Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (P2P)

A. LATAR BELAKANG

Indonesia sedang mengalami double burden diseases, yaitu beban penyakit


tidak menular dan penyakit menular sekaligus dari penyakit yang sebelumnya
sudah menghilang kini kembali muncul (reemerging disease), penyakit baru
akibat mutasi misalnya virus, dan beberapa penyakit endemis lain.

Paradigma kesehatan saat ini telah berubah dari upaya kuratif menjadi
upaya preventif. Berbagai upaya lintas sektor pun dikembangkan untuk
menangani berbagai kesehatan terutama dalam menghadapi perubahan pola
epidemiologi penyakit. Penyakit menular masih menjadi perhatian serius dimana
tingkat penularan yang tinggi akan berkontribusi pada peningkatan mortalitas,
sedangkan penyakit tidak menular cenderung meningkatkan morbiditas dan
menurunkan kualitas hidup seseorang.

Penyakit tidak menular utama meliputi hipertensi, diabetes melitus, kanker


dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penyakit Tidak Menular yang
selanjutnya disingkat PTM adalah penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang
ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang
panjang (kronis).

Upaya pengendalian Penyakit Tidak Menular secara nasional dalam periode


2015-2019, telah memfokuskan pada upaya Pengendalian PTM, khususnya
Hipertensi, Diabetes Mellitus, Obesitas, dan Kanker (khususnya Leher Rahim
dan Payudara) dan Gangguan jiwa.

Penyakit Menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang


disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit.
Hingga saat ini penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka
kesakitan dari penyakit menular dari tahun ke tahun dan berubahnya pola
penyakit, disamping mulai meningkatnya masalah penyakit tidak menular.
Penyakit menular tidak mengenal batas-batas daerah administratif, sehingga
pemberantasan penyakit menular memerlukan kerjasama antar daerah,
misalnya antar propinsi, kabupaten/kota bahkan antar negara. Beberapa
penyakit menular yang menjadi masalah utama di Indonesia adalah diare,
malaria, demam berdarah dengue, influensa, tifus abdominalis, penyakit saluran
pencernaan dan penyakit lainnya.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan. Penyelenggaraan Imunisasi adalah serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi.

Cakupan Imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata di seluruh


wilayah. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan terjadinya daerah kantong
yang akan mempermudah terjadinya kejadian luar biasa (KLB). Untuk
mendeteksi dini terjadinya peningkatan kasus penyakit yang berpotensi
menimbulkan KLB, Imunisasi perlu didukung oleh upaya surveilans
epidemiologi.

B. TUJUAN
Tujuan umum program pencegahan pengendalian penyakit ini adalah
pencegahan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Tujuan Khusus :
1. Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular
2. Pengendalian Vektor dan lingkungan yang mendukung terjadinya resiko
penyakit menular
3. Menurunkan angka kesakitan dan pengendalian faktor resiko penyakit tidak
menular
4. Pemberdayaan masyarakat untuk berpartisifasi secara aktif dalam
pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular

C. PENERIMA MANFAAT
Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli

D. MENU DAN RINCIAN KEGIATAN


Menu dan rincian kegiatan dalam bentuk Rencana Anggaran Belanja (RAB)
terlampir.

E. STRATEGI PENCAPAIAN OUTPUT


1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan melalui beberapa metode yaitu pelatihan. OJT,
Bimtek, Pembinaan, Sosialisasi, Pendampingan, Supervisi, Monitoring dan
Evaluasi.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Satu tahun anggran.
3. Kelembagaan Pelaksana DAK di daerah.
Pelaksanaan kegiatan DAK Non Fisik BOK Upaya P2P Tingkat Kota
Gunungsitoli adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota GUnungsitoli.

F. INDIKASI KEBUTUHAN DASAR


Biaya yang dibutuhkan untuk usulan DAK Non Fisik BOK Upaya P2P Tingkat
Kota Gunungsitoli TA 2020 sebesar Rp 696.292.770.

Gunungsitoli Selatan, 14 Juni 2019

Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli

WILSER J. NAPITUPULU, S.Si, Apt, MPH


PEMBINA TK.I
NIP. 19770708 200502 1 001

Anda mungkin juga menyukai