Anda di halaman 1dari 92

Buku Pintar MaxiGrow

Teknologi Terbaik Untuk Pertanian, Perikanan & Peternakan


PT. Tani Solusi
Buku Pintar MaxiGrow
Teknologi Terbaik Untuk Pertanian, Perikanan & Peternakan

Cetakan ke IV, September 2016

Narasumber : Amal Alghozali


Prop. Picoez (Dosen Fakultan Kehutanan UGM)
Tim Penyusun : Litbang PT Tani Solusi
Editor : Ivan Zulva
Desain & Layout : Gradasi Graphic

Diterbitkan oleh PT Tani Solusi


(Untuk kalangan sendiri)

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

Didistribusikan oleh:
MaksiPlus
Daftar Isi

Persembahan dari MaxiGrow ..................................................... 5


Terobosan Bagi Produktifitas Pertanian ........................................ 6
Rekam Jejak Teknologi Inovatif .................................................. 8
Zat Makanan Bagi Tumbuhan .................................................. 11
Mengapa Tumbuhan Memerlukan Pupuk? ................................. 16
Dimana Peran dan Manfaat MaxiGrow? .................................... 19

Aplikasi MaxiGrow untuk berbagai jenis tanaman


1. Bawang Merah ................................................................... 24
2. Buah – buahan ...................................................................... 27
3. Cabai ................................................................................ 29
4. Jagung ................................................................................ 32
5. Jati ...................................................................................... 35
6. Kacang Tanah .................................................................... 37
7. Kakao – Coklat ................................................................... 39
8. Karet .................................................................................... 41
9. Kedelai ............................................................................... 43
10. Kentang .............................................................................. 45
Buku Pintar MaxiGrow

11. Kopi ..................................................................................... 47


12. Oyong .................................................................................. 49
13. Padi ..................................................................................... 51
14. Pisang ................................................................................. 53
15. Sawit .................................................................................. 55
16. Sayuran ............................................................................... 57
17. Semangka ............................................................................ 59
18. Talas .................................................................................... 61
19. Tebu .................................................................................... 63
20. Tembakau ............................................................................ 65
21. Timun ............................................................................... 67
22. Tomat .................................................................................. 69
23. MaxiGrow untuk Perikanan ............................................... 71
24. Udang Windu dan Bandeng ................................................... 72
25. Belut .................................................................................... 74
26. Mina Padi ............................................................................. 76
27. Lele Sangkuriang ................................................................ 78
28. MaxiGrow untuk Peternakan ............................................... 80
29. Ayam Potong ...................................................................... 84

MaxiGrow Pupuk Hayati


4
Buku Pintar MaxiGrow

Persembahan dari
PT Tani Solusi
Tani Solusi dengan bangga mempersembahkan sebuah produk
inovas­i teknologi bagi produktivitas pertanian dan hortikultura, per­
kebuna­n, peternakan dan perikanan. MaxiGrow adalah karya anak
bangsa yang didedikasikan bagi kesejahteraan rakyat. Sumbang­
si­
h MaxiGro­ w diharapkan menjadi jawaban atas permasalahan
yang d
­ ihadapi dunia pertanian selama ini. Baik permasalahan yang
menyangku­t pertumbuha­n maupun produktivitas, juga secara kuanti-
tas maupun ­nilai ekonominya.
Hal ­itu akan­menjadikan­MaxiGrow­sebagai­salah ­satu­produk
­unggulan ­dibidang­ peningkatan­ produksi­ panga­n. ­Dengan ­visi ­tetap­
menjadikan alam­ sebagai­­ lingkungan­ sahabat­ manusia,­ keunggulan­
MaxiGrow selain ­bernilai­ekonomi, juga­menjadikan a­ lam­sebagai­
sahabat­ bagi kehidupan ­­manusia­ yang­ hijau­ dan ­lestari.
Di Indonesia, MaxiGrow akan dipasarkan melalui jaringan
pemasara­n Maksiplus Utama Indonesia, ­sebuah ­perusahaan­yang
­akan ­membawa­ kesuksesan baru­ bagi­ produktivitas­ pertanian.­
Denga­n dukungan adanya distribusi hasil panen melalui MaxiFresh­­
dan­sekolah tani MaxiFarm, maka solusi mengenai pertanian,
perikana­n dan peternakan ada dalam genggaman Anda semua.­
Buku ­ini disusun ­sebagai­ alat­ bantu ­pemasaran­ berbasis­ jaringa­n
Maksiplus Utama Indonesia yang ­tersebar­di­tanah ­air,­serta ­referensi
­tambahan ­bagi­ para­ pengguna­ pupuk ­MaxiGrow.­
Akhir ­kata,­kami­berharap b ­ uku ­ini­dapat­menjadi alat b ­ antu
­yang ­memadai.

Penyusun

MaxiGrow Pupuk Hayati


5
Buku Pintar MaxiGrow

Terobosan Bagi
Produktifitas Pertanian
Sistem pertanian kita dalam 40 tahun terakhir hanya meng­
andalka­­n peningkatan produktifitas dan kesuburan tanah dari kimia
saja, padahal kesuburan tanah merupakan keseimbangan antara
kesubura­n fisika, kimia dan biologi. Akibatnya sekarang kesu­buran
biologi tanah/bahan organic merosot drastis dicirikan dengan
kandunga­n humus tanah yang rendah (sekitar 1%). Pengembalian
kesuburan biologi ini dapat dilakukan dengan penambahan kompos
atau pupuk kandang. Namun demikian hal ini sulit dilakukan petan­
i karena jumlah kompos atau pupuk kandang yang dibutuhkan jum-
lahnya besar (6 s/d 8 ton/ha/musim tanam). Tentu pengadaa­n kom-
pos sebanyak itu sangat sulit bagi petani. Kalaupun ada, biayany­a
menjadi mahal, selain penggunaannya tidak praktis.
Di sisis lain kebutuhan pupuk kimia (urea, sp36, KCL, dll) setiap
tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Data menunjukkan
kebutuhan urea untuk lahan padi mengalami kenaikan 8,5% - 10%
per tahun. Situasi ini diperparah dengan problematika sistem tata
niaga dan distribusi pupuk, khususnya urea. Sehinga, setiap musim
tanam selalu terjadi kelangkaan urea dan gejolak harga yang me-
nyulitkan petani.
Perlu diketahui bahwa dalam komponen produksi pertanian,
pupuk menjadi factor penentu keberhasilan, yakni mencapai 55%.
Dengan kendala sulitnya petani memperoleh suplai pupuk yang me-
madai, baik harga, jumlah, maupun ketepatan waktu, dibutuhkan
suatu terobosan strategis di tingkat kebijakan pemerintah maupun
inovasi teknologi.

MaxiGrow Pupuk Hayati


6
Buku Pintar MaxiGrow

Secara nasional Indonesia memiliki lahan dengan sebaran


sebaga­i berikut: 12 juta hektar padi, 4 juta hektar jagung, 1 juta
hektar kedelai, dan 2 juta lahan sayuran dan hortikultur. Belum ter-
masuk lahan perkebunan rakyat berupa kakao, karet, sawit, tebu,
tembakau, dan lain-lain yang semuanya menggunakan pupuk kimia
dan pestisida dalam skala yang besar.
Berangkat dari kondisi inilah sebuah riset mikrobiologi karya
anak bangsa telah berhasil mengembangkan produk pupuk organik
ramah lingkungan berbasis bioteknologi. MaxiGrow merupakan
terobosan teknologi yang telah melalui beberapa tahapan uji coba
meliputi: uji laboratorium, uji lapangan, dan uji efektifitas oleh
lembaga­-lembaga yang terakreditasi secara nasional yang diakui
oleh Pemerintah RI.
Produk ini memiliki kandungan bakteri penambat N2 secara
asosiatif­, mikroba pelarut P dan mikroba pendegradasi selulosa.
Beberapa jenis mikroba penting yang dibutuhkan dalam pro­
se­s penyuburan tanah secara biologi antara lain Azospirillium,
Azotobacte­r, Mikroba Pelarut P, Lactobacillus, Mikroba Pendegra-
dasi Selulosa, Hormon Tumbuh.
Jenis-jenis mikroba tersebut dapat bekerja efektif secara maksi-
mal sehingga terjadi penghematan penggunaan pupuk kimia. Se-
dangkan hormon tumbuh, memacu pertumbuhan dan jumlah
anakan padi. Peningkatan jumlah anakan.
Penerapan teknologi ini pada padi sawah akan menghemat peng-
gunaan pupuk kimia sebesar 40-60%. Data juga menunjukan,pupuk
ini mampu mengatrol kenaikan hasil panen antara 20-40% dari
cara konvensional. Jika penggunaan teknologi ini secara massal,
maka cita­-cita swasembada pangan akan mudah tercapai. Dengan
demikian tidak perlu lagi impor beras.
Tidak hanya pertanian. MaxiGrow juga telah teruji mampu
meningkatkan produktifitas aneka perkebunan, tambak ikan, dan
peternakan­. Sebuah teknologi untuk kehidupan.

MaxiGrow Pupuk Hayati


7
Buku Pintar MaxiGrow

Rekam Jejak Teknologi Inovatif


MaxiGrow bukanlah teknologi yang ditemukan secara instan.
Ia merupakan hasil sebuah dedikasi keilmuan dan penelitian tiada
henti untuk mencari solusi bagi kemakmuran bangsa melalui pen-
ciptaan produktifitas pangan. Selama dua dasawarsa lebih, sejak
awal penelitian, penemuan hingga uji praktis di berbagai lahan per-
tanian, perkebunan, hortikultura serta peternakan dan perikanan
tambak, ia menjadi karya yang sudah sepatutnya diapresiasi oleh
siapapun yang ingin menjadikan bangsa ini maju.

Tahun 1985
Riset isolasi dan analisis potensi mikroba tanah dari bumi
Indonesia­. Pada tahap ini diambil sample mikroba dari berbagai
daerah nusantara, terutama dari daerah yang dianggap subur,
untu­k diuji coba. Sampai saat ini riset ini tetap berjalan untuk terus
meningkatkan mutu produk.

Tahun 1986 – 1996


Uji potensi mikroba unggul yang telah terseleksi di laboratorium.
Dari berbagai mikroba yang terkumpul diadakan uji coba, mikroba
mana yang paling baik, di antara mikroba yang lain.

Tahun 1996
Dari berbagai uji coba akhirnya terpilih beberapa mikroba unggul,
yang dikemas dalam sebuah teknologi/formula campuran berbagai
macam bakteri yang bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian.
Memakan waktu 10 tahun sejak dimulainya penelitian, baru ditemukan
mikroba paling unggul yang baik untuk meningkatkan hasil pertanian.

MaxiGrow Pupuk Hayati


8
Buku Pintar MaxiGrow

Tahun 1997
Dilakukan uji lapangan di sentra pertanian Jawa Tengah, Jawa
Timur dan Jawa Barat. Uji lapangan ini merupakan pembuktian
setelah dilakukan uji lab yang masih bersifat teori.

Tahun 1998
Dilakukan uji praktis dan evaluasi oleh petani. Tahap ini dilakukan
untuk mengetahui respon dan hasil yang paling obyektif oleh peng-
guna yaitu petani. Setelah dilakukan uji praktis oleh para petan­i di
sejumlah daerah, terbukti mereka puas akan manfaat dan keung-
gulan teknologi ini.

Tahun 1998
Mulai diproduksi secara masal dan dipasarkan di Indonesia.
Setelah melalui masa penelitian selama 13 tahun, teknologi ini
laya­k dipasarkan dan mulai diterima pasar secara luas.

Tahun 2016
Setelah sukses dipasaran Indonesia secara bebas/konvensional,
produk ini degan New Teknologinya (MaxiGrow) berusaha melaku-
kan penetrasi pasar yaitu melakukan pemasaran secara direct
marketing. Adalah MaksiPlus, sebuah perusahaan yang akan mem-
bawa kesuksesan baru bagi produktifitas pertanian. Dengan back
up perusahaa­n yang sangat berpengalaman didalam industri perta-
nian diantaranya benih jagung, sayuran dan industri pestisida. Tidak
hanya itu dari sisi finansial dan IT, MaksiPlus masuk dalam group
perusahaan asuransi dan IT.

Kelebihan New Teknologi MaxiGrow adalah:


• Lebih efektif dan tahan lama dalam kemasan +4 tahun.
• Aplikasikan/taburkan/siramkan MaxiGrow terlebih dahulu, baru
pupuk kimia (tidak perlu tenggang waktu).

MaxiGrow Pupuk Hayati


9
Buku Pintar MaxiGrow

• Aplikasi sederhana
• Untuk tanaman semusim 1 s/d 2 kali aplikasi.
• Untuk tanaman tahunan 3 s/d 4 aplikasi/tahun.
• Sebagai suplement untuk peternakan (penggemukan) dan per­
ikanan sebagai probiotik dan prebiotik.

MaxiGrow Pupuk Hayati


10
Buku Pintar MaxiGrow

Zat Makanan Bagi Tumbuhan


Tumbuhan membutuhkan zat makanan laiknya makhluk hidup
lain. Pada tumbuhan zat makanan yang diperlukan adalah unsur
hara. Unsur hara adalah unsur kimia yang dibutuhkan tanaman un-
tuk proses pertumbuhannya baik itu vegetatif maupun generatif.
Dengan kata lain unsur hara adalah makanan bagi tanaman. Jika un-
sur hara yang terdapat dalam tanah tidak memenuhi atau kurang,
maka tumbuhan tidak berkembang secara normal. Akibatnya,
produktifitasnya juga rendah. Pada dasarnya unsur hara tanaman
digolongkan menjadi dua golongan yaitu: Unsur Hara Makro dan
Mikro. Utuk hara makro terdiri dari primer (utama) dan sekunder.

Hara Makro Utama


Hara Makro Utama meliputi unsur: N (Nitrogen), P (Phospat) dan
K (Kalium). Unsur-unsur ini merupakan makanan pokok bagi tum-
buhan.
Nitrogen (N), zat yang berfungsi sebagai penyusun asam amino
dan protein pada tumbuhan, dan diserap dalam bentuk ion NH4+
dan NO3-, sehingga unsur N tersebut dapat membantu proses
pertumbuhan tanaman. Phosphor (P), zat yang berperan dalam
merangsang pembuahan dan pembungaan, sekaligus memberi-
kan rangsangan untuk pertumbuhan akar dan pembentukan biji.
Sedang­kan Kalium (K) berfungsi mengatur keluar masuknya zat, se-
hingga proses fotosintesa dan respirasi dapat berlangsung. Selain
itu unsur kalium juga mampu meningkatkan kekebalan tanaman.

MaxiGrow Pupuk Hayati


11
Buku Pintar MaxiGrow

Hara Makro Sekunder


Hara Makro Sekunder meliputi unsur: Ca (Calsium), Mg (Magne-
sium) dam S (Sulfur). Magnesium (Mg), zat yang berfungsi meng­
aktifkan enzim yang berkaitan dengan metabolisme karbohidrat,
enzim pernafasan. Mg juga berperan sebagai katalisator, kofaktor
dan menyusun protein. Sementara Sulfur (S), zat yang juga dise-
but dengan belerang ini memiliki manfaat untuk manyusun asam
amino­, protein dan vitamin.
Dengan terpenuhinya hara makro sekunder maka tumbuhan
akan tumbuh lebih sehat dan seimbang.

Hara Mikro
Hara Mikro diantaranya terdiri dari : Boron (B), Seng (Zn), Besi
(Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo), Natrium (Na)
dan Aluminium (Al).
Masing-masing unsur hara ini memiliki peranan yang tidak dapat di-
gantikan oleh unsur lain. Jika ada tanaman yang kekuranga­n salah satu
unsur, maka metabolismenya pasti akan terganggu. Jadi, untuk menge-
tahui kandungan hara perlu dilakukan analisa tanah dan tanaman.
Sedikitnya terdapat 60 jenis unsur hara yang dibutuhkan
tanama­n dan 16 unsur atau senyawa di antaranya merupakan unsur
hara esensial yang mutlak dibutuhkan tanaman untuk mendukung
pertumbuhannya. Kekurangan hara bisa menyebabkan pertumbu-
han tanaman terganggu, menimbulkan penyakit, dan bisa menye-
babkan tanaman mati. Dari 16 unsur hara, 3 diantaranya keterse-
diaannya di alam melimpah. Ketiga unsur tersebut adalah Karbon
(C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). ketiganya dapat diperoleh bebas
dari udara. Kebutuhan air dapat diperoleh dari tanah dan dari air
penyiraman. Sedangkan unsur hara yang lain karena ketersedian-
nya terbatas biasanya ditambahkan dengan pupuk.
Unsur hara bisa di bagi menjadi dua bagian utama: unsur hara
makro dan mikro.

MaxiGrow Pupuk Hayati


12
Buku Pintar MaxiGrow

UNSUR HARA
1. Nitrogen (N)
Tumbuhan memerlukan nitrogen untuk pertumbuhannya ter­
utama pada fase vegetatif yaitu pertumbuhan cabang, daun
dan batang. Nitrogen (lebih dari 70% volume udara terdiri dari
nitrogen­) juga bermanfaat dalam proses pembentukan hijau
daun atau klorofil. Kekurangan nitrogen menyebabkan pertum-
buhan tanaman tidak normal, kerdil, daunnya menguning dan
kering.
2. Phosphor/Fosfor (P)
Berguna untuk pembentukan akar, sebagai bahan dasar protein,
mempercepat penuaan buah, memperkuat batang tanaman,
meningkatkan hasil biji-bijian dan umbi-umbian. Selai itu Fosfor
juga berfungsi untuk membantu proses asimilasi dan respirasi.
Kekurangan Fosfor menyebabkan tanaman menjadi kerdil, per-
tumbuhan akar tidak baik dan pertumbuhan cabang dan ranting
meruncing.
3. Calsium/Kalsium (Ca)
Berfungsi sebagai pengatur pengisapan air dari dalam tanah. Kal-
sium juga berguna untuk menghilangkan (penawar) racun dalam
tanah. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan pertumbuhan
pucuk ranting terhambat dan batang tanaman tidak kokoh.
4. Sulfur/Belerang (S)
Membantu tanaman dalam membentuk bintil akar, pertumbu-
han tunas dan pembentukan hijau daun (klorofil). Sulfur meru-
pakan unsur penting dalam pembentukan berbagai jenis asam
amino. Kekurangan sulfur/belerang menyebabkan daun muda
berubah warna menjadi hijau muda, mengkilap agak keputihan
selanjutnya akan berubah menjadi kuning, tanaman akan tam-
pak kerdil, kurus dan batangnya pendek.
5. Magnesium (Mg)
Membantu proses pembentukan hijau daun atau klorofil. Selain

MaxiGrow Pupuk Hayati


13
Buku Pintar MaxiGrow

berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak dan minyak,


magnesium juga membantu proses transportasi fospat dalam
tanaman. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan pucuk
dan bagian diantara jari-jari daun tampak tidak berwarna.
6. Kalium (K)
Membantu pembentukan protein dan karbohidrat selain itu juga
berfungsi untuk memperkuat jaringan tanaman dan berperan
dalam pembentukan antibodi tanaman yang bisa melawan pe-
nyakit, kekeringan dan udara dingin.

UNSUR HARA MIKRO


1. Chlor (Cl)
Membantu meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuan-
titas produksi tanaman. Khususnya untuk tanaman tembakau,
kentang, kapas, kol, sawi dan tanaman sayuran. kekurangan
chlor akan menyebabkan produktivitas tanaman rendah.
2. Fero/Besi (Fe)
Berperan dalam proses fisiologi tanaman seperti proses per-
napasan dan pembentukan zat hijau daun atau klorofil. Kekura­
ngan zat besi akan menyebabkan daun berwarna kuning kemu-
dian berguguran.
3. Mangan (Mn)
Bermanfaat dalam proses asimilasi dan berfungsi sebagai kom-
ponen utama dalam pembentukan enzim dalam tanaman.
Kekurangan mangan dapat menyebabkan pertumbuhan tanam­
an menjadi kerdil, terutama pada tanaman hortikultura seperti
sayuran.
4. Cuprum/Tembaga (Cu)
Bermanfaat bagi tanaman dalam proses pembentukan klorofi­l
dan sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim
tanaman­. Kekurangan tembaga pada Media Tanam akan menye-
babkan ujung daun layu.

MaxiGrow Pupuk Hayati


14
Buku Pintar MaxiGrow

5. Boron (Bo)
Merupakan zat yang banyak manfaatnya, boron membawa karbohidra­t
ke seluruh jaringan tanaman, boron juga bermanfaa­t dalam proses
mempercepat penyerapan kalium dan berperan pada pertumbuhan
tanaman khususnya pada bagian yang masih aktif selain itu juga me-
ningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan.
6. Molibdenum (Mo)
Berfungsi untuk mengikat nitrogen bebas dari udara, juga
berfungs­i sebagai komponen pembentukan enzim pada bakteri
akar tanaman leguminosae.
7. Zinc/Seng (Zn)
Mempunyai fungsi dalam pembentukan hormon tanaman yang
berguna untuk pertumbuhan. Kekurangan seng menyebab-
kan daun berwarna kuning atau kemerahan, daun berlubang,
mengerin­g bahkan bisa mati.

HORMON PERTUMBUHAN
Hormon pertumbuhan atau zat pengatur tumbuh berperan penting bagi per-
tumbuhan dan perkembangan tanaman, juga bagi kelangsungan hidupnya.
Tanpa adanya zat pengatur tumbuh berarti tidak ada pertumbuhan.
Zat pengatur tumbuh pada tanaman didefinisikan sebagai senyawa
organic bukan hara. Ahli biologi tumbuhan telah mengidentifikasikan
5 tipe utama hormon pertumbuhan yaitu auksin, sitokinin, giberelin,
asam abisat dan etilen.
Hormon pertumbuhan yang terdapat di dalam pupuk hayati
MaxiGro­w adalah jenis Sitokinin, Giberelin dan Auksin atau IAA (Indol­e
Acetic Acid), yaitu: hormon tumbuh yang tidak terlepas dari proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. IAA ini berfungsi sebagai
hormo­n pengembangan sel yang struktur kimianya menyerupai asam
amino triptopan. Jika diberikan IAA pada tanaman, pertumbuhannya
akan cepat dan juga dapat mempercepat pembentukan rambut akar,
memperpanjang akar dan pertumbuhan batang serta daun.

MaxiGrow Pupuk Hayati


15
Buku Pintar MaxiGrow

Mengapa Tumbuhan
Memerlukan Pupuk?
Meski secara ilmiah tanah telah menyediakan unsur hara makro
dan mikro sebagai makanan pokok bagi tumbuhan, tetapi karena
unsur hara ini diserap oleh tumbuhan dari hari ke hari maka unsur
hara ini semakin berkurang dan tanaman semakin tidak subur.
Unsur-unsur hara dalam tanah seringkali tidak mencukupi
kebutuh­an tanaman. Setiap kali dibudidayakan, tanaman akan me-
nyerap terus menerus unsur hara dari tanah. Manakala tanaman
dipanen, unsur hara dalam tanah pun ikut terangkut dan terku-
ras. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi
tanaman­, diperlukan masukan dari luar berupa pupuk.
Fungsi utama pupuk adalah menyediakan atau menambah un-
sur hara yang dibutuhkan tanaman karena hanya tersedia sedikit
atau bahkan tidak ada sama sekali di tanah tempat bertanam.
Selama 40 tahun lebih petani Indonesia mengenal dan telah
mempraktikkan pemupukan dengan pupuk kimia yaitu Pupuk Urea,
Pupuk TSP, Pupuk KCL, serta NPK atau pupuk majemuk.
Pupuk Urea mengandung N (Nitrogen) sebanyak 46%. Manfaat
pupuk urea ini jika diberikan ke tanaman maka unsur hara nitrogen
dalam tanah cukup, karena nitrogen merupakan unsur hara mak-
ro primer yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Nitrogen berperan
dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tanaman. Ia berfungsi
sebagai bahan sintetis klorofil, protein dan asam amino. Karena itu
kehadirannya dibutuhkan dalam jumlah besar, terutama saat per-
tumbuhan vegetatif. Bersama fosfor (P), nitrogen digunakan untuk
mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

MaxiGrow Pupuk Hayati


16
Buku Pintar MaxiGrow

Pupuk TSP (Triple Super Fosfat) mengandung unsur P (Fosfat) 40


s.d. 47%. Pupuk ini untuk memberi unsur hara fosfat dalam tanah.
Fosfor (fosfat) merupakan komponen penyusun beberapa enzim,
protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer
energi­, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik tanam­
an. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga
dan buah.
Pupuk KCL mengandung 48 s.d. 60% K20 (Potasium Klorida). Pu-
puk ini untuk menambah unsur hara potasium klorida.
Selain pupuk di atas ada juga pupuk kimia yang diberikan untuk
memberikan lebih dari satu unsur hara, biasa disebut pupuk ma-
jemuk (compound fertilizer), misalnya pupuk NPK (nitrogen posfat
dan kalium) yang diberikan untuk menambah 3 unsur hara pada
tanah.
Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman
sepert­i fotosintesis, akumulasi, translokasi karbohidrat, membuka
menutupnya stomata atau mengatur distribusi air dalam jaringan
dan sel.
Sebelum ditemukan teknologi pupuk kimia (pupuk anorganik)
manusia sudah mengenal pupuk alami organik yaitu pupuk kan-
dang yang berasal dari kotoran hewan dan pupuk kompos yang be-
rasal dari daun-daunan yang membusuk.
Kehadiran MaxiGrow merupakan jawaban akan kebutuhan pu-
puk hayati yang sangat penting bagi kesuburan (jangka panjang)
dan keseimbangan tanah.

Pemupukan yang Kurang Tepat Selama Ini


Petani mengeluh karena tanah semakin lama semakin tidak
subur, hasil panennya terus menurun dari tahun ke tahun. Selain itu,
tanaman sering diserang hama dan frekuensi panen terus menurun
(hanya satu kali panen dalam satu tahun).
Keadaan ini terjadi karena tingkat kesuburan tanah dan ba-

MaxiGrow Pupuk Hayati


17
Buku Pintar MaxiGrow

han organik tanah mengalami penurunan. Akibatnya kemampuan


tanah untuk mendukung ketersediaan air, hara dan kehidupan
mikroorganism­­e yang dibutuhkan tanaman mengalami penurunan.
Hal tersebut disebabkan karena selama ini pertanian kita
hanya memperdulikan pendekatan kimia dan fisika saja tetapi
mengabaika­n unsur biologinya.
Selama ini sebagian besar petani atau pebisnis agro industry
di Indonesia hanya mementingkan kesuburan yang bersifat fisika
(membajak dan mencangkul) dan kimia saja, yaitu dengan mem-
berikan pupuk anorganik seperti : Urea (pupuk kimia kadar nitroge­n
tinggi), TSP/SP-36, KCL dan NPK secara terus menerus dan terkadang
dengan dosis yang berlebihan.
Pemupukan yang bersifat biologis terabaikan, bahkan penggu-
naan pupuk kimia berlebihan malah justru mematikan unsur biologi
dalam tanah. Untuk mengembalikan kesuburan tanah, kita perlu
mengembalikan keseimbangan unsur biologis tanah.

MaxiGrow Pupuk Hayati


18
Buku Pintar MaxiGrow

Dimana Peran dan


Manfaat MaxiGrow?
Sebagai sebuah terobosan teknologi pemupukan dengan
pendekatan biologi, MaxiGrow mampu menciptakan sebuah
stimulan­t dengan memberdayakan sejumlah mikroba khusus.
Mikrob­a-mikroba tersebut sangat dibutuhkan dalam proses pe-
nyediaan hara makro dan mikro: Azospirillum Sp; Azotobacter Sp;
mikrob­a pelarut P; lactobacillus Sp; dan mikroba pendegradasi se-
lulosa.

Apa yang Dilakukan Mikroba pada MaxiGrow?


Pupuk hayati MaxiGrow merupakan jenis pupuk yang secara
unik mampu menghimpun sejumlah mikroba yang bekerja untuk
penyediaan hara makro dan mikro serta dalam jangka panjang
dapat mempengaruhi kesuburan tanah. Meski demikian ada juga
jenis mikroorganisme yang merugikan. Inovasi riset yang dilakukan
pada MaxiGrow berhasil menghimpun jenis-jenis mikroorganisme
yang memberikan manfaat dengan fungsi masing-masing sebagai
berikut:

1. Azotobacter Sp
Berfungsi sebagai mikroba penambat N (nitrogen) dari udara
bebas.
2. Azoospirilium Sr
Berfungsi sebagai penambat N (nitrogen).
3. Mikroba Selulolitik
Pendegradasi bahan organik/pembusukan bahan organik.

MaxiGrow Pupuk Hayati


19
Buku Pintar MaxiGrow

4. Mikroba Pelarut Fosfat


Berfungsi untuk melarutkan fosfat yang terikat dalam mineral
hara tanah agar tersedia dan mudah diserap oleh tanaman,
Pseudomonas fluorescens (pengurai pertisida) dapat meng-
hasilkan enzim pengurai yang berfungsi untuk memecah mata
rantai dari zat-zat kimia sistemik (pestisida) yang tidak dapat
terurai oleh mikroba lainnya.
5. Lactobacillus Sp
Berfungsi untuk membantu proses fermentasi bahan organik
menjadi senyawa-senyawa asam laktat yang dapat diserap
tanaman.
6. Rhizobium Sp
Membentuk bintil akar pada tanaman
7. Trichodema Sp
Berfunngsi sebagai fungisida
8. Hormon IAA
Berfungsi adalah membantu dalam proses mempercepat per-
tumbuhan.
9. Hormon Giberlin
Berfungsi mengatur perkecambahan, pemanjangan batang,
pemicuan pembungaan
10. Hormon Kinetin
Berfungsi menunda penuaan pada daun
11. Hormon Zeatin
Berfungsi memperbaiki, mempermudah, mempercepat dan
meningkatkan proses pembelahan sel

Apa Manfaat MaxiGrow?


Kesuburan lahan tidak hanya ditunjang oleh unsur kimia dan
fisika. Tetapi juga dengan kombinasi biologi tanah. Artinya dalam
tanah akan menjadi lebih baik jika terjadi kombinasi ke-3 sifat ter­
sebut. Penggunaan MaxiGrow pada lahan tanaman akan memper-

MaxiGrow Pupuk Hayati


20
Buku Pintar MaxiGrow

baiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah.


MaxiGrow dengan kandungan mikroorganisme di dalamnya akan
bekerja secara unik dan slow release. Pola itu akan sampai dengan
50% menjamin ketersediaan unsur hara tanah bersifat makro dan
mikro yang dibutuhkan bagi tanaman. Menggunakan teknologi ini
dapat menghemat penggunaan pupuk kimia hingga 50% sehingga
dapat mengurangi biaya pembelian pupuk.

MaxiGrow Pupuk Hayati


21
Buku Pintar MaxiGrow

MaxiGrow Pupuk Hayati


23
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Bawang Merah
Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan
(tanah kering), tekstur sedang sampai liat. Jenis tanah Alluvial, Glei
Humus atau Latosol, pH 5.6 – 6.5, ketinggian 0-400 m, kelembaban
50-70%, suhu 25º – 32º C.
Cara penggunaan MaxiGrow yang dikombinasikan dengan pu-
puk kimia pada tanaman bawang merah.

Pengolahan Lahan (Pemberian MaxiGrow ke-1)


• Lahan yang telah dibuat bedengan pada bagian atasnya diberi
pupuk kandang (yang sudah matang), kemudian semprotkan
larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow dicampur dengan : air max
100 liter), kemudian tutup permukaan bedengan dengan tanah.
Biarkan minimal 3 hari, kemudian siap untuk ditanam.
• Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 2 s/d 3 liter per
hektar dan pupuk kandang sebanyak 4 ton per hektar.

Pemberian MaxiGrow ke-2 (30 s/d 35 hst)


• Semprotkan larutan MaxiGrow (3 s/d 4 liter MaxiGrow : air max
100 liter) pada sekitar pangkal batang.

Pemberian pupuk kimia sesuai dosis dan waktu anjuran


• Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adalah sebagai berikut : Urea/
ZA sebanyak 100 kg, TSP/SP-36 sebanyak 150 kg dan KCL se-
banyak 100 kg, aduk sampai rata, berikan pada sekitar pangkal
batang (jarak 10 cm dari batang) kemudian tutup dengan tanah.

MaxiGrow Pupuk Hayati


24
Buku Pintar MaxiGrow

Beberapa penyakit pada bawang merah dan pengendaliannya


• Antraknosa
Adalah penyakit pada akar akibat serangan Colletotrichum
gloeosporoides. Penyakit ini di kalangan petani popular disebut
otomatis, inul dan twister.

Gejala
Ujung daun mengering, daun muda menguning dan daun melintir.

Pengendalian
Semprotkan fungisida berbahan aktif karbendenzim atau
mankozeb­. Apabila serangan belum terlalu banyak, langkah lain
dapat ditempuh dengan mencabut dan buang/bakar segera
tanaman yang terserang.

• Fysarium Oxysporum
Jamur Fusarium oxysporum (Fo) merupakan salah satu jenis
jamur patogen tular tanah yang mematikan, karena patogen ini
mempunyai strain yang dapat dorman selama 30 (tiga puluh) ta-
hun sebelum melanjutkan virulensi dan menginfeksi tanaman.

Gejala
Ujung daun layu dan menguning, melinting dan nekrosis. Akar
berwarna hitam dan rapuh, dasar akar membusuk. Fusarium
dapat juga menyerang umbi bawang yang telah dipanen yang
terdapat dalam gudang penyimpanan.

Pengendalian
Semprotkan fungisida berbahan aktif karbendenzim atau
mankozeb­. Apabila serangan belum terlalu banyak, langkah lain
dapat ditempuh dengan mencabut dan buang/bakar segera
tanaman yang terserang.

MaxiGrow Pupuk Hayati


25
Buku Pintar MaxiGrow

• Ulat Grayak, daun berlubang sedikit demi sedikit sampai habis.


Hama Spodoptera litura memakan bagian epidermis daun ter-
lebih dahulu kemudian bagian jaringan. Pencegahan seran-
gan ulat daun, ulat tanah, dan ulat grayak bisa dengan cara
menggenangi lahan sebelum ditanami agar ulat tanah.

• Trips, diakibatkan serangan Thrips tabaci. Gejala; terdapat spot


berwarna putih keperakan bekas tusukan dan gigitan hama kemu-
dian menyebar ke seluruh permukaan daun. Pengendaliannya­;
semprotkan fungisida berbahan aktif klorfenapir.

MaxiGrow Pupuk Hayati


26
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Buah-Buahan
MaxiGrow bisa diaplikasikan untuk berbagai tanaman buah-
buahab. Yang akan dibahas disini adalah buah-buahan dari tana-
man keras seperti : alpukat, apel, belimbing, durian, jambu, jeruk,
kecapi, mangga, manggis, nangka, pear, pepaya, rambutan, sawo,
srikaya, dan sebagainya.
Buah-buahan yang bukan berasal dari tanaman keras seperti:
anggur, pisang, semangka, melon, nanas, salak, strawberry dibahas
pada halaman terpisah.

Cara Aplikasi MaxiGrow

Pemupukan saat Pembibitan


• Semprotkan media tanam dengan MaxiGrow sebelum dipakai
untuk pembibitan.
• Siramkan larutan MaxiGrow secara merata pada setiap media ta-
nam, ketika berumur 10 hari (1 liter MaxiGrow dicampur dengan
50 s.d. 100 liter air, cukup untuk 300-400 polibag besar).
• Selanjutnya lakukan pemupukan MaxiGrow setiap bulan sekali
sampai penanaman.

Pemupukan saat Penanaman


• Sebelumnya tanah diolah, dibuat lubang tanam dan diberi pu-
puk kandang serta ditambah MaxiGrow 1 s/d 2 liter/hektar.

Pemupukan pada Pohon Buah Sesudah Ditanam


• Dibutuhkan 6 s.d. 12 liter pupuk MaxiGrow setiap tahun.
• Lakukan pemupukan 2 s/d 3 bulan sekali dengan menggunakan
2 liter MaxiGrow setiap aplikasi.

MaxiGrow Pupuk Hayati


27
Buku Pintar MaxiGrow

• Encerkan 2 s/d 3 liter MaxiGrow dengan 100 s/d 300 liter air.
• Untuk efektifitas pemupukan, buat 4 lubang (4 arahan mata an-
gin) dengan kedalaman 20 cm dengan diameter 5 cm. jarak lubang
tersebut dari batang pohon adalah ½ tajuk (½ jarak ujung daun
terluar dan batang pohon), atau kurang lebih 1,5 meter.
• Tuangkan setiap pohon 500 s/d 1000 ml larutan MaxiGrow.
• Pupuk kimia diberikan sesuai degan anjuran/rekomendasi se-
tempat, tetapi selalu diatur agar aplikasi pupuk kimia dilakukan
setelah pemupukan MaxiGrow.

MaxiGrow Pupuk Hayati


28
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Cabai
Cabai dapat tumbuh pada dataran rendah maupun tinggi, ter-
gantung dari varietasnya. Tanah yang baik dalam budidaya cabai
adalah yang memiliki pH tanah dengan skala 5-6. Budidaya cabai
seringkali dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantara­
nya; teknis budidaya, kekurangan unsur hara, serangan hama dan
penyakit.

Pengolahan Lahan
Lahan yang telah diolah, buat bedengan (seperti terlihat pada
gambar), berikan pupuk kandang (sudah matang) pada setiap
bedeng­an, kemudian semprotkan larutan MaxiGrow (1 liter Maxi-
Grow : air max 100 liter), kemudian tutup dengan tanah dan mulsa
(apabila menggunakan). Biarkan minimal 3 hari, kemudian siap un-
tuk ditanam.
Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 2 liter per hektar
dan pupuk kandang sebanyak 4-6 ton per hektar.

Pemberian MaxiGrow ke-2


Semprotkan larutan MaxiGrow (2 liter MaxiGrow : air max 100
liter) pada sekitar pangkal batang. Tahap ini kebutuhan MaxiGrow
minimal 2 liter per hektar.

Pemberian pupuk kimia ke-1, 15 s/d 18 hari setelah tanam


Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adalah sebagai berikut : Urea/
ZA sebanyak 80 kg, TSP/SP-36 sebanyak 100 kg dan KCL sebanyak 75
kg, aduk sampai rata, berikan pada sekitar pangkal batang (jarak 10
cm dari batang) kemudian tutup dengan tanah. Asumsi bila 1 hentar

MaxiGrow Pupuk Hayati


29
Buku Pintar MaxiGrow

terdapat 12.000 pohon, maka untuk setiap pohon diberikan campuran


pupuk kimia sebanyak ± 20 gr.

Pemberian pupuk ke-2 (35 s/d 40 hst)


Kebutuhan dan cara pemberian pupuk kimia sama dengan pem-
berian yang pertama yaitu Urea/ZA sebanyak 80 kg, TSP/SP-36 se-
banyak 120 kg dan KCL sebanyak 100 kg.. Asumsi bila 1 hektar ter-
dapat 12.000 pohon, maka untuk setiap pohon diberikan campuran
pupuk kimia sebanyak ± 25 gr.

Kesaksian Bapak Ahmad petani cabai :


Sebelum menggunakan MaxiGrow, tanaman cabai saya mudah
terkena penyakit trip (daun keriting). Setelah menggunakan Maxi-
Grow, tanaman yang terkena trip, relatif lebih sedikit, dan tanaman
yang telah terkena trip, perlahan menunjukkan perbaikan. Ternyata
setelah menggunakan teknologi ini membuat daya tahan tanaman
terhadap penyakit menjadi bertambah.
Saya juga menggunakan MaxiGrow pada tanaman tomat jenis
TIA (Tomat Indonesia Asli). Cara pakainya sesuai anjuran dari tim
penyuluh MaxiGrow yaitu 2 liter/hektar sebelum tanam kemudian
saya tutup dengan mulsa plastik, setelah tiga hari saya tanam ha-
sil semaian, kemudian pada umur 14 hari saya lakukan semprotan
yang ke-2 sebanyak 1 liter/hektar.
Dari segi fisik, tanaman sangat bagus pertumbuhannya, rata-
rata ketinggian tanaman 25-30 cm (umur 14 hari setelah tanam)
dan satu dua tanaman tomat mulai muncul bunga, pupuk yang saya
gunakan hanya pupuk kandang dan MaxiGrow.

MaxiGrow Pupuk Hayati


30
Buku Pintar MaxiGrow

FAKTA MENAKJUBKAN

Pohon cabai bisa sampai 40 kali petik, padahal umumnya hanya


20 kali petik. Di Sumatera Utara petani menyebut pupuk MaxiGrow
sebagai pupuk anti cabe keriting. Karena sejak menggunakan pu-
puk ini, selain produktifitas meningkat dan daya tahan lebih lama,
petan­i bebas dari masalah cabe keriting.

MaxiGrow Pupuk Hayati


31
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Jagung
Tempat ideal untuk budidaya jagung adalah daerah dengan
katinggian 50 – 600 m yang memiliki curah hujan sekitar 85 – 200
mm/bulan, suhu optimum antara 23ºC - 30ºC, tanah gembur, subur
dan kaya humus, pH tanah antara 5,6 – 7,5, aerasi (pengaliran udara
ke dalam air untuk meningkatkan kandungan oksigen) dan keterse-
diaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 80º.

Pengolahan Lahan
• Tanah yang akan ditanam diolah dengan cara dicangkul sedalam
15–20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran
drainas­e sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm,
kedalaman 20 cm. saluran ini dibuat terutama pada tanah yang
drainasenya jelek. Daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dika-
pur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata pada
barisan tanaman, ± 1 bulan sebelum tanam.
• Berikan pupuk kandang sebanyak 6 ton/ha, diberikan sepanjang
larikan tanaman sebelum tanam. Kemudian berikan larutan Maxi-
Grow (1 liter MaxiGrow: air max 200 liter) pada setiap titik tanam.
Tahap ini diperlukan 2 s/d 3 liter MaxiGrow per Ha.
• Lubang tanam ditugal (dibuat lubang untuk benih di tanah), ke-
dalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jara­k
tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin
panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur
panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40 cm
x 100 cm (2 benih/lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari,
jarak tanam 25 cm x 75 cm (1 benih/lubang).

MaxiGrow Pupuk Hayati


32
Buku Pintar MaxiGrow

PEMUPUKAN

Pupuk kimia
Kebutuhan pupuk kimia per hektar pada tanaman jagung adalah:
Urea sebanyak 175 kg, TSP sebanyak 60 kg, dan KCL sebanyak 75 kg.
diberikan 2 kali, pemberian pertama dengan dosis 1/3 takaran Urea
dan semua TSP dan KCL diberikan pada saat tanam, sisanya 2/3 ta-
karan Urea diberikan pada usia 5 minggu setelah tanam.

Pupuk Hayati MaxiGrow


Pemberian MaxiGrow kembali pada 35 s/d 37 hari setelah
tanam­, sebanyak 3 s/d 4 liter

Pengendalian Hama
Pengendalian hama dilakukan dengan cara pemantauan di la-
pangan, yaitu penyemprotan insektisida hanya dilakukan apabila
ditemukan serangan hama yang merusak.

FAKTA MENAKJUBKAN

Di Lampung, jagung yang ditanam dengan teknologi pupuk


MaxiGro­w tumbuh besar sampai 1 tongkol jagung besarnya men-
capai 1 kilo. Di Sumatera Utara, ladang jagung yang sebelumnya
menghasilkan 2-4 ton per hektar meningkat 7 ton setelah meng-
gunakan pupuk hayati MaxiGrow.

MaxiGrow Pupuk Hayati


33
Buku Pintar MaxiGrow

MaxiGrow Pupuk Hayati


34
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Jati
Pemupukan saat pembibitan
• Semprot media tanam dengan MaxiGrow sebelum dipakai untuk
pembibitan. Jika media tanam dicampur dengan pupuk kandang
atau pupuk lain, maka harus ada jeda 3 hari sesudah atau sebe-
lum dari pemakaian MaxiGrow.
• Siramkan larutan MaxiGrow secara merata pada setiap media ta-
nam, ketika berumur 10 hari (1 liter MaxiGrow dicampur dengan
50 s.d. 100 liter air, cukup untuk 300 s/d 400 polybag besar).
• Selanjutnya lakukan pemupukan MaxiGrow setiap sebulan sekali
sampai penanaman.

Pemupukan saat Penanaman dan Perawatan


• Sebelumnya tanah diolah, dibuat lubang tanam dan diberi pu-
puk kandang.
• Tiga hari sebelum tanam, siram lahan/area tanam secara merata
dengan larutan MaxiGrow. Dibutuhkan 2 liter MaxiGrow dicampu­r
dengan 100 s.d. 200 liter air per hektar.

Pemupukan untuk Perawatan


• Dibutuhkan 6 s.d. 12 liter pupuk MaxiGrow setiap tahun.
• Lakukan pemupukan 2 s/d 4 bulan sekali, dengan menggunakan
2 s/d 3 liter MaxiGrow setiap aplikasi.
• Encerkan 2 s/d 3 liter MaxiGrow dengan 100 s.d. 200 liter air.
• Untuk efektifitas pemupukan, buat 4 lubang (4 arah mata angin)
dengan kedalaman 20 cm dengan diameter 5 cm.
• Jarak lubang tersebut dari batang pohon adalah ½ tajuk (½ jara­k
ujung daun terluar dan batang pohon), atau kurang lebih 1,5 meter.

MaxiGrow Pupuk Hayati


35
Buku Pintar MaxiGrow

• Tuangkan pada setiap lubang larutan MaxiGrow.


• Pupuk kimia diberikan sesuai dengan anjuran/rekomendasi se-
tempat, tetapi selalu diatur agar aplikasi pupuk kimia dilakukan
tiga hari setelah pemupukan MaxiGrow.

FAKTA MENAKJUBKAN

Di Jawa Tengah, kebun jati MaxiGrow usia 2 tahun sama besar


denga­n kebun jati lain usia 5 tahun.

MaxiGrow Pupuk Hayati


36
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Kacang Tanah
Tempat yang ideal bagi budidaya kacang tanah adalah daerah
ketinggian 50 – 500 m, memiliki curah hujan antar 800 – 1.300
mm/tahun, suhu udara berkisar 28ºC-32ºC (suhu di bawah 10ºC,
pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil) dengan
kelembaban udara 65-75%. Selain itu sinar matahari penuh dibu-
tuhkan, karea akan mempengaruhi fotosintesa. Hujan yang terlalu
keras akan mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga.

Media tanam
Jenis tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah ta-
nah gembur/bertekstur ringan dan subur, pH antara 6,0-6,5, me-
miliki drainase dan aerasi yang baik, lahan tidak terlalu becek dan
kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah.

Syarat benih
• Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul atau dari
balai benih atau penangkar benih yang telah ditunjuk oleh balai
sertifikasi benih.
• Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90%) dan sehat.
• Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
• Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
• Kadar air benih berkisar 9 – 12 %.

Pengolahan lahan
Olah lahan dengan melakukan pembajakan/pencangkulan untuk
pembersihan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan
akar-akar tanaman. Buat bedengan ukuran lebar 80 cm, tinggi bedenga­n
20 cm – 30 cm,di antara 2 bedengan dibuatkan parit saluran air.

MaxiGrow Pupuk Hayati


37
Buku Pintar MaxiGrow

Pada lahan yang bersifat masam, lakukan pengapuran dengan


dosis ± 1 – 2,5 ton/ha. Biarkan selama ± 1 bulan. Seminggu sebelum
tanam, taburkan pupuk kandang 5 ton/ha, berikan pada permu-
kaan bedengan atau diberikan pada lubang tanam. Kemudian sem-
protkan larutan MaxiGrow merata pada bagian permukaan atau
lubang yang telah diberi pupuk kandang tadi.
Jarak tanam pada tanaman kacag tanah adalah: 40 cm X 15 cm,
30 cm X 20 cm, atau 20 cm X 20 cm.

PEMUPUKAN

Pupuk kimia
Diberikan seluruhnya pada saat tanam. Jenis pupuk yang digu-
nakan adalah: SP-36 (100 kg/ha), ZA (100 kg/ha) dan KCL (50 kg/ha)
atau sesuai rekomendasi setempat.

Pupuk Hayati MaxiGrow (1 Ha)


Kecambah telah berumur 2 minggu, berikan larutan MaxiGrow
(2 liter MaxiGrow: max 200 liter air) pada Media Tanam di sekitar
kecambah. Berikan kembali larutan MaxiGrow pada umur 50 s/d 55
hari, 3 s/d 4 liter.

MaxiGrow Pupuk Hayati


38
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Kakao - Coklat
Pohon coklat tumbuh di daerah tropis, pada ketinggian 10 hingg­a
500 meter di atas permukaan laut. Pohon coklat pada umumnya
dapat mencapai tinggi 5 – 6 meter, dapat berbunga dan berbuah
sepanjang tahun sejak umur 4 – 5 tahun.
Cara penggunaan MaxiGrow yang dikombinasikan dengan pu-
puk kimia pada kakao:

Persiapan lahan
Buat lubang untuk bibit tanaman dengan ukuran 40X40X40 cm,
kemudian masukkan pupuk kandang 20 biarkan selama 1 bulan. Ke-
mudian bibit siap untuk dimasukkan dalam lubang tanam.

Tanaman belum menghasilkan (diberikan mulai 15 hst)


Berikan larutan MaxiGrow (1 s/d 2 liter MaxiGrow: air max 200
liter) pada sekitar pangkal batang, sebanyak ± 1 s/d 2 liter, ulangi
setiap 4 bulan sekali. Pada tahap ini untuk satu aplikasi, MaxiGrow
yang dibutuhkan sebanyak 1 s/d 2 liter per hektar atau per tahun
dibutuhkan 4 s/d 6 liter.
Pupuk kimia yang diberikan adalah berupa campuran pupuk
urea 200 gr, tsp 100 gr dan kcl 75 gr atau bisa berupa pupuk maje-
muk N-P-K-Mg (15-15-6-4)sebanyak 300 gr pohon, berikan disekitar
pangkal batang. Ulangi setiap 6 bulan sekali (sekali di awal musim
hujan dan sekali di akhir musim hujan).

Tanaman sudah menghasilkan


Berikan larutan MaxiGrow (2 s/d 3 liter MaxiGrow: air max 200
liter) sebanyak ± 1 s/d 2 liter pada tiap pohon, berikan di sekitar

MaxiGrow Pupuk Hayati


39
Buku Pintar MaxiGrow

pangkal batang, ulangi setiap 3 s/d 4 bulan sekali. Pada tahap ini un-
tuk satu aplikasi, MaxiGrow yang dibutuhkan 3 s/d 4 liter per hektar
atau per tahun dibutuhkan 12 s/d 16 liter.
Pupuk kimia yang diberikan adalah berupa campuran pupuk urea
500 gr, tsp 200 gr, dan kcl 300 gr atau bisa berupa pupuk majemuk
N-P-K-Mg (15-15-6-4) sebanyak 1 kg pada setiap pohon, berikan di
sekitar pangkal batang. Ulangi setiap 6 bulan sekali (sekali di awal
musim hujan dan sekali di akhir musim hujan).

MaxiGrow Pupuk Hayati


40
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Karet
Tempat dan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman
karet adalah daerah dengan ketinggian 200 m, memiliki curah
huja­n 1.500-2.000 mm/tahun, suhu udara berkisar 24˚C-28˚C dan
mendapatkan sinar matahari 5-7 jam/hari dengan struktur tanah
yang dapat meneruskan air , tidak berpadas pH antara 5-6.

Aplikasi MaxiGrow

Saat tanam (15 hst)


• Berikan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100 liter­)
pada tanaman sebanyak ± 0,5 s/d 1 liter di sekitar pangkal batang.
Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 3 liter per hektar.
• Setelah pemberian MaxiGrow, berikan pupuk kimia majemuk
­N-P-K (14-14-14 atau 12-24-12) dengan dosis 50 gr per pohon.

Tanaman belum menghasilkan


• Berikan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100 liter)
berikan pada sekitar pangkal batang, sebanyak ± 1 s/d 2 liter.
Ulangi setiap 3 s/d 4 bulan sekali, sampai tanaman dapat di
sadap. Pada tahap ini MaxiGrow yang dibutuhkan sebanyak 8
lite­r per hektar per tahun atau satu kali aplikasi 2 liter MaxiGrow
per hektar.
• Setelah pemberian MaxiGrow, berikan pupuk kimia majemuk
(14-14-14 atau 12-24-12), dengan dosis 150 gr per pohon. Ulangi
setiap 6 bulan sekali (sekali di awal musim hujan dan sekali di
akhir musim hujan).

MaxiGrow Pupuk Hayati


41
Buku Pintar MaxiGrow

Tanaman sudah menghasilkan


• Berikan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100 liter)
pada sekitar pangkal batang, sebanyak ± 1-2 liter. Ulangi setiap 3
s/d 4 bulan sekali. Pada tahap ini MaxiGrow yang dibutuhkan se-
banyak 12 liter per hektar per tahun atau satu kali aplikasi mem-
butuhkan 3 s/d 4 liter MaxiGrow per hektar.
• 5 hari setelah pemberian MaxiGrow, berikan pupuk kimia
majemu­k N-P-K ( 14-14-14 atau 12-24-12) sebanyak ± 300 gr per
pohon. Ulangi setiap 6 bulan sekali (sekali di awal musim hujan
dan sekali di akhir musim hujan).

Fakta Menakjubkan

Di lampung, getah pohon karet produktif setelah menggunakan


pupuk hayati Naik sampai dua kali lipat. Di Kalimantan, pohon karet
yang sudah tidak produkif kembali produktif setelah diberi pupuk
hayati.

MaxiGrow Pupuk Hayati


42
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Kedelai
Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asalkan
drainas­e (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik, curah
hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 23ºC-30ºC, kelembaban
60%-70%, pH tanah 5,8 – 7 dan ketinggian kurang dari 600 m.
Dengan teknologi MaxiGrow budidaya kedelai menjadi lebih
mura­h bila dibandingkan dengan cara-cara konvensional, sedangka­n
hasil yang didapat bisa lebih baik.
Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan
cukup air dan mendapatkan sinar matahari yang cukup. Penanaman
yang ideal adalah pada awal musim hujan atau menjelang musim
kemarau.

Cara pengolahan lahan


• Tanah dibajak, digaru dan diratakan.
• Sisa-sisa gulma dibenamkan dalam tanah (bahan organik).
• Buat saluran air dengan jarak 3-4 m antar saluran.
• Tanah dikeringanginkan.

Penanaman
• Buat tugulan (lubang penanaman benih) dengan jarak 20 cm X
30 cm X atau 25 cm X 25 cm.
• Buat lubang di sebelah lubang untuk bibit.
• Rendam benih dengan air yang telah diberi MaxiGrow (10
ml MaxiGrow : 1 liter air) selama kurang lebih 1 jam, tiriskan.
Kemudia­n beri Rhizole (1 botol @ 30 gr Rhizole cukup untuk 6 – 8
kg bibit sehingga untuk 1 Ha diperlukan 150 gr), aduk hingga rata
dan biarkan selama 2 jam di tempat yang sejuk dan terhindar
dari sinar matahari.

MaxiGrow Pupuk Hayati


43
Buku Pintar MaxiGrow

Pemupukan (1 Ha)

• Berikan campuran pupuk SP-36 (50 kg) dan KCL (25 kg) pada
tugalan disebelah lubang benih ditanam. Diberikan saat tanam
benih.
• Setelah berkecambah, berikan pupuk Urea sebanyak 25 kg.
• Kecambah berumur 7 hari, berikan larutan MaxiGrow (2 s/d 3
liter MaxiGrow: 200 liter air) pada lahan secara merata. Tahap ini
memerlukan 2 s/d 3 liter MaxiGrow.
• Saat bunga mulai keluar, berikan kembali MaxiGrow sebanyak 1
liter.

Keuntungan
Hasil optimal, tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap
seranga­n penyakit.

Catatan
Untuk mengoptimalkan produksi kedelai, sebaiknya digunakan
penambahan Rhizobium

MaxiGrow Pupuk Hayati


44
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Kentang
Tempat ideal untuk budidaya kentang adalah pada daerah yang
memiliki ketinggian 1.000-3.000 m dengan curah hujan rata-rata
1500 mm/tahun dan mendapatkan sinar matahari antara 9 – 10 jam
setiap hari. Kelembaban udara yang baik dalam budidaya kentan­g
adalah antara 80 – 90%.
Tanah tempat budidaya yang baik memiliki pH antara 5,8 – 7,0,
gembur dan banyak mengandung bahan organik juga memiliki
drainase yang baik. Waktu tanam harus diperhatikan, karena umbi
kentang sangat rentan dengan kadar air tanah yang tinggi (umbi
busuk­), penanaman benih yang tepat adalah diakhir musim hujan.

Penggunaan MaxiGrow kombinasi dengan pupuk kimia

• Pengolahan lahan
Lahan yang telah diolah dibuat bedengan, berikan pupuk kan-
dang (yang sudah matang) pada setiap bedengan, kemudian
semprotkan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100
liter), kemudian tutup dengan tanah. Biarkan minimal 3 hari, ke-
mudian siap untuk ditanam. Pada tahap ini kebutuhan MaxiGro­w
sebanyak 2 liter per hektar dan pupuk kandang sebanyak 6 ton
per hektar.

• Pemberian MaxiGrow ke-2 (35 s/d 40 hst)


Semprotkan larutan MaxiGrow (3 s/d 4 liter MaxiGrow: air max
100 liter) pada sekitar pangkal batang.

MaxiGrow Pupuk Hayati


45
Buku Pintar MaxiGrow

• Pemberian pupuk kimia ke-1 (20 hst)


Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adlah sebagai berikut: urea atau
ZA sebanyak 100 kg, tsp/sp- 36 sebanyak 80 gr, aduk sampai rata,
berikan pada sekitar pangkal batang (jarak 10 cm dari batang)
kemudian tutup dengan tanah.

• Pemberian pupuk kimia ke-2 (35 s/d 40 hst)


Kebutuhan dan cara pemberian pupuk kimia sama dengan
pemberia­n yang pertama yaitu urea/ZA sebnayak 100 kg, tsp/
sp-36 sebanyak 80 kg.

MaxiGrow Pupuk Hayati


46
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Kopi
Kopi tumbuh pada daerah dengan ketinggian 800 – 1500 di atas
permukaan laut, curah hujan 1250 – 3000 mm, suhu 18˚-25˚C, ke-
dalaman solum tanah minimal 30 cm, kelembaban udara 70 – 80%,
kemiringan 0 - 40˚, pH tanah 5,5 – 6,5.

Pemupukan saat pembibitan


• Semprot media tanam dengan MaxiGrow sebelum dipakai untuk
pembibitan.
• Siramkan larutan MaxiGrow secara merata pada setiap medi­a
tanam­, ketika berumur 10 hari (1 liter MaxiGrow dicampur denga­n
100 s.d. 150 liter air, cukup untuk 300 s/d 400 polybag besar).
• Selanjutnya lakukan pemupukan MaxiGrow setiap bulan sekali
sampai penanaman.

Pemupukan saat penanaman dan masa belum produktif.


• Sebelumnya tanah diolah, dibuat lubang tanam dan diberi pu-
puk kandang.
• Tiga hari sebelum penanaman, siram lahan/area tanam secara
merata dengan larutan MaxiGrow. Dibutuhkan 2 s/d 3 liter
MaxiGro­w dicampur dengan 100 s.d. 200 liter air per hektar.
• Selanjutnya lakukan pemupukan MaxiGrow setiap 2 s/d 3 bulan
sekali sampai usia 16 bulan.

Pemberian pupuk saat kopi sudah mulai produksi


• Dibutuhkan 6 s.d. 12 liter pupuk MaxiGrow setiap tahun.
• Lakukan pemupukan 3 s/d 4 bulan sekali, dengan menggunakan
2 s/d 3 liter MaxiGrow setiap aplikasi.

MaxiGrow Pupuk Hayati


47
Buku Pintar MaxiGrow

• Encerkan 2 s/d 3 liter MaxiGrow dengan 100 s.d. 200 liter air.
• Untuk efektifitas pemupukan, buat 4 lubang (4 arah mata angin)
dengan kedalaman 20 cm dengan diameter 5 cm.
• Jarak lubang tersebut dari batang pohon adalah ½ tajuk (setenga­h
jarak ujung daun terluar dan batang pohon), atau kurang lebih
1,5 meter.
• Tuangkan pada setiap lubang 250 ml larutan MaxiGrow.
• Pupuk kimia diberikan sesuai dengan anjuran/rekomendasi se-
tempat, tetapi selalu diatur agar aplikasi pupuk kimia dilakukan
setelah pemupukan MaxiGrow.

MaxiGrow Pupuk Hayati


48
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Oyong - Gambas
Oyong atau gambas, memiliki bahasa latin Luffa Acutangula.
Sayura­n ini masuk suku labu-labuan. Oyong ini termasuk sayuran
merambat, sehingga untuk penanamannya membutuhkan para-
para. Lebih baik ditanam pada menjelang akhir musim hujan

Penanaman dan Pemupukan


Lahan diolah, dibajak/dicangkul, dibuat bedengan, serta lubang
penanaman.

Pemberian pupuk kandang


Untuk menanam benih, berikan pupuk kandang sesuai anjuran PPL
setempat.

Pemberian MaxiGrow ke-1


Tiga hari setelah pemupukan awal, semprotkan larutan MaxiGrow
(2 liter dicampur dengan 200 liter air). Lalu diamkan selama tiga
hari.

Penanaman
Tiga hari setelah pemupukan MaxiGrow ke-1, tanam bibit dengan
jarak tertentu (tergantung varietas) pada bedengan. Lakukan pena-
naman pada pagi atau sore hari.

Pemberian pupuk MaxiGrow ke-2


Pada saat tanaman umur 35 s/d 40 hari, siram/semprotkan larutan
MaxiGrow pada barisan tanaman/kecambah. 3 liter MaxiGrow di-
campur 100 liter air.

MaxiGrow Pupuk Hayati


49
Buku Pintar MaxiGrow

Pemberian pupuk kimia susulan ke-1


13 s/d 15 hari setelah tanam, berikan pupuk kimia, sesuai anjuran/
rekomendasi setempat.

Pemberian pupuk kimia susulan ke-2


32 s/d 35 hari setelah tanam, berikan pupuk kimia, sesuai anjuran/
rekomendasi setempat.

MaxiGrow Pupuk Hayati


50
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Padi
Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 1.500 m dengan tem-
peratur 19-27˚C, memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa
naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan.
Padi membutuhkan tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-
22 cm dan pH tanah 4-7.

Teknologi MaxiGrow

• Pemberian MaxiGrow ke-1 (3 hst)


Setelah tanah diolah (dibajak), sawah dalam keadaan sedikit air,
berikan larutan MaxiGrow (2 s/d 3 liter MaxiGrow: air max 100
liter) pada lahan secara merata. Tahap ini dibutuhkan 2 s/d 3
liter MaxiGrow per hektar. Biarkan selama 3 hari kemudian siap
untuk ditanam.
• Pemberian pupuk kimia yang terakhir (45 hts)
Buat campuran pupuk kimia yang terdiri dari Urea 80 kg, TSP/
SP-36 25 kg dan KCL 50 kg, aduk sampai rata kemudian tebarkan
secara merata pada lahan 1 hektar.
• Pemberian MaxiGrow yang terakhir (saat bunting, akan keluar
malai).
Sawah dalam keadaan sedikit air, berikan larutan MaxiGrow (3
s/d 4 liter MaxiGrow: air max 100 s/d 150 liter) pada lahan secara
merata. Tahap ini dibutuhkan 3 s/d 4 liter MaxiGrow per hektar.
Dikarenakan tanaman padi sudah lebat maka usahakan spuye­r
semprotan dibuka lebih besar agar larutan MaxiGrow bisa
sampa­i jatuh ke tanah.

MaxiGrow Pupuk Hayati


51
Buku Pintar MaxiGrow

MaxiGrow Pupuk Hayati


52
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Pisang
Dataran rendah sampai daerah pegunungan dengan ketinggian
2.000 m, tanaman pisang masih dapat tumbuh. Tetapi pada jenis
tertentu seperti : pisang ambon, nangka, dan tanduk tumbuh baik
sampai dengan ketinggian 1.000 m. iklim tropis basah dan lembab
dengan curah hujan optimal adalah 1.520 – 3.800 mm/tahun den-
gan 2 bulan kering. Namun pisang masih dapat tumbuh di daerah
subtropis.

Penggunaan MaxiGrow kombinasi dengan pupuk kimia

• Persiapan lahan
Buat lubang untuk tanam bibit pisang, masukkan 20 kg pupuk
kandang + dolomite sebanyak 500 gr. Biarkan selama ± 1 bulan.
• 10 hari setelah tanam.
Berikan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100 liter)
sebanyak 200 ml per pohon. Pada tahap ini MaxiGrow yang
dibutuhkan sebanyak 4 liter per hektar.
Kebutuhan pupuk kimia per pohon adalah sebagai berikut ZA
160 gr, SP-36 100 gr dan KCL 150 gr, berikan di sekitar pangkal
batang (jarak 10 cm).
• Pengulangan pemberian pupuk
Berikan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100 liter)
sebanyak 300 ml per pohon, ulangi setiap 3 s/d 4 bulan sekali.
Pada tahap ini untuk satu aplikasi, MaxiGrow yang dibutuhkan
sebanyak 4 liter per hektar atau per tahun dibutuhkan 12 s/d 16
liter.
Kebutuhan pupuk kimia per pohon adalah sebagai berikut ZA

MaxiGrow Pupuk Hayati


53
Buku Pintar MaxiGrow

160 gr dan KCL 150 gr, berikan di sekitar pangkal batang.

Pemeliharaan tanaman
• Satu rumpun hanya terdiri dari 3 s/d 4 batang pohon pisang.
• Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam
satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda
umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar
diganti tanaman baru.
• Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan
penimbunan dapuran dengan tanah, penyiangan dan penggem-
buran jangan terlalu dalam.
• Pengairan harus dijaga, lakukan penyiraman atau isi parit saluran
air.
• Pasang mulsa berupa daun kering ataupun basah. Tetapi mulsa
tidak boleh dipasang terus menerus.

MaxiGrow Pupuk Hayati


54
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Sawit
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik
dan subur, drainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum
cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah
jenis Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pan-
tai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Selain Media Tanam, iklim turut berpengaruh bagi tumbuh kem-
bangnya tanaman. Daerah yang memiliki curah hujan tahunan 1.500
s/d 4.000 mm/tahun, temperatur optimal 24˚-28˚C, dan ketinggian
antara 1 s/d 500 m, serta kecepatan angin 5 s/d 6 km/jam untuk
membantu proses penyerbukan adalah merupakan tempat yang
ideal bagi perkebunan kelapa sawit.

Penggunaan MaxiGrow kombinasi dengan pupuk kimia

Pembibitan
Pemupukan pada bibit tanaman sangat dianjurkan, dosis dan
waktu pemupukan tergantung pada usia tanaman.
• Berikan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: 100 s/d 200 liter
air) pada bibit dalam polybag sebanyak ± 100 ml setiap 1 bulan
sekali sampai bibit tanaman berumur 12 s/d 14 bulan.
• Pupuk kimia yang diberikan adalah pupuk majemuk N-P-K-Mg
(15-15-6-4 atau 12-12-17-2). Bibit berumur 4 s/d 6 bulan seban-
yak 20 gr setiap polybag, umur 7 s/d 12 bulan sebanyak 30 – 40 gr
setiap polybag. Pemupukan dilakukan setiap bulan sekali.

Tanaman belum menghasilkan (umur 16 s/d 30 bulan)


• Berikan larutan MaxiGrow (2 liter MaxiGrow: air max 200 liter)
pada sekitar pangkal batang, sebanyak ± 1 s/d 2 liter, ulangi setiap

MaxiGrow Pupuk Hayati


55
Buku Pintar MaxiGrow

3 bulan sekali. Pada tahap ini untuk satu kali aplikasi, MaxiGro­w
yang dibutuhkan sebanyak 2 s/d 3 liter per hektar atau per tahun
dibutuhkan 8 s/d 12 liter.
• Pupuk kimia yang diberikan adalah pupuk majemuk N-P-K-Mg
(15-15-6-4 atau 12-12-17-2). Pemupukan dilakukan setiap 4
bula­n sekali dengan dosis 1,5 kg untuk tiap pohon.
• Asumsi 1 hektar terdapat 140 pohon, jadi kebutuhan pupuk
majemu­k sebanyak 210 kg per hektar untuk sekali aplikasi.

Tanaman sudah menghasilkan (umur 3 s/d 25 tahun)


• Berikan larutan MaxiGrow (2 liter MaxiGrow: air max 200 liter)
pada sekitar pangkal batang, sebanyak ± 2 liter, ulangi setiap 3
bulan sekali. Pada tahap ini untuk satu aplikasi, MaxiGrow yang
dibutuhkan sebanyak 3 liter per hektar atau per tahun dibutuhka­n
12 liter.
• Pupuk kimia yang diberikan adalah pupuk majemuk N-P-K-Mg
(15-15-6-4 atau 12-12-17-2). Pemupukan dilakukan setiap 4
bula­n sekali dengan dosis 1,5 s/d 2 kg untuk tiap pohon.

Asumsi 1 hektar terdapat 140 pohon, jadi kebutuhan pupuk


majemu­k sebanyak 210 – 280 kg per hektar untuk sekali aplikasi.

MaxiGrow Pupuk Hayati


56
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Sayuran
Yang dimaksud sayuran dalam bahasan ini adalah sayuran
semusi­m dengan masa tanam singkat sekitar 30 harian, seperti
bayam­, kangkung, sawi, dsb.

Pembibitan
Sebelum ditanam, bibit (untuk sayuran yang ditanam bijinya) bisa
direndam dulu dalam larutan MaxiGrow (10 ml MaxiGrow: 1 liter
air), biarkan selama 1-2 jam.

Penggunaan MaxiGrow kombinasi dengan pupuk kimia

• Pemupukan menjelang penanaman


Lahan diolah, dibajak/dicangkul, dan dibuat bedengan serta buat
lubang untuk penanaman bibit, serta diberi pemupukan dasar.
Kemudian tutup dengan tanah tipis. Dosis pupuk kandang dan
pupuk kimia, setengah (50%) dari biasanya (dosis normal sebe-
lum memakai MaxiGrow). Pemupukan kimia minimal harus ada
jarak 3 hari dari pemupukan MaxiGrow.
• Pemberian MaxiGrow ke-1
Tiga hari sebelum penanaman bibit, semprotkan larutan 1 s/d 2
liter MaxiGrow dicampur dengan 200 liter air atau 1 liter dicam-
pur dengan 100 liter air (tergantung pertimbangan ekonomisnya,
jika tidak ekonomis tahap ini bisa diabaikan).
• Pemberian MaxiGrow ke-2
Pada saat tanaman umur 12 s/d 17 hari, siram/semprotkan larutan
MaxiGrow pada barisan tanaman. Pada tahap ini dibutuhkan 1 s/d 2
liter MaxiGrow (1 s/d 2 liter MaxiGrow dicampur dengan 100 liter air).

MaxiGrow Pupuk Hayati


57
Buku Pintar MaxiGrow

Catatan :
• Untuk sayuran berumur pendek (kurang dari 30 hari), seperti kol,
kubis, sawi, pakcoy, kangkung darat, selada air, asparagus, dll,
cukup sekali saja aplikasi jika pertimbangan ekonomisnya tidak
memungkinkan 2 kali aplikasi.
• Sayuran yang dipanen lebih dari 30 hari. Pemberian pupuk hayati
MaxiGrow seperti urut-urutan tersebut diatas.

MaxiGrow Pupuk Hayati


58
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Semangka - Melon
Semangka dan melon termasuk dalam keluarga labu-labuan
(Cucurbitaceae). Secara teoritis curah hujan yang ideal untuk area­l
penanaman semangka adalah 40 – 50 mm/bulan. Seluruh areal
pertanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit sampai
tenggelam. Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya ke-
munduran waktu panen.

Pembibitan
Rendam benih dengan larutan MaxiGrow (10 ml MaxiGrow: 1
liter air) selama 1-2 jam lalu dikeringanginkan. Setelah siap, benih
disemaikan sampai siap tanam.

PENANAMAN DAN PEMBERIAN PUPUK

Lahan diolah, dibajak/dicangkul, dibuat bedengan, serta lubang


penanaman.
Pemberian pupuk kandang
• Untuk menanam benih, berikan pupuk kandang sesuai anjuran
PPL setempat.
• Pemberian MaxiGrow ke-1
Tiga hari setelah pemupukan awal, semprotkan larutan MaxiGro­w
(2 s/d 3 liter dicampur dengan 200 liter air). Lalu diamka­n selama
tiga hari.
• Penanaman
Tiga hari setelah pemupukan MaxiGrow ke-1, tanam bibit denga­n
jarak tertentu (tergantung varietas) pada bedengan. Lakukan
penanaman pada pagi atau sore hari.

MaxiGrow Pupuk Hayati


59
Buku Pintar MaxiGrow

• Pemberian pupuk kimia susulan ke-1


13 s/d 15 hari setelah tanam, berikan pupuk kimia, sesuai anjur­
an/rekomendasi setempat.
• Pemberian pupuk MaxiGrow ke-2
Pada saat tanaman umur 30 s/d 35 hari, siram/semprotkan
laruta­n MaxiGrow pada barisan tanaman/kecambah. 3 s/d 4 liter
MaxiGrow dicampur 100 s/d 150 liter air.
• Pemberian pupuk kimia susulan ke-2
32 s/d 35 hari setelah tanam, berikan pupuk kimia, sesuai
anjura­n/rekomendasi setempat.

MaxiGrow Pupuk Hayati


60
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Talas
Talas atau talas bogor (Colocasia giganteum Hook, suku talas-ta-
lasan atau Araceae) merupakan tumbuhan penghasil umbi popular
yang banyak ditanam terutama di wilayah Indonesia bagian barat.
Talas mirip dengan taro namun menghasilkan umbi yang lebih besar.
Daun talas berbentuk perisai yang besar. Daun ini dapat digunak-
an sebagai pelindung kepala bila hujan. Permukaan daunnya ditum-
buhi rambut-rambut halus yang menjadikannya kedap air karena air
akan mengalir langsung meninggalkan permukaan daun.
Umbi talas dapat diolah dengan direbus atau digoreng setelah
dipotong-potong kecil. Daun talas dapat dipakai sebagai pembung-
kus. Daun talas juga dapat dimakan dan dijadikan pembungkus
makanan yang dikenal sebagai buntil.

Pemberian Pupuk saat Pembibitan


Berikan MaxiGrow setiap 10 hari sekali. Dosis penggunaan 10
ml MaxiGrow (1 tutup) dicampur dengan air sebanyak 2 liter (cu-
kup untuk 4-5 bibit tanaman dalam polybag), kemudian siram pada
medianya.
Hal ini dimaksudkan agar unsur hara yang terdapat pada lahan di-
olah/diuraikan dahulu oleh mikroba, kemudian unsur tersebut akan
lebih mudah diserap oleh tanaman. Juga hal ini dimaksudkan untuk
mempercepat terbentuknya akar-akar rambut pada tanaman.

Masa Pemeliharaan
Berikan setiap 30 s/d 45 hari sekali pupuk hayati MaxiGrow pada
media tanam dengan dosis yang sama saat pembibitan. Pemberian
pada tahap ini dimaksudkan agar unsur hara tetap dengan mudah

MaxiGrow Pupuk Hayati


61
Buku Pintar MaxiGrow

diserap oleh tanaman, sehingga tanaman lebih sehat dan tumbuh


kembangnya menjadi lebih baik.

MaxiGrow Pupuk Hayati


62
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Tebu
Tebu (sugar cane) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan
baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis­.
Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanama­n sejak
ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun.

Pemupukan saat penanaman dan pertumbuhan awal


• Untuk persiapan penanaman lahan diolah, dibajak/dicangkul,
dan dibuat lubang pupuk yang diberi pupuk dasar secara merata.
Dosis pupuk mengaju pada anjuran/rekomendasi setempat,
hany­a saja dosisnya bisa dikurangi 50%. Harus ada selisih 3 hari
antara pemupukan ini dengan penyemprotan MaxiGrow.

• Pemberian MaxiGrow ke-1


1. Tiga hari sebelum penanaman, semprotkan larutan MaxiGrow
(2 liter dicampur dengan 200 liter air). Lalu diamkan selama tiga
hari.
2. Penanaman, tiga hari setelah pemupukan MaxiGrow, tanam
tunas dengan jarak sesuai anjuran/rekomendasi setempat.

• Pemupukan MaxiGrow ke-2


Pada saat tanaman umur + 2 bulan, semprotkan larutan MaxiGrow
pada barisan tanaman (2 liter MaxiGrow dicampur 200 liter air).

• Pemupukan MaxiGrow ke-3


Pada saat tanaman umur + 4 bulan, semprotkan larutan MaxiGro­w
pada sekitar batang (ujung akar). 2 liter MaxiGrow dicampu­r 200
liter air.

MaxiGrow Pupuk Hayati


63
Buku Pintar MaxiGrow

• Pemupukan MaxiGrow ke-4


Pada saat tanaman umur + 6 bulan, semprotkan larutan MaxiGro­w
pada sekitar batang (ujung akar). 2 liter MaxiGrow dicampu­r 200
liter air.

CATATAN
• Hitungan di atas adalah per hektar.
• Pupuk kimia tetap diberikan dengan dosis mengacu pada Petuga­s
Penyuluh Lapangan (PPL) setempat, hanya saja dosisnya bisa
dikurang­i 50%.
• Jadwal pemberian pupuk kimia dilakukan sesuai rekomendasi
jadwal yang dianjurkan PPL setempat, hanya saja sebaiknya
dipili­h waktu tiga hari setelah penyemprotan MaxiGrow, sehing-
ga penyerapan pupuk akan lebuh optimal.

MaxiGrow Pupuk Hayati


64
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Tembakau
Daerah dengan ketinggian 2.000 – 3.000 m dpl yang memiliki
curah hujan rata-rata 2.000 mm/tahun, suhu udara berkisar antar­a
21˚C-32˚C, pH tanah antara 5-6 serta tekstur tanah gembur, remah,
mudah mengikat air, memiliki tata air dan udara yang baik sehingg­a
dapat meningkatkan drainase adalah daerah yang ideal bagi
tumbuh­nya tanaman tembakau.
Cara penggunaan MaxiGrow yang dikombinasikan dengan pupu­k
kimia pada tanaman tembakau.

Pengolahan lahan
Lahan yang telah diolah, diberikan pupuk kandang (sudah
matang) pada setiap bedengan, kemudian semprotkan larutan
MaxiGro­w (1 liter MaxiGrow: air max 100 liter), kemudian tutu­p
denga­n tanah. Biarkan minimal 3 hari, kemudian siap untuk
ditanam­. Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 2 liter per
hektar dan pupuk kandan­g sebanyak 15 ton per hektar.

Pemberian MaxiGrow ke-1 (60 hst)


Semprotkan larutan MaxiGrow (2 liter MaxiGrow: air max 100
s/d 200 liter) pada sekitar pangkal batang. Tahap ini kebutuhan
MaxiGrow minimal 2 liter per hektar.

Pemberian pupuk kimia ke-1 (3 hari setelah pemberian Maxi-


Grow ke-1)
Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adalah sebagai berikut: Urea/
ZA sebanyak 50 kg, TSP/SP-36 sebanyak 100 kg, aduk sampai rata,
berikan pada sekitar pangkal batang (jarak 10 cm dari batang) ke-

MaxiGrow Pupuk Hayati


65
Buku Pintar MaxiGrow

mudian tutup dengan tanah.

Pemberian MaxiGrow ke-2 (120 hst)


Semprotkan larutan MaxiGrow (2 liter MaxiGrow: air max 100
s/d 200 liter) pada sekitar pangkal batang. Tahap ini kebutuhan
MaxiGrow minimal 2 liter per hektar.

Pemberian pupuk kimia ke-2 (35 s/d 40 hst)


Kebutuhan dan cara pemberian pupuk kimia sama dengan
pemberia­n yang pertama yaitu Urea/ZA sebanyak 100 kg, TSP/SP-
3­6 sebanya­k 50 kg dan KCL sebanyak 100 kg.

MaxiGrow Pupuk Hayati


66
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Timun
Timun (cucumber) merupakan tanaman semusim yang bersifa­t
menjalar atau memanjat dengan perantaraan alat pemegang
berbentu­k pilin atau spiral. Dapat hidup pada lahan berketinggian
sekitar 200 – 800 m dpl. Pertumbuhan optimalnya dapat dicapai
jika ditanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 m dpl.
Sedangkan tekstur tanah yang dikehendaki adalah tanah berkadar
liat rendah dengan pH tanah sekitar 6-7.

PEMBIBITAN
• Rendam benih dengan larutan MaxiGrow (10 ml MaxiGrow: 1
liter air) selama 1-2 jam lalu dikeringanginkan.
• Setelah siap, benih disemaikan sampai siap tanam.

PENANAMAN DAN PEMBERIAN PUPUK


• Lahan diolah, dibajak/dicangkul, dibuat bedengan, serta lubang
penanaman.
• Pemberian pupuk kandang; Untuk menanam benih, berikan
pupu­k kandang sesuai anjuran PPL setempat.
• Pemberian MaxiGrow ke-1
Tiga hari setelah pemupukan awal, semprotkan larutan
MaxiGro­w (2 liter dicampur dengan 200 liter air). Lalu diamkan
selam­a tiga hari.
• Penanaman
Tiga hari setelah pemupukan MaxiGrow ke-1, tanam bibit denga­n
jarak tertentu (tergantung varietas) pada bedengan. Lakukan
penanaman pada pagi atau sore.
• Pemberian pupuk kimia susulan ke-1

MaxiGrow Pupuk Hayati


67
Buku Pintar MaxiGrow

13 s/d 15 hari setelah tanam, berikan pupuk kimia, sesuai


anjura­n/rekomendasi setempat.
• Pemberian pupuk kimia susulan ke-2
33 s/d 35 hari setelah tanam, berikan pupuk kimia, sesuai
anjura­n/rekomendasi setempat.
• Pemberian MaxiGrow ke-2
35 s/d 40 hari setelah tanam, siram/semprotkan larutan
MaxiGro­w pada barisan tanaman/kecambah. 3 liter MaxiGrow
dicampur 200 liter air.

MaxiGrow Pupuk Hayati


68
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Tomat
Tumbuh baik di dataran rendah/dataran tinggi (tergantung
varietas­) dengan suhu optimum 20˚C-28˚C, struktur tanahnya
gembur­, berporus dan tanah liat yang sedikit mengandung pasir
dan pH antara 5-6. Daerah yang memiliki curah hujan berkisar 750
– 1.250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat
persarian.

Pemberian MaxiGrow ke-1 dan Pengolahan lahan


• Lahan yang telah diolah, buat bedengan (seperti terlihat pada
gambar), berikan pupuk kandang (yang sudah matang) pada
setia­p bedengan, kemudian semprotkan larutan MaxiGrow (1
lite­r MaxiGrow: air max 100 liter), kemudian tutup dengan tana­h
dan mulsa (apabila menggunakan). Biarkan minimal 3 hari,
kemudia­n siap untuk ditanam.
• Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 2 liter per hektar
dan pupuk kandang sebanyak 10 ton per hektar.

Pemberian MaxiGrow ke-2 (45 s/d 60 Hari Setelah Tanam)


Semprotkan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100
liter) pada sekitar pangkal batang. Tahap ini kebutuhan MaxiGrow
minimal 1 liter per hektar.

Pemberian pupuk kimia ke-1 (13 hari setelah pemberian Maxi-


Grow ke-2)
• Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adalah sebagai berikut: Urea/
ZA sebanyak 80 kg, TSP/SP-36 sebanyak 125 kg dan KCL sebanyak
100 kg, aduk sampai rata, berikan pada sekitar pangkal batang

MaxiGrow Pupuk Hayati


69
Buku Pintar MaxiGrow

(jarak 10 cm dari batang) kemudian tutup dengan tanah.


• Asumsi bila 1 hektar terdapat 12.000 pohon, maka untuk setiap
pohon diberikan campuran pupuk kimia sebanyak ± 25 gr.

Pemberian MaxiGrow ke-3 (75 s/d 90 hari setelah tanam/setelah


berbunga)
Berikan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100 liter)
pada sekitar pangkal batang. Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow
minimal 1 liter hektar.

Pemberian pupuk kimia ke-2 (35 s/d 40 hari setelah tanam)


• Kebutuhan dan cara pemberian pupuk kimia sama dengan
pemberia­n yang pertama yaitu Urea/ZA sebanyak 80 kg, TSP/
SP-36 sebanyak 125 kg dan KCL sebanyak 125 kg. berikan pada
sekitar pangkal batang (jarak 10 cm).
• Asumsi bila 1 hektar terdapat 12.000 pohon, maka untuk setiap
pohon diberikan campuran pupuk kimia sebanyak ± 28 gr.

MaxiGrow Pupuk Hayati


70
Buku Pintar MaxiGrow

MaxiGrow Pupuk Hayati


71
Buku Pintar MaxiGrow

MaxiGrow untuk Perikanan


MaxiGrow mengandung mikroorganisme-mikroorganisme yang
menguntungkan pada budidaya perikanan. Mikroorganisme
tersebu­t bekerja sangat efektif pada dasar tambak/kolam ataupun
di perairan. MaxiGrow untuk perikanan adalah tekhnologi probiotik
khusus untuk tambak, setelah melalui proses yang cukup panjang
dan telah diuji di beberapa lokasi tambak menunjukan hasil yang
sangat memuaskan.

Manfaat:
• Meningkatkan dan menjaga mutu air tambak/kolam
• Menekan Perkembangan bakteri pathogen didalam tanah dan
air tambak/kolam
• Meningkatkan kekebalan dan kesehatan udang/ikan terhadap
hama penyakit
• Meningkatkan produktifitas tambak/kolam
• Meningkatkan mutu dan jumlah plankton pada air tambak/
kola­m
• Meningkatkan Kualitas dan kuantitas udang/ikan
• Panen relative lebih cepat
• Menekan potensi pencemaran pada lingkungan tambak/koalam

Aturan Pakai :
• Jangan dicampur dengan bahan kimia dan antibiotik.
• MaxiGrow penggunaan eksternal (diberikan pada tanah saat
pengolahan lahan, dan pada air saat masa pemeliharaan).
• Probiotik dalam kondisi baik apabila masih beraroma wangi,
apabila berbau busuk, JANGAN DIGUNAKAN !!!
• Diencerkan dengan air (JANGAN air berKAPORIT !!!).

MaxiGrow Pupuk Hayati


72
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Tambak Udang Windu
dan Bandeng
Pengolahan Lahan Tambak
Sebelum tanah dibalik, Semprotkan MaxiGrow (telah dicampu­r
dgn air) pada lahan secara merata. Tahap ini diperlukan 2 liter
MaxiGro­w tiap hektarnya. Kemudian balik tanah dengan cara diba-
jak/d­i cangkul, biarkan sampai mengering, apabila tidak mungkin
untuk dikeringkan maka tebarkan dolomite halus. Untuk 1 hektarny­a
diperlukan sebanyak 500-600 kg
Semprotkan kembali MaxiGrow tambak secara merata kepermukaa­n
lahan, Tahap ini diperlukan 2 liter MaxiGrow. Biarkan selama 3 hari,
Berikan pupuk pada lahan, untuk 1 hektar diperlukan Urea sebanya­k
100 kg, SP 36 60 kg, dan KCL sebanyak 40 kg. Diamkanlah selama 2 hari.

Pengisian air
Dilakukan secara Bertahap, setelah sampai dengan ketinggian
±60 cm, Berikan MaxiGrow (telah dicampur dengan air) Sebanyak
2 liter per hektarnya. Diamkan selama 4 hari, benur/bibit udang
dapat dimasukan kedalam tambak.

Pemeliharaan
• Umur 0-6 minggu Berikan MaxiGrow satu minggu sekali sebanya­k
2 liter tiap hektarnya. Tahap ini diperlukan 12 liter MaxiGrow
• Umur diatas 6 Minggu – 12 minggu ( 3 Bulan berikan MaxiGrow
setiap 2 hari sekali sebanyak 2 liter. Tahap ini diperlukan 44 Liter
MaxiGrow
• Pakan udang tetap diberikan sesuai dengan kebutuhan (hasil
akan lebih optimal, Ketinggian air harus selalu dijaga)

MaxiGrow Pupuk Hayati


73
Buku Pintar MaxiGrow

Keuntungan pada tambak


• Pertumbuhan udang/ikan lebih cepat
• Menigkatkan daya tahan udang/ikan terhadap penyakit
• Produktifitas tambak meningkat

Pembenihan
Berikan MaxiGrow pada kolam secara merata sebanyak 2 liter tiap
satu hektar

Pendederan
Berikan MaxiGrow setiap 15 hari sekali pada kolam secara
merat­a sebanyak 2 liter tiap satu hektar. Dianjurkan menambahkan
suppleme­n pada pakan, agar pertumbuhan ikan menjadi lebih baik

MaxiGrow Pupuk Hayati


74
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Tambak Belut
Budidaya belut dengan MaxiGrow sangat dianjurkan karena fungs­i
utama MaxiGrow sendiri dapat mempercepat fermentasi media
tanam­, dan juga sebagai mikrostarter yang berguna untuk memicu
tumbuhnya jasad renik / plankton sebagai makanan alami dari belut.
Ada 2 (dua) tahapan pemberian MaxiGrow untuk kolam pembe-
saran (25 m², dengan kedalaman 1 meter) pada budidaya belut yaitu:

Saat pembuatan media pemeliharaan (diperlukan 1 liter MaxiGrow)


Bahan yang diperlukan pada media pemeliharaan adalah
seperti­: Lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pu-
puk kompo­s (sekam padi atau daun – daun yang telah dibusukan),
jerami padi, cacahan batang pisang. MaxiGrow dilarutkan dahulu
dengan air dengan perbandingan 1 : 10, Kemudian sebarkan pada
media tanam secara merata (disarankan menggunakan sprayer)

Cara pembuatan media


a. Lapisan ke 1 (paling bawah)
Lumpur dengan ketebalan 20 cm
b. Lapisan ke 2
Pupuk kandang dengan ketebalan 5 cm, kemudian semprotkan
MaxiGrow dosis ½ liter.
c. Lapisan ke 3
Berupa tanah atau lumpur setebal 10 cm
d. Lapisan ke 4
Kompos dengan ketebalan 5 cm, kemudian semprotkan
MaxiGro­w dengan dosis ¼ liter

MaxiGrow Pupuk Hayati


75
Buku Pintar MaxiGrow

e. Lapisan ke 5
Tanah atau lumpur dengan ketebalan 15 cm
f. Lapisan ke 7
Tanah atau lumpur dengan ketebalan 20 cm. Biarkan lapisan–
lapisan tersebut selama kurang lebih 7 hari, agar proses
fermentas­i berjalan sempurna
g. Lapisan ke 8 (paling atas) : berupa air dengan ketinggian 10-
15 cm, kemudian ditaburi cacahan batang pisang. Kemudian
biarkan sampai media matang (± 2-3 bulan), air yang terdapat
dikola­m dibuang, agar limbah sisa fermentasi tersebut terbuang
keluar, kemudian ganti dengan air yang baru dengan ketinggian
±3 cm, Bibit belut siap untuk dimasukan ke kolam.

Saat Pemeliharaan (diperlukan 1-2 liter MaxiGrow)


Selanjutnya masa pemeliharaan kolam pembesaran, berikan
MaxiGro­w pada permukaan air secara merata, setiap 2 minggu
sekali sampai menjelang panen.

MaxiGrow Pupuk Hayati


76
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Mina Padi
Sistem mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan di sela-
sela tanaman padi. Jenis ikan yang dapat dipelihara pada sistem
tersebu­t adalah ikan mas, nila, mujair, karper, tawes dan lain-lain.
Ikan Nila merupakan jenis ikan yang paling baik dipelihara di sawah,
karena ikan tersebut dapat tumbuh dengan baik meskipun di air
yang dangkal­, serta lebih tahan terhadap matahari.
Agar pertumbuhan tanaman padi tidak terganggu, pemelihara-
an ikan di sawah harus disesuaikan dengan sistem pengairan yang
ada, sehingga produksi padi tidak terganggu. Sawah yang sesuai
untuk mina padi adalah sawah yang berpengairan teknis maupun
setenga­h teknis. Usaha mina padi selain merupakan usaha yang
menguntungkan, juga dapat meningkatkan pendapatan petani,
serta membantu program pemerintah dalam usaha memenuhi gizi
keluarga.
Selain itu, keuntungan yang didapat pada sistem mina padi ini
diantaranya:
• Mengurangi hama penyakit pada tanaman padi
• Lahan sawah menjadi subur dengan adanya kotoran ikan yang
mengandung berbagai unsur hara
• Mengurangi penggunaan pupuk
• Ikan dapat juga membatasi tumbuhnya tanaman lain yang bersi-
fat kompetitor (pesaing) dengan padi dalam pemanfaatan unsur
hara
• Mengurangi biaya penyiangan tanaman liar.

MaxiGrow Pupuk Hayati


77
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow di mina padi dengan luas lahan 1 ha sebagai


berikut:
• Aplikasi I pada saat pengolahan tanah, dengan dosis 2 liter
MaxiGrow­.
• Aplikasi II 15 hari setelah tanam/ tebar dengan dosis 2 liter
MaxiGrow­.
• Aplikasi III 45 hari setelah tanam/ tebar dengan dosis 2 liter
MaxiGrow.

Untuk hasil yang lebih optimal semprotkan MaxiGrow pada


pakan­. Dengan ketentuan setiap 100 kg pemberian pakan disempro­t
MaxiGrow dengan dosis 10 tutup MaxiGrow dicampur 15 ltr air.
Aduk secara merata, diamkan 10 menit baru kemudian semprotkan
pada pakan.

MaxiGrow Pupuk Hayati


78
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Lele Sangkuriang
Keunggulan Lele Sangkuriang
• Produksi tinggi
• Masa panen lebih cepat
• Kemampuan bertelur dan daya tetas telur tinggi
• Lebih tahan terhadap penyakit
• Kualitas daging lebih unggul
• Teknik pemeliharaan lebih mudah

Dalam pemeliharaan lele sangkuriang disarankan untuk tidak meng-


ganti air sama sekali selama masa pemeliharaan. Tidak disarankan
ada air mengalir ataupun air ke luar dari kolam. Dengan perlakuan
tertentu walaupun air tidak diganti, sama sekali air tidak berbau.

Aplikasi Probiotik MaxiGrow pada Kolam Terpal


• Berikan 1 liter MaxiGrow pada media air di kolam terpal
• Diamkan selama satu minggu, hingga air tampak hijau.
• Air hijau Artinya pakan alami ikan sudah banyak tersedia dalam
kolam.
• 1 liter MaxiGrow diaplikasikan pada setiap pemberian pakan ikan

Aplikasi MaxiGrow pada pakan ikan


Dosis untuk 1000 ekor lele/pemberian pakan 2,5 kg pelet + (satu tu-
tup botol MaxiGrow + 0.5 liter air). Kemudian dicampurkan hingga
merata dan diamkan selama 10 menit, baru diberikan pada ikan.
Maksud dari pencampuran ini adalah agar probiotik MaxiGrow
bisa menyerap ke setiap butiran pelet.Pelet menjadi sedikit lembab
dan mengembang sehingga aman jika dikonsumsi ikan. (pelet tidak
mengembang di lambung ikan)

MaxiGrow Pupuk Hayati


79
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi Probiotik MaxiGrow pada Kolam tanah


• Berikan 2 liter MaxiGrow pada media kolam
• Diamkan selama satu minggu, hingga air tampak hijau.
• Air hijau Artinya pakan alami ikan sudah banyak tersedia dalam
kolam.
• Aplikasi 2 liter MaxiGrow diberikan pada setiap pemberian pakan
• Hingga masa panen

Keuntungan menggunakan probiotik MaxiGrow


1. Media kolam kaya dengan pakan alami ikan (warna hijau pekat)
2. Tingkat kematian turun 0 – 5%
3. Daging ikan lebih padat dan gurih (tidak berbau lumpur)
4. pH air terkontrol
5. Hemat pakan ikan 20-30%
6. FCR 8-9%

MaxiGrow Pupuk Hayati


80
Buku Pintar MaxiGrow

Budidaya Lele Bioflok dengan MaxiGrow


Walaupun ikan lele sebagai salah satu jenis ikan yang mampu
hidup diberbagai media air. Namun budidaya ikan lele kurang te-
pat tanpa adanya perlakuan khusus tentunya tak akan mendapat-
kan hasil maksimal. Maka dari itu, berbagai macam cara dilakukan
agar meningkatkan produksi ikan lele itu sendiri. Adapun salah satu
metode tersebut adalah dengan cara budidaya ikan lele sistem bio-
flok.
Cara budidaya lele bioflok sendiri di nilai cukup efektif serta
mampu memberikan produksi yang maksimal sehingga ikan lele
yang dihasilkan lebih banyak dengan biaya produksi sedikit serta
waktu yang lebih singkat tentunya dibandingkan cara budidaya ikan

MaxiGrow Pupuk Hayati


81
Buku Pintar MaxiGrow

lele secara konvensional. Adapun sistem budidaya ikan lele boiflok


ini merupakan sebuah sistem pemeliharaan dari ikan lele melalui
proses penumbuhan mikro-organisme. Hal ini bertujuan mengolah
limbah hasil budidaya tersebut hingga menjadi flok-flok atau gump-
alan yang kecil sebagai makanan ikan secara alami.
Dalam cara budidaya lele boiflok ini pertumbuhan dari mikro-
organisme dipacu melalui pemberian kultur bakteri yang sifatnya
non pathogen serta pemasangan aerator untuk menyuplai oksigen
serta mengaduk air pada kolam. Cara budidaya lele bioflok tersebut
sebenarnya telah dikembangkan lebih dulu di negara-negara maju,
contohnya Australia, Brasil, Jepang dan sebagainya. Akan tetapi di
Indonesia sendiri kini telah banyak yang menggunakan sistem bio-
flok.

MaxiGrow Pupuk Hayati


82
Buku Pintar MaxiGrow

Adapun Tahapan Cara Budidaya Menggunakan Sistem Bioflo


1. Proses Pembuatan Kolam
Agar lebih menghemat biaya untuk pembuatan kolam, maka
kolam bisa dibuat memakai terpal dengan diperkuat rangka besi
atau bambu. Pada tahapan cara budidaya lele bioflok ini ukuran
pada kolam sendiri bisa disesuaikan berdasarkan lahan yang su-
dah tersedia. Namun bila bertujuan untuk modal dan usaha su-
dah cukup bisa dibuat kolam berukuran lebih besar yang kapasi-
tas produksinya juga lebih besar. Kolam ikan ini perlu diberi atap
agar menghindari paparan matahari secara langsung maupun air
hujan.
Adapun air hujan atau sinar matahari ini bisa terpapar dapat
mempengaruhi kualitas air kolam sehingga tidak layak. Selain itu,
perlengkapan yang perlu Anda siapkan pada cara budidaya lele
bioflok ini juga diantaranya memakai mesin aerator bertujuan
meniupkan udara pada air kolam.

2. Tahap Persiapan Untuk Air Pembesaran


Jika Anda sudah melewati tahap pembuatan kolam,
selanjutnya mempersiapkan air pembesaran untuk benih ikan
lele. Pada hari pertama Anda harus mengisi kolam memakai
air dengan ketinggian 80 hingga 100 cm. Lalu, di hari kedua
memasukkan bakteri pathogen atau probiotik sebesar 5 ml/m3.
Di hari ketiga sendiri memasukkan pakan bakteri atau prebiotik
berupa molase 250 ml/m3, di malam harinya menambahkan
dolomite sekitar 150-200 gram/m3. Kemudian biarkan air media
hingga 7 – 10 hari supaya mikroorganisme tumbuh baik.

MaxiGrow Pupuk Hayati


83
Buku Pintar MaxiGrow

3. Penebaran Benih dan Perawatan


Cara budidaya lele bioflok berikutnya adalah tahap penebaran
benih dan perawatan benih. Benih dari ikan lele berkualitas
tentunya berasal dari induk yang bersifat unggulan. Adapun
benih dari ikan lele sehat yaitu ditandai dengan adanya gerakan
aktif dari ikan lele, memiliki warna dan ukuran yang seragam,
dengan organ tubuh yang lengkap berbentuk proporsional
berukuran 4 sampai 7 cm.
Jika Anda sudah melalui tahapan persiapan pada cara
budidaya ikan lele diatas, selanjutnya yang harus diperhatikan
adalah tahap pemberian pakan untuk ikan lele dan juga
pemberian aerasi di tiap harinya. Adapun pemberian pakan
wajib dikelola baik supaya mencapai produksi maksimal. Berikan
pakan berkualitas, pada ukuran yang disesuaikan dengan lebar
bukaan pada mulut ikan. Tahapan cara budidaya lele bioflok
untuk pemberian pakan ini diberikan sebanyak 2 kali sehari yakni
di pagi dan sore hari.

MaxiGrow Pupuk Hayati


84
Buku Pintar MaxiGrow

MaxiGrow Pupuk Hayati


85
Buku Pintar MaxiGrow

MaxiGrow untuk Peternakan


MaxiGrow  adalah probiotik yang mengandung  Lactobacillus
sp­. dan Mikroba pendegregasi selulosa. Mikroba tersebut dipilih
untuk membantu proses pencernaan makanan dalam tubuh ternak
sehingga menjadi lebih efisien. Peningkatan efisiensi ini mempunya­i
arti penting dalam budidaya ternak karena dengan peningkatan
efisiensi metabolisme ini dapat mengurangi pakan yang harus di-
berikan untuk menghasilkan sejumlah daging atau produk ternak
yang tetap tinggi sehingga biaya produksi dapat ditekan. Energi yang
diperlukan oleh ternak untuk mencerna makanan dapat dikurangi.
Hal ini tentu saja dapat meningkatkan mutu daging dalam budidaya
ternak yang menggunakan probiotik MaxiGrow.

Kandungan Mikroorganisme dalam MaxiGrow Ternak


1. Lactobacillus sp.
Lactobacillus sp. merupakan mikroba penting dalam membantu
proses pencernaan makanan dalam usus ternak. Mikroba ini
dapat menghasilkan asam laktat yang tidak hanya diperluka­n
dalam membantu proses pencernaan dalam tubuh ternak tetap­i
juga dapat membunuh patogen yang hidup di dalam tubuh
ternak­. Dengan demikian ternak menjadi lebih sehat. Dalam
tubuh ternak yang sehat tentu saja semua proses metabolisme
menjadi optimal sehingga hasil produk ternak meningkat.

2. Mikroba Selulolitik
Mikroba pendegradasi selulose dapat membantu proses perom-
bakan selulose menjadi bentuk-bentuk rantai glukosa yang lebih
sederhana sehingga akan lebih mudah dicerna oleh ternak yang
dibudidayakan.

MaxiGrow Pupuk Hayati


86
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow Ternak


MaxiGrow dapat digunaka­n untuk segala jenis ternak (Unggas,
Hewan Besar sepert­i Sapi Pedaging, Sapi Perah, Kambing, Domba,
Gibas, dan Ternak Keci­l lainnya. Aplikasi MaxiGrow Pada Ternak
antara lain :

1. Air Minum
Campurkan MaxiGrow dengan dalam air minum ternak, diberikan
setiap hari. Hindari penggunaan antibiotika melalui minum agar
MaxiGrow tidak mati. Bersihkan bak air minum dan tempat minum
ternak setiap hari. Pathogen dalam saluran pencernaan dan ada
pada tempat minum akan tertekan, ternak menjadi lebih sehat.

2. Pakan
Semprotkan MaxiGrow pada pakan yang segera akan diberikan,
MaxiGrow akan meresap dalam pakan dan masuk kesaluran
pencernaan makanan bersama makanan.

3. Sanitasi Kandang
Semprot kandang dengan air yang sudah diberi MaxiGrow, ko-
toran termasuk hewan ternak piaraan. Untuk menanggulangi
bau busuk, menekan berbagai pathogen yang ada pada bulu dan
kulit ternak, bulu atau kulit ternak akan lebih cerah dan bersih

4. Jamu Ternak
MaxiGrow dapat dipergunakan untuk membuat jamu ternak.
Pada ternak ayam dan bebek jamu dapat diberikan setiap hari
dengan konsesntrasi 1 %, bila telah menggunakan jamu ternak
pemberian MaxiGrow pada air minum tidak diperlukan lagi, pe-
ternak ayam dan bebek membuat jamu sendiri dengan ramuan
tradisional yang terdiri dari jahe, kencur, kunir, laos, bawang pu-
tih dan daun sirih. Bahan-bahan ini dirajang halus direndam/fer-

MaxiGrow Pupuk Hayati


87
Buku Pintar MaxiGrow

mentasi dengan MaxiGrow. Setelah seminggu jamu sudah siap


dipakai. Bila diperhatikan dengan jamu ternak dari MaxiGrow,
kuning telur lebih tebal, bau amis berkurang sehingga sangat
baik digunakan untuk telur asin. Orang–orang yang biasanya
alergi telur, dengan telur MaxiGrow tidak alergi lagi.

5. Silase
Sapi, kerbau kambing telah biasa diberikan silase larutan pada
musim kemarau saat rumput juga sulit didapat. MaxiGrow dapat
digunakan sebagai probiotik pembuatan silase, rumput kering,
jerami, pohon jagung kering dan lain-lain dapat diolah menjadi
pakan ternak dengan dipotong kecil-kecil terlebih dahulu. Potonga­n
rumput kering ini ditaruh dalam bak drum atau tempat lain, di­
taburi dedak halus dan disiram dengan MaxiGrow sampai lembab
dan dipadatkan. Pembuatan silase dilakukan secara berlapis lapis,
dengan cara seperti diatas. Adonan ini kemudian ditutup rapat agar
suasananya anaerob, setelah 5 hari adonan sudah berbau tape dan
siap diberikan pada ternak. Karena proses fermentasi, kandungan
gizi silase lebih tinggi dari asalnya dan dapat disimpan lebih lama
untuk memenuhi kebutuhan pakan pada saat musim kemarau.

MaxiGrow Pupuk Hayati


88
Buku Pintar MaxiGrow

6. Pakan daur ulang


Pakan daur ulang dapat dilakukan pada peternakan ayam petelur,
cara ini sangat membantu peternak pada saat harga telur menu-
run dan harga pakan naik. Pembuatanya cukup sederhana. Ko-
toran ayam dijemur kering, digiling dan dicampur dengan dedak,
disiram dengan MaxiGrow lalu difermentasikan dalam keadaan
anaerob. Fermentasi hanya diperlukan 24 jam dan pakan daur
ulang ini dicampur dengan konsentrat lagi pada saat pemberian.
Biaya dapat ditekan sampai dengan 28 % dengan kesehatan dan
produktifitas seperti semula

MaxiGrow Pupuk Hayati


89
Buku Pintar MaxiGrow

Keuntungan Menggunakan MaxiGrow


Aplikasi probiotik MaxiGrow dalam budidaya ternak secara intensif­,
dapat menggantikan peranan  Antibiotik Growth Promoto­r  (AGP).
Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu yang lama menjadi
sanga­t berbahaya bagi ternak itu sendiri karena dapat menyebabkan
kematian, juga produk (daging, telur dan susu) mengandung residu
yang berbahaya bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.
beberapa manfaat menggunakan MaxiGrow pada ternak antara lain:
• Tidak perlu lagi menggunakan antibiotik.
• Meningkatkan dan menjaga nafsu makan ternak.
• Meningkatkan angka kehidupan (SR) dan meningkatkan efisiensi
pakan (FCR).
• Meningkatkan kecernaan pakan, sehingga nutrisi yang terdapat
pada pakan dapat mudah terserap oleh sistem pencernaan.
• Merangsang ternak untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya.
• Pertambahan berat badan perhari (ADG) signifikan.
• Mutu daging menjadi lebih baik.
• Lingkungan terjaga, kandang tidak menyebarkan aroma yang
menyengat.

MaxiGrow Pupuk Hayati


90
Buku Pintar MaxiGrow

Dosisi untuk hewan besar (Sapi, Kerbau, Babi)


Dosis 10-20 ml ( 1-2 tutup ) diberikan setiap pagi hari

Dosis untuk hewan kecil (Kambing, Anjing, Kucing)


Dosis 5-10 ml ( ½-1 tutup ) diberikan setiap pagi hari

CARA PENGGUNAAN

Hewan Besar
• Cara 1 : Encerkan 20 ml MaxiGrow dengan 15 s/d 20 liter air,
jika diminumkan
• Cara 2 : Encerkan 20 ml MaxiGrow dengan 0,5 s/d 1 liter air,
jika dicampurkan atau disemprotkan/disiramkan
pada makanannya

Hewan Kecil
• Cara 1 : Encerkan 10 ml MaxiGrow dengan 5 s/d 7 liter air,
jika diminumkan
• Cara 2 : Encerkan 10 ml MaxiGrow dengan 0,5 liter air, jika
dicampurkan atau disemprotkan /disiramkan pada
makanannya
Catatan:
Pada awalnya ada beberapa jenis hewan yang tidak suka tapi tetap
harus diberikan sampai suka dengan sendirinya (tidak lama)

Manfaat
• Sistem pencernaan akan lebih optimal sehingga selera makanny­a
tinggi
• Hewan lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca
• Tingkat penggemukan dan pertumbuhan menjadi tinggi
(maksimal­)
• Kotoran hewan tidak berbau (berkurang)

MaxiGrow Pupuk Hayati


91
Buku Pintar MaxiGrow

Aplikasi MaxiGrow
Pada Ayam dan Unggas Lainnya
Pemberian probiotik MaxiGrow Ternak dicampur pada air minum
cara dan aplikasinya adalah sebagai berikut :

A. Dosis Anjuran/1000 ekor (untuk pagi dan sore hari) 2 kali Aplikas­i
• Minggu I : 60ml MaxiGrow dilarutkan dengan Air 70
liter.
• Minggu II : 70ml MaxiGrow dilarutkan dengan Air 80
liter.
• Minggu III dst : 80ml MaxiGrow dilarutkan dengan Air 90
liter.

B. Aplikasi
• MaxiGrow diberikan setiap pagi dan sore hari (sesusi dosis
anjuran)
• Untuk DOC pemberian MaxiGrow diberikan 4 hari setelah
penggunaan vaksin mata.
• Pemberian MaxiGrow di hentikan (tidak diberikan lagi) 10
hari menjelang atau sebelum panen.
• Pemberian MaxiGrow sesuai dosis dan waktu anjuran terse-
but diatas secara teratur.

Bila sedang aplikasi vaksin, pemberian MaxiGrow pada hari terse-


but dihentikan, diberikan kembali keesokan harinya.

MaxiGrow Pupuk Hayati


92

Anda mungkin juga menyukai