Anda di halaman 1dari 10

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Pengadaan Dan Pemasangan Jaringan Air Bersih


Lokasi : Penggantian Jaringan Distribusi ACP ke HDPE Ø 300 mm Jl. Raya Merdeka -
Kec.Sukmajaya
Tahun : 2016

Metode pelaksanaan pekerjaan ini menjelaskan mengenai tahapan pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilakukan, dengan pengelompokan jenis pekerjaan dan urutan pelaksanaan dimana ada
ketergantungan dan keterkaitan hasil pekerjaan yang satu dengan yang lainya

I. ASUMSI YANG DIGUNAKAN


a. Kondisi Cuaca
Kondisi cuaca diperkirakan memasuki masa transisi dimana cuaca hujan dan kemarau
akan datang bergantian, yang selanjutnya diperkirakan akan didominasi hujan.
b. Hari Kerja
Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 60 (enam puluh) hari kalender, sehingga dalam
pelaksanaan telah memperhitungkan adanya hari libur nasional dan faktor lainnya
terutama musim hujan.
c. Jam Kerja
Jam kerja di lapangan adalah mulai pukul 08.00 sampai dengan 16.00. Dalam hal terdapat
kebutuhan khusus yang tidak dapat ditunda pada esok harinya, maka diadakan kerja
lembur/malam dengan sepengetahuan dan ijin Pengawas Lapangan.
d. Sumber Daya
1) Tenaga Kerja
Personil inti dalam pelaksanaan pekerjaan ini terdiri dari Site Manager, Pelaksana
Pipa, Pelaksana K3, Pelaksana Pipa, Operator Mesin dengan dibantu oleh personil
logistik dan administrasi serta tenaga pekerja harian.
Tenaga kerja untuk pekerjaan harian menggunakan tenaga lokal berpengalaman
2) Bahan
Bahan Material yang dibutuhkan sesuai dengan jenis item pekerjaannya.
3) Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis item pekerjaannya.
e. Rencana/Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pengajuan jadwal peiaksanaan pekerjaan untuk seiuruh jenis pekerjaan dalam bentuk
kurva S

2) Jadual pelaksanaan pekerjaan dikaitkan dengan penanggalan dengan data yang


memberikan
- Setiap kegiatan dan lama waktu yang diperiukan
- Tanggai muiai yang paling cepat
- Tanggal penyelesaian yang paling tambat
- Kelambatan waktu
- Lintasan Kritis
3) Jadual pelaksanaan pekerjaan dapat dirubah jika diperiukan dengan persetujuan
Direksi.
4) Lintasan kritis yang terdapat pada pekerjaan ini adalah 0 - III.3.a - III.1.a - IV.a - III.4.a -
III.b,c,d – PHO sebagaimana terlampir dalam Network Planning

II. PEKERJAAN PERSIAPAN


Sebelum pekerjaan pemasangan pipa dilaksanakan, perlu diadakan persiapan terlebih dahulu
diantaranya :

 Pekerjaan Dokumentasi Foto Kondisi Pelaksanaan (0%, 25%, 50%, 75%, 100%) dengan
arah pengambilan foto dari titik yang sama
 Penyiapan Asbuilt/Shop Drawing pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui oleh
pengawas lapangan
 Pembuatan Direksi Keet.
 Pembutan surat-surat kordinasi
 Menyiapkan Papan Nama Proyek serta Rambu Pengaman
Volume pekerjaan ini adalah 1 ls, akan dilaksanakan mulai hari ke 1 selama 60 hari.

III. PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES


a. Pengadaan Pipa
Setelah shop drawing disetujui oleh semua pihak, maka proses pemesanan pipa bisa
dilakukan. Dimana nati pipa akan dikirim secara simultan dengan pelaksanaan pekerjaan
mengingat keterbatasan gudang penyimpanan juga demi menjaga keamanan material pipa.
Yang mana pada pekerjaan ini pipa yang dipakai adalah Pipa HDPE 100 PN-10 315mm
(12") SNI dengan volume 522 m’. Pekerjaan ini akan dilaksanakan mulai hari ke 8 selama
30 hari.

b. Pengadaan Accessories
Seiring dengan pelaksanaan pengadaan pipa, pelaksanaan pengadaan accessories pipa juga
sudah harus dimulai sebelum pelaksanaan pemasangan dikerjakan. Adapun accessories
yang dibutuhkan adalah :
- Stube Flange Ø 315mm (4 buah)
- Flange Adaptor Ø 315mm (2 buah)
- Bend Segmented Ø 315mm x 90⁰ (1 buah)
- Flange Lass Ø 315 mm (1 buah)

Pekerjaan ini akan dilaksanakan mulai hari ke 10 selama 1 hari.


IV. Pek. Bongkaran Beton Rigid K. 350
Bongkaran beton untuk lubang pit menggunakan alat cutter agar tidak merusak konstruksi
jalan yang ada, apabila lahan bahu jalan masih ada untuk meminimalisir kerusakan diusahakan
tidak merusak konstruksi jalan. Material sisa bongkaran harus ditempatkan sesuai dengan
tempat yang telah disetujui oleh semua pihak.
Volume pekerjaan ini adalah 5,59 m3, akan dilaksanakan mulai hari ke 4 selama 7 hari.

V. Pekerjaan pemasangan pipa HDPE


1. GALIAN TANAH
Galian tanah untuk pemasangan pipa dilaksanakan dengan galian tanah biasa dengan
kedalaman disesuaikan dengan diameter pipa yang akan dipasang, adapun parit yang akan
digali hanya untuk ruang penyambungan pipa setiap 6 meter untuk dapat meletakkan pipa
dan menyambungkannya dengan baik, dan timbunan harus ditempatkan dan dimanfaatkan
seperti yang diisyaratkan. Galian harus dibuat dengan lebar ekstra bila diperlukan, seperti
untuk memasukkan penyangga-penyangga, penguatan-penguatan galian dan peralatan-
peralatan pipa. Lubang pit akan di amankan dengan menggunakan tanah galian yang
dimasukan kedalam karung serta di batasi dengan garis pita pengaman. Ruang
penyambungan harus dibuat pada setiap sambungan, agar sambungan dapat dikerjakan
dengan baik. Galian dibuat sampai kedalaman yang ditentukan untuk membuat dasar pipa
yang rata dan seragam pada tanah yang padat pada setiap tempat, diantara ruang
penyambungan.
2. PEKERJAAN BORRING UNTUK LUBANG PIPA
Pekerjaan membuat lubang untuk memasukan pipa dengan menggunakan metode boring
horizontal dengan cara manual, lubang boring untuk memasukan pipa harus lebih besar
dari diameter pipa yang akan dimasukan. Alat boring yang digunakan adalah alat boring
manual yang tidak merusak konstruksi jalan serta bangunan yang ada disekitarnya.
3. URUGAN
Urugan atau penimbunan kembali parit-parit dilakukan sesuai dengan gambar-gambar
rencana dan spesifikasinya serta disebutkan didalam “pekerjaan tanah”.Semua bahan
timbunan/urugan harus bebas dari batuan, sampah atau bahan lainnnya yang menurut
Direksi sesuai dengan bahan urugan.
Semua pasir yang digunakan untuk menimbun harus berasal dari pasir alam, dengan
butiran dari halus sampai kasar, dan bebas dari kotoran-kotoran, debu-debu atau bahan-
bahan lain yang menurut Direksi/Pengawas Lapangan dapat diangap tidak
dikehendaki/tidak sesuai. Lempung yang terdapat pada pasir, tidak boleh melebihi 10%
berat keseluruhannya.
4. URUGAN DIBAWAH PIPA
Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu, atau sesuai gambar
rencana, sebelumnya pipa-pipa dipasang didalamnya. Dasar pasir ini harus dipadatkan
dengan pemadat dan harus mempunyai permukaan yang nyata. Setiap dasar pasir pada
ujung pipa harus 5 cm lebih rendah agar pipa terjamin berkedudukan pada keseluruhan
panjangnya dan bukan ditahan oleh sambungan-sambungannya.
Setelah pipa-pipa dipasang dalam parit, harus ditimbun dengan pasir atau kerikil halus
mulai dari dasar sampai pertengahan pipa. Bahan urugan pasir dan kerikil halus ini harus
disebarkan merata ke setiap penjuru ruangan dalam galian sekitar sisi pipa dan
perlengkapannya dan dipadatkan.
Dari garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai sedalam kira-kira 10 cm diatas pipa,
galian harus ditimbun dengan pasir atau kerikil halus dan dipadatkan secara merata, dalam
penempatan timbunan ini dengan hati-hati, untuk menghindarkan terjadinya kerusakan
atau pergeseran pipa.
Cara atau metode penimbunan kembali yaitu dilakukan lapis demi lapisan, dipadatkan
sekeliling dan diatas pipa-pipa seperti tertera pada gambar rencana dengan cara yang tidak
merusak pipa-pipa. Pemadatan pada sisi-sisi harus dilakukan saling berganti pada kedua
sisi. Lapisan 15 cm dari yang pertama diatas pipa harus dipadatkan hanya pada sisi-sisi
pipa saja. Hanya peralatan yang digerakan oleh tangan yang boleh digunakan. Semua
kerusakan pada pipa-pipa dan alat-alat penyambung harus diperbaiki oleh Pemborong
dengan biaya sendiri.
5. PENYAMBUNGAN PIPA HDPE
Pipa yang akan di sambung, adalah Pipa HDPE 100 PN-10 315mm (12"). Penyambungan
pipa yang digunakan dengan Metode Penyambungan Butt Fusion. Metode penyambungan
Butt Fusion adalah proses termofusi yang melibatkan pemanasan secara bersama di kedua
ujung pipa yang akan di sambung sampai kondisi leleh tercapai pada kedua ujung nya.
Baru lah kedua ujung tersebut di tempelkan dengan bantuan tekanan tertentu untuk
membuat sambungan yang senyawa.
Adapun alat-alat yang di butuhkan untuk melakukan penyambungan antara lain:
 Generator untuk memberikan daya listrik plat pemanas, pemotong dan pompa hidrolik.
 Mesin butt-fusion dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, plat pemanas,
pompahidrolik dan pengatur waktu.
 Roda penyangga pipa
 Tenda pengelasan
 Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas
 Alat ukur sambungan
 Thermometer digital yang sudah terkalibrasi untuk memeriksa suhu plat pemanas
 Pipa dan penutupnya
 Papan landasan
 Pemotong pipa

Metode kerja penyambungan :

1) Pertama-tama memeriksa dan membersihkan pipa yang akan


disambung baik dalam maupun luar sehingaa terbebas dari debu,
kotoran, sampah dan lain-lain
2) Membersihkan ujung pipa dengan k ain katoen atau kertas tissue yang
telah dibasahi spiritus atau alcohol dan harus diperhatikan supaya
tidak ada bulu-bulu kain yang menempel pada bagian yang akan di las.
3) Pasang ujung-ujung pipa kedalam alat penjepit, dan kedua ujung pipa
dikencangkan samp ai berada diposisi yang tepat
4) Kedua ujung pipa diratakan dengan menggunakan alat perata elektrik
(screpe), sehingga kedua pipa benar -benar rata dan bersih.
5) Membersihkan ujung pipa dan alat pemana dengan kain atau kertas
tissue yang telah dibasahi spiritus atau alcohol agar persenyawaan
sempurna.
6) Panaskan plat pemanas sampai titik senyawaan 210°C (diatur dengan
thermostat)
7) Pasang plat pemanas yang sudah dipanasi sampai titik senyawaan
210°C, diantar ujung – ujung pipa dengan jumlah tekanan pemanasan
13 BAR untuk menarik sebatang pipa kearah alat las fusion.
8) Tekan sebesar 13 BAR tekanan sampai membentuk Ril -Las + 2 mm
lebar. Tempo pemanasan sesuai dengan diameter pipa yang
disyaratkan oleh pabrik.
9) Alat pemanas dikeluarka secepatnya waktu yang dibutuhkan + 4 detik
lalu dalam waktu 7 detik sambung dan tekan kedua ujung pipa yang
sudah dipanaskan di alat but fusion sampai tekanan persenyawaannya
10) Tempo pemanasan dan pendinginan disesuaikan dengan referensi dari
perusahaan pabrikan pipa yang akan diadakan
6. PELETAKAN PIPA
Ketika pipa sedang ditempatkan dalam salurannya, harus diperhatikan agar jangan sampai
ada benda asing yang masuk kedalam pipa. Pada waktu instalasi pipa sedang dihentikan,
ujung pipa yang terbuka harus ditutup dengan cara-cara yang disetujui oleh Tenaga Ahli.
Penanganan dan penyimpanan pipa-pipa dan alat-alat bantu (fitting) harus dilakukan hati-
hati. Pipa tidak boleh disimpan dibawah sinar matahari langsung. Kerusakan apapun yang
dapat timbul, harus dicegah dan pipa jangan sampai diletakan diatas benda tajam. Pipa
yangsudah tergores atau cacat hingga lebih 10% dari tebal dinding tidak boleh dipasang.
semua batang pipa harus ditempatkan sedekat mungkin pada lokasi akhir pada jalur pipa,
dengan memperhitungkan keamanan lalul lintas pipa-pipa tidak boleh ditempatkan
dilapangan lebih dari 30m didepan parit-parit penggalian.
Menjamin bahwa bagian dalam pipa-pipa selau dalam keadaan bersih dan bebas dari
benda-benda asing. Setiap pipa harus diperiksa secara seksama sebelum dan setelah
dipasang dan pipa yang rusak harus diperbaiki atau diganti. Setiap kali pekerjaan pada hari
itu berakhir, maka ujung-ujung pipa yang terbuka untuk semerntra waktu harus ditutup
dengan blok-blok dari kayu, penyekat-penyekat atau sebagaiman yang diinstruksikan oleh
Pengawas proyek/Tenaga Ahli, Tiap-tiap pipa dipasang dengan tepat menurut garis dan
kelandaian sesungguhnya sehinnga dengan pipa yang berbatas merupakan suatu
sambungan konsentris yang tertutup.
Tiap-tiap pipa harus dipasang dengan tepat menurut garis dan derajat dan sedemkian
rupa, sehinnga dengan pipa yang berbatasan suatu sambungan konsentris yang tertutup
dan tidak merupakan ketidak lurusan
Semua pipa-pipa dan penyebrangan –penyebrangn sungai dan bangunan-bangunan lain
harus dipasang dengan peralatan-peralatan yang layak, seperti penjepit-penjepit,
penggantungan dan penopang-penopang dan sebagainya. sehingga pemuaian dan
penciutan, getaran-geteran kecil pada perpipaan harus didalam batas-batas yang diijinkan
dan tidak mengakibatkan kebocoran.
Volume pekerjaan Pekerjaan pemasangan pipa HDPE adalah 552 m2, akan dilaksanakan mulai
hari ke 11 selama 45 hari.

VI. Pekerjaan Pemasangan Accessories


1. Stube Flange Ø 315mm (2 buah)
2. Flange Adaptor Ø 315mm (2 buah)
3. Bend Segmented Ø 315mm x 90⁰ (1 buah)
4. Flange Lass Ø 315 mm (1 buah)
Pemasangan accessories pipa dilaksakan beriringan dengan pemasangan pipa HDPE, sesuai
dengan kebutuhan pelaksanaan di lapangan. Teknik penyambungannya pun sama yaitu dengan
cara Metode Penyambungan Butt Fusion.
Masing-masing item dilaksanakan dalam waktu 1 pada hari ke 11, 32, 33, 55.

VII. PEKERJAAN PNGETESAN


Pengujian tekanan hidrostatis dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa
sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak bocor dan blok-
blok penahan (permanen ) sanggup menahan tekanan sesuai rencana. Panjang bagian pipa
yang akan diuji antara 500 m sampai dengan 1000 m.Tekanan pada titik tertinggi tidak boleh
kurang dari 0,8 kali tekanan pada titik terendah.
Blok penahan sementara untuk penutup ujung-ujung pipa yang diuji harus sesuai dengan
gambar standar, Bagian pipa yang akan diuji harus diisi dengan air, dengan kecepatan
pengisian maksimum 200 meter/jam dan dijamin bahwa udara dalam pipa keluar. Pentil
udara harus dalam keadaan terbuka penuh selama pengisian air sampai udara betul-betul
habis. Air yang digunakan untuk mengisi pipa dan pengujian tekanan harus berasal dari
sumber yang telah disetujui dan memenuhi syarat kualitas air bersih. Biaya pengadaan air
adalah tanggungan sendiri.
Volume pekerjaan ini adalah 552 m’, akan dilaksanakan mulai hari ke 56 selama 2 hari.

VIII. Pekerjaan tapping


Tapping merupakan proses penyambungan pipa baru dengan pipa yang sudah ada (eksisting).
Adapun proses pelaksanaannya ialah sebagai berikut :
 Pemeriksaan awal
Sebelum penyambungan, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut:
a. Adanya bahan bakar yang cukup di generator dan dalam keadaan benar-benar
berfungsi sebelum dihubungkan kemesin.
b. Perlengkapan mesin dan pompa berfungsi dengan baik.
c. Plat pemanas dalam keadaan bersih dan lakukan pembersihan apabila sebelumnya
sudah digunakan.
d. Siapkan tenda untuk memberikan perlindungan selama pekerjaan dilakukan.
e. Perlengkapan mesin harus lengkap dan tidak rusak.
f. Mengetahui langkah-langkah penyambungan yang benar dan pipa yang akan
disambung.
g. Plat pemanas harus pada temperature yang benar (sambungkan plat pada sumber
listrik dan biarkan selama 20 menit pada kondisi temperature yang disarankan).
h. Periksa dan pastikan bahwa pipa-pipa dan atau fitting yang akan disambung
mempunyai ukuran diameter, SDR dan bahan yang sama.
 Prosedur Penyambungan
a. Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) dimana ujung pipa berhadapan dengan
plat pemotong dalam posisi lurus.
b. Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan roller.
c. Kencangkan penjepit (clamp) untuk memegang dan membulatkan kembali pipa.
d. Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan plat oleh masuknya
udara ke bagian dalam pipa.
e. Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa secara perlahan sehingga ujung
pipa tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan permukaan pipa
yang kontinyu.
f. Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit (clamp) dibuka untuk
menghindari terjadinya pemotongan permukaanyang tidak rata.
g. Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan bersinggungan dengan permukaan
pipa h. Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa dan dilarang menyentuh
permukaan yang sudah dipersiapkan.
h. Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak, ulangi proses pemotongan.
i. Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah antara permukaan potongan.
j. Buka dan kemudian tutup clamp dan perhatikan tekanan tarik yang dibutuhkan untuk
menggerakkan pipa bersama-sama secara hidrolik.Tekanan tarik adalah ukuran
tekanan minimal yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya gesek akibat tarikan kerja
mesin dan berat pipa/fitting yang sedang disambung. Tekanan tarik (kPa) harus
diperkirakan secara tepat sebelum pembuatan sambungan dan harus ditambahkan
tekanan ram dasar yang ditunjukkan pada mesin. (Apabila yang digunakan mesin
adalah otomatis, maka pekerjaan ini akan terlaksana secara otomatis)
k. Pindahkan lempengan pemanas dari tempat pelindungnya. Periksa bahwa plat
tersebut bersih dan baik suhunya.
l. Tempatkan alat pemanas pada mesin dan tutup klem supaya bagian permukaan yang
akan disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistem hidrolik dengan
menggunakan tekanan yang ditentukan sebelumnya.
m. Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harus dilepas supaya
pencatat tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian sampai pertumbuhan
lelehan terkontrol selama waktu pemanasan. Periksa agar posisi pipa diklem pipa
tidak bergeser dan ujung pipa harus di jaga agar tetap kontak dengan plat pemanas.
n. Setelah pemanasan selesai,buka klem dan pindahkan plat pemanas, pastikan bahwa
plat tidak menyentuh permukaan yang meleleh.
o. Segera tutup klem (dengan 8–10 detik dari pemindahan plat) dan rekatkan
permukaan yang sudah meleleh bersama pada tekanan yang sudah ditentukan
sebelumnya.
p. Jaga tekanan yang dibutuhkan untuk waktu pendinginan minimal sampai yang
diindikasikan pada tabel
q. Setelah itu pipa yang disambung dapat dipindahkan dari mesin tetapi tidak boleh
dipindahkan untuk periode berikutnya sama pada waktu pendinginan di atas.
r. Periksa sambungan untuk kebersihan dan keseragamannya dan cek bahwa lelehan
sesuai dengan batasan yang ditentukan.
Volume pekerjaan ini adalah 1 ls, akan dilaksanakan mulai hari ke 58 selama 1 hari.

IX. Pekerjaan perbaikan jalan


1. Pek. Lapisan Pondasi Atas tb. 10 cm
- Agregat LPA dipasang diatas pemadatan bekas galian pemasangan pipa.
- Agregat harus dihampar dengan tenaga kerja atau dengan motor grader sampai satu
campuran yang merata dengan batas kelembaban yang optimum.
- Agregat harus dihampar dalam lapisan yang tidak melebihi ketebalan 20 cm sehingga
kepadatan maksimum yang telah ditetapkan dapat dicapai (10 cm sesuai RAB).
- Penghamparan akhir sampai ketebalan dan kemiringan yang diperlukan harus
dilaksanakan dengan cadangan kurang lebih 10 % ketebalan untuk pemadatan bahan
LPA. Bahan tersebut harus dipadatkan dengan baik dengan menggunakan alat pemadat
yang sesuai meliputi mesin gilas roda besi, mesin gilas ban atau mesin gilas roda
bergetar.
- Kadar air untuk pemasangan harus dijaga dalam batas 3 % lebih renfah dari kadar air
optimum sampai 1 % lebih tinggi dari kadar air optimum. Bahan LPA harus dipadatkan
sampai menghasilkan kepadatan 100 % maksimum kepadatan kering yang diperlukan.
Volume pekerjaan ini adalah 2,24 m3, akan dilaksanakan mulai hari ke 59 selama 1 hari.
2. Pek. Lantai Kerja tb. 5 cm
- Untuk lantai kerja dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau
B-0.
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat lapis
pondasi atas dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara
melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya
Volume pekerjaan ini adalah 1,12 m3, akan dilaksanakan mulai hari ke 59 selama 1 hari.
3. Pek. Beton Rigid K. 350 Tb. 20 cm
- Pengecoran beton harus dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi segregasi. Tinggi
jatuh adukan beton harus diperhatikan antara 0,90 m – 1,50 m tergantung dari
konsistensi adukan.
- Apabila dalam pengecoran digunakan mesin pengaduk di tempat, penuangan adukan
beton dapat dilakukan menggunakan baket (bucket) dan talang. Untuk beton tanpa
tulangan adukan beton dapat dituangkan di atas permukaan yang telah disiapkan di
depan mesin penghampar. Harus diusahakan agar penumpahan adukan beton dari satu
adukan ke adukan berikutnya berlangsung secara berkesinambungan sebelum terjadi
pengikatan akhir (final setting).
- Bila pelaksanaan perkerasan dilakukan pada cuaca panas dan bila temperature beton
basah (fresh concrete) di atas 240C, pencegahan penguapan harus dilakukan. Air harus
dilindungi dari panas sinar matahari, dengan cara melakukan pengecatan tanki air
dengan warna putih dan mengubur pipa penyaluran atau dengan cara lain yang sesuai.
Temperature agregat kasar diturunkan dengan menyemprotkan air. Pengecoran beton
harus dihentikkan bila temperature beton pada saat dituangkan lebih dari 320C.
- Kehilangan kadar air yang cepat dari permukaan perkerasan akan menghasilkan
kekakuan yang lebih awal dan mengurangi waktu yang tersedia untuk menyelesaikan
pekerjaan akhir. Dalam keadaan seperti ini tidak diperbolehkan menambahkan air ke
permukaan pelat. Pada kondisi yang sangat terpaksa berkurangnya kadar air bisa
diimbangi dengan melakukan pengkabutan.
- Slump merupakan salah satu besaran atau parameter suatu campuran beton semen
yang menunjukkan tingkat kemudahan pengerjaan ( Workability ) dari campuran yang
bersangkutan. Workabality ini dapat dibagi dalam 3 katagori yaitu sedang, baik dan
amat baik.
- Pada konstruksi beton semen secara umum ; besarnya slump bervariasi yaitu antara
2.5 sd 10 cm.
Volume pekerjaan ini adalah 4,47 m3, akan dilaksanakan mulai hari ke 59 selama 1 hari.
X. PHO
- Setelah pelaksanaan pekerjaan telah mencapai 100% akan dilakukan proses Penilaian hasil
Pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan Pertama (PHO).
- Penilaian hasil Pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan Pertama dijadwalkan akan
dilaksanakan pada hari ke 59 sampai dengan hari ke 60.
- Hasil dari Penilaian hasil Pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan Pertama akan dituangkan
dalam Berita Acara
Pelaksanaan pekerjaan ini akan dilaksanakan pada hari ke 60 selama 1 hari.

Anda mungkin juga menyukai