Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dwi Febriyanti

Nim : 1914314201040

Prodi : S1 Keperawatan

Matkul : Komunikasi Keperawatan II

Materi : Penggunaan Diri Secara Terapeutik Dan Analisis Diri


Perawat

Tugas !
1) Lakukan identifikasi nilai-nilai yang Anda yakini yang membentuk sikap
dan sebagai dasar tingkah laku anda saat ini.
̶ Nilai religi
Menurut saya nilai religi ini sangat penting untuk membentuk
sikap dan dasar tingkah laku. Dengan adanya nilai religi bisa
meringankan masalah yang akan kita hadapi, Dan dengan nilai
religi kita tahu batasan-batasan apa saja yang akan kita lakukan.
Serta nilai religi bisa membantu kita menjadi pribadi yang baik dan
selalu ingat dengan Tuhan Yang Maha Esa yang mengatur hidup
kita.
̶ Nilai sosial
Bagi saya nilai sosial juga penting dalam membentuk sikap dan
tingkah laku. Dengan nilai sosial kita bisa mengerti mana yang
baik dna mana yang buruk dilingkungan luar. Nilai sosial sangat
dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Sehingga
dengan begitu kita bisa mengetahui perbedaan nilai-nilai yanga da
di masyarakat
̶ Nilai kekeluargaan
Menurut saya dengan nilai kekeluargaan ini kita bisa menjadikan
nilai terebut sebagai pedoman dalam membentuk sikap, norma dan
etika didalam lingkungan keluarga. Bagi saya makna nilai
kekeluargaan yang pertama ialah penerimaan dan kasih sayang.
Apabila setiap keluarga senantiasa menerapkan nilai kekeluargaan
ini maka anggota keluarga akan merasakan ketenangan dan
kedamaian.
̶ Nilai Kebersihan dan Keindahan
Menurut saya nilai kebesihan dan keindahan bisa menjadi cara
untuk membentuk sikap dan perilaku. Contohnya jika kita
memakai baju yang kotor dan tidak rapi bisa dilihat bahwa pribadi
orang tersebut sangat berantakan dan jorok. Kebersihan dan
keindahan bisa dijadikan patokan untuk melihat bagaimana
kepribadian seseorang
̶ Nilai lingkungan sosial dan budaya
Menurut saya nilai lingkungan sosial dan budaya juga berpengaruh
dalam membentuk sikap dan perilaku seseorang. Contohnya jika
kita mengikuti budaya yang positif maka diri kita bisa menjadi
pribadi yang baik juga, sedangkan jika budaya sekitar kita buruk
maka juga sangat berpengaruh pada kita dalam bersikap.
2) Lakukanlah klarifikasi terhadap nilai-nilai tersebut, apakah ada yang
bertentangan dengan kesehatan.
̶ Menurut saya nilai nilai tersebut ada beberapa yang bertentangan
dengan kesehatan. Nilai agama bisa bertentangan dengan
kesehatan, contohnya dalam kasus bayi tabung, ada beberapa
agama yang menentang bayi tabung ada juga yang
memperbolehkannya. Semua tergantung sikap dan kepercayaan
pribadi dalam melakukan sesuatu yang bertentangan antara
kesehatan dan religi. Tapi semua terganutng tujuan dari sikap dan
perbuatan yang dilakukan.
̶ Nilai lain juga yang bertentangan dengan kesehatan adalah nilai
lingkuan sosial budaya. Contoh kasusnya pada kehamilan atau
persalinan salah satu contohnya ada kebudayaan yang
membolehkan bayi baru lahir atau bayi yang sudah berumur 40
hari boleh di beri makan nasi yang dihaluskan bersama pisang,
padahal jika dilihat dari segi kesehatan budaya itu sangat tidak baik
untuk usus bayi karena usus bayi masih belum kuat untuk
menerima makanan tersebut.
3) Identifikasi perasan positif atau negatif.
̶ Emosi positif akan memberikan dampak yang baik bagi diri sendiri
bahkan orang lain. Contoh dari emosi positif adalah gembira,
bersyukur, kagum, cinta, dan masih banyak lagi.
̶ Emosi negatif sering kali merugikan orang lain bahkan diri sendiri.
Contoh dari emosi negatif adalah marah, benci, dendam, kecewa,
dan lain sebagainya. Emosi negatif yang tidak dikelola dan
dikendalikan dapat berdampak buruk bagi diri sendiri dan bisa
mempengaruhi hidup bahakan merusaknya.
4) Berikan penguatan pada perasaan yang positif dan gunakan secara efektif.
Untuk menguatkan perasaan positif bisa dilakukan seperti cara berikut ini :
̶ Bersyukur
Semua hal baik yang pernah terjadi. Bersyukur atas hidup dan
menghargai apa yang dimiliki adalah peraturan pertama untuk
selalu berpikir positif.
̶ Memilih teman yang supportif
pilih teman-teman yang selalu memberikan dukungan,
bersemangat, dan berpikir positif setiap hari. Cepat atau lambat,
akan merasakan energi mereka mempengaruhi semangat dan dapat
menguatkan persaan positif.
̶ Berbuat baik
Berbuat baik pada orang lain bisa membawa dampak besar bagi
diri. Ketika membantu orang lain memberikan rasa bahagia dan
puas. Perasaan itu bisa membuat perasaan merasa lebih positif.
̶ Istirahat
Setiap orang perlu istirahat dan menenangkan diri sesekali. Dengan
istirahat bisa menyegarkan pikiran dari rasa khawatir dan cemas.
Serta memperkuat persaan positif kita.
5) Pikirkan bagaimana cara mengeliminasi perasaan negatif.
Cara mengeliminasi atau menghilangkan perasaan negatif bisa dilakukan
dengan berbagai cara seperti berikut ini :
̶ Bergaul atau berteman dengan orang yang memiliki perasaan
positif
Dengan begitu memudahkan kita dalam menghilangkan pikiran
negatif. Memilih teman yang tepat dalam pergaulan dan sebisa
mungkin menjauh dari perilaku negatif dari teman dapat membantu
menjaukan pikiran negatif.
̶ Alihkan Pikiran ke Hal yang Positif
Ketika perasaan sudah mulai mengarah kepada pikiran negatif,
berusahalah alihkan ke pikiran yang positif. Dengan cara, berpikir
dari perspektif atau sudut pandang lain. Jangan memakai sudut
pandang orang kebanyakan yang berpikir hanya satu arah saja,
bahwa hal itu negatif tanpa melihatnya dari sisi yang lain.
̶ Buat Jurnal/Diary
Membuat catatan jurnal atau buku harian dengan menuliskan
pikiran negatif yang sering menghantui dan hal apapun yang di
yang alami. Dengan menulis beberapa pikiran negatif ini dapat
membantu mengidentifikasi pemicunya. Begitu selesai mencatat,
coba analisis dan renungkan. Cara menghilangkan pikiran negatif
salah satunya yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada diri sendiri.
̶ Cerita dengan orang terdekat
Jika rasanya sulit untuk bicara dengan diri sendiri, coba luapkan
perasaan pada orang terdekat. Selain bisa melegakan hati,
menceritakan masalah dengan orang yang dipercaya juga bisa
menambah kepercayaan diri serta membantu masalah supaya cepat
selesai.

Anda mungkin juga menyukai