1. 1 Perawat IPCN
2. Ditetapkan dgn SK Dir. Dilengkapi dgn uraian
tugas,kualifikasi,renc kerj, jadwal kegiatan.
3. Pembentukan panitia PPI disertai SK
4. Pengorganisasian, program kerja & pelaksanaannya
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
KOMITE PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
INFEKSI RUMAH SAKIT (KPPIRS)
TAHUN 2015
RS EMMA MOJOKERTO
JL RAYA IJEN NO 67
WATES - MOJOKERTO
SURAT KEPUTUSAN
No.../SK.Dir/YTH-I/…/2015
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI RUMAH SAKIT
ii
Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital
Bylaws).
h. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 382/Menkes/2007
ttg Pedoman PPI di RS dan Fas. Yankes Lainnya.
i. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 875 /
Menkes / SK / PER / VII / 2004 tentang penyusunan upaya
pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan.
j. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 876 /
Menkes / SK / PER / VII / 2004 tentang pedoman teknis
analisis dampak kesehatan lingkungan.
k. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
1204 / Menkes / SK / PER / XI / 2004 tentang persyaratan
kesehatan lingkungan Rumah Sakit.
l. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1087
tahun 2010 tentang Standar kesehatan dan Kesehatan Kerja
di Rumah Sakit.
m. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Tunas Harapan
Nomor 004/SK-Pengurus/YTH-I/X/2012 tentang Struktur
Organisasi Rumah Sakit EMMA MOJOKERTO.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
iii
KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian Dan
Pelayanan Komite Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
Emma Mojokerto dilaksanakan oleh Wakil Direktur Pelayanan Rumah
Sakit Emma Mojokerto.
Ditetapkan di : Mojokerto
Pada tanggal :
Direktur RS. EMMA
MOJOKERTO
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Surat Keputusan Direktur RS. Emma Mojokerto.............................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iv
BAB I. Pendahuluan.........................................................................................1
BAB II. Gambaran Umum RS. Emma Mojokerto...........................................2
2.1. Deskripsi RS. Emma Mojokerto................................................................2
2.2. Sejarah Institusi RS. Emma Mojokerto.....................................................3
BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RS. Emma Mojokerto..........5
3.1. Visi.............................................................................................................5
3.2. Misi............................................................................................................5
3.3. Falsafah......................................................................................................5
3.4. Nilai-Nilai..................................................................................................6
3.5. Tujuan........................................................................................................6
3.6. Motto.........................................................................................................6
BAB IV. Struktur Organisasi RS Emma Mojokerto.........................................7
4.1. Bagan Organisasi.......................................................................................7
4.2. Keterangan / Pengertian.............................................................................7
BAB V. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan................................................11
5.1. Visi.............................................................................................................11
5.2. Falsafah......................................................................................................11
5.3. Tujuan........................................................................................................11
BAB VI. Struktur Organisasi Komite Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi Rumah Sakit.........................................................................................12
BAB VII. Uraian Jabatan..................................................................................13
7.1. Direktur......................................................................................................13
7.2. Komite Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit...................14
7.3. IPCO..........................................................................................................15
7.4. IPCN..........................................................................................................16
7.5. IPCLN........................................................................................................17
7.6. Penanggung Jawab PPI Di Laboratorium..................................................18
v
7.7. Penanggung Jawab PPI di Unit Radiologi.................................................19
7.8. Penanggung Jawab PPI di Instalasi Gizi...................................................19
7.9. Penanggung Jawab PPI di Loundry...........................................................20
7.10. Penanggung Jawab PPI di Pemeliharan Sarana.......................................21
7.11. Penanggung Jawab PPI di Instalasi Rehabilitasi Medis..........................21
BAB VIII. Tata Hubungan Kerja......................................................................23
BAB IX. Pola Ketenagaaan Dan Kualifikasi....................................................27
BAB X. Kegiatan Orientasi..............................................................................28
BAB XI. Pertemuan / Rapat.............................................................................29
Bab XII. Pelaporan...........................................................................................30
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RS. EMMA MOJOKERTO.
Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan
2
pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep
yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien
setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada
sejak RS Emma Mojokerto berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RS Emma.
RUMAH SAKIT EMMA pada awal berdirinya adalah rumah bersalin dan
klinik umum yang berdiri tanggal 21 Oktober 1996, berlokasi di Jl. Raya Ijen No.
67, Wates, Magersari, Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Di atas areal tanah
seluas +/- 5000 m2. Rumah Sakit EMMA pada saat itu dipimpin oleh dr.
Magdalena Sitorus selaku Direktur.
Pelayanan kesehatan yang ada pada waktu itu adalah klinik umum, klinik
spesialis (bedah, kandungan, penyakit dalam dan kesehatan anak), klinik gigi,
instalasi gawat darurat, rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP serta
dilengkapi pelayanan laboratorium, alat X-Ray, USG, EKG, kamar obat,
fisioterapi.
Karena tuntutan masyarakat yang membutuhkan pelayanan yang lebih luas
dan menyeluruh mendorong pihak manajemen Rumah Sakit EMMA untuk
mengembangkan pelayanannya menjadi Rumah Sakit yang izin resminya keluar
tanggal 8 Desember 2000 dengan nama RUMAH SAKIT EMMA.
Misinya adalah:
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang professional dan terpercaya.
2. Memberi pelayanan yang penuh perhatian dan kasih, dengan
memperhatikan keselamatan pasien.
3. Memberikan pelayanan yang berorientasi dengan kebutuhan dan pilihan
pelanggan.
4. Turut berupaya dalam promosi kesehatan masyarakat.
5. Selalu meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien.
Pelayanan kesehatan yang ada pada waktu itu adalah klinik umum, klinik
spesialis (bedah, kandungan, penyakit dalam dan kesehatan anak), klinik gigi,
instalasi gawat darurat, rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP serta
dilengkapi pelayanan laboratorium, alat X-Ray, USG, EKG, kamar obat,
fisioterapi.
Pada saat pendirian RS Emma Mojokerto, dicanangkan target kemandirian
dicapai tahun ….. Yang dimaksud dengan target kemandirian adalah kemampuan
untuk menutupi biaya operasional sendiri. Sebagai rumah sakit yang baru berdiri
maka jumlah pasien yang dilayani tidak terlalu banyak. Pada waktu itu pasien
lebih memilih berobat di rumah sakit yang berada di ….. yang lebih lengkap
peralatannya. Setelah ada kerjasama dengan ….
3
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RS. EMMA MOJOKERTO
3.1. VISI.
Rumah Sakit Emma Mojokerto memiliki visi :
“Menjadi Rumah Sakit dengan Pelayanan Prima dan Terpilih
3.2. MISI.
Rumah Sakit Emma Mojokerto memiliki misi :
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang professional dan terpercaya.
2. Memberi pelayanan yang penuh perhatian dan kasih,dengan
memperhatikan keselamatan pasien.
3. Memberikan pelayanan yang berorientasi dengan kebutuhan dan
pilihan pelanggan.
4. Turut berupaya dalam promosi kesehatan masyarakat.
5. Selalu meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien.
3.3.FALSAFAH.
Rumah Sakit Emma Mojokerto memiliki falsafah :
“Pasien (Customer) adalah manusia yang utuh “
NILAI – NILAI.
Rumah Sakit Emma Mojokerto memiliki nilai-nilai :
P = Profesional
A = Andalan
S = Servis Exelen
T = Tanggap
I = Inovasi
TUJUAN.
Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani
4
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. EMMA MOJOKERTO
4.1. BAGAN ORGANISASI
DIREKTUR UTAMA
Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Inap Instalasi Laboratorium Instalasi Pembelian Instalasi
Rumah Tangga Instalasi Diklat Instalasi Akuntansi
Instalasi Gawat Darurat Instalasi Farmasi Instalasi Gudang Instalasi
Pemeliharaan Instalasi PDE Keuangan/Pajak/
Instalasi Kamar Operasi Instalasi Radiologi Sarana
Instalasi Sekretariat Administrasi
Instalasi Rekam Medik Instalasi
Keamanan & Humas Keuangan
Instalasi Fisioterapi
5
4.2. KETERANGAN/PENGERTIN.
a. Unit Struktural
1. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Emma Mojokerto
2. Wakil Direktur
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing – masing, yaitu:
1. Wakil Direktur Pelayanan : membantu direktur dalam bidang pelayanan
medis dan keperawatan
2. Wakil Direktur Penunjang Medis :
3. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : membantu direktur dalam
bidang umum dan keuangan
3. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan
memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah
sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit.
Unit Kerja di RS Emma Mojokerto dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis
yang diberi istilah Instalasi dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian.
Seluruh instalasi dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Pelayanan dan
seluruh Bagian dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Umum Keuangan.
Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja.
Berikut adalah daftar Unit Kerja :
- Instalasi Rawat Jalan.
- Instalasi Rawat Inap kls VIP,I,II,III
- Instalasi Gawat Darurat.
- -Instalasi Kamar Operasi.
- Instalasi Farmasi.
- Instalasi Rehabilitasi Medik.
- Instalasi Laboratorium.
- Instalasi Radiologi.
6
-
- Instalasi Gizi
- Bagian Administrasi.
- Bagian Sumber Daya Manusia.
- Bagian Rekam Medik.
- Bagian Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit.
- Bagian Pemeliharaan Sarana.
- Bagian Layanan Perusahaan & Asuransi.
b. Unit Non Struktural
1. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk
untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RS
Emma Mojokerto adalah sebagai berikut :
7
BAB V
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
5.1. VISI.
Melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di lingkungan Rumah
sakit secara efektif dan efisien, berfokus pada keselamatan pasien.
5.2. FALSAFAH.
Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan standar mutu
pelayanan yang harus dilaksanakan oleh rumah sakit untuk melindungi pasien, petugas
kesehatan dan pengunjung dari kejadian infeksi dengan memperhatikan cost
effectiveness.
5.3. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit melalui kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi
TUJUAN KHUSUS
a.Memutus mata rantai penularan mikroorganisme
b. Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial
c.Terciptanya kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan dan
menjamin pencegahan infeksi nosokomial
d. Menggerakkan sumber daya yang ada di RS dalam upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi secara efektif dan efisien
e.Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT
DIREKTUR
KOMITE PPIRS
IPCO
SEKRETARIS
KPPIRS
TIM PPI
• IPCN
• IPCLN
• PENANGGUNG JAWAB PPI
DI UNIT KERJA
BAB VII
URAIAN JABATAN
7.1. Direktur Utama
Tugas Direktur Utama :
1. Membentuk Komite dan Tim PPIRS dengan Surat Keputusan.
2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial.
3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang di butuhkan.
4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.
5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial berdasarkan saran dari Komite PPIRS.
6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional dan
disinfektan di rumah sakit berdasarkan saran dari Komite PPIRS.
7. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap
potensial menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan
berdasarkan saran dari Komite PPIRS.
8. Mengesahkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk PPIRS.
A. Komite PPIRS
Kriteria Anggota Komite PPIRS
1. Mempunyai minat dalam PPI
2. Pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
10
B. IPCO
Kriteria IPCO :
1. Ahli atau dokter yang mempunyai minat minat dalam PPI.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
3. Memiliki kemampuan leadership.
Tugas IPCO
1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.
3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resisten
antibiotika.
4. Bekerjasama dengan Perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi
dan mendeteksi serta menyelidiki KLB.
5. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang
berhubungan dengan prosedur terapi.
11
12
D. IPCLN
Kriteria IPCLN :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertikasi PPI.
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Memiliki kemampuan leadership.
Tugas IPCLN :
IPCLN sebagai perawat pelaksana harian / penghubung
Bertugas :
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir survelans setiap pasien di unit rawat
inap masing-masing, kemudian menyerahkan-nya kepada IPCN ketika
pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit
rawatnya masing-masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB,
penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing, konsultasi
prosedur yang harus di jalankan bila belum faham.
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalakna
Standar Isolasi.
13
a. Hasil kerja :
Data hasil monitoring kegiatan PPI di Instalasi Gizi
b. Uraian Tugas :
Melakukan monitoring kegiatan di instalasi gizi yang berhubungan
dengan kegiatan PPI (Pencucian makanan, Penyimpanan makanan,
Pengolahan makanan, Distribusi makanan, Kebersihan lingkungan)
Melakukan evaluasi bila ada kejadian infeksi nosokomial akibat dari
penyediaan makanan yang kurang baik
Tanggung Jawab :
Memastikan bahwa kegiatan PPI di instalasi gizi berjalan dengan
baik
15
d. Kewenangan
Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap petugas di instalasi
gizi
e. Syarat Jabatan :
Berminat terhadap kegiatan PPI
Mendapat pelatihan PPI dasar
Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif
7.4. PENANGGUNG JAWAB PPI DI LAUNDRY.
a. Hasil kerja :
Data hasil monitoring kegiatan PPI di Laundry
b. Uraian Tugas :
Melakukan monitoring kegiatan di laundry yang berhubungan
dengan kegiatan PPI (Penerimaan linen, penghitungan dan
pemilahan linen, penatalaksanaan linen infeksius dan non
infeksius, penyimpanan dan distribusi linen)
c. Tanggung Jawab :
Memastikan bahwa kegiatan PPI di laundry berjalan dengan baik
d. Kewenangan
Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap petugas di laundry
e. Syarat Jabatan :
Berminat terhadap kegiatan PPI
Mendapat pelatihan PPI dasar
Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif
16
c. Tanggung Jawab :
Memastikan bahwa kegiatan PPI di laundry berjalan dengan
baik
d. Kewenangan
Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap petugas di
laundry
e. Syarat Jabatan :
Berminat terhadap kegiatan PPI
Mendapat pelatihan PPI dasar
Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
JUMLAH
NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI
KEBUTUHAN
Ketua KPPIRS Dokter Pelatihan PPI
spesialis/umum dasar
Pelatihan PPI 1
lanjutan
IPCN Pelatihan PPI
dasar
Pelatihan PPI 1
lanjutan
IPCLN D3 Pelatihan PPI
keperawatan dasar 3
PENANGGUNG
HARI KE MATE R I WAKTU METODA
JAWAB
Hari ke 1 Hand Hygiene 45 menit Ceramah IPCN
orientasi Pemakaian APD
karyawan Etika batuk
baru
22
BAB XI
PERTEMUAN/RAPAT
1. Pertemuan rutin
a. Pertemuan rutin dengan IPCLN dan Penanggung jawab PPI di unit
Hari Sabtu minggu ke-2
Jam 12.00 s/d selesai
Peserta : IPCLN dan Penanggung jawab PPI di unit kerja
Materi : Evaluasi kegiatan PPI di semua unit
Solusi dan rekomendasi
b. Rapat kerja dengan manajemen RS, ketua komite RS, kepala instalasi dan kepala
bagian di RS
Hari jumat minggu ke-4
Jam 12.00 s/d selesai
Peserta : Manajemen, Ketua komite RS, seluruh kepala
instalasi dan kepala bagian di RS
Materi : Laporan angka infeksi nosokomial,
laporan hasil survey dan audit kegiatan PPI di unit kerja Solusi dan
rekomendasi masalah
c. Pertemuan rutin dengan kepala unit keperawatan setiap bulan hari Kamis minggu
pertama
Hari Kamis minggu ke-1
Jam 12.00 s/d selesai
Peserta : Kepala unit keperawatan, Ketua Komite Keperawatan
Materi : Laporan hasil audit kegiatan PPI di unit keperawatan Solusi dan
rekomendasi masalah
2. Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera.
23
BAB XII
PELAPORAN
1. LAPORAN BULANAN
Laporan angka infeksi nosokomial, laporan SPM PPI, laporan indicator PPI
2. LAPORAN TRIMESTER
Laporan trend angka infeksi nosokomial selama 3 bulan beserta analisa masalah
dan rekomendasi
Laporan hasil audit beserta rekomendasi
3. LAPORAN SEMESTERAN
Laporan trend angka infeksi nosokomial selama 6 bulan beserta analisa masalah
dan rekomendasi
Laporan hasil audit beserta rekomendasi
4. LAPORAN TAHUNAN
Laporan angka infeksi nosokomial selama 1 tahun
Laporan indicator dan SPM PPI dalam 1 tahun
Laporan dan evaluasi program PPI dalam tahun tersebut
KSM/Kelompok Staf Medis
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional.
Kelompok Staf Medis di RS Emma Mojokerto dikelompokkan sebagai berikut :
24
RUMAH SAKIT “EMMA”
JL. RAYA IJEN NO. 67 TELP.(0321) 328737, 396747 FAX (0321) 334021
M O J O K E R T O
SURAT KEPUTUSAN
No.…../SK.Dir/YTH-I/.../2015
TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RS. EMMA
MENETAPKAN
Pertama : Mengangkat KOMITE PPI RS.EMMA yang personalianya
sebagaimana tersebut pada lampiran surat keputusan ini
Kedua : Menugaskan KOMITE PPI RS.EMMA untuk melaksanakan tugas
pengawasan terhadap kegiatan program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di RS.EMMA
Ketiga : Membuat daan melaksanakan uraian tugas,wewenang dan
tanggung jawab sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan di
RS.EMMA
Keempat : Surat keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan sampai
dengan ada surat keputusan lain yang mencabut
Kelima : Surat keputusan ini dapat diralat seperlunya apabila ternyata
terdapat kekeliruan.
SUSUNAN ANGGOTA
MOJOKERTO
Sekretaris : 1. Endahwati,Amd.Kep..
2. Titisari Christyningrum,S.Kep.Ns.
3. Fitriana Sitinjak,Amd.Keb.
4. Sultiyaningsih,Amd.Kep.
5. Wilis Permani,Amd.Kep.
6. Miftakhul Ulum,Amd.Kep.
7. Fajar Arifuddin,Amd.Kep.
8. Surachman Sindhu M,Amd.Kep.
9. Niki Ratna P,Amd.Keb.
10. Anik
11. Vikri .
12. Lucky ,Amd.Kep
13. Agustina Sari, Amd.Kep
14. Bu Ira Chrisnawati
15. Bu Sulastri
16. Rinda
17. Novi
18. Sutikman
RUMAH SAKIT “EMMA”
JL. RAYA IJEN NO. 67 TELP.(0321) 328737, 396747 FAX (0321) 334021
M O J O K E R T O
I. PENDAHULUAN
PPI di RS merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan
atau mencegah terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung
& masyarakat sekitar RS.
Di tinjau dan di dapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas
(Community Acquirid Infection) atau berasal dari lingkungan RS
(Hospital Acquirid Infection) yang sebelumnya lebih di kenal
dengan Infeksi Nosokomial.
Karena seringkali tidak bisa secara pasti di tentukan asal infeksi
maka sekarang istilah Infeksi Nosokomial (Hospital Acquired
Infection) dig anti dengan istilah baru yaitu Health Care Associated
Infection (HAIS), dengan pengertian yang lebih luas tidak hanya di
RS tetapi juga infeksi di fasilitas yankes lainnya. Khusus untuk
infeksi di RS selanjutnya di sebut Infeksi RS (IRS).
VI. SASARAN
1. Petunjuk pengisisan untuk sasaran program
a. Pengisisan formulir pemakaian alat
b. Pengisian formulir surveilans Infeksi RS
c. Pengisian formulir laporan hasil surveilans infeksi RS &
pemakaian antibiotika.
NO KEGIATAN
I II III IV I II III IV
1 Melaksanakan Surveilancs
2 Melaksanakan Investigasi outbreak
3 Melaksanakan kesehatan & keselamatan
kerja
4 Membuat Infection Control Risk Assesment
(ICRA).
5 Monitoring Sterilisasi di RS.
6 Monitoring Manajemen Laundry & Linen
7 Monitoring peralatan kadaluarsa, Single-use
menjadi re-use.
8 Monitoring pembuangan sampah infectious,
cairan tubuh & darah.
9 Monitoring pembuangan benda tajam &
Jarum.
10 Monitoring kegiatan pelayanan makanan
11 Monitoring pembongkaran, pembangunan &
renovasi.
12 Monitoring pelaksanaan isolasi pasien.
13 Monitoring hand hygiene → pasien,
pengunjung & staf.
14 Monitoring kepatuhan penggunaan APD.
Pelaporan
Laporan surveilans di susun berdasarkan laporan dan unit kerja &
setiap bulan Komite PPI melaporkan kegiatan ke Direktur.
Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan di lakukan melalui rapat PPI setiap bulan