjanya. Sehingga manajer dituntut memiliki
standar kerja yang konsisten harapannya agar karyawan bersemangat dalam melakukan
pekerjaannya dan akan selalu berusaha secara maksimal.
Pendekatan ini menggunakan teori dua factor yang dikembangkan oleh Herzberg yang juga
dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau “pemeliharaan”. Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang
mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang,
sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang
sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku
seseorang dalam kehidupan seseorang. Agar karyawan dapat termotivasi maka perlu diketahui
terlebih dalulu faktor-faktor apa saja yang akan dapat mempengarui karyawan sehingga akan
mengetahui bagaimana cara melakukan motivasi.
Maka prinsip motivasi dalam lingkungan organisasi yang harus dilakukan manajer adalah
dengan cara :
Maka prinsip motivasi dalam pekerjaan yang harus dilakukan manajer adalah dengan cara :
4. Pendekatan terintegrasi
Pendekatan ini adalah menggabungkan dari beberapa pendekatan-pendektan yang ada yang
artinya adalah menggabungkan teori-teori motivasi dengan tujuan agar bisa mendapatkan hasil
yang lebih optimal karena setiap pendektan maupun teori selalu terdapat kelebihan dan
kelemahan. Sehingga dalam hal ini sepenuhnya tergantung dari kreatifitas dan ketelitian seorang
manajer dalam menggunakan system motivasi yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks
organisasi.
Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi
(motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan
khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar
mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Kemampuan seorang manajer dalam memotivasi bawahannya akan mempengaruhi efektifitas
manajer, bawahan dan perusahaann. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu sistem akan
mampu meramalkan perilaku dan kinerja bawahannya.
Di bawah ini merupakan beberapa pengertian dari motivasi yaitu:
a. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:143).
”Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan.
b. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2007:93).
“Motivasi adalah kondisi yang menggerakan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya”.
c. Menurut Marihot Tua Efendi Hariandja (2002:321).
“Motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang”.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dalam
mengarahkan individu yang merangsang tingkah laku individu serta organisasi untuk melakukan
tindakan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Bagian Motivasi
Beberapa motivasi dibagi menjadi dua jenis Yaitu :
A. Motivasi Intrinsik
Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja sebagai individu,
berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat akan pekerjaan yang dilaksanakan. Dengan kata
lain motivasi ini bersumber dari pekerjaan yang dikerjakan, baik karena mampu memenuhi kebutuhan
atau menyenangkan, atau memungkinkan mencapai suatu tujuan maupun karena memberikan harapan
tertentu yang positif dimasa depan. Misalnya pekerja yang bekerja secara berdedikasi semata – mata
karena merasa memperoleh kesempatan untuk mengaktualisasikan atau mewujudkan dirinya secara
maksimal.
B. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu
berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan pekerjaan secara maksimal. Misalnya
berdedikasi tinggi dalam bekerja karena upah/gaji yang tinggi, jabatan/posisi yang terhormat atau
memiliki kekuasaan yang besar, pujian, hukuman, dan lain – lain.
3. Fungsi Motivasi
Malayu S.P Hasibuan (2005:150) mengatakan bahwa jenis-jenis motivasi adalah sebagai berikut:
a. Motivasi Positif (Insentif Positif)
Motivasi Positif adalah Manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah
kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar
7. Proses Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2005:151), mengatakan bahwa proses motivasi adalah sebagai berikut :
a. Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi. Baru kemudian para
karyawan dimotivasi kearah tujuan.
b. Mengetahui kepentingan
Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan tidak hanya melihat
dari sudut kepntingan pimpinan atau perusahaan saja.
c. Komunikasi efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan. Bawahan harus
mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif
tersebut diperolehnya.
d. Integrasi tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan kepentingan karyawan. Tujuan
organisasi adalah needscomplex yaitu untuk memperoleh laba serta perluasan perusahaan. Sedangkan
tujuan individu karyawan ialah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi, tujuan organisasi dan tujuan
karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
e. Fasilitas
Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan individu karyawan yang
akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Seperti memberikan bantuan kendaraan kepada
salesman.
f. Team Work
Manajer harus membentuk Team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan.
Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.
8. Model-Model Motivasi
a. Model Tradisional
Model tradisional ini digunakan untuk memberikan dorongan kepada karyawan agar melakukan tugas
mereka dengan berhasil, para menajer menggunkan sistem upah insentif, semakin banyak mereka
menghasilkan atau mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan mereka.
b. Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan tradisional yaitu para manajer dianjurkan untuk bisa memotivasi para karyawan
dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan dengan membuat mereka merasa penting dan berguna,
sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerjanya. Para karyawan diberi lebih banyak waktu
kebebasan untuk mengambil keputusan dalam menjalankan pekerjaannya.
c. Model Sumber Daya Manusia
Model Sumber Daya Manusia yaitu karyawan mempunyai motivasi yang sangat beraneka ragam, bukan
hanya motivasi karena uang ataupn keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi
dan mempunyai arti dalam bekerja. Tugas manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para karyawan
dengan upah atau uang saja tetapi juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam
mencapai tujuan organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan menyumbangkan sesuai dengan
kepentingan dan kemampuannya masing-masing.
9. Bentuk – bentuk Motivasi
a. Kompensasi dalam bentuk uang.
b. Pengarahan dan pengendalian.
c. Penetapan pola pekerjaan yang aktif.
d. Kebajikan.
10. Langkah – langkah Meningkatkan Motivasi
a. Memberikan training kepada karyawan.
b. Memberikan reward bagi karyawan yang berprestasi.
c. Melakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan.
d. Mengadakan kegiatan khusus untuk membangun rasa kekeluargaan dalam organisasi.
11. Metode Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2005:149), mengatakan bahwa ada dua metode motivasi adalah sebagai
berikut:
a. Motivasi Langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan Non Materiil) yang diberikan secara langsung
kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya, jadi sifatnya khusus,
seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang jasa.
b. Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi Tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang
mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan
bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya ruangan kerja yang nyaman, suasana pekerjaan yang
serasi dan sejenisnya.
a. Prinsip Partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam
menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.
b. Prinsip Komunikasi.
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas,
dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
c. Prinsip Pengakui Andil Bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil dalam usaha pencapaian tujuan.
Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
Kebutuhan afiliasi adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Membutuhkan
pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan
afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan
dekat, keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan
guru. Murid sekolah yang punya hubungan penuh perhatian dan suportif biasanya memiliki sifat
akademik yang positif dan lebih senang bersekolah (Baker, 1999; Stipek, 2002).
Posted by aamsyuhada
ORGANISASI
1. Definisi pengorganisasian
Schein (1991) mendefinisikan organisasi sebagai koordinasi, tujuan bersama dan pembagian
kerja. Suatu organisasi adalah koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk
mencpai suatu maksud atau tujuan bersama melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui
serangkaian wewenang dan tanggung jawab. Tujuan organisasi terutama adalah kegiatan, bukan
orang. Barnard (dalam Schein 1991: 17) menjelaskan bahwa hanya kegiatan oranglah yang
berkaitan dengan usaha mencapai tujuan tertentu.
Katz dan Kahn (dalam Schein 1991: 224) merumuskan organisasi sebagai sistem terbuka dalam
interaksi yang terus-menerus dengan lingkunganya.
Schein juga membagi pengorganisasian sebagai Perekrutan, seleksi, pelatihan, sosialisasi dan
alokasi manusia bagi pekerjaan, selanjutnya juga menjelaskan bahwa pengorganisasian
memanfaatkan dan memanajemeni sumber daya manusia
Kontrak psikologis
Setelah karyawan direkrut, diseleksi, dilatih dan dialokasikan pada pekerjaan tertentu, organisasi
harus memusatkan perhatian pada penciptaan kondisi-kondisi yang memudahkan bagi prestasi
tinggi untuk jangka waktu yang lama, dan memberikan kemungkinan bai masing-masing
karyawan untuk memenuhi kebutuhanya , yang dimaksud kontrak psikologis disini ialah
harapan-harapan tak tertulis antara setiap anggota dalam organisasi itu, dan organisasi juga
mempunyai harapan yang lebih halus dan mutlak, yaitu bahwa karyawan akan menambah baik
citra organisasi maupun kesetiaanya, tahu menyimpan rahasia-rahasia organisasi, dan akan
berusaha sebaik-baiknya untuk kepentingan organisasi.
Keputusan masuk organisasi berarti menerima peraturan-peraturan dasar yang menjadi sistem
wewenang organisasi, wewenan tidak sama dengan kekuasaan, kekuasan dalam arti murni adalah
kebiasaan untuk mengendalikan orang lain dengan kekuatan penuh, memanipulasi imbalan dan
hukuman yang berarti bagi orang lain, atau memanipulasi informasi. Kekuasaan mengandung
arti bahwa orang lain sama sekali tidak mempunyai pilihan karena mereka kurang kuat
menentukan diri sendiri atau tidak mengetahui bagaimana memperoleh sumber daya yang
mereka perlukan, inilah yang para sosiolog sebut “wewenang tidak sah”. Sebaliknya Schein
menjelaskan bahwa wewenang sah berarti kesediaan bawahan untuk mematuhi peraturan,
hukum atau perintah karena mereka menyetujui sistem pembentukanya.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usah
a menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan
berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut
oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan
perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar
setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan
tanggung jawabnya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini
adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agarsemua agar semua anggota kelompok
berusaha untuk mencapaisasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha
organisasi. artinya menggerakkan orang-orang agarmau bekerja dengan sendirinya atau dengan
kesadaran secarabersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif.
Fungsi Actuanting :
Dalam sebuah organisasi, kita mengenal adanya konsep POAC, Planning, Organizing, Actuating,
dan Controling. Keempat aspek ini merupakan satu kesatuan langkah sehingga jika tidak
terlaksana salah satu, tentu perjalanan organisasi akan timpang.
Dalam aspek planning, perencanaan partisipatif merupakan salah satu teknik khusus untuk
mengembangkan organisasi.
Perencanaan
Di dalam proses perancanaan kegiatan organisasi, partisipasi setiap personal dalam organisasi
sangat menentukan keberhasilan program yang di rancang organisasi. Selanjutnya perencanaan
yang melibatkan setiap orang dalam organsiasi ki
Setiap aspek perencanaan disusun berdasarkan partisipasi setiap orang dalam organisasi. Dengan
cara seperti ini, maka rasa tanggung jawab atas setiap program kegiatan organisasi tumbuh
sebagai bagian integral diri.
Sebagai sebuah organisasi yang terdiri atas berbagai sosok dengan kemampuan masing-masing,
maka sudah seharusnya untuk memberdayakan sumber daya manusia yang dimiliki.
Pemberdayaan kompetensi ini sangat penting sebab organisasi adalah tanggungjawab bersama.
Untuk melibatkan secara aktif setiap orang, maka perencanaan partisipatif merupakan langkah
konkritnya. Jika setiap personal terlibat dalam perencanaan program, maka setidaknya mereka
ikut menentukan hal-hal yang harus dilakukan dalam organisasi.
Prinsip-Prinsip Penggerakan
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-
orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak
diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada
pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai
visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi
dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program
kerja organisasi yang telah ditetapkan.
A. Definisi Controlling
Terry (Dalam Herujito 2001) menyatakan, manajemen adalah suatu proses yang berbeda, terdiri
dari Planning, organizing, actuating dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yag
ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainya.
Stoner & Wankel (dalam Ruky 2002) menjelaskan bahwa salam konteks manajemen, istilah asli
yang digunakan adalah Controlling dan kata ini sebenarnya mencakup 2 (dua) Kegiatan:
pengawasan dan pengendalian. Kegiatan pengawasan dalam proses manajemen dapat
didefinisikan sebagai
Sebuah proses yang dilakukan untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan (dalam proses
manajemen) berjalan mengikuti rencana yang telah ditetapkan dan menuju kepada sasaran yang
harus dicapai.
Dalam Ruky (2002)dijelaskan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi dalam mencapai
tujuan-tujuan dan memenuhi kebutuhan masyarakat tergantung bagaimana baiknya para manajer
perusahaan itu melaksanakan pekerjaan mereka. Jika para manajer perusahaan tidak melakukan
tugas mereka dengan baik maka organisasi secara keseluruhan akan gagal mencapai tujuan,
untuk itu sebagai bentuk pengendalian dalam manajemen, diperlukan adanya evaluasi kinerja
manajer dan karyawan.
MOTIVASI
A. Definisi Motivasi
Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa pengertia tentang apa itu motivasi dan apa saja
bagian dari motivasi itu sendiri, dalam Irianto (2005) dijelaskan, motivasi berasal dari kata move
yang artinya “bergerak”. Definisi motivasi masih sering diperdebatkan. Diantaranya berbunyi:
“Motivasi adalah sesuatu yang menggerakan atau mendorong seseoran atau kelompok orang,
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu”. Salah satu unsur dari motivasi adalah motif (=
motive, alasan, atau sesuatu yang memotivasi). Motivasi dapat dikelompokan menjadi dua
kelompok, eksternal dan internal.
1. Motivasi Eksternal
Motivasi eksternal adalah motivasi yang berasal dari luar diri. Motivasi ini dapat dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu motivasi eksternal positif dan motivasi eksternal negatif.
Motivasi eksteral positif , biasanya berupa hadiah, atau iming-iming yang
membangkitkan niat seseorang untuk berbuat sesuatu, misalnya upah, komisi, insentif, promosi,
dan sebagainya.
Motivasi eksternal negatif, adalah sesuatu yang dipaksaka dari luar, agar orang
menghidari sesuatu yang tidak diinginkan; misalnya sangsi, hukuman, peraturan-peraturan, tata
tertib, termasuk ancaman PHK dan sebagainya
2. Motivasi internal
Motivasi internal adalah motivasi dari dalam diri sendiri. Jenis motivasi ini dapat dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu motivasi internal positif dan motivasi internal negatif
Motivasi interal negatif muncul karena tekanan, ancaman, ketakutan atau kekhawatiran. Sebagai
misal: karena rasa takut kehilangan, menderita dan sebagainya
A. Teori-teori Motivasi
a. Abraham maslow
Dari banyaknya teori motivasi, Abraham Maslow dengan teori hierarki kebutuhan yang
dikemukakanya dapat dikatakan sebagai teori yang paling banyak dikenal, ia membuat hipotesis
bahwa dalam setap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, kebutuhan-kebutuhan
tersebut adalah :
1. Fisiologis : meliputi rasa lapar, haus, berlindunga, seksual dan kebutuhan fisik lainya
2. Rasa aman: meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional
3. Sosial : meliputi rasa kasih saying, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan
4. Penghargaan : meliputi faktir-faktor penghargaan internal seperti hormat diri, otonomi dan
pencapaian
5. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kecakapanya
b. Clayton Alderfer
Clayton Aderfer berusaha mengolah hierarki kebutuhan Maslow agar semakin dekat
dengan penelitian empiris. Hierarki kebutuhanya yang telah ditelaah ulang disebut dengan teori
ERG. Pendapatnya bawa tiga kelompok kebutuhan inti
c. McClelland
Atau biasa disebut (McClelland’s theory of needs) dikembangkan oleh David McClelland
dan rekan-rekanya. Teori tersebut berfokus pada tiga kebutuha: pencapaian, kekuatan, dan
hubungan.
Kebutuhan pencapaian (Need for achievement) : Dorongan untuk melebihi mencapai standar-
standar, berusaha keras untuk berhasil.
Kebutuhan kekuatan (Need for power) : Kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku
sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
Kebutuhan hubungan (Need for affiliation) : keingian untuk menjalin suatu hubungan
antarpersonal yang ramah dan akrab.
Robbin (dalam Brahmasari dan Suprayetno 2008) mengemukakan bahwa motivasi adalah
keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi
suatu kebutuhan individual.
Siagian (2002:94 dalam Brahmasari dan Suprayetno 2008) mengemukakan bahwa dalam
kehidupan berorganisasi, termasuk kehidupan berkarya dalam organisasi bisnis, aspek motivasi
kerja mutlak mendapat perhatian serius dari para manajer.
Karena 4 (empat) pertimbangan utama yaitu: (1) Filsafat hidup manusia berkisar pada prinsip
“quit pro quo”, yang dalam bahasa awam dicerminkan oleh pepatah yang mengatakan “ada ubi
ada talas, ada budi ada balas”, (2) Dinamika kebutuhan manusia sangat kompleks dan tidak
hanya bersifat materi, akan tetapi juga bersifat psikologis, (3) Tidak ada titik jenuh dalam
pemuasan kebutuhan manusia, (4) Perbedaan karakteristik individu dalam organisasi atau
perusahaan, mengakibatkan tidak adanya satupun teknik motivasi yang sama efektifnya untuk
semua orang dalam organisasi juga untuk seseorang pada waktu dan kondisi yang berbeda-beda.
Radig (1998), Soegiri (2004:27-28 dalam Brahmasari dan Suprayetno 2008) dalam Antoni
(2006:24 dalam Brahmasari dan Suprayetno 2008) mengemukakan bahwa pemberian dorongan
sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan untuk meningkatkan gairah kerja
karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang dikehendaki oleh manajemen. Hubungan
motivasi, gairah kerja dan hasil optimal mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian
motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan
optimal sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk
motivasi dapat dilihat antara lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab terhadap
waktu kerja yang telah ditetapkan.
KEPUASAN KERJA
Dole and Schroeder (dalam Koesmono 2005: 170) Kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai
perasaan dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaannya. sedangkan menurut Testa
(1999)dan Locke (1983); Kepuasan kerja merupakan kegembiraan atau pernyataan emosi yang
positif hasil dari penilaian salah satu pekerjaan atau pengalaman-pengalaman pekerjaan.
Nasarudin (2001); Igalens and Roussel (1999); Job satisfaction may be as a pleasurable ar
positive emotional state resulting from the appraisal of one’s job or job experiences. Dalam
pernyataan tersebut mengandung makna bahwa kepuasan kerja merupakan suatu keadaan emosi
yang positif atau dapat menyenangkan yang dihasilkan dari suatu penilaan terhadap pekerjaan
atau pengalaman-pengalaman kerja seseorang.
Koesmono (dalam Brahmasari dan Suprayetno 2008), mengemukakan bahwa kepuasan kerja
dapat didefinisikan sebagai perasaan dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaannya.
sedangkan Testa, Locke, Koesmono, (dalam Brahmasari dan Suprayetno 2008) mengemukakan
bahwa kepuasan kerja merupakan kegembiraan atau pernyataan emosi yang positif hasil dari
penilaian salah satu pekerjaan atau pengalaman-pengalaman pekerjaan.
Lebih lanjut Koesmono juga mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian,
perasaan atau sikap seseorang atau karyawan terhadap pekerjaannya dan berhubungan dengan
lingkungan kerja, jenis pekerjaan, kompensasi, hubungan antar teman kerja, hubungan sosial
ditempat kerja dan sebagainya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja adalah dipenuhinya beberapa keinginan dan
kebutuhannya melalui kegiatan kerja atau bekerja.
Ward and Sloane (dalam Koesmono 2005: 170); elemen of job satisfaction : (1) relationship with
colleagues; (2) relationship with head of department;(3) ability and efficiency of head of
department; (4) hours of work; (5) opportunity to use initiative; (6) Promotion prospects; (7)
salary; (8); job security; (9) actual work undertaken; (10) overall job satisfaction.
Dari beberapa point diatas dipaparkan bahwa elemen elemen dari kepuasan kerja terdiri atas
adanya relasi terhadap kolega dalam bekerja, waktu bekerja, kesempatan yang digunakan,
penawaran jenjang karir, juga keamanan dalam bekerja, hal tersebut mendukung seorang pekerja
untuk mencapai kepuasan bekerjanya
DAFTAR PUSTAKA
Motivasi dalam hidup bagi setiap orang mungkin akan berbeda sesuai dengan keinginan dan
mimpi masing-masing. Bahkan bagi orang yang malas pun punya mimpi, yaitu tetap bisa
bermalas-malasan sambil kebutuhannya tetap terpenuhi. Mungkin motivasi dalam hidup mereka
itu mustahil, namun pada dasarnya mereka tetap punya keinginan.
Namun sekarang kita tidak akan bicara motivasi dalam hidup mereka, sekarang kita fokus
berbicara motivasi alam hidup Anda. Bukan sekedar motivasi, tetapi motivasi yang mejadikan
hidup kita lebih bermakna.
Seperti disebutkan diatas, semua orang punya motivasi dalam hidup mereka, pertanyaannya
adalah apakah motivasi tersebut menjadikan hidup kita bermakna atau sekedar memenuhi
keinginan sesaat, keinginan duniawi, atau hanya mencari sensasi dalam hidupnya.
Para motivator dan guru sering mengatakan bahwa untuk menjadikan hidup kita lebih bermakna,
harus harus melihat nilai-nilai hidup yang kita anut.
Kesalahan metode menemukan nilai, yang sering terjadi, adalah saat kita diajarkan untuk
menemukan nilai-nilai yang sudah ada dalam diri kita, kemudian kita tuliskan untuk diingat
kembali sebagai panduan dalam hidup kita.
Saat kita merunungkan apa nilai-nilai dalam diri kita, artinya kita menggali memori yang ada
dalam hati dan pikiran kita. Masalah, dari mana memori kita dapatakan? Yang paling banyak
adalah dari media.
Selain media, informasi yang masuk ke dalam pikiran kita juga berasal dari pembicaraan, bacaan
yang kita baca, apa yang kita dengar dan sebagainya. Sumber memori kita adalah campur aduk.
Karena sumber memori kita campur aduk dari berbagai sumber, maka kebenarannya tidak ada
yang bisa menjamin. Ini yang sering kita lupakan. Bisa jadi, ada nilai-nilai yang sebenarnya tidak
benar atau tidak sesuai dengan ajaran Islam, kemudian kita gunakan sebagai panduan hidup kita.
Ini bahaya, dan kehadiran Motivasi Islami salah satunya memperhatikan masalah ini.
Sumber nilai yang paling utama bagi kita sebagai seorang Muslim adalah Al Quran dan hadist
shahih. Sungguh aneh jika kita suka melupakan sumber nilai utama ini. Nilai-nilai dari Al Quran
dan Hadist-lah yang akan menyelamatkan hidup kita dunia dan akhirat.
Coba kita renungkan, mana yang paling dominan masuk ke dalam kepala kita, apakah Al Quran
dan Hadist atau informasi dari media?
Untuk itulah kita harus selalu mengecek apakah nilai yang kita yakini adalah sesuai dengan nilai
Islam atau tidak. Kebanyakan metode pengambangan diri saat ini hanya sejauh menemukan nilai
tanpa memvalidasi nilai yang mereka temukan.
Mulai sekarang, saat kita akan merenungkan nilai-nilai untuk kita jalani, ada 2 hal yg harus
perhatikan:
1. Pastikan nilai utama kita tidak lain adalah ibadah, karena tidak ada tujuan lain dalam hidup kita
kecuali ibadah.
2. Apa pun nilai yg kita temukan, harus dipastikan itu adalah sesuai atau tidak bertentangan
dengan nilai-nilai Islam. Cara mengetahuinya adalah kita memiliki ilmu tentang nilai-nilai Islam
yang memadai atau bertanya kepada ulama tentang nilai yang kita anut.
Inilah Motivasi Dalam Hidup Sebenarnya
Jadi dalam menentukan motivasi dalam hidup kita harus memastikan sesuai dengan nilai-nilai
Islam, bukan nilai-nilai diri kita sendiri yang belum tentu islami. Kalau pun ada nilai yang kita
dapatkan dalam pemikiran kita, guru, atau ahli lainnya, pastikan itu semua tidak bertentangan
dengan nilai-nilai Islam.
Jika kita menjadikan Allah sebagai motivasi dalam hidup kita yang utama, maka bisa dipastikan
hidup kita akan lebih bermakna, baik untuk dunia dan akhirat. Sebab, Arti Hidup sebenarnya
adalah memang ibadah. Baca juga:
Ibadah yang dimaksud adalah bukan hanya ibadah ritual saja, namun kehadiran kita di dunia
seutuhnya adalah untuk beribadah, hanya untuk, karena, dan bertuju kepada Allah semata. Segala
aktivitas kita harus dalam rangka ibadah semata.
Sebagai contoh, saat kita berbisnis, apakah bisnis kita bernilai ibadah? Minimal kita niatkan
bahwa berbisnis adalah untuk menunaikan kewajiban kita dalam mencari nafkah untuk keluarga.
Namun tidak sebatas itu, saat nilai Islam sudah tertanam kuat, bahwa dakwah dan jihad adalah
kewajiban, dia akan menjadikan bisnisnya memiliki nilai-nilai dakwah. Dia akan menjadikan
bisnisnya sambil mensyiarkan nilai-nilai Islam baik untuk karyawan dan konsumennya.
Pemilihan produk atau jasa pun tidak akan sembarangan, tidak akan memilih produk haram,
bahkan akan lebih memilih produk dan jasa yang memberikan manfaat bagi dakwah. Minimal
produk dan jasa yang halal.
Hidup seorang tukang daging bisa lebih bermakna dibandingkan tukang daging lainnya. Saat dia
menjual daging yang dijamin kehalalannya, dengan timbangan yang sesuai tanpa dikurangi dan
pakaian yang menutup aurat, jelas dia sudah menjalankan bisnis yang islami, bisnis yang bernilai
ibadah, dan tentu akan lebih bermakna. Kuncinya adalah niat dan cara menjalankan bisnisnya.
Saat Anda berpikir, ah tidak harus seperti itu, yang penting pekerjaan itu halal. Ini adalah
gambaran nilai yang Anda anut. Nilainya sudah islami, sudah bagus, namun baru sebatas untuk
diri sendiri. Nilai dakwahnya belum tertanam sehingga Anda anggap tidak penting.
Islam mengajarkan kita untuk mencintai. Mulai mencintai diri sendiri agar kita tidak dzalim
terhadap diri sendiri. Cinta kepada orang tua, cinta kepada suami atau istri, cinta kepada anak-
anak, cinta kepada seluruh kaum Muslimin seperti mencintai dirinya sendiri.
Cinta yang memberi makna adalah cinta karena Allah dan tidak mengalahkan cinta kita kepada
Allah dan Rasul-Nya. Cinta bukan sembarang cinta. Cinta yang menjadikan hidup lebih indah,
lebih bermakna, dan membawa kepada keselamatan hidup dunia akhirat.
Maka jadikanlah cinta yang seperti ini sebagai nilai hidup kita. Dunia akan lebih indah saat
dipenuhi dengan cinta. Tidak akan ada lagi kebencian dan dengki, yang tinggal kemauan untuk
memberi dan membahagiakan orang-orang yang dia cintai seperti disebutkan diatas.
Bukan cinta yang justru mengandung dosa. Cinta kepada lawan jenis yang belum halal, cinta
kepada golongannya sendiri dengan fanatik, cinta kepada idola sampai mengikuti yang dilakukan
idola tanpa melihat nilai-nilai yang mereka bawa.
Lihatlah motivasi cinta berikut ini, sungguh indah dan menjadikan hidup bermakna:
1. Bagaimana motivasi seorang ibu atau orang tua yang bekerja keras agar masa depan anak-
anaknya lebih baik. Ini karena sang orang tua begitu besar cintanya kepada anak-anaknya, cinta
karena Allah karena anak adalah amanah dari Allah.
2. Begitu juga, bagaimana motivasi belajar dan bekerja seorang anak demi membahagiakan orang
tuanya. Cinta karena Allah, sebab berbakti kepada orang tua adalah perintah Allah.
3. Bagaimana indahnya saat seorang pejuang yang terus berjuang demi umat Islam, mengalahkan
kepentingannya sendiri, meski pun dia dicaci dan difitnah. Karena berjuang membela agama
Allah karena perintah-Nya.
Semuanya karena cinta, bukan sekedar cinta tetapi cinta karena Allah. Inilah motivasi dalam
hidup yang menjadikan hidup kita akan terasa lebih bermakna.
Jadikan ibadah dan cinta karena Allah sebagai motivasi dalam hidup Anda, insya Allah hidup
Anda akan jauh lebih bermakna.
Cinta dan motivasi jelas memiliki hubungan yang erat. Cinta adalah motivasi yang paling kuat.
Cinta adalah penggerak hati, pikiran, dan tindakan. Seseorang akan merasa tergerak hatinya saat
sesuatu yang dicintainya disebutkan. Cinta menggerakan pecinta untuk mencari yang dicintainya.
Objek cinta itu begitu banyak. Mereka adalah ujian bagi kita semua. Cinta terhadap lawan jenis,
cinta terhadap keluarga, cinta terhadap harta benda, cinta terhadap tanah air, dan cinta terhadap
hal-hal lainnya.
Apa yang dimaksud bahwa cinta itu adalah tawanan? Siapa yang ditawan? Cinta menawan hati.
Sebab hati akan tunduk demi mengejar apa yang dicintainya. Banyak sekali orang yang rela
melakukan apa pun demi yang dicintainya. “Gunung kan kudaki, lautan akan kusebrangi.” begitu
kata syair yang menggambarkan bagaimana hati tertawan oleh cintanya kepada kepada seorang
gadis pujaan.
Lihatlah… banyak orang yang melakukan segala cara untuk mendapatkan harta dan jabatan.
Yang haram dihalalkan, apa pun dilakukan demua cintanya kepada harta dan jabatan.
Cinta selalu menggerakkan hati pada apa yang dia inginkan. Keinginan diri inilah yang disebut
dengan hawa nafsu. Sehingga dengan cinta ia menjadikan hatinya sebagai tawanan hawa nafsu,
mengikuti apa yang dikatakan hawa nafsu dan menjadikan hawa nafsu dengan pimpinannya
dalam hidup. Sehingga masuklah dia ke dalam fintah syahwat, yang menghalangi hatinya dari
petunjuk dan rahmat.
Kemerdekaan Itu Datang Dari Tauhid
Tauhid membebaskan hati ini dari tawanan hawa nafsu. Bebas dari tawanan cinta harta, jabatan,
popularitas, anak, lawan jenis, dan objek cinta yang berasal dari hawa nafsu. Bukan berarti, kita
tidak lagi mencintai mereka. Namun, dengan kehadiran tauhid, maka hawa nafsu sudah bisa
ditundukan, sehingga cinta kita tidak lagi hanya digerakan oleh hawa nafsu, tetapi digerakan oleh
cinta kita kepada Allah sebagai konsekuensi tauhid.
“Adapun orang-orang yang beriman sangat cintanya kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)
Anda akan terbebas dari kesedihan yang tidak perlu. Seseorang yang melakukan hal-hal yang
dilarang agama demi cintanya, artinya belum ada tauhid pada dirinya, setidaknya masih sedikit.
Orang yang hatinya sudah dipenuhi dengan cinta kepada Allah, tidak mungkin menduakan
cintanya dengan sesuatu yang rendah. Tidak mungkin meninggalkan Allah (yang dicintainya)
demi cinta kepada selainnya.
Kita boleh mencintai lawan jenis, namun kita tidak akan pernah melakukan yang dilarang seperti
mendekati zina bahkan melakukan zina, bunuh diri, durhaka kepada orang tua, dan perbuatan
munkar lainnya. Sebab perbuatan-perbuatan tersebut dimurkai oleh cinta sejati kita, yaitu Allah
SWT. Satu-satunya cara mencintai terhadap lawan jenis adalah melalui pernikahan. Titik.
Begitu juga, cinta kita kepada keluarga, harta, jabatan, dan objek cinta lainnya tidak akan
menggerakan kita untuk melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh Allah SWT sebagai cinta
sejati kita.
5 bulan kemudian
ZaenalZaenal Kurniawan
BBB 'TT
Menurut Lei Han ,Kemampuan mengelola diri adalah bagaimana Anda memandang diri sendiri
dan orang lain, mengelola emosi Anda, dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Ketika
Anda membangun keunggulan batin maka anda dapat memiliki dasar mental dan emosional yang
kuat untuk berhasil dalam karir Anda.
Melihat situasi, terutama situasi sulit, sebagai kesempatan bagi Anda untuk belajar, tumbuh, dan
berubah menjadi lebih baik. Memfokuskan perhatian pada peningkatan diri sendiri bukan
mengubah orang lain atau menyalahkan siapa pun.
2. **Kesadaran diri**
3.
Mengetahui dan memahami apa yang mendorong, marah, memotivasi, malu, frustrasi, dan
menginspirasi Anda. Mampu mengamati diri secara obyektif dalam situasi yang sulit dan
memahami bagaimana persepsi Anda tentang diri Anda sendiri, orang lain, dan situasi tindakan
Anda.
3. **Regulasi emosi**
4.
Mampu mengelola emosi Anda, terutama yang negatif, di tempat kerja (misalnya kemarahan,
frustrasi, malu) sehingga Anda dapat berpikir jernih dan objektif, dan bertindak sesuai.
4. **Kepercayaan diri**
5.
Percaya pada diri sendiri dan kemampuan Anda untuk mencapai apa pun. Mengetahui bahwa
semua yang Anda butuhkan adalah dalam diri Anda sekarang. “Mereka yang percaya diri
memiliki akses ke kekuasaan tak terbatas” - hikmat dari Kung Fu Panda
5. **Manajemen stres**
6.
Mampu tetap sehat, tenang, dan seimbang dalam setiap situasi yang menantang. Mengetahui
bagaimana untuk mengurangi tingkat stres Anda akan meningkatkan produktivitas Anda,
mempersiapkan Anda untuk tantangan baru dan mendukung kesehatan fisik dan emosional
Anda, semua yang Anda butuhkan untuk memenuhi, karir yang sukses.
6. **Ketahanan**
7.
Mampu bangkit kembali setelah kekecewaan atau mengatur kembali, besar atau kecil, dan terus
bergerak maju dan ke atas.
Mampu memaafkan diri sendiri karena membuat kesalahan, memaafkan orang lain yang bersalah
padamu, dan bergerak tanpa “beban mental atau emosional.” Membebaskan pikiran Anda dari
masa lalu sehingga Anda dapat fokus 100% dari energi mental Anda pada tujuan karir jangka
panjang dekat dan Anda.
Mampu mempertahankan energi dan dedikasi yang sama dalam upaya Anda untuk belajar,
melakukan, dan mencapai dalam karir Anda meskipun kesulitan, kegagalan, dan oposisi.
9. **Kesabaran**
10.
Mampu melangkah kembali dalam situasi yang tampaknya bergegas atau krisis, sehingga Anda
dapat berpikir jernih dan mengambil tindakan yang memenuhi tujuan jangka panjang Anda.
10. Perceptiveness
Memberikan perhatian dan pemahaman kepada isyarat tak terucap dan mendasari nuansa
komunikasi dan tindakan orang lain. Sering kali, kita terlalu sibuk memikirkan diri kita sendiri
dan apa yang kita katakan, kita meninggalkan sedikit ruang untuk menonton dan memahami
tindakan dan niat orang lain '. Jika Anda salah menafsirkan maksud lain, Anda dapat dengan
mudah menemukan kesulitan berurusan dengan orang-orang dan bahkan tidak tahu mengapa.
Sumber : https://www.linkedin.com/pulse/soft-skills-list-1-self-management-vijayakumaar-t-r2
BBB 'TT
1
Self Management melibatkan emosi dalam mengelola interaksi dengan orang lain dan
memotivasi dalam segala kondisi dan berguna untuk mencegah kehilangan control akibat
perilaku sendiri maupun orang lain. Pada dasarnya Self Management sangat tergantung oleh
suasana hati, untuk mencapai sebuah hasil yang memuaskan seorang pekerja harus bisa
mengendalikan diri.
Mengendalikan diri bukan berarti tidak pernah marah tapi seorang yang mampu mengendalikan
diri memiliki respon positif dari kemarahannya. Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk
melebih - lebihkan pikiran negatif hal yang harus dilakukan adalah menjadi pribadi yang lebih
realistis.
1.Identifikasi perasaan.
2.Bersikap jujur.
3.Jauhkan diri dari pikiran negatif.
Ketiga hal ini sangat membantu dalam mengontrol diri untuk berpikir logis dalam menghadapi
masalah dan dapat membantu mengurangi rasa takut dari dalam diri. Contoh kasus adalah pada
sebuah team, anda tidak akan bisa mengendalikan emosi rekan kerja anda jika anda sendiri tidak
mampu mengendalikan diri.
Kurangnya disiplin diri antara individu menimbulkan perilaku buruk. Ini adalah sebuah
kerusakan emosional yang tidak boleh diabaikan, karena jika semakin berlanjut akan
mengakibatkan kehancuran team.
Mampu mengendalikan keadaan dan perasaan dapat membantu anda dalam segala pekerjaan,
akan menjadi lebih mudah dijalani.
Sumber : http://www.free-management-ebooks.com/faqpp/developing-03.htm2
BBB 'TT
Self-management yang baik tidak terlahir begitu saja, pada dasarnya kita dapat mengelola diri
dengan baik karena terlatih dan terbentuk. Ada beberapa elemen yang kita butuhkan untuk
membentuk self-management dengan baik, seperti :
1. Self-Control
Seseorang yang memiliki self-control yang baik, berarti dapat menenangkan diri ataupun
bersikap tenang meskipun dalam tekanan ataupun stress. Sehingga mereka mampu berfikir
dengan jernih meskipun di bawah tekanan dan tetap dapat membua keputusan dengan baik.
2. Trustworthiness
Kepercayaan atau sifat dapat dipercaya dalam diri yaitu kemampuan untuk mempertahankan
integritas Anda, berarti memastikan apa yang Anda lakukan konsisten dengan nilai-nilai atau
kemampuan pada diri Anda. Jika kita percaya pada kemampuan dan kapasitas yang dimiliki
maka kita akan percaya bahwa dapat mengendalikan situasi ataupun masalah yang dihadapi.
3. Adaptability
Kemampuan beradaptasi. Kita harus peka terhadap perubahan, apalagi yang dapat menyebabkan
energi atau respon negatif untuk diri sendiri. Dengan kemampuan tersebut kita dapat
mengendalikan diri maupun emosi terhadap sekitar.
4. Initiative
Membangun inisiatif dalam diri memang tidak mudah, namun inisiatif dapat dilatih dan dibentuk
dalam kehidupan kita sehari-hari. Ketika kita memiliki inisiatif, saat masalah datang tak perlu
membuang waktu untuk hanya sekedar mempertanyakan mengapa masalah tersebut
terjadi.Tetapi mendorong kita mencari solusi untuk mengendalikan masalah dengan mengambil
sebuah keptusan dan tindakan.
sumber : http://bookboon.com/blog/2012/12/imrove-your-emotional-intelligence-through-self-
management/1
ulyanrUlya Nuzulir
BBB 'TT
Menjadi orang yang dapat mengelola diri sendiri dapat membantu kita mencapai tujuan kita
untuk menjadi sukses. Ketika kita bisa mengelola diri sendiri, maka secara tidak langsung kita
dapat memulai dan memotivasi diri untuk terus berkembang. Selain itu, dengan mengelola diri
kita bisa mendapatkan kepercayaan dari orang lain untuk menyelesaikan tugas yang “lebih
menantang” dari sebelumnya. Untuk itu menjadi orang yang dapat mengelola diri sangatlah
penting.
Mengelola diri sendiri bukan lah perkara yang mudah. Menurut Lisa McQuerrey dalam sebuah
artikelnya tentang mengelola diri sendiri, terdapat 6 prinsip yang harus diterapkan ketika
seseorang mengelola diri sendiri. Berikut ke enam prinsip tersebut :
1. Mengetahui Peran
Mengetahui apa sebenarnya peran kita dalam sebuah organisasi atau lingkungan dapat membantu
kita untuk meningkatkan cara pengelolaan diri kita. Menjadi terbiasa dengan setiap elemen
disekitar kita membuat kita yakin dalam menentukan tujuan yang ingin kita capai.
2. Terorganisir
Menjadi orang yang terorganisir dalam menyelesaikan tugas akan membantu kita menyelesaikan
tugas secara efisien. Kita akan siap untuk kemungkinan-kemungkinan yang berada di luar
rencana.
6. Tetap Fokus
Buat diri kita tetap terfokus dalam sebuah tugas dengan menghindari pengalih perhatian. Dengan
demikian secara tidak langsung kita melatih diri sendiri untuk mengurangi, bahkan menghindari
hal-hal yang membuat kita stress. Jangan menggantungkan sebuah tugas dan kemudian
mengerjakan tugas lain karena itu malah akan memperlambat diri kita sendiri.
8 bulan kemudian
David_Heren
BBB 'TT
Mengapa kita harus membangun komitmen dalam wirausaha? Sebab tanpa komitmen Anda tidak
akan mengalami kemajuan. Jangankan maju, jika tidak komitmen, bertahan pun tidak. Bisnis
memerlukan komitmen yang tinggi. Komitmen memastikan Anda tetap melangkah. Tanpa
melangkah, anda tidak akan mencapai tujuan.
Merek adalah komitmen. Sebuah mereka menjanjikan nilai, manfaat, dan kelebihan tertentu. Saat
berbisnis produk atau jasa dengan merek tertentu Anda akan terkait dengan janji yang ada pada
merek Anda. Untuk itu dalam kualitas, pelayanan, dan pengiriman harus sesuai dengan janji
Anda. Ini hanya bagian dari komitmen.
Saat Anda memulai sebuah bisnis, Anda otomatis terikat dengan komitmen melayani pelanggan
Anda. Baik secara langsung maupun tidak (melalui anak buah Anda).
Jadi wirausaha itu adalah komitmen itu sendiri. Tanpa memenuhi komitmen, usaha Anda tidak
akan berjalan. Membangun komitmen dalam wirausaha itu bukan hanya penting, tetapi harus!
Apa yang akan Anda lakukan untuk bisnis Anda? Seorang wirausaha yang berkomitmen itu
adalah mereka yang selalu memenuhi janji-janji seorang wirausaha. Pada dasarnya, jika Anda
sudah menjadi seorang wirausaha, Anda otomatis terikat pada kedua janji ini:
Lalu, bagaimana dengan keuntungan? Keuntungan hanyalah konsekuensi jika Anda memenuhi
janji diatas. Semakin komitmen Anda akan semakin besar keuntungan Anda. Sudah otomatis.
Jadi seorang wirausaha sejati, yang dipikirkannya adalah nilai, bukan keuntungan semata.
Dalam prakteknya “janji” akan komitmen Anda adalah ada pada visi dan misi. Jadi mulailah
membangun visi dan misi Anda. Anda tidak akan bisa membangun komitmen dalam wirausaha
tanpa membangun visi dan misi yang berlandaskan nilai yang ingin Anda berikan.
Bagaimana membangun Visi dan Misi? SIlahkan baca pada artikel-artikel dibawah ini:
Dalam sehari-hari kita sering mendengarkan kata-kata “kita harus komit”. Ya komit itu serapan
dari bahasa commit. Secara bahasa artinya melakukan. Namun dalam istilah komitmen, artinya
melakukan apa yang sudah kita janjikan atau rencanakan ke depan. Mungkin Anda pernah
mendengar, banyak orang yang tidak komitmen dengan apa-apa yang telah disepakati.
Pada kali ini saya ingin membahas tentang komitmen Anda sendiri. Saat Anda sudah
memutuskan berbisnis, maka Anda harus komit dengan keputusan Anda sebagai seorang
wirausaha.
Setelah Anda membuat visi dan misi Anda, maka langkah selanjutnya adalah membuat tujuan
jangka panjang, jangka pendek, dan rencana.
Masalahnya, sering kali pengusaha membuat rencana, namun rencana tinggalah rencana. Mereka
membuat rencana, namun rencana ditinggalkan.
Kadang ada juga orang yang mengatakan tidak perlu rencana. Pertanyaannya, Anda mau
bertindak apa? Ini yang sering membuat kita bingung, karena tidak mengetahui apa yang akan
dilakukan. Jika Anda sudah mengetahui apa yang Anda akan lakukan, artinya Anda sudah punya
rencana.
Membangun komitmen dalam wirausaha diawali dengan rencana bisnis Anda. Berapa waktu dan
biaya yang digunakan untuk membuat film di Hollywood? Mahal bukan? Dan mereka membuat
perencanaan matang, sebab jika tidak, akan banyak uang dan waktu terbuang. Padahal, setelah
jadi, kita menontonnya hanya dalam waktu 1-3 jam saja.
Apalagi untuk hidup kita. Jangan kalah oleh pembuatan film. Hidup kita lebih panjang dan
berarti. Maka rencanakanlah hidup Anda dan rencanakan bisnis Anda.
Seperti dijelaskan diatas. Rencana seringkali hanya diatas kertas. Rencana tidak berjalan. Ini
adalah gambaran komitmen Anda. Orang yang komitmen akan menjalankan rencananya.
Agar rencana berjalan, ada dua hal penting hanya harus dilakukan:
1. Tentukan key performance index (KPI) agar Anda bisa memonitor dan mengevaluasi kerja Anda.
KPI adalah gambaran apa yang penting bagi bisnis Anda. Apa yang harus benar-benar dicapai
dalam rencana Anda agar tujuan besar bisnis Anda tercapai. Tentukanlah dan jadikan dasar
muhasabah (evaluasi) Anda. Secara sederhana KPI itu sebenarnya adalah tujuan, tujuan-tujuan
kecil dari setiap langkah Anda. Cara membuatnya sama dengan membuat tujuan besar, baca di
Membuat Tujuan dengan Metode SMART. Komitmen Anda dalam wirausaha bisa dilihat sejauh
mana KPI Anda tercapai.
2. Ada mekanisme untuk memonitor dan mengevaluasi Anda. Anda bisa membantu pihak ketiga
untuk memonitor Anda. Yang terbaik seorang mentor yang cukup memiliki otoritas sehingga
bisa mengawasi Anda. Bisa juga teman. Bisa juga Anda membentuk kelompok master mind
untuk membantu Anda. Ini sangat penting, jika Anda merasa sebagai orang yang memiliki
komitmen yang lemah.
Kekuatan Motivasi
Dan, yang tidak kalah penting adalah kekuatan motivasi Anda sendiri. Anda harus memiliki misi
dan visi yang kuat sehingga memberikan energi yang agar Anda terus bergerak untuk
menjalankan komitmen Anda. Bisa jadi, Anda tidak komitmen menjalankan rencana Anda
karena motivasi yang lemah.
Tingkatkan dan jaga motivasi Anda. Ini adalah modal komitmen Anda. Jangan berhenti
bermimpi, karena mimpi adalah motivasi Anda. Silahkan baca: Keep Dreaming Start Great
Action – Kekuatan Impian.
Kesimpulan
Membangun komitmen dalam wirausaha pada dasarnya adalah membangun kejelasan langkah
dalam usaha Anda, memastikan Anda untuk tetap melangkah pada jalur yang benar, dan
memiliki energi agar terus melangkah.
Memangnya harus?
Lalu mengapa banyak guru sukses menganjurkan menetapkan tujuan? Karena penetapan tujuan
akan membantu Anda lebih mudah meraih sukses. Bukan sebuah keharusan, tetapi sangat
bermanfaat. Apa saja manfaat membuat tujuan?
Manfaat pertama dari penetapan tujuan adalah: “kejelasan“. Dengan menetapkan tujuan, apalagi
secara tertulis, akan memberikan kejelasan kepada kita, arah mana yang akan ditempuh.
Selain kejelasan masih ada satu lagi manfaat dari tujuan yang tidak kalah pentingnya.
Untuk apa kejelasan? Jika tujuan sudah jelas, semuanya pun akan ikut jelas. Kita akan lebih
mudah menyusun rencana. Jika rencana sudah jelas, maka kita pun akan jelas dalam
mengambil tindakan. sukses akan segera diraih.
Saat Anda akan mengatakan saya ingin kaya. OK, lalu apa yang akan Anda lakukan? Bekerja
lebih keras. Terus? Seberapa keras Anda bekerja? Mau bekerja apa? Kapan Anda akan berhasil?
“Saya sudah berhasil kalau saya kaya.” Betul, definisi kaya itu seperti apa?
Ada yang mengatakan penghasilan Rp 30.000.000 itu sudah kaya. Ada juga yang mengatakan Rp
100.000.000 per bulan baru disebut kaya.
Koq beda?
Jadi mengapa Anda tidak mendefinisikan lebih jelas, misalnya: “Saya ingin punya penghasilan
Rp 100.000.000 per bulan.”
Itu lebih jelas. Rencana Anda pun akan lebih jelas. Terlepas apakah itu termasuk sudah kaya atu
belum. Buat apa scih disebut kaya? Bukankah lebih jelas jika disebutkan dengan angka tertentu.
Ini baru sebagian dari metode SMART, tetapi jauh lebih jelas bukan?
Ada sebuah anekdot, saat seseorang mengatakan tujuannya ingin lebih kaya, seorang guru
memberinya uang Rp 1.000. Kemudian dia berkata, “Selamat Anda sudah lebih kaya. Harta
Anda sudah bertambah Rp 1.000”.
Tidak, banyak orang yang membuat tujuan, tetapi tidak memberikan kejelasan. Artinya cara
penetapan tujuannya kurang tepat. Sebuah metode yang terkenal dalam membuat tujuan ialah
metode SMART. Apa itu?
Specific
Harus jelas, Anda mau apa. Mau kaya? Kaya seperti apa? Mau bahagia? Seperti apa sih bahagia
itu?
Saya tujuan dengan mengatakan saya mau bahagia bukanlah sebuah tujuan yang jelas. Bahagia
tidak ada ukurannya. Lagi pula, menjadi bahagia itu bukanlah sebuah tujuan, tetapi bagaimana
Anda mengelola perasaan Anda. Anda bisa bahagia sekarang.
Mengatakan lebih kaya, juga belum jelas. Namun akan lebih spesifik jika Anda ingin
mengatakan:
Contoh lain, saya ingin lebih sehat. OK, bisa lebih spesifik? Berikut beberapa contohnya:
Saat Anda mengatakan saya ingin memiliki aset properti, ini lebih memberikan kejelasan.
Memiliki aset properti lebih spesifik dibandingkan dengan mengatakan saya lebih kaya. Yang
disebut kaya itu banyak, lebih spesifiknya apa?
Measurable
Terukur. Mau kaya juga ada ukurannya. Deposito, penghasilan, dan sebagainya. Kalau bahagia,
apa ukurannya?
Contoh diatas, saya ingin memiliki properti, berapa banyak? Berapa nilai aset Anda? Itu akan
lebih terukur. Misalnya saya ingin memiliki aset berupa properti senilai Rp 10 M.
Untuk kesehatan dan kebugaran, Anda bisa berdikusi dengan ahlinya, ukuran seperti apa.
Jika bisa, Anda harus jelas memiliki ukuran dari X ke Y. Misalnya saya ingin menurunkan berat
badan dari 90 kg menjadi 70 kg. Setidaknya ada angka ditujuan akhirnya, misalnya saya ingin
berat badan saya 70 kg.
Kadang, ada beberapa tujuan yang sulit dinyatakan dalam angka. Cobalah pikirkan, bagaimana
caranya supaya Anda mengetahui bahwa tujuan itu tercapai.
Actionable
Buatlah tujuan yang memerlukan tindakan Anda untuk mencapainya. Bukan mengandalkan
kondisi atau tindakan orang lain.
Artinya pikirkan tindakan yang bisa Anda lakukan, dibawah kendali Anda, sehingga Anda bisa
berusaha mengejarnya. Tidak menunggu orang lain, tidak menunggu kondisi ekonomi, tidak
menunggu perkembangan bisnis.
Ada juga yang mengatakan A itu adalah Attainable atau Achievable yang artinya bisa dicapai.
Silahkan saja, tapi saya akan membahasnya di realistic, artinya realistis yang artinya bisa dicapai.
Menurut saya lebih penting menyorot masalah actionable, artinya ada tindakan yang bisa
dilakukan. Karena percuma Anda memiliki tujuan yang tidak bisa Anda usahakan.
Misalnya tujuan saya adalah ingin agar pertumbuhan ekonomi Indonesia 10% per tahun. Kecuali
Anda presiden, saya kita tidak ada yang bisa Anda lakukan. Memang pertumbuhan eknomi akan
berdampak untuk bisnis Anda, tetapi akan lebih baik fokus ke bisnis Anda.
Realistic
Artinya, secara akal bisa dicapai oleh manusia. Bukan berarti milih yang mudah menurut Anda.
Jika orang lain bisa, Anda juga bisa.
Ukuran realistis akan berbeda-beda bagi setiap orang. Pada dasarnya apa yang pernah dilakukan
oleh manusia itu adalah realistis. Adalah realistis jika Anda memiliki tujuan seperti memiliki
penghasilan sebesar Bill Gates misalnya.
Tapi Anda juga memperhatikan dari Anda start. Adalah realistis jika Anda memiliki tujuan
mendapatkan penghasilan Rp 1 milyar per bulan. Pertanyaanya kapan bisa Anda capai dan
kondisi Anda saat ini sejauh mana.
Jika Anda sekarang memiliki penghasilan Rp 500 juta per bulan, kemudian memiliki tujuan
menjadi Rp 1 Milyar. Itu termasuk realistis. Tapi, jika Anda baru memiliki penghasilan Rp
10.000.000, akan lebih baik target Anda Rp 50.000.000 atau Rp 100.000.000. Mungkin sebagai
tahapan meraih Rp 1 M nanti.
Sekali lagi, ukuran realistis itu relatif bagi setiap orang. Tapi jangan membuat tujuan yang
mudah apalagi akan otomatis tercapai. Buatlah tujuan yang merentangkan potensi Anda, yang
menjadikan Anda berpikir dan bekerja keras mencapainya, tetapi masih masuk akal untuk diraih.
Adalah Grant Cardone, seorang pembicara yang menyarankan membuat tujuan 10 kali lipat dari
apa yang kita pikirkan. Tujuannya agar memompa potensi kita lebih maksimal. Silahkan saja jika
mau mencoba membuat tujuan 10 kali lipat dibandingkan tujuan yang Anda pikir realistis.
Time-based
Ada kerangka waktu. Kapan Anda akan memiliki tujuan tersebut. Tanpa kerangka waktu,
hanyalah sebuah impian.
Misalnya Saya memiliki penghasilan US$ 30.000 per bulan di akhir tahun 2017. Contoh lain,
berat badan saya 70 kg di akhir bulan Juni 2017.
Jadi jelas, kapan Anda akan mencapainya. Ukuran waktu akan memudahkan Anda membuat
rencana.
Boleh saja, siapa yang melarang? Itu pilihan Anda. Bagaimana dampaknya terhadap kesuksesan
Anda? Tetap bagus. Sadar tidak sadar, sebenarnya setiap orang punya keinginan, keinginan yang
jelas itulah yang disebut dengan tujuan.
Sekali lagi menulis tujuan dengan metode SMART adalah sebuah anjuran dan cukup bagus
karena kita memiliki sebuah kejelasan. Namun bukan berarti wajib karena pada kenyataanya
banyak orang yang tidak menggunakan metode SMART tetap sukses.
Namun membuat tujuan itu harus, terlepas apakah mau sesuai dengan kriteria SMART atau
tidak. Secara umum boleh, tetapi tidak terlalu umum. Misalnya jika Anda mengatakan “saya
ingin punya mobil”, ini terlalu umum. Bagaimana kalau Anda memiliki mobil yang mudah
rusak, rewel, boros bahan bakar, dan bahaya? Tentu tidak.
Akan lebih baik jika Anda menetapkan tujuan yang lebih spesifik, misalnya “Saya ingin punya
mobil yang bagus, nyaman, hemat, dan aman.” Boleh ditambahkan dengan “mewah” misalnya.
Tidak perlu menyebut merk, tipe, atau keluaran tahun berapa. Silahkan saja.
Apakah penetapan waktu juga sebuah keharusan? Tidak juga. Jika Anda mau menetapkan waktu
untuk mempermudah rencana, itu silahkan. Jika tidak pun, tidak masalah. Karena bisa saja Anda
menetapkan waktu untuk meraihnya dalam 1 tahun, ternyata sebenarnya 2 bulan pun bisa.
Kuncinya tidak terlalu umum karena khawatir mendapatkan yang tidak kita inginkan. Sebaliknya
tidak apa tidak terlalu spesifik karena bisa jadi kita malah mendapatkan yang lebih baik. Semua
ini karena saya memiliki keyakinan bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita dan
pada waktu yang terbaik.
Kalaulah Anda sudah menetapkan yang spesifik dengan batas waktu tertentu dan ternyata
BELUM mendapatkan sesuai dengan apa yang Anda harapkan, ingatlah ini: Allah akan
memberikan yang terbaik bagi kita dan pada waktu yang terbaik. Jangan putus asa, teruslah
berusaha.
Manfaat kedua dari tujuan ialah membangkitkan inspirasi dari dalam diri. Bagaimana
caranya agar tujuan bisa memberikan inspirasi bagi diri kita. Anda bisa menyimak Video
Inspiring Goal yang bisa Anda dapatkan secara gratis jika Anda memesan Instant Motivation
Weapon.
Manfaat ketiga dari memiliki tujuan adalah Anda tidak mudah terbawa arus. Anda akan terus
mengendalikan pikiran dan tindakan Anda mengarah ke arah yang tepat. Berbeda dengan orang
yang tidak memiliki tujuan pasti, dia bisa terombang ambing entah kemana. Mending kalau
tersesat di tempat yang baik, bagaimana jika terjerumus ke jurang penuh bahaya?
Memangnya harus?
Ada yang bertanya, apakah untuk meraih sukses harus membuat tujuan? Saya jawab tidak.
Banyak orang yang sukses, dia tidak pernah menuliskan tujuan apalagi memahami metode
SMART.
Lalu mengapa banyak guru sukses menganjurkan menetapkan tujuan? Karena penetapan tujuan
akan membantu Anda lebih mudah meraih sukses. Bukan sebuah keharusan, tetapi sangat
bermanfaat. Apa saja manfaat membuat tujuan?
Manfaat Membuat Tujuan dengan Metode SMART : Kejelasan
Manfaat pertama dari penetapan tujuan adalah: “kejelasan“. Dengan menetapkan tujuan, apalagi
secara tertulis, akan memberikan kejelasan kepada kita, arah mana yang akan ditempuh.
Selain kejelasan masih ada satu lagi manfaat dari tujuan yang tidak kalah pentingnya.
Untuk apa kejelasan? Jika tujuan sudah jelas, semuanya pun akan ikut jelas. Kita akan lebih
mudah menyusun rencana. Jika rencana sudah jelas, maka kita pun akan jelas dalam
mengambil tindakan. sukses akan segera diraih.
Saat Anda akan mengatakan saya ingin kaya. OK, lalu apa yang akan Anda lakukan? Bekerja
lebih keras. Terus? Seberapa keras Anda bekerja? Mau bekerja apa? Kapan Anda akan berhasil?
“Saya sudah berhasil kalau saya kaya.” Betul, definisi kaya itu seperti apa?
Ada yang mengatakan penghasilan Rp 30.000.000 itu sudah kaya. Ada juga yang mengatakan Rp
100.000.000 per bulan baru disebut kaya.
Koq beda?
Jadi mengapa Anda tidak mendefinisikan lebih jelas, misalnya: “Saya ingin punya penghasilan
Rp 100.000.000 per bulan.”
Itu lebih jelas. Rencana Anda pun akan lebih jelas. Terlepas apakah itu termasuk sudah kaya atu
belum. Buat apa scih disebut kaya? Bukankah lebih jelas jika disebutkan dengan angka tertentu.
Ini baru sebagian dari metode SMART, tetapi jauh lebih jelas bukan?
Ada sebuah anekdot, saat seseorang mengatakan tujuannya ingin lebih kaya, seorang guru
memberinya uang Rp 1.000. Kemudian dia berkata, “Selamat Anda sudah lebih kaya. Harta
Anda sudah bertambah Rp 1.000”.
Tidak, banyak orang yang membuat tujuan, tetapi tidak memberikan kejelasan. Artinya cara
penetapan tujuannya kurang tepat. Sebuah metode yang terkenal dalam membuat tujuan ialah
metode SMART. Apa itu?
Specific
Harus jelas, Anda mau apa. Mau kaya? Kaya seperti apa? Mau bahagia? Seperti apa sih bahagia
itu?
Saya tujuan dengan mengatakan saya mau bahagia bukanlah sebuah tujuan yang jelas. Bahagia
tidak ada ukurannya. Lagi pula, menjadi bahagia itu bukanlah sebuah tujuan, tetapi bagaimana
Anda mengelola perasaan Anda. Anda bisa bahagia sekarang.
Mengatakan lebih kaya, juga belum jelas. Namun akan lebih spesifik jika Anda ingin
mengatakan:
Contoh lain, saya ingin lebih sehat. OK, bisa lebih spesifik? Berikut beberapa contohnya:
Saat Anda mengatakan saya ingin memiliki aset properti, ini lebih memberikan kejelasan.
Memiliki aset properti lebih spesifik dibandingkan dengan mengatakan saya lebih kaya. Yang
disebut kaya itu banyak, lebih spesifiknya apa?
Measurable
Terukur. Mau kaya juga ada ukurannya. Deposito, penghasilan, dan sebagainya. Kalau bahagia,
apa ukurannya?
Contoh diatas, saya ingin memiliki properti, berapa banyak? Berapa nilai aset Anda? Itu akan
lebih terukur. Misalnya saya ingin memiliki aset berupa properti senilai Rp 10 M.
Untuk kesehatan dan kebugaran, Anda bisa berdikusi dengan ahlinya, ukuran seperti apa.
Jika bisa, Anda harus jelas memiliki ukuran dari X ke Y. Misalnya saya ingin menurunkan berat
badan dari 90 kg menjadi 70 kg. Setidaknya ada angka ditujuan akhirnya, misalnya saya ingin
berat badan saya 70 kg.
Kadang, ada beberapa tujuan yang sulit dinyatakan dalam angka. Cobalah pikirkan, bagaimana
caranya supaya Anda mengetahui bahwa tujuan itu tercapai.
Actionable
Buatlah tujuan yang memerlukan tindakan Anda untuk mencapainya. Bukan mengandalkan
kondisi atau tindakan orang lain.
Artinya pikirkan tindakan yang bisa Anda lakukan, dibawah kendali Anda, sehingga Anda bisa
berusaha mengejarnya. Tidak menunggu orang lain, tidak menunggu kondisi ekonomi, tidak
menunggu perkembangan bisnis.
Ada juga yang mengatakan A itu adalah Attainable atau Achievable yang artinya bisa dicapai.
Silahkan saja, tapi saya akan membahasnya di realistic, artinya realistis yang artinya bisa dicapai.
Menurut saya lebih penting menyorot masalah actionable, artinya ada tindakan yang bisa
dilakukan. Karena percuma Anda memiliki tujuan yang tidak bisa Anda usahakan.
Misalnya tujuan saya adalah ingin agar pertumbuhan ekonomi Indonesia 10% per tahun. Kecuali
Anda presiden, saya kita tidak ada yang bisa Anda lakukan. Memang pertumbuhan eknomi akan
berdampak untuk bisnis Anda, tetapi akan lebih baik fokus ke bisnis Anda.
Realistic
Artinya, secara akal bisa dicapai oleh manusia. Bukan berarti milih yang mudah menurut Anda.
Jika orang lain bisa, Anda juga bisa.
Ukuran realistis akan berbeda-beda bagi setiap orang. Pada dasarnya apa yang pernah dilakukan
oleh manusia itu adalah realistis. Adalah realistis jika Anda memiliki tujuan seperti memiliki
penghasilan sebesar Bill Gates misalnya.
Tapi Anda juga memperhatikan dari Anda start. Adalah realistis jika Anda memiliki tujuan
mendapatkan penghasilan Rp 1 milyar per bulan. Pertanyaanya kapan bisa Anda capai dan
kondisi Anda saat ini sejauh mana.
Jika Anda sekarang memiliki penghasilan Rp 500 juta per bulan, kemudian memiliki tujuan
menjadi Rp 1 Milyar. Itu termasuk realistis. Tapi, jika Anda baru memiliki penghasilan Rp
10.000.000, akan lebih baik target Anda Rp 50.000.000 atau Rp 100.000.000. Mungkin sebagai
tahapan meraih Rp 1 M nanti.
Sekali lagi, ukuran realistis itu relatif bagi setiap orang. Tapi jangan membuat tujuan yang
mudah apalagi akan otomatis tercapai. Buatlah tujuan yang merentangkan potensi Anda, yang
menjadikan Anda berpikir dan bekerja keras mencapainya, tetapi masih masuk akal untuk diraih.
Adalah Grant Cardone, seorang pembicara yang menyarankan membuat tujuan 10 kali lipat dari
apa yang kita pikirkan. Tujuannya agar memompa potensi kita lebih maksimal. Silahkan saja jika
mau mencoba membuat tujuan 10 kali lipat dibandingkan tujuan yang Anda pikir realistis.
Time-based
Ada kerangka waktu. Kapan Anda akan memiliki tujuan tersebut. Tanpa kerangka waktu,
hanyalah sebuah impian.
Misalnya Saya memiliki penghasilan US$ 30.000 per bulan di akhir tahun 2017. Contoh lain,
berat badan saya 70 kg di akhir bulan Juni 2017.
Jadi jelas, kapan Anda akan mencapainya. Ukuran waktu akan memudahkan Anda membuat
rencana.
Boleh saja, siapa yang melarang? Itu pilihan Anda. Bagaimana dampaknya terhadap kesuksesan
Anda? Tetap bagus. Sadar tidak sadar, sebenarnya setiap orang punya keinginan, keinginan yang
jelas itulah yang disebut dengan tujuan.
Sekali lagi menulis tujuan dengan metode SMART adalah sebuah anjuran dan cukup bagus
karena kita memiliki sebuah kejelasan. Namun bukan berarti wajib karena pada kenyataanya
banyak orang yang tidak menggunakan metode SMART tetap sukses.
Namun membuat tujuan itu harus, terlepas apakah mau sesuai dengan kriteria SMART atau
tidak. Secara umum boleh, tetapi tidak terlalu umum. Misalnya jika Anda mengatakan “saya
ingin punya mobil”, ini terlalu umum. Bagaimana kalau Anda memiliki mobil yang mudah
rusak, rewel, boros bahan bakar, dan bahaya? Tentu tidak.
Akan lebih baik jika Anda menetapkan tujuan yang lebih spesifik, misalnya “Saya ingin punya
mobil yang bagus, nyaman, hemat, dan aman.” Boleh ditambahkan dengan “mewah” misalnya.
Tidak perlu menyebut merk, tipe, atau keluaran tahun berapa. Silahkan saja.
Apakah penetapan waktu juga sebuah keharusan? Tidak juga. Jika Anda mau menetapkan waktu
untuk mempermudah rencana, itu silahkan. Jika tidak pun, tidak masalah. Karena bisa saja Anda
menetapkan waktu untuk meraihnya dalam 1 tahun, ternyata sebenarnya 2 bulan pun bisa.
Kuncinya tidak terlalu umum karena khawatir mendapatkan yang tidak kita inginkan. Sebaliknya
tidak apa tidak terlalu spesifik karena bisa jadi kita malah mendapatkan yang lebih baik. Semua
ini karena saya memiliki keyakinan bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita dan
pada waktu yang terbaik.
Kalaulah Anda sudah menetapkan yang spesifik dengan batas waktu tertentu dan ternyata
BELUM mendapatkan sesuai dengan apa yang Anda harapkan, ingatlah ini: Allah akan
memberikan yang terbaik bagi kita dan pada waktu yang terbaik. Jangan putus asa, teruslah
berusaha.
Manfaat kedua dari tujuan ialah membangkitkan inspirasi dari dalam diri. Bagaimana
caranya agar tujuan bisa memberikan inspirasi bagi diri kita. Anda bisa menyimak Video
Inspiring Goal yang bisa Anda dapatkan secara gratis jika Anda memesan Instant Motivation
Weapon.
Manfaat ketiga dari memiliki tujuan adalah Anda tidak mudah terbawa arus. Anda akan terus
mengendalikan pikiran dan tindakan Anda mengarah ke arah yang tepat. Berbeda dengan orang
yang tidak memiliki tujuan pasti, dia bisa terombang ambing entah kemana. Mending kalau
tersesat di tempat yang baik, bagaimana jika terjerumus ke jurang penuh bahaya?
Cara Menjadi Orang Sukses pada dasarnya bagi siapa pun, terlapas apa pun kondisi Anda.
Hanya saja masih banyak yang mencari bagaimana cara menjadi orang yang berhasil meski tidak
punya modal, modal uang maksudnya.
Saya sering menemukan ada orang yang terhambat bisnis (termasuk saya dulu), karena tidak mau
mengeluarkan modal.
Sekarang boleh jadi Anda tidak punya modal (uang), tetapi besok atau lusa menjadi punya.
Bagaimana caranya? Itulah yang akan dibahas pada artikel ini.
Tidak punya modal saat ini, jangan sampai menjadi penghambat menjadi orang sukses. Anda
bisa memulai bisnis meski tanpa modal (uang), dengan catatan mau berusaha untuk mendapatkan
modal itu.
Susah? Memang. Tidak ada cara mudah menjadi orang sukses. Saya katakan itu, sebab pada
kenyataanya, kalau mau sukses baik dunia atau akhirat, Anda akan memerlukan perjuangan dan
pengorbanan. Yang punya uang saja seperti itu, apalagi jika tidak punya uang.
Jadi, dalam kaitan Cara Menjadi Orang Sukses, modal harus dicari dulu. Modal uang bukan
syarat menjadi berhasil, tetapi tahapan. Maksudnya, jika Anda berpikir bahwa modal adalah
syarat, maka bagi Anda yang tidak punya modal, tidak ada Cara Menjadi Orang Sukses.
Tapi, jika Anda berpikir bahwa modal adalah salah satu tahapan, maka Anda akan berusaha
melaluinya. Sama seperti Anda mau naik ke lantai 3, maka lantai 1 harus dilalui. Ibaratnya
mendapatkan modal adalah menaiki lantai 1, usaha pertama yang perlu Anda lakukan.
Cara Pertama: Manfaatkan atau Daya Ungkit Modal Apa Aaja yang Anda Miliki.
Sebenarnya, saat ini semua orang punya modal. Modal tidak selamanya uang. Jika Anda punya
sepeda motor, itu bisa dijadikan modal. Apalagi punya mobil. Rumah juga modal. Ilmu dan
pengetahuan Anda juga bisa dijadikan modal. Anda punya dengkul? Itu juga modal.
Jadi, manfaatkan saja modal yang Anda miliki, baik menjadi pengusaha sukses tanpa modal
maupun untuk meniti karir sukses.
Anggap saja, ternyata bisnis Anda memerlukan uang tunai. Atau modal yang Anda miliki tidak
diperlukan untuk membangun bisnis Anda.
Maka, caranya adalah bagaimana memanfaatkan modal yang Anda miliki menjadi UANG.
Saat saya sedang membangun bisnis online, saat itu saya tidak punya komputer bagus. Yang ada
hanya komputer jadul, kurang memadai untuk bisnis online. Saya ingin mengganti komputer itu
dengan spek yang lebih baik, tapi saya tidak punya uang saat itu.
Komputer jadul saya, paling bisa digunakan untuk mengetik dan saya punya kemampuan
menulis. Dua modal ini saya manfaatkan untuk mendapatkan uang tunai. Saya menawarkan jasa
penulisan kepada teman-teman, sampai saya bisa membeli komputer baru.
Mengapa bingung dengan cara jadi orang sukses dari nol? Anda sesungguh TIDAK dalam
kondisi nol. Anda sudah punya modal. Ingat itu!
Cara menjadi orang sukses tanpa modal sama sekali itu tidak ada. Tapi tanpa modal uang, ada
caranya dan banyak yang sudah berhasil.
Sebuah contoh nyata! Manfaatkan yang ada. Gunakan prinsip Daya Ungkit.
Cara Kedua: Belajar Mendapatkan Modal (uang).
Jika Anda tidak punya uang saat ini untuk membangun bisnis. Artinya, Anda belum bisa
mendapatkan modal. Sederhana bukan? Mengapa? Kalau anda sudah bisa, pastinya sudah dapat
kecuali Anda malas.
Langkah selanjutnya, jika Anda belum bisa atau belum mengetahui cara mendapatkan modal,
Anda harus mau BE LA JAR. Bukan mengemis atau mengeluh, tetapi belajar.
Belajar kepada siapa? Banyak tempat Anda belajar. Contohnya, adakah teman, saudara, atau
tetangga yang sudah punya bisnis? Jika ada, silahkan silaturahim. Tanyakan baik-baik,
bagaimana cara mereka mendapatkan modal.
Bisa jadi, pengalaman mereka tidak bisa Anda lakukan. Jangan patah arang, berterima kasih dan
cari nasihat dari orang lain lagi. Tapi, jangan keterusan mencari. Jangan mencari cara mudah,
instant, dan pasti jitu. Sekiranya bisa Anda lakukan, lakukan meski butuh perjuangan dan
pengorbanan.
Ada pesan yang ingin sampai kepada para pemula dan pemuda.
Saya sering menemukan, sikap pemula itu sering menuntut. Dia menuntut kepada orang yang
sudah sukses untuk membantunya. Jangan seperti itu, justru Anda akan dijauhi. Orang tidak suka
ditekan, apalagi oleh orang yang hanya minta bantuan.
Jika Anda ingin mendapatkan nasihat dari orang sukses, jadilah teman, bukan musuh. Sepertinya
aneh, tapi nyatanya banyak yang seperti itu lho. Dia nanya kepada orang lain, saat tidak
menerima jawaban yang memuaskan malah marah, memaki, atau membully. Ingat, orang yang
Anda tanya itu, bukan pelayan Anda.
Jadi, bersikap baiklah. Bahkan kalau nasihatnya salah, tetaplah berterima kasih. Relasi itu sangat
penting. Meski nasihatnya tidak berguna, bisa jadi relasinya yang berguna. Jangan rusak relasi
dengan mendebatnya atau bahkan memarahinya.
Tempat belajar itu banyak. Anda bisa membaca buku, mengikuti seminar, mengikui pelatihan,
membeli ebook, dan sebagainya. Pelajari sampai benar-benar faham.
Saya kadang aneh, ada orang yang mengeluh tidak bisa, tetapi suruh belajar tidak mau. Katanya
mau langsung action. Betul, memang harus action, tapi bagaimana mau action jika tidak bisa.
Anda mau action apa jika tidak mengetahui apa yang mau dilakukan.
Banyak yang tidak mengetahui, Bill Gates yang sudah menjadi orang kaya sejak muda, dia
membaca banyak buku bisnis sejak umur 12 tahun! Saat SMA dia sudah mulai membaca buku-
buku hukum.
Para CEO di Amerika yang gajinya 300 kali lebih besar dibanding kebanyak pekerja, mereka
membaca 60 buku pertahun. Sementara para pekerja rata-rata kurang dari 1 buku per tahun.
Masih mau bilang kalau teori itu percuma?
Jadi jangan hanya mikirin cara menjadi orang sukses tanpa modal uang. Kenapa tidak mulai
berlajar mendapatkan modal?
Tidak selamanya, segala sesuatu harus dimiliki dengan uang. Anda bisa bernegosiasi untuk
mendapatkan apa yang Anda perlukan.
Untuk itu, memiliki kemampuan negosiasi menjadi sangat penting. Anda harus belajar itu jika
saat ini belum bisa. Ada yang mengatakan, kemampuan negosiasi adalah kemampuan bernilai
milyaran. Serius!
Anda bisa belajar negosiasi untuk mendapatkan uang, mendapatkan produk, mendapatkan
proyek, dan sebagainya.
Anda bisa punya produk untuk Anda jual, jika Anda mau bernegosiasi dengan pemilik produk.
Anda bisa punya tempat usaha dengan bernegosiasi dengan pemilik produk.
Anda bisa mendapatkan saluran pemasaran dengan bernegosiasi dengan para distributor
Anda bisa mendapatkan kemampuan atau skill dengan bernegosiasi dengan orang yang
memang ahli disana.
Jika Anda gagal bernegosiasi dengan 1 orang, coba lagi dengan orang lain. Asah kemampuan
negosiasi Anda, Belajar terus bagaimana cara bernegosiasi.
Jika Anda belum berhasil, yang perlu diingat adalah keberhasilan akan ditenukan oleh
kemampuan dan kemauan. Kemampuan berarti Anda harus belajar. Kemauan berarti Anda terus
mau mencoba meski gagal dan gagal berkali-kali.
Jika kondisi saat ini serba tidak punya, sebenarnya itu adalah masalah kualitas diri Anda. Tidak
perlu menyalahkan apa pun dan siapa pun, tetapi yang perlu dilakukan adalah meningkatkan
kualitas diri Anda.
Belajarlah, jadilah ahli, jadilah juara. Jika Anda memiliki keahlian tertentu atau juara dalam hal
tertentu, maka peluang-peluang kesuksesan akan menghampiri Anda.
Apalagi, bagi Anda yang masih mudah, jika ingin menjadi orang sukses, berhasil, dan pintar,
maka teruslah belajar, mencoba, dan berlatih. Lakukan sedini mungkin jika mau sukses di usia
muda.
Imam Syafi’i mengatakan:
“Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu dan … ingin sukses
dunia akherat hendaklah diraih dengan ilmu” ~Iman Syafi’i.
Anda boleh melupakan cara 1, 2, dan 3, tetapi ingatlah cara keempat ini.
Anda akan sulit menjadi sukses jika Anda belum pantas jadi orang sukses. Adalah tugas Anda
untuk terus meningkatkan kualitas diri sehingga Anda pantas menjadi orang sukses.
Kesimpulan: Jangan berhenti karena tidak punya modal, Anda bisa mendapatkan modal dengan
memanfaatkan apa yang Anda miliki. Anda bisa mendapatkan modal, jika mengetahui caranya,
maka belajarlah. Anda juga bisa mendapatkan modal jika pandai bernegosiasi. Dan terakhir, jika
serbab tidak bisa, maka bertumbuhlah.
Sebelum kita menjawab gimana cara berpikir positif, ada baiknya kita review, apa sich yang
dimaksud dengan berpikir positif. Mengapa harus mengathui definisinya, karena kita tidak akan
bisa mencapai sesuai jika kita tidak mengetahui apa yang kita tuju. Anda tidak akan pernah
sampai ke Jakarta, jika Anda tidak mengetahui Jakarta itu dimana.
Gimana Cara Berpikir Positif? Berpikir Positif Adalah …
Sesungguhnya Allah berkata: “Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku bersamanya
apabila ia memohon kepada-Ku” (HR.Muslim)
“Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu” (QS.Adh Dhuha: 3)
Para mufassir sepakat bahwa latar belakang turunnya surat ini adalah keterlambatan turunnya
wahyu kepada Rasulullah SAW Keadaan ini dirasakan berat oleh Rasul, sampai-sampai ada yang
mengatakan bahwa Muhammad SAW telah ditinggalkan oleh Tuhan nya dan dibenci-Nya.
Ayat ini memberikan taujih (arahan) kepada Rasulullah SAW agar tetap berpikir positif kepada
Allah SWT, dan tidak menduga-duga hal negatif atau hal buruk seperti yang ada di pikiran
orang-orang munafik dan musyrik.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2009/11/19/4800/pelajaran-berpikir-positif-dari-surat-adh-
dhuha/#ixzz2RiXXvBGm
Hakikat berpikir positif adalah yang datang dari Allah SELALU baik.
Tantangannya adalah, kadang Allah memberikan hikmah dengan cara yang tidak kita sukai. Nah,
untuk orang yang berpikir positif, dia yakin bahwa dibalik semua itu ada kebaikan bagi manusia.
Berpikir positif bukan berarti menganggap semua manusia atau makhluq akan selalu berbuat
baik kepada kita. Namun yang selalu baik itu datang dari Allah, bahkan melalui kejadian buruk
sekalipun. Kita harus berbaik sangka kepada manusia sambil tetap waspada.
Berpikir positif juga bukan berarti semua hal yang salah menjadi baik. Namun kita bisa
menemukan kebaikan dibalik kesalahan. Salah tetap salah, namun dibalik kesalahan ada hikmah.
Hikmah inilah yang selalu baik.
Berpikir positif juga bisa berarti optimis. Ini kaitannya dengan masa depan termasuk dari yang
sedang kita kerjakan saat ini akan memberikan hasil kepada kita. Kebalikannya orang yang
pesimis tidak yakin apa yang dia lakukan akan memberikan hasil.
Berpikir positif juga artinya terbuka, sehingga memberikan peluang bagi kita untuk terus
melangkah. Sementara pikiran negatif adalah pikiran yang tertutup sehingga dirinya akan
tertutup dari keberhasilan.
Silahkan baca artikel lain yang menjelaskan Ciri Orang Yang Berpikir Positif. Sederhananya,
jawaban dari Gimana Cara Berpikir Positif ialah ikuti saja ciri-ciri tersebut.
Gambar dibawah ini bisa menjelaskan, mengapa kita harus berpikir positif. Bukan hanya perlu
mengetahui Gimana Cara Berpikir Positif, tetapi harus mengetahui manfaat dari berpikir positif
sehingga kita lebih termotivasi mengaplikasikannya.
1. Berpikir positif akan menjadikan hidup kita lebih nyaman, sementara berpikir negatif menjadi
hidup kita sempit dan sumpek sebab semuanya terlihat jelek.
2. Berpikir positif akan menjadikan kita terus bergerak atau bertindak, sementara berpikir negatif
akan menjadi kita ragu bahkan tidak bertindak. Tanpa tindakan kita tidak akan berhasil.
3. Berpikir positif adalah energi yang sangat besar, sementara berpikir negatif akan mengikis habis
energi kita yang dibutuhkan untuk meraih sukses.
4. Banyak hal yang sebenarnya mungkin menjadi tidak mungkin karena berpikir negatif, sebaliknya
dengan berpikir positif akan berubah menjadi mungkin.
5. Dengan berpikir positif, beban hidup akan berkurang karena kita tidak memikirkan hal negatif
yang membuat hidup semakin berat.
6. Berpikir positif, tindakan akan menjadi positif. Berpikir negatif menyebabkan kita bertindak
negatif.
7. Berpikir positif akan menjadikan hubungan kita dengan orang lain akan lebih baik. Orang tidak
suka orang yang berpikiran negatif.
8. Keluarga lebih harmonis jika anggota keluarga berpikir positif semua.
9. Motivasi akan hancur jika kita selalu berpikir negatif, sebaliknya sumber motivasi datang dari
pikiran positif.
10. Berpikir positif menentukan keberhasilan Anda sebesar 85%. Jika anda sudah berpikir positif,
maka 85% keberhasilan insya Allah sudah ditangan, sisanya tinggal masalah teknis. Tentu saja
Allah yang menentukan, namun kita sedang berbicara ikhtiar, dan 85% faktor keberhasilan
ikhtiar kita diawali oleh pikiran positif.
Juga jika kita mengambil hikmah dari Bill Gates, dia juga berpikir positif: Bill Gates:
Keunggulan, Determinasi, dan Bepikir Positif
Bagaimana Cara Berpikir Positif
Sekarang Anda sudah mengetahui apa itu berpikir positif dan apa saja manfaatnya yang dahsyat.
Pertanyaanya adalah gimana cara berpikir positif?
Setelah Anda memahami gimana cara berpikir positif, maka langkah selanjutnya adalah
bagaimana menjaganya? Ini yang menjadi tantangan dan yang menentukan sukses Anda. Hanya
mengetahui saja belum cukup, namun pikiran positif harus selalu menyertai pikiran dan tindakan
kita. Setiap ada masalah, kejadian, atau apa pun, kita SELALU meresponnya dengan positif. Ini
kondisi yang harus kita miliki, yang akan membawa kita kepada keberhasilan.
Kuncinya adalah dominasi! Pikiran kita harus didominasi oleh ide, informasi, gagasan, konsep,
dan sistem yang positif. Saat kita merespon, pikiran kita akan mencari informasi di pikiran
bawah sadar kita atau memori, kemudian digunakannya untuk merespon. Kejadian ini sering kali
terjadi begitu cepat, apalagi jika Anda termasuk orang yang reaktif.
Pertanyaanya adalah bagaimana cara mendominasi pikiran kita dengan pikiran positif? Ada
banyak teknik bagaimana agar pikiran positif mendominasi pikiran kita. Semuanya sudah
dijelaskan di ebook saya Beautiful Mind Power.
Silahkan diaplikasikan, termasuk dengan program Audio yang akan memandu Anda berpikir
positif. Mudah-mudahan melalui artikel ini Anda menemukan jawaban dari pertanyaan Gimana
Cara Berpikir Positif.
Kita sepakat, bahwa dengan berpikir positif akan membawa kebaikan dan keberhasilan. Banyak
motivator barat atau motivator lokal yang berkiblat dari barat membahas tentang berpikir positif.
Saya tidak akan membahas apa yang dibahas mereka, namun mari kita fokus bagaimana
pemahaman kita tentang berpikir positif.
Kuncinya adalah konten dan konteks harus sesuai dengan cara-cara ajaran agama Islam. OK kita
bahas nanti apa yang dimaksud konten dan konteks.
Konten adalah isi. Saat kita mengatakan positif atau negatif, itu adalah sebuah penilaian terhadap
sesuatu. Contoh memberi adalah positif sementara mencuri adalah negatif. Pertanyaanya,
bagaimana kita memutuskan positif atau negatif?
Katanya, kita punya nilai-nilai universal yang bisa menentukan positif dan negatif.
Pertanyaannya, sejauh mana nilai-nilai itu valid? Siapa yang merumuskannnya? Nggak jelas.
Kemudian bagaimana cara menanamkan nilai-nilai positif itu ke dalam pikiran dan tindakan
kita? Ini adalah bagian konteks. Yaitu berkaitan dengan caranya.
Cara Berpikir Positif dalam Islam Dari Segi Konten
Cara Berpikir Positif dalam Islam dari segi konten sebenarnya sudah jelas. Kita sudah punya
rumusan nilai-nilai kebenaran, nilai-nilai positif dan negatif. Dan yang merusmuskan itu adalah
al Quran dan hadist.
Jadi cara berpikir positif dalam Islam adalah kita menentukan hal positif itu berdasarkan Al
Quran dan hadist. landasan kita berpikir adalah sumber ajaran Islam, bukan yang lain.
Kebenarannya sudah jelas dan bisa diterima, tanpa keraguan sedikit pun.
Bagaimana cara menghadapi segala hal, kita harus menggunakan landasan ajaran Islam. Apakah
positif menurut agama Islam? Jika ya, maka itu berpikir positif dalam Islam. Jadi perbedaanya
adalah ada di sumber nilai-nilai itu sendiri.
Konsep berpikir positif dalam Islam, mengharuskan kita merujuk ke sumber nilai agama Islam.
Sementara konsep berpikir positif lainnya entah dari mana.
Mungkin saja, nilai-nilai positif yang dibawah hasil pemikiran manusia itu tidak bertentangan
dengan ajaran agama Islam. Namun untuk memastikannya kita harus merujuk ke al Quran dan
Hadist Nabi.
Ada juga pemikiran positif yang sebenarnya bisa kita terima secara ajaran Islam, namun perlu
pelurusan agar sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu pemikiran positif yang paling sering kita
gunakan adalah:
Secara sekilas, ini adalah pemikiran yang bisa kita terima. Tetapi kurang tepat menurut ajaran
agama Islam. Seharusnya:
Yang perlu diperhatikan adalah bukan penambahan kata-kata islami, tetapi pemahamannya yang
jauh lebih penting. Bahwa kita mengimani selalu ada peran Allah dalam setiap langkah kita. Jadi
yang namanya islami bukan sekedar menambahkan kata-kata atau aksesoris islami, tetapi harus
sesuai secara syariah dan makna.
Dalam dunia pengembangan diri, ada banyak metode yang bisa kita lakukan agar kita bisa
berpikir positif. Memahami apa saja pemikiran islami belum cukup. Itu baru langkah awal. Perlu
metode yang dilakukan agar pemikiran positif itu meresap ke dalam pikiran bawah sadar,
sehingga secara otomatis menjadi landasan tindakan kita.
Metodenya banyak. Untuk itu kita perlu memastikan metodenya tidak melanggar ajaran Islam.
In syaa Allah dalam ebook saya Beautiful Mind Power, saya memilih berbagai metode yang
tidak melanggar ajaran agama Islam.
Sebagai contoh saya tidak menggunakan audio binaural. Sebuah audio yang bisa membentuk
pikiran positif. Metodenya sederhana, kita mendengarkan sugesti-sugesti tersembunyi yang
tersamarkan oleh suara tertentu.
Sebenarnya metode ini, jika secara konten sudah dipastikan aman, boleh saja dilakukan. Namun
jika kita menggunakan audio yang dibuat oleh orang lain, apalagi non Muslim, saya tidak
menyarankannya. Ada ketidak jelasan dan keraguan (syubhat).
Tapi jangan khawatir, saya sudah membuat ebook dan audio (tanpa pesan tersembunyi) untuk
membantu Anda membantuk pikiran positif. Klik Disini.
10 Cara Sukses dalam Islam ini membahas tentang fondasi-fondasi sukses dalam Al Quran dan
Hadist. Jika Anda menjalankan kesepuluh cara ini, in syaa Allah Anda, akan sukses. Bukan kata
saya, tetapi berdasarkan Al Quran dan Hadist.
Buatlah program bagaimana Anda menerapkan cara-cara sukses ini, dan Anda akan segera
melihat perubahan dengan segera.
Inilah 10 Cara Sukses dalam Islam Yang Luar Biasa
Ada 10 Cara Sukses dalam Islam, ini belum semuanya, tetapi jika dilakukan ini sudah sangat
dahsyat. Sudah banyak bukti dan cerita akan keberhasilan mengamalkan cara sukses. Bahkan,
meski hanya salah satu yang difokuskan, tetapi hasilnya luar biasa.
Sukses yang kita raih, insya Allah sukses dunia akhirat, selama kita ikhlas. Kuncinya jangan
pernah meminta balasan atau berharap kepada selain Allah. Dan niat utama kita adalah beribadah
kepada Allah dan karena Allah. Bukan karena harta atau kesuksesan duniawi saja.
Sukses yang dimaksud termasuk kaya. Jadi ini sekaligus bahasan tentang cara menjadi kaya
menurut Islam bahkan cara cepat kaya menurut Islam. In syaa Allah 10 cara dibawah ini akan
mempercepat kita mendapatkan apa yang kita inginkan, termasuk kaya.
Jangan sepelekan dengan kekuatan niat. Niat akan membawa keberhasilan. Bagaimana Anda
akan mendapatkan sesuatu jika Anda tidak meniatkan diri untuk mendapatkan. Adalah betul, niat
saja tidak cukup dan saya tidak mengatakan hanya niat untuk meraih sukses. Yang saya
maksudkan adalah niat sebagai awal Anda dalam meraih sukses.
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya
mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan
sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. (HR Bukhari
Muslim).
Penting Untuk Membaca Penjelasan lengkap disini: Niatkan, maka Anda akan mendapatkan
Akan lebih baik, jika niat Anda diperluas. Niat yang baik, positif, dan membawa kepada sukses
dunia akhirat.
#2 Mendoakan Saudara
Rahasia sukses yang kedua dari 10 Cara Sukses dalam Islam Dijamin Dahsyat itu ialah:
mendo’akan saudara kita kebaikan yang sama dengan yang kita inginkan tanpa
sepengetahuan orang tersebut. Jika kita mendo’a saudara kita, tanpa sepengetahuan kita, insya
Allah kita akan mendapatkan apa yang kita do’akan. Malaikat yang mendo’akan kita.
Dari Abu Darda ra bahwasannya ia mendengar Rosululloh SAW bersabda: “Tiada seorang
muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat
berkata: Dan untuk kamu pula seperti itu”. (HR. Muslim)
Perhatikan poin “tanpa sepengetahuan saudaranya”. Ini akan menjaga keikhlasan kita. Tidak
perlu mengatakan kepada seseorang bahwa kita sudah dan biasa mendoakannya. Biarkan dia
tidak mengetahuinya karena kita hanya berharap do’a dari para malaikat dan dikabulkan oleh
Allah.
Cobalah sebelum tidur, kita pikirkan saudara-saudara kita dan anjatkan do’a untuk mereka.
Benar-benar menginginkan saudara kita sukses. Tahanlah diri untuk tidak memberitahunya.
Yang dimaksud saudara bukan hanya saudara hubungan darah, namun seluruh umat Islam adalah
saudara kita. Jadi kita tidak akan pernah rugi mendo’akan saudara-saudara kita untuk sukses.
#3 Miliki Ilmunya
Entah kenapa, ada saja orang yang mengkampanyekan kita supaya bodoh. Padahal menuntut
ilmu ada kewajiban kita sebagai umat Islam. Yang salah adalah menuntut ilmu saja tanpa
diamalkan. Menjadi bodoh karena malas menuntut ilmu juga salah. Bertindak tanpa ilmu seperti
berjalan di kegelapan.
Dan sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti
keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang. (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu
Dawud, dan Ibnu Majjah)
“Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu dan barangsiapa
menghendaki sukses akherat hendaklah diraihnya dengan ilmu, barangsiapa ingin sukses dunia
akherat hendaklah diraih dengan ilmu” ~Iman Syafi’i
Anda mau sukses apa? Belajarlah cara meraihnya. Banyak orang tidak bisa meraih sukses
tertentu karena dia tidak mengetahui ilmunya.
Jika Anda mau sukses dalam karir, maka pelajari berbagai ilmu yang berkaitan dengan karir.
Contohnya yang berkaitan dengan kemampuan spesifik yang berkaitan dengan kerja Anda. Juga
jangan lupakan ilmu-ilmu soft skill yang sepertinya tidak nyambung, padahalnya sangat penting
untuk keberhasilan karir Anda. Ilmu berhubungan dengan manusia dan leadership juga sangat
penting.
Jika Anda mau sukses dalam bisnis, maka tingkatkan ilmu Anda berkaitan dengan bisnis. Ilmu-
ilmu seperti leadership, sistem, manajemen keuangan, menajemen sumber daya manusia,
manajemen produksi, dan pemasaran. Anda tidak perlu menguasai sampai detil karena
prakteknya akan dilakukan oleh karyawan Anda, tetapi minimal memahami hal-hal ini atau garis
besarnya.
Dengan ilmu, kualitas tindakan, pemikiran, ide-ide, termasuk keputusan Anda akan lebih baik.
Jangan takut pusing karena kebanyakan ilmu. Justru semakin banyak ilmu akan semakin terang
jalan kita. Silahkan baca penjelasan saya disini jika Anda takut pusing kebanyakan ilmu.
#4 Berubahlah
Allah yang menentukan, namun perintah Allah juga agar kita mau mengubah diri sendiri. Maka,
jika Anda ingin meraih apa yang Anda inginkan atau mengubah kondisi Anda, maka berubahlah.
“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah nasib
atau keadaan yang ada pada dirinya ” (QS Ar-Ra’d:11)
Sungguh aneh, banyak orang yang mengeluh dengan kondisinya, menginginkan sesuatu belum
tercapai, dan tidak ada peningkatan dalam hidupnya. Tapi dia tidak berubah.
Berubahlah menjadi lebih baik, mulai dari pola pikir, kemampuan, target-target, dan juga ilmu.
Saya bisa mengatakan bahwa kita harus berubah ke arah yang lebih baik, dengan kata lain
bertumbuh. Dunia terus berubah, jika Anda tidak berubah mengikuti perkembangan zaman,
maka Anda akan tergilas.
Belajar, berlatih, membaca, bertemu dengan berbagai orang adalah sebagian dari cara kita
bertumbuh. Teruskan tingkatkan ilmu, kemampuan, wawasan, cara berpikir, kreativitas, dan
sebagainya yang mendukung keberhasilan Anda.
Kunci Berubah
Mulai Dari Diri Sendiri
Langkah Demi langkah
Mengapa Sulit Berubah?
Rahasia Berubah Secara Instan
#5 Silaturahim
Silaturhim atau silaturahmi adalah kunci sukses berikutnya. Jangan karena sudah terhubung
melalui facebook, kemudian kita tidak pernah bertemu secara langsung. Luangkan waktu untuk
bertemu orang. Baik orang yang sudah kita kenal maupun orang baru.
Silaturahmi itu untuk menjaga kedekatan dengan yang sudah kita kenal juga untuk menambah
teman atau saudara baru.
“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau
jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.” (HR Muslim)
“Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari
kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi.”
(HR Imam Bazar, Imam Hakim)
Programkan silaturahmi setiap hari menemui 1-3 orang atau lebih dan lihat perubahan yang
terjadi. Jika tidak bisa, maka lakukan semampu Anda.
Dengan siapa kita bersilaturahmi. Jika berkaitan dengan sukses, baik bisnis atau karir, ada 3
kelompok dimana Anda harus membagi waktu Anda untuk bersilaturahmi dengan mereka:
1. Orang-orang yang mau Anda bantu. Tuluslah untuk membantu orang lain. Bukan berharap
balasan dari mereka, tetapi sebagai amal kebaikan dimana semoga Allah membalas kebaikan ini.
Membantu tidak selalu dengan uang. Anda memiliki ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang
bisa dibagikan dengan mereka.
2. Orang-orang untuk berbagai dan berdikusi. Misalnya Anda bergabung dengan asosiasi profesi,
sesama pebisnis, dan sebagainya. Setidaknya dengan orang-orang yang sama profesi. Tujuannya
untuk saling berbagi informasi dan membangun jaringan.
3. Orang-orang untuk Anda timba ilmu dan pengalamannya. Mereka adalah orang-orang tempat
Anda belajar. Belajar memang bisa dari buku, namun belajar langsung dari orang-orang sukses
bukan hanya mendapatkan ilmu saja, tetapi sikap dan energi positif juga kita dapatkan.
Jika dalam daftar silaturahmi Anda tidak memiliki ketiga kelompok ini dengan lengkap, maka
lengkapi dan carilah kemudian jalin silaturahmi.
Baca juga The Power of Silaturahmi
#6 Berdo’a
Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya
Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Ku. Maka bermohonlah
kepada-Ku dan berimanlah kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Q.S Al-
Baqarah :186).
Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi
SAW Bersabda : “Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan
dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada
permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu
yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali
do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)
Saya sering menemukan, ada banyak orang yang ingin sukses tetapi malas berdo’a. Jangan
katakan “berdo’a saja percuma” karena tidak ada yang menyuruh seperti itu. Tentu saja Anda
harus ikhtiar, namun ikhtiar dengan bantuan Allah akan jauh lebih mudah. Untuk itu berdo’alah
agar ikhtiar kita lebih mudah, berdo’alah agar Allah menuntun dan membantu langkah kita.
Kapan kita harus berdo’a? Jawabannya setiap saat. Selain waktu-waktu tertentu yang mustajab,
kita juga perlu terus memanjatkan do’a kita setiap saat. Berdo’a itu tidak selamanya dengan
kalimat-kalimat tertentu saja. Sehabis shalat dhuha memang ada do’a yang dicontohkan. Begitu
juga sehabis shalat tahajud apalagi wajib. Ada do’a yang sudah dicontohkan dan kita boleh
dengan menambah dengan do’a sendiri sesuai keinginan kita.
Sementara do’a dalam setiap saat bisa dengan cara kita memikirkan apa yang kita inginkan dan
yakin Allah akan memberikan itu semua. Ini juga berupa do’a.
Coba kita renungkan, sejauh mana kita berpegang pada do’a atau hanya ikhtiar saja? Jangan
hanya berdo’a saat mengalami kesulitan saja, tetapi berdo’alah setiap saat. Meski Anda tidak
mendapatkan kesulitan melakukan sesuatu, mintalah untuk dimudahkan, dilancarkan, dan
membawa hasil yang baik.
# 7 Tawakal
Dari Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-sebenarnya tawakkal, niscaya Dia akan
memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada seekor burung
yang pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan
kenyang.”
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi)
Tawakal sangat berkaitan dengan do’a. Saat Anda berdo’a ingin dilancarkan usaha Anda, ini
salah satu bentuk tawakal. Mudah-mudahan Anda sudah memahami bahwa tawakal bukan
berarti diam. Tawakal dan ikhtiar keduannya bisa dilakukan bersamaan. Secara fisik Anda
bekerja sementara hati Anda bertawakal kepada Allah.
Saat kita sudah bertawakal, sungguh-sungguh tawakal, in syaa Allah langkah-langkah kita akan
dimudahkan mendapatkan apa yang kita inginkan. Bahkan saja, Allah mengarahkan langkah kita
untuk mendapatkan yang lebih baik. Tawakal akan menjadi ikhtiar kita lebih mudah karena
Allah membantu setiap langkah kita. Tawakallah bahkan semenjak Anda membulatkan tekad
seperti saya jelaskan disini.
Tawakal bukan hanya saat kita setelah selesai berikhtiar. Tidak. Yang benar adalah ikhtiar
sebelum Anda memulai berikhtiar, tawakal pada saat-saat ikhtiar, dan tawakal setelah Anda
berusaha secara maksimal. Benar-benar maksimal ya, bukan ngaku-ngaku maksimal. Coba baca
Jangan Ngaku Sudah Berusaha Maksimal.
#8 Shadaqah
Ini adalah salah satu bahasan yang sudah begitu banyak dibahas saat ini. Bagaimana peran
shadaqah yang akan menjadikan Anda lebih sukses dunia akhirat. Saya tidak akan membahasnya
lagi disini, yang penting adalah Anda harus meyakini bahwa shadaqah akan mengundang
pertolongan Allah. Bukan untuk mendapatkan balasan dari manusia, tetapi dari Allah.
# 9 Syukur
Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka
sesungguhnya siksa-Ku amat pedih” (QS Ibrahim: 7)
Ini adalah topik yang menarik. Bagaimana syukur akan meningkatkan kesuksesan Anda. Allah
akan menambah nikmat orang-orang yang bersyukur. Namun kebanyakan orang tidak bersyukur.
Padahal banyak sekali yang bisa kita syukuri. Nikmat Allah begitu banyak.
Jadikan syukur sebagai keseharian kita. Jadikan syukur sebagai kebiasaan kita. Tidak melulu
hanya bersyukur saat mendapatkan nikmat yang baru. Nikmat yang sudah kita miliki sejak lahir
pun perlu kita syukuri setiap saat. Jangan pelit bersyukur karena Allah tidak pelit memberi
nikmat kepada kita.
Jangan hanya bersyukur dengan lisan, tetapi harus disertai dengan hati. Berterima kasih kepada
Allah bahwa Dia sudah memberi nikmat yang begitu banyak. Bahkan, jika Anda yakin dengan
do’a Anda, bahwa apa yang Anda minta itu sudah dikabulkan dan sedang dalam proses menuju
Anda. Syukurilah apa yang Anda minta.
Selain mendapatkan tambahan nikmat dari Allah, syukur itu banyak menfaatnya seperti yang
sudah saya jelaskan disini.
# 10 Bertaqwa
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. Ath Thalaaq:2-3)
Jika Anda sudah termasuk orang yang bertaqwa, maka Anda bisa berharap pertolongan atau
rezeki Allah dari arah yang tidak disangka-sangka. Terus tingkat ketaqwaan kita dan berharaplah
Allah akan memberikan jalan keluar dan rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.
Anda harus lebih jeli menangkap berbagai peluang yang mungkin selama ini tidak ada sangka
akan memberikan keberhasilan besar bagi Anda.
Penutup
10 Cara Sukses dalam Islam ini hanya sebagian dari cara sukses yang ada di dalam Al Quran
dan hadits. Jika diteliti lagi, akan sangat banyak yang menjadikan kita menjadi manusia sukses.
Sukses seutuhnya, bukan hanya sukses di dunia, tetapi juga di akhirat.
Tulisan 10 Cara Sukses dalam Islam hanyalah sebagai triger, agar kita lebih termotivasi lagi
untuk meraih sukses dengan cara islami.
Saya yakin Anda setuju, Anda ingin menjadi pribadi tangguh saat menghadapi cobaan bukan?
Lalu mengapa terasa begitu berat saat cobaan itu datang?
Kita tidak bisa meminta cobaan itu tidak pernah datang. Cobaan adalah bagian yang tidak
terpisahkan dalam hidup kita.
Akan jauh lebih baik kita mampu menghadapi cobaan dibandingkan berharap tidak mendapatkan
cobaan. Saat kita sanggup dan bisa melalui cobaan, maka kita akan mendapatkan hikmah,
pelajaran, dan kebaikan dari cobaan itu.
Yuk kita belajar bersama, bagaimana caranya agar menjadi pribadi yang tangguh.
Mengapa kita harus tangguh menghadapi cobaan, sebab cobaan itu bagian dari hidup kita dan
ada kebaikan dari cobaan tersebut. Kita tidak bisa menghindari cobaan selama hidup ini. Maka
daripada kita menghindari cobaan, maka langlah yang benar adalah membina diri untuk menjadi
pribadi yang tangguh dalam menghadapi cobaan.
Cobaan datang dari Allah dan Allah sudah memberikan cara menghadapi cobaan tersebut. Jika
kita telusuri Al Quran Dan Hadits, banyak sekali ayat dan hadits yang membimbing kita agar
tangguh menghadapi cobaan.
Langkah pertama yang harus kita yakini adalah, yakinlah bahwa ujian atau cobaan itu untuk
kebaikan kita sendiri.
Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar
mereka kembali (kepada kebenaran). (QS .7.168)
kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh;
mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. (QS.11:11)
Tiada seorang muslim tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan
dan menghapus darinya dari dosa. (HR Bukhari)
Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya, maka dia diuji (dicoba dengan suatu
musibah) (HR Bukhari)
Kita menghadapi cobaan dengan benar, artinya kita akan mendapatkan kebaikan. Sebaliknya jika
kita salah dalam menghadapi cobaan, maka malah keburukan dan siksa yang kita dapat dan
cobaan itu sendiri tidak hilang. Rugi 2 kali!
Lalu bagaimana cara kita menghadapi cobaan? Kata kuncinya adalah bagaimana kita menyikapi
ujian tersebut. Mungkin kita berada dalam sebuah kondisi dimana kita memang tidak punya
pilihan, artinya kita harus mengalami ujian itu. Namun, sebenarnya kita selalu punya pilihan,
setidaknya dalam sikap.
Menyikapi cobaan dengan positif sebenarnya sudah cukup, sebab sikap positif akan
melahirkan semangat tidak menyerah, semangat mencari solusi, dan yang jelas, jika sikap
positif itu berdasarkan Al Quran dan hadits, diiringi dengan niat ikhlas, maka kita PASTI
akan mendapatkan balasannya di akhirat nanti.
Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan
kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (QS.65:7)
Bukan ujiannya yang terlalu berat, tapi diri kita sendiri yang loyo dan payah. Perbaiki diri, bukan
mengeluh akan beratnya ujian.
Keyakinan diri bahwa kita akan sanggup menghadapi ujian, menjadikan diri kita tidak akan
menyerah, sehingga mengambil tindakan untuk memperbaiki diri dan mencari solusi. Yakinlah
Anda bisa, insya Allah.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui. (QS2.216)
Kita harus yakin, bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita. Mungkin kita
menyukainya, padahal itu buruk bagi kita sehingga Allah menghilangkannya dari kita. Terasa
pahit, padahal justru itu yang terbaik bagi kita. Kita mungkin tidak mengetahuinya, tapi Allah
mengetahui.
Jadi berprasangka baiklah bahwa apa yang terjadi itu untuk kebaikan Anda. Allah Maha
Penyayang.
Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. (QS.93:3)
Cobaan itu tidak menunjukan bahwa Allah membenci kita. Rasulullah saw pun diberikan ujian
oleh Allah, padahal beliau adalah habibillah (kekasih Allah). Jadi ujian bukan berarti benci.
Justru untuk kebaikan sebagainya dijelaskan melalui ayat dan hadits yang sudah dibahas diatas.
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu
ada kemudahan. (QS. 94:5-6)
Jangan khawatir dengan kesulitan, sebab Anda akan menemukan kemudahan. Syaratnya Anda
harus bersedia melalui kesulitan tersebut.
Apabila Rasulullah saw menemui suatu kesulitan, maka beliau segera mengerjakan shalat. (HR
Abu Dawud)
Shalatlah bukan malah melamun, bukan malah mengeluh. Jika mau menangis, menangislah
kepada Allah. Bangun malam, dirikan shalat malam, dan mintalah petunjukan dan pertolongan
kepada Allah.
Barangsiapa ingin do’anya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya, hendaklah dia mengatasi
(menyelesaikan) kesulitan orang lain (HR Ahmad)
Berdo’alah, karena Allah akan mengabulkan do’a kita. Dan, salah satu rahasia agar do’a itu
dikabulkan, selesaikan atau bantu kesulitan orang lain. Mungkin aneh, kita sendiri sedang
mengalami kesulitan tetapi malah harus menyelesaikan kesulitan orang lain. Ini adalah perintah
Allah dan tidak mungkin salah.
#8 Bersabarlah
Aku (rasulullah) mengagumi seorang mukmin yang bila memperoleh kebaikan, dia memuji Allah
dan bersyukur. Bila ditimpa musibah, dia memuji Allah dan bersabar. (HR Ahmad)
Orang yang berbahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang terkena ujian
dan cobaan, dia bersabar. (HR Ahmad)
Ada yang mengatakan bahwa sabar adalah resep untuk segala masalah. Memang benar. Tentu
saja dengan definisi sabar yang benar. Seseorang yang sedang berperang membela agama Allah
yang bersabar, adalah mereka yang teguh dalam peperangan itu.
Justru Allah melarang kita menyerah atau meninggalkan pertempuran. Artinya menyerah
bukanlah definisi sabar. Sabar adalah keteguhan dalam kebenaran.
Sabar juga bisa berarti adalah tetap teguh dalam mecari solusi. Anda tetap teguh dalam
perjuangan keluar dari masalah. Jika Anda melakukan sabar dengan sabar yang benar, insya
Allah solusi akan datang.
#9 Dakwah
“Kalian harus menyeru kepada kebikan dan melarang dari kemungkaran. Kalau tidak, Allah
akan mengirim hukuman kepada kalian, saat kalian berdo’a kepada-Nya, Dia tidak
mengabulkan doa kalian.” (HR At Tirmidzi)
Berdo’alah kepada Allah, dan agar do’a kita dikabul kita harus berdakwah, menyeru kepada
kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Jangan berhenti berdakwah karena kita sedang dalam
kesulitan, justru dakwah akan memudahkan kita mengatasi kesulitan.
Jangan mengeluh masalah begitu berat, sementara kemungkaran kita diamkan saja. Jangan
mengeluh tidak bisa mengatasi ujian, sementara kita tidak mengajak orang kepada kebaikan.
#10 Khusyu’
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini,
bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
(QS.2:45-46)
Dan, mintalah pertolongan dari Allah dengan shabar dan shalat. Ini memang tidak mudah kecuali
bagi mereka yang khusyu’, yaitu orang yang yakin bahwa dia akan menemui Allah dan akan
kembali kepada-Nya.
Saat kita yakin bahwa kita akan kembali kepada Allah, maka sebesar apa pun masalah yang kita
hadapi, semuanya menjadi kecil, sebab urusan besar itu mempersiapkan diri untuk di akhirat
nanti.
Inilah berbagai panduan dari Al Quran dan hadits bagaimana cara menyikapi cobaan dengan
benar dan akan membawa solusi.
Mudah-mudahan Anda menjadi pribadi yang tangguh menghadapi cobaan hidup yang berat
sekali pun.
Allah menciptakan manusia dengan segala keterbatasan dan kelemahannya disamping kelebihan
dan kekuatannya, inilah mengapa kita memerlukan pertolongan Allah. Kita harus memahami
keterbatasan dan kelemahan ini agar kita menyadari akan kelemahan kita dan mampu mengatasi
kelemahannya tersebut dan menjadikanya kemuliaan.
Sebagai makkhluk, manusia lemah, manusia diciptakan dengan keterbatasan fisik dan akal. Fisik
manusia tidak akan mampu menggerakan alam semesta ini dengan tenaganya, bahkan juga akal
manusia dengan berbagai hasil teknologinya. Manusia sangat lemah dihadapan Allah sehingga
diperlukan untuk meminta bantuan dan pertolongan Allah SWT.
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.”
(QS.4:28)
Kelemahan manusia lainnya ialah bodoh. Seperti apa yang difirmankan Allah,
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya,
dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat
bodoh,” (QS.33:72)
Memikul amanat itu memerlukan ilmu dan pengamalan yang konsisten sehingga tidak
mengkhianati amanat tersebut. Apabila manusia berilmu dan mampu mengamalkannya dengan
istiqamah maka terlepas dari kezaliman dan kebodohan.
Sebagai makhluk lemah dan bodoh, sudah sewajarnya jika kita selalu meminta pentunjuk kepada
Allah dan menjalankan semua petunjuk yang telah ada, yang telah tercantum dalam Al Quran
dan dicontohkan oleh Rasul-Nya. Sungguh sombong manusia yang tidak memerlukan petunjuk-
Nya atau mereka-rekanya sesuai dengan pikirannya sendiri.
Apakah kamu mengira akan masuk surga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan)
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah
Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?”
Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.(QS. Albaqarah: 214)
Cara nomor satu agar mendapatkan pertolongan Allah tentu dengan cara meminta kepada-Nya.
Dan seperti tertulis diayat diatas, Allah sudah berjanji akan mengabulkan permintaan kita. Maka
berdo’alah!
Jawabannya tentu tidak. Al Quran tidak mungkin salah dan pasti Allah menepati janjinya.
Yah, mungkin kita sendiri yang salah. Entah saat berdo’a atau sikap kita terhadap do’a. Kalau
pun tidak salah, mungkin masih ada yang kurang saat kita berdo’a.
Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah
malu bila ada hamba-Nya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu
dibiarkannya kosong dan kecewa.” (HR. Hakim).
Hmmm, jadi mengapa do’a kita belum atau tidak dikabul? Padahal sudah sangat jelas Allah akan
mengambulkan setidap do’a hamba-Nya.
Apakah kita hamba-Nya? Yang benar-benar menghambakan diri beribadah kepada-Nya? Atau
hanya inget saat ada kesulitan saja?
Ini dia bahan evaluasi kita. Sejauh mana kita benar-benar menjadi hamba Allah. Atau kita sering
melupakan-Nya?
Ini yang pertama, mungkin pertolongan Allah tidak datang karena kita sendiri yang salah, yang
tidak benar-benar menjadi hamba, hanya inget kepada Allah saat butuh. Lain kali, kalau lagi
seneng tetap ingat Allah dan beribadah dengan rajin sebagaimana layak disebut hamba Allah.
Jika merasa diri banyak dosa, masih lalai dan malas beribadah, jangan berputus asa. Allah masih
bisa mengambulkan do’a kita. Kita belajar kepada nabi Yunus as saat di dalam perut ikan paus.
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam Keadaan marah, lalu ia
menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru
dalam Keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci
Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah
memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. dan Demikianlah Kami
selamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Anbiyaa’ : 87-88)
Lihat, bagaimana nabi Yunus as mengakui kesalahan yang beliau lakukan sehingga do’anya
dikabulkan dan selamat dari perut ikan paus. Maka akui kesalahan diri kita, mohon ampun, dan
teruslah berdo’a.
Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila kamu berdoa, janganlah berkata, ‘Ya Allah, ampunilah aku
kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau menghendaki, dan berilah aku rezeki
kalau Engkau menghendaki.’ Hendaklah kamu bermohon dengan kesungguhan hati sebab Allah
berbuat segala apa yang dikehendaki-Nya dan tidak ada paksaan terhadap-Nya.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
“Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang
lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah ‘Azza wa Jalla maka mohonlah dengan penuh
keyakinan bahwa doamu akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya
lalai dan lengah.” (HR. Ahmad)
Sudahkah yakin?
Ciri orang yang yakin dia akan tenang, tidak gelisah, tidak grasa grusu, dan tidak stress. Kenapa,
karena dalam hati terdalam dia yakin permintaanya akan Allah kabulkan.
Jadi, jika Anda sudah berdo’a, tenanglah. Allah akan mengabulkan koq.
Tentu saja ini baru pembahasan kecil tentang do’a. Silahkan belajar dengan membaca buku atau
bertanya kepada para ustadz tentang cara, bacaan, dan adab berdo’a.
Ya, saat kita sedang ditimpa masalah, maunya kita mendapatkan pertolongan Allah dengan
cepat. Apa bisa?
Sebenarnya, kenapa tidak bisa. Bagi Allah adalah sangat mungkin menolong kita dengan cepat.
Namun semua adalah hak Allah mau kepada menolong kita. Kita tidak bisa menentukan kapan
pertolongan harus datang. Itu semua hak Allah.
Jadi jangan mendesak Allah. Serahkan kepada-Nya. Apa yang terbaik dan kapan itu datang,
hanya Allah yang mengetahui. Justru kalau kita tergesa-gesa, malah sebaliknya, do’a kita tidak
dikabulkan.
Hadist riwayat Abu Hurairah r.a.: bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Akan dikabulkan doa
seseorang di antara kamu sekalian selama dia tidak terburu-buru berkata: ‘Aku sudah berdoa,
tetapi do’aku tidak atau belum dikabulkan.’” (Shahih Muslim No.4916)
Bukan berarti Allah tidak berdaya sehingga berharap pertolongan dari manusia, tetapi ini bentuk
perintah sekaligus ujian bagi kita apakah kita mau mengikuti perintah Allah. Dan Allah berjanji
(yang tidak mungkin ingkar) bahwa akan menolong kita jika kita menolong agama Allah.
Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad:7)
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS.Al Hajj : 40)
Cara menolong agama Allah tiada lain dengan menegakan kalimat Allah di muka bumi, dengan
cara berdakwah dan berjihad serta peduli dengan umat-Nya yang sedang dilanda kesulitan seperti
saudara kita di Palestina. Ini jelas membantah pendapat yang mengatakan kita tidak usah repot
memikirkan negara orang lain, sebab negara kita pun banyak masalah.
Justru dengan menolong negara orang lain, adalah bagian dari menolong agama Allah yang akan
mendatangkan pertolongan Allah bagi negeri kita.
Jelas, bagi yang bertakwa pertolongan Allah akan datang berupa jalan keluar dari masalah kita.
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar.(QS. Ath Thalaq:2)
Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya jalan
kemudahan dalam urusannya.(QS. Ath Thalaq:4)
Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. (QS. Al Baqarah : 153)
Sejauh mana sabar kita? Apakah kita masih mengeluh? Apakah kita masih mengatakan sabar itu
ada batasnya? Jika pertolongan Allah tidak kunjung tiba, mungkin kita perlu memeriksa tingkat
kesabaran kita. Sejauh mana kita tetap teguh dalam kebenaran?
Begitu juga, jika pertolongan Allah terasa jauh, bagaimana dengan shalat kita? Apakah kita
hanya melakukan shalat tanpa benar-benar mendirikan shalat dalam segenap kehidupan kita.
Apakah kita merasa shalat sebagai penggangu aktivitas? Apakah shalat hanya sebagai pelengkap
hidup?
Sejauh mana kita mengetahui cara shalat yang benar atau hanya ikut-ikutan saja? Sejauh mana
hati kita ada saat kita melakukan shalat?
Jangan dulu mengeluh karena pertolongan Allah tidak juga menghampiri kita, mungkin sabar
dan shalat kita yang masih perlu benahi.
OK, kualitas sich masuk akal, artinya kita menambah khusyu’ shalat kita. Tapi apa maksudnya
kuantitas? Bukankah shalat kita sudah ditetapkan jumlah rakaatnya? 17 rakaat dalam sehari?
Betul. Itu sich shalat wajib. Kita bisa meningkatkan kuantitas shalat kita dengan menambah
shalat sunatnya. Banyak kan? Ada shalat tahajud, dhuha, hajat, taubat, dan rowatib. Ayo, sudah
dilaksanakan semua?
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan
darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang
lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib
seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa
menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya“. (HR. Muslim, lihat
juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).
Saya juga sedang bermasalah, butuh pertolongan, tapi harus melepaskan kesulitan orang lain?
Bagaimana mungkin?
Lah, itu Rasulullah yang bersabda. Pasti benar. Ikuti saja. Jika ada teman, saudara, tetangga, atau
siapa pun yang sedang kesulitan, bantu saja. Maka Allah akan melepaskan kesusahan kita.
Yakin, itu hadist shahih.
Jadi bukan meminta orang lain melepaskan kesulitan kita, justru sebaliknya kitalah yang
melepaskan kesulitan orang lain.
Hadits ini ditujukan buat kita. Buat saya juga buat Anda. Bukan buat orang lain. Jadi jangan
nyuruh orang lain melepaskan kesulitan Anda dengan bermodalkan hadits ini. Bukan itu
maksudnya. Tapi maksudnya adalah amalkan hadits ini dengan cara melepaskan kesusahan
orang lain.
Tentu saja boleh (bahkan bagus) menyampaikan hadits ini kepada orang lain dalam rangka
dakwah, bukan ngarep agar dia menolong Anda. Meminta tolong kepada manusia juga boleh,
tapi yang terpenting kepada Allah. Manusia hanyalah wasilah. Kita juga harus bisa membedakan,
kapan mengamalkan hadits ini, kapan mendakwahkan. Beda!
Penutup
Sebenarnya panjang jika kita mau membahas tentang pertolongan Allah. Kita bisa terus belajar
dan menggali hadits dan ayat Al Quran yang memandu kita mengatasi masalah hidup.
Setidaknya, artikel ini memberikan gambaran kepada kita bahwa solusi itu ada. Bahkan solusi itu
datang bersama masalah yang kita hadapi.
“Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat
dekat. (QS. Al Baqarah: 214)
Tetaplah usahakan dan berdo’alah agar mendapatkan pertolongan Allah yang amat dekat,
tenanglah.
Begini: hidup kita di dunia akan menentukan hidup kita di akhirat. Artinya kita tidak bisa
sembarangan menentukan makna hidup berdasarkan konsep yang tidak jelas asalnya. Jika kita
salah memaknai hidup ini, kemudian kita hidup berdasarkan makna yang salah, maka sudah bisa
ditebak kearah mana kita akan hidup. Bagaimana nanti kita di akhirat?
Mencari makna hidup adalah hal yang serius, bukan main-main. Tidak ada pemikiran parsial
yang membedakan urusan dunia dan urusan akhirat. Hidup dunia justru menjadi penentu
bagaimana hidup kita di akhirat.
Mungkin dengan metode-metode mutakhir, kita akan menemukan berbagai metode menemukan
makna hidup atau tujuan hidup. Kemudian, hal ini memberdayakan hidup kita, menjadi lebih
sukses di dunia. Namun, kesuksesan dunia tidak ada artinya jika di akhirat menjadi manusia yang
gagal.
Dengan demikian, mencari makna hidup adalah titik kritis yang tidak boleh salah. Ini akan
menentukan hidup Anda baik di dunia dan di akhirat. Ulama besar, Muhammad Al Ghazali,
pernah berkata bahwa pemahaman hidup yang dangkal adalah sebuah tindak ‘kriminal’ yang
keji.
Untuk menemukan makna hidup yang benar, maka kita perlu merujuk ke rujukan yang dijamin
kebenarannya yang tiada lain adalah Al Quran yang merupakan firman Allah Yang
Menghidupkan semua manusia. Tentu saja, Allah Subhaanahu Wa Ta’ala yang paling
mengetahui tentang hidup kita termasuk makna hidup kita.
Bolehkan kita mencari makna hidup dibawah bimbingan motivator? Tentu saja boleh, jika
motivator tersebut merujuk pula kepada Al Quran dan hadits. Jika rujukannya bukan Al Quran
dan Hadits, maka kita perlu memikirkannya lagi.
Adakah kebenaran universal? Ya, tentu saja. Kebenaran universal itu Al Quran sendiri. Hanya
saja, ada orang-orang yang tidak mau mengikuti kebenaran Al Quran sehingga membuat
“kebenaran baru” yang mereka terima. Ini masalah iman, perbedaan antara orang yang beriman
dan tidak. Jika Anda orang yang beriman, tentu Anda akan menerima dengan sepenuh hati
bahwa Al Quran adalah sumber kebenaran sejati, bukan yang lain.
Untuk itu, dalam mencari makna hidup, kita harus bertanya: “apa itu hidup menurut Al Quran?”.
Silahkan baca dan gali Al Quran. Silahkan meminta bimbingan ulama yang memahami tafsir Al
Quran. Silahkan baca tafsir-tafsir Al Quran yang ditulis oleh ulama terpercaya.
Lalu Apa Makna Hidup Menurut Al Quran?
Sekali lagi, Anda bisa mendalami Al Quran untuk menemukan makna hidup yang sebenarnya.
Berikut adalah beberapa pemahaman inti tentang makna hidup menurut Al Quran.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS
Adz Dzaariyaat:56)
”(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Allah akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al Baqarah
[2]:155-156 sbb,
“dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.”
Dalam QS Ali ‘Imran [3]:14, “ dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).“
QS Adh Dhuha [93]:4, “dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu
daripada yang sekarang (permulaan).”
Dalam QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman, “Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia
ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.“
Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan
hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.“
Agar Hidup Lebih Bermakna
Setelah Anda memahami makna hidup, maka langkah selanjutnya ialah menyelaraskan hidup
dengan makna hidup tersebut. Inilah yang akan menjadikan hidup kita lebih bermakna. Jika kita
salah memaknai hidup, maka apa makna yang bisa kita dapatkan dari hidup ini?
1. Jika hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah. Caranya ialah
pertama selalu meniatkan aktivitas kita untuk ibadah serta memperbaharuinya setiap saat
karena bisa berubah. Kedua, pastikan apa yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan (ibadah
mahdhah) dan tidak dilarang oleh syariat (ghair mahdhah).
2. Jika hidup itu adalah ujian, maka tidak ada cara lain menyelaraskan hidup kita, yaitu menjalani
hidup dengan penuh kesabaran.
3. Jika kehidupan akhirat itu lebih baik, maka kita harus memprioritaskan kehidupan akhirat. Bukan
berarti meninggalkan kehidupan dunia, tetapi menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal
menuju akhirat.
4. Jika hidup ini adalah sementara, maka perlu kesungguhan (ihsan) dalam beramal. Tidak ada lagi
santai, mengandai-ngandai, panjangan angan-angan apalagi malas karena kita tidak hidup ini
tidak selamanya. Bergeraklah sekarang, bertindaklah sekarang, dan berlomba-lombalah dalam
kebaikan.
Seungguhnya, apa yang ada dalam Al Quran, tidak diragukan kebenarannya, jika ada kesalahan
itu datang dari kesalahan saya pribadi. Mudah-mudahan usaha kita memahami makna hidup
menjadikan hidup kita lebih bermakna.
Jangan hanya punya cita-cita, tapi Anda juga harus mengetahui cara meraih cita2 Anda.
Cita-cita hanyalah kata tanpa makna jika Anda tidak mengetahui cara menggapainya.
Posting ini akan menjelaskan gambaran besar bagi cara meraih cita-cita Anda.
Langkah-langkah Cara Meraih Cita2 Anda
Langkah #1 Cara Meraih Cita2 Adalah Cinta
Yang pertama adalah adalah harus benar-benar mencintai cita-cita Anda. Namun bukan hanya
sekedar suka, tetapi membawa kebaikan bagi kehidupan diri Anda dan keluarga Anda.
Jangan hanya karena suka, tetapi tidak membawa kebaikan. Itu cita-cita yang kosong.
Mencintai cita2 karena cinta. Ini yang dahsyat. Miliki cita2 sebagai bukti cinta anda kepada
keluarga, kepada pasangan resmi, atau bahkan kepada sesama. Cita-cita yang tinggi
sesungguhnya adalah cita-cita memberikan kontribusi kepada sesama, minimal kepada keluarga
Anda.
Jika Anda benar-benar mencintai cita-cita Anda, maka ini sudah menjadi langkah awal yang
penting untuk meraih cita-cita Anda. Sebab cinta adalah motivasi terbesar untuk meraih cita-cita
Anda.
Sudahkah Anda yakin dengan cita-cita Anda? Jika tidak yakin, akan sulit dicapai. Kita harus
membina keyakinan dalam diri kita, bahwa cita-cita kita akan tercapai dengan izin Allah.
Ragu-ragu apalagi tidak yakin, maka Anda tidak akan mencapai. Yakinlah.
Saat Anda tidak memiliki kemampuan, itu bukan halangan untuk yakin. Sekarang tidak mampu,
tetapi jika mau belajar akan bisa.
Belum mengetahui caranya juga bukan penghalang untuk yakin, sebab jika kita mau belajar, kita
akan mengetahui cara mengejar cita2 kita.
Bukti yakin bahwa Anda akan mencapainya ialah Anda begitu semangat untuk meraihnya. Anda
harus percaya diri kalau Anda bisa meraih cita-cita Anda.
Ini contoh saja ya, supaya mudah menjelaskannya. Jika seorang anak bercita-cita menjadi
seorang pesepak bola, tetapi dia tidak bisa main sepak bola, apakah ada peluang dia menjadi
pemain sepak bola?
Ada sich, tapi jauh lebih kecil. Yang sudah bisa pun belum tentu menjadi pesepak bola
profesional, apalagi yang belum bisa.
Contoh lain, jika Anda ingin jadi pemimpin di perusahaan tempat Anda bekerja, tetapi Anda
tidak bisa memimpin, maka peluang Anda kecil. Kalau pun secara kebetulan Anda menjadi
pimpinan, tetapi jika tidak bisa memimpin mungkin tidak menunggu waktu lama, Anda akan
diganti.
Jadi, jika Anda bercita-cita ingin menjadi sesuatu, maka persiapkan diri agar pantas mendapatkan
cita-cita Anda.
Sekarang zamannya persaingan. Lihat saja pencari kerja semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Belum lagi serangan tenaga asing yang masuk ke negeri kita.
Dalam berbagai hal, persaingan semakin ketat. Jika Anda biasa-biasa saja, kenapa orang lain
melirik Anda?
Diatas saya mengatakan, bisa main sepak bola saja tidak cukup menjadi pemain profesional.
Pastinya club sepak bola profesional akan mencari pemain terbaik dari sekian pemain yang ada.
Begitu juga, perusahaan akan memilih calon pimpinan terbaik diantara semua karyawan yang
ada.
Jadi jika Anda bukan yang terbaik, kenapa masih berharap akan dipilih?
Siapkan rencana besar, agarkita bertindak dengan arah yang jelas. Bukan rencana detil, tidak
perlu, cukup rencana besar saja.
Apa yang akan Anda lakukan tahun ini, skill apa yang akan Anda kuasai, bagaimana cara belajar
Anda, dan sebagainya.
Juga siapkan rencana kebiasaan. Kebiasaan Anda saat ini akan menentukan siapa Anda di masa
depan. Jadi rencanakan bahwa Anda akan membangun kebiasaan positif yang mendukung cita-
cita Anda.
Jika Anda memiliki cita-cita menjadi penulis besar, maka miliki kebiasaan menulis setiap hari.
Masuk akal bukan? Karena dengan kebiasaan menulis, Anda akan semakin ahli dalam menulis.
Salah satu kebiasaan umum yang perlu Anda pertimbangkan adalah membaca buku yang
berkaitan dengan cita-cita Anda. Bacalah buku setiap hari, jika perlu 1 buku per hari. Betul, saya
tidak salah tulis: 1 buku per hari.
Cita-cita memang sesuatu yang kita harapkan di masa mendatang, tetapi kita perlu bertindak
mulai sekarang. Perlu perjalanan dan perjuangan panjang untuk meraih cita-cita. Untuk itu,
bertindaklah sekarang.
Jika Anda sudah memiliki rencana besar, Anda bisa membuat rencana kecil yang sederhana. Apa
yang akan dilakukan bulan ini, minggu ini, dan hari ini. Maka lakukanlah.
Usahakan, jangan sehari pun (kecuali terpaksa) untuk meninggalkan tindakan yang akan
membawa Anda kepada cita-cita. Lakukan setiap hari. Setiap tindakan yang Anda lakukan akan
mendekatkan diri ke cita-cita Anda.
Tidak ada yang bisa mewujudkan cita-cita kita, kecuali Allah. Kita hanya harus berusaha, harus
ikhtiar secara maksimal, kemudian Allah yang akan menentukan.
Namun jangan khawatir, Allah akan mengabulkan do’a kita jika kita sungguh-sungguh berdo’a.
Jadi berdo’a bukan sekali-kali, bukan juga asal-asalan.
Semoga tulisan Cara Meraih Cita2 Setinggi Tinggi-tingginya membantu Anda untuk
mempersiapkan diri agar cita-cita Anda tercapai nanti.